KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT,
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
HK.02.02.3.35.03.21.09 TAHUN 2021
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN
KEDEPUTIAN BIDANG PENGAWASAN OBAT, NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT, NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa untuk efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan perlu dibentuk Tim Reformasi Birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang
Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Kedeputian Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025;
2. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman
Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 10 tahun 2019 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 671);
-2-
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2015-2019 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 985);
6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1002);
7. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan
Tahun 2015-2019;
8. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.04.1.22.02.19.0761 Tahun 2019 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Rangka
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pada Unit
Kerja di Lingkungan BPOM;
9. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.02.02.1.2.12.20.1149 Tahun 2020 tentang Uraian
Fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi Pertama dan Tugas
Koordinator Jabatan Fungsional di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
10. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.02.02.1.2.12.20.1150 Tahun 2020 tentang Uraian
Fungsi Unit Pelaksana dan Teknis di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
11. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.02.02.1.2.03.21.126 Tahun 2021 tentang
Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat
dan Makanan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT,
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF
TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI
LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG PENGAWASAN OBAT,
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN.
-3-
Kesatu : Membentuk dan menetapkan Tim Reformasi Birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat
dan Makanan, yang selanjutnya disebut
Tim RB Deputi I.
Kedua : Tim RB Deputi I sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu,
terdiri atas:
a. Tim Pelaksana; dan
b. Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) serta Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Ketiga : Tim RB Deputi I sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua
memiliki susunan keanggotaan dan melaksanakan tugas
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian
yang tidak terpisahkan dalam Keputusan ini.
Keempat : Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua
huruf a terdiri atas:
a. Kelompok Kerja 1 Bidang Manajemen Perubahan;
b. Kelompok Kerja 2 Bidang Penguatan Sistem Pengawasan;
c. Kelompok Kerja 3 Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
d. Kelompok Kerja 4 Bidang Penguatan Kelembagaan;
e. Kelompok Kerja 5 Bidang Penguatan Tata Laksana;
f. Kelompok Kerja 6 Bidang Penguatan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara;
g. Kelompok Kerja 7 Bidang Penguatan Peraturan Perundang-
undangan; dan
h. Kelompok Kerja 8 Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik.
Kelima : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
diktum Kedua, Tim RB Deputi I mengacu pada Rencana Aksi Road
Map Reformasi Birokrasi Kedeputian Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2021.
-4-
Keenam : Tim RB Deputi I sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu
berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan
bertanggungjawab kepada Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif selaku Ketua
Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kedeputian Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
Ketujuh : Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Tim RB
Deputi I dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Maret 2021
PLT. DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT,
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN
ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN,
RITA ENDANG
Tembusan Yth:
1. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
2. Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku Ketua Tim Pelaksana
Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan;
3. Inspektur Utama selaku Koordinator Tim Asesor PMPRB dan Monev Reformasi
Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
4. Yang bersangkutan.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT, NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02.3.35.03.21.09 TAHUN 2021 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA,
PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN
SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM REFORMASI BIROKRASI
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR,
DAN ZAT ADIKTIF
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
A. TIM PELAKSANA
Ketua : Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif
Sekretaris : Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu Impor dan Ekspor Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif
Anggota
Sekretariat:
1. Koordinator Pengawasan Fasilitas Produksi Bahan Baku Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor
2. Sub Koordinator Pengawasan Promosi dan Iklan Produk
Tembakau
3. Sub Koordinator Pengawasan Pemasukan Obat Jalur Khusus
4. Sub Bagian Kesekretariatan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif
Anggota :
1. Kelompok Kerja 1 - Bidang Manajemen Perubahan.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 1
Koordinator : Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor
Sekretaris : Sub Koordinator Pengawasan Peredaran Bahan Baku
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Anggota :
1) Sub Koordinator Pengawasan Label Produk Tembakau
2) Sub Koordinator Standardisasi Mutu Obat Generik, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor
3) Sub Koordinator Penilaian Ekspor Impor Obat
4) Shinta Ayu Nurfaradilla (PFM Ahli Pertama Direktorat
Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat
Adiktif)
5) Thohir Perdana Putra (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor)
6) Asti Rahmawati (PFM Ahli Pertama Direktorat Registrasi Obat)
7) Hariadi Soleh (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Produksi Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor)
-2-
b. Tugas Kelompok Kerja 1 – Bidang Manajemen Perubahan
Mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme
kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja
di dalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran
reformasi birokrasi, dengan cara antara lain :
1) mengoordinasi peningkatan komitmen pimpinan dan pegawai dalam
melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan, melalui:
a) menyusun Tim Reformasi Birokrasi;
b) menyusun Road Map Reformasi Birokrasi; dan
c) melakukan pemantauan dan evaluasi reformasi birokrasi.
2) mengoordinasi terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
3) menurunkan risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
timbulnya resistensi terhadap perubahan.
2. Kelompok Kerja 2 - Bidang Penguatan Sistem Pengawasan.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 2
Koordinator : Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Sekretaris : Sub Koordinator Pengawasan Sarana Kefarmasian
Anggota :
1) Koordinator Pengawasan Fasilitas Produksi Produk Biologi dan Sarana
Khusus
2) Sub Koordinator Pengawasan Fasilitas Distribusi Obat, Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor
3) Dewi Nopitasari (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Keamanan,
Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan
Zat Adiktif)
4) Juwita Manik (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Produksi Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor)
5) Lusiana Puspita Sari (PFM Ahli Muda Direktorat Registrasi Obat)
6) Sofiana Sari (PFM Ahli Muda Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif)
7) Sherwin Armanda (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor)
8) Siti Maryam Faizah (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Keamanan, Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor dan Zat Adiktif)
-3-
b. Tugas Kelompok Kerja 2 - Bidang Penguatan Sistem Pengawasan
Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan, dengan cara antara lain:
1) meningkatkan kepatuhan dan efektivitas terhadap pengelolaan
keuangan negara melalui:
a) pembuatan kebijakan, sosialisasi, penanganan, evaluasi
penanganan gratifikasi di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan; dan
b) mengelola Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat
dan Makanan.
2) meningkatkan status opini Badan Pemeriksa Keuangan terhadap
pengelolaan keuangan negara melalui koordinasi pencanangan,
pengembangan, monitoring, dan evaluasi atas pembangunan zona
integritas di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) / Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM); dan
3) menurunkan tingkat penyalahgunaan wewenang di lingkungan Deputi
Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui:
a) pembuatan kebijakan, penanganan, evaluasi penanganan atas
pengaduan masyarakat terhadap Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
b) mengelola pelaksanaan whistle blowing system dan melakukan
evaluasinya; dan
c) melakukan sosialisasi, penanganan, dan evaluasi atas benturan
kepentingan di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
3. Kelompok Kerja 3 - Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 3
Koordinator : Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor
Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif.
Sekretaris : Koordinator Pengawasan Mutu dan Informasi Produk
Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
-4-
Anggota :
1) Koordinator Pengawasan Obat Pemasukan Jalur Khusus, Bahan Obat
Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
2) Sub Koordinator Pengawasan Mutu Obat, Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor
3) Sub Koordinator Inspeksi Fasilitas Produksi Obat, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor
4) Nita Widhatiningsih (PFM Ahli Muda Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif)
5) Febriana Purba (PFM Ahli Pertama Direktorat Registrasi
Obat)
6) Noor Vica (Analis BMN Direktorat Pengawasan Keamanan Mutu dan
Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif)
7) Irma Noviani (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor)
8) Bunga Ekawati Devi (Analis BMN Direktorat Stadnardisasi Obat,
NPPZA)
b. Tugas Kelompok Kerja 3 – Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan cara antara lain:
1) koordinasi keterlibatan pimpinan dalam penyusunan perencanaan
kinerja dan pemantauan penyampaian kinerja secara berkala;
2) melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang
menangani akuntabilitas kinerja;
3) menyusun pedoman akuntabilitas kinerja;
4) melakukan pengukuran kinerja berbasis elektronik; dan
5) melakukan pemutakhiran data kinerja secara berkala.
4. Kelompok Kerja 4 - Bidang Penataan dan Penguatan Organisasi
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 4
Koordinator : Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif
Sekretaris : Koordinator Standardisasi Khasiat, Keamanan, dan
Informasi Produk Obat dan Bahan Obat
Anggota :
1) Drs. Harry Wahyu T, Apt. (PFM Ahli Utama, Direktorat Registrasi
Obat)
2) Koordinator Pengawasan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor
3) Agoestijah Moelat Andajani (PFM Ahli Madya Direktorat Registrasi
Obat)
4) Sub Koordinator Standardisasi Khasiat dan Keamanan Obat Baru,
Produk Biologi, dan Obat Pengembangan Baru
5) Sub Koordinator Bimbingan Teknis Fasilitas Distribusi dan Pelayanan
Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
-5-
6) Vemy Primastuti (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Produksi
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
7) Wilia Indarwati (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Keamanan
Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif)
8) Eny Dwi Astuti (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Keamanan
Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif)
b. Tugas Kelompok Kerja 4 - Bidang Penataan dan Penguatan Organisasi
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara proporsional sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga organisasi
menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran, dengan caramelakukan evaluasi
yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi/unit kerja dengan
kinerja yang akan dihasilkan.
5. Kelompok Kerja 5 - Bidang Penguatan Tata Laksana.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 5
Koordinator : Direktur Standardisasi Obat, Psikotropika, Prekursor,
dan Zat Adiktif.
Sekretaris : Koordinator Standardisasi Mutu Obat, Bahan Obat,
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Anggota :
1) Koordinator Pengawasan Keamanan Obat, Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor
2) Sub Koordinator Penilaian Uji Bioekivalensi
3) Sub Koordinator Standardisasi Produksi Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
4) Sub Koordinator Standardisasi Mutu Obat Baru, Produk Biologi, dan
Produk Khusus
5) Dwi Ary Restuti (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Produksi
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
6) Liska Ramdanawati (PFM Ahli Pertama Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif)
7) Theresia Ratna (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Distribusi
dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
8) Nuning Indani (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Keamanan
Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif)
9) Verda Dereviana Praningtyas (PFM Ahli Pertama Direktorat Registrasi
Obat)
10) Linda Andriyani (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Produksi
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
-6-
b. Tugas Kelompok Kerja 5 - Bidang Penguatan Tata Laksana
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja
yang jelas, efektif, efisien, dan terukur, antara lain dengan cara:
1) menyusun peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
Badan Pengawas Obat dan Makanan serta dijabarkan dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP);
2) mengoordinasi penerapan Sistem Manajemen Mutu atau Quality
Management System (QMS) di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
3) melakukan evaluasi dan penyesuaian peta proses bisnis dan SOP
terhadap perkembangan tuntutan efisiensi dan efektivitas birokrasi;
4) mengoordinasi penyusunan rencana dan pelaksanaan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
5) mengoordinasi penerapan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan keterbukaan informasi publik.
6. Kelompok Kerja 6 - Bidang Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur Sipil Negara.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 6
Koordinator : Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Sekretaris : Teti Hastati (PFM Madya Direktorat Pengawasan Distribusi
dan Pelayanan ONPP)
Anggota :
1) Sub Koordinator Tata Operasional Direktorat Pengawasan Distribusi
dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
2) Sub Koordinator Tata Operasional Direktorat Registrasi Obat
3) Sub Koordinator Tata Operasional Direktorat Pengawasan Produksi
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
4) Sub Koordinator Tata Operasional Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
5) Sub Koordinator Tata Operasional Direktorat Pengawasan Keamanan
Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif
6) Febri Triyatno (Analis Kepegawaian Pertama Direktorat Pengawasan
Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif)
7) Adlina Susilaningtias (Analis Kepegawaian Pertama Direktorat
Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif)
8) Pratri Priya Wijaya (Pranata Komputer Pertama Direktorat
Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika
dan Prekursor)
-7-
b. Tugas Kelompok Kerja 6 - Bidang Penguatan Sistem Manajemen Sumber
Daya Manusia Aparatur Sipil Negara
Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia aparatur di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang
didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis
kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan
kesejahteraan yang sepadan, antara lain dengan cara:
1) meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan sumber daya manusia
aparatur di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan melalui melakukan perencanaan kebutuhan pegawai sesuai
dengan kebutuhan organisasi;
2) meningkatkan disiplin sumber daya manusia aparatur di lingkungan
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor,
dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui penegakan
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai;
3) meningkatkan efektivitas manajemen sumber daya manusia aparatur
di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan
Makanan melalui:
a) penetapan kinerja individu;
b) pelaksanaan evaluasi jabatan;
c) pengembangan sistem informasi kepegawaian; dan
d) meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia aparatur di
lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat
dan Makanan melalui pengembangan pegawai berbasis
kompetensi.
7. Kelompok Kerja 7 - Bidang Penguatan Deregulasi Kebijakan
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 7
Koordinator : Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif.
Sekretaris : Koordinator Standardisasi Produksi dan Distribusi
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif
Anggota :
1) Koordinator Pengawasan Fasilitas Distribusi dan Pelayanan Obat,
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
2) Sub Koordinator Standardisasi Distribusi Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
3) Shanty Milani (PFM Ahli Madya Direktorat Registrasi Obat)
4) Sub Koordinator Penilaian Obat Pemasukan Jalur Khusus
5) Sub Koordinator Pengawasan Informasi dan Produk Obat, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor
6) Sub Koordinator Penilaian Fasilitas Distribusi Obat, Bahan Obat,
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
-8-
7) Sub Koordinator Inspeksi Fasilitas Produksi Bahan Baku Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
8) Raditya Sapta Aryadi (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
9) Henni Yuasnita (PFM Ahli Pertama Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif)
10) Rizqi Aji Mahanani (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan
Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif)
b. Tugas Kelompok Kerja 7 - Bidang Penguatan Deregulasi Kebijakan
Meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan di
bidang pengawasan Obat dan Makanan yang dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan, yaitu antara lain dengan cara:
1) melakukan identifikasi, analisis, pemetaan, dan revisi peraturan
perundang-undangan di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan yang mempunyai risiko tumpang tindih/tidak
harmonis/tidak sinkron; dan
2) melakukan deregulasi peraturan terkait pelayanan publik.
8. Kelompok Kerja 8 - Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
a. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja 8
Koordinator : Direktur Registrasi Obat
Sekretaris : Koordinator Registrasi Obat Generik
Anggota :
1) Neviyenti (PFM Ahli Madya Direktorat Registrasi Obat)
2) Sub Koordinator Penilaian Ekspor Impor Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor
3) Sub Koordinator Pengawasan Obat Pemasukan Jalur Khusus
4) Sub Koordinator Registrasi Ulang dan Variasi Obat Generik
5) Sub Koordinator Standardisasi Khasiat dan Keamanan Obat Generik
dan Informasi Produk Zat Adiktif
6) Sub Koordinator Penilaian Fasilitas Produksi Bahan Baku ONPP
7) Polanda Angelia (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Distribusi
dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
8) Tyas Pawestrisiwi (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Produksi
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
9) Ni Made Wiryatini (PFM Ahli Pertama Direktorat Registrasi Obat)
b. Tugas Kelompok Kerja 8 - Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan cara antara lain:
-9-
1) memperkuat dan mengembangkan best practices peningkatan kualitas
pelayanan, pengawasan, dan sistem pemberdayaan masyarakat
melalui melakukan review dan perbaikan kebijakan/pedoman standar
pelayanan dan pengawasan;
2) meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan yang berbasis
sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional melalui:
a) melakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya meningkatkan
penerapan budaya pelayanan prima;
b) meningkatkan sarana layanan terpadu/terintegrasi dan
kemudahan pengaksesan informasi;
c) melakukan inovasi layanan;
3) meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik di lingkungan Deputi Bidang Pengawasan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan melalui:
a) meningkatkan pengelolaan pengaduan pelayanan;
b) melakukan penilaian kepuasan pelayanan;
c) peningkatan pemanfaatan teknologi informasi;
4) melakukan promosi pelaksanaan reformasi birokrasi dan
pemberdayaan masyarakat, berdasarkan data yang didapat dari hasil
monitoring maupun data dari Tim PMPRB melalui media informasi.
9. Tim Pelaksana selain sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan
angka 8, Tim Pelaksana juga mempunyai tugas:
a. merumuskan rencana aksi Road Map Reformasi Birokrasi Deputi Bidang
Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan;
c. menjadi agen perubahan;
d. melaksanakan koordinasi, kerjasama, dan fasilitasi kepada semua
pemangku kepentingan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan;
e. melakukan internalisasi dan sosialisasi kepada pegawai dan masyarakat
tentang reformasi birokrasi di lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
f. mengikutsertakan dan/atau bekerjasama dengan para pakar dan
pemangku kepentingan;
g. melaporkan perkembangan hasil kerjanya kepada Ketua Tim Pelaksana
serta menembuskan kepada Tim Monitoring dan Evaluasi, paling sedikit
setiap 3 (tiga) bulan; dan
h. menyiapkan data dan dokumen pendukung sebagai bahan penilaian PMPRB
bagi Tim Asesor PMPRB.
-10-
B. TIM ASESOR PMPRB DAN MONEV RB
a. Susunan Keanggotaan Tim Asesor PMPRB dan Monev RB
Ketua : Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor
Sekretaris : Koordinator Pengawasan Fasilitas Produksi Obat, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor
Anggota :
1) Moriana Hutabarat (PFM Ahli Madya Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif)
2) Sub Koordinator Inspeksi Fasilitas Produksi Produk Biologi dan Sarana
Khusus
3) Sub Koordinator Pengawasan Fasilitas Distribusi Obat, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor
4) Sub Koordinator Registrasi Ulang dan Variasi Obat Baru
5) Reni Setyawati (PFM Ahli Muda Direktorat Pengawasan Keamanan Mutu
dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif)
6) Wiwin Wisma Prihatin (PFM Ahli Muda Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif)
7) Arini Musfiroh (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Produksi Obat,
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
8) Lutfia Nurhalim (PFM Ahli Pertama Direktorat Pengawasan Produksi
Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor)
9) Iswandi (Analis Pemeriksa Sarana dan Penyidik Obat dan Makanan
Direktorat Pengawasan Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif)
b. Tugas Tim Asesor PMPRB dan Monev RB sebagai berikut:
1) menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam proses
penilaian;
2) melakukan penilaian mandiri paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun;
3) menyusun rencana aksi tindak lanjut atas hasil penilaian mandiri untuk
perbaikan pelaksanaan dan pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai masing-masing area
perubahan;
4) melakukan pengolahan data hasil PMPRB masing-masing area perubahan;
5) melakukan penyusunan Laporan Hasil PMPRB Deputi Bidang Pengawasan
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
6) melakukan konsensus atas pengisian kertas kerja sebelum menetapkan
nilai PMPRB Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan;
-11-
7) menyampaikan laporan PMPRB ke Ketua PMRRB Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
8) memastikan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti oleh Tim Pelaksana pada
setiap area perubahan;
9) mengoordinasi percepatan implementasi pelaksanaan reformasi birokrasi
pada setiap area perubahan; dan
10) melaporkan pekembangan hasil kerja setiap area perubahan kepada ketua
Tim Monev, paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan.
PLT. DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT,
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN
ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN,
RITA ENDANG