+ All Categories
Home > Documents > New Tekbor Pak Bo

New Tekbor Pak Bo

Date post: 16-Jul-2016
Category:
Upload: bhimasakti
View: 229 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
45
BAB I PENDAHULUAN Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di terapkan . Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendak nya terlebih dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. peralatan peledakan (Blasting equipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, misalnya blasting machine, crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya dipergunakan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda- beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan dikelompokan berdasarkan metodenya . Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati hati agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan pekerjaan peledakan harus mengerti benar 1
Transcript
Page 1: New Tekbor Pak Bo

BAB I PENDAHULUAN

Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu material (batuan)

dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi

peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan peralatan

yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di terapkan . Dalam

membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendak nya terlebih

dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. peralatan peledakan

(Blasting equipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang kali,

misalnya blasting machine, crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan

peledakan hanya dipergunakan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa

digunakan berulang kali. Untuk setiap metode peledakan, perlengkapan dan

peralatan yang diperlukan berbeda-beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi

kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap

metode peledakan dalam arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan

dikelompokan berdasarkan metodenya.

Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena

itu, harus dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati hati agar tidak terjadi

kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan pekerjaan

peledakan harus mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari peralatan

yang digunakan. Karena persiapan peledakan yang kurang baik akan

menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang tidak sempurna serta mengandung

resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan. Dalam hal ini

pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan dan

perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. 

PENGERTIAN BAHAN PELEDAK

Yang dimaksud dengan bahan peledak adalah : Zat yang berbentuk padat,

cair, gas ataupun campurannya yang apabila terkena suatu aksi, berupa panas,

benturan, tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik maupun

kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil. Perubahan tersebut berlangsung dalam

waktu yang singkat disertai dengan tekanan yang sangat tinggi. Pada bahan

1

Page 2: New Tekbor Pak Bo

peledak industri perubahan secara kimiawi sebagian besar (hampir seluruhnya)

berbentuk gas.

1. SEJARAH BAHAN PELEDAK 

Bahan peledak telah dikenal manusia sejak abad ke 13 oleh bangsa Cina

jaman dinasti Sung,terutama sebagai mesiu atau serbuk hitam, yang dikenal

dengan nama black powder. RogerBacon (1242) telah menulis formula dari black

powder. Berthold Schwarz (1300) juga menulis tentang black powder sebagai

senjata api. Tiga abad kemudian Kasper Weindl (1627), untuk pertama kalinya

black powder digunakan pada operasi penambangan di Hungaria. Amerika

( 1675) membangun pabriknya di Massachusetts. Selanjutnya Inggris (1689)

menggunakan bahan ini untuk penambangan timah. Begitu juga dengan

Switzeland (1696) menggunakannya untuk konstruksi jalan.Sedangkan di

Amerika (1705) digunakan untuk penambangan tembaga..Perang dunia I (1917)

menghabiskan sebanyak kurang lebih 115.000 ton black powder,akhirnya pada

tahun 1940 pemakaian black powder berkurang dan banyak pabrik

tutup,selanjutnya bahan ini jarang digunakan dalam dunia pertambangan dan

diganti bahan peledak lain yang lebih aman dan ekonomis, sementara untuk

keperluan militer masih dipakai sebagai mesiu (proyektil peluru). 

Bahan peledak “black powder” terindikasi oleh pihak penyidik kepolisian sebagai

bahan peledak lemah (low explosive) yang digunakan oleh pelaku terror bom

untuk mengeksekusi hotel JW. Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu

lalu.Apapun jenis dan bentuk bahan peledaknya yang jelas sifat utama bahan

2

Page 3: New Tekbor Pak Bo

peledak adalah tetap berbahaya bagi keselamatan orang-orang yang berada

disekitarnya dan efeknya dapat merusak dan membunuh, apabila ditangani oleh

orang-orang yang mempunyai niat untuk suatu kejahatan. 

2. SIFAT UMUM BAHAN PELEDAK 

Ada 9 sifat umum daraipada bahan peledak, diantaranya:

a.) KEKUATAN/STRENGTH

Adalah jumlah energi yang dilepaskan saat peledakan. Cara pengukuran

kekuatan : 

1. Weight Strength, berdasarkan berat jenis bahan peledak 

2. Volume Strength, berdasarkan volume bahan peledak 

b.) BERATJENIS/DENSITY 

Adalah berat per satuan volume. Density bisa dinyatakan dalam 3 (tiga)

cara: 

1. Berat per unit volume 

2. Loading density (berat bahan peledak per unit panjang kolom

isian, lb/ft) 

3. Cartidge count, banyaknya cartridge atau batang bahan peledak

dengan ukuran 1 ¼ x 8 in dalam peti seberat 22,5 kg 

c.) KEPEKAAN/SENSITIVITY 

Adalah ukuran mudah atau tidaknya suatu reaksi peledakkan dari bahan

peledak akan terjadi/mulai dan relatif mudah atau tidaknya reaksi peledakkan

dirambatkan ke seluruh muatan. Macam-macam sensitivity /kepekaan: 

1. Sensitivity to shock / Kepekaan terhadap benturan 

2. Sensitivity to friction / kepekaan terhadap gesekan 

3. Sensitivity to heat / Kepekaan terhadap panas 

4. Sensitivity to initiation / Kepekaan terhadap ledakan pendahuluan 

5. Sensitivity to cap / Kepekaan terhadap gelombang ledakan lain

yang jaraknya berjauhan. 

3

Page 4: New Tekbor Pak Bo

d.) CEPAT RAMBAT/VELOCITY OF DETONATION 

Adalah kecepatan perambatan dari bahan peledak. 

Kecepatan perambatan peledakan dapat diukur dengan mempergunakan alat

“micro timer” secara langsung dan dapat juga dengan cara tidak langsung, yaitu

dengan menggunakan sepotong sumbu ledak yang telah diketahui kecepatannya

(metode ini dikenal sebagai metode “dauctriche”) 

e.) SIFAT GAS BERACUN/FUMES CHARACTER 

Adalah sifat bahan peledak yang menggambarkan banyak sedikitnya gas

beracun yang terjadi sesudah peledakan, seperti CO (Carbon Monoksida), NOx

(Nitrogen Oksida). Fumes terbentuk apabila campuran bahan peledak tidak

balance atau karena bahan peledaknya telah rusak. Fumes sangat membahayakan

untuk pekerjaan di bawah tanah (underground mining).

f.) DAYA TAHAN TERHADAP AIR/WATER RESISTANCE 

Adalah kemampuan dari suatu bahan peledak untuk menahahan

perembesan air. Ketahanan air suatu bahan peledak dinyatakan dalam jumlah jam

lamanya suatu bahan peledak dicelupkan dalam air dan masih dapat diledakkan

dengan baik.

g.) KEBOLEHAN/PERMISSIBILITY 

Adalah sifat bahan peledak yang menggambarkan dapat tidaknya bahan

peledak tersebut dipakai untuk peledakan dalam tambang batubara, dimana pada

umumnya banyak terdapat gas CH4 (gas methane) dan debu-debu batubara yang

mudah terbakar.

h.) STABILITAS KIMIA/CHEMICAL STABILITY 

Adalah ukuran kestabilan bahan peledak dalam penyimpanan/ hadling.

Makin stabil bahan peledak berarti tidak mudah mengurai, akibatnya makin aman.

Pengukuran stabilitas kimia adalah dengan mencatat waktu yang diperlukan

4

Page 5: New Tekbor Pak Bo

sebelum suatu bahan peledak mengurai pada suhu standard (80oC).

i.) KEMASAN/PACKAGING 

Adalah pembungkusan bahan peledak (pembungkusan dodolnya, bukan

kotaknya) juga harus dianggap sebagai bagian dari bahan peledak dan

diperhitungkan dalam campuran. Jenis pembungkus ini juga mempengaruhi

terhadap gas-gas yang dihasilkan dalam peledakan. 

3. KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK 

Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu :

1. Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine

2. Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry

mixtures

3. Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped

Charges, Binary, LOX, Liquid.

4. Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents,

mechanical methods, waterjets, jet piercing

Berdasarkan kelasnya bahan peledak dapat digolongkan sebagai berikut: 

1. Berdasarkan Pemakaiannya 

Bahan peledak militer, umumnya dipakai dalam operasi militer misal

untuk peperangan, demolation, melukai, membunuh, (bom napalm, granat dsb.)

Bahan peledak sipil/komersial yaitu bahan peledak dalam pemakaian

industri pertambangan, konstruksi dll. 

2. Berdasarkan Kecepatan rambatnya 

1.High Explosive (high action explosive) à Detonation

2.Low Explosive (slow action explosive) à Deflagration

3.High explosive mempunyai karakteristik dengan :

- Kecepatan peledakan (vod) yang tinggi > 4000 m/s

5

Page 6: New Tekbor Pak Bo

- Tekanan impact tinggi, density tinggi dan sensitive thd cap

- High compressibility sampai dengan 100 kbar.

4.Low Explosive atau Blasting agent, umumnya berupa campuran antara “fuel”

dengan oxidizer system, dimana tak satupun dapat diklasifikasikan sebagai

bahan peledak, ciri khasnya yaitu:

- Perubahan kimia dibawah kecepatan suara (<4000m/s)

- Low compressibility (<3500 bar) 

3. Berdasarkan Komposisinya 

a. Bahan peledak senyawa tunggal, yaitu bahan peledak yang terdiri dari

satu senyawa misal, PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrat), TNT

(Tri Nitro Toluena). 

b. Bahan peledak Campuran, yaitu bahan peledak yang terdiri dari

berbagai senyawa tunggal seperti: Dynamit (Booster) Black powder,

ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil). 

4. Berdasarkan Kepekaannya

Dibagi menjadi dua macam yaitu: 

· Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena adanya

api, panas benturan , gesekan dsb à misal: bahan-bahan isian detonator (PbN6,

Hg(ONC)2 

· Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar meledak yang akan

meledak setelah terjadi peledakan sebelumnya à misal: ANFO, Dynamit dsb.

3.1 KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK BERDASARKAN DAYA LEDAK 

High explosive adalah bahan peledak berkekuatan tinggi. High

explosive adalah peledak berbahan kimia yang memiliki laju reaksi yang sangat

tinggi serta menciptakan tekanan pembakaran yang sangat tinggi, tidak seperti

bahan peledak rendah yang memiliki tingkat reaksi yang jauh lebih rendah. Bahan

peledak tinggi lebih dikategorikan sebagai bahan peledak primer dan sekunder

tinggi. Primer tinggi bahan peledak sangat sensitif, dapat diledakkan dengan

mudah dan biasanya digunakan hanya pada detonator listrik. Sekunder-tinggi

6

Page 7: New Tekbor Pak Bo

bahan peledak kurang sensitif, memerlukan kejutan gelombang energi tinggi

untuk mencapai ledakan.

  Bahan peledak low explosive adalah bahan peledak berdaya ledak rendah

yang mempunyai kecepatan detonasi (velocity of detonation) antara 400-800

meter per detik. Bandingkan dengan bahan peledak high explosive yang

mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000-8.500 meter per detik. Bahan peledak

low explosive ini sering disebut propelan (pendorong). Sebab, jenis bahan peledak

tersebut banyak digunakan sebagai propelan peluru dan roket. Jenis bahan peledak

low explosive yang dikenal adalah black powder (gun powder) dan smokeless

powder. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, black powder tersebut banyak

digunakan sebagai pembuat petasan di kalangan masyarakat Pasuruan dan

sekitarnya. Bahan peledak ini digunakan sebagai bahan pembuatan mercon

banting serta bom ikan. Black powder adalah jenis bahan peledak tertua, yang

ditemukan oleh bangsa China pada abad ke-9, sebagai bahan pembuatan petasan

dan kembang api. Black powder saat ini banyak digunakan sebagai propelan

peluru dan roket, roket signal, petasan, sumbu ledak, dan sumbu ledak tunggu.

Kekuatan (strength) bahan peledak

Kekuatan bahan peledak berkaitan dengan energi yang mampu dihasilkan

oleh suatu bahan peledak. Pada hakekatnya kekuatan suatu bahan peledak

tergantung pada campuran kimiawi yang mampu menghasilkan energi panas

ketika terjadi inisiasi. Terdapat dua jenis sebutan kekuatan bahan peledak

komersial yang  selalu dicantumkan pada spesifikasi bahan peledak oleh pabrik

pembuatnya, yaitu kekuatan absolut dan relatif. Berikut ini diuraikan tentang

kekuatan bahan peledak dan cara perhitungannya. 

3.2 KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK BERDASARKAN

PENGGUNAANYA

Berdasarkan kegunaannya, dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu: 

a. Bahan peledak “Blasting”, yaitu bahan peledak yang digunakan untuk

7

Page 8: New Tekbor Pak Bo

pertambangan 

b. Bahan peledak “Catridge”, digunakan sebagai pembentuk metal projectile yang

berkemampuan tembus atau potong

c. Bahan peledak “Propellant”, digunakan sebagai pembentuk gas pendorong

dalam peluru senjata atau motor roket 

d. Bahan peledak “Fuse”, bahan peledak yang dipergunakan sebagai pembentuk

panas, gas, warna dan sebagainya 

e. Bahan peledak “Pyrotechnic”, bahan peledak yang digunakan sebagai pemula

suatu rangkaian proses peledakan

Berdasarkan lingkungan penggunaan 

Ada dua kategori, yaitu:

a. Bahan peledak militer

b. Bahan peledak komersial 

4. KEGUNAAN BAHAN PELEDAK 

Aplikasi Bahan Peledak, penggunaan utama bahan peledak telah dalam

peperangan. Bahan peledak tinggi telah digunakan dalam bom, kerang peledak,

torpedo, rudal dan hulu ledak. Bahan peledak Non detonating, misalnya, mesiu

dan bubuk tanpa asap, telah digunakan secara luas sebagai propelan untuk peluru

dan artileri. Penggunaan damai yang paling penting dari bahan peledak detonator

adalah memecah batu di bidang pertambangan. Sebuah lubang yang dibor di batu

dan diisi dengan salah satu dari berbagai bahan peledak tinggi, bahan peledak

tinggi kemudian diledakkan, baik elektrik atau dengan kabel ledak tinggi khusus.

Bahan peledak khusus, yang disebut bahan peledak diperbolehkan, harus

digunakan di tambang batubara. Ini bahan peledak menghasilkan api kecil atau

tidak ada dan meledak pada suhu rendah untuk mencegah ledakan sekunder gas

tambang (lihat lembab ) dan debu. Satu ledakan penting yang digunakan dalam

pertambangan, yang disebut ANFO, adalah campuran amonium nitrat dan bahan

bakar minyak. Penggunaannya telah merevolusi aspek-aspek tertentu dari

tambang terbuka-pit dan bawah tanah karena biaya rendah dan relatif aman.

8

Page 9: New Tekbor Pak Bo

Yang Banyak Penggunaan Bahan Peledak 

Banyak orang tahu bahwa bahan peledak yang digunakan dalam

Pertambangan, Pembongkaran Bangunan, kembang api dan bahkan Konstruksi.

Banyak akan terkejut untuk mengetahui tentang beberapa kegunaan yang tidak

biasa dari bahan peledak. Tahukah Anda bahwa bahan peledak yang digunakan

untuk mengukir Gunung Rushmore? Bahan peledak juga digunakan untuk

mengendalikan Salju longsor dan digunakan di pedalaman untuk Pemeliharaan

Trail. Bahan Peledak bahkan digunakan dalam Kedokteran untuk memecah-batu

ginjal! Di Amerika Serikat, bahan peledak terutama digunakan dalam

Pertambangan, Penggalian dan Konstruksi seperti yang ditunjukkan di bawah ini: 

Nationwide ledakan penggunaan:

-Coal Mining 67% 

-Non-logam tambang dan pertambangan 14% 

-Penambangan logam 10% 

-Konstruksi 7% dan 

-Miscellaneous 3%

4.1 KEGUNAAN BAHAN PELEDAK UNTUK EXSPLORASI

Eksplorasi: penyelidikan lebih rinci dari penemuan dan penyelidikan

umum atas endapan suatu bahan galian. Eksplorasi meliputi kegiatan mengetahui

ukuran, bentuk, letak, jumlah cadangan dan mutu endapan bahan galian. Kegiatan

eksplorasi meliputi penilaian geofisika, pemboran inti penggalian sumuran dan

atau pembuatan parit-parit uji dan dapat pula meliputi pengambilan conto dalam

jumlah besar (conto meruah). Eksplorasi umumnya dilaksanakan bertahap

menurut pertimbangan hasil sebelumnya. Eksplorasi hanya dapat dilaksanakan

atas dasar izin K.P. ekslorasi.

Eksplorasi akhir: penyelidikan rinci atas daerah endapan batubara atau

endapan bahan galian lainnya, sesuai hasil penyelidikan tahap sebelumnya.

Eksplorasi akhir biasanya memakan biaya yang sangat tinggi untuk pemboran,

percontoan, pemetaan, penggalian parit percontoan dan sebagainya. 

9

Page 10: New Tekbor Pak Bo

Commercial Explosives Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam

terutama hasil tambang, telah menjadikan negeri ini bak magnit begi para

pelaku Industri Pertambangan Dunia. Kekayaan kandungan bumi Indonesia

tidak ternilai harganya dan telah diakui masyarakat international. Sehingga

tidak mengherankan kalau eksplorasi hasil pertambangan Indonesia justru

banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan International maupun joint.

Bahan peledak (explosive matterial) sebagai bahan baku proses eksplorasi

hasil tambang menjadi komponen primer dalam seluruh proses eksplorasi.

Dimana dengan kekayaan dan melimpahnya hasil tambang, usaha penyediaan

bahan peledak maupun usaha-usaha lain terkait dengannya sangatlah relevan dan

begitu menjanjikan. Untuk mendapatkan data geologi lebih lanjut dalam usaha

untuk mengetahui jumlah cadangan/ ketebalan perlapisan dan kualitas mutu bahan

galian, maka diperlukan usaha pemboran inti, dan sumur uji (test pit). Tujuan

utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian secara

vertikal yang berada di bawah permukaan tanah, disamping itu mengetahui

ketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar didapatkan

kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta geologi dan peta

topografi. Oleh sebab itu apabila di daerah tersebut belum atau tidak didapatkan

peta topografi dengan skala yang memadai, maka perlu dibuat peta topografinya

terlebih dahulu. Sedangkan alat untuk melakukan pemboran inti adalah Alat Bor

Auger yang dioperasikan dengan manual (oleh tenaga manusia) dan Alat bor inti,

yang dioperasikan dengan mesin. 

Sedangkan pembuatan sumur uji bertujuan untuk mendapatkan vasriasi

data bahan galian secara vertikal yang berada di bawah permukaan. Tidak seperti

pada pemboran inti, kedalaman perolehan data cukup dangkal, disamping

pembuatannya dilakukan dengan tenaga manusia dengan peralatan sederhana.

Antara lain sekop, linggis, gancu, pacul dan ember. Pembuatan sumur uji

dilaksanakan terutama pada batuan yang lunak. 

10

Page 11: New Tekbor Pak Bo

4.2 KEGUNAAN BAHAN PELEDAK UNTUK EXSPLOITASI 

EKSPLOITASI

Umumnya, bahan galian industri terdapat di dekat permukaan tetapi juga

ada yang terdapat dan terkumpul di bawah permukaan tanah yang relatif agak

dalam. Selain itu bahan galian tersebut ada yang keras. Ada yang lunak bahkan

setengah kompak. Karena terdesak keperluan bahkan ada galian yang berada di

bawah air. Atas dasar cara kerjanya, bahan galian industri biasanya ditambang

dengan cara: digali, disemprot dengan pompa bertekanan tinggi, dan disedot

dengan pompa hisap. Berdasarkan tempat kegiatan pertambangan, maka

eksploitasi juga dilakukan dengan cara Tambang Terbuka, Tambang Bawah

Tanah, dan juga Peledakan. Tambang terbuka, semua kegiatan penambangan

dilakukan di permukaan bumi. Pada kegiatan penambangan ini khususnya untuk

bahan galian industri disebut sebagai kuari. Berdasarkan atas produk yang

dihasilkan, letak dan bentuknya dibagi menjadi kuari tipe sisi bukit, dan kuari tipe

lubang galian. Sedangkan tambang bawah tanah, dikenal dengan lubang tikus

(atau geophering), yang diterapkan untuk endapan bahan galian industri atau urat

bijih dengan bentuk dan ukuran tidak teratur serta tersebar tidak merata. Arah

penambangan biasanya mengikuti arah bentuk endapan atau urat bijih yang

ditambang.

Beberapa contoh penambangan sistem lubang tikus antara lain terdapat

pada tambang posphat di daerah Ciamis Jawa Barat.  Dalam melaksanakan

11

Page 12: New Tekbor Pak Bo

tambang terbuka dengan tahapan kerja yang dilakukan adalah: pengupasan tanah

penutup (atau land clearing). Bagian tanah penutup yang subur setelah dikupas,

dipindahkan ke tempat penimbunan. Kegunaan bahan peledak untuk eksplorasi

yakni untuk dapat dilakukannya proses pemecahan suatu material (batuan) dengan

menggunakan bahan peledak atau operasi peledakan batuan akan kegiatan

pencarian dalam rangka penyelidikan dan penjajahan wilayah atau daerah yang

diperkirakan mengandung mineral, cadangan bahan tambang atau berbagai hal

yang menjadi target, dari mulai lapisan tanah luar (overburden) sampai lapisan

tanah dalam dan nantinya menjadi daerah prospek atau wilayah yang memiliki

cadangan yg memungkinkan dilakukan proses ekspoitasi.

5. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN BAHAN PELEDAK 

Peralatan peledakan adalah perangkat pembantu peledakan yang nantinya

dapat dipakai berulang kali dan Perlengkapan peledakan adalah bahan–bahan

yang membantu peledakan yang habis dipakai. Pada pekerjaan tambang, tujuan

penggunaan bahan peledak terutama untuk membongkar batuan/ bahan galian dari

batuan induknya. Secara garis besar jenis bahan peledak dibedakan menjadi:

Bahan peledak mekanis, bahan peledak kimia, dan bahan peledak nuklir. Itulah

sekilas aktivitas "sederhana" dari industri keruk. Untuk melakukannya, pengusaha

biasanya menanam investasi besar dan tidak main-main. Mereka bukan hanya

mengorbankan uang, melainkan juga merusak "keaslian alam" yang menyimpan

keanekaragaman hayati luar biasa. EB 

5.1 PERALATAN PELEDAKAN

Peralatan peledakan adalah perangkat pembantu peledakan yang nantinya

dapat dipakai berulang kali. Peralatan peledakan dapat dikelompokan menjadi : 

1. Peralatan yang langsung berhubungan dengan teknik peledakan 

2.  Peralatan pendukung peledakan 

12

Page 13: New Tekbor Pak Bo

A.) Peralatan yang berhubungan langsung dengan peledakan adalah ;

-Alat Pemicu ledak 

1.Pada peledakan listrik ( Blasting Machine) 

2.Pada peledakan nonel (shot gun / short fire) 

-Alat Bantu ledak listrik 

1.Blasting Ohmmeter (BOM) 

2.Pengukur kebocoran arus listrik 

3.Multimeter peledakan 

4.Pengukur kekuatan blasting machine 

5.Pelacak kilat (lightning detector) 

-Alat Bantu peledakan lain 

1.Kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead in line) 

2.Cramper (penjepit sambungan sumbu api dengan detonator biasa ) 

3.Meteran (50 ml) dan tongkat bambu ( ± 7 m) diberi skala Alat

pencampur dan pengisi 

B.) Peralatan pendukung peledakan antara lain : 

1.Alat pendukung utama, berhubungan dengan aspek keselamatan dan

keamanan kerja, serta lingkungan, misalnya alat mengangkut dan alat

pengaman 

2.Alat pendukung tambahan terfokus pada penelitian peledakan yang tidak

selalu dipakai pada peledakan rutin, misalnya alat pengukur kecepatan

detonasi, pengukur getaran dan pengukur kebisingan.

5.2 PERLENGKAPAN PELEDAKAN Perlengkapan peledakan adalah bahan–bahan yang membantu peledakan

yang habis dipakai yaitu : 1.      Detonator 

2.      Sumbu peledakan

13

Page 14: New Tekbor Pak Bo

1. Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk

letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap

bahan peledak peka detonator atau primer. Terdapat dua jenis muatan bahan

peledak dalam detonator yang masing-masing fungsinya berbeda, yaitu:

1.   Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang

peka (sensitive), fungsinya untuk menerima efek panas dengan sangat cepat dan

meledak sehingga menimbulkan gelombang kejut.

2.   Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak

kuat dengan VoD tinggi, fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan

meledak dengan kekuatan besarnya tergantung pada berat isian dasar tersebut. 

Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya. Jenis-

jenis detonator :

1.      Detonator biasa (plain detonator)

2.      Detonator listrik (electric detonator)

3.      Detonator nonel (nonel detonator)

4.      Detonator elektronik (electronic detonator)

2. Sumbu Peledakan Yang dimaksud dengan sumbu peledakan disini adalah

sumbu api dan sumbu ledak. Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke

detonator biasa pada peledakan dengan menggunakan detonator biasa. Dapat

dikatakan bahwa sumbu api merupakan pasangan detonator biasa, karena

detonator biasa tidak dapat digunakan tanpa sumbu. Fungsi sumbu api adalah

untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap pada detonator biasa. Sedangkan

sumbu ledak adalah sumbu yng pada bagian intinya terdapat bahan peledak

PETN. Fungsi sumbu ledak adalah untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa

menggunakan detonator didalam lubang ledak. Sumbu ledak mempunyai sifat

tidak sensitive terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.

14

Page 15: New Tekbor Pak Bo

6. CARA MELAKUKAN PELEDAKAN

Cara melakukan peledakan ada 7, diantaranya:

1. Peledakan bias (refraction shooting) merupakan Peledakan di dalam lubang

atau sumur dangkal untuk menimbulkan getaran guna penyelidikan geofisika cara

seismik bias. 

2. Peledakan bongkah (block holing) merupakan Peledakan sekunder untuk

pengecilan ukuran bongkah batuan dengan cara membuat lobang tembak

berdiameter kecil dan diisi sedikit bahan peledak.

3. Peledakan di udara (air shooting) merupakan Cara menimbulkan energi seismik

di permukaan bumi dengan meledakkan bahan peledak di udara.

4. Peledakan lepas gilir (off-shift blasting) merupakan Peledakan yang dilakukan

di luar jam gilir kerja.

5. Peledakan lubang dalam (deep hole blasting) merupakan Cara peledakan

jenjang kuari atau tambang terbuka dengan menggunakan lubang tembak yang

dalam disesuaikan dengan tinggi jenjang.

6. Peledakan parit (ditch blasting) merupakan Proses peledakan dalam pembuatan

parit.

7. Peledakan teredam (cushion blasting)merupakan Cara peledakan dengan

membuat rongga udara antara bahan peledak dan sumbat ledak atau membuat

lubang tembak yang lebih besar dari diameter dodol sehingga menghasilkan

getaran yang relatif lembut.

6.1 TAHAP PERSIAPAN 

Setelah mempelajari pengertian dan klasifikasi bahan peledak kita memasuki

tahapan persiapan peledakan.Dalam pekerjaan peledakan perlu diperhatikan faktor

15

Page 16: New Tekbor Pak Bo

– faktor efisiensi hasil produksi,keselamatan kerja dan lingkungan sekitar areal

peledakan.untuk itu tahapan dalam persiapan peledakan merupakan aspek penting

yang perlu difahami dan dipatuhi, yaitu : 

a. Pengamanan lapangan/areal kerja dan sekitarnya selama persiapan dan

peledakannya. 

b. Persiapan peralatan peledakan, antara lain Blasting Mechine, Blasting

Ohmmeter, Shotgun, Crimper, Tongkat Pendek/Panjang, lead wire, ANFO

loader, Lighter.

c. Persiapan perlengkapan peledakan, antara lain sumbu api/sumbu ledak,

detonator biasa/listrik dan NONEL 

d. Mempersiapkan Primer ( priming )

e. Pengisian lubang ledak ( Loading )

f. Penyambungan rangkaian ( circuit )

g. Pemilihan dan penyiapan tempat/posisi pemegang blasting mechine.

6.2 TAHAP PELAKSANAANTahap Pelaksanaan Peledakan, Setelah semua persiapan peledakan

dikerjakan, mulai dari pembuatan primer, pengisian bahan peledak, sampai penutupan kolom isian bahan peledak dan penyambungan rangkaian maka peledakan dapat dilakukan. 

I.      Pemeriksaan Setelah Peledakan Pemeriksaan setelah peledakan dilakukan setelah 15 menit atau setelah asap dari hasil peledakan hilang. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh juru ledak dengan tujuan untuk mengetahui apakah dijumpai peledakan yang gagal (misfire), jika semua telah meledak dengan baik dan kawasan peledakan aman dari runtuhan batuan, maka akan diberi aba-aba lagi bahwa peledakan telah berakhir dan operasi penambangan dapat dilanjutkan kembali. 

2    Volume Peledakan Volume peledakan batu andesit keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

V = B1 x S x n x H x Sin α

16

Page 17: New Tekbor Pak Bo

Dimana : 

V = Volume batuan yang diledakkan, (m3) 

B1 = Burden semu (m) ; S = Spacing (m) 

L = Tinggi Jenjang (m) atau (H-J) x Sin α 

N = Jumlah Lubang Ledak ; α = Kemiringan Lubang Ledak.

Pemakaian Bahan Peledak 

Bahan peledak yang dipakai perusahaan saat ini adalah ANFO dari PT.

Dahana, Tasikmalaya. Dengan perbandingan 94,5% berat AN (Amonium Nitrat)

berbentuk butiran dan 5,5% FO (Foil Oil). Sebagai primer digunakan powergel

magnum 3151 dengan kekuatan 80% berbentuk dodol dengan ukuran berat 1

batang adalah 0,154 kg. Pemakaian bahan peledak untuk setiap kali peedakan

adalah tidak sama, tergantung dari jumlah lubang ledak yang diledakkan.

Pola Penyalaan 

Pola penyalaan yang diterapkan dilapangan CV. Gunung Batujajar saat ini

adalah peledakan secara 5 atau 6 lubang ledak dalam satu row hingga lubang

tembak yang diinginkan. Hal ini sangat berpengaruh sekali dengan keadaan

lingkungan, dimana lokasi peledakan tidak berapa jauh dari pemukiman penduduk

dan diakibatkan getaran terlalu tinggi apabila peledakan 7 lubang ledak keatas

sekaligus. Dimana rumah penduduk berada di antara radius ±350 meter. 

Letak Primer 

Primer adalah suatu bahan peledak yang menerima penyalaan dari

detonator atau sumbu ledak. Hasil peledakan ini selanjutnya disalurkan kebahan

peledak. Dalam peledakan yang diterapkan di lapangan, primer ditempatkan pada

bagian bawah ( bottom primming). 

Primer harus ditempatkan pada titik yang paling terkurung dan

ditempatkan pada lapisan batuad yang lebih keras. Letak primer ini akan

menentukan bagian jenjang yang akan ditekan dan dipindahkan. Dimana primer

ini berfungsi untuk menerima penggalak dari detonator. 

17

Page 18: New Tekbor Pak Bo

Pembongkaran dan Pemuatan Hasil Peledakan 

Hasil dari peledakan berupa bongkahan-bongkahan yang masih bertumpuk

di tempat atau lokasi peledakan akan dibongkar/gali oleh Backhoe dan selanjutnya

akan di muatkan ke alat angkut. Untuk memenuhi target produksi, pekerjaan

pemuatan batu andesit di lokasi penambangan untuk di angkut ketempat

penyimpanan sementara (Stock Yard) digunakan Hydrolic Excavator atau

(Backhoe) CAT 322. 

Pengangkutan Material Hasil Peledakan 

Pada proses pengangkutan hasil peledakan dari lokasi penambangan

sampai ke Crushing Plant digunakan alat angkut berupa ”Dump Truck” dengan

kapasitas 18.000 Kg/unit (10,7 M3). Sistem pengangkutan akan menggunakan

sistem pulang pergi melalui satu jalan, setelah penumpahan muatan ditempat

pengolahan alat angkut akan kembali pada jalan yang sama. 

6.3 PEKERJAAN SETELAH PELEDAKAN 

Sesudah peledakan, maka yang harus dilakukan adalah : 

- Tidak memperkenankan seorang pun memasuki tempat yang sudah diledakkan

dalam jangka waktu 30 menit 

- Setelah melampaui batas waktu tersebut maka juru ledak harus terlebih dahulu

memeriksa dan membuktikan bahwa daerah tersebut sudah bebas dari pengaruh

gas-gas yang berbahaya, misfire dan batu-batu menggantung dari hasil peledakan,

sebelum mengijinkan pekerja lain memasuki tempat kerja tersebut. 

- Pada lubang ledak yang misfire harus diberi tanda dengan menutup lubang ledak

tersebut dengan sumbat/ tongkat kayu yang dapat dilihat dengan jelas dan tidak

dibenarkan mengorek keluar material stemming lubang ledak tersebut. 

- Usaha untuk menangani lubang ledak yang misfire diusahakan mengeluarkan

stemming dengan alat kompressor udara telanan tunggi atau memakai air, setelah

18

Page 19: New Tekbor Pak Bo

keluar sebagian besar stemmingnya maka dipasang primer baru kemudian

diledakkan. Semua usaha ini harus dibawah pengawasan terus-menerus dari ahli

berdasarkan intruksi tertulis dari Kepala Teknik Tambang. 

7. KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN

HIDUP (K3LH) DALAM PELEDAKAN 

7.1 Keselamatan Kerja 

suatu usaha untuk mengurangi dan menghindari kecelakaan kerja atau cara

untuk melaksanakan pekerjaan yang terhindar dari kecelakaan. Memberikan

suasana kerja atau lingkungan yang aman sehingga dicapai hasil kerja yang

menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik terhadap manusia, mesin alat,

material ataupun metode kerja pada saat dilakukannya operasi penambangan.

Tujuan dari keselamatan kerja adalah untuk mengadakan pencegahan

agarkaryawan dalam melaksanakan pekerjaan tidak mendapat kecelakaan dan

juga tidak terjadi kerusakan alat-alat yang digunakan. Bahan peledak adalah

campuran senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan kecepatan tinggi. Gas dan

panas yang dihasilkan dari reaksi ini dapat menyebabkan tekanan yang sangat

tinggi pula.Bahan peledak merupakan suatu sarana yang efektif sebagai alat

penghancur bongkahan batuanpada industri penambangan. Adapun bahan peledak

yang umum digunakan pada penghancuran batuankeras yaitu ANFO “Ammonium

Nitrate-Fuel Oil” Bahan peledak ANFO “Ammonium Nitrate-Fuel Oil”

merupakan bahan peledak yang tergolongmemiliki kecepatan perambatan yang

reaksinya sangat tinggi “High Explosive”. Sehingga dalamoperasi peledakan

batuan yang keras diperlukan penanganan yang khusus mengenai bahan peledak

tersebut, diantaranya hal yang perlu diperhatikan yaitu penyimpanan bahan

peledak, pengangkutanbahan peledak, dan operasi peledakan.Kata Kunci : Bahan

Peledak, Detonator. 

19

Page 20: New Tekbor Pak Bo

7.2 Kecelakaan Kerja 

1. Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak

diharapkan karena mengakbatkan kerugian, baik material maupun penderitaan

bagi yang mengalaminya.

2. Sabotase atau kriminal merupakan tindaka diluar lingkup kecelakaan yang

sebenarnya 

7.3 Lingkungan Hidup 

lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang

memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika

kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah,

bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga

berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada

di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,

gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. industri

pertambangan dalam banyak kasus memiliki posisi dominan dalam pembangunan

sosio-ekonomi negara maju dan berkembang. Sektor industri ini berdampak

sangat signifikan dalam arti positif maupun negatif. Tanpa menafikan dampak

positifnya, dampak negatif dalam ranah sosial, lingkungan. Kegiatan

penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem

hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan

kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan

udara. Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena

perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak

menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan

tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah,

limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan

manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti

semula.

20

Page 21: New Tekbor Pak Bo

BAB II JENIS-JENIS BAHAN PELEDAK

A.   Pengertian

Bahan peledak (explosives) adalah bahan/zat yang berbentuk  cair, padat,

gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu  aksi berupa panas, benturan,

gesekan akan berubah secara  kimiawi menjadi zat-zat lain yang lebih stabil, yang

sebagian  besar atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut 

berlangsung dalam waktu yang amat singkat, disertai efek  panas dan tekanan

yang sangat tinggi.

B.   Komposisi Kimia Bahan Peledak

Berdasarkan komposisi kimia, bahan peledak dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1)    Senyawa tunggal terdiri dari satu macam senyawa saja yang sudah

merupakan bahan peledak. Senyawa tunggal ini dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu :

(1) Senyawa an-organik misalnya : PbN6, Amonium nitrat.

(2) Senyawa organik misalnya : Nitrogliserin, Trinitrotoluena  dan lain-

lain.

2)    Campuran yang merupakan penggabungan dari berbagai macam senyawa

tunggal. Misalnya : dinamit, black powder, ANFO, dan lain-lain.

C.   Jenis-jenis Peledak

Ledakan merupakan reaksi kimia yang merambat dari satu titik ke titik

lain dalam massa bahan peledak tersebut. Berdasarkan kecepatan rambat tersebut

bahan peledak dibagi menjadi :

a)    Bahan peledak rendah (Low explosives). Kecepatan rambat reaksinya

rendah (umumnya dibawah 1.000 m/detik), umumnya digunakan

sebagai bahan pendorong atau propelan. Misalnya : black powder

(sumbu api), propelan (single base, double base).

21

Page 22: New Tekbor Pak Bo

b)    Bahan peledak tinggi (High Explosives) yang terdiri dari :

·         Bahan peledak non initial

·         Bahan peledak penghantar

·         Bahan peledak penghancur

·         Bahan peledak initial. Misalnya: Mercury fuminate,

Tetrazene, Diazodiaminophenol.

D.   Kepekaan Ledakan

1.    Peledak pertama, Peledak inisiasi yaitu bahan peledak yang mudah meledak

dengan adanya api, benturan, gesekan dan semacamnya. Misalnya : PbN6,

Hg(ONC)2, C6H2N4O5 dan lain-lain. Bahan ini biasanya digunakan sebagai

muatan primer dalam pemicu.

2.    Peledak kedua, Peledak non inisiasi yaitu bahan peledak  yang hanya meledak

bila telah dipicu oleh peledak pertama.

 

E.    Permissible explosive

Khusus untuk tambang batubara bawah tanah. Untuk menghindari ledakan

dari gas metan (CH4) dan debu akibat aktifitas peledakan

Ciri-Cirinya:

-Temperatur peledakan rendah

-Volume gas sedikit dan tidak beracun

-Penyalaan singkat Contoh: Nitroglyserin, Straight dynamite, Amonium

Dynamite

F.    Propelan

Propelan merupakan suatu bahan bakar yang proses pembakarannya tidak

memerlukan udara (oksigen), karena kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk

proses pembakaran telah terkandung dalam Propelan itu sendiri.

1.    Berdasarkan fasa propelan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

a.    Propelan padat terdiri dari : dasar tunggal (single base),  dasar ganda

22

Page 23: New Tekbor Pak Bo

(double base) dan komposisi.

b.    Propelan cair dapat dibedakan menjadi monopropelan dan bipropelan.

Monopropelan artinya dalam propelan tersebut telah mengandung

unsur utama dalam tiap molekulnya.Bipropelan berarti bahan bakar

dan oksidator terpisah dan baru akan tercampur di dalam ruang bakar.

2.    Berdasarkan sifat campurannya, propelan padat dapat menjadi dua macam,

yaitu:

a.    Tipe propelan padat homogen, yaitu propelan padat dengan

nitroselulosa sebagai bahan dasar dalam komposisinya dan bahan lain yang pada

umumnya berupa senyawa organik.

1)    Disebut single base propelan kalau propelan homogen tersebut dibuat

dari nitroselulosa sebagai bahan utama dalam komposisinya.

2)    Disebut double base propelan bila propelan homogen tersebut dibuat

dengan nitroselulosa dan nitrogliserin sebagai bahan utama dalam

komposisinya.

3)    Disebut triple base propelan bila propelan homogen tersebut dibuat

dengan nitroselulosa, nitrogliserin, dan nitroguanidin sebagai bahan

utama dalam komposisinya.

b.    Tipe komposisi propelan padat, yaitu suatu jenis propelan padat yang

dibuat dengan mencampurkan bahan bakar dengan bahan pengikat lainnya dengan

oksidator ditambah berbagai macam additive.

G. TRINITROTOLUENA  (TNT)

Preparasi

A.  Dalam industri, TNT disintesis dalam tiga langkah. Pertama, toluena

dinitrasi dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat untuk menghasilkan mono-

nitrotoluene atau MNT. MNT dipisahkan dan kemudian direnitrasi membentuk

dinitrotoluene atau DNT. Pada tahap akhir, DNT dinitrasi membentuk

Trinitrotoluena atau TNT menggunakan campuran asam nitrat anhidrat dan

oleum.

23

Page 24: New Tekbor Pak Bo

B.  Asam nitrat habis dikonsumsi untuk proses industri, tapi asam sulfat encer

dapat digunakan kembali. Setelah nitrasi, TNT distabilkan dengan proses yang

disebut sulphitation, di mana crude TNT diperlakukan dengan larutan sulfit dan

larutan natrium untuk menghilangkan isomer TNT dan produk reaksi yang tidak

diinginkan.

C.  Air bilasan dari sulphitation dikenal sebagai red water dan merupakan polutan

yang signifikan dan merupakan produk limbah dari pembuatan TNT.

 

Karakter Explosive

1.  TNT berbeda dengan dinamit. TNT adalah senyawa kimia yang spesifik,

sementara dinamit adalah suatu campuran nitrogliserin yang dikompresi menjadi

bentuk silinder dan dibungkus dengan kertas.

2.  Setelah ledakan, TNT terurai sebagai berikut:

2C7H5N3O6 → 3N2 + 5H2O + 7CO + 7C

Reaksi ini eksotermik dengan energi aktivasi yang tinggi. Adanya karbon pada

produk, menyebabkan ledakan TNT memiliki penampilan jelaga. Dan karena

TNT memiliki kelebihan karbon, campuran bahan peledak yang kaya dengan

senyawa oksigen dapat menghasilkan lebih banyak energi per kilogram dari TNT

saja.

Aplikasi

TNT paling umum digunakan untuk bahan peledak dan industri aplikasi

militer. Hal ini dinilai karena ketidakpekaannya terhadap shock dan gesekan, yang

mengurangi risiko ledakan disengaja. TNT meleleh pada 80°C (176°F), jauh di

bawah suhu di mana ia akan meledak secara spontan, sehingga aman bila

dikombinasikan dengan bahan peledak lain. TNT tidak menyerap atau larut dalam

air, yang memungkinkan untuk digunakan secara efektif dalam lingkungan basah.

Selain itu, cukup stabil bila dibandingkan bahan peledak tinggi lainnya. Meskipun

24

Page 25: New Tekbor Pak Bo

TNT tersedia dalam berbagai ukuran (misalnya 250 g, 500 g, 1.000 g), namun

lebih sering ditemui dalam campuran dengan bahan peledak lain/ditambah bahan

lainnya.

(gambar TNT)

H. NITROGLISERIN (NG)

Kandungan utama dari bahan peledak ini adalah nitrogliserin, nitoglikol,

nitrocotton dan material selulosa.Kadang-kadang ditambah juga ammonium atau

sodiumnitrat. Nitrogliserin merupakan zat kimia berbentuk cair yang tidak stabil

dan mudah meledak, sehingga pengangkutannya sangat beresiko tinggi.

Alfred Nobel yang pertama kali menemukan kiieselguhr sebagai penyerap

nitrogliserin yang baik dan hasil campurannya itu dinamakan bahan peledak

dinamit. Saat itu kandungan kiieselguhr dan NG divariasikan untuk memberikan

energi yang diinginkan dan keamanan dalam pengangkutannya.

Bahan peledak ini mempunyai sifat plastis yang konsisten (seperti

lempung atau dodol), berkekuatan (strength) yang tinggi, densitas tinggi, dan

ketahanan terhadap air sangat baik, sehingga dapat digunakan langsung pada

lubang ledak yang berair. Bahan dikemas (dibungkus) oleh kertas mengandung

polyethylene untuk mencegah penyerapan air dari udara bebas.

Adapun kelemahan bahan peledak jenis ini :

1  Mengandung resiko kecelakaan tinggi pada saat pembuatan di pabrik

maupun pengangkutan.

25

Page 26: New Tekbor Pak Bo

2. Sensitif terhadap gesekan, sehingga sangat berbahaya apabila tertabrak

atau tergilas oleh kendaraan.

3. Membuat kepala pusing.

4. Tidak dapat digunakan pada lokasi peledakan yang bertemperatur

tinggi.

5. Biaya pembuatan tinggi. 

I. ANFO (Amoinium Nitrat Fuel Oil)

Adalah singkatan dari ammoniun nitrat (AN) sebagai zat pengoksida dan

fuel oil (FO) sebagai bahan bakar. Setiap bahan bakar berunsur karbon, baik

berbentuk serbuk maupuncair, dapat digunakan sebagai pencampur dengansegala

keuntungan dan kerugiannya. Pada tahun1950-an di Amerika masih menggunakan

serbukbatubara sebagai bahan bakar dan sekarangsudah diganti dengan bahan

bakar minyak, khususnya solar. Di Indonesia perusahan bahan peledak yang

sudah memproduksi ANFO (bukan hanya AN) adalah PT. Dahana dengan merk

dagang “Danfo” dan PT. Pindad dengan merk dagang “Panfo”. ANFO digunakan

sebagai bahan peledak dengan komposisi 94,5% AN:5,5% FO.

(gambar AN:FO yg sudah dikemas)

26

Page 27: New Tekbor Pak Bo

J. PENTA ERYTHRITOL TETRANITRATE (PETN)

Pentaeritritol tetranitrate (PETN) sangat terkenal sebagai bahan peledak.

Karena PETN merupakan salah satu bahan peledak tinggi yang paling kuat dan

dikenal dengan faktor efektivitasrelatif dari 1,66. PETN praktis tidak larut dalam

air (0,01 g/100 ml pada suhu 50 ° C), lemah larut dalam nonpolar umum pelarut

seperti hidrokarbon alifatik (seperti bensin) atau tetrachloromethane , tetapi larut

dalam beberapa pelarut organik lainnya, terutama dalam aseton

Di lingkungan, PETN mengalami biodegradasi . Beberapa bakteri denitrate PETN

untuk trinitrat dan kemudian dinitrate, yang kemudian lebih lanjut terdegradasi.

PETN memiliki rendahvolatilitas dan kelarutan rendah dalam air, dan karena itu

memiliki rendah bioavailabilitas untuk sebagian besar organisme. Its toksisitas

relatif rendah, dan yang transdermal penyerapan juga tampaknya menjadi rendah.

Ini merupakan ancaman bagi air organisme . Hal ini dapat terdegradasike

pentaeritritol oleh besi logam. Senyawa ini dihasilkan oleh reaksi pentaetritiol

dengan konsentrasi asam nitrat. Dalam reaksi ini, membentuk endapan. Mentah

dapat direkristalisasi dariaseton untuk memberikan kristal processable.

C (CH2 OH)4 + 4 HNO3 → C (CH2ONO2) 4+ 4 H2O

(Gambar PENTA ERYTHRITOL TETRANITRATE (PETN))

PETN diproduksi oleh berbagai produsen sebagai bedak tentang konsistensi

garam popcorn halus,atau bersama-sama dengan nitroselulosa dan plasticizer

27

Page 28: New Tekbor Pak Bo

sebagai lembar plasticized tipis (misalnya primasheet 1000 atau detasheet).

Residu PETN mudah terdeteksi di rambut orang menanganinya..Retensi residu

tertinggi adalah pada rambut hitam;. beberapa residu tetap ada bahkan setelah

dicuci.

8. KESIMPULAN 

Bahan peledak adalah Zat yang berbentuk padat, cair, gas ataupun

campurannya yang apabila terkena suatu aksi, berupa panas, benturan, tekanan,

hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat lain

yang lebih stabil. Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman sehingga

dicapai hasil kerja yang menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik

terhadap manusia, mesin alat, material ataupun metode kerja pada saat

dilakukannya operasi penambangan. bilamana peledakan itu dilakukan maka

keselamatan dan lingkungan pun perlu di perhatikan sebagai bagian utama dari

melakukan suatu peledakan.

28

Page 29: New Tekbor Pak Bo

DAFTAR PUSTAKA 

http://www.scribd.com/doc/93327671/PELEDAK 

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC0QFjAA&url=http%3A

%2F%2F180.245.203.132%2Fpower_point%2FPENGETAHUAN%2520DASAR

%2520BAHAN%2520PELEDAK

%25201.ppt&ei=3ROvUPaPHoerrAecoYD4Dw&usg=AFQjCNFYJFN4JBbSKY

7XNvF1Yvofb8_QMw 

http://www.miningsite.info/bahan-peledak 

http://tambangunsri.blogspot.com/2011/05/peledakan-tambang.html 

http://tambangunsri.blogspot.com/2011/08/blasting.html 

http://akubernapas.blogspot.com/2009/06/bahan-explosive.html 

http://suyitno01.wordpress.com/pertambangan/peledakan-blasting/pengetahuan-

dasar-bahan-peledak-komersil/ 

http://kasmui.blog.com/archives/213/ 

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://

www.explosives.org/index.php/component/banners/click/10

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://

www.infoplease.com/encyclopedia/science/explosive-applications-

explosives.html 

http://www.anekatambang.net/berita-tambang/istilah-populer-dunia-

pertambangan.html 

http://www.miningsite.info/bahan-peledak 

http://www.scribd.com/doc/42119480/MAKALAH-TEKNIK-PELEDAKAN

29


Recommended