+ All Categories
Home > Documents > 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

Date post: 14-Oct-2015
Category:
Upload: inggrid
View: 91 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
Description:
Tumor

of 25

Transcript
  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    1/25

    TUMOR JINAK RONGGA MULUT

    PENDAHULUAN

    Neoplasia secara harafiah berarti pertumbuhan baru. Dapat diartikan pula bahwa neoplasiaadalah pembentukan jaringan baru yang abnormal. Neoplasia dan tumor sebenarnya adalah

    sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan,

    dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia.

    Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak (benign neoplasm) dan neoplasia ganas (malignant

    neoplasm). Perlu diperhatikan perbedaan antara keduanya, bahwa neoplasia jinak merupakan

    pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses pembelahan sel yang masih terkontroldan penyebarannya terlokalisir. Sebaliknya pada neoplasia ganas, pembelahan sel sudah tidak

    terkontrol dan penyebarannya meluas. Pada neoplasia ganas, sel tidak akan berhenti membelahselama masih mendapat suplai makanan.

    Proses terjadinya neoplasma tidak dapat lepas dari siklus sel karena sistem kontrol pembelahan

    sel terdapat pada siklus sel. Gangguan pada siklus sel dapat mengganggu proses pembelahan selsehingga dapat menyebabkan neoplasma. Kerusakan sel pada bagian kecilnya, misalnya gen,

    dapat menyebabkan neoplasma ganas. Tetapi jika belum mengalami kerusakan pada gen

    digolongkan pada neoplasma jinak, sel hanya mengalami gangguan pada faktor-faktorpertumbuhan (growth factors) sehingga fungsi gen masih berjalan baik dan kontrol pembelahan

    sel masih ada.

    Tumor/neoplasma jinak di rongga mulut dapat berasal dari sel odontogen atau non odontogen.Tumor-tumor odontogen sama seperti pembentukan gigi normal, merupakan interaksi antara

    epitel odontogen dan jaringan ektomesenkim odontogen. Dengan demikian proses pembentukangigi sangat berpengaruh dalam tumor ini. Sedangkan tumor non odontogen rongga mulut dapat

    berasal dari epitel mulut, nevus/pigmen, jaringan ikat mulut, dan kelenjar ludah.

    PEMBAHASAN

    Etiologi dan Patogenesis Tumor Jinak Rongga Mulut

    Neoplasia/tumor jinak adalah pertumbuhan jaringan baru abnormal yang tanpa disertai

    perubahan atau mutasi gen. Faktor penyebab yang merangsang tumor jinak digolongkan dalam

    dua kategori, yaitu :

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    2/25

    v Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan herediter dan faktor-faktor

    pertumbuhan, misalnya gangguan hormonal dan metabolisme.

    v Faktor eksternal, misalnya trauma kronis, iritasi termal kronis (panas/dingin), kebiasaan buruk

    yang kronis, dan obat-obatan.

    Jika etiologi dihilangkan maka perkembangan tumor ini akan berhenti, karena seperti yang

    dijelaskan di awal neoplasia ini tidak mengalami mutasi gen yang membawa keabnormalan

    terus-menerus.

    Bahan Pemicu Tumor

    Tembakau dan Alkohol

    Tembakau dan alkohol tujuh puluh lima persen tumor mulut dan faring di Amerika Serikatberhubungan dengan penggunaa tembakau untuk susur atau suntildan konsumsi alkohol.

    Merokok sigaret dan peminum alkohol mempunyai resiko yang tinggi menderita tumor lidah dan

    mulut.

    Merokok cerutu dan pipa mempuyai resiko yang lebih tinggi mendapatka tumor mulut

    dibandingkan dengan perokok sigaret.Meskipun demikian masih terdapat keraguan tentangseberapa besar peranan panas yag dihasilkan oleh tembakau dan batang pipa dapat menyababkan

    penyakit tumor mulut.

    Bahan Kimia

    Sebagian bahan kimia (70%-90%)sebagian besar berhubungan dengan terjadinya tumor.Bahanbahan yang dapat menimbulkan tumor di lingkungan dan di dalam makanan.Bahan kimia

    karsinogenik yang berasal dari lingkngan antara lain coal tar, polycyclic aromatic hydrocarbon,

    aromatic amines, nitrat, nitrit, nitrosamin. Zat aflatoxin yag dihsilkan oleh jamur aspergillusflavus pada tanaman kacang-kacagan dapat meyebabkan tumor usus dan hati (hepatocarsiogen)

    .Asbestos yang terdapat dalam baha-bahan bangunan jika terhirup serigkali berhubugan dengan

    tumor pada selaput paru-paru. Selain itu logam-logam berat seperti kromium dan berilium dapatmerangsang munculnya tumor dengan bereaksi pada asam nukleat fosfat pada DNA.

    Mikroorganisme

    Beberapa mikroorganisme yag berhubunga degan tumor mulut adalah candida albicans.

    Peneknan sistem kekebalan tubuh oleh obat-obatan atau HIV dapat menyebabkan infeksi candidameningkat. Hubungan antara infeksi candida dengan penyakit speckled leukoplakia adalah pada

    7-39% dijumpai adanya hyphaedan penyakit ini memiliki kecederugan utuk berubah menjadi

    tumor. Penyakit sifilis yang disebabkan oleh mikroorgnisme treponeme pallidumdegan lesitersier dilaporkan berhubungan juga dengan terjadinya kaker lidah.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    3/25

    Defisiesi Nutrisi

    Defisiensi mikronutrisi seperti vitamin A, C, E dan Fe dilaporkan mempuyai hubungan deganterjadiya tumor . Vitamin A memiliki dua golongan yaitu retinol dan caretenoids yang mempuya

    kemampuan untuk menghambat pembentuka tumor dengan memperbaiki keratinisasi dan

    menghambat efek karsinogen.

    Dilaporkan juga bahwa terjadi peningkatan insidensi kaker payudara pada penderita defisiensi

    vitamin E. Sedangkan pada penderita defisiensi zat besi akan mengalami anemia yangberhubungan erat dengan sydrome Plummer-Vinson. Syndrome ini merupaka faktor pencetus

    tumor mulut yaitu karsinoma sel skuamosa.

    RadiasiSinar ultraviolet merupakan suatu bahan yang diketahui bersifat karsinogenik. Sinar inimenyababkan terjadinya kasinoma sel basal kulit dan bibir. Efek radiasi juga meningkat pada

    orang-orang yang memgang radiograf selama proses rongent foto berlangsung.

    Faktor Sistem kekebalan TubuhDilaporkan bahwa ada peningkatan insidensi tumor pada pasie yang medapat penekanan sistenkekebalan tubuh, seperti pada penderita transplantasi, AIDS, defisiensi kekebalan genetik.

    Konsep ii uga didukung oleh Melief dkk. (1975) yag melaporkan bahwa pasie yang mendapat

    penekanan sistem kekebalan tubuh sebesar 10%. Gangguan sistem kekebalan selin disebabkan

    kerusakan genetik juga daat disebabkan oleh penuaan, obat-obtan dan infeksi virus.

    MakananMakanan yang mengandung Bahan kimia seperti MSG (penyedap masakan), bahan pengawet

    makanan, bahan pewarna tekstil yang sering dibuat campuran sirup atau makanan lain, sudah

    dikenal lama sebagai bahan karsinogen. Oleh sebab itu kurangi makan mie instant atau lain2yang serba instant, karena itu semua bahan pemicu tumor.

    Patogenesis

    Etiologi seperti yang disebutkan di atas, misalnya iritasi kronis, dapat mengganggu prosesperbaikan jaringan yang mengalami iritasi. Iritasi yang awalnya memicu perbaikan jaringan

    rusak akan terus membuat proses perbaikan terus menerus. Sel-sel yang baru selesai diperbaiki,

    dipicu lagi untuk membelah sebelum sel benar-benar matur. Seharusnya sel mengalami prosespematangan terlebih dahulu sebelum ke pembelahan berikutnya. Akibatnya, terjadi penumpukansel-sel normal hasil perbaikan tanpa adanya perubahan gen atau mutasi yang mengarah pada

    pembentukan neoplasia. Awal pertumbuhan jaringan baru abnormal ini tidak menimbulkan rasa

    sakit karena memang selnya normal dan tidak mengganggu jaringan sekitarnya. Sel-sel yang

    tumbuh akan berekspansif dan menekan jaringan di sekitarnya. Jaringan sekitar, yaitu sel-selparenkim stroma jaringan asli, akan mengalami atrofi dari tekanan yang besar dari tumor

    sehingga membentuk kapsul dari tumor tersebut

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    4/25

    Kebiasaan buruk kronis yang tidak sesuai pola biologis ternyata dapat menyebabkan kekacauan

    metabolisme tubuh karena tidak mengikuti ritme tubuh seperti biasa dan dapat menyebabkan

    hormon-hormon metabolisme menjadi rusak. Jika tidak mengikuti pola tersebut, maka sistemmetabolisme tidak akan sinkron dengan aktivitas manusia sehingga tidak dapat mempersiapkan

    tubuh dengan benar. Selain itu juga adanya gangguan hormonal dan metabolisme dalam hal

    perbaikan sel dapat menyebabkan tumor jinak. Suatu proses pembelahan sel tentut sudahmempunyai jadwal tersendiri untuk menentukan kapan sel tersebut membelah. Tetapi karenagangguan tersebut, jadwal natural tubuh akan kacau sehingga proses pembelahan sel berlangsung

    lebih cepat, misalnya dari 10 jam menjadi 9 jam. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa

    tumor jinak berlangsung lama karena siklus sel hanya mengalami pengurangan waktu tidakterlalu besar. Selanjutnya proses tersebut sama halnya dengan proses pada etiologi iritasi kronis

    seperti pada skema yang ada di atas.

    Seperti yang kita ketahui, keadaan suhu akan mempengaruhi metabolisme tubuh dan sudah pasti

    akan mempengaruhi kecepatan siklus sel pula. Jika trauma thermal terjadi secara kronis, maka

    dapat menyebabkan tumor jinak.

    Patogenesis Ameloblastoma

    Perkembangan gigi terdiri dari tiga tahap yaitu: bud stage, cap stage, dan bell stage.

    1. a. Bud StageTanda-tanda awal dari perkembangan dari gigi terjadi pada minggu ke 6 embrio. Sel-sel tertentupada lapisan basal epitel mulut (stomodeum) tampak berproliferasi lebih cepat daripada sel-sel

    berdekatan. Penebalan ini terjadi pada tempat bakal dentalis dan disebut lamina dentis.

    Penebalan kearah dalam ini terjadi pada masing-masing rahang dan membentuk suatu pita atau

    suatu lembaran sel ectoderm drngan bentuk mengikuti lengkung rahang.

    Lembaran sel ectoderm didalam jaringan mesenkim tersebut merupakan bakal arkus dentalis dandisebut lamina dentis. Pada tempat-tempat tertentu masing-masing lamina dentis kearah palatal

    dan lingual timbul 10 tonjolan pada maxilla dan 20 buah pada mandibula,.Setiap penonjolan ini

    merupkan permulaan organa email kuncup gigi susu. Organa-oragana email ini tidak

    berkembang dalam waktu yang sama. Organa email gigi seri berkembang paling awal. Padatahap ini organa email masih mempunyai hubungan dengan lapisan mempunyai dua buah ujung.

    Satu ujung akan membentuk gigi susu dan satu lagi untuk membentuk gigi permanen.

    1. b. Cap StageSetelah tahap bud stage, proliferasi berjalan terus sehingga bentuk kuncup tidak tetap bulat sel-sel pada daerah tepi berkembang lebih cepat ke arah bawah sehingga bentuknya seperti topi. Sel-

    sel di bagian luar yang meliputi bagian cembung berbentuk kubus dan disebut epitel email luar

    (OEE). Lapisan sel pada bagian dalam disebut epitel email dalam (IEE).

    Cairan antar sel yang terdapat diatara epitel email dalam dan email luar bertambah banyak

    sehingga memisahkan sel-sel pada daerah tersebut. Sel-sel hanya berhubungan melalui cabang-

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    5/25

    cabang sel sehingga member gambaran seperti jala, oleh karena itu disebut stellate reticulum

    seperti karet busa yang kemudian berguna sebgai penyangga dan pelindung bagi sel-sel

    pembentuk email.

    Di bawah organa yang sedang berkembang jaringan mesenkim dibawah turut proliferasi

    memadat menjadi papilla dentis yang nantinya akan menjadi organ pembentuk dentin dan bakalpulpa dentis. Perubahan-perubahan pada papilla terjadi bersamaan dengan perubahan pada

    organa email.

    1. c. Bell StagePada perkembangan selanjutnya bentuk organa email akan terus berubah,papilla akan mendesak

    tepi-tepi organa email ke bawah dan menyebabkan bentuk organa email tampak seperti bell

    sehingga tahap ini disebut bell stage. Pada tahap ini,hubungan lamina dentis dengan rongga

    mulut terputus. Bagian-bagian tepi organa email terus migrasi ke dalam sehingga bentuk organaemail tampak seperti bel. Sel-sel epitel email dalam berdiferensiasi menjadi sel-sel torak dengan

    panjang 40 mikron dan diameter 4-5 mikron disebut ameloblas. Diantara lapisan emil dalamdengan stellate reticulum muncul beberapa lapis sel-sel gepeng yang disebut stratum

    intemedium.

    Sel-sel pada epitel email luar kini bentuknya menjadi kubus rendah atau gepeng. Sementara itulamina dentis berkembang terus ke dalam dengan membentuk benih gigi tetap. Sebelum epitelemail dalam membentuk email,sel mesenkim pada bagian tepi papilla dentis berdiferesiasi

    menjadi odontoblas. Membrana basalis yang memisahkan organa email dengan papilla dentis

    sesaat sebelum pembentukan dentin disebut membrane preformativa.

    Serat-serat pada sakus dentis tersusun sirkular sehingga tampak seperti susunan kapsul. Dengan

    perkembangan akar,serat-serat ini akan berdiferensiai menjadi serat-sera periodontium. Padatahap seperti bel yang lanjut batas antara epitel dalam dengan odontoblas merupkan bkal

    hubungan dentin email (dentino email Junction). Bagian ujung organa email nanti akan

    membentuk selubung stelata akar epitel dari hertwig.

    Jika pada tahapan bell stage ini terjadi gangguan, maka sel-sel ameloblast yang harusnya menjadi

    inaktif setelah selesai mengaposisi kalsium dan hidroksiapatit untuk enamel menjadi aktifkembali dan terus berproliferasi membentuk ameloblastoma, solid atau multikistik/unikistik. Sel-

    sel ameloblast ini akan ditemukan pada kapsul ameloblastoma beserta epitel dari outer enamel

    epithelium.

    Pada ameloblastoma solid rongga yang ada padat karena berisi sel-sel stellate reticulum.

    Ameloblastoma multikistik dapat terjadi karena ada sel-sel ameloblast pada kapsul tumor

    tersebut yang keluar lalu berdegenerasi membentuk lapisan kista baru. Pembentukan kistik-kistik

    baru ini dapat terjadi di dalam tulang sehingga ameloblastoma disebut memiliki sifat lokalinvasif. Hal inilah yang kemudian membuat ameloblastoma digolongkan menjadi neoplasia

    praganas.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    6/25

    Sedangkan pada ameloblastoma perifer gangguan terjadi pada tahapan awal (bud stage).

    Ameloblastoma perifer kemungkinan berasal dari sisa-sisa epitel odontogen di bawah mukosa

    rongga mulut atau dari sel epitel basal. Karena terjadi saat pertumbuhan gigi masih di tahap awalmaka mahkota gigi tidak akan terbentuk. Ameloblastoma merupakan salah satu tumor jinak,

    namun ia memiliki karakteristik lokal invasif (penyebaran lokal) sehingga digolongkan sebagai

    tumor pra ganas.

    Proses Pembengkakan yang Tidak Disertai Rasa Sakit

    Pembengkakan diakibatkan karena adanya proliferasi berlebih dari sel karena adanyagrowth

    factor. Growth factormempengaruhi sintesis DNA dan mitosis dari sel. Akan tetapi, dalam

    keadaan ini sel masih dalam keadaan normal, baik dalam bentuk,struktur, susunan dan fungsinya.

    Sifat dari suatu tumor jinak adalah tidak adanya rasa sakit. Kita merasakan sensasi rasa sakit

    apabila ada sinyal rasa sakit yang diterima oleh reseptor nyeri. Dalam hal ini, tidak dirasakannyasensasi rasa sakit dikarenakan sel-sel penyusun suatu tumor jinak masih dalam keadaan normal.

    Artinya proses pertumbuhan sel masih sama dengan sel normal dengan proses pertumbuhan yanglambat.

    Tidak adanya rasa sakit juga dipengaruhi oleh adanya adaptasi oleh jaringan sekitar. Sehingga

    terjadi penebalan pada jaringan sekitar untuk mengimbangi adanya tekanan dari tumor yangberekspansif. Penebalan dari jaringan sekitar akan menghambat tumor untuk menekan jaringansekitar karena permukaan jaringan sekitar yang sudah menebal.

    Macam-macam Tumor Jinak Rongga Mulut beserta Gambaran Klinis, HPA dan RO

    v Tumor Jinak Odontogen

    Merupakan tumor yang berasal dari sel-sel odontogen yang meliputi jaringan epitel gigi,jaringan ikat mesenkim atau gabungan dari keduanya

    Neoplasma yang terjadi hanya dari satu/semua jaringan pembentuk gigi/ mengandung selodontogenik pada stadium pertumbuhan tanpa menghasilkan suatu struktur intersel yang

    mmiliki krakteristik.

    Yang termasuk epitel odontogen: sisa enamel organ, perkembangan enamel organ, epitelkista odontogen, sel basal mukosa rongga mulut.

    Sekelompok lesi yang kompleks dan punya sifat klinis dan gambaran histologi yangbervariasi. Berupa neoplasia sebenarnya (true neoplasma) dan neoplasia bentukan salahmenyerupai tumor (tumor-like malformation atau hamartomas)

    Merupakan interaksi antara epitel odontogen dengan jaringan ikat mesenkim odontogen.Menurut WHO 1992, berdasarkan asal sel / jaringan tumor, tumor jinak dapat diklasifikasikan

    sebagai berikut :

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    7/25

    1. Tumor yang berasal dar i jar ingan epitel odontogen tanpa meli batkan

    ektomesenkim odontogen.

    Tumor ini dibagi menjadi empat tipe, yaitu :

    1. A. Ameloblastoma Merupakan tumor odontogen yang berasal dari enamel organ (ameloblas) yang

    merupakan sel pembentuk gigi.

    Merupakan tumor yang secara klinis sering ditemui dan paling umum, tumor ini tumbuhlambat, terlokalisir, sebagian besar jinak.

    Dibagi menjadi 3 yaitu: solid (multikistik), unikistik,dan periferal.1. Ameloblastoma multikistik (solid)

    v Gambaran Klinis:

    Pada penderita lanjut usia, melibatkan laki-laki dan perempuan, perkembangan lambat,

    asymptomatis, pembesaran tumor menyebabkan ekspansi rahang tidak sakit dan tidak disertai

    parastesia. 85% pada mandibula terutama pada daerah ramus ascendens (regio molar), 15% padaregion posterior maksila.

    Gambaran klinis ameloblastoma pada rahang bawah kanan

    v Rontgenologis:

    Pada ameloblastoma multikistik: gambaran, radiografi sangat khas pada lesi-lesi yang radiolusenmultikistik, jika berkembang menjadi lokus yang besar digambarkan seperti buih sabun (soap

    bubble) & jika lokus masih kecil digambarkan seperti honey combed, terlihat bukal dan lingual

    korteks terekpansi, resorbsi akar gigi, pada beberapa kasus berhubungan dengan erupsi M3.

    Pada ameloblastoma solid: menunjukkan adanya radiolusen yang unilokuler, sebagian besar

    menyerupai tipe multikistik. Gambaran Radiolusen berbentuk skallop tidak teratur.

    v HPA:

    Ameloblastoma solid atau ameloblastoma intraosseous multikistik secara histologi dapat

    menunjukkan beberapa tipe:

    1. Type follikular

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    8/25

    Mengandung pulau-pulau epitel yang menyerupai epitel organ enamel di dalam stroma jaringan

    ikat fibrous yang matang. Sarang-sarang epitel tersebut mengandung sebuah inti yg tersusun

    longgar menyerupai stellate reticulum organ enamel.

    Ameloblastoma tipe folikular.

    Ket :

    Tanda panah hitam : deposisi bahan kalsifikasi

    Tanda panah hijau : intercellular space

    Tanda panah kuning : epitel lining dari tumor nest

    1. Type PlexiformMengandung lapisan/ epitel odontogen yang sangat panjang. Lapisan epitel tersebut terdiri darisel-sel kolumnar/ kuboid yang tersusun sangat longgar. Didukung jaringan stroma yang longgar

    dan mengandung pembuluh darah.

    Ameloblastoma tipe plexiform

    Ket :

    1 : Lapisan epitel terdiri dari sel sel kolumnar atau kuboid

    2 : Jaringan stroma

    1. Type akantomatousAdanya metaplasia sel squamous yang sangat luas. Sering kali adanya pembentukan keratin,

    terjadi pada bagian tengah dari pulau-pulau epitelial.

    Ameloblastoma akantotik

    Ket :

    1 : Proliferasi selsel tumor membentuk prosessus (seperti jari)

    2 : Keratin pearl yang merupakan diferensiasi sari sel-sel basal tumor

    1. Type granuler sel

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    9/25

    Menunjukkan adanya perubahan bentuk dari sekelompok sel epitel menjadi sel bergranuler yang

    mengandung sitoplasma yang berlimpah mengandung granul-granul eosinofil. Secara klinis

    sangat agresif dan dapat terjadi pada usia muda.

    Ameloblastoma tipe adenomatous

    Ket :

    1 : Suatu proliferasi sel sel tumor dengan pembentukan seperti duktus kelenjar

    2 : Di dalam massa tumor

    1. Type desmoplastikMemiliki pulau-pulau kecil mengandung stroma kolagen yang padat. Sering terjadi padaameloblastoma yang terjadi pada region anterior maksila.

    1. Type basaloidTipe ini jarang terjadi, mengandung sel-sel basal. Tidak ada stellate reticulum pada bagian

    tengah dari sarang-sarang tersebut. Bagian perifer sering sel kuboid.

    1. Ameloblastoma Unikistikv Gambaran Klinis:

    Pada umumnya pada usia muda, 90% didapatkan pada mandibula khususnya region posterior,

    asymptomatik, menimbulkan pembengkakan pada rahang, pertumbuhan lambat, lokalis.

    v Rontgenologis:

    Tampak gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi mahkota M3 yang tidak erupsi.

    DD: kista primordial, kista radikuler, dan kista residual.

    v HPA:

    Variasi gambaran histologis yang tampak: Luminal ameloblastoma, Intraluminal ameloblastoma,

    Mural ameloblastoma.

    1. Ameloblastoma periferal (diluar tulang)v Gambaran Klinis:

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    10/25

    Muncul dari sisa-sisa epitelial odontoghen di bawah mukosa Rongga mulut atau dari epitel

    basal. Secara klinis simptomatis, bertangkai, ulserasi atau berupa lesi mukosa alveolar/ berupa

    gingiva peduculated. Diameter lesi

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    11/25

    v Gambaran Klinis:

    Tumor ini berasal dari transformasi neoplasi dari sisa-sisa epitel mallasez. Kelihatan berasal dariligamen periodontal dan berhubungan dengan permukaan lateral akar gigi dan gigi tidak erupsi.

    Melibatkan proc. alveolar dan maksila. Tidak ada faktor predileksi sisi dan jenis kelamin.

    Symptomatis berupa sakit ringan berupa pembengkakan gingiva, Gigi goyang, pertumbuhanlambat.

    v Rontgenologis:

    Gambaran rontgen tidak menunjukkan gambaran yang spesifik, menunjukkan kerusakan tulangyang berbentuk triangular di sebelah lateral akar gigi. Kadang juga adanya kerusakan tulang arah

    vertical, lesi menunjukkan gambaran sklerosis, diameter > 1,5cm

    1. D. Clear cell odontogenic tumorv Gambaran Klinis:

    Jarang ditemukan pada rahang, tumor berasal dari odontogen tetapi histogenesisnya masih belum

    jelas. Pemeriksaan histokimia dan ultra struktur pada tumor menunjukkan sel-sel bersih yangmirip pada ameloblast yang kaya dengan glikogen. Penderita pada usia diatas 50 tahun, dapat

    melibatkan mandibula dan maksila. Symptomatis, pembesaran rahang.

    v Rontgenologis:

    Lesi radiolusen unilokuler atau multilokuler, dengan tepi dari radiolusen, mempunyai batas jelas,tidak teratur.

    v HPA:

    Menunjukkan adanya sarang-sarang sel epitel dengan sitoplasma eosinofilik yang jelas. Sarang-sarang tersebut dipisahkan oleh lapisan tipis berupa jaringan ikat berhialin. Sel-sel perifer

    menunjukkan susunan palisade. Pada beberapa kasus juga ada yang menunjukkan pola yang

    mengandung pulau-pulau kecil dengan sel-sel epitel basaloid yang hiperkromatik di dalam

    stroma jaringan ikat.

    Tumor yang berasal dari jar ingan epitel odontogen dan meli batkan ektomesenkim odontogendengan atau tanpa pemebentukan jar ingan keras gigi .

    A. Ameloblastic fibroma

    v Merupakan tumor campuran jaringan Epitel dan jaringan mesenkim.

    v Gambaran Klinis:

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    12/25

    Cenderung pada usia muda dekade kedua, melibatkan laki-laki sedikit lebih umum dibandingkan

    perempuan. Lesi kecil asymtomatic, pada lesi yang besar menyebabkan pembesaran rahang. Sisi

    posterior mandibula paling sering, lokalis, dan pertumbuhannya slambat.

    v Rontgenologis:

    Lesi menunjukkan gambaran radiolusen, berbatas tegas, dan lesi menunjukkan sklerotik,

    dihubungkan pada gigi yang tidak erupsi, lesi yang besar melibatkan ramus asenden mandibula.

    v HPA:

    Menunjukkan masa jaringan Lunak yang keras dengan permukaan luar yang halus. Kapsul bisa

    ada dan tidak ada. Mengandung jaringan mesenchim yang sangat banyak mirip dengan dental

    papil yang primitif yang bercampur dengan epitel odontogen. Sel epitel berbentuk panjang dan

    kecil dengan susunan beranastomose satu dengan yang lainnya, tetapi hanya mengandung terdiridari sekitar dua sel yang berbentuk kuboid dan kolumnar.

    B. Ameloblastic fibro-odontoma

    v Merupakan sebuah tumor yang gambaran umumnya merupakan suatu fibroma ameloblastiktetapi juga mengandung enamel dan dentin. Peneliti berpendapat tumor ini merupakan suatu

    tahap dalam perkembangan suatu odontoma. Dalam beberapa kasus tumor tumbuh progresif

    menyebabkn perubahan bentuk dan kehancuran tulang.

    v Gambaran Klinis:

    Dapat melibatkan kedua rahang, tidak ada faktor predileksi jenis kelamin, pada umumnya

    asymptomatis, terlokalisir dan terjadi pembengkakan setempat.

    v Rontgenologis:

    Secara umum menunjukkan gambaran radiolusen unilokuler, berbatas tegas. Jarang ditemukan

    radiolusen multilokuler. Lesi mengandung sejumlah bahan terkalsifikasi dengan radiodensitas

    dari struktur gigi. Bahan kalsifikasi menunjukkan gambaran multiple, radiopak yang kecil dan

    bergabung menjadi besar dan keras.

    v HPA:

    Identik dengan gambaran HPA fibroma ameloblastik, mempunyai lapisan jaringan yang sempitserta pulau-pulau epitel kecil dari epitel odontogen dalam jaringan ikat primitif longgar miripdental papila.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    13/25

    C. Odontoma

    v Merupakan jenis tumor jinak odontogen yang tergolong sering ditemui. Tumor inidipertimbangkan sebagai anomali perkembangan (hamartomas) agak jarang disebut neoplasia

    sesungguhnya.

    v Patogenesis:

    Pada awalnya dari perkembangan awal lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan

    jaringan mesenchim kemudian perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan enamel, dentin,

    dan variasi dari pulpa dan sementum.

    v Tumor ini dibagi menjadi dua tipe yaitu compound dan compleks odontoma.

    Compound odontoma mengandung struktur seperti gigi , sedangkan complex odontoma

    mengandung masa dominan dari enamel dan dentin dan bentuknya tidak menyerupai gigi.

    v Gambaran Klinis:

    Asymtomatik, biasanya terjadi pada usia setengah baya, pada pemeriksaan rontgen ditemukan

    dengan gigi yang tidak erupsi, lesi kecil, jarang menjadi besar, bisa menjadi besar sampai 6cm

    sehingga menyebabkan ekpansi rahang, sering di maksila dari pada mandibula, ada

    pembengkakan.

    v Rontgenologis:

    Compound odontoma menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan ukuran dan

    bentuk variatif dikelilingi daerah radiolusen yang tipis.

    Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang dikelilingi garis

    radiolusen tipis.

    v HPA:

    Compound: Mengandung struktur yang multiple menyerupai gigi berakar satu di dalam matriks

    longgar jaringan pulpa mungkin terlihat di korona atau akar dari struktur yang menyerupai gigitersebut.

    Compleks: Mengandung tubulus dentinalis yang sempurna, pada celah masa lesi didapatkansejumlah matriks enamel (enamel non mature). Pulau-pulau sel ghost epitelial tampakeosinofilik.

    (A) Complex Odontoma,menunjukkan sebuah massa gigi tidak berbentuk (amorf) yangmerupakan bentukan material gigi.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    14/25

    (B) Compound Odontoma yang terdiri dari struktur sementum (1), dentin (2), dan struktur

    seperti pulpa (3)

    Tumor yang berasal dari ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa meli batkan epitelodontogen.

    A. Fibroma odontogen

    v Merupakan tumor yang jarang ditemukan

    v Gambaran Klinis:

    Variatif umur, paling banyak usia setengah baya. Kebanyakan 60% pada maksila region anteriorhingga posterior pada gigi Molar 1, sedangkan 40% pada region posterior mandibula.

    Dihubungkan dengan Molar tiga tidak erupsi, fibroma odontogen berukuran kecil, asymptomatis,jika lesi membesar menyebabkan ekspansi tulang pada regio yang terlibat, gigi menjadi goyang,

    adanya pembengkakan setempat.

    v Rontgenologis:

    Gambaran fibroma odontogen ukuran kecil menunjukkan gambaran berbatas jelas, unilokuler.Lesi-lesi radiolusen seringkali berhubungan dengan daerah apikal gigi yang erupsi. Lesi yang

    besar cenderung tampak gambaran Radiolusen yang multilokuler. Beberapa lesi menunjukkan

    tepi yang sklerotik. Sering terjadi resorpsi akar gigi, lesi yang berlokasi antara gigi menyebabkanakar gigi yang satu dengan lain menjadi divergen.

    v HPA:

    Menunjukkan gambaran yang variatif.

    Fibroma odontogen sederhana: mengandung fibroblast-fibroblast stellate, seringkali tersusun

    dalam sebuah pola yang bergelung dengan fibril-fibril kolagen yang jelas sebagai bahan dasar.Sisa-sisa epitel odontogen yang berupa lokus-lokus kecil.

    Fibroma odontogen kompleks: Menunjukkan struktur dengan pola yang lebih kompleks yangmngandung jaringan ikat fibrosa selluler yang jelas dengan serabut-serabut kolagen. Epielodontogen dalam bentuk rantai panjang atau berbentuk sarang yang terisolasi.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    15/25

    B. Odontogenic mysoma / myofibroma

    v Gambaran Klinis:

    Jarang dijumpai, merupakan neoplasia yang pertumbuhannya lambat, terlokalisir, tapi

    mempunyai sifat invasif dan agresif. Berasal dari jaringan ikat dental papilla. Umumnya padafaktor predileksi usia, melibatkan kedua rahang pada mandibula bisa korpus maupun ramus,

    asymptomatis, menyebabkan gigi goyang, ekspansi menipis.

    v Rontgenologis:

    Lesi tampak radiolusen yang dipisahkan oleh gambaran tulang trabekular. Batas lesi dengan

    tulang tidak berbatas jelas.

    v HPA:

    Lesi menunjukkan adanya jaringan proliferasi myxoid dan di beberapa tempat tampak jaringanfibrosa. Secara radiografis tak berbatas jelas, tetapi pada gambran histologis masih tampak

    kapsul fibrous. Vaskularisasi sedikit, hampir tidak ada.

    Menunjukkan proliferasi sel-sel myxoid / star cells (1), dengan didukung fibrous

    kapsul (2)

    C. Cementoblastoma

    v Gambaran Klinis:

    Asymptomatis, dapat melibatkan seluruh gigi gligi baik RA dan RB anterior atau posterior.

    Apabila lesi cukup besar secara klinis menunjukkan suatu ekspansi tulang sehingga adapembengkakan rahang, terlokalisir, sering disebabkan trauma pada jaringan periodontal.

    v Rontgenologis:

    Lesi menunjukkan suatu massa radiopak yang melekat pada apeks gigi penyebab. Batas lesidengan jaringan sekitarnya dipisahkan suatu gambaran Radiolusen yang tipis.

    v HPA:

    Lesi merupakan jaringan kalsifikasi yang mirip tulang, seluler, lesi melekat ke apeksi gigi. Batas

    lesi dengan tulang sekitarnya dipisahkan oleh kapsul fibrous.

    1

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    16/25

    Cementoblastoma,terlihat pembentukan lesi pada apek gigi, (1) pulpa pada apek gigi penyebab,

    masa dari lesi yang merupakan proliferasi dari selsel cementoblast (selullar) dan

    mengandung sum-sum tulang (2) dengan dipisahkan oleh suatu kapsul jaringan ikat dari tepi

    tulang normal (3).

    Tumor Jinak Non Odontogen

    1. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Epitel Mulut

    A. Papiloma skuamos

    v Merupakan suatu neoplasma jinak yang berasal dari epitel permukaan mukosa mulut.Merupakan tumor jinak non odontogen yang umum terjadi di rongga mulut.

    v Gambaran Klinis:

    Papiloma menunjukkan proliferasi pertumbuhan yang lambat dari epitel squamosa berlapis,pertumbuhannya lambat dan tunggal, sempit, dan struktur seperti tangkai menghubungkan ke

    mukosa mulut di bawahnya. Seringkali mirip dengan gambaran bunga kol atau pakis. Lokasi bisa

    di palatum, lidah, mukosa bukal, labial dan gingiva, paling sering terjadi pada palatum mole.

    Papiloma dapat berwarna putih atau merah jambu, lunak, fleksibel pada palpasi, diameter

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    17/25

    Tumor berbentuk nodul atau craterlike, diameter kurang dari 1cm, Lesi kemungkinan bertangkai

    atau menunjukkan perlekatan dasar yang luas ke bawah mukosa dan lesi ini spesifik berwarna

    putih dengan permukaan kasar atau nyata, penyebaran bisa dari kebiasaan menggigit kutil di jarijemari, sehingga virus menyebar ke mukosa mulut melalui inokulasi sendiri.

    v HPA:

    Memiliki gambaran HPA sama dengan papiloma, rete peg proseccus membentuk jari serta

    keratinisai yg berlebihan dan tebal (hiperkeratinisasi).

    1. Keratoakantomav Gambaran Klinis:

    Lesi menyerupai kanker kulit, predileksi kejadian akibat terkena matahari, umumnya pada wajah

    dan bibir hubungan dengan radiasi ultraviolet yang merusak jaringan. Lesi ini umumnya tunggal,

    terjadi di atas kulit pertengahan wajah termasuk pipi dan hidung. Symptomatis berupa sakit,berbentuk pusar, artinya mempunyai cekungan pada tengahnya dan tepinya menonjol, berbatasjelas, bagian tengah lesi agak lebih menyerupai cangkir, permukaan kasar, keras, berwarna putih

    dengan keratin. Biasanya tumbuh dengan ukuran terbesarnya dalam waktu 6 bulan dengan

    diameter 1-2 cm, saat pemeriksaan palpasi kenyal.

    v HPA:

    Mirip histologi dari karsinoma epidermoid, tetapi dapat dibedakan. Adanya proliferasi sel tumormenunjukkan diferensiasi dan atipikal sel tidak terlihat. Lesi tumbuh eksopitik dengan

    hiperparakeratinisasi, lesi berbentuk vulkano dengan inti berupa keratinisasi dan adanya mikroba

    pada permukaan. Di lamina propia terdapat infiltrasi sel limfosit.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    18/25

    Menunjukkan proliferasi dan diferensiasi sel epitel skuamous, tumbuh exopytic membentuk

    kubah/volcano (A), dengan keratinisasi membentuk core (pusar) ditengah epithelium (B),

    infiltrasi sel-sel limfosit yang padat dilamina propria (C), dan terdapat mikroorganisme pada

    permukaan yang hiperparakeratin (D).

    2. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Nevus / Pigmen

    1. Nevus pigmentosiv Nevus pigmentasi atau tahi lalat adalah lesi sangat umum dikulit. Tapi dapat dijumpai di

    jaringan lunak Rongga Mulut. Merupakan proliferasi jinak dari sel-sel yang menghasilkan

    melanin (pigmen endogen).

    v Gejala Klinis:

    Nevus yang sering terjadi di kulit dan Rongga Mulut adalah nevus intradermal dan nevus

    penghubung.

    Nevus intradermal mrupakan nevus pigmentasi yg umum, melibatkan kulit maupun mukosa

    mulut. Pada umumnya asymptomatis, lunak, menonjol, berwarna mulai merah jambu, coklat

    terang hingga coklat gelap, warnanya seragam, berbentuk kubah, permukaan nodul halus.Diameter kurang dari 1cm, mungkin bisa lebih, permukaan kasar.

    Nervus penghubung (Junctional nevus) memiliki gambaran klinis agak beda, permukaan rataseperti macula, halus, berwarna coklat, pigmentasi merata.

    v HPA:

    Melanosis pada mukosa membran terlihat adanya peningkatan jumlah sel-sel melanin padabasaloid layer.

    Melanosis, pada mukosa membrane, terlihat peningkatan jumlah sel-sel melanin pada basal sellayer.

    3. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Jaringan I kat Mulu t

    Jaringan ikat fibrous

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    19/25

    Fibromav Merupakan neoplasia jinak yang berasal dari jaringan ikat fibrous. Fibroma dipakai dengankaitan lesi jaringan lunak yang sering di jumpai pada mukosa mulut. Sebenarnya nama yang

    tepat adalah hiperplasia fibrous.

    Jaringan Pembuluh Saraf

    Neurofibromao Merupakan neoplasi jinak yang relatif tidak umum, secara histologi mengandung

    campuran sel-sel schwann neoplastik dan akson-akson yang tersebar.

    o Neoplasia berkembang dari berkas syaraf dan batang saraf yang besar,menghasilkan pembesaran tumor.

    o Gambran Klinis:Pada pemeriksaan palpasi tampak lebih kenyal dari pada jaringan lunak sekitarnya, seringdigambarkan sebagai konsistensi kistik, menyerupai tekstur jaringan adiposa. Batas dengan

    jaringan lunak sekitarnya sulit dibedakan, menunjukkan adanya variasi warna, antara warna

    pucat hingga agak kekuningan dengan dilindungi warna yang bervariasi coklat, kulit ataumukosa terlihat normal.

    Neurofibroma memiliki variasi bentuk antara lain tumor-tumor bertangkai nodular terlokalisir,

    bersegmen, linier, ekspansi batang saraf lobular, lesi besar, menimbulkan deformasi, mempunyai

    masa tumor, dan kecil.

    Terlihat lesi yang bernodul multiple melibat seluruh wajah dan tubuh.

    Neurilemoma / SchawannomaTerlihat peningkatan proliferasi sel sel Anthony B di bagian tengah lesi (1) dan Anthony A dibagian perifer

    Tumor sel granular

    1. Jaringan Adiposa Lipoma

    4. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Kelenjar Ludah

    A. Pleomorphic adenoma

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    20/25

    v Gambaran klinis:

    Pleomorphic adenoma/mixed tumor merupakan tumor Jinak yang berasal dari kelenjar ludahyang dapat tumbuh dari kelenjar ludah minor maupun mayor. Tumor ini tumbuh lambat, tidak

    menimbulkan rasa sakit, dapat digerakkan, dan konsistensi kenyal dengan permukaan yang

    halus. Tumor dapat membesar mendesak jaringan sekitarnya.

    v Gambaran mikroskopis:

    Secara mikroskopikpleomorphic adenoma menunjukkan campuran proliferasi jaringan epitel

    dalam daerah jaringan myxoid, mucoid, atau chondroid. Campuran jaringan sel-sel epitel denganbeberapa matriks mesenkin inilah yang disebut tumor campur (mixed tumor). Komponen

    jaringan epitel terdiri dan 2 tipe sel, yaitu sel-sel mioepitel dan sel-sel duktus. Sel-sel duktus

    akan membentuk tubulus, duktus, atau struktur rongga kistik yang berisi cairan atau eosinopilik

    material yang positif dengan pewamaanPAS. Di sekitar struktur duktus terdapat proliferasi sel-sel mioepitelial yang membentuk lembaran (sheaths), untaian (cord), dan jala (nest) dan

    seringkali dipisahkan oleh bahan substansi dasar yang mirip jaringan kartilago, miksoid, danbahan mukoid. Tumor sebagian mempunyai kapsul fibrous.

    B. Monomorphic adenoma

    Persentase kejadian tumor-tumor monomorfik sekitar 5-10% tumor-tumor jinak kelenjar ludah.

    Tumor-tumor monomorfik tersusun regular, berbentuk glandular, dengan tidak adanya dominasi

    komponen jaringan mesenkim. Tumor-tumor yang termasuk ke dalam adenoma monomorfikadalah (1) whartin tumor (papillary cystadenoma lymphomatosum), (2) basal cell adenoma, (3)

    oxyphilic adenoma (oncocytoma), (4) canalicular adenoma, (5) myoepithelioma, dan (6) clearcell adenoma.

    Whartins Tumor

    v Gambaran klinis:

    Adalah tumor jinak kelenjar ludah yang paling umum dijumpai di antara tumor-tumor

    monomorfik lainnya dan paling umum terjadi pada kelenjar ludah parotis. Tumor ini jinak, tetapi

    dapat terjadi bilateral sekitar 15% dari total kasus atau berupa multifokus di dalam kelenjar yangsama. Tumor ini lebih sering melibatkan laki-laki dibandingkan wanita. Lesi umumnya tedadi

    setelah usia 30 tahun dan paling sering adalah usia di atas 50 tahun.

    v Gambaran mikroskopis:

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    21/25

    Tumor ini berbentuk glandula yang dipisahkan celah-celah yang cenderung membentuk kistik

    dan membentuk proyeksi papilla-papilla yang tertanam di dalam jaringan limfoid yang padat.

    Rongga kistik dilapisi oleh sel epitel yang eosinopilik (onkosit) 2 lapis (bilayer).

    Tumor ganas rongga mulut berbeda dengan yang jinak karena menginvasi jaringan sekitar,

    berkembang sampai daerah endotel, dan dapat bermetastasis ke bagian tubuh yang lain. Tumor

    ganas rongga mulut tumbuh sangat cepat, sehingga deteksi dini serta tindakan pencegahan sangatpenting untuk mengatasitumor ganas ini. Pada stadium dini tidak ada gejala, tidak ada tanda-

    tanda sakit ataupun perdarahan. Hati-hati terhadap lesi yang terus menetap selama dua minggu

    atau lebih, terutama jika pasien tidak mengetahui sebab timbulnya lesi tersebut. Tumor ganas

    rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel atau jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dariepitel adalahkarsinoma sel skuamosa dankarsinoma sel basal, sedangkan yang berasal dari

    jaringan ikat adalah fibrosarkoma.

    Karsinoma sel skuamosa adalah jenis keganasan yang paling sering terjadi dalam rongga mulut,meliputi 95% dari seluruh kasus keganasan rongga mulut. Pada stadium dini tidak terasa sakit

    dan tampak sebagai lesi ulserasi, fisur, atau keratosis yaag dapat diketahui dengan palpasi.

    Daerah yang mempunyai frekuensi tinggi terhadap kelainan ini adalah lateral dan ventral lidah.Jika bagian 2/3 posterior lidah dan dasar lidah sudah terkena, maka prognosis menjadi buruk

    karena sulit mencapai daerah lesi dan lokasinya dekat dengan organ vital. Tindakan yang tepat

    sangat diperlukan karena menurut data statistik 2/3 dari seluruh pasientumor ini meninggal.

    Adenokarsinoma merupakantumor ganas yang biasanya terdapat pada kelenjar saliva minor

    palatum dan cenderung menginvasi ke pembuluh limfe dan berinfiltrasi ke sumsum tulang

    sekitarnya.

    Fibrosarkoma adalahtumor ganas yang berasal dari jaringan ikat yang dapat timbul dari

    periosteum atau jaringan lunak. Biasanya fibrosarkoma merupakan lesi yang berdiferensiasi

    sempurna, tumbuh lambat, invasi lambat, dan tidak bermetastasis, tetapi 1/5 kasus merupakanfibrosarkoma yang anaplastik, tumbuh cepat, dan menginvasi daerah sekitarnya dengan

    bermetastasis. Tumor ini jarang timbul di rongga mulut, biasanya terdapat di gingiva, palatum,

    bibir, dan lidah. Jikatumor ini timbul di gingiva, maka tanda awalnya adalah tanggalnya gigi-geligi. Prognosis bervariasi tergantung anaplasia dan lokasitumor yang menentukan

    keberhasilan operasi.

    http://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/karsinomahttp://wikimed.blogbeken.com/tag/karsinomahttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/karsinomahttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/karsinomahttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/karsinomahttp://wikimed.blogbeken.com/tag/karsinomahttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumor
  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    22/25

    Diagnosis

    Pada pemeriksaan klinis mulut jika tampak lesi putih, hiperkeratosis atau ulkus dan fisura yangmenetap selama dua minggu atau lebih, maka harus dilakukan biopsi untuk melihat ada tidaknya

    perubahan ke arah keganasan. Daerah yang sering terjadi keganasan secara beurutan adalah tepi

    lateral dan ventral lidah, bibir bawah, mukosa bukal, gingiva, palatum lunak, dan daerah tonsil.

    Jika dicurigai terdapat keganasan, maka biopsi harus segera dilakukan. Sebelum biopsi, dapat

    dilakukan pemeriksaan sitologi atau pewarnaan dengan toluidin biru.

    Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan pasientumor ganas rongga mulut dilakukan dengan operasi, radiasi,kemoterapi, atau kombinasi dua atau ketiganya, tergantung dari jenistumor dan durasinya.

    Keputusan tentang tindakan terbaik yang dapat dilakukan harus dibuat oleh seseorang yangmempunyai keahlian khusus tentang keganasan leher dan kepala.

    http://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumorhttp://wikimed.blogbeken.com/tag/tumor
  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    23/25

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Faktor penyebab yang merangsang tumor jinak digolongkan dalam dua kategori, yaitu :v Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan herediter dan faktor-faktor

    pertumbuhan, misalnya gangguan hormonal dan metabolisme.

    v Faktor eksternal, misalnya trauma kronis, iritasi termal kronis (panas/dingin), dan obat-obatan.

    1. Tidak dirasakannya sensasi rasa sakit dikarenakan sel-sel penyusun suatu tumor jinakmasih dalam keadaan normal. Artinya proses pertumbuhan sel masih sama dengan sel

    normal dengan proses pertumbuhan yang lambat. Tidak adanya rasa sakit jugadipengaruhi oleh adanya adaptasi oleh jaringan sekitar. Sakit atau tidak bergantung dari

    seberapa banyak yang mengalami destruktif, dan pada skenario ini kerusakan pada awal

    pembentukan tumor jinak tidak banyak dan besar sehingga tidak sakit.2. Tumor/neoplasma jinak di rongga mulut dapat berasal dari sel odontogen atau non

    odontogen. Tumor-tumor odontogen sama seperti pembentukan gigi normal, merupakan

    interaksi antara epitel odontogen dan jaringan ektomesenkim odontogen. Dengan

    demikian proses pembentukan gigi sangat berpengaruh dalam tumor ini.

    Tumor Jinak Odontogen

    Asal sel/jaringan tumor Nama tumorA. Tumor yang berasal dari jaringan

    epitel odontogen tanpa melibatkan

    ektomesenkim odontogen

    1. Ameloblastoma

    2. Calcifying epithelial odontogenik tumor

    3. Squamous odontogenik tumor

    4. Clear cell odontogenik tumorB.Tumor yang berasal dari jaringan epithel odontogen dan

    melibatkan ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa pembentukan jaringan keras gigi1.Ameloblastik fibroma

    2. Ameloblastik fibro-odontoma

    3. Tumor-tumor odontoameloblastoma

    4. Adenomatoid odontogenik tumor

    5. Kompleks odontoma

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    24/25

    6. Compound odontomaC.Tumor yang berasal dari ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa

    melibatkan epitel odontogen1. Odontogenik fibroma

    2. Myxoma

    3. Cementoblastoma(WHO,1992).

    Tumor Jinak Non Odontogen

    Asal sel/jaringan tumor Nama tumor

    A. Tumor yang berasal dari epitelmulut

    1. Papiloma Squamos

    2. Veruka Vulgaris

    3. KeratoakantomaB. Tumor yang berasal dari nevus / pigmenNevus pigmentosiC. Tumor yang

    berasal dari jaringan ikat rongga mulut1. Fibroma (Jaringan ikat fibrous)

    2. Neurofibroma (Jaringan pembuluh saraf)

    3. Neurilemona / Schawannoma (Jaringan pembuluh saraf)

    4. Tumor sel granular (Jaringan pembuluh saraf)

    5. Neuroma traumatic (Jaringan pembuluh saraf)

    6. Lipoma (Jaringan adiposa)D. Tumor yang berasal dari kelenjar ludah1. Phemorphic Adenoma

    2. Monomorphic Adenoma

    Ex : Whartins Tumor

    Secara histopatologi anatomi, tumor-tumor tersebut memiliki kesamaan, yaitu adanya proliferasi

    sel-sel yang seringkali mengalami diferensiasi.

    4.2 Saran

    Dalam penyusunan makalah ini, penulis merasakan masih banyak kekurangan, baik dari isi

    maupun tata cara penulisan. Untuk itu, saran dan masukan yang membangun dan mengoreksimakalah ini sangat penulis harapkan.

  • 5/24/2018 116217091 Tumor Jinak Rongga Mulut

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Sudiono Janti dkk. 2001.Penuntun Praktikum Patologi Anatomi. EGC: Jakarta

    Sudiono Janti dkk. 2003.Ilmu Patologi. EGC: Jakarta

    Sudiono janti,2008.Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma Mulut. EGC: Jakarta

    Syafriadi Mei, 2008.Patologi Mulut (Tumor Neoplastik dan Non Neoplastik Rongga Mulut).

    Jogjakarta: Andi


Recommended