RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 10 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifatperiodic unsure, struktur molekul dan sifat - sifatsenyawa
II. Kompetensi Dasar : 1.1.Menjelaskan teori Atom Bohr dan teori MekanikaKwantum untuk menuliskan konfigurasi electron dandiagram molekul serta menentukan letak unsure dalamtable periodic
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,1. Menjelaskan kelemahan teori Atom Bohr2. Menjelaskan teori Mekanika Kwantum3. Menentukan bilangan kwntum kemungkinan elektron berada4. Mengambar bentuk diagram orbital5. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kwantum6. Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan larangan Pauli untuk menuliskan
konfirurasi elektron dan diagram orbital7. Menhubungkan konfigururasi elektron dengan suatu unsur dengan letaknya
dalam sistem periodik unsur
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :1. Menjelaskan kelemahan teori Atom Bohr2. Menjelaskan teori Mekanika Kwantum3. Menentukan bilangan kwntum kemungkinan elektron berada4. Mengambar bentuk diagram orbital5. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kwantum6. Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan larangan Pauli untuk menuliskan
konfirurasi elektron dan diagram orbital7. Menhubungkan konfigururasi elektron dengan suatu unsur dengan letaknya
dalam sistem periodik unsur
V. Materi Ajar :
TEORI ATOM MODERN (MEKANIKA KUANTUM)
1. Louis de Broglie
“Elektron yang bergerak dalam kulit atom bersifat seperti gelombang”
2. W. Hessenberg & Erwin Schrodinger
“Elektron di dalam kulit menyerupai kabut dan tidak dapat ditentukan dengan
pasti (Teori Ketidakpastian). Electron dapat ditentukan letaknya pada daerah yang
dimungkinkan. Ditemukannya electron disebut orbital.
Bilangan Kuantum Planck
1. Bilangan kuantum utama (n) adalah bilangan yang menyatakan kulit atom. Harganya
1,2,3 dst
2. Bilangan kuantum azimuth (l) adalah bilangan yang menyatakan sub kulit atom atau
orbital (s,p,d,f).
Sub kulit atom s, harga l = 0
Sub kulit atom p, harga l = 1
Sub kulit atom d, harga l = 2
Sub kulit atom f, harga l = 3
Daya tampung sub kulit
Sub kulit s, daya tampung electron = 2 elektron
Sub kulit p, daya tampung electron = 6 elektron
Sub kulit d, daya tampung electron = 10 elektron
Sub kulit f, daya tampung electron = 14 elektron
3. Bilangan kuantum magnetic (m) adalah bilangan yang menyatakan orientasi electron
dalam orbital.
Orbital s, m = 0
Orbital p, m = -1,0,1
Orbital d, m = -2,-1,0,1,2
Orbital f, m= -3,-2,-1,0,1,2,3
4. Bilangan kuantum spin (s) adalah bilangan yang menyatakan rotasi electron dalam
orbital. Harga s = + ½ atau -1/2
Konfigurasi Elektron
• Prinsip Aufbau
“Pengisian electron di dalam kulit atom (orbit) diawali dari tingkat energi yang
paling rendah”. Aturannya sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2
VI. Metode pembelajaran
● Diskusi● Ceramah
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanMenjelaskan sekilas teori atom Bohr ,selanjutnya memberi latihan soal
10’ Ceramah dandiskusi
2 Kegiatan Intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Setiap kelompok mengkaji ulang teori Atom
Bohr dan kelemahannyac. Guru menjelaskan tori Mekanika Kwantum,
Louis de Brogli dan teori ketidakpatian dariHeisenberg
Elaborasid. Siswa dalam kelompoknya menghubungkan
teori Atom Bohr dengan teori MekanikaKwantum
Konfirmasie. Siswa mencatat semua hasil diskusi
kelompok.f. Kemudian masing-masing kelompok
mempresentasikan
75’ Ceramah dandiskusi
3 Penutupa. Merangkum semua hasil diskusi kelompokb. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
pertemuan berkutnya
5’ Penugasan
Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan materi pertemuansebelumnya dengan melakukan pre test
10’ Ceramah dandiskusi
2 Kegiatan IntiEksplorasia. Guru menjelaskan bilangan kwantum Utama,
Azimtuh, Magnetik dan SpinElaborasib. Siswa menghubungkan keberadan electron
dalam atom dengan bilangan kwantumc. Melalui bilangan kwantum siswa mampu
membedakan kulit, sub kulit dan orbitald. Siswa dapat menuliskan diagram orbital s,p,d
dan fe. Siswa mengulas pengertian kulit, sub kulit
serta hubungannya dengan bilangankwantum
Konfirmasif. Siswa mencatat semua hail diskusig. Guru mengamati dan menilainya
75’ Ceramah dandiskusi
3 Penutupa. Siswa menarik kesimpulan tentang hubungan
kulit, sub kulit dengan bilangan kwantumb. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
pertemuan berkutnya
5’ Penugasan
Pertemuan ke-3,4 ( 4 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan materi pertemuansebelumnya dengan melakukan pre test
10 Ceramah dandiskusi
2 Kegiatan IntiEksplorasia. Guru menjelaskan pengisian electron prinsip
Aufbau, aturan Hund, dan Larangan Paulib. Guru memberi tugas siswa untuk menuliskan
konfigurasi elaktron suatu atom sesuaiprinsip Aufbau.
Elaborasic. Siswa dapat menuliskan electron dalam
diagram orbital berdasarkan aturan Hundd. Siswa dapat menentukan harga bilangan
kwantum (n, l, m, s ) electron terakhir suatuatom berdasarkan konfigurasi electron
160’ Ceramah dandiskusi
Konfirmasie. Siswa mengerjakan latihan soal dengan
menuliskan konfigurasi electron untukbeberapa atom sekaligus menentukan hargabilangan kwantum
f. Guru mengamati dan menilai semua kegiatansiswa
3 Penutupa. Siswa mengerjakan latihan soab. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
pertemuan berkutnya
10’ Penugasan
Pertemuan ke-5 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan materi pertemuansebelumnya dengan melakukan pre test
10’ Ceramah dandiskusi
2 Kegiatan IntiEksplorasia. Guru menjelaskan Sistem Periodik UnsurElaborasib. Siswa menghubungkan keberadan atom
dalam SPU dengan menuliskan konfigurasielectron
c. Siswa dapat menentukan electron valensi dankulit atom
d. Siswa dapat menghubungkan electronvalensi dengan golongan serta kulit atomdengan periode dalam SPU
Konfirmasie. Siswa dapat menentukan keberadaan atom
dalam SPU melalui konfigurasi electronf. Siswa dapat menentukan keberadaan atom
dalam SPU melalui harga bilangankwantum
g. Guru mengamati dan menilai semua kegiatansiswa
75’ Ceramah dandiskusi
3 Penutupc. Siswa dapat menarik kesimpulan tentang
hubungan golongan dan periode dalam SPUdengan Elektron Valensi dan Kulit atom
d. Guru merencanakan kegiatan pembelajaranpertemuan berkutnya
5’ Penugasan
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat :- Seperangkat alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan, LCD dan laptop
Sumber Belajar :
- Buku kimia untuk SMA kelas X oleh Michael Purba- Buku referensi yang relevan
- Lembar kerja siswa
IX. Penilaian :
a. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
b. Bentuk Instrumen:- Tes PG- Tes uraian- Tugas kelompok- Tugas individu
c. Contoh Instrumen:1. Jelaskan tori atom menurut mekanika kwantum ?2. Sebutkan prinsip aufbau ?3. Tuliskan konfigurasi elekron dari :
a. 19 K b. 26Fe c. 33As4. Tentukan empat bilangan kwantum dari electron terakhir dari :
a. 14Si b. 25Mn c. 20Ca
d. Kunci dan skor
No Kunci jawaban Skor
1 Atom adalah bola elips yang terdiri atas inti atomdan kulit atom. Electron didalam orbital tidakdapat ditemukan dengan pasti dan menyerupaikabut.
10
2 Pengisisan eectron didalam sub kulit diawalai darisub kulit yang tingkat orbitalnya paling rendah
10
3 a. 19 K = [Ar] 4s1b. 26Fe = [Ar] 3d6 4s2c. 33As = [Ar]3d10 4s2 4p3
10
4 a. n =3. l = 1, m = -1, s = - ½b. n= 3, l = 2, m = 2, s = ½c. n =4, l = 0, m = 0, s = - ½
10
Jumlah skor40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. SURONO Drs. SRIYONONIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifatperiodic unsure, struktur molekul dan sifat - sifat senyawa
II. Kompetensi Dasar : 1.2.Menjelaskan jumlah pasangan electron di sekita intiatom dan teori hibridisasi untuk meramalkan benutk geometris molekul
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,
Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron dan teorihibridisasi
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :1. Menentukan PEB dan PEI2. Menentukan tipe molekul.3. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan
elektron4. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi
V. Materi Ajar :
Tabel bentuk geometri,,,
BEBERAPA BENTUK GEOMETRI IKATAN, ANTARA LAIN :
Jenis ikatan Jumlah ikatanmaksimum
Bentuk geometrik
sp 2 Liniersp² 3 Segitiga datarsp³ 4 Tetrahedron
sp³d 5 Trigonal bipiramidsp²d ; dsp² 4 Segiempat datar
d²sp³ ; sp³d² 6 Oktahedron
Berdasarkan hibridisasi :
• AX2 (misalnya, BeCl2): hibridisasi sp; bentuk liniér atau diagonal• AX3 (misalnya, BCl3): hibridisasi sp²; bentuk trigonal planar• AX4 (misalnya, CCl4): hibridisasi sp³; bentuk tétrahédral• AX5 (misalnya, PCl5): hibridisasisi sp³d; trigonal bipiramidal• AX6 (misalnya, SF6): sp³d² hibridisasi; oktahedral (atau square bipyramidal)
VI. Metode pembelajaran
● Diskusi● Ceramah
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru memberikan pre-test tentang electron valensi
10’ Ceramah dandiskusi
2 Kegiatan IntiEksplorasi
a. Guru menjelaskan peran PEI dan PEB dalampembentukan geometris molekul
b. Siswa dengan kelompoknya mendiskusikanbentuk molekul berdasarkan teori domaindan teori hibridisasi
Elaborasic. Siswa dengan kelompok membuat bentuk
geometris dari beberapa molekul berdasarkanteori pasangan elektron
d. Siswa dengan kelompok membuat bentukgeometris dari beberapa molekul berdasarkanteori hibridisasi
Konfirmasie. Guru mengamati dan menilainyaf. Siswa merangkum dan mempresentasikan
hasil disjusi
75’ Ceramah dandiskusi
3 Penutupc. Merangkum semua hasil diskusi kelompokd. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
pertemuan berkutnya
5’ Penugasan
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat :- Seperangkat alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan, LCD dan laptop
Sumber Belajar :
- Buku kimia untuk SMA kelas X oleh Michael Purba- Buku referensi yang relevan- Lembar kerja siswa
IX. Penilaian :
a. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
b. Bentuk Instrumen:- Tes PG- Tes uraian- Tugas kelompok- Tugas individu
c. Contoh Instrumen:1. Diketahui 6C berikatan dengan 1H membentuk Molekul CH4, maka bentuk
molekul yang mungkin adalah …2. Molekul SF6 memiliki bentuk molekul … dan type molekul
3. Diketahui unsure 7N berikatan dengan 1H memenuhi hokum octet memiliki :a. Rumus molekul ?b. Type molekul ?c. Hibridisasi ?
4. Molekul H2O memiliki :a. Type molekul ?b. Hibridisasi
d. Kunci dan skor
No Kunci jawaban Skor
1 Tetrahedral 102 Oktahedra dan AX6 103 a. NH3
b. AX3Ec. Sp3
10
4 a. AX2E2b. Sp3
10
Jumlah skor40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. SURONO Drs. SRIYONONIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifatperiodic unsure, struktur molekul dan sifat - sifatsenyawa
II. Kompetensi Dasar : 1.3.Menjelaskan intraksi antar molekul ( gaya antar molekul} dan sifatnya.
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,- Menjelaskan gaya antar molekul- Pengaruh gaya antar molekul terhadap sifat fisik zat
IV. Indikator pencapaian KompetensiMenjelaskan perbedaan sifat fisik ( titik didih dan titik beku) berdasarkan perbedaan gayaantar molekul ( ikatan hydrogen , gaya Van der Waals dan gaya London )
V. Mater Ajar
Ikatan HidrogenGaya Elektrostatik
Ikatan hidrogen terbentuk pada senyawa-senyawa polar yang mengandung atom H danatom yang memiliki keelektronegatifan tinggi, seperti F, O, N, dan Cl. Atom-atom yangmemiliki keelektronegatifan tinggi akan menarik pasangan elektron ikatan lebih kuat sehinggakulit valensi elektron pada atom hidrogen seperti terkelupas, dan inti atom hydrogen yangbermuatan positif seolah-olah berada di permukaan molekul. Semakin tinggi skalakeelektronegatifan atom yang mengikat atom hidrogen, semakin besar peluangnya untukmembentuk ikatan hidrogen.Pengaruh Ikatan Hidrogen terhdap Titik Didih1. Massa molekul relatif ( Mr )
semakin besar Mr suatu senyawa semakin tinggi titik didihnya . hal ini terjadi karenaproses pemisahan (perenggangan) antar molekul sehingga perubahan wujud zat dari cair kegas memerlukan energi yang besar. Adapun senyawa yang memiliki Mr kecil, titk didihnyacenderung rendah Karena molekul tersebut mudah direnggangkan hingga lolos menjadimolekul gas.
2. Gaya antar molekulSemakin kuat gaya antar molekul, titk didihnya juga semakin tinggi. Untuk dapat
merenggangkan dan memutuskan gaya antar molekul diperlukan energi yang besar. Jka gayaantar molekul lemah, titk didihnya juga rendah akibatnya, dengan energy yang kecil pun,ikatannya dapat diputuskan dengan mudah.
Untuk mengetahui adanya ikatan hydrogen yang merupakan gaya antar molekul yangkuat, andaharus mengamati senyawa yang memiliki perbedaan keelektronegatifan dan titikdidih besar meskipun Mr-nya kecil. Contohnya, fenomena yang terjadi pada senyawahydrogen hialida. Perhatikan Tabel 2.1 berikut.Tabel 2.1 Massa Molekul Relatif, Perbedaan Keelektronegatifan, dan Titik Didih SenyawaHidrogen Halida
Senyawa Massa MolekulRelatif
PerbedaanKeelektronegatifan
Titik Didih (Co)
HF 20 1,9 +19,7HCl 36,5 0,8 -85,1HBr 81 0,7 -66,8HI 128 0,1 -35,4
Gaya van der Waals dan Gaya London
Pada awal abad 20, Johannes van der waals meneliti interaksi antarmolekul senyawanonpolar dan senyawa polar yang tidak memiliki ikatan hydrogen. Menurut beliau, interaksiantarmolekul itu menghasilkan suatu gaya antarmolekul yang lemah dan dikenal sebagai ikatanvan der waals. Ikatan ini dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu :
1. Gaya Antarmolekul yang Memiliki Dipol
Gaya van der waals terjadi pada senyawa seperti HCl, HBr, atau senyawa nonpolar yangmemiliki sedikit perbedaan keelektronegatifan. Kekuatan gaya van der waals lebih kecildibandingkan dengan ikatan hydrogen. Gaya van der waals yang terjadi diantara dipol-dipoltersusun secara teratur. Zat yang memiliki gaya ini biasanya berwujud padat. Adapun yang tidakteratur biasanya berwujud cair.
2. Ikatan Antara Molekul yang Memiliki Dipol dan Molekul yang Tidak MemilikiDipol
Gaya tarik-menarik yang terjadi antara molekul yang memiliki dipol dan yang tidak memilikidisebut interaksi dipol-nondipol. Interaksi tersebut terjadi secara induksi. Ujung molekul dipoleyang bermuatan positif menginduksi awan elektron molekul yang tidak memiliki dipol.Akibatnya, molekul yang tidak memiliki dipol membentuk dipol sesaat.
3. Gaya Antarmolekul yang Tidak Memiliki Dipol (Gaya Dispersi London)
Ikatan ini terjadi pada sesame senyawa nonpolar, seperti gas N2, H2, He, O2, Br2 dan I2. Suatuinteraksi antarmolekul dapat terjadi jika salah satu molekulnya memiliki dipol, sedangkansenyawa-senyawa nonpolar tersebut tidak memiliki dipol. Hal ini disebabkan elektron dalamatom/molekul dapat berpindah-pindah tempat. Perubahan tempat tersebut menyebabkan senyawanonpolar menjadi polar sehingga terbentuk dipol sesaat. Inti atom yang bermuatan positif darimolekul nonpolar yang memiliki dipol sesaat kemudian menginduksi awan elektron dari molekulyang lain. Akibatnya, kedua molekul membentuk dipol sesaat kemudian terjadi gaya van derwaals berupa gaya tarik-menarik antardipol sesaat yang disebut gaya London yang ditemukanoleh Fritz London, 1928.
VI. Metode pembelajaran
● Diskusi● Ceramah
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru memberikan pre-test tentang electron valensi
10’ Ceramah dandiskusi
2 Kegiatan IntiEksplorasi
75’ Ceramah dandiskusi
a. Guru menjelaskan gaya tarik antar molekulyang memiliki perbedaan elektronegativitasyang tinggi yaitu ikatan hydrogen dan gayaVan der Waals
Elaborasib. Siswa dengan kelompoknya mendiskusikan
gaya tarik antar molekul senyawa polardengan gaya tarik antar molekul senyawa nonpolar.
c. Siswa dengan kelompok mendiskusikanhubungan ikatan hydrogen dengan kenaikanikatan hidrogen
d. Siswa dengan kelompok mendiskusikan gayavan der Waal terhadap kenaikan titik didih
Konfirmasie. Guru mengamati dan menilai semua hasil
diskusif. Siswa merangkum dan mempresentasikan
semua hasil diskusi
3 Penutupa. Merangkum semua hasil diskusi kelompokb. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
pertemuan berkutnya
5’ Penugasan
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat :- Seperangkat alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan, LCD dan laptop
Sumber Belajar :
- Buku kimia untuk SMA kelas X oleh Michael Purba- Buku referensi yang relevan- Lembar kerja siswa
IX. Penilaian :
a. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
b. Bentuk Instrumen:1. Tes PG2. Tes uraian3. Tugas kelompok4. Tugas individu
c. Contoh Instrumen:1. Mengapa titik didih H2O lebih tinggi daripada H2S ?2. Bandingkan titik didih H2S dengan H2Se ? jelaskan !3. Jelaskan gaya tarik antar molekul menurut London ?4. Urutkan kekuatan gaya London untuk gas H2, N2, O2 dan Cl2
d. Kunci dan skor
No Kunci jawaban Skor
1 Karena H2O memiliki ikatan hydrogen 102 Titik didihnya lebih tinggi H2Se karena harga Mr
nya tinggi10
3 Adalah gaya tarik antar molekul-molekul senyawanon polar yang terjadi adanya dipole sesaat
10
4 Cl2>O2>N2>H2 10
Jumlah skor40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. SURONO Drs. SRIYONONIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimiadan cara pengukurannya
II. Kompetensi Dasar : 2.1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi,reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,
1. Mengidentifikasi hukum/azas kekekalan energi2. Membedakan sistem dan lingkungan3. Menjelaskan perubahan entalpi ( ∆H ) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
kalor (endoterm) melalui percoban5. Menjelaskan macam-macam entalpi molar
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :
1. Mengidentifikasi hukum/azas kekekalan energi2. Membedakan sistem dan lingkungan3. Menjelaskan perubahan entalpi ( ∆H ) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
kalor (endoterm) melalui percoban5. Menjelaskan macam-macam entalpi molar
V. Materi Ajar :
Energi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari reaksikimia. Misalnya, untuk memasak kita gunakan energi dari pembakaran bahan bakar;untuk melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi dari makanan yangkita makan. Pengetahuan ini penting sehingga kita dapat memperhitungkankebutuhan energi kita.Pada dasarnya, perubahan entalpi terjadi karena adanya perpindahan energi antarasistem dan lingkungan. Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian ataupusat pengamatan. Adapun lingkungan adalah daerah di luar sistem. Misalnya, dalamproses es yang mencair, yang dipandang sebagai sistem adalah air dan es, sedangkanudara luar sebagai lingkungan.
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksiini, terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga lingkungan menjadilebih panas. Reaksi eksoterm akan membebaskan energi sehingga entalpi sistemberkurang dan perubahan entalpi bernilai negatif.
Reaksi Endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor.Pada reaksi ini, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhulingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Reaksi endoterm menyerap sejumlahenergi sehingga energi sistem bertambah. Karena entalpi bertambah, perubahanentalpinya bertanda positif.
Diagram Reaksi Eksoterm Diagram Reaksi Endoterm
y ∆ H = HB - HA y ∆ H = HB - HA
= (x – y) = (y –x)x < y y > x
∆H < 0 ∆ H > 0X x
Jenis-jenis entalpi reaksia. Entalpi Pembentukan Standar
adalah perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya padakeadaan standar
contoh : H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ∆Hf = -285 KJ/mol
b. Entalpi Penguraian Standaradalah perubahan entalpi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur- unsurnyapada keadaan standarcontoh : H2O(g)→ H2(g) + ½ O2(g) ∆Hd = +285 KJ/mol
c. Entalpi Pembakaran StandarAdalah perubahan entalpi pembakaran 1 mol senyawa pada keadaan standarContoh : CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ∆Hc = -808 kJ/mol
VI. Metode Pembelajaran :
o Penyampaian informasio Demonstrasio Diskusio Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 Pendahuluana. Guru memasuki kelas dan menyiapkan
kegiatan pembelajaranb. Mengabsen siswac. Guru memulai materi ajar dengan
memberikan illustrasi/motivasi
Energi yang kita gunakan dalam kehidupansehari-hari berasal dari reaksi kimia.Misalnya, untuk memasak kita gunakanenergi dari pembakaran bahan bakar; untukmelakukan aktivitasnya, tubuh kitamenggunakan energi dari makanan yang kitamakan. Pengetahuan ini penting sehinggakita dapat memperhitungkan kebutuhanenergi kita.
10 menit Apersepsi
A B
BA
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan azas kekekalan energyc. Siswa dengan kelompoknya membahas /
didskusi tentang materi azas kekekalanenergi
d. Guru memberikan penjelasan kepada siswauntuk melakukan demonstrasi dan diskusikelas untuk membahas pengertian sistemdan lingkungan
Elaborasie. Siswa melakukan demonstrasi dan diskusi
kelas untuk membahas pengertian systemdan lingkungan
konfirmasif. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.g. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 Pendahuluana. Salam pembukab. Guru memeriksa kehadiran siswa dan
memeriksa PRc. Memotivasi siswa mampu
membedakan sistem dan lingkungan
5 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa membentuk
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan dan memberikan contoh
reaksi eksoterm dan reaksi endotermElaborasic. Siswa dengan kelompoknya melakukan
beberapa percobaan sesuai petunjuk yangberkaitan dengan reaksi eksoterm danreaksi endoterm
Konfirmasid. Siswa mencatat semua hasil percobaan dan
melakukan diskusi kelompoke. Guru mengamati dan menilai semua
kegiatan siswa
75 menit Praktikumdan diskusi
4 Penutupa. Siswa mencatat semua hasil percobaan.b. Siswa mampu mengklasifikasikan yang
termasuk reaksi eksoterm atau reaksi
10 menit Penugasan
endotermc. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berkutnya
Pertemuan ke-3 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 Pendahuluana. Salam pembukab. Guru memeriksa kehadiran siswa dan
memeriksa PRc. Memotivasi siswa mampu
membedakan reaksi eksoterm danendoterm dan memahami macam-macamperubahan entalpi
5 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa membentuk
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan persamaan reaksi
termokimiac. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusi tentang persamaan reaksitermokimia dan entalpi molar
d. Siswa dengan kelompoknya melakukandiskusi tentang entalpi pembentukanstandar, entalpi penguraian standar danentalpi pembakaran
Konfirmasie. Siswa mempresentasikan semua hasil
diskusi kelompok.f. Guru mengamati dan menilai kegiatan
sisiwa
75 menit Ceramahdan diskusi
4 Penutupa. Siswa mencatat semua hasil diskusib. Siswa membuat rangkuman materi entalpi
molar ( ∆Hf, ∆Hd, dan ∆Hc )c. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berkutnya
10 menit Penugasan
` Pertemuan ke-4 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 Pendahuluana. Salam pembukab. Guru memeriksa kehadiran siswa dan
memeriksa PR
5 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa membentuk
kelompokEksplorasib. Guru memberi tugas pada setiap kelompok
mengerjakan soal –soal uji pemahamandengan menuliskan contoh reaksitermokimia entalpi pembentukan standar,entalpi penguraian standard an entalpipembakaran standar.
c. Guru memberi tugas pada setiap kelompokmengerjakan soal –soal uji pemahaman
75 menit Praktikumdan diskusi
dengan menghitung entalpi entalpipembentukan standar, entalpi penguraianstandard an entalpi pembakaran standar.
Elaborasid. Siswa dengan kelompoknya membahas
semua tugas yang diberikanKonfirmasie. Siswa mempresentasikan semua hasil
diskusif. Guru mengamati dan menilai semua
kegiatan siswa4 Penutup
a. Siswa mencatat semua hasil diskusib. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berkutnya
10 menit Penugasan
VIII. Alat Bahan / Sumber Belajar :Alat
i. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumberii. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purba
iii. Buku referensi yang relevaniv. Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:– Tes PG– Tes uraian– Tugas kelompok– Tugas individu
3. Contoh Instrumen:1. Jelaskan pengertian system dan lingkungan2. Jelaskan dan berikan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm3. Diketahui reaksi termokimia sebagai berikut :
N2 + 3H2 → 2NH3 ∆ H = -92 kJ / mol. Tentukan ∆ Hd 1 mol NH3 ?4. Diketahui reaksi pembakaran sebagai berikut :
CH4 (g) + 2O2(g) → CO2(g) + H2O(l) ∆H = -808 KjTentukan ∆H pembakaran 8 gram pembakaran CH4 ?
4. Kunci dan skor
No Kunci Jawaban Skor
1 Sistem adalah bagaian dari alam semesta yang menjadipusat perhatian, lingkungan adalah bagian dari alamsemesta yang beribteraksi dengan sistem
10
2 Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor,contoh pembakaran minyak bumi, pembakaran kertas,reaksi pembentukan air.Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor,contoh penguraian amoniak, penguraian asam klorida.
10
3 ∆Hd = 92/2 kJ= 46 kJ 10
4 ∆Hc = mol x ∆Hc = 8/16 x -808 kJ = -404 kJ 10
Jumlah 40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 10 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimiadan cara pengukurannya
II. Kompetensi Dasar : 2.2. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan,hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energy ikatan
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan ΔH reaksi dengan
kalorimeter sederhana.2. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan data hasil percobaan3. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan hukum hess4. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan ΔH 0
f
5. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan ΔH reaksi dengankalorimeter sederhana.
2. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan data hasil percobaan3. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan hukum hess4. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan ΔH 0
f
5. Menghitung ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
V. Materi Ajar :
- Penentuan ΔH reaksi : ΔH 0f , ΔH 0
c , ΔH 0d
- Kalorimeter sederhana.- ΔH reaksi berdasarkan data hasil percobaan- ΔH reaksi berdasarkan hukum hess- ΔH reaksi berdasarkan ΔH 0
f
- ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
VI. Metode Pembelajaran :
o Penyampaian informasio Demonstrasio Diskusio Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru menjelaskan materi minggu sebelumnya
dengan memberikan beberapa soal tentang ΔH 0f ,
ΔH 0c , ΔH 0
d
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intiEksplorasia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokb. Guru menjelaskan cara kerja penentuan
kalor reaksi dengan alat kalorimetriElaborasic. Siswa dengan kelompoknya melakukan
kegiatan praktikum sesuai petunjukKonfirmasid. Siswa dengan kelompoknya mencatat
semua hasil pengamatan danmempresentasikan semua hasil praktikum
e. Guru mengamti dan menilai semuakegiatan siswa
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
c. Siswa mencatat hasil praktikum danmembuat simpulan
d. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan kembali hasil kerja kelompokpada kegiatan praktikum minggu sebelumnya
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intiEksplorasia. Guru membagi siswa sesuai dengan
kelompoknyab. Guru menjelaskan kembali tentang
perubahan entalpic. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusi hasil pengamatannyaElaborasid. Siswa dengan kelompoknya mencatat
semua hasil pengamatan dan menghitungperubahan entalpi
konfirmasie. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskusif. Guru mengamati semua kegiatan siswa dan
menilainya
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat data perhitungan dan
10 menit Penugasan
membuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
Pertemuan ke-3( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan kembali penentuan perubahanentalpi berdasarkan percobaan denganmenggunakan alat kalorimetri
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intiEksplorasia. Guru menjelaskan penentuan perubahan
entalpi berdasarkan Hukum Hessb. Selanjutnya guru memberikan beberepa
soal untuk dibahasElaborasig. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusi hasil pengamatannyah. Siswa dengan kelompoknya menghitung
perubahan entalpi berdasarkan hukumHessKonfirmasii. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskusi
70 menit Diskusi daninformasi
3 Kegiatan akhir
c. Siswa mencatat hasil perhitungan danmembuat simpulan
d. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutunya berikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-4( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan kembali penentuan perubahanentalpi berdasarkan hukum Hess
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intiEksplorasia. Guru menjelaskan penentuan perubahan
entalpi berdasarkan data ∆Hf.
b. Selanjutnya guru memberikan beberepasoal untuk dibahas
Elaborasic. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusid. Siswa dengan kelompoknya menghitung
perubahan entalpi bedasarkan data ∆Hf.
Konfirmasie. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskusi
70 menit Diskusi daninformasi
f. Guru mengamati dan menilai semuakegiatan siswa
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat semua hasil perhitungandan membuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutunya berikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-5( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengingatkan kembali penentuan perubahanentalpi berdasarkan data ∆Hf.
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intiEksplorasia. Guru menjelaskan penentuan perubahan
entalpi berdasarkan energy ikatanb. Selanjutnya guru memberikan beberepa
soal untuk dibahasElaborasic. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusi hd. Siswa dengan kelompoknya menghitung
perubahan entalpi bedasarkan energyikatan .
Konfirmasie. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskusi
70 menit Diskusi daninformasi
3 Kegiatan akhir
f. Siswa mencatat semua hasil perhitungandan membuat simpulan
g. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutunya berikutnya
10 menit Penugasan
VIII. Alat Bahan / Sumber Belajar :
Alati. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumberii. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purbaiii. Buku referensi yang relevaniv. Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:– Tes PG– Tes uraian– Tugas kelompok– Tugas individu
3. Contoh Instrumen:1. Jika 100 ml larutan HCl 1M dan 100 ml larutan NaOH 1 M dimasukkan
dalam alat calorimeter kemudian diaduk suhu naik dari 250c menjadi 350c,berapa perubahan entalpi reaksi HCl + NaOH NaCl + H2O ?
2. Berdasarkan data ∆Hf tentukan ∆H reaksi dari : CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) +2H2O(g)
3. Diketahui reaksi termokimia sebagai berikut :N2 + 3H2 → 2NH3 ∆ H = -92 kJ / mol. Tentukan energy ikatan N≡N ?
4. Diketahui:CH4 (g) + 2O2(g) → CO2(g) + H2O(l) ∆H = -808 Kj∆HfCO2 = -393 Kj/mol ∆HfH2O = -285 Kj/molBerapa ∆HfCH4 ?
4. Kunci dan skor
No Kunci Jawaban Skor
1 ∆Hreaksi = 102 ∆Hreaksi = - 808 kj 103 ∆H N≡N = 10
4 ∆Hf CH4 = -75 Kj 10
Jumlah 40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,danfaktor-faktor yang memepengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupansehari-hari dan industry.
II. Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi denganmelakukan percobaan tentang factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,1. Menghitung konsentrasi larutan ( Molaritas)2. Menjelaskan pengertian laju reaksi3. Menganalisis faktor – faktor yang mempenngaruhi laju reaksi
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :1. Menghitung konsentrasi larutan ( Molaritas)2. Menjelaskan pengertian laju reaksi3. Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan percobaan4. Menafsirkan grafik dan data percobaan tentang faktor – faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
V. Materi Ajar :
Molaritas (M) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah mol
zat terlarut (solute) setiap satuan volume (dalam liter dan disimbolkan L) larutan.
Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut.
Dimana: M = molaritas ............................................... (M)
nsolute = jumlah mol solute ................................ (mol)
Vlarutan = volume larutan .................................... (L)
Secara fisika definisi dari kecepatan adalah jarak yang ditempuh benda pada
waktu tertentu. Kecepatan disimbolkan dengan v dan dapat dituliskan rumusnya
sebagai berikut.
Dimana: v = kecepatan .......................................... (meter detik-1)
s = jarak ................................................... (meter)
t = waktu ................................................. (detik)
Faktor- factor yang mempengaruhi laju reaksi :- Konsentrasi- Suhu /temperature- Luas permukaan- Katalis
VI. Metode Pembelajaran :
o Penyampaian informasio Demonstrasio Diskusio Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmeberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intiEksplorasia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokb. Guru menjelaskan tentang Molaritasc. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
untuk membuat beberapa larutan denganberbagai konsentrasi
Elaborasid. Siswa dengan kelompoknya membuat
berbagai konsentarsi larutan melaluipercobaan
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmeberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan tentang factor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksic. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
untuk melakukan percobaan pengaruhsuhu, terhadap laju reaksi
Elaborasid. Siswa dalam kelompoknya melaksanakan
ekperimen pengaruh suhu terhadapa lajureaksi
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
c. Siswa mencatat hasil demonstrasi dan
10 menit Penugasan
membuat simpulan
d. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
VIII. Alat Bahan / Sumber Belajar :Alat
i. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumberii. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purba
iii. Buku referensi yang relevaniv. Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:– Tes PG– Tes uraian– Tugas kelompok– Tugas individu
3. Contoh Instrumen:1. Jelaskan pengertian laju reaksi ?2. Berapa molaritas dari 0,5 mol HCl yang larut dalam air hingga 2 lt ?3. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi ?4. Jelaskan mengapa katalis berpengaruh terhadap laju reaksi ?
4. Kunci dan skor
No Kunci Jawaban Skor
1 Berkurangnya konsentrasi zat reaktan danbertambahnya konsentrasi zat produk persatuan waktu
10
2 M HCl = 0,5mol/2lt 103 Molaritas, suhu, luas permukaan dan katalis 10
4 Karena katalis dapat menurunkan energy akativasidalam reaksi dan tidak mempengaruhi hasil reaksi
10
Jumlah 40
Tegal, 13 Maret 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 1Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangankimia, danfaktor-faktor yangmemepengaruhinya, serta penerapannya dalamkehidupan sehari-hari dan industry.
II. Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami teori tumbukan untuk menjelaskanfactor-faktor penentu laju reaksi dan orde reaksi , dan terapannya dalam kehidupansehari-hari
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa,1. Dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan dan suhu terhadap laju
reaksi berdasarkan teori tumbukan2. Dapat membedakan diagram energi aktifasi dari reaksi dengan
menggunakan katalis dan tidak menggunakan katalis.3. Dapat menjelaskan pengertian peranan katalis dan energi aktifasi dengan
menggunakan diagram.4. Dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan5. Dapat menentukan persamaan laju reaksi6. Dapat menentukan harga tetapan laju reaksi (k)7. Dapat menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :1. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan2. Membedakan diagram energi aktifasi dari reaksi dengan menggunakan katalis dan
tidak menggunakan katalis.3. Menjelaskan pengertian peranan katalis dan energi aktifasi dengan menggunakan
diagram.4. Menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan5. Menentukan persamaan laju reaksi6. Menentukan harga tetapan laju reaksi (k)7. Menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri
V. Materi Ajar :
orde Reaksi dan Kesimpulan
Kata Kunci: faktor kecepatan laju reaksi, hukum laju, laju, menentukan orde reaksi, orde, ordereaksiDitulis oleh Ratna dkk pada 21-12-2009
Orde Reaksi
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam persamaan laju. Ordereaksi juga menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan (pereaksi) terhadap laju reaksi.
Jika laju suatu reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi.
Laju = k [A]
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penguraian N2O5 merupakan suatucontoh reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding lurus dengan pangkat dua suatupereaksi,
Laju = k[A]2
Atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua pereaksi,
Laju = k [A][B]
Maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde terhadap masing-masingpereaksi. Misalnya dalam persamaan terakhir itu adalah orde pertama dalam A dan orde dalamB, atau orde kedua secara keseluruhan. Suatu reaksi dapat berorde ketiga atau mungkin lebihtinggi lagi, tetapi hal-hal semacam itu sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu mungkinberorde pecahan, misalnya orde pertama dalam A dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5 secarakeseluruhan.
Suatu reaksi dapat tak tergantung pada konsentrasi suatu pereaksi. Perhatikan reaksi umum, yangternyata berorde pertama dalam A. Jika kenaikan konsentrasi B tidak menaikkan laju reaksi,maka reaksi itu disebut orde nol terhadap B. Ini bisa diungkapkan sebagai :
Laju = k[A][B]0 = k[A]
Orde suatu reaksi tak dapat diperoleh dari koefisien pereaksi dalam persamaan berimbangnya.Dalam penguraian N2O5 dan NO2, koefisien untuk pereaksi dalam masing-masing persamaanberimbang adalah 2 tetapi reaksi pertama bersifat orde pertama dalam N2O5 dan yang keduaberorde kedua dalam NO2. Seperti dilukiskan oleh contoh.
Contoh: Perhatikan reaksi umum 2A + 2B → 2AB
dan data eksperimen berikut:
Tulislah persamaan laju yang paling mungkin untuk reaksi ini:
Jawaban :
Dengan membandingkan data dalam eksperimen 2 dengan data eksperimen 1, orangakan melihat bahwa bila konsentrasi B2 diduakalikan, maka laju diduakalikan. Jadi reaksi ituberorde pertama dalam B2. Dengan membandingkan data dalam eksperimen 3 dengan dataeksperimen 2, orang akan melihat bahwa bila konsentrasi A diduakalikan, laju tidak berubah.Jadi reaksi itu berorde nol dalam A. Maka persamaan laju yang paling mungkin adalah
Laju = k[A]°[B2]
atau
Laju = k[B2]
Suatu pereaksi malahan dapat tidak muncul dalam persamaan laju suatu reaksi. Orde suatu reaksidiberikan hanya atas dasar penetapan eksperimental dan sekedar memberi informasi mengenaicara laju itu bergantung pada konsentrasi pereaksi-pereaksi tertentu. Ramalan teoritis mengenaiorde-orde (dari) reaksi-reaksi yang kurang dikenal jarang berhasil. Misalnya mengetahui bahwareaksi antara H2 dan I2 adalah orde kedua mungkin orang akan meramal bahwa reaksi antara H2
dan Br2 juga akan berorde-kedua. Ternyata tidak, malahan reaksi ini mempunyai persamaan lajuyang lebih rumit.
Menentukan Orde reaksi
a. Jika tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap reaksi yang berjalan lambat.
Contoh : reaksi 4HBr + O2 -> 2H2O + 2Br2
Berlangsung dalam tahapan sebagai berikut :
1. HBr + O2 -> HBr2O (lambat)2. HBr + HBr2O -> 2HBrO (cepat)3. 2HBr + 2HBr) -> 2H2O + 2Br2 (cepat)
Maka orde reaksi ditentukan oleh reaksi (1). Persamaan laju reaksi, V = [HBr] [O2]. Orde reaksitotal (lihat koefisien reaksi) = 1 + 1 = 2.
b. Jika tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan melalu eksperimen, kosentrasisalah satu zat tetap dan kosentrasi zat lain berubah
VI. Metode Pembelajaran :
o Penyampaian informasio Demonstrasio Diskusio Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmeberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan tentang pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksic. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
untuk membuat beberapa larutan denganberbagai konsentrasi
Elaborasid. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
eksperimen pengaruh konsentrasi terhadaplaju reaksi
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
70 menit Demonstrasi
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi3 Kegiatan akhir
e. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
f. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke- 2( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmeberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
Pengaruh katalis terhadap laju reaksiElaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
eksperimen pengaruh katalis terhadap lajureaksi
Konfirmasid. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke- 3( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmeberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
Teori tumbukan terhadap laju reaksiElaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi kelompok tentang teori tumbukanterhadap laju reaksi
Konfirmasid. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskusie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke- 4( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru memberikan penjelasan pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi dan caramenentukan persamaan laju reaksi
Elaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi kelompok cara menentukan ordereaksi berdasarkan data percobaan
Konfirmasid. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
f. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
g. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke- 5( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru memberikan penjelasan pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi dan caramenentukan persamaan laju reaksi
c. Guru menjelaskan pengaruh suhu terhadaplaju reaksi melalui perhitungan
Elaborasid. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi melalui perhitungan menentukanlaju reaksi berdasarkan kenaikan suhu
Konfirmasie. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusif. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
g. Siswa mencatat hasil diskusi dan membuatsimpulan
h. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
X. Alat Bahan / Sumber Belajar :Alat
v. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumbervi. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purba
vii. Buku referensi yang relevanviii. Lembar Kerja Siswa
XI. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:– Tes PG– Tes uraian– Tugas kelompok– Tugas individu
3. Contoh Instrumen:1. Jelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ?2. Jelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi ?3. Suatu reaksi :
A + B → CData percobaan laju reaksi sbb:[ A ] / M [ B ] / M Vc ( M/dt )0,1 0,1 0,20,2 0,1 0,40,2 0,2 0,8Tentukan : orde reaksi
4. Tentukan persamaan laju reaksi pada soal no. 3
4. Kunci dan skor
No Kunci Jawaban Skor
1 Semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi semakintinggi laju reaksinya
10
2 Semakin tinggi temperature zat yang bereaksi semakintinggi laju reaksinya
10
3 Orde reaksi = 1 + 2 = 3 10
4 Persamaan laju reaksi V = k [A] [B]2 10
Jumlah 40
Tegal, 13 Maret 2010Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 2Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia danfactor-faktor yang mempengaruhinya, sertapenerapannya dalam kehidupan sehari=hari danindustry.
II. Kompetensi Dasar : 3.3. Kesetimbangan dan factor-faktor yangmempengaruhi arah pengeseran kesetimbangandengan melakukan percobaan
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat,1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen3. Menjelaskan terapan kesetimbangan4. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan5. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
chateleir
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen3. Menjelaskan terapan kesetimbangan4. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan5. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
chateleir
V. Materi Ajar :
A. Reaksi Kesetimbangan
1. Pengertian Kesetimbangan Reaksi
Perhatikan reaksi pembentukan gas NH3 dari gas N2 dan gas H2.N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) …(1)
N2H2
NH3
3,0
2,0
1,0
Kesetimbangan
KesetimbanganNH3
H2N2
1,0
2,0
3,0
Laju
(mol L-1 S-1)
Kesetimbangan
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
5 10
Ketika bereaksi, konsentrasi gas N2 dan gas H2 semakin lama semakin berkurang.Sebaliknya, konsentrasi gas NH3 semakin lama semakin bertambah.
Pada reaksi penguraian gas NH3 menjadi gas N2 dan gas H2, persamaan reaksinya dituliskansebagai berikut.
2NH3(g) N2(g) +3H2(g) …(2)
Pada suatu saat, pembentukan NH3 dan penguraian NH3 memiliki laju yang sama. Saat itulahtercapai suatu keadaan yang dinamakan kesetimbangan. Grafik perubahan laju reaksi terhadapwaktu diperlihatkan pada Gambar 5.3.
Konsentrasi (mol L-1)
3,0
2,0
1,0
Waktu
Gambar 5.1Grafik konsentrasi terhadap
waktu pada reaksi
pembentukan NH3
Konsentrasi (mol L-1)
Waktu
Gambar 5.2Grafik konsentrasi terhadap
waktu pada reaksi
penguraian NH3
Waktu
Gambar 5.3Grafik konsentrasi terhadap
waktu pada reaksi
penguraian NH3
Persamaan reaksi kesetimbangan ditulis dengan menggunakan tanda panah dua arah ( ⇄ ).Reaksi kesetimbangan disebut reaksi bolak-balik atau reaksi reversible (dapat balik). Jadi,persamaan reaksi kesetimbangan NH3 ditulis sebagai berikut.
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
Setelah setimbang, kedua laju reaksi sama (V1 = V2). Dengan kata lain, laju reaksi ke kanansama dengan laju reaksi ke kiri.
Pergeseran Kesetimbangan
Keadaan setimbang pada suatu system merupakan keadaan yang stabil jika tidak ada
pengaruh dari luar system. Hal-hal yang dapat menyebabkan pergeseran kesetimbangan, yaitu
perubahan konsentrasi, perubahan tekanan, perubahan volume dan perubahan suhu.
Henry Louis Le Chatelier (1850-1936), seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis, pada
1884 mengemukakan Hukum Pergeseran Kesetimbangan yang selanjutnya dikenal dengan nama
Asas Le Chatelier.
Jika terdapat suatu system kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), system
kesetimbangan tersebut akan mengalami perubahan (pergeseran) yang cenderung mengurangi
pengaruh aksi tersebut.
1. Pengaruh Konsentrasi
• Jika konsentrasi uatu zat ditingkatkan, kesetimbangan bergeser menjauhi zat tersebut.
• Jika konsentrasi suatu zat dikurangi, kesetimbangan bergeser mendekat ke zat
tersebut
2. Pengaruh Tekanan atau Volume
• Jika tekanan ditingkatkan atau volume dikurangi, reaksi kesetimbangan bergeser kea
rah zat yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil.
• Jika tekanan diturunkan atau volume diperbesar, reaksi kesetimbangan bergeser kea
rah zat yang memiliki jumlah koefisien lebih besar.
3. Pengaruh Suhu
• Jika suhu dinaikkan, reaksi kesetimbangan bergeser kearah reaksi endoterm.
• Jika suhu diturunkan, reaksi kesetimbangan bergeser kea rah eksoterm.
4. Pengaruh Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi. Hal ini berlaku juga untuk
reaksi kesetimbangan. Katalis tidak dapat menggeser kesetimbangan hanya
mempercepat tercapainya kesetimbangan. Sehingga komposisi kesetimbangan akan
tetap sama.
VI. Metode Pembelajaran :
o Penyampaian informasio Demonstrasio Diskusio Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan perbedaan reaksi habis
dan reaksi balikc. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
tentang kesetimbangan dinamisElaborasid. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
demonstrasi reaksi balike. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
demonstrasi dan diskusi tentang keadaankesetimbangan dinamis
Konfirmasif. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.g. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
]
Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan kesetimbangan
homogen dan kesetimbangan heterogenc. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan
70 menit Diskusi
Elaborasid. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusi tentang kesetimbangan homogenydan kesetimbangan heterogen
e. Siswa dengan kelompoknya melakukandiskusi untuk menjelaskan tetapankesetimbangan
f. Siswa dengan kelompoknya melakukandiskusi untuk menganalisis pengaruh suhu,konsentrasi dan tekanan terhadap arahpergeseran kesetimbangan reaksi
g.Konfirmasih. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.i. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi3 Kegiatan akhir
j. Siswa mencatat semua hasil diskusi danmembuat simpulan
k. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-3 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
Eksplorasib. Guru menjelaskan pengaruh suhu,
konsentrasi dan tekanan terhadapkesetimbangan reaksi
c. Guru menjelaskan azas Le ChatelierElaborasid. Siswa dengan kelompoknya melakukan
diskusi tentang azas Le Chateliere. Siswa dengan kelompoknya melakukan
demonstrasi pengaruh konsentrasi terhadapkesetimbangan reaksi
f. Siswa dengan kelompoknya melakukandiskusi untuk menganalisis pengaruh suhu,konsentrasi dan tekanan terhadap arahpergeseran kesetimbangan reaksi
Konfirmasig. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.h. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Demonstrasi
3 Kegiatan akhir
i. Siswa mencatat semua hasil diskusi danmembuat simpulan
10 menit Penugasan
j. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
VIII. Alat Bahan / Sumber Belajar :Alat
i. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumberii. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purba
iii. Buku referensi yang relevaniv. Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:– Tes PG– Tes uraian– Tugas kelompok– Tugas individu
3. Contoh Instrumen:1. Jelaskan pengertian kesetimbangan dinamis ?2. Berikan contoh kesetimbangan homogen ?3. Berikan contoh kesetimbangan heterogen ?4. Tentukan harga Kc dari reaksi :
2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g)
4. Kunci dan skor
No Kunci Jawaban Skor
1 Kesetimbangan dinamis adalah kondisi reaksi berjalandua arah dengan laju reaksi = lajur reaksi kanan
10
2 H2 (g) + Cl2 (g) ↔ 2HCl (g) 103 Zn (s) + HCl (aq) ↔ ZnCl2 (aq) + H2 (g) 10
4 Kc = 10
Jumlah 40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 2Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia danfactor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari=hari danindustry.
II. Kompetensi Dasar : 3.4. Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksidengan hasil reaksi dari suatu reaksi
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa ,1. Dapat menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapankesetimbangan
2. Dapat menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan3. Dapat menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang.4. Dapat menghitung harga Kc berdasarkan harga Kp atau sebaliknya
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :- Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapankesetimbangan
- Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan- Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi
pada keadaan setimbang.- Menghitung harga Kc berdasarkan harga Kp atau sebaliknya
V. Materi Ajar :
Menenukan harga Kc :H2(g) + Cl2(g) 2 HCl (g)
Kc = [HCl]2/ [H2] [Cl2]
Menenukan harga Kp :H2(g) + Cl2(g) 2 HCl (g)
Kp = [pHCl]2/ [pH2] [pCl2]
VI. Metode pembelajaran :
– Penyampaian informasi– Demonstrasi– Diskusi– Penugasan
VII. Kegiatan pembelajaran :Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasi
70 menit Diskusi
b. Guru menjelaskan konsentrasi zat pereaksidan hasil reaksi dalam keadaan setimbang
Elaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi tentang konsentrasi zat pereaksidan hasil reaksi dalam keadaan setimbang
d. Siswa dengan kelompoknya menghitungkonsentrasi zat pereaksi dan hasil reaksidalam keadaan setimbang
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi3 Kegiatan akhir
c. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
d. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan cara menentukan derajat
dissosiasi dan tetapan kesetimbangan
Elaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi cara menentukan derajat dissosiasidan tetapan kesetimbangan
d. Siswa dengan kelompoknya menghitungderajat dissosiasi dan tetapankesetimbangan
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
g. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
h. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-3 ( 2 x 45 menit )
No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru memberikan beberapa soal lanjutan
kepada siswa untuk menghitung hargaderajat dissosiasi dan harga Kc
Elaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi cara menentukan derajat dissosiasidan tetapan kesetimbangan
d. Siswa dengan kelompoknya menghitungderajat dissosiasi dan tetapankesetimbangan
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
g. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
h. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
Pertemuan ke-4 ( 2 x 45 menit )
No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan cara menentukan harga
tetapan kesetimbangan berdasarkantekanan (Kp ) melalui tekanan parsial gas
Elaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi cara menentukan harga Kpd. Siswa dengan kelompoknya menghitung
harga Kp untuk beberapa soalKonfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
g. Siswa mencatat hasil demonstrasi dan
10 menit Penugasan
membuat simpulan
h. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
Pertemuan ke-5 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan hubungan Kp dan KcElaborasic. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi cara menentukan harga Kp melaluiharga Kc
d. Siswa dengan kelompoknya menghitungharga Kp dan harga Kc untuk beberapasoal
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskkusi
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
g. Siswa mencatat hasil demonstrasi danmembuat simpulan
h. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya
10 menit Penugasan
VIII. Alat Bahan / Sumber Belajar :Alat
i. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumberi. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purba
ii. Buku referensi yang relevaniii. Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:i. Tes PG
ii. Tes uraianiii. Tugas kelompokiv. Tugas individu
3. Contoh Instrumen:1. Diketahui reaksi sbb : 2 NO (g) ↔ N2O4(g) pada suhu 328 K memiliki
harga Kc = 2,4. Berapa molaritas gas N2O4 yang berada dalam keadaansetimbang dengan 0,1 mol gas NO2 dalam bejana 1 liter ?
2. Pada reaksi kesetimbangan SO2 (g) + NO2(g) ↔ SO3(g) + NO (g) .Terdapat kesetimbangan antara 0,4 mol gas SO3 , 0,3 mol NO , 0,5 molgas NO2 dan 0,4 mol gas SO2 dalam volume 2 liter. Tentukan harga Kc ?
3. Dimasukkan 2 mol gas P dan 2 mol gas Q dalam ruang 5 liter sehinggapada suhu tertentu membentuk reaksi kesetimbangan berikut :P (g) + Q (g) ↔ R(g) + S(g)
Setelah tercapai kesetimbangan terdapat 1,5 mol gas S. Berapakah hargaKc pada suhu tersebut
4. Pada suhu 227oC terdapat kesetimbangan sebagai berikut :2 NH3 (g) ↔ N2 (g) + 3H2 (g) dengan harga kc =2Tentukan harga Kp pada suhu tersebut ?
4. Kunci dan skor
No Kunci Jawaban Skor
1 MN2O4 = 0,024 M 102 Kc = 0,5 103 Kc = 9 10
4 Kp = 3200 10
Jumlah 40
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 1 TegalMata Pelajaran : KimiaKelas/ Semester : XI/ 2Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia danfactor-faktor yang mempengaruhinya, sertapenerapannya dalam kehidupan sehari=hari danindustry.
II. Kompetensi Dasar : 3.5. Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalamkehidupan sehari-hari dan industry.
III. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan – bahan kimia diindustri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan
IV. Indicator Pencapaian Kompetensi :Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan – bahan kimia di industri yangdidasarkan pada reaksi kesetimbangan
V. Materi Ajar :Proses Haber-Bosch dan proses kontak
VI. Metode pembelajaran :Diskusi
VII. Kegiatan pembelajaran :Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit )No Kegiatan Waktu Metode
1 PendahuluanGuru mengulang materi minggu lalu denganmemberikan beberapa pertanyaan
10 menit Apersepsi
2 Kegiatan intia. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompokEksplorasib. Guru menjelaskan cara pembuatan
amoniak pada proses Haber-Boschc. Guru menjelaskan cara pembuatan asam
sulfat proses kontak
Elaborasid. Siswa dengan kelompoknya melaksanakan
diskusi tentang proses Haber-Bosch danproses kontak
Konfirmasie. Guru mengamati kegiatan siswa dan
menilainya.f. Siswa dengan kelompoknya
mempresentasikan semua hasil diskusi
70 menit Diskusi
3 Kegiatan akhir
a. Siswa mencatat hasil diskusi dan membuatsimpulan
b. Guru memberikan tugas untuk pertemuanberikutnya dan memberitahukan untukulangan harian
10 menit Penugasan
VIII. Alat Bahan / Sumber Belajar :
Alatj. LCD, laptop, dan seperangkat alat untuk demonstrasi
Sumberi. Buku kimia untuk kelas XI oleh Michael Purba
ii. Buku referensi yang relevaniii. Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:– Tes tertulis– Tes unjuk kerja– Penugasan
2. Bentuk Instrumen:i. Tes PG
ii. Tes uraianiii. Tugas kelompokiv. Tugas individu
3. Contoh Instrumen:Pada pembuatan gas amonia (NH3) menurut proses Bosch-Haber dilakukan pada suhu450oC dan tekanan 250 atm. Reaksi kesetimbangan yang terjadi :N2 (g) + 3H2(g) ↔ 2NH3 (g) ΔH = - 92 Kj- Jika pembuatan gas NH3 dilakukan pada tekanan 1000 atm , tentunya dihasilkan NH3
Yang lebih banyak . Jelaskan ?- Mengapa pembuatan gas ammonia tidak dilakukan pada suhu yang rendah ?
4. Kunci dan skor
Jawab :-Karena tekanan tinggi molekul menjadi rapt sehingga reaksi makin cepat-Jika dilakukan pada suhu yang rendah reaksi berjalan lambat
Tegal, Juli 2010Mengetahui,Kepala SMA Negeri 1 Tegal Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Surono Drs. SriyonoNIP. 195606231984031004 NIP. 196309272007011007