Date post: | 10-Sep-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | zelvi-nina-prilia |
View: | 282 times |
Download: | 9 times |
NYERI KOLIK RENAL
NYERI KOLIK RENAL
ZELVI NINAPRILIA
1018011130
Perseptoran :
dr. Agung Prasetyo, Sp.U
DEFINISI
Nyeri yang terjadi akibat spasmus otot polos ureter atau sistem kalises ginjal
Hal ini dapat disebabkan gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah, atau oleh benda asing lainnya.
KARAKTERISTIK NYERI KOLIK
Nyeri ini diraskan sangat sakit, hilang timbul sesuai dengan pergerakan peristaltik otot polos.
Pertama-tama nyeri dirasakan didaerah sudut kosto-vetebra kemudian menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan disebut flank area
Tidak jarang nyeri kolik diikuti dengan keluhan organ pencernaan seperti mual dan muntah
GAMBARAN UMUM NYERI
4
Kolik Renal Tipikal
Pada T10 S4
Fase akut
Fase konstan
3-18 jam
Fase hilangnya nyeri
Kolik Renal Atipikal
Obstruksi pada calyx dapat menyebabkan nyeri pinggang yang lebih ringan tapi episodik. Hematuria dapat juga terjadi.
Lesi obstruktif pada ureterovesical junction (hubungan ureter dan kandung kemih) ataupun segmen intramural dari ureter dapat menyebabkan disuria.
Kolik renal dapat disertai muntah-muntah hebat, mual, diare, ataupun nyeri ringan yang tidak biasa sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis.
ETIOLOGI
Batu ginjal
Bekuan darah
Benda asing
PATOFISIOLOGI
Batu ginjal yang bergerak di sepanjang ureter dan hanya menyebab obstruksi intermitten sebenernya menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat dari pada batu yang tidak bergerak
Hal ini dikarenakan suatu obstruksi konstan akan memicu berbagai mekanisme autoregulasi dan refleks yang akan membantu meredakan nyeri.
24 jam setelah obstruksi ureteral total, terjadi penurunan tekanan hidrostatik, karena
Penurunan peristalsis ureteral,
Penurunan aliran darah arteri ke renal, yang menyebabkan penurunan produksi urin
Edema interstitial yang menyebabkan peningkatan lympatic drainage
Obstruksi bersifat parsial, perubahan yang terjadi sama, namun derajat yang lebih ringan dan waktu lebih lama.
PERSARAFAN
Saraf simpatis preganglion
Korda spinalis T-11 sampai L-2
Dorsal nerve roots
Traktus spinotalamikus asenden
Ke bagian bawah ke n. genitofemoral, n. illioinguinal
Ureter atas
Area pinggang dan area lumbar.
Dx kolelitiasis, kolesistitis, pankreatitis akut, ulkus peptikum dan gastritis
Ureter tengah
Menjalar ke kaudoanterior
Dx apendisitis dan divertikulitis akut
Ureter distal
Menjalar kelipat paha, testikel, labia mayora.
Dx sistitis dan uretritis. Gangguan GI.
Batu Ginjal/ Uretholitiasis
Faktor yang mempengaruhi batu ginjal, FAKTOR INSTRINSIK
HEREDITER
UMUR
JENIS KELAMIN
FAKTOR EKSTRINSIK
Iklim dan Temperatur
Geografi
diet
pekerjaan
Asupan Air
Teori Terbentukanya Batu Saluran Kemih
Teori nukleasi
Batu terbentuk karena adanya inti batu, berupa kristal atau benda asing
Teori matrik
Matriks organik terdiri atas serum/ protein urine sebagai kerangka kristal
Teori penghambat kristalisasi
Zat penghambt pembentuk kristal seperti magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein, dan beberapa peptida.
Komposisi Batu
Batu kalsium
hiperkasiuria
hiperoksaluria
hipositraturia
hiperurikosuria
hipomagnesiuria
Batu struvit
batu infeksi karena terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea (urea splitter seperti: Proteus spp., Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus) yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.
Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.
Batu Asam urat
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, banyak dialami oleh penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasein dengan obat sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan salisilat).
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH < 6, volume urine < 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria.
PATOFISIOLOGI
Pielonefritis dan ureritis
batu saluran kemih
Obstruksi
Hidronefrosis dan hidroureter
Infeksi
Pionefrosis dan urosepsis
Gagal ginjal
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri pinggang
Nyeri saat BAK
Sering BAK
Hematuria
Demam
PEMERIKSAAN FISIK
Ginjal teraba pada bagian yg sakit karena hidronefrosis
Nyeri ketok ginjal
Retensi urin
Demam
Tanda gagal ginjal
Mengigil
Pemeriksaan laboratorium
Sedimen Urine
Faal ginjal
Kultur urine
Elektrolit
Pemeiksaan penunjang
Foto polos abdomen
Pielografi intra vena
USG
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Mengurangi nyeri
Extracorporeal shockwave lithotripsy
Tindakan invasif dan tanpa pembiusan
Mempelancar aliran urine
Minum banyak
Antibiotik
Bedah laparoskopi
Bedah terbuka
pielolitotomi
Ureterolitotomi
nefroktomi
Endourologi
tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah batu, dan mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih
PLN
Litotripsi
Ureteroskopi
Ekstraksi dormia
26
Nyeri muskuloskletal
Protrusi diskus intervertebral lumbalis dapat menyebabkan nyeri punggung unilateral yang menjalar ke pinggul, paha, atau lipat paha (paling sering L4-5 dan L5-S1). Pembedanya dari kolik renal adalah nyeri tersebut bergantung dengan posisi tubuh, yang dapat hilang dengan imobilitas. Nyeri pada pelvis dapat terjadi karena lesi obstruktif dan berciri khas unilateral yang menjalar ke bagian sakral.
TERIMA KASIH