Date post: | 14-Jul-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | syahrial-fahmi |
View: | 8 times |
Download: | 3 times |
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
1SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
DAFTAR ISI
1. PENGERTIAN GEMPA BUMI................................................................................................. 1
2. PENGERTIAN LEMPENG TEKTONIK.................................................................................. 3
3. PERGERAKAN LEMPENG (PLATE MOVEMENT)............................................................ 5
4. SUBDUKSI................................................................................................................................ 7
5. RING OF FIRE............................................................................................................................ 11
6. BANGUNAN TAHAN GEMPA................................................................................................. 12
7. KORBAN GEMPA DAN KERUGIAN AKIBAT GEMPA....................................................... 13
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
2SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
I. Pengertian Gempa Bumi
Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika
pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini menjalar menjauhi
fokus gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya
bisa merusak atau tidak tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu
bangunan dan mutu tanah dimana bangungan berdiri.
Gempa itu terjadi manapun di bumi ini, tetapi umumnya gempa terjadi di sekitar batas lempeng
dan banyak didapat pada sekitar batas lempeng yang aktif. Titik tertentu di sepanjang batas lempeng
tempat dimulainya gempa disebut hypocenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut
epicenter.
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling
atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang
disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi
lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak
satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling
geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada batas-batas lempeng, keduanya dapat bergerak saling menjauhi,
saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat
dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini
macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada
suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga
terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Gempa bumi yang terjadi di Indonesia di sebabkan karena Indonesia terletak pada batas lempeng
Eurasia, lempeng India, dan lempeng Pasifik. Ada 3 busur pulau yang di akibatkan keadaan tersebut :
1. Busur Indonesia
Panjang ± 4000 km, arah sejajar dengan pantai barat pulau Sumatera, pantai selatan pulau
Jawa sampe ke sepanjang pulau Timor.
2. Busur Philipina
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
3SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Gempa-gempa besar yang berhungan dengan tapal batas Philipina ini dapat menyebabkan
efek yang berarti di daerah Indonesia.
3. Tapal Batas Benua Australia
Mengikuti potongan lempeng pasifik dan lempeng India ke arah Timur dari semenanjung
Berau sampai Irian Jaya.
Zona – Zona wilayah gempa yang ada di Indonesia dapat di bagi menjadi 6 zona, berikut zona-
zona gempa yang ada di Indonesia :
II. Pengertian Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah pergerakan benua dan dasar laut yang dipercayai para ahli disebabkan
adanya lempeng dalam kerak bumi. Lempeng-lempeng ini terapung-apung di atas mantel bumi. Arus
konveksi yang kuat di dalam astenosfer menggerakkan lempeng-lempeng ini di permukaan bumi. dan
hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami,
dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic
crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra,
beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi
dibanding kepadatan pada kerak benua.
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
4SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik). Di
bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan
di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan
(fluid). Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu
dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya
bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Lempengan yang menyusun bumi terdiri atas lempeng tektonik yang besar dan kecil. Lempeng tektonik
yang besar, antara lain:
1. Lempeng Pasifik, meliputi wilayah lautan Pasifik
2. Lempeng Amerika Utara, meliputi wilayah Amerika Utara
3. Lempeng Amerika Selatan, meliputi wilayah Amerika Selatan
4. Lempeng Afrika, meliputi wilayah Afrika, lautan Atlantik bagian timur, dan lautan Hindia bagian
barat
5. Lempeng Eurasia, meliputi Eropa, Asia termasuk Indonesia
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
5SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
6. Lempeng Hindia Australia, meliputi wilayah Lautan Hindia, subkontinen India dan Australia
bagian barat
7. Lempeng Antartika, meliputi benua dan lautan Antartika
Selain lempeng tektonik yang besar, bumi juga tersusun atas lempeng-lempeng taktonik yang
berukuran kecil, antara lain:
1. Lempeng Nazca
2. Lempeng Cocos
3. Lempeng Filipina
4. Lempeng Karibia
5. Lempeng Arab
6. Lempeng Juan de fuca
7. Lempeng Rivera
8. Lempeng Gorda
9. Lempeng Scotia
III. Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya
(plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis
lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga
lempeng kerak bertemu.
1. Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika
sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas
divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading).
Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift
valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang
paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
6SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
2. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath
another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng
samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah
sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic
trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
3. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu
bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling
menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
7SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Gambar ilustrasi yang menggambarkan tiap jenis-jenis pergerakan yang ada pada batas lempeng
IV. Subduksi
Dalam geologi , subduksi adalah proses yang terjadi pada batas konvergen di mana satu lempeng
tektonik bergerak di bawah lempeng tektonik lain, tenggelam ke mantel bumi , sebagai berkumpul piring.
Sebuah zona subduksi adalah area di bumi di mana dua lempeng tektonik bergerak ke arah satu sama lain
dan subduksi terjadi. Zona subduksi terjadi ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua,
dan menelusup ke bawah lempeng benua tersebut ke dalam astenosfer. Lempeng litosfer samudra
mengalami subduksi karena memiliki densitas yang lebih tinggi. Lempeng ini kemudian mencair dan
menjadi magma. Tingkat subduksi biasanya diukur dalam sentimeter per tahun, dengan rata-rata
konvergensi yang kira-kira 2 sampai 8 cm per tahun (sekitar tingkat kuku tumbuh) .
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
8SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Zona subduksi melibatkan lempeng samudera geser di bawah baik pelat kontinental atau lain
lempeng samudera (yaitu, lempeng subduksi selalu samudera sedangkan Lempeng subduksi mungkin
atau mungkin tidak kelautan). zona subduksi sering dicatat untuk suku mereka yang tinggi vulkanisme ,
gempa bumi , dan bangunan gunung . Hal ini karena proses subduksi mengakibatkan meleleh dari mantel
yang menghasilkan busur vulkanik sebagai batuan yang relatif ringan secara paksa terendam.
Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa arus konveksi dari bagian mantel telah mendorong
lempeng samudra secara vertikal sehingga lempeng samudra melengkung ke atas dan bagian puncaknya
patah. Pada lokasi itu, kemudian terbentuk pegunungan bawah laut atau punggung bawah laut (mid
oceanic ridge). Bagian puncak yang patah disusupi magma dari bawah sehingga membentuk jalur gunung
api bawah laut. Beberapa jalur gunung api bawah laut itu makin lama makin bertambah tinggi dan
puncaknya menyembul diatas permukaan laut sehingga membentuk pulau-pulau gunung api.
Lempeng samudra yang patah, mengikuti arus konveksi, yaitu sebagian bergeser ke kiri dan
sebagian bergeser ke kanan. Lempeng samudra yang bergeser tersebut akhirnya menumbuk lempeng
benua dan menunjam ke bawah yang membentuk zona subduksi. Karena menunjam ke bawah, lempeng
samudera yang semula padat dan keras menjadi luluh atau lebur, sebab semakin masuk ke dalam bumi
suhunya semakin tinggi. Lempeng samudra yang luluh tersebut berubah menjadi dua bentuk, yaitu massa
cair dan gas yang menjadi sumber tenaga.
Di daerah subduksi, makin lama jumlah luluhan lempeng samudra makin bertambah banyak
sehingga terkumpullah massa cair dalam jumlah yang besar dan juga tertumpuk energi yang makin lama
makin besar dan kuat. Tumpukan energi yang besar itu akhirnya akan mampu melepaskan diri dengan
menjebol lapisan kulit bumi diatasnya. Akibat desakan arus konveksi ke atas mengakibatkan kulit bumi
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
9SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
retak dan membelah (divergensi). Kemudian, masing-masing belahan bergeser ke kiri dan ke kanan
secara horizontal tersebut bertumbukan dengan pecahan kerak bumi lainnya.
Pada zona konvergensi ini, lempeng samudra (yang lebih berat) akan menyulap ke dalam
(subduksi) akan terangkat ke atas (overridge), melengkung, dan terpatah-patah (dislokasi), gerakan yang
timbul pada saat itu disebut gempa dislokasi atau gempa tektonik
Zona subduksi menandai situs konvektif downwelling dari bumi litosfer (yang kerak rapuh
ditambah bagian atas mantel atas). zona subduksi ada di batas lempeng konvergen di mana satu piring
dari litosfer samudera menyatu dengan plat lain. Turun-akan slab - tepi terkemuka dari subduksi
lempeng-dikalahkan oleh mutakhir dari pelat lain. Slab tenggelam pada sudut sekitar 25 sampai 45 derajat
ke permukaan bumi. Pada kedalaman sekitar 80-120 km, basal pelat samudra dikonversi menjadi batu
metamorf disebut eclogite . Pada titik ini, kepadatan meningkat litosfer samudra dan dilakukan ke dalam
mantel oleh arus konvektif downwelling. Hal ini pada zona subduksi bahwa bumi lithosfer, kerak
samudera , sedimen lapisan, dan beberapa terjebak air didaur ulang ke dalam mantel. Bumi adalah satu-
satunya planet di mana subduksi diketahui terjadi. Tanpa subduksi, lempeng tektonik tidak bisa eksis.
Subsidi sendimen biasanya kaya hydrous mineral dan tanah liat. Selama transisi dari basal ke
eclogite, bahan-bahan hydrous rusak, memproduksi jumlah berlebihan dari air, yang padakanan yang
begitu besar dan suhu ada sebagai fluida superkritis . Air superkritis, yang panas dan lebih ringan
dibandingkan dengan batuan sekitarnya, naik ke atasnya mantel mana menurunkan tekanan dalam (dan
dengan demikian suhu leleh) batuan mantel ke titik lebur yang sebenarnya, menghasilkan magma.
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
10SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Magma ini, pada gilirannya, meningkat, karena mereka kurang padat dari batuan mantel. Mantel magma
ini yang diturunkan (yang basaltik dalam komposisi) dapat terus meningkat, akhirnya ke permukaan
bumi, mengakibatkan letusan gunung berapi. Dari lava meletus tergantung pada sejauh mana yang
diturunkan basalt mantel (a) berinteraksi dengan (mencair) kerak bumi dan / atau (b) mengalami
kristalisasi fraksional.
Diatas zona subduksi, gunung berapi yang ada di rantai panjang disebut busur vulkanik . Gunung
api yang ada di sepanjang busur cenderung menghasilkan letusan berbahaya karena mereka kaya dalam
air (dari pelat dan sedimen) dan cenderung menjadi sangat eksplosif. Krakatau, Nevado del Ruiz, dan
Gunung Vesuvius merupakan contoh gunung berapi busur. Busur juga diketahui terkait dengan logam
mulia seperti emas, perak dan tembaga - lagi diyakini dibawa oleh air dan terkonsentrasi di sekitar
gunung berapi tuan rumah mereka di batu disebut "bijih".
Panas dari inti bumi yang disampaikan kepada mantel menyebabkan mantel untuk convect
banyak cara yang mendidih convects air dalam panci di atas kompor. Mantel di batas inti-naik sementara
tenggelam mantel mantel dingin, menyebabkan sel konveksi terbentuk. Pada titik di mana dua ke bawah
bergerak convecting sel bertemu (dingin mantel sinking), konveksi dapat terjadi, memaksa kerak
samudera di bawah ini baik benua atau kerak samudera lainnya. kerak Continental cenderung untuk
mengesampingkan kerak samudera karena terdiri dari granit padat kurang dibandingkan dengan basalt
dari kerak samudera.
Zona subduksi juga telah dianggap sebagai mungkin lokasi pembuangan untuk limbah nuklir, di
mana tindakan itu akan membawa bahan ke dalam planet mantel , aman jauh dari kemungkinan pengaruh
terhadap kemanusiaan atau lingkungan permukaan, tetapi metode pembuangan saat ini dilarang oleh
kesepakatan internasional .
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
11SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Di Indonesia terlihat di sepanjang pesisir barat Sumatra, selatan Jawa sampe ke Laut Banda.
Lempeng samudra dan benua yang dimaksud adalah Lempeng Australia yg menunjam ke bawah
Lempeng Eurasia (Eropa dan Asia, di mana Indonesia bagian barat termasuk di dalam-nya). Pada gambar
diatas, subduction zone ditandai dengan simbol segitiga. Segitiga yang "menghadap" ke arah Indonesia
maksudnya adalah menggambarkan Lempeng Australia yang masuk menunjam ke bawah Lempeng
Eurasia. Bisa di-liat bahwa pesisir barat Sumatra, selatan Jawa sampe ke Laut Banda adalah jalur
subduction. Artinya sepanjang daerah itu adalah daerah rawan gempa.
Keterkaitan subduction zona dengan gempa yaitu jalur gempa di dunia (atau istilah-nya adalah
benioff zone) akan mengikuti jalur subduction karena memang gempa adalah salah satu produk dari jalur
tersebut selain jalur gunung api dan juga semua hasil tambang bumi jadi kesimpulan umum dari
subduction zone tadi adalah bukan hanya menghasilkan gempa tetapi juga bisa memberikan fenomena
alam yang menakjubkan dan kekayaan hasil bumi yg menguntungkan secara ekonomi.
Lempeng samudra yang menunjam tadi akan bergesekan dengan lempeng benua. Selama dia
menunjam, dua lempeng ini mempunyai daya elastic. Pada saat daya elastis-nya sudah melewati batas,
maka dia akan melepaskan energi berupa gempa. Jika dianalogikan dengan penggaris adalah ketika si
penggaris tadi sudah tidak bisa mempertahankan kelengkungannya dan patah.
V. Ring of Fire
Adalah daerah dimana sejumlah besar gempa bumi dan letusan gunung berapi terjadi di cekungan
Samudra Pasifik. Dalam 40.000 KM (25.000 mil) bentuk tapal kuda, hal ni terkait dengan serangkaian
hampier terus menerus dari palung samudra, vulkanik busur, dan sabuk vulkanik atau pergerakan
lempeng. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi lebih dari 75% dari gunung
berapi aktif dan tidak aktif di dunia. Hal ini terkadang disebut sabuk sirkum pasifik atau sabuk seismik
sirkum pasifik.
Sekitar 90% dari gempa bumi di dunia dan 81% dari gempa bumi terbesar di dunia terjadi di
sepanjang Cincin Api. Selanjutnya wilayah paling seismik (5-6%) dari gempa bumi dan 17% dari gempa
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
12SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
bumi terbesar di dunia adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatera melalui Himalaya,
Mediterania, dan keluar ke Atlantik. Mid-Atlantik Ridge adalah yang ketiga paling menonjol sabuk
gempa
Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta tabrakan dari
lempeng kerak. Bagian timur cincin adalah hasil dari Lempeng Nazca dan Lempeng Cocos menjadi sub
bagian di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng Pasifik
bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub bagian di bawah Lempeng Amerika Utara.
Sepanjang bagian utara dengan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan
Aleut di bawah busur. Lebih ke barat lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk
Semenanjung Kamchatka di selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah
kecil lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana, Filipina,
Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru. Indonesia terletak di antara Cincin Api sepanjang kepulauan
timur laut berbatasan langsung dengan New Guinea dan di sepanjang sabuk Alpide selatan dan barat dari
Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor. Yang terkenal dan sangat aktif zona Patahan San Andreas di
California adalah sebuah kesalahan yang mengubah offset sebagian dari Pasifik Timur Naik barat daya di
bawah Amerika Serikat dan Meksiko. Gerakan kesalahan kecil menghasilkan banyak gempa bumi, pada
beberapa kali sehari, yang kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan. Queen Charlotte Fault aktif di pantai
barat Ratu Charlotte Islands, British Columbia, Kanada, telah menghasilkan tiga gempa bumi besar pada
abad ke-20: 7 besaran peristiwa pada tahun 1929, yang berkekuatan 8,1 terjadi pada tahun 1949 (terbesar
di Kanada tercatat gempa bumi) dan 7,4 besaran pada tahun 1970.
VI. Bangunan Tahan Gempa
Membangun bangunan yang dapat menahan beban gempa adalah tidak ekonomis. Oleh karena itu
prioritas utama dalam membangun bangunan tahan gempa adalah terciptanya suatu bangunan yang dapat
mencegah terjadinya korban, serta memperkecil kerugian harta benda. Dari hal tersebut pengertian
bangunan tahan gempa adalah:
1. Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada
komponen non-struktural maupun pada komponen strukturalnya.
2. Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen
non-strukturalnya (plafond runtuh, dinding retak) akan tetapi komponen struktural
(kolom, balok, sloof) tidak boleh rusak.
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
13SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
3. Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen
non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan
tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni
bangunan untuk keluar.
Hubungannya dengan struktur gedung/ biaya gedung :
1. Gedung masih harus dalam keadaan elastis
2. Struktur gedung mulai mencapai lelah ada kerusakan tidak pada struktur ( faktor ekonomis)
3. Pembatasan keamanan manusia ( struktur rusak, namun tidak roboh )
4. Pada Hakekatnya dapat mendekati ketiga hal dalam filsafat di atas secara puas, dengan cara
menunjukan /memperkecil jumlah biaya bangunan. Biaya tersebut terdiri dari 2 komponen yang
dua-duanya tergantung pada besar kecilnya gempa.. Kedua komponen tersebut adalah Harga
Awal (Initial Cost) dan Ongkos kerusakan (Damage Cost). Dari sini dapat di tarik sebagai bahan
pertimbangan adalah Biaya bangunan selain dari biaya fisik bangunan itu sendiri ada juga biaya
perbaikan yang di harapkan akan dikeluarkan selama berdirinya bangunan tersebut (buildin life).
Pemilihan bentuk struktur bangunan tahan gempa menggunakan prinsip – prinsip sebagai berikut :
1. Bentuk sederhana
2. Simetris
3. Jangan terlalu memanjang
4. Distribusi kekekuan di usahakan seragam
5. Di usahakan sendi-sendi plastis terletak di elemen-elemen horisontal dahulu sebelum ke elemen-
elemen vertikal.
6. Di usahakan letak pusat kekakuan sedekat mungkin dengan pusat gempa ( beban gempa pusat
massa).
VII. Korban Gempa dan Kerugian Akibat Gempa
Kerugian-kerugian yang di akibatkan oleh gempa dapat menimbulkan 2 hal yaitu :
1. Kerugian materiil, kerusakan-kerusakan pada sarana prasarana umum dan pribadi seperti gedung-
gedung, rumah sakit, jalan rumah-rumah masyarakat dll.
2. Korban Jiwa, banyak korban jiwa yang berjatuhan ketika terjadi gempa bumi.
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
14SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Semakin besar kekuatan gempa yang terjadi di suatu wilayah belum tentu menimbulkan
kerugian-kerugian yang besar pula. Hal ini di sebabkan semakin majunya ilmu pengetahuan tentang
bangunan-bangunan tahan gempa yang di bangun. Dpat di liat di tabel-tabel berikut untuk
membandingkan kerugiaan-kerugian yang di akibatkan oleh gempa yang terjadi di Indonesia dan di
dunia.
Berikut tabel korban gempa yang terjadi di Indonesia selama periode 1933 – 2012 :
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
15SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton
Tabel korban gempa dan kerugian yang terjadi di dunia
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
16SYAHRIAL FAHMI3112106032
Semester P2Tugas Struktur Beton