JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 1
PKM KERAJINAN KERAMIK ANEKA PRODUK OLAHAN TANAH
LIAT SIKU BALI HANDYCRAFT DI BALI
*I Gusti Ayu Ratih Permata Dewi1, Putu Yudha Asteria Putri2, I Gde Agung Wira
Pertama3
1,2Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa 3Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa
*Email: [email protected]
ABSTRACT
Craft is an object of human art that is related to hand skills. Besides having aesthetic value,
the shape of the craft has economic value. One of the handicrafts in Bali is ceramics. These
ceramics are usually used as souvenirs for tourists who come to Bali. The target audience
of this community service program is the "Siku Bali Handycraft" located in Keramas
Village, Blahbatuh District, Gianyar Regency, Bali Province. Siku Bali Handycraft is a
partner owned by I Wayan Catur as well as a maker / craftsman of ceramic crafts. Mr. I
Wayan Catur began to pioneer his work in 2009. He gained this expertise from generation
to generation among his extended family. Ceramic crafts produced include incense holders,
candle holders, oil kilns, flower vases, bottles for tea and coffee. The basic contribution of
this program is to increase production capacity, increase marketing through online,
improve the quality of human resources, increase turnover and company assets.
Keywords: Ceramic Crafts, Clay, Assistance
ABSTRAK
Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan
keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan tersebut
memiliki nilai ekonomi. Salah satu kerajinan yang ada di Bali adalah kerajinan keramik.
Kerajinan keramik ini biasanya digunakan sebagai oleh-oleh (souvenir) bagi wisatawan
yang datang ke Bali. Khalayak sasaran dari program pengabdian masyarakan ini adalah
“Siku Bali Handycraft” yang terletak di Desa Keramas Kecamatan Blahbatuh Kabupaten
Gianyar Provinsi Bali. Siku Bali Handycraft merupakan mitra yang dimiliki oleh I Wayan
Catur sekaligus sebagai pembuat/ pengrajin kerajinan keramik. Bapak I Wayan Catur mulai
merintis karyanya pada tahun 2009. Beliau mendapatkan keahlian ini secara turun temurun
diantara keluarga besarnya. Kerajinan keramik yang dihasilkan diantaranya tempat dupa,
tempat lilin, tempat pembakaran minyak, vas bunga, botol untuk tempat teh dan kopi.
Kontribusi dasar dari program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, peningkatan
pemasaran melalui online, peningkatan kualitas SDM, peningkatan omset dan asset
perusahaan.
Kata Kunci: Kerajinan Keramik, Tanah Liat, Pendampingan
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia sebagai wilayah tropis memiliki dasar kebudayaan agraris yang
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 2
tersebar di seluruh daerah. Salah satu ciri kebudayaan bangsa Indonesia terletak pada
kebiasaan para petani yang memanfaatkan bahan baku dari alam sekitarnya. Salah satu
bahan baku yang dimanfaatkan adalah tanah liat. Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam mineral memiliki potensi besar dalam menghasilkan bahan baku untuk pembuatan
produk-produk kriya. Salah satu potensi alam tersebut adalah tanah liat yang terdapat pada
hampir seluruh wilayah Indonesia baik di Sumatera, Bangka, Belitung, Jawa, Kalimatan,
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, bahkan di Papua. Tanah liat yang dihasilkan pada setiap
daerah memiliki bentuk, warna dan tingkat elastisitas yang berbeda, tergantung dari material
pembentuknya1.
Salah satu kerajinan yang terbuat dari tanah liat dapat dijumpai di Bali adalah
kerajinan keramik. Permintaan akan kerajinan keramik berasal dari penduduk lokal Bali dan
wisatawan domistik. Pada awalnya kerajinan keramik ini dibuat untuk oleh-oleh khas Bali
bagi wisatawan yang datang ke Bali. Namun, karena kerajinan keramik yang dibuat dapat
digunakan untuk kehidupan sehari-hari, contohnya asbak, vas bunga, tempat dupa, tempat
lilin dan lain sebagainya sehingga masyarakat lokal Bali tertarik juga untuk membelinya.
Bentuk kerajinan keramik yang unik juga menggambarkan ciri khas Bali. Kerajinan keramik
mampu menambah kesan mewah furniture yang ada di suatu ruangan. Keunikan dan
keindahan kerajinan keramik inilah yang membuat kerajinan keramik ini banyak diminati
oleh pelanggan dalam maupun luar negeri. Khalayak sasaran dari program pengabdian
masyarakan ini adalah “Siku Bali Handycraft” yang terletak di Desa Keramas Kecamatan
Blahbatuh Kabupaten Gianyar Provinsi Bali dengan jarak sekitar 18 km dari kota Denpasar.
Berbagai jenis atau model kerajinan keramik yang dibuat mulai dari ukuran kecil sampai
yang besar. Siku Bali Handycraft merupakan mitra yang dimiliki oleh I Wayan Catur
sekaligus sebagai pembuat/ pengrajin kerajinan keramik ini. Bapak I Wayan Catur mulai
merintis karyanya pada tahun 2009. Beliau mendapatkan keahlian ini secara turun temurun
diantara keluarga besarnya.
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 3
Gambar 1. Profil I Wayan Catur dengan Siku Bali Handycraft
Kerajinan keramik yang dibuat menggunakan bahan baku tanah liat. Tahapan proses
kerajinan keramik dimulai dari pembentukan keramik dari tanah liat. Tanah liat dibentuk
sesuai dengan apa yang diinginkan seperti bentuk tempat dupa, tempat lilin, tempat
pembakaran minyak, vas bunga, botol untuk tempat teh dan kopi. Setelah proses
pembentukan sudah selesai hasil dari kerajinan tanah liat lanjut ke proses pengeringan.
Pengeringan berguna untuk menghilangkan air yang terjebak di dalamnya. Proses
pengeringan yang paling baik dilakukan dengan memanfaatkan angin alam dan suhu
ruangan atau penjemuran diluar ruangan memanfaatkan terik matahari. Proses selanjutnya
adalah pembakaran, proses ini dilakukan supaya keramik yang semula rapuh menjadi padat,
keras, dan kuat. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pembakaran di antaranya suhu
matang, atmosfer tungku, dan mineral yang terlibat. Bahan-bahan keramik mentah
kemudian dimasukkan ke dalam tungku pembakaran lalu dibakar memakai suhu sekitar
700-1.000 derajat celcius. Selanjutnya proses pengglasiran. Proses pengglasiran adalah
untuk melindungi keramik, memperkuat struktur, dan memperindah tampilannya.
Penerapan bahan glasir ini dapat dilakukan dengan cara dicelup, disemprot, dituang, atau
dioles dengan kuas ke permukaan keramik secara merata. Fungsi pengglasiran pada keramik
adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek
tertentu sesuai keinginan2.
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 4
Gambar 2. Proses Pembuatan Kerajinan Keramik
Tabel 1. Profil Mitra
Keterangan Siku Bali Handycraft
1) Nama Pemilik I Wayan Catur
2) Nama UMKM Siku Bali Handycraft
3) Jenis Usaha Kerajinan Keramik
4) Tanggal Pendirian Usaha 14 Oktober 2009
5) Alamat Banjar Biya Desa Keramas Kecamatan
Blahbatuh Gianyar
6) Rata-rata penjualan/bulan unit
7) Rata-rata pendapatan/bulan 20.000.000
8) Rata-rata produksi/bulan Unit
9) Pangsa Pasar Lokal dan Nasional
10) Jumlah Tenaga Kerja 4 Orang
Harga jual 1 buah kerajinan keramik berkisar antara Rp. 10.000 sampai dengan Rp.
150.000.Pengelolaan “Siku Bali handycraft” belum dilakukan secara baik, dalam arti masih
dilakukan secara konvensional. Pembukuan keuangan belum dimiliki sehingga
pemilik/pengrajin tidak mengetahui secara akurat besaran keuntungan yang didapatkan dan
besaran biaya yang dihabiskan dalam proses produksi dan operasional. Tenaga kerja yang
dimiliki oleh bapak I Wayan Catur sebanyak 4 orang yang berasal dari daerah tersebut. Pola
pemasaran “Siku Bali Handycraft” belum optimal karena pemiliknya memiliki keterbatasan
kemampuan dan pemahaman dalam mengoperasikan produknya secara online. Tempat
produksi dan showroom dari “Siku Bali Handycraft” masih dilakukan di rumah pemiliknya
sehingga terkesan cukup sempit dan kurang nyaman bagi pelanggan yang ingin melihat
pajangan kerajinan keramik yang dimilikinya.
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 5
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 6
Gambar 3. Berbagai Jenis Kerajinan Keramik Karya I Wayan Catur
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 7
Berkaitan dengan pengelolaan manajemen mitra, maka dapat dideskripsikan kondisi
mitra tersebut:
1) Belum memiliki pembukuan untuk menghitung laba rugi, harga pokok produksi dan
pencatatan asset yang dimilki.
2) Belum memiliki SOP, baik terkait bahan baku (tanah liat) maupun alur di dalam
proses produksinya.
3) Pemasaran dilakukan belum optimal sehingga masih banyak yang belum
mengetahui jelas produksinya,
4) Belum memiliki katalog produk sehingga susah didalam melakukan promosi.
METODE PELAKSANAAN
Pengabdian masyarakat Kerajinan Keramik Aneka Produk Olahan Tanah Liat Siku
Bali Handycraft di Banjar Biya Desa Keramas Kecamatan Blahbatuh Gianyar ini bertujuan
untuk mengatasi permasalah yang dihadapi berkaitan dengan pengembangan usahanya.
Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra tersebut antara
lain dalam bentuk pelatihan, pelatihan yang di rencanakan sebagai berikut :
1. Pembuatan Buku Laporan Keuangan Sederhana
Pelaksanaan program ini dilakukan melalui pendekatan individual. Pendekatan
individual ini diawali dengan menggali pemahaman mitra berkaitan dengan pembukuan.
Setelah menggali pemahaman mitra mengenai pembukuan, kemudian dilanjutkan dengan
memberikan materi dan pemahaman seperti apa bentuk dari buku keuangan sederhana serta
apa saja isi dari buku keuangan sederhana. Kemudian, mitra diajak mencari tahu hal apa
saja yang dibutuhkan jika ingin mengetahui berapa laba bersih yang dihasilkan dan berapa
besar riilnya biaya yang dihabiskan serta membuat buku laporan keuangan sederhana.
Setelah memberikan pemahaman, mitra kemudian diberikan sebuah buku kosong untuk
diajak menyusun buku laporan keuangan sederhana.
Pendekatan ini menekankan para mitra untuk dapat membuat sebuah buku laporan
keuangam sederhana. Mitra di dampingi oleh tim pengusul (ketua pengusul) untuk
menyusun buku laporan keuangan sederhana. Mitra akan dibimbing dan didampingi untuk
mencatat setiap hal yang berkaitan dengan pengeluaran biaya dan pemasukan dalam proses
produksi dan pemasaran kerajinan keramik termasuk besarnya upah yang harus dibayarkan
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 8
kepada tenaga kerjanya. Mitra diharapkan nantinya dapat membuat laporan keuangan
sederhana, dapat mengetahui berapa besarnya biaya yang dihabiskan dalam proses
pembuatan kerajinan keramik, dapat menentukan harga jual dan besarnya upah yang harus
dibayarkan kepada tenaga kerjanya. Dengan pemahaman yang diberikan diharapkan
nantinya kelangsungan usaha mitra dapat berjalan lancar dan berkembang.
2. Pelatihan Akuntansi Manajemen
Selain mengetahui tentang buku laporan keuangan sederhana yang merupakan salah
satu bagian dari akuntansi keuangan, mitra juga akan diberikan pemahaman tentang
akuntansi manajemen, dimana akuntansi manajemen akan memberikan dasar pembuatan
keputusan bisnis sehingga mitra bisa lebih siap untuk mengelola dan melakukan fungsi
pengontrolan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya.
Mitra pada nantinya diharapkan dapat mengetahui rincian biaya produksi, harga pokok,
biaya overhead yang dapat dibayarkan untuk menunjang kegiatan operasional dalam
aktifitas bisnisnya. Sehingga dengan adanya pemahaman tentang akuntansi manajemen
mitra dapat merencanakan, mengevaluasi, dan mengendalikan kegiatan operasionalnya,
serta untuk mengukur akuntabilitas penggunaan sumber daya yang digunakan.
3. Pelatihan Penyusunan SOP Terkait Bahan Baku (Tanah Liat) Dan Alur Proses
Produksi
Mitra belum memahami SOP terkait alur proses produksi dari tanah liat menjadi
kerajinan keramik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim pengusul (anggota) akan
membantu dalam memberikan penyuluhan tentang penyusunan SOP terkait alur proses
produksi dari tanah liat menjadi kerajinan keramik. Tim pengusul (anggota) akan
memberikan penjelasan dan pendampingan dalam membuat SOP sehingga pengelolaan
SDM dalam usaha mitra terlihat jelas dimana pembagian pekerjaan jelas antara satu dengan
yang lainnya dan tidak adanya tumpang tindih pekerjaan satu dengan lainnya. Dengan
adanya bantuan ini diharapkan nantinya mitra dapat menerapkan strategi yang tepat untuk
usahanya sehingga usahanya dapat berkembang dan hasilnya lebih maksimal lagi.
4. Pembuatan Katalog Produk
Mitra belum memiliki katalog produk. Katalog produk berisi lengkap mengenai
produk olahan kerajinan keramik yang dimiliki “Siku Bali Handycraft”. Pembuatan katalog
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 9
produk dilakukan oleh tim pengusul (anggota) sehingga produk-produk yang dimiliki Siku
Bali Handycraft lebih jelas dan lebih mudah untuk dipasarkan, baik secara langsung maupun
secara online.
5. Pelatihan Dalam Membuat Sistem Pemasaran Produk Secara Online dan
Pengoperasiannya
Membantu mitra dalam memasarkan hasil produksinya, dimana selama ini mitra
hanya mengandalkan pelanggan tetapnya saja dalam memasarkan hasil produksinya.
Berdasarkan pendekatan individual yang dilakukan diketahui bahwa mitra merupakan orang
yang tidak paham tentang teknologi informasi serta tidak tahu bagaimana cara
memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Oleh karena itu tim pengusul (anggota) akan
memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran, membantu dalam membuatkan akun
sosial media seperti facebook dan instagram serta melakukan pendampingan dalam
penggunaannya. Diharapkan nantinya dengan penggunaan sosial media tersebut mitra dapat
memperluas pemasaran produknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan sebelumnya pada mitra, maka
hal-hal yang akan dilakukan selama kegiatan meliputi:
1. Memberikan pendampingan dan konsultasi mengenai pembuatan sistem pembukuan
yang meliputi buku harian, laba rugi, neraca, perhitungan harga pokok produksi. Hal
ini dilakukan dengan harapan mitra memiliki gambaran yang jelas tentang hasil
operasionalnya dan mengetahui harga dasar dari produksinya sehingga memudahkan
didalam mengambil keputusan terkait operasional dan pengembangan usaha dimasa
depan.
2. Pendampingan dalam penyusunan SOP terkait bahan baku (tanah liat) dan alur proses
produksi, sehingga diharapkan standar bahan baku yang dibeli sesuai dengan telah
ditentukan dan masing-masing tenaga kerja dapat melakukan proses produksi sesuai
dengan alurnya untuk menghindari tumpang tindih pekerjaan.
3. Pembuatan katalog produk
4. Pembuatan sarana promosi melalui online sehingga diharapkan dapat menunjang
pemasaran produk dari mitra.
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 10
5. Pendampingan dan pelatihan didalam mengoperasikan dan melakukan update
terhadap pemasaran secara online yang dimiliki sehingga diharapkan informasi
terbaru tentang produk dan perusahaan bisa disampaikan.
Berikut ini capaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang diprioritaskan pada masing-
masing mitra, yaitu:
1) Pemberian pendampingan dan pelatihan pembukuan sederhana, menjelaskan
pencatatan sederhana harian, mingguan sampai bulanan. Bagaimana cara mencatat
biaya - biaya produksi dan mencatat penjualan. Memisahkan keuangan pribadi dengan
keuangan hasil usaha, sehingga dapat melihat keuntungan usaha secara jelas dan
diharapkan nantinya dapat menyisihkan laba untuk investasi.
2) Pendampingan dan memberikan pelatihan akuntansi manajemen, dimana mitra
dijelaskan mengenai rincian biaya produksi, harga pokok, biaya overhead yang dapat
dibayarkan untuk menunjang kegiatan operasional dalam aktifitas bisnisnya.
Gambar 4. Pendampingan Pelatihan Pembukuan dan Akuntansi Manajemen
3) Pendampingan dalam penyusunan SOP terkait bahan baku (tanah liat) dan alur proses
produksi, sehingga diharapkan standar bahan baku yang dibeli sesuai dengan telah
ditentukan dan masing-masing tenaga kerja dapat melakukan proses produksi sesuai
dengan alurnya untuk menghindari tumpang tindih pekerjaan.
4) Pembuatan katalog produk sehingga Mitra mempunyai katalog yang berisi lengkap
mengenai produk olahan kerajinan keramik “Siku Bali Handycraft”
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 11
5) Membantu mitra dalam pembuatan sosial media yang dapat membantu dalam proses
pemasaran produk dan memperkenalkan produk bukan hanya ke konsumen lokal Bali
saja tapi kepada konsumen luar Bali seperti Instagram serta pendampingan dan
pelatihan didalam mengoperasikan dan melakukan update terhadap pemasaran secara
online yang dimiliki sehingga diharapkan informasi terbaru tentang produk dan usaha
bisa disampaikan.
Gambar 5. Pembuatan Sosial Media dan Pelatihan Pengoperasiannya Secara Online
6) Melakukan pengadaan/pembelian kuas dengan berbagai ukuran. Kuas ini dapat
dipergunakan untuk membantu mitra dalam pewarnaan keramik.
7) Melakukan pengadaan/pembelian alat pahat dengan berbagai ukuran. Alat pahat ini
dapat dipergunakan untuk membantu mitra dalam membuat ukiran dalam keramik.
8) Melakukan pengadaan/pembelian kayu giling. Kayu giling ini dapat dipergunakan
untuk membantu mitra dalam menggilas tanah liat agar mampat dan memiliki
konsistensi atau susunan pembentuk yang seragam.
9) Melakukan pengadaan/pembelian beberapa ember. Ember ini dapat dipergunakan
untuk membantu mitra dalam proses pewarnaan glasir.
10) Melakukan pengadaan/pembelian sekop. Sekop ini dapat dipergunakan untuk
membantu mitra dalam proses pengambilan tanah liat.
JAIM UNIK | Vol. 4, No. 1, November 2020 : 1-11
Doi : http://dx.doi.org/10.30737/jaim.v4i1.1330
PKM Kerajinan ............. (I Gusti)
ISSN : 2579-4493
© 2020 Jurnal Abdi Masyarakat Universitas Kadiri | 12
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan atas kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang dihadapi oleh mitra meliputi: 1) Belum memiliki pembukuan untuk
menghitung laba rugi, harga pokok produksi dan pencatatan asset yang dimilki. 2) Belum
memiliki SOP, baik terkait bahan baku (tanah liat) maupun alur di dalam proses
produksinya. 3) Pemasaran dilakukan belum optimal sehingga masih banyak yang belum
mengetahui jelas produksinya. 4) Belum memiliki katalog produk sehingga susah didalam
melakukan promosi. Capaian pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi permasalah tersebut
meliputi : 1) Pembentukan dan perancangan system pembukuan baik laba rugi dan harga
pokok produksi, 2) Penyusunan SOP dalam pembelian bahan baku (tanah liat) dan alur
proses produksi. 3) Pembuatan katalog produk-produk yang dimiliki. 4) Pembuatan strategi
promosi / pemasaran melalui online.
Saran
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan, maka mitra hendaknya
terus menjaga konsistensi dari sisi produksi, pemasaran dan keuangan sehingga
keberlangsungan hidup usahanya dapat terjamin. Selain dari sisi produksi, pemasaran dan
keuangan, usaha mitra juga perlu diberikan penyuluhan dari segi aspek hukum terutama
mengenai ijin usaha dan paten produk.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat
Universitas Warmadewa yang telah memberikan bantuan dana hibah Pengabdian kepada
Masyarakat ini.