PROGRAM DRAMA TELEVISI
“KASUR BARU”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
AFIFA NUR INDRASARI 42150423
ALI PRAYOGA 42150062
DENNIS AL RIZKY FIRDAUS 42150749
DESI RATNA SARI 42150713
EFRATA BIJAKSANA PURBA 42150494
HAVIZAI 42150070
MUHAMAD DIKA SANTO 42150220
RUDIYANTO 42150846
Program Studi Penyiaran
Akademi Komunikasi BSI Jakarta
Jakarta
2018
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik. Dalam tugas akhir ini penulis sajikan dalam bentuk
karya dan dalam desain produksi yang sederhana. Judul drama dalam tugas akhir
ini “KASUR BARU”.
Tujuan penulis membuat tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat
kelulusan Diploma III. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil
penelitian, observasi, dan refrensi buku yang mendukung penulisan ini. Penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka
penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu, dalam kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
2. Ketua Program Studi Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
3. Bapak Faqihar Rihsyan, S.Ikom, Mm Selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir
4. Bapak/Ibu Dosen Sekretari Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
5. Keluarga Penulis, Terutama Kedua Orang Tua
6. Sahabat dan Teman – Teman Kelas 42.6A.25 Penyiaran
7. Senior Penyiaran Bina Sarana Informatika
8. Warga Kampung Kemuning RT. 002 RW. 001
9. Teman – Teman Yang Terlibat dan Membantu dalam Pembuatan Tugas
Akhir
xxi
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini
banyak sekali kekurangannya serta penyusunannya belumlah sempurna baik isi
maupun susunan bahasanya. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap tugas akhir ini dapat menjadi suatu hal yang berguna
dan bermanfaat bagi mereka yang membacanya dikemudian hari.
Jakarta, Juli 2018
Penulis
xxii
ABSTRAK
Afifa Nur Indrasari (42150423), Ali Prayoga (42150062), Dennis Al
Rizky Firdaus (42150749), Desi Ratna Sari (42150713), Efrata Bijaksana
Purba (42150494), Havizai (42150070), Muhamad Dika Santo (42150220),
Rudiyanto (42150846)
Tugas akhir kami membuat program drama televisi yang berjudul
“KASUR BARU”. Film ini termasuk dalam kategori program hiburan yang
bertujuan untuk menjadi tontonan diwaktu luang juga sebagai penyeimbang dari
program berita yang menyajikan informasi terkini yang disajikan di jam tayang
utama. Film ini berdurasi 20 menit, berkisah tentang Hasan (35th
) seorang duda
penjual arang kayu yang hidup bersama anak laki-lakinya, Apip (10th
) di sebuah
rumah yang sangat sederhana. Setiap malam Hasan dan Apip selalu tidur tidak
nyenyak dan tidak nyaman karena mereka harus tidur di sebuah ranjang kayu
yang hanya beralaskan tikar. Namun, hal tersebut membuat Hasan rajin terbangun
untuk melaksanakan sholat malam dan subuh. Suatu pagi, Apip meminta kepada
ayahnya untuk dibelikan kasur. Hasan berusaha mencarikan kasur demi anaknya.
Setelah mendapatkan kasur dan mereka bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman,
Hasan tidak pernah lagi terbangun dimalam hari untuk melaksanakan sholat. Film
ini memiliki pesan yang dalam. Terdapat tiga tahapan yang dilalui pada proses
pembuatan film “KASUR BARU” yakni pra produksi yang meliputi persiapan
seperti pembentukan kelompok beserta job desk, penemuan ide, pengembangan
ide, penulisan naskah, pembuatan shot list, director treatment, daftar kebutuhan
alat yang akan digunakan, daftar kebutuhan artistik; properti, wardrobe, make up
dan penggarapan design produksi. Produksi yang meliputi pengambilan gambar,
proses pengaplikasian segala rencana yang telah disusun pada saat pra produksi.
Pasca produksi yang meliputi penyuntingan gambar dan dilakukannya proses
evaluasi setelah proses pra produksi dan produksi terlewati. Program yang sudah
dibuat selanjutnya akan melalui proses editing sesuai dengan konsep yang telah
dibuat sebelumnya.
Kata Kunci : Program Televisi, Film, Drama
xxiii
ABSTRACT
Afifa Nur Indrasari (42150423), Ali Prayoga (42150062), Dennis Al
Rizky Firdaus (42150749), Desi Ratna Sari (42150713), Efrata Bijaksana
Purba (42150494), Havizai (42150070), Muhamad Dika Santo (42150220),
Rudiyanto (42150846)
Creating a television drama program entitled “KASUR BARU” is our final
project. This film is included in the entertainment program category that aims to
be a spectacle in the spare time and as a counterweight of the news program which
provides latest information presented at prime time. The duration of the movie is
20-minute, which tells about Hasan (35th
) a widower who sells wood charcoal and
lives with his son, Apip (10th
) in a very simple house. Every night, Hasan and
Apip always sleep not soundly and uncomfortably because they have to sleep on a
wooden bed with only a mat. However, because of that, Hasan can wake up to
carry out night and dawn prayers diligently. One morning, Apip asked his father
to buy the mattress. Hasan trying to find a mattress for his child. After getting the
mattress and they can sleep soundly and comfortably, Hasan never woke up at
night to pray. This movie has deep message. There are three stages in the process
of making the film "KASUR BARU" which include preparation such as the
formation of groups and job desks, the discovery of ideas, idea development,
script writing, making a shot list, director treatment, list of equipments that
needed; property, wardrobe, makeup and cultivation of production design.
Production that includes shooting, the process of applying all of the plans that
have been prepared at pre production time. Post production which includes image
editing and the evaluation process after pre-production and production process
passed. Programs that have been made then will go through the editing process in
accordance with the concept that has been made before.
Keywords : Television Program, Film, Drama
xvii
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir ……………………………………...………………i
Lembar pernyataan Keaslian Tugas Akhir ……………………………..……….ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ………………………iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir …………………………….iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir …………………………..……………………..v
Kata Pengantar ………………………………………….………………………xiii
Abstrak ………………………………………………………………………….xiv
Abstrack……………………………………………………………………………………xv
Daftar Isi ……………………………………...………..……………………….xvi
Daftar Gambar ………………………………………...……………………….xxii
Daftar Tabel ………………………………………………………...…………xxiii
Daftar Lampiran …………………………………….…………………………xxiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program ………….………………………………….1
1.2. Kegunaan Program ………………..………………………………….3
1.2.1. Kegunaan Khalayak ………..………………………………….3
1.2.2. Kegunaan Praktis …………...…………………………………3
1.2.3. Kegunaan Akademis …………...……………………………...4
1.3 Referensi Audio Visual ………………..……………………………...4
BAB II KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program ……………………………………………….…...5
2.2. Format Program ………………………………………………...……5
xviii
2.3. Judul Program ………………………………………………………..6
2.4. Target Audience ……………………………………………………...6
2.5. Karateristik Produksi ……………..…………………………………..7
BAB III LAPORAN PRODUKSI
3.1. Proses Kerja Produser …...…………………………………………...9
3.1.1. Pra Produksi ……………………………….………………..…9
3.1.2. Produksi ………………………………...…………………....13
3.1.3. Pasca Produksi ……………………………………………….15
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser …………………….....15
3.1.5. Proses Penciptaan Karya …………………………………..…16
3.1.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ………………………….…18
3.1.7. Lembar Kerja Produser ………………………………………20
3.2. Proses Kerja Sutradara ……………………………………………...51
3.2.1. Pra Produksi ………………………………………………….52
3.2.2. Produksi ………………………………………………………57
3.2.3. Pasca Produksi ………………………………………………..59
3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara ……………………….60
3.2.5. Proses Penciptaan Karya ……………………………………..61
3.2.6. Kendala Produksi Dan Solusinya …………………………….64
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara ……………………………………...65
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah ……………………………………....103
3.3.1. Pra Produksi ………………………………………………...103
3.3.2. Produksi ……………………………………………………..105
3.3.3. Pasca Produksi ………………………………………………106
xix
3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ………………..107
3.3.5. Proses Penciptaan Karya ……………………………………107
3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya ……………………………109
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah ………………………………111
3.4. Proses Kerja Penata Kamera ………………………………..…….150
3.4.1. Pra Produksi ………………………………………………...150
3.4.2. Produksi …………………………………………………….152
3.4.3. Pasca Produksi ……………………………………………...158
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera ………………..159
3.4.5. Proses Penciptaan Karya ……………………………………160
3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ………………………….162
3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera ………………………………163
3.5. Proses Kerja Editor ………………………………………………..223
3.5.1. Pra Produksi ………………………………………………...224
3.5.2. Produksi …………………………………………………….226
3.5.3. Pasca Produksi ……………………………………………...227
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Editor ………………………….227
3.5.5. Proses Penciptaan Karya ……………………………………228
3.5.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ………………………….230
3.5.7. Lembar Kerja Editor ………………………………………..231
3.6. Proses Kerja Penata Suara …………………………………………276
3.6.1. Pra Produksi ………………………………………………...277
3.6.2. Produksi …………………………………………………….279
3.6.3. Pasca Produksi ……………………………..……………....280
xx
3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara …………………..281
3.6.5. Proses Penciptaan Karya ……………………………………282
3.6.6. Kendala Produksi Dan Solusinya …………………………..284
3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara …………………………………285
3.7. Proses Kerja Penata Artistik ………………………………………294
3.7.1. Pra Produksi ……………………………………………….295
3.7.2. Produksi ………………………………………………...…297
3.7.3. Pasca Produksi …………………………………………….298
3.7.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik ………………299
3.7.5. Proses Penciptaan Karya ……………………………..……300
3.7.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ………………………..301
3.7.7. Lembar Kerja Penata Artistik ……………………...……..302
3.8. Proses Kerja Penata Cahaya………………………………….……346
3.8.1. Pra Produksi …………………………………………..…...346
3.8.2. Produksi ……………………………………………..…….347
3.8.3. Pasca Produksi ……………………………………..……...348
3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya………..………348
3.8.5. Proses Penciptaan Karya …………………………..………349
3.8.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ……………….………...351
3.8.7. Lembar Kerja Penata Cahaya ………………...…………..352
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ………………………………………………………………..383
4.2. Saran ………………………………………………………………………384
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………385
xxi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………………386
SURAT KETERANGAN PKL/RISET ……………………………………..401
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………402
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Blocking Camera…………………………………………………..180
Gambar 3.2 Spesifikasi Camera………………………………………………..222
Gambar 3.3 Konsep Editing……………………………..……………………...270
Gambar 3.4 Spesifikasi Alat Penata Suara……………………………………...291
Gambar 3.5 Set Lokasi………………………………………………………….317
Gambar 3.6 Set Design…………………………………………………………321
Gambar 3.7 Floor Plan…………………………………………………...….… 326
Gambar 3.8 Breakdown Wardrobe………………………………………...…..338
Gambar 3.9 Spesifikasi Alat Lighting…………………………………...……...359
Gambar 3.10 Blocking Lighting………………………………………………..368
xxiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Working Schedule……………………………...……………………. 22
Tabel 3.2 Breakdown Budget …………………………...……………………... 25
Tabel 3.3 Shooting Schedule …………………………...……………………… 34
Tabel 3.4 Call Sheet …………………………………...………………………. 39
Tabel 3.5 Daily Production Report ……………………..……………………… 45
Tabel 3.6 Equipment List ………………………………...……………………. 49
Tabel 3.7 Casting List………………………………………...……………….... 67
Tabel 3.8 Director Treatment…………………………...……………………… 70
Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet ………………..…………………………… 91
Tabel 3.10 Camera Report…………………..………………………………... 165
Tabel 3.11 Laporan Editing…………..……………………………………… 236
Tabel 3.12 Logging Picture………………………………………………….. 260
Tabel 3.13 Breakdown Audio ..……………………………………………… 287
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik……………………..………………… 305
Tabel 3.15 Ligthing Equipment List ………………..……………………….. 354
Tabel 3.16 Breakdown Ligthing ……………………………………………… 356
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Lokasi………………………………………………………..…..402
2. Surat Perjanjian Kerjasama…………………………………………………403
3. Nota Pengeluaran…………………………………………………………...406
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program
Drama merupakan format program televisi yang diproduksi berdasarkan
kehidupan sehari-hari, baik nyata maupun imajinasi yang di interpretasi ulang
sebagai tontonan media elektronik yang menarik.
Pengertian drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat,
bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan
dan tindakan. Secara umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis
dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, terbitan balai pustaka; kata drama diartikan cerita atau
kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus disusun untuk
dipertunjukan teater.
Berikut macam-macam drama berdasarkan isi kandungan cerita:
1. Drama romantis atau romance (melodrama) adalah drama yang sangat
menyentuh perasaan, mendebarkan hati, dan mengharukan.
2. Drama komedi adalah drama yang sifatnya menghibur/lucu, dialog kocak
dan menggelitik penuh keceriaan, biasanya berakhir dengan kebahagiaan.
3. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan atau
drama percintaan yang bersifat sedih.
4. Drama tragedi komedi adalah drama yang dalam ceritanya ada bagian
sedih dan lucunya.
2
5. Lelucon/dagelan drama yang lakonnya selalu bertingkah polah jenaka
merangsang gelak tawa penonton. Isi ceritanya bisa kasar, lentur, dan
vulgar.
Drama televisi adalah drama yang ditayangkan atau dipentaskan melalui
televisi. Dalam penyajiannya pertunjukan drama televisi yang berbentuk skenario
cerita dalam bentuk audio visual ditampilkan dalam film, sinetron, atau
telenovela.
Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, tetapi konten
panggung, musik, drama, humor, dan trik teknis bagi konsumsi populer. Film juga
hampir menjadi media massa yang sesungguhnya dalam artian bahwa film mampu
menjangkau populasi dalam jumlah besar dengan cepat, bahkan di wilayah
pedesaan.
Sebagai media massa, film merupakan bagian dari respons terhadap
penemuan waktu luang, waktu libur dari kerja, dan sebuah jawaban atas tuntutan
untuk cara menghabiskan waktu luang keluarga yang sifatnya terjangkau dan
(biasanya) terhormat.
“Film memberikan keutungan budaya bagi kelas pekerja yang telah
dinikmati oleh kehidupan sosial mereka yang cukup baik. Dinilai dari
pertumbuhannya yang fenomenal, permintaan yang dipenuhi oleh film sangatlah
tinggi”. (Mc.Quail:2011:55)
Dengan ini program drama televisi yang kami ambil ditampilkan dalam
bentuk film, dibuat dengan naskah sederhana karena tidak memiliki konflik yang
3
rumit, dalam film ini tokoh utama diciptakan memiliki konflik batin untuk
melawan dirinya sendiri (ego). Film ini dikemas dengan penciptaan karakter
utama dengan emosi yang kuat agar konflik dalam cerita dapat tersampaikan
dengan baik. Penggunaan grading warna dalam film ini dibuat datar yang
menggambarkan kehidupan tokoh utama sesuai keinginan sutradara dan
refrerensi audio visual yang menjadi acuan.
Film ini bercerita tentang keluarga, duniawi dan ketuhanan. Berdasarkan
dari keresahan yang dekat dengan diri kita, dengan begitu kami harap pesan dari
film ini dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton yang menyaksikan.
1.2. Kegunaan Program
Program drama televisi yang berjudul “KASUR BARU” diharapkan
mampu menjadi karya audio visual yang dapat menyampaikan pesan, gagasan,
ide, dan konsep kepada penonton melalui media film.
Adapun kegunaan program terbagi menjadi tiga kategori yaitu kegunaan
khalayak, praktis dan akademis.
1.2.1. Kegunaan Khalayak
Tujuan utama dibuatnya drama televisi tentunya agar dapat dinikmati oleh
masyarakat. Program drama televisi ini dibuat untuk semua kalangan, dan
diharapkan agar menjadi tontonan yang tidak hanya menghibur namun juga dapat
memberikan nilai positif melalui tayangan yang inspiratif.
1.2.2. Kegunaan Praktis
4
Program ini dibuat sebagai ajang unjuk karya optimal mahasiwa-
mahasiswi tugas akhir dan pengaplikasian ilmu yang telah didapat selama masa
perkuliahan dalam bentuk program drama televisi yang berkualitas.
1.2.3. Kegunaan Akademis
Program drama televisi yang berjudul “KASUR BARU” ini dibuat sebagai
salah satu syarat kelulusan program Diploma III jurusan Penyiaran Akademi
Komunikasi Bina Sarana Informatika Jakarta. Diharapkan agar dapat dijadikan
referensi dan acuan bagi adik tingkat untuk membuat karya lebih baik.
1.3. Referensi Audio Visual
Dalam pembuatan film “KASUR BARU” beradaptasi dari berbagai
referensi Audio visual seperti :
a. film “SALAWAKU” dan “SEKALA NISKALA” segi alur cerita
b. film “FILOSOFI KOPI 2” mengambil dari segi teknik pengambilan
gambar
c. Video klip “MERCUSUAR” Kunto Aji yang mengambil dari segi grading
warna dan lighting, untuk mendapatkan komposisi yang pas sesuai naskah
dan bayangan sutradara.
5
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program
Melalui program-program yang ditayangkan dalam stasiun televisi, setiap
program memiliki beberapa kategori serta mempunyai maksud dan tujuan yang
berbeda-beda dalam menyampaikan pesan, terdapat beberapa kategori yang umum
di stasiun televisi, meliputi kategori pendidikan, kategori informasi, kategori
program berita, kategori program budaya dan kategori program hiburan.
(Supriyadi dkk, 2014b:23).
Kategori program yang penulis pilih adalah program hiburan karena
program drama televisi merupakan tontonan yang dapat dinikmati di waktu luang.
Program ini sebagai penyeimbang dari program berita yang menyajikan informasi
terkini yang disajikan di jam tayang utama. Drama dibuat berdasarkan kehidupan
nyata maupun imajinasi yang diaplikasikan dalam audio visual untuk
menyampaikan maksud dan pesan yang terkandung didalamnya.
2.2. Format Program
Penulis mengambil program hiburan dan memilih format program berupa
drama karena didalamnya terdapat beberapa bagian yaitu sinetron, film dan
cartoon. Kata drama berasal dari bahasa Yunani Dran artinya bertindak atau
berbuat (social) program drama dalam pertunjukkan (show) yang menyajikan
cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)
yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Dengan
demikian, program drama biasanya menampilkan sejumlah pemain yang
memerankan tokoh tertentu.
6
Format program yang penulis buat termasuk dalam kategori drama.
Program drama televisi ini ditujukan untuk semua kalangan khususnya orang
dewasa. Memiliki pesan yang dalam, karena dibuat berdasarkan keresahan yang
mungkin setiap orang merasakan. Dalam film “KASUR BARU” yang
menggunakan bahasa daerah Jawa Barat yaitu bahasa sunda sebagai pendukung
latar cerita yang bertempat di pedesaan.
2.3. Judul Program
Alasan mengapa “KASUR BARU” dijadikan judul program drama
televisi ini karena judul tersebut mencerminkan isi dari cerita yang ingin
disampaikan. Kata kasur baru disini sebenarnya tidak menjelaskan tentang sebuah
tempat tidur baru sebagaimana mestinya, namun memberi makna berbeda dari
sudut pandang tokoh. Penciptaan judul ini dibuat agar penonton menerka diawal
kesan kata judul namun memberi kesan berbeda setelah menyaksikan filmnya.
2.4. Target Audience
Target audience merupakan segmentasi penonton yang harus diperhatikan
karena berfungsi sebagai sasaran pasar.
“Dalam hal ini produser dituntut harus mengenali Demographic Factors dan
psychographic Factors. Demographic Factors antara lain: usia, jenis gender,
ethnicity, pendapatan dan tingkat pendidikan. Psychographic Factors antara lain:
gaya hidup, nilai, moralitas, ketertarikan dan hobbies”. (Anton Mabruri KN
2013:116).
7
Program drama televisi “KASUR BARU” dibuat untuk dapat dinikmati
semua kalangan; pria,wanita, dewasa maupun anak-anak dimulai dari usia 13
tahun keatas dapat menyaksikan tayangan ini. Karena isi cerita dalam drama ini
merupakan cerminan atau keresahan yang mungkin pernah dirasakan dalam benak
tiap orang. Sesuatu hal yang dekat dengan keseharian. Diharapkan tayangan ini
dapat memberi pengaruh positif dan menginspirasi bagi orang yang menyaksikan.
2.5. Karakteristik Produksi
Program drama televisi “KASUR BARU” ini temasuk dalam karakteristik
produksi tapping karena penayangannya tidak langsung bisa disaksikan.
Pembuatan film ini membutuhkan pengambilan gambar selama 3 hari dengan
melewati proses penyuntingan gambar sesuai naskah dan director treatment yang
telah dibuat, penambahan scoring dan back sound yang dapat mendukung suasana
dalam film menjadi lebih hidup, menggunakan tekhnik kamera single cam follow
and still dan membutuhkan dua kali pengulangan adegan. Dalam proses editing,
editor menggunakan teknik cut to cut untuk setiap video yang ada dan
memberikan efek warna dengan menggunakan grading.
Drama ini bercerita tentang kehidupan yang konfliknya sangat dekat
dengan masyarakat sehingga diharapkan mampu menarik minat penonton yang
menyaksikan film ini. Meski berupa tontonan, namun film memiliki pengaruh
yang sangat besar, itulah sebabnya film mempunyai fungsi pendidikan, hiburan,
informasi, dan pendorong tumbuhnya industri kreatif lainnya. Dengan demikian
film menyentuh berbagai segi kehidupan manusia. Film juga menjadi sangat
8
efektif sebagai media pembelajaran dalam rangka menanamkan nilai-nilai luhur
dan pesan moral.
9
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1. Proses Kerja Produser
“Produser adalah orang yang bertugas menjadi fasilitator dan menyiapkan
segala kebutuhan produksi dari tahapan awal hingga akhir, termasuk didalamnya
menyiapkan segala formulir dan catatan produksi untuk kelancaran syuting” (M
Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, 2008:27).
Produser merupakan pimpinan produksi yang bertugas mengatur sebuah
produksi, menyiapkan segala kebutuhan produksi dan mengawasi jalannya suatu
produksi dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi sesuai tujuan yang
ditetapkan bersama.
Menjadi seorang produser harus berjiwa kepemimpinan, bertanggung
jawab , tegas, serta memiliki kemampuan yang baik. karena produser dituntut
untuk menguasai segala askpek. Dimulai dari menyampaikan sebuah gagasan/ide,
fasilitator, sebagai monitor, mengurus managemen, mengatur administrasi
produksi, dan mencari jalan keluar yang tepat saat terjadinya masalah-masalah
yang mungkin muncul saat proses pembuatan film berjalan.
3.1.1. Pra Produksi
Pra produksi adalah prakondisi mempersiapkan segala kebutuhan syuting
baik bersifat administrasi atau teknik. Persiapan produksi dimaksudkan agar kerja
eksekusi/produksi dilapangan lebih efisien dalam hal waktu, tenaga, dan biaya.
Demikian juga supaya mekanisme kerja antar kru produksi menjadi lebih efektif.
10
Jika dipresentasekan, pada tahapan Pra Produksi menghabiskan hampir
70% mekanisme penggarapan sebuah drama televisi. Seorang produser mulai
mendiskusikan segala sesuatu yang dibutuhkan dengan masing-masing
departemen dan memastikan perencanaan pada saat Pra Produksi berjalan dengan
baik. Karena kesuksesan sebuah produksi drama televisi ditentukan dari proses
Pra Produksi yang matang.
1. Menyusun Team Produksi
“Sebuah produksi program drama televisi tentunya melibatkan banyak tim,
diantara banyaknya tim yang terlibat ada yang disebut sebagai tim inti. Team inti
adalah orang yang semenjak awal terlibat dalam produksi film dan kinerjanya
menjadi acuan rekan kerja yang lain” (Heru Effendi,2008).
Dalam pembuatan produksi drama televisi yang berjudul “KASUR
BARU” melibatkan mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir sebagai tim inti yang
terdiri dari Produser, Sutradara, Penulis Naskah, Penata Artistik, Penata Kamera,
Penata Cahaya, Penata Suara dan editor yang memiliki peran dan tanggung jawab
masing-masing.
Berikut merupakan nama-nama anggota yang terlibat sebagai tim inti
produksi program drama televisi “KASUR BARU”, yaitu :
1. Afifa Nur Indrasari Sebagai Produser
2. Ali Prayoga Sebagai Sutradara
3. Muhamad Dika Santo Sebagai Penulis Naskah
4. Desi Ratna Sari Sebagai Penata Artistik
5. Havizai Sebagai Kameraman
11
6. Efrata Bijaksana Purba Sebagai Penata Cahaya
7. Dennis Al Rizky Firdaus Sebagai Penata Suara
8. Rudiyanto Sebagai Penyunting gambar
2. Materi Produksi
Materi produksi dapat terbentuk dari berbagai sumber, seperti halnya
pengalaman hasil dari berbagi cerita, hasil kaya film maupun buku, keresahan
pada diri sendiri atau pada lingkungan sekitar, bisa juga berasal dari proses
berimajinasi. Yang terpenting adalah bagaimana caranya membuat karya ini
menjadi menarik, ide atau pesan dapat tersampaikan dengan baik dan
menimbulkan rasa ingin tahu penonton. Secara tidak langsung film dibuat untuk
mendikte penonton agar mempercayai apa yang disampaikan, terlepas dari
kontroversi baik buruknya suatu karya film.
Ide awal pembuatan program drama televisi “KASUR BARU” berasal dari
hasil berbagi cerita bersama seseorang yang telah menginspirasi dengan membuat
karya ini. Kemudian mengembangkan cerita dan dijadikan naskah yang menarik,
setelah itu mencari referensi berbagai karya yang pas untuk diaplikasikan. Seperti
permaninan alur atau plot untuk menciptakan emosi yang baik, dari segi
pengambilan gambar, grading warna, maupun konsep tata artistik yang
dibutuhkan.
3. Sarana Produksi
Sarana produksi adalah bagian penting dalam sebuah produksi drama
televisi, berperan sebagai penunjang untuk mewujudkan suatu konsep yang telah
direncanakan. Sarana produksi merupakan bahan baku maupun perangkat kerja
12
yang dibutuhkan hingga proses produksi selesai, dapat berupa fasilitas inti
maupun fasilitas pendukung. Oleh karena itu, seorang produser harus membuat
data cek list baik harian, mingguan, maupun bulanan dan memastikan bahwa
semua sarana produksi dapat terpenuhi sesuai apa yang telah direncanakan dan di
diskusikan sebelumnya melalui kesepakatan bersama.
4. Anggaran Biaya Produksi
Sebelum di tentukannya anggaran biaya produksi, produser melakukan
riset dan berdiskusi dengan masing-masing departemen guna menentukan apa saja
yang sekiranya dibutuhkan dan memaksimalkan potensi yang ada pada saat proses
Pra Produksi hingga Pasca Produksi.
Dalam penyusunan dan perencanaan anggaran produksi program drama
televisi “KASUR BARU” produser mengajukan dana sebesar 23.200.000,- atas
persetujuan tim berdasarkan kebutuhan masing-masing departemen setelah
membuat Breakdown Budgeting dan Shooting Schedule. Dengan demikian tiap
kepala yang terlibat sebagai tim inti dikenakan biaya produksi sebesar 2.900.000,-
yang akan digunakan mulai dari tahap Pra Produksi, Produksi, hingga Pasca
Produksi. Termasuk biaya akomodasi, transportasi, konsumsi dan anggaran talent.
Produser yang juga bertugas sebagai penyusun anggaran bertanggung jawab atas
rupiah yang di keluarkan. Oleh karena itu, mengupayakan perjanjian kerjasama
dengan berbagai pihak yang terlibat harus tercatat hitam diatas putih serta semua
bon dan bukti pembayaran harus tersusun dengan rapi .
5. Melengkapi Perizinan dan Lokasi
13
Dalam tahap ini, sutradara yang didampingi oleh produser bertugas
mencari lokasi sesuai naskah. Mengambil beberapa gambar lokasi yang akan
ditetapkan sebagai lokasi pengambilan gambar sebagai bahan pertimbangan bagi
sutradara. Sutradara harus mempertimbangkan lokasi yang terjangkau, tersedia
sumber energi, baik listrik maupun logistik, konsumsi dan juga akomodasi yang
memadai untuk setiap kru pelaksanaan produksi.
Melengkapi perizinan dan lokasi adalah salah satu tugas seorang produser.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menemukan lokasi yang pas dan ideal sesuai
dengan naskah yaitu memastikan bahwa surat administrasi dan surat perizinan
telah siap dan lengkap. Disini produser dan tim harus melakukan survey lokasi
untuk mendapatkan informasi, mempelajari waktu dan medan jalan, serta melihat
kondisi lokasi agar dapat meminimalisir kendala yang mungkin terjadi. Dan yang
tak kalah penting adalah menyiapkan lokasi cadangan sebagai antisipasi kejadian
yang tak diinginkan.
3.1.2. Produksi
Saat proses shooting di mulai, dalam situasi dan kondisi apapun.
Penulis bertanggung jawab menjaga kekompakan kru untuk tetap kompak saat
proses shooting berjalan, dan bertanggung jawab mengawasi jalannya shooting.
Serta memfasilitasi segala keperluan para kru yang sakit, maka penulis dengan
cepat mencari solusinya.
Pada saat produksi penulis menentukan waktu jadwal shooting. Pada
saat produksi hari pertama persiapan berjalan lancar “ Hari – H” segera
14
dilaksanakan. Keseluruhan tim keratif, baik para kru maupun pemain berkarya
sepuas – puasnya dalam mengembangkan skenario semaksimal mungkin. Pada
saat shooting hari berikutnya proses shooting mengalami kemunduran. Penulis
mengatur ulang jadwal shooting agar semuanya kembali berjkalan lancar. Adapun
kemunduran jadwal shooting akan sangat berpengaruh pada proses pembiayaan
produksi.
Penulis pun harus mengantisipasi setiap keadaan dan berbagai kesulitan
yang mungkin terjadi dengan komposisi kru dan pemain yang di pilih.
1. Konsumsi
Konsumsi merupakan kebutuhan primer untuk seluruh pelaksana produksi,
setidaknya air minum dan makan. Sebagai produser wajib memperhatikan asupan
energi timnya agar mereka bersemangat dan dapat menjalankan tugas dengan
baik, karena seluruh kru tidak boleh lapar apalagi kelaparan. Bila hal ini terjadi
kemungkinannya adalah syuting akan tersendat.
2. Transportasi
Setelah memastikan lokasi produksi dan mempelajari waktu dan medan
jalan, produser harus mengusahakan transportasi yang sesuai dengan kebutuhan
produksi dan anggaran dana yang telah ditetapkan. Memilih transportasi yang
tepat diharapkan dapat membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efektif.
Karena untuk penggarapan sebuah produksi drama televisi biasanya disiapkan
satu unit mobil yang berguna untuk menyimpan alat dan segala perlengkapan
logistik, make up talent, tempat konsumsi dan minuman.
15
Disini penulis menggunakan 3 macam kendaraan yaitu mobil yang guna
antar jemput talent, mobil antar jemput sewa alat dan mobil bak terbuka yang
digunakan mengangkut barang dan alat saat hari ke 3 shooting di jalanan dan
berbeda - beda lokasi.
3.1.3. Pasca Produksi
Setelah melakukan produksi selanjutnya hasil dari produksi tersebut di
edit oleh editor, disini penulis melihat hasil dari produksi tersebut bersama
sutradara, lalu produser merinci kembali budget yang telah terpakai saat produksi,
selain merinci budget produser juga merinci properti – properti yang milik sendiri
atau sewa.
Dan disaat pasca produksi penulis mengevaluasi kembali apa – apa saja
yang dilakukan pada tahapan produksi, setiap kendala – kendala yang ada saat pra
produksi, produski dan pasca produski. Setelah memasuki tahapan pasca produksi
disini penulis masih harus memeriksa atau mengadakan evaluasi dari hasil editing
yang telah masuk.
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser
Seorang produser memiliki peranan dan tanggung jawab yang besar
terhadap jalannya produksi sebuah film, dari Pra Produksi hingga Pasca Produksi.
Adapun peran dan tanggung jawab yang dimaksud adalah :
a. Melakukan rapat produksi guna mencari dan mendapatkan ide cerita untuk
diproduksi
16
b. Menentukan tim kerja
c. Melakukan pengembangan skenario bersama penulis naskah dan sutradara
d. Menyusun rancangan produksi
e. Mengupayakan anggaran dana untuk produksi
f. Melakukan pendataan equipment list tiap departemen
g. Mencari lokasi syuting dan mengurus segala perizinan
h. Membantu proses casting dan reading talent
i. Menyusun pemasukan dan pengeluaran anggaran keuangan dari pra
produksi hingga pasca produksi
j. Membuat shooting schedule
k. Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari
semua departemen
l. Bertanggung jawab atas kontrak dengan berbagai pihak dalam produksi
yang dikelola
m. Bertanggung jawab atas seluruh produksi. Baik dari segi dana maupun
hasil akhir produksi.
3.1.5. Proses Penciptaan Karya
Dalam proses penciptaan karya program drama televisi “KASUR BARU”
yang memakan banyak waktu dan dana yang tidak sedikit, produser dan tim
berupaya memaksimalkan budget dan alat yang ada serta mengembangkan konsep
masing-masing departemen.
Ada 3 konsep yang harus dilalui selama proses penciptaan karya berjalan, yaitu
konsep kreatif, konsep produksi dan konsep tekhnis.
17
a. Konsep Kreatif
Karya program drama televisi ini penulis buat dengan jenis drama yang
diberi judul “Kasur Baru” yang bercerita tentang seorang Dalam hal ini penulis
bekerjasama dengan sutradara dan semua crew dalam membuat rancangan mulai
dari penyusunan jadwal kerja, penentuan jadwal shooting serta memenuhi
perlengkapan untuk produksi. Dan pada tahap awal penulis melakukan riset lokasi
serta membantu art menyiapkan artistik untuk produksi. Dengan kata lain penulis
bertanggung jawab atas seluruh proses dari pra produksi, produksi, dan pasca
produksi.
b. Konsep Produksi
Dalam produksi drama ini penulis memiliki beberapa orang untuk
diberikan jabatan sebagai crew, yang tentunya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh tiap – tiap orang dalam kelompok. Didalam produksi penulis
memberikan kebebasan usulan bagi masing – masing departemen untuk memakai
alat – alat yang sesuai standar operating prosedur yang tentunya juga harus di
musyawarahkan bersama semua crew. Selain itu didalam tahap produkasi penulis
juga memberikan kekuasaan penuh kepada sutradara untuk memimpin jalannya
produksi.
Pada tahapan ini, penulis masih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
produksi, seperti menentukan dan mengatur jadwal shooting termasuk jumlah hari
dan jam kerja yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung, menyediakan
18
masalah akomodasi, menjadi pemegang hak cipta atas seluruh hasil produksi serta
bertanggung jawab atas seluruh proses produksi.
c. Konsep Tekhnis
Dalam konsep teknis produser melakukan diskusi dengan semua
departemen membahas alat apa saja yang digunakan dan dapat dimaksimalkan
sesuai kebutuhan film dan budget yang telah disiapkam dalam drama “Kasur
Baru” kamera yang dipakai adalah C100 single kamera dikarenakan agar
pengambilan gambar lebih focus. Untuk audio sendiri menggunakan clip on dan
Zoom H6N. Penggunaan lighting memakai HMI 2500, HMI 575, dan ingky 500,
kinoflo dengan Genset 11,5 kva . Untuk editing memakai satu unit komputer
dengan software Adobe Premiere Pro CS 6, beserta harddisk untuk membantu
editor mengedit dan menggabungkan gambar secara utuh.
3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Pada masing-masing tahapan penulis memiliki beberapa kendala,
diantaranya :
a. Kendala – yang terjadi selama proses pembuatan drama “Kasur Baru”
adalah adanya penambahan budget yang melebihi anggaran dasar
sehingga menyebabkan pembengkakan dana produksi
Solusi – Menambah budget produksi.
b. Kendala – pengunduran waktu yang tidak sesuai karna lambatnya
proses penataan dan juga menentukan kembali angle-angle yang telah
ditentukan
Solusi – Kami mengambil angle terbaik sebagai pilihan shoot kami
19
c. Kendala – Komunikasi yang kurang baik saat produksi
Solusi – Mengalah dan bersikap dengan kepala digin demi lancarnya
proses shooting.
d. Kendala – Kehilangan kertas Bon saat melakukan foto copy untuk
pembuatan lampiran
Solusi – Melihat kembali Breakdown Budgeting yang sudah di catat
sebelumnya.
e. Kendala – Cuaca yang kurang bersahabat, hujan deras selama proses
pengambilan gambar berlangsung
Solusi – Mengutamakan pengambilan gambar didalam ruangan
20
3.1.7. Lembar Kerja Produser
Konsep Program
Working Schedule
Breakdown Budget
Shooting Schedule
Call Sheet
Daily Production Report
Equipment List
21
3.1.7.1. Konsep Program
Program drama televisi “Kasur Baru” ini merupakan sebuah tayangan
yang dikemas dengan cerita yang sederhana namun menarik. Diangkat dari
keresahan seseorang yang ceritanya sangat dekat dalam benak tiap orang, yang
mungkin juga merasakan. Diharapkan film ini mampu menyampaikan pesannya
dengan baik.
penulis dan tim berusaha menyajikan sebuah tayangan yang memberikan
nilai positif, baik dari segi cerita maupun visualisasi dengan durasi tontonan 20
menit. Film ini dikemas menggunakan bahasa Sunda (Sunda Serang) Pemain yang
berperan di film ini pun dituntut untuk menggunakan bahasa daerah jawa barat
(sunda).
22
WORKING SCHEDULE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
Tabel 3.1 Working Schedule
No Tahap Aktifitas
Target Per Minggu
Janua
ri
Februar
i
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pra
Pro
du
ksi
Pembentukan Kelompok
2. Penemuan Ide
3. Pembagian jobdesk
4. Pengembangan Gagasan
23
5. Penulisan Naskah (Draft 1 - 5)
6.
Penyusunan Dispro
7. Menentukan Nama Tim Produksi
8. Laporan Equipment
9. Riset Lokasi ke 1
10. Bimbingan 1
11. Open casting
12. Casting audition
13. Ketemu talent dan penentuan fee
14. Bimbingan 2
15. Reading talent 1
16. Reading talent 2
17.
pr
od
uk
si Shooting
24
18. Daily Production report
19. Evaluasi Produksi (Dan Seterusnya)
20.
Pasca
produk
si
Editing
25
BREAKDOWN BUDGET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
Tabel 3.2 Breakdown Budget
No. Item Unit Rate Amount Notes
Pra Produksi
1. Kertas A4 80g Rp 150.000
2. Print Rp 14.000
3. Print naskah Rp 21.000
4. Lakban Rp 16.000
5. Print naskah Rp 36.000
6. Print surat Rp 29.500
8. Fotocopy Rp 80.000
10. Print Dispro
Bimbingan
Rp 47.000
11. Casting Rp 300.000
12. Spidol 3 Rp 21.000
13. Laminating Rp 7000
14. Rapia Rp 2500
15. Lebel Rp 8000
16. Baterai Rp 135.200
26
17. Cetak foto Rp 15.000
Total Rp 838.000
Produksi (Equipment Rent)
Departemen Kamera
1. Canon C100 1 Rp 500.000 x 3
= Rp 1.500.000
2. Tripod 1
3. Lensa 24-70
mm
1 Rp 100.000 x 3
= Rp 300.000
4. Lensa 50 mm 1 Rp 100.000 x 3
= Rp 300.000
5. Lensa 16 - 35
mm
1 Rp 100.000 x 3
= Rp 300.000
6. Baby pot 1
8. Monitor 1 Rp 100.000 x 3
= Rp 300.000
10. Rig 1 Rp 150.000 x 3
= Rp 450.000
11. Baterai Canon
C100
3
12. Memori SD card
32GB
2
13. Charger baterai 2
27
monitor
14. Charger kamera 1
Total Rp 3.150.000
Departemen Audio
1. Clip on 2 Rp 100.000 x 2 =
Rp 200.000 x 3 =
Rp 600.000
2. Zoom H6N 1 Rp 200.000 x 3 =
Rp 600.000
Total Rp 1.200.000
Departemen Lighting
1. HMI- 2500FF 2 Rp 300.000 x 2
Rp 600.000 x 3
= Rp 1.800.000
2. HMI-575FF 2 Rp 250.000 x 2
Rp 500.000 x 3
= Rp 1.500.000
3. Kinoflo 3 Rp 200.000 x 3
Rp 600.000 x 3
= Rp 1.800.000
4. Ingky 500 3 Rp 50.000 x 3
Rp 150.000 x 3
= Rp 450.000
5. Magic Arem 3 Rp 30.000 x3
28
Rp 90.000 x 3
= Rp 270.000
6. Clamp Buaya 2 Rp 20.000 x 2
Rp 40.000 x 3
= Rp.120.000
8. Kawat 1kg Rp 25.000
10. Genset
11.500volt
1 Rp 350.000 x 3
= Rp 1050.000
11. Polly 1 Rp 80.000
12. Binder Clip 3 pack Rp 20.000
13. Lakban Hitam 5 Rp 175.000
14. Karton Hitam 10
lembar
Rp 30.000
Total Rp 7.320.000
Departemen Artistik
Make Up
1. Foundation 1 Rp 36.000
2. Koas 1 Rp 15.000
3. Tisu 1 pack Rp 9000
Wardrobe
1. Sarung 3
2. Kaos Oblong
dewasa
6
3. Baju koko 1
29
dewasa
4. Peci 2
5. Celana panjang
pria
2
6. Topi 1
7. Kaos bola 3
8. Kaos anak kecil 5
9. Celana pendek
anak kecil
5
10. Daster 2
Properti
1. Bohlam
2. Kabel 20 m Rp 120.000
3. Rumah Lampu 7 Rp 35.000
4. Colokan Kabel 7 Rp 70.000
5. Kasur kapuk 1 Rp 100.000
6. Rumah Gubuk 1 Rp 400.000
7 Pukulan rotan
8 Jam dinding
9 Ranjang tidur
10 Bola sepak
11 Tikar pandan
12 Kompor Tungku
30
13 Dandang
14 Wajan
15 Spatula
16 Saringan
minyak
17 Panci
18. Pisau
19. Talenan
20. Piring dan
mangkok
21. Sedok
22. Gelas
23. Tudung Saji
24. Centong Nasi
25. Tempat sendok
26. Sepeda ontel
27. Arang kayu 67 bungkus Rp 67.000
28. Kayu Bakar Rp 40.000
29. Tong minyak Rp 100.000
30. Plastik 1 kg
31. Kursi kayu dan
meja
32. Barang barang
31
bekas
33. Derigen Rp 10.000
34 Karung Rp 10.000
35. Paku Rp 5000
Total Rp 1.017.000
Produksi (Unit)
Konsumsi
1. Makan 7 bungkus Rp 70.000
2. Makan 13 bungkus Rp 150.000
3. Makan produksi
3 hari
Rp 960.000
4. Sarapan Talent Rp 25.000
5. Gas Rp 20.000
6. Air mineral
Galon
1 Rp 4000
8. Gorengan Rp 35.000
10. Air mineral
Gelas
1 dus Rp 20.000
11. Air Mineral
Botol 600 ml
1 dus Rp 37.000
12. Air Mineral
Botol 1,5 liter
2 dus Rp 60.000x 2
=
32
Rp 120.000
13. Kopi 6 renceng Rp 10.000 x 6
=
Rp 60.000
14. Teh 1 pcs Rp 5000
15. Gula ½ kg Rp 7000
16. Mie Instan 18 Rp 45.000
17. Snack Rp 48.000
18. Rokok & Snack
supir
Rp 70.000
19. Rokok mang
upay
Rp 20.000
20. Regulator &
ring
Rp 35.000
21. Sprite Rp 5000
Total Rp 1.736.000
Talent
1. Pemeran Utama
1
1 Rp 900.000
2. Pemeran Utama
2
1 Rp 700.000
3. Figuran 1 1 Rp 100.000
4. Figuran 2 1 Rp 100.000
33
5. Figuran 3 1 Rp 50.000
6. Figuran 4 1 Rp 50.000
8. Figuran anak 2 Rp 50.000
10. Ekstras anak 9 Rp 30.000
Total Rp 1.980.000
Transportasi
1. Mobil avanza 1 Rp 1.250.000
2. Mobil alat 2 Rp 500.000
3. Bensin Rp 800.000
4. Tol (jasamarga) Rp 230.000
Total Rp 2.780.000
Biaya Lain-lain
1. Rumah warga 1 Rp 150.000
2. Rumah warga 2 Rp 100.000
3. Rumah warga 3 Rp 50.000
4. Bensin Genset Rp 900.000
5. Tinta printer Rp 120.000
Total Rp 1.320.000
Total Keseluruhan Rp 21.341.000
SHOOTING SCHEDULE
34
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
Tabel 3.3 Shooting Schedule
No. Hari Dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1. Minggu, 24 Juni
2018
08.00 – 09.00 All Crew Stand By
2. 09.00 – 10.00 Cek Dan Pengumpulan
Properti + Wardrobe Dan
Alat Di Jakarta
3. 10.00 – 12.00 Perjalanan ke Home Stay
4. 12.00 – 13.00 Isoma
5. 13.00 – 15.00 Belanja Keperluan
Logistik Cek Dan
Pengumpulan Properti +
Wardrobe Dan Alat Di
Balaraja
6. 15.00 – 15.30 Istirahat + Sholat
7. 15.30 - 16.00 Cek Semua Perlengkapan
8. 16.00 – 18.00 Review
9. 18.00 Selesai
10. Senin, 25 Juni 2018 07.00 – 08.00 All Crew Stand By
11. 08.00 – 09.00 Cek Perlengkapan dan
Prepare ke Lokasi
12. 09.00 – 09.15 Perjalanan ke Lokasi
35
13. 09.15 – 12.00 Set Lokasi
14. 12.00 – 13.00 Isoma
15. 13.00 – 15.00 Set Lokasi
16. 15.30 - 16.00 Istirahat + Sholat
17. 16.00 – 18.00 Set Lokasi
18. 18.00 – 19.00 Isoma + Jemput Talent
19. 19.00 – 20.00 Set Lokasi
20. 20.00 – 21.00 Cek & Review Set
Lokasi
21. 21.00 – 01.00 Ambil Alat; Lighting,
Kamera, Audio
22. 01.00 – 01.30 Cek Alat
23. 01.30 – 06.30 Istirahat
24. Selasa, 26 Juni 2018 07.00 – 08.00 All Crew Stand By,
Briefing & Memeriksa
Perlengkapan
25. 08.00 – 09.00 Set Alat, Jemput Talent,
Make Up And Costume
Call
26. 09.00 – 12.00 Pengambilan Gambar
Lokasi 1
27. 12.00 – 13.00 Isoma + Set Lighting
28. 13.00 – 15.00 Pengambilan Gambar
29. 15.00 – 15.30 Istirahat + Sholat
36
30. 15.30 - 16.00 Set Lighting
31. 16.00 – 18.00 Pengambilan Gambar
Lokasi 1
32. 18.00 – 19.00 Isoma + Set Lighting
33. 19.00 – 24.00 Pengambilan Gambar
Lokasi 1
34. 24.00 – 01.00 Memeriksa Perlengkapan
& Evaluasi
35. Rabu, 27 Juni 2018 07.00 – 08.00 All Crew Stand By
36. 08.00 – 09.00 Memeriksa
Perlengkapan, Setting
Alat, Make Up And
Costume Call &
Pengambilan Gambar
Lokasi 2
37. 09.00 – 12.00 Pengambilan Gambar Di
Lokasi 1
38. 12.00 – 13.00 Isoma, Set Lighting
39. 13.00 – 15.00 Pengambilan Gambar
Loksai 1
40. 15.00 – 15.30 Istirahat, Sholat
41. 15.30 - 16.00 Set Lighting
42. 16.00 – 18.00 Pengambilan Gambar
Lokasi 1
43. 18.00 – 19.00 Isoma, Set Lighting
44. 19.00 – 24.00 Pengambilan Gambar
37
Lokasi 3
45. 24.00 – 01.00 Memeriksa Perlengkapan
& Evaluasi
46. Kamis, 28 Juni 2018 07.00 – 08.00 All Crew Stand By
47. 08.00 – 08.30 Memeriksa
Perlengkapan, Prepare ke
Lokasi 4
48. 08.30 – 09.00 Jalan ke Lokasi 4 &
Jemput Talent
50. 09.00 – 11.30 Pengambilan Gambar
Lokasi 4
51. 11.30 – 12.00 Jalan ke Lokasi 5 & 6
52. 12.00 – 13.00 Isoma & Set Lighting
53. 13.00 – 14.30 Pengambilan Gambar
Lokasi 5
54. 15.00 – 15.30 Istirahat, Sholat & Set
Lighting
55. 15.30 - 16.00 Pengambilan Gambar
Lokasi 6
56. 16.00 – 16.10 Perjalanan ke Lokasi 7 &
8
57. 16.10 – 17.45 Pengambilan Gambar
Lokasi 7 & 8
58. 17.45 – 18.00 Cek Perlengkapan
59. 18.00 Wrap
60. 18.00 – 19.00 Istirahat
38
61. 19.00 – 24.00 Antar Talent & Alat
62. 24.00 – 01.00 Pulang
39
CALL SHEET
Tanggal : 26 Juni 2016 1st
Costume Call : 08.00
Produser : Afifa Nur Indrasari Camera Roll : 09.00
Sutradara : Ali Prayoga Makan Pagi : -
No Telpon lokasi : 0895 1340 738 Makan Siang : 12.00
Crew Call : 07.00 Makan Malam : 18.00
1st
Make Up Call : 08.00 Est. Warp : 00.30
Lokasi : Rumah Bilik
Tabel 3.4 Call Sheet
No DAY/NIGHT IN/EXT SCENE DESCRIPTION CAST NO
1. DAY EXT SCENE 9
2. DAY EXT SCENE 15
3. DAY INT SCENE 5D
4. DAY INT SCENE 5B
5. DAY INT SCENE 16E
6. DAY INT SCENE 5
7. DAY INT SCENE 5C
8. DAY INT SCENE 20C
9. NIGHT EXT SCENE 16D
10. NIGHT INT SCENE 20B
11. NIGHT INT SCENE 16C
12. NIGHT INT SCENE 16
13. NIGHT INT SCENE 18
14. NIGHT INT SCENE 16B
15. NIGHT INT SCENE 3
16. NIGHT INT SCENE 3C
17. NIGHT INT SCENE 11
18. NIGHT EXT SCENE 4
WAKTU
CAST
NO
PERAN PEMERAN DIJEMPUT M/U COSTUME ON
SET
Pak
Hasan
Jo De
Britto
07.30 Natural Kaos 6
Celana 3
Sarung 1
09.00
40
CAMERA DEPT : Sesuai Instruksi ( Havizai )
SOUND : Sesuai Instruksi ( Dennis Al Rizky Firdaus )
MAKE UP : Sesuai Instruksi ( Desi Ratna Sari )
COSTUME : Sesuai Instruksi ( Desi Ratna Sari )
Apip Erlangga
Noor Rizky
07.30 Natural Kaos 6
Celana 5
Seragam
SD 1
09.00
41
CALL SHEET
Tanggal : 27 Juni 2016 1st
Costume Call : 08.00
Produser : Afifa Nur Indrasari Camera Roll : 09.00
Sutradara : Ali Prayoga Makan Pagi : -
No Telpon lokasi : 0895 1340 738 Makan Siang : 12.00
Crew Call : 07.00 Makan Malam : 18.00
1st
Make Up Call : 08.00 Est. Warp : 23.00
Lokasi : Halaman Rumah Orang, Rumah Bilik & Musholla
No DAY/NIGHT IN/EXT SCENE DESCRIPTION CAST NO
1. DAY INT SCENE 20D
2. DAY INT SCENE 21
3. DAY EXT SCENE 21
4. DAY INT SCENE 11
5. DAY EXT SCENE 2
6. DAY EXT SCENE 6
7. DAY INT SCENE 20
8. DAY EXT SCENE 10
9. DAY INT SCENE 3B
10. NIGHT EXT SCENE 18B
11. NIGHT EXT SCENE 19
12. NIGHT EXT SCENE 19B
WAKTU
CAST
NO
PERAN PEMERAN DIJEMPUT M/U COSTUME ON
SET
Pak
Hasan
Jo De
Britto
07.30 Natural Kaos 4
Celana 2
Sarung 1
09.00
Apip Erlangga
Noor Rizky
07.30 Natural Kaos 2
Celana 2
Handuk 1
09.00
Pak Sukardi Natural Baju koko, 22.00
42
ustadz Sarung,
Sorban,
peci
CAMERA DEPT : Sesuai Instruksi ( Havizai )
SOUND : Sesuai Instruksi ( Dennis Al Rizky Firdaus )
MAKE UP : Sesuai Instruksi ( Desi Ratna Sari )
COSTUME : Sesuai Instruksi ( Desi Ratna Sari )
43
CALL SHEET
Tanggal : 28 Juni 2016 1st
Costume Call : 08.00
Produser : Afifa Nur Indrasari Camera Roll : 09.00
Sutradara : Ali Prayoga Makan Pagi : -
No Telpon lokasi : 0895 1340 738 Makan Siang : 12.00
Crew Call : 07.00 Makan Malam : 18.00
1st
Make Up Call : 08.00 Est. Warp : 17.35
Lokasi : Toko Kasur, Jalanan, Warung 1, Warung 2, Jalanan
Sawah, Hutan
No DAY/NIGHT IN/EXT SCENE DESCRIPTION CAST NO
1. DAY EXT SCENE 8
2. DAY EXT SCENE 8B
3. DAY EXT SCENE 1
4. DAY EXT SCENE 13
5. DAY EXT SCENE 7
6. DAY EXT SCENE 17
7. DAY EXT SCENE 6B
8. DAY EXT SCENE 12
9. DAY EXT SCENE 14
WAKTU
CAST
NO
PERAN PEMERAN DIJEMPUT M/U COSTUME ON
SET
Pak
Hasan
Jo De
Britto
07.30 Natural Kaos 3
Celana 1
09.00
Penjaga
Toko
Kasur
Nina
Herawati
09.00 Natural Kaos,
celana
jeans hitam
09.00
Pak
Dodi
Bang Utam 12.00 Natural Kaos 2,
celana
13.00
44
pendek,
sarung
Ibu – ibu
pemilik
kasur
Siti
Salamah
12.00 Glamour Daster 13.00
CAMERA DEPT : Sesuai Instruksi ( Havizai )
SOUND : Sesuai Instruksi ( Dennis Al Rizky Firdaus )
MAKE UP : Sesuai Instruksi ( Desi Ratna Sari )
COSTUME : Sesuai Instruksi ( Desi Ratna Sari )
DAILY PRODUCTION REPORT
45
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Tanggal : Selasa, 26 Juni 2018 Lokasi : Rumah Bilik
Tabel 3.5 Daily Production Report
Keterangan Terjadwal pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
1st
Make up Ca ll 08.00 08.30
1st Costume Call 08.00 08.30
Makan Pagi - -
Shalat Dzuhur 12.00 12.00
Shalat Ashar 15.00 15.30
Makan Malam 18.00 18.30
Wrap 24.00 00.30
Peran Pemeran Usia Costum On set Pulang
Pak Hasan Jo De Britto Tua Kaos 6
Celana 3
Sarung 1
08.00 01.00
Apip Erlangga
Noor Rizky
Muda Kaos 6
Celana 5
Seragam SD 1
08.00 01.00
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi 4 Bungkus 4 Bungkus
Makan Siang 24 Bungkus 24 Bungkus
Makan Malam 24 Bungkus 24 Bungkus
DAILY PRODUCTION REPORT
46
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Tanggal : Rabu, 27 Juni 2018
Lokasi : Halaman Rumah Orang, Rumah Bilik & Musholla
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
1st
Make up Ca ll 08.00 08.30
1st Costume Call 08.00 08.30
Makan Pagi - -
Shalat Dzuhur 12.00 12.00
Shalat Ashar 15.00 15.30
Makan Malam 18.00 18.30
Wrap 23.00 01.00
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi 4 Bungkus 4 Bungkus
Makan Siang 24 Bungkus 24 Bungkus
Makan Malam 24 Bungkus 24 Bungkus
Peran Pemeran Usia Costum On set Pulang
Pak Hasan Jo De Britto Tua Kaos 4
Celana 2
Sarung 1
08.00 01.00
Apip Erlangga
Noor Rizky
Muda Kaos 2
Celana 2
Handuk 1
08.00 13.00
Pak Ustadz Sukardi Tua Baju koko, Sarung,
Sorban, peci
22.00 23.00
47
DAILY PRODUCTION REPORT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Tanggal : Kamis, 28 Juni 2018
Lokasi : Toko Kasur, Jalanan, Warung1, Warung2, Jalanan Sawah, Hutan
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
1st
Make up Ca ll 08.00 08.30
1st Costume Call 08.00 08.30
Makan Pagi - -
Shalat Dzuhur 12.00 12.30
Shalat Ashar 15.00 15.30
Wrap 17.30 17.30
Makan Malam 18.00 18.30
Peran Pemeran Usia Costum On set Pulang
Pak Hasan Jo De Britto Tua Kaos 3
Celana 1
08.00 01.00
Penjaga
Toko
Kasur
Nina
Herawati
Muda Kaos, celana jeans
hitam
09.00 12.00
Pak Dodi Bang Utam Tua Kaos 2, celana
pendek, sarung
12.00 16.00
Ibu – ibu
pemilik
kasur
Mba Dita Tua Daster 12.00 16.00
48
EQUIPMENT LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi - -
Makan Siang 24 Bungkus 24 Bungkus
Makan Malam 24 Bungkus 24 Bungkus
49
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Hari & Tanggal : 26 – 24 Juni 2018
Tabel 3.6 Equipment List
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1. Kamera Cannon EOS C100 1 Sewa
2. Tripod Takara 1 Milik Sendiri
3. Lensa 24-
70mm
Cannon 1 Sewa
4. Lensa 50mm Cannon 1 Sewa
5. Lensa 16-
35mm
Cannon 1 Sewa
6. Rig Shoulder Support 1 Sewa
7. Monitor Aputure 1 Sewa
8. Baterai Cannon Sewa
9. Memory SandDisk Extreme
32 GB
2 Milik sendiri
10. Charger kamera Cannon 1 Sewa
11. Clip on sennheiser 3 Sewa
12. Earphone 1 Milik Sendiri
13. Zoom H6 Zoom 1 Sewa
14. HMI-2500ff Arri 2 Sewa
15. HMI-575ff Arri 3 Sewa
16. Kinoflo 3 Sewa
50
17. Ingky-500 Arri 3 Sewa
18. Kain Hitam 10 m Milik Sendiri
19. Magic Arem 3 Sewa
20. Clem Buaya 2 Sewa
21. Genset
11.500volt
1 Sewa
22. Cutter Light 2 Sewa
23. Klepper 1 Milik Sendiri
24. Kabel Perleng 15 gulung Sewa
51
3.2. Proses Kerja Sutradara
Sutradara adalah orang yang bertugas memberikan nafas ke dalam film
dan mengarahkan adegan yang ada di dalam skenario kepada seorang aktor atau
aktris, sutradara dan aktor bekerja sama dalam latihan dan pada saat pengambilan
gambar untuk menciptakan sebuah pengalaman hidup yang fiktif menjadi sebuah
realita bagi para penonton sehingga menjadi suatu gambaran visual utuh yang
memiliki emosi, arti dan makna bagi para penikmat film. Sutradara pada
umumnya harus bisa memimpin tim dalam suatu produksi baik saat pra produksi,
produksi, hingga pasca produksi.
Sutradara bisa dikatakan sebagai panglima di lapangan bahkan ada
beberapa pernyataan yang menyebutkan bahwa sutradara adalah Tuhannya film.
Akan tetapi sutradara bukanlah segalanya, Tuhan bisa bekerja sendiri tetapi
sutradara tidak bisa, seorang sutradara membutuhkan sebuah tim dengan team
work yang solid dan bisa diandalkan. Bukan hanya itu, suatu team work yang
dibentuk oleh sutradara juga harus memiliki pola pikir dengan pemahaman dan
tujuan yang sama serta semangat yang sama dari awal hingga akhir produksi.
Menurut Naratama dalam buku Menjadi Sutradara Televisi (2013:11)
Director adalah seseorang yang mempunyai profesi menyelenggarakan produksi
mulai dari menganalisis naskah, mengkreasikan rekayasa artistik, memindahkan
bahasa tulisan ke dalam bahasa visual, memimpin kerabat kerja televisi diberbagai
bidang atau profesi seperti penata kamera, penata lampu,dan lain lain, hingga
menjadi tontonan yang berbobot dan dapat dinikmati.
52
Sutradara merupakan bagian paling atas dari sebuah team work atau otak
yang bertanggung jawab mulai dari pra hingga pasca produksi berlangsung.
Contohnya pada saat pra produksi adalah pendalaman materi naskah, pemilihan
aktor dan aktris yang sesuai dengan peran di naskah, menyusun dan
mengembangkan konsep visual bersama produser, penulis, kameramen, lighting,
penata artistik, editor dan lainnya sehingga film tersebut memiliki nilai-nilai
artistik dan menjadi sebuah karya film yang diminati masyarakat.
Berdasarkan pendefinisian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
sutradara mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu produksi. Maka
sutradara harus melakukan sebuah persiapan dengan matang mulai dari tahap pra
produski, produksi, hingga pasca produksi supaya meminimalisir segala kesalahan
sekecil apa pun dalam suatu produksi.
3.2.1. Pra Produksi
Pra produksi merupakan awalan dari setiap produksi suatu karya, produksi
karya mampu berjalan lancar dan sukses karena berangkat dari persiapan produksi
yang mantap. Setiap persoalan masalah harus bisa lebih dulu diselesaikan. Pada
tahap pra produksi (pre-prodution). Pada tahapan ini sebuah naskah yang awalnya
ditulis dalam bentuk treatment kini dapat ditulis ulang atau dievelusi menjadi
bentuk skenario.
Penulis sebagai sutradara di dalam pembuatan program drama televisi
“Kasur Baru” mempunyai peranan penting dalam sistem produksi yaitu triangle
system, sistem ini menggunakan tiga posisi utama dalam pembentukan konsep
53
drama televisi. Triangle system itu terdiri dari produser, sutradara dan penulis
skenario.
Triangle system terbentuk setelah penulis mendapatkan ide cerita, tema
dan sinopsis berdasarkan kesepakatan tim produksi setelah berdiskusi dengan
dosen pembimbing mengenai cerita yang akan di produksi. Penulis sebagai
sutradara menulis skenario draft pertama sebagai landasan penulis skenario untuk
melanjutkan ke draft berikutnya, setelah itu sutradara, produser, penulis skenario
duduk bersama berdiskusi mengenai pengembangan skenario tersebut hingga
draft akhir. Setelah berdiskusi dan disetujui oleh anggota tim, maka penulis dan
anggota tim produksi sepakat menamakan skenario “Kasur Baru” sebagai judul
drama televisi ini.
Selanjutnya penulis mulai menganalisa skenario scene per scene membuat
Director Treatment, Script breakdown Sheet dan Casting list sesuai lembar kerja.
Kemudian penulis duduk bersama semua anggota tim menjelaskan konsep
penyutradaraan yang penulis kembangkan dari skenario drama televisi “Kasur
Baru”. adapun tahapan – tahapan yang dilakukan penulis sebagai sutradara saat
pra produksi, antara lain :
a. Penemuan Ide dan Analisa Skenario
Perencanaan kerja dimulai ketika penulis dan anggota tim melakukan
pemilihan ide cerita, setelah semua sepakat barulah penulis, produser dan penulis
skenario menggunakan triangle system untuk mempermudah dalam
pengembangan skenario “Kasur Baru”. Setelah draft akhir selesai dan disepakati
anggota tim, penulis menganalisa skenario dan membuat konsep penyutradaraan.
54
Drama televisi “Kasur Baru” bercerita mengenai Pak Hasan seorang
duda penjual arang kayu yang hidup bersama anak laki-laki nya (Apip), di sebuah
rumah bilik yang sangat sederhana. Setiap malam, Hasan dan Apip selalu tidur
tidak nyenyak dan tidak nyaman karena mereka harus tidur di sebuah ranjang
kayu yang hanya beralaskan tikar. Namun, karena hal itulah, Hasan bisa rajin
terbangun untuk melaksanakan sholat malam dan subuh. Suatu pagi, apip
meminta kepada ayah nya untuk di belikan kasur. Hasan berusaha mencarikan
kasur demi anak nya. setelah mendapatkan kasur dan mereka bisa tidur dengan
nyenyak dan nyaman, Hasan tidak pernah lagi terbangun di malam hari untuk
melaksanakan sholat. Dalam menyampaikan pesan tersebut penulis mencari
referensi drama yang berkaitan dengan tema dan konsep audio visual, drama yang
menjadi referensi penulis antara lain :
1) Sekala Niskala karya Kamila Andini yang diperankan oleh Ayu Laksmi,
Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena dan Ni Kadek Thaly Titi Kasih.
2) Filosofi Kopi (Scene Ben kecil) karya Angga Dwimas Sasongko yang
diperankan oleh Arash Buana dan Otig Pakis.
3) Salawaku karya Pritagita Arianagara yang diperankan oleh Karina Salim,
Raihanun, Jflow dan Elko Kastanya.
Berdasarkan referensi dari tiga film diatas, penulis sebagai sutradara
mencoba untuk menyajikan konsep penyutradaraan dari bentuk skenario ”Kasur
Baru” kedalam bentuk audio visual.
b. Hunting Lokasi
Untuk memenuhi kebutuhan konsep dan tema cerita, pemilihan lokasi
sangat berperan penting dalam tahap pra produksi karena akan mempengaruhi
55
pengadegan, pengambilan gambar dan tata cahaya serta penentuan tata artistik.
Berdasarkan analisa skenario dan konsep penyutradaraan, penulis dan anggota tim
produksi melakukan hunting lokasi di kampung bogeg desa kemuning dan di desa
onyam kabupaten tangerang.
c. Pembuatan Director Treatment
Pembuatan Director Treatment merupakan konsep visualisasi sebagai
hasil penerjemahan penulis atas skenario yang telah dibuat dan dipelajari. Penulis
membedah scene dalam skenario menjadi beberapa adegan kedalam shot-shot
gambar yang dinamakan type of shot menjadi shotlist.
Pembuatan director treatment bertujuan untuk mempermudah penulis
dalam menentukan urutan pemecahan adegan secara rinci untuk mengetahui
proporsi adegan yang disesuaikan dengan pengambilan gambar dan dialog. Selain
itu juga director treatment dapat dijadikan acuan untuk mengetahui jumlah shot
pada setiap scene. Jika dipaparkan maka didalam bagan director treatment
terdapat camera (shot, shot size, angle, move), visual dan audio.
d. Pemilihan Pemain dan Latihan
Pemilihan pemain atau casting dilakukan pada saat tahap pra produksi
untuk mencari aktor dan aktris yang karakteristiknya sesuai untuk memerankan
para tokoh karakter dalam skenario “Kasur Baru” . Selain itu peran yang
dibagikan kepada pemain digolongkan menjadi pemain utama, pemain pembantu,
pemain bagian dan pemain ekstra.
Dalam memilih dan menentukan peran penulis sebagai sutradara dan
penulis skenario bersama-sama melakukan seleksi peran melalui open casting dan
online casting kemudian menyeleksi beberapa kandidat berdasarkan karakteristik
56
kecocokan fisik dan kualitas akting yang sesuai dengan isi skenario. Sementara itu
produser bertugas menyediakan lokasi untuk berlangsungnya proses open casting.
Setelah melakukan tahap pemilihan pemain terpilihlah dua pemeran utama
yakni Johannes De Britto sebagai Pak Hasan dan Erlangga Noor Rizki berperan
sebagai Apip, dan juga beberapa pemeran pendukung kami ambil dari talenta
daerah setempat.
Proses latihan atau reading dilakukan sebanyak dua kali, reading pertama
dilakukan terpisah karena kendala jadwal pemeran pak hasan dan apip sibuk,
penulis beserta produser dan penulis skenario memutuskan untuk melakukan
reading secara terpisah. Pada tahap reading kedua barulah mereka bisa
dipertemukan, pada saat reading penulis mengarahkan pemain untuk memahami
tokoh yang akan diperankan, berlatih dialog serta melakukan blocking dan acting
didepan kamera. Proses reading ini sangat berguna untuk memudahkan pemain
saat shooting di hari produksi.
e. Pemilihan Kru
Sutradara dan produser memilih dan menentukan kru yang akan terlibat
berdasarkan kemampuan dan keinginan anggota. Produksi ini juga dibantu oleh
beberapa teman dari kelas Broadcasting BSI Cengkareng baik senior maupun
junior.
f. Perencanaan shoot dan blocking
Penulis berdiskusi bersama kameramen, penata cahaya dan penata artistik
untuk membuat floor plan yang kemudian dapat dijadikan acuan untuk membuat
director shoot pada setiap scene yang ada didalam skenario. Penulis juga
membuat story board bersama kameramen.
57
3.2.2. Produksi
Tahap produksi adalah tahap proses pengambilan gambar di lapangan
(shoting). Selanjutnya, tugas sutradara adalah pada tahap produksi. Namun bukan
berarti sutradara tidak perlu mengetahui aspek pra produksi dan pasca produksi.
Pemahaman pra produksi akan mencegah sikap arogan dan tuntutan yang berlebih
atas peralatan dan aspek-aspek penunjang produksi yang notabene merupakan
tugas tim pra produksi. Misalnya, sutradara tidak terlalu menuntut disediakan
pemeran yang honornya mahal apabila ia menyadari bahwa tim budgeting tidak
menganggarkan dana berlebihan untuk honor pemeran. Pemahaman pasca
produksi akan mencegah sutradara menginstruksikan pengambilan gambar
dengan komposisi atau angle yang penyambungannya mustahil dilakukan oleh
editor.
Sutradaralah yang membuat scenario kedalam bentuk visual atau gambar,
dialah yang mengarahkan pemain untuk mendapatkan acting dan dialog, sutradara
mengontrol penataan kamera, audio, dan pencahayaan dan sebagainya. Dan
begitulah seorang sutradara.
Bila dalam pembuatan sebuah karya, seorang sutradara bagus dan
bertanggung jawab, maka hasil karya yang dihasilkan pun bagus, namun bila
sutradaranya hanya mementingkan keegoisan dan hanya memikirkan soal
komersilnya saja, tanpa memikirkan kualitas karya yang dibuatnya, maka hasil
karyanya dibuat asal jadi atau kurang bagus untuk ditonton masyarakat.
Namun, dalam mempin sebuah tim produksi yang terdiri dari berbagai
macam latar belakang kru, kadang kala seseorang yang menjadi sutradara harus
58
bisa bersikap rendah hati dan menghargai orang – orang yang bekerja sama
dengannya. Dan tidak boleh memimpin tim dengan sikap arogan ataupun egois.
Karena, apapun yang terjadi nanti adalah hasil karya dibuat oleh team work.
Seorang sutradara memiliki naluri kesenian yang mampu
mengekspresikan dirinya dalam karya estetika seni visualnya. Naluri ini lahir dari
pengalaman hidup yang diwarnai dengan proses perekaman diri atas “Apa yang
dilihat, dicium, dan dirasakan oleh seluruh panca indra yang kita miliki”. Seluruh
proses ini kemudian bersentuhan dengan kemampuan penonton televisi. Di sini,
sutradara harus mengkaji melalui penelitian terhadap karakter dan kebiasaan
penonton televisi yang dituju.
Menurut Naratama (2013 : 62 ) memberikan penjelasan bahwa “tiga dasar
konsep menonton yang harus dipahami Sutradara Televisi, terutama pada saat
pengembangan ide berdasarkan filosofi dari konsep penyutradaraan itu sendiri” .
What people want to see (apa yang penonton ingin tonton) adalah konsep
pertama yang harus terekspresikan dalam sebuah shot. Misalnya, dalam sebuah
acara football., penonton sangat ingin melihat wajah-wajah saat melakukan goal,
takling dan wajah pemain bola itu adalah ekspresi spontan, langsung dari luapan
emosi, semangat, senang dan tegang adalah bagian dari hiburan pertandingan
tersebut. Untuk itu, yang dibutuhkan bukanlah keindahan sudut pengambilan
gambar, melainkan lebih kepada perekaman gambar atas ekspresi penonton
maupun peserta. Bila tidak, sutradara televisi akan kehilangan momen ini dan
penonton pasti akan kecewa.
59
What people need to see (apa yang perlu dilihat oleh penonton).
Sebenarnya, perbedaan antara what dan need adalah sangat transparan.
Filosofinya dari apa yang ingin dilihat, berubah menjadi apa yang perlu dilihat.
Nah, sebaiknya kita contoh foot ball tadi, maka dalam pengertian.
What people want and need to see, sutradara Televisi akan memberikan
shot-shot atau gambar-gambar tambahan yang dapat memperkaya emosi dari
acara tersebut. Misalnya, ditambakan shoot wajah yang ikut tegang atau gembira
disaat pemain melakukan goal. Fungsi shot ini adalah untuk memperkaya emosi
dan variasi gambar agar pemirsa tidak cepat bosan.
Adapun ragam variasi shot yang harus dilakukan sutradara saat produksi
yaitu penggerak kamera (movement), dan angle ternyata memiliki makna
tersendiri dibalik itu. Pemilihan jenis atau variasi shot dan angle tertentu oleh
seorang sutradara juga memiliki nilai pesan yang ingin disampaikan kepada
penonton. Sekali lagi, kedua konsep diatas haruslah dipahami benar, sebagai
bagian paling dasar filosofi penyutradaraan.
3.2.3. Pasca Produksi
Pasca produksi biasanya identik dengan editing, pada proses inilah
kemasan hasil akhir dari program ditentukan. Karena pada saat proses sebelumnya
dimungkinkan melakukan perubahan cerita, maka sebelum masuk ke proses
editing seorang sutradara Reality Show melakukan brain storming ulang dengan
seluruh tim produksi yang bertugas, termasuk script writer dan produser. Setelah
disepakati jalan ceritanya, maka dilakukan editing. Dengan bantuan kreatifitas dan
60
profesionalisme seorang video editor, sutradara merangkai shot dan suara yang
telah direkam pada proses sebelumnya.
Pada dasarnya hasil akhir bagaimana seorang sutradara dan editor harus
bekerja sama, melakukan pemilihan gambar yang bagus untuk dijadikan satu
menjadi sebuah film atau cerita, disinilah yang harus diperlukan seorang editor
yang memiliki sentuhan yang benar-benar paham atas adegan yang disusun
menjadi film. Sutradara disini harus berfikir pada jumlah adegan, waktu dan
aksinya pada saat proses shoting. Editor disini harus bisa memisahkan potongan-
potongan gambar, memilih gambar yang terbaik, kemudian menyatukan gambar
menjadi sebuah film, tentunya dibawah pengawasan seorang sutradara. Maka dari
itu seorang sutradara harus memiliki treatment yang jelas, detail untuk
dieveluasikan oleh seorang editor. Pada proses inilah seorang sutradara dan editor
harus memiliki imajinasi yang tinggi dan layak dituangkan di film yang
dibuatnya.
3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
Sutradara memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Dilapangan
seorang sutradara berperan sebagai manajer, kreator, dan sekaligus inspirator bagi
anggota tim produksi dan para pemeran, peran yang sedemikian besar
mengharuskan sutradara memahami benar konsep cerita, memahami situasi
lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi, dan juga harus memahami
bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi. Ibarat
tubuh manusia, sutradara adlah otaknya, dan yang lain adalah seluruh anggota
61
badan. Otak memerlukan anggota badan untuk mewujudkan gagasan, badan
memerlukan otak untuk menegndalikan.
Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek keratif pembuatan film,
baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik
dan mempmpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh
penonton. Selain mengatur laku di depan kamera dan mengarhkan akting serta
dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara,
pencahayaan, dan hal-hal lain yang menymbang kepada hasil akhir sebuah film.
Dalam melaksankan tanggung jawabnya seorang sutradara bekerja
bersama para kru film dan pemeran film. Diantaranya penata kamera, penata
kostum, peneta kamera dan lain sebagainya. Selain itu sutradara juga turut telibat
dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, hingga pasca produksi.
Seorang sutradara film terlibat dalam hampir semua tahapan produksi film yang
rumit dan terdiri dari berbagai macam. Ia adalah orang yang mengkoordinir semua
usaha, yang menterjemahkan cerita film yang tertulis kedalam gambar yang
dilihat dan suara yang didengar pada film yang telah selesai.
3.2.5. Konsep Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Konsep kreatif sutradara dalam program drama televisi “Kasur Baru”
adalah memahami naskah yang sudah di buat oleh script writer kemudian
membuat director treatment agar mudah membuat dan menentukan adegan-
62
adegan dalam setiap scene. Dalam hal ini penulis bekerjasama dengan produser
dan semua crew dalam membuat rancangan mulai dari penyusunan jadwal kerja,
penentuan jadwal shooting serta memenuhi perlengkapan untuk produksi. Dan
pada tahap awal penulis melakukan riset lokasi serta membantu art menyiapkan
artistik untuk produksi. Dengan kata lain penulis bertanggung jawab atas seluruh
proses dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi sutradara dimulai dari melakukan bedah naskah bersama
seluruh tim produksi. Kemudain menguraikannya kedalam director treatment
yang berisi nomor, shot, visual (shot size, move, angle), director dan audio.
Selanjutnya dalam rapat produksi sutradara lakukan pada seluruh tim produksi.
Kemudian dilanjutkan dengan membuat script breakdown sheet yang terdiri dari
number, scene, cast, wardrobe, make up, setting, property, special equpment, dan
notes. Dalam pembuatan script breakdown sheet ini sutradara lekukan dengan
berdiskusi dengan penata artistik. Kemudian sutradara menuangkan director
treatment ke dalam bentuk story board yaitu rangkaian gambar tiap adegan seperti
komik.
Menuru Ken Dancyger dalam bukunya The Director’s Idea The Path To
Greet Directing (2006:54) “The great director prefers a direct approach to the
material, a simple approach, and economical approach.” Yang intinya sutradara
yang baik adalah sutradara yang melakukan pendekatan secara langsung dan
sederhana.
63
Sebagai sutradara dalam karya ini, penulis menjadikan sutradara tipe
psikolog, artinya sutradara lebih mementingkan kedekatan bersama secara
personal dengan kru maupun seluruh anggota tim produksi dari pada memikirkan
perbedaan kedudukan atau terpagarnya karena jobdesk. Karena penulis lebih
menggunakan hati, mengarah kepada kebersamaan.
c. Konsep Teknis
Dalam produksi ini sutrdara mengguakan kamera Canon C100
dikarenakan kualitas gambar lembut dan type tersebut tidak kalah bagus nya
dengan kamera type lain. Ditambah lagi, keahliannya camera man penulis yang
sangat serius belajar menguasai kamera tersebut.
Untuk segi pencahayaan pun, penulis lebih banyak memanfaatkan cahaya
buatan. Karena di lokasi syuting sangat minim cahaya maka lighting sangat
penting untuk membantu pencahayaan disaat produksi.
64
Kendala dan Solusi Produksi
a. Kendala saat membuat program drama televisi “Kasur Baru” ini terdapat
pada masalah lokasi yang cukup sulit dan terjal dan juga cuaca hujan di
hari pertama,
Solusinya adalah kami melakukan pengambilan gambar indoor terlebih
dahulu.
b. Kendala yang kedua adalah pemeran pak ustad di hari produksi tiba tiba
memberi kabar bahwa dirinya tidak bisa datang karena masih ada urusan
kantor,
Solusinya kami mencari pemain pengganti dari warga sekitar.
c. Kendala yang ketiga adalah kekompakan para kru yang sering dirasa
kurang, setiap perpindahan scene selalu ada perdebatan tentang wardrobe
dan property apa saja yang akan digunakan.
d. Kendala terakhir yaitu ada dua scene data video yang corrupt,
Solusinya kami mengubah treatment di meja editing dengan
memanfaatkan establish
65
3.2.6. Lembar Kerja Sutradara
Konsep Penyutradaraan
Casting List
Director Treatment
Script Brekdown Sheet
66
Konsep Penyutradaraan
Sebuah imajinasi yang terukir diselembar kertas membuat seorang
manusia bisa menghasilkan karya, penulis membuat konsep drama televisi “Kasur
Baru” merupakan hasil dari diskusi penulis dengan seluruh anggota kelompok,
Disini penulis menggunakan single camera, camera yang digunakan Canon C100.
Dalam drama ini yang bergenre drama keluarga banyak menggunakan angle-
angle seperti long shot, close up, medium close up, medium shot, dan kebutuhan –
kebutuhan yang lainnya. Sutradara memberikan kesempatan kepada cameraman
untuk mengambil shot-shot pendukung (establish) yang kurang untuk stock
transisi. Lalu semua masuk meja editing.
Untuk pencahayaan, penulis berdiskusi dengan penata cahaya dan
kameramen untuk membuat list-list lighting, untuk keperluan drama ini yang kami
siapkan adalah kinoflo, HMI 2500, HMI 575 dan ingkey 500.
Penulis memiliki visi untuk membuat karya ini terlihat se natural mungkin,
sehingga konsep editing di drama televisi “Kasur Baru” sangat minim efek
transisi, menggunakan banyak jump cut supaya memberi cinematic experience
yang sedikit berbeda, warna dari film ini pun sangat natural tanpa menggunakan
efek warna apa pun sehingga sama seperti apa yang mata manusia lihat. Penulis
menerapkan makna semiotika di beberapa shoot, seperti di scene 14 ketika pak
hasan mengayuh sepeda dijalan terdapat satu pohon berdiri kokoh
mengimplementasikan diri dari pak hasan yang tetap gigih berjuang merawat apip
meskipun ia hanya seorang diri.
Penulis juga menerapkan teknik juktaposisi yaitu gambar yang disusun
dalam rangkaian tertentu untuk menghasilkan kesan tertentu.
67
CASTING LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit
Tabel 3.7 Casting List
No Tokoh Karakter Talent Contact
Person
Foto
1 Pak
Hasan
Fisik :
Berusia 35
tahun, tinggi,
kurus,
berambut
lurus,
berkulit
sawo
matang.
Sifat :
Pendiam,
pekerja
keras,
penyabar,
penyayang
anak.
Johannes
De Britto
081285752256
2 Apip Fisik :
Berusia 10
tahun, postur
tubuh berisi,
berambut
ikal, berkulit
sawo
matang.
Sifat :
Memiliki
sifat
pendiam dan
jika
mempunyai
keinginan
harus di
Erlangga
Noor
Rizki
081288003595
67
CASTING LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit
penuhi.
68
CASTING LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit
3 Pak
dodi
Fisik :
Berusia 35
tahun,
bertubuh
kurus, tinggi,
rambut
hitam
pendek
lurus.
Sifat :
Bersahabat,
ramah, baik
hati.
Rustam
Nawawi
081318745266
4 Ibu
pemilik
kasur
bekas
Fisik :
Berusia 40
tahun,
bertubuh
kurus, postur
tubuh
pendek,
menggunaka
n daster.
Sifat :
Cerewet,
judes, kikir,
mata duitan
Siti
Salamah
082210280507
5 Pak
Ustad
Fisik :
Berusia 40
tahun,
pertubuh
kecil,
berambut
pendek
beruban,
berkulit
sawo
matang,mem
akai peci dan
Sukardi -
68
CASTING LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit
sorban
69
CASTING LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit
Sifat :
Berwibawa,
baik hati,
murah
senyum,
suka
mengingatka
n tentang
ibadah.
6 Penjaga
toko
kasur
baru
Fisik :
Berusia 17
tahun,
berpostur
ideal, rambut
hitam
panjang
dikuncir
belakang,
berkulit
putih.
Sifat :
Ramah,
murah
senyum.
Nina
7 Teman
apip
main
bola 1
Fisik:
Berusia
9tahun,
berambut
pendek
banget,
berkulit
sawo
matang,
Sifat:
Energic,
tidak sabaran
Ibnu -
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
72
NO SHOOT CAMERA VISUAL AUDIO
SHOOT
SIZE
MOVE ANGLE
SCENE 1
1 1 VLS Still Eye
level
Hasan berjalan membopong kayu bakar di
hutan
Ambiance hutan
SCENE 2
2 1 CU Still Eye
level
Kasur yang dipukul, debu berterbangan
dari kasur.
Natural
3 2 LS Still Eye
level
Ibu-ibu memukul kasur, apip dan dua
teman nya lewat membawa pancingan dan
ikan, apip berhenti melihat ibu itu.
Natural
4 3 MCU Hand
Held, pan
to messi
Eye
level
Teman 1 memanggil apip, apip berjalan. “Woyy pip geraan”
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
73
5 4 LS Still Eye
level
Apip berjalan, ibu itu mengangkat kasur
masuk kedalam rumah.
Apip
“hooh”
SCENE 3
6 1 LS Still Top
shoot
Apip dan hasan tidur, apip bergerak gerak
tidak nyaman
Natural
7 2 MLS Still Eye
level
Hasan terbangun dan duduk kemudian
berjalan keluar, apip mengigau.
Natural
SCENE 3B
8 1 CU Still Eye
level
Hasan membasuh muka tiga kali Natural
9 2 MLS Hand held Eye
level
Hasan membasuh tangan kanan dan kiri,
membasuh dahi, kedua telinga dan kaki.
Natural
SCENE 3C
10 1 MCU Still Eye
level
Pak Hasan membaca niat dan melakukan
takbir
“Allahuakbar”
11 2 MS Still Eye Apip sedang tidur memegang Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
74
level punggungnya karena tidur kurang nyaman
12 3 LS Still /
slide dari
apip ke
pak hasan
Eye
level
Pak hasan duduk takhiyat akhir, sementara
apip tidur. Pak hasan sedang berdoa lalu
suara adzan subuh berkumandang, pak
hasan bergegas untuk membangunkan apip
Suara adzan subuh
13 4 LS Still OSS
pundak
pak
Hasan
Establish rumah,suara hasan
membangunkan apip.
V.O hasan
“pip gera hedang, ngges adzan”
SCENE 4
14 1 LS Still Eye
level
Establish mushola Suara orang mengucap salam di
takhiyat akhir
SCENE 5
15 1 CU Still Eye
level
Hasan menaruh wajan di tungku Natural
SCENE 5B
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
75
16 1 CU Still Eye
Level
Apip sedang mengancingi baju. Natural
17 2 MS Pan right,
hand held
Eye
level
Apip berjalan hendak keluar kamar,
sesampainya di pintu ia menengok
kebelakang, ketika apip out frame kamera
pan right kearah kasur
Natural
SCENE 5C
18 1 CU Still High
angle
Hasan memecahkan telur di mangkuk kecil Natural
19 2 CU Still Eye
level
Membuka mecin sachet ukuran kecil Natural
20 3 CU Still High
angle
Menuang mecin dan garam ke mangkuk Natural
21 4 CU Still High
angle
Mengaduk telur dengan sendok Natural
22 5 CU Still High
angle
Menuangkan telur ke wajan yang sudah
panas
Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
76
SCENE 5D
23 1 CU Still Eye
level
Close up tangan apip mengetuk ngetuk
piring
Natural
24 2 MLS Still Eye
level
Apip dan hasan makan diatas bale. Natural
25 3 MCU Still Eye
level
Apip menengok ke hasan seolah ingin
bilang sesuatu,
Dialog apip minta kasur
Apip
“pak apip hayang kasur”
26 4 MCU Still Eye
level
Dialog hasan menyuruh makan, hasan
menenangkan apip sambil makan Hasan
“ndek meli kasur timana horeng,
bapak ker te boga duit”
27 5 LS Still Eye
level
Apip marah turun dari bale mengambil tas
dikamar lalu pergi keluar Apip
“ih bapak mah, pokona apip hayang
kasur!”
28 6 MCU Still Eye
level
Hasan mengiyakan permintaan apip Hasan
“hooh ngke dibelikeun”
29 7 MCU Still Eye Apip yang sudah didepan pintu tersenyum Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
77
level dan balik lagi untuk makan
SCENE 6
30 1 CU Still Eye
level
Tangan hasan sedang mengikat
merapihkan arang diatas sepeda
Natural
31 2 LS Still Eye
level
Hasan menaiki sepedanya Natural
SCENE 6B
32 1 MLS Still Eye
level
Hasan mengayuh sepedah ditengah
perkampungan
Natural
33 2 MCU Follow Eye
level
Shoot dari depan wajah hasan menawarkan
arang
Natural
SCENE 7
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
78
34 1 LS Still Eye
level
Hasan berhenti didepan warung, ia
memarkirkan sepedahnya
Natural
34 2 LS Still Eye
level
dialog pak hasan dan pak dodi “San poe iye mah ulah nendeun
hareng nya”
35 3 CU Still Eye
level
Close up pak dodi berdialog “ker sepi”
36 4 CU Still Eye
level
Close up pak hasan berdialog “teu laku jasa kitu pak?”
SCENE 8
37 1 MS Follow Eye
level
Shoot dari samping hasan mengayuh
sepeda
Natural
38 2 LS Still Eye
level
Hasan lewat di depan toko kasur, ia
menengok ke toko kasur itu dan berhenti.
Ia memarkirkan sepedahnya dan masuk
toko
Natural
39 3 CU Still Close up papan diskon Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
79
SCENE 8B
40 1 MCU Still Eye
level
Two shoot penjaga toko menjawab
pertanyaan hasan sambil menunjuk ke arah
kasur yang diskon
41 2 MLS Hand held Eye
level
Terlihat tumpukan kasur yang diskon,
hasan inframe dari belakang kamera, ia
mendekati kasur itu dan melihat tulisan
harga kasur tersebut
42 4 MCU Hand held Eye
level
Wajah hasan melihat lihat kasur, tiba tiba
terdengar suara penjaga toko, hasan kaget
“aya nu bisa dibantu pak?”
43 5 MS Hand held Eye
level
Two shoot hasan menanyakan harga kasur Hasan
“ari kasur nu hargana murah nu
mana nya?”
Penjaga toko
“oh nu eta, sok didelean hela”
44 6 MCU Hand held Eye Hasan melihat lihat Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
80
level
45 7 MLS Hand held eye
levvel
Penjaga kasur menanyakan mau beli yang
mana
“kumaha pak ndek meli nu mana,
eta hargana ngges di diskon”
46 8 LS Still Eye
level
Hasan pergi dari toko kasur “kumaha nya, ngke dei be lah
hampura
SCENE 9
47 1 BCU Still Eye
level
Close up apip menulis di buku Natural
48 2 MCU Still Eye
level
Apip sedang duduk mengerjakan pr
matematika
Natural
49 3 LS Still Eye
level
Hasan inframe dan memarkirkan
sepedahnya didepan rumah
Natural
50 4 MCU Still Eye
level
Apip bertanya masalah kasur “kasurna mana pak”
51 5 MCU Still Eye
level
Hasan menjawab sambil menstandarkan
sepedah
”isukan nya pip”
52 6 LS Still Eye Apip kesal dan beranjak masuk menutup Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
81
level pintu dengan keras.
SCENE 10
53 1 CU Still High
angle
Hasan memasukan kayu dengan cara
melemparnya
Natural
54 2 CU Still High
angle
Kayu tersebut disiram dengan minyak
tanah
Natural
55 3 CU Still High
angle
Hasan membakar kayu tersebut, api
berkobar
Natural
SCENE 11
56 1 MLS Still Top
Shoot
Pak Hasan dan apip tidur saling
membelakangi, hasan terbangung
Natural
57 2 MLS Still Eye
level
Hasan solat, melakukan gerakan sujud dan
salam
Natural
58 3 MS Still Eye
level
Terlihat hasan membuka lemari dan
mengambil sebuah kotak kaleng, ia
mengambil uang dan menghitung
hitungnya, kemudian ia melihat foto
Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
82
istrinya didalam kotak itu
59 4 CU Hand held High
angle
Close up hasan memegang foto istrinya. V.O istri
“kang jagakeun apip, tong ningali
ku solat”
60 5 MCU Hand held Eye
level
Hasan menghela nafas, menengok kearah
apip, adzan subuh terdengar ia menaruh
kembali foto itu kedalam kaleng dan
menaruhnya dalam lemari
Adzan subuh
61 6 LS Still High
angle
Hasan membangunkan apip, tapi apip
malah membalikan badan karena masih
marah
“pip heudang”
SCENE 12
62 1 LS Still Eye
level
Establish rumah pagi hari Natural
63 2 MCU Follow Eye
level
Shoot dari depan hasan mengayuh sepeda Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
83
64 3 LS Hand held Eye
level
Hasan mengayuh sepeda, menawarkan
arang ke warga
“arang arang”
SCENE 13
65 1 MLS Still Eye
level
Ibu ibu sedang mengangkat barang yag tak
terpakai ke depan rumah
66 2 VLS Still Eye
level
Hasan lewat depan rumah ibu itu dan
menawarkan arang, ia turun dari
sepedahnya dan menghampiri ibu itu lebih
dekat
Hasan “hareng bu”
Ibu “henteu pak”
67 3 MCU Hand held Eye
level
Hasan melihat ibu itu sedang merapihkan
barang dikarung dan melirik sebuah kasur,
kemudian ia bertanya kepada si ibu
“eta kasur ndek dinaon ken bu?”
68 4 LS Still Eye
level
Si ibu menjawab lalu hasan melirik kasur
dan menanyakan ke si ibu, ibu pun
menjawab dgn cuek
“ndek dirongsokeun, raribed lah”
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
84
69 5 MCU Hand held Eye
level
Hasan menanyakan boleh dibayarin tidak “mun dibayaran meunang nte?”
70 6 LS Still Eye
level
Si ibu menaruh karungnya dan berjalan
menyenderkan tubuhnya di tiang
“ndek dibayaran sabaraha?”
71 7 MCU Hand held Eye
level
Hasan mengambil uang dan menunjukan
kepada si ibu
“ngan aya sakiyeu bu”
72 8 MCU Hand held Eye
levvel
Dialog ibu “piraku ngan sakitu, kiye be,
kumaha lamun hareng eta jeng
aing”
73 9 MCU Hand held Eye
level
Dialog pak hasan “ulah kabeh bu, kumaha mun
saparona bae?”
74 10 MCU Still Si ibu beranjak meninggalkan hasan dan
merapihkan barang bekas lagi
“hooh ngges lamun mbung mah,
maap bae”
75 11 MCU Still Hasan berfikir dan memanggil ibu itu “bu”
SCENE 14
76 1 VLS Still Hasan mengayuh sepeda sambil membawa Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
85
kasur dibelakang sepeda itu melewati
pesawahan
SCENE 15
77 1 MCU Hand held Eye
level
Apip bermain petak umpet, ia menghitung
1-10, dari kejauhan terlihat pak hasan
mendorong sepeda, Apip membuka mata.
“ji, dua, tilu ……”
78 2 MS Hand held Eye
level
hasan yg sudah menstandarkan sepedahnya
didepan rumah tersenyum
“Pat, ma, genep….”
79 3 MCU Hand held Eye
level
Apip kaget melihat bapaknya membawa
kasur
“hore bapak mawa kasur”
80 4 LS Still/zoom
out
Apip berlari bahagia ke arah bapaknya dan
membantu membawa kasur itu masuk
“sini pak apip bantuan”
SCENE 16
81 1 LS Still Top
shoot
Apip dan pak hasan tidur dengan nyaman
mengunakan baju 1
Natural
82 2 CU Still Eye
level
Jam menunjukan pukul 4.30 Suara adzan subuh mulai terdengar
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
86
SCENE 16 B
83 1 MS Still Eye
level
Shoot dari luar pintu kamar pak hasan dan
apip masih tertidur lelap menggunakan
baju 2
Suara adzan
84 2 CU Still Eye
level
Ayam jago berbunyi Natural
SCENE 16 C
85 1 MCU Still Eye
level
Mata pak hasan terbuka perlahan
menggunakan baju 3
Natural
SCENE 16 D
86 1 MS Hand held
/ follow
Eye
level
Pak hasan membuka pintu rumah ia
berjalan kebingungan
Natural
SCENE 16 E
87 1 CU Still Top
angle
Hasan menuangkan telur dan
mengaduknya di wajan
Natural
88 2 CU Still Eye
level
Jam menunjukan pukul 7.30 Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
87
89 3 LS Hand held Eye
level
Apip keluar dari kamar, terlihat hasan
masih memasak, apip berlari dan pamit ke
hasan
“pak apip berangkat hela, ngges
kaberangan yeuh”
90 4 MCU Still Eye
level
Dialog dan ekspresi hasan setelah apip
pergi
“Nyarap hela atuh pip”
SCENE 17
91 1 LS Hand held Eye
level
Pak dodi sedang santai didepan warung,
hasan datang ia memarkirkan sepedahnya
di depan toko pak dodi, hasan mengambil
arang dari sepeda dan menggantungnya di
warung, pak dodi bertanya pada hasan
“kunaon datang na beurang?”
92 2 MCU Hand held Eye
level
Dialog hasan “muhun, harengna laku pa?”
93 3 LS Hand held Eye
level
Dialog pak dodi “hooh tadi aya nu ngaborong, coba
maneh datang na isuk”
94 4 CU Hand held Eye
level
Hasan termenung mendengar perkataan
pak dodi
Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
88
SCENE 18
95 1 MCU Still Top
shoot
Terrdengar komat subuh, hasan yg masih
tidur disamping apip tiba tiba membuka
matanya dan bangun
Suara komat
SCENE 18 B
96 1 LS Hand held Eye
level
Hasan keluar rumah dengan terburu buru
sambil merapihkan sarung
Natural
SCENE 19
97 1 LS Still Eye
level
Terlihat orang orang sudah mulai keluar
dari mushola, hasan in frame dari kiri,
Hasan berjalan masuk mushola berlawanan
dengan orang yang keluar mushola
Natural
SCENE 19 B
98 1 MS Still Eye
level
Hasan melakukan gerakan sujud dan
takhiyat akhir
Natural
99 2 MLS Still, Eye Hasan berdoa dengan husyu lalu pergi Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
89
chang
focus
level kebelakang (changefocus) duduk dan
salaman dgn ustad
100 3 CU Still Eye
level
Dialog pak ustad “kunaon kuari tarak ningali solat
subuh?”
101 4 MCU Still Eye
level
Dialog hasan “hooh pak kaberangan bae”
102 5 CU Still Eye
level
Dialog pak ustad “solat subuh the penting san”
103 MS, Two
shoot
Still Eye
level
Two shoot dialog dan pamit “mun kitu abdi pamit hela pak
ustad, assalamualaikum”
SCENE 20
104 1 MS Hand held Eye
level
Hasan menggoyangkan badan apip untuk
membangunkannya,
Hasan
“pip heudang gera mandi”
Apip
“ngges isuk pak, kunaon kuari mah
bapak teu ngahudangken apip solat
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
90
subuh?”
105 2 CU Hand held Low
angle
Hasan terdiam mendengar pertanyaan apip
lalu ia menyuruh apip untuk mandi
Hasan
“gera mandi kaditu”
SCENE 20 B
106 2 MCU Hand held Eye
level
Apip mandi, ia menyiramkan air
kebadannya
Natural
SCENE 20 C
107 1 MCU Hand held Eye
level
Hasan menengok kearah kamar mandi dari
dalam kamar tidur
Natural
108 2 MS Hand held Low
angle
Hasan mengangkat kasur keluar kamar Natural
109 3 MCU Hand held Eye
level
Hasan berjalan mengangkat kasur hendak
keluar pintu rumah
Natural
SCENE 21
110 1 LS Hand held Low Hasan menjatuhkan kasur didepan Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
91
angle halaman rumah, ia masuk ke rumah untuk
mengambil derigen minyak dan kembali
lagi
113 2 CU Hand held High
angle
Close up tangan hasan menyiramkan
minyak ke kasur
Natural
114 1 LS Hand held Low
angle
Hasan menyiram minyak dan menaruh
minyak itu, lalu ia mengambil korek yg
ada di kantong celananya
Natural
115 3 MCU Hand held Eye
level
Hasan menyalakan satu korek kayu ia
diam memandang korek itu lalu
melemparnya
Natural
116 4 LS Hand held Low
angle
Hasan melempar korek itu hingga kasur
terbakar
Natural
117 5 MCU Hand held Eye
level
Hasan berdiri melihat kasur yang terbakar Natural
121 6 MS Follow Eye
level
Apip yang melihat pintu terbuka berjalan
keluar
Natural
DIRECTOR TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.8 Director Treatment
92
122 7 MCU Hand held Eye
level
Apip sedih dan bingung sambil memanggil
bapak
“bapak”
123 8 LS Hand held Eye
level
Hasan menoleh kearah apip, mereka
berdua saling menatap, hasan menghampiri
apip dan memeluknya
Backsound
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
91
No
Scene
Cast
Wardrobe
Make
up
Setting
Property
Vehicel
/
Animal
Special
Equipm
ent
Special
Equipm
ent
Notes
1 1 Pak
Hasan
Kaos putih,
celana pendek
Natural Tengah
Hutan
Kayu bakar,
golok,
2 2 Apip,
Messi,
Kaos bola, celana
pendek
Natural Halaman
Rumah
Orang
Bola,
Pukulan
rotan, kasur,
bale
Ibu-ibu Daster, kerudung Natural
3 3 Pak
Hasan
Kaos, Sarung Natural Kamar Jam, Tikar
pandan,
Ranjang,
bantal 2,
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
92
Apip Kaos dan celana
pendek
Natural Sarung,
lemari
4 3B Pak
Hasan
Kaos, Sarung Natural Kamar
Mandi
Tempat
Wudhu,
gayung, bak
mandi,
5 3C Pak
Hasan
Baju koko,
Sarung, Peci
natural Ruang
Tengah
Ranjang,
Tikar, Al-
Quran,
Sajadah,
tasbih
Apip Kaos dan celana
pendek
Natural Lemari,
Sarung Apip,
Bantal 2,
Tikar Pandan
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
93
6 4 Pak
Hasan,
Apip, dan
jama‟ah
Baju koko,
sarung, peci
Natural Depan
Mushola
h
Sandal japit
7 5 Pak
Hasan
Kaos putih,
sarung
Dapur Tungku kayu,
Bambu, Kayu
bakar, Wajan,
Spatula,
Peralatan
dapur
8 5B Apip Seragam SD, Kamar Jam,
Ranjang,
Tikar, Bantal
2
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
94
9 5C Pak
Hasan
Kaos putih,
sarung
Dapur Wajan,
Spatula,
Piring, Telur,
Tungku
Kayu, Kayu
bakar,
Centong
nasi, Wadah
nasi, Sendok
10 5D Pak
Hasan
Kaos Putih,
celana panjang
hitam
Natural Ruang
Tengah
Piring, Nasi,
Telur, Bale,
Sendok,
gelas,
Apip Seragam SD Natural
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
95
11 6 Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Depan
Rumah
Sepeda,
Arang kayu
12 6B Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Jalanan Sepeda,
Arang kayu
13 7 Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Depan
Warung
Sepeda,
Arang Kayu,
Pak Dodi Kaos, Sarung Natural Uang Arang,
Arang di
Warung
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
96
14 8 Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Jalan
Depan
Toko
Kasur
Sepeda,
Arang Kayu,
Banner
diskon
15
8B Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Toko
Kasur
Kasur,
Banner,
Penjaga
toko kasur
Celana panjang,
kaos
Natural
16 9 Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Depan
Rumah
Sepeda
Ontel, Arang
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
97
Apip Kaos dan celana
pendek
Natural Bale, Buku
Matematika,
pensil,
penghapus
17 10 Pak
Hasan
Kaos putih,
Celana panjang
hitam,
Natural Samping
Rumah
Kayu, Tong,
korek
18 11 Apip Kaos dan celana
pendek
Natural Kamar Ranjang,
Tikar, Bantal
2, Jam,
lemari,
Celengan
kaleng
Pak
Hasan
Kaos, baju koko,
peci dan sarung.
Natural sajadah,
tasbih, foto
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
98
pak hasan
dan istri
19 12 Pak
Hasan
Kaos mustart,
Celana panjang
hitam, bucket
hat,
Natural Jalanan Sepeda,
arang kayu
20 13 Pak
Hasan
Kaos mustard,
Celana panjang
hitam, bucket
hat,
Natural Depan
Warung
2
arang kayu,
sepeda
Ibu-ibu
pemilik
kasur
Daster Sedikit
glamour
Kasur kapuk
bekas,
barang2
bekas,
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
99
21 14 Pak
Hasan
Kaos mustart,
Celana panjang
hitam, bucket
hat,
Natural Jalanan
tengan
sawah
Sepeda,
kasur kapuk
22 15 Pak
Hasan,
Kaos mustard,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Natural Depan
Rumah
kasur kapuk,
sepeda
Apip dan
teman
apip
Kaos dan celana
pendek
Natural
23 16 Pak
Hasan dan
Apip
Kaos dan sarung
berganti-ganti (1)
Natural Kamar Jam,
Ranjang,
Kasur Kapuk
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
100
24 16B Pak
Hasan dan
Apip
Kaos dan sarung
berganti-ganti (2)
Natural Kamar Jam,
Ranjang,
Kasur Kapuk
25 16C Pak
Hasan dan
Apip
Kaos dan sarung
berganti-ganti (3)
Natural Kamar Jam,
Ranjang,
Kasur Kapuk
26 16D Pak
Hasan
Kaos coklat dan
Sarung (3)
Natural Depan
Rumah
Bale
27 16E Pak
Hasan
Kaos coklat dan
sarung
Natural Dapur Telur,
Wajan,
Spatula,
Piring, Nasi,
Sendok,
Tungku,
Kayu Bakar
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
101
Apip Seragam SD Natural Tas
28 17 Pak
Hasan
Kaos Celana
panjang hitam,
bucket hat,
Natural Warung Sepeda,
Arang Kayu,
Uang,
properti
warung
Pak Dodi Kaos, Celana
Pendek
Natural Rokok,
Korek
29 18 Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan sarung
Natural Kamar Bantal 2,
tikar, kasur,
lemari
30 18B Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan sarung
Natural Depan
Rumah
Peci, sandal
jepit
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
102
31 19 Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan sarung
Natural Depan
mushola
h
Peci, sandal
jepit
Jama‟ah
sholat
subuh
Sarung, kaos,
baju koko
Natural Sandal jepit
32 19B Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan sarung
Natural Mushola
h
Peci, sajadah
Pak
Ustadz
baju koko,
sarung, peci, dan
sorban
Natural Tasbih,
sajadah
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
103
33 20 Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan sarung
Natural Kamar Ranjang,
Tikar, Bantal
2, Jam,
sajadah,
lemari,
Apip Kaos dan celana
pendek
Natural
34 20B Apip Kaos dan celana Natural Kamar
mandi
Gayung, bak
mandi,
handuk,
sabun, sikat
gigi, pasta
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Tabel 3.9 Script Breakdown Sheet
104
gigi
35 20C Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan sarung
Natural Kamar Kasur,
ranjang,
lemari,
bantal 2
36 21 Pak
Hasan
Kaos abu-abu
dan Sarung
Natural Halaman
Rumah
Kasur,
korek,
minyak
tanah
Apip Kaos dan handuk Natural Gayung,
sabun, sikat
gigi, pasta
gigi
105
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah
“Penulis skenario adalah sineas professional yang menciptakan dan
meletakkan acuan bagi pembuatan film dalam bentuk (format) naskah (skenario).”
(Anton Mabruri KN, 2013:42)
Dari keterangan diatas Penulis menyimpulkan bahwa penulis skenario
sendiri adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan kreativitas untuk
membuat sebuah cerita, kemudian di bangun sedemikian rupa menjadi sebuah
skenario, kemudian di jadikan sebuah film oleh sutradara.
Penulis skenario memiliki peran penting dalam pembuatan film,
khususnya pada saat pra produksi. Seorang penulis harus mampu menerjemahkan
kata-kata yang ia tulis dengan melalui gambaran visual.
3.3.1 Pra Produksi
Dalam pra produksi, penulis mulai pekerjaannya dengan menentukan ide
pokok dan tema, setelah itu penulis akan mengembangkan ide-ide tersebut
kedalam sebuah cerita agar cerita yang di buat menjadi menarik.
Sebuah cerita tentulah terlahir dari sebuah ide. Hidup tanpa ide seperti
mayat hidup, bernafas dan bergerak tetapi hidup kita kosong hampa. Tanpa
sebuah ide maka tidak ada yang ingin diutarakan, jadi mempunyai ide tentang
sesuatu adalah hal pertama yang harus ada.
Ide cerita terkadang datang dengan sendirinya, namun terkadang kita
butuh sesuatu untuk memancing inspirasi dan ide itu datang ke dalam otak kita.
Penulis skenario bisa mendapatkan ide dan inspirasi dari berbagai sumber, seperti
106
pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, buku-buku bacaan, alam, atau
bahkan khayalan atau imajinasi sendiri, atau bahkan dari hal lain. Setelah
menemukan ide, penulis harus merangkai dan mengolah ide-ide tersebut agar
tersusun menjadi cerita yang rapi dan apik.
Penulis juga menentukan permasalahan apa saja yang akan dituangkan ke
dalam film, setelah itu penulis mendiskusikannya dengan kelompok untuk di
revisi dan di beri masukan. Mendiskusikan ide dengan kelompok berguna untuk
mengembangkan ide pokok itu sendiri. Penulis juga mendapat saran dari dosen
pembimbing yang menjadi acuan untuk memudahkan penulis lebih
mengembangkan ide-ide cerita yang telah di dapat. Setelah ide telah ditentukan,
penulis melanjutkannya ke tahap berikutnya, yaitu membuat basic story.
Di dalam basic story, penulis menjelaskan garis besar cerita secara
ringkas. Basic story menjadi pangkal dari struktur cerita. Basic story mejadi
kerangka selanjutnya untuk membentuk plot cerita. Meskipun ringkas, basic story
mengandung informasi-informasi mendasar tentang sebuah film, seperti tempat
dan waktu, tokoh utama dan tokoh pendukung, konflik, perkembangan alur, dan
penyelesaian konflik.
Setelah mendapatkan tema dan ide cerita dan mengolah nya dalam basic
story, penulis skenario membuat sinopsis cerita. Sinopsis merupakan ringkasan
dari cerita, namun tak hanya sebagai ringkasan saja, sinopsis berfungsi agar
penonton memahami secara sekilas bagaimana sebuah film akan disajikan.
Sinopsis seharusnya ditulis dengan ringkas, padat, dan jelas.
107
Setelah membuat sinopsis, penulis harus membuat treatment. Treatment
adalah tahap selanjutnya dalam proses pembuatan skenario. Treatment adalah
kerangka dari skenario itu sendiri. Treatment adalah sketsa dari skenario yang
tersusun atas susunan dari cerita, seperti susunan peristiwa-peristiwa dalam cerita
dan juga cara penyampaian informasinya.
Setelah itu, penulis membuat naskah atau skenario. Skenario adalah
sebuah cerita yang disampaikan melalui rangkaian gambar. Skenario merupakan
tahap akhir dari cerita yang sudah di buat yang siap di visualisasikan menjadi
sebuah karya film. Skenario juga merupakan patokan dalam pembuatan sebuah
film, karena skenario yang rapi dan terstruktur merupakan hal yang di perlukan
untuk membuat sebuah film.
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan bahwa dalam
teori (Anton Mabruri KN, 2013:25) “Ada lima langkah untuk menulis skenario
film antara lain: 1. Menentukan ide pokok – tema sebuah cerita; 2. Membuat basic
story; 3. Membuat sinopsis; 4. Membuat treatment; 5. Membuat skenario”
3.3.2 Produksi
Ketika produksi berlangsung, Penulis mengamati proses berjalannya
produksi untuk menjaga kesinambungan scene agar tidak kelewatan atau ada
scene yang belum di shoot. Penulis juga berdiskusi dengan sutradara dan produser
agar mendapatkan keputusan yang terbaik. Penulis juga mengamati setiap dialog
yang diperankan oleh pemain agar sesuai dengan skenario yang di buat. Di
karenakan dialog menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa sunda kasar, penulis
harus betul-betul memperhatikan setiap dialog yang di ucapkan pemeran.
108
Saat produksi penulis telah menyiapkan skenario untuk para pemain,
kemudian penulis memperhatikan dalam proses jalannya shooting. Penulis juga
mengingatkan sutradara agar proses shooting sesuai dengan alur cerita,
memberitahukan jika ada kekurangan pada dialog dan ekspresi pemain, tempat
atau setting cerita, waktu, serta hal lainnya yang berhubungan dengan skenario.
Seorang penulis skenario dalam proses shooting menyediakan waktu untuk
sutradara agar sutradara membaca kembali naskah yang sudah di buat, jadi pada
saat ada kesalahan dialog sutradara sudah mengetahui nya dan penulis tetap
membantu mengamati jalannya proses shooting.
Pada saat produksi penulis juga bertugas sebagai pencatat adegan, pencatat
adegan merupakan orang yang mencatat setiap adegan yang di rekam yang juga
tercantum pada papan kleper.
3.3.3 Pasca Produksi
Tugas penulis skenario dalam pasca produksi yaitu ikut menemani editor
dalam mengeksekusi matei gambar yang telah di ambil agar apa yang sudah di
ambil sesuai dengan alur cerita. Namun penulis juga harus tetap menghargai
editor dalam langkah yag diambil saat proses editng berlangsung
Jika pada saat proses editing terdapat kendala karena durasi over dari
durasi yang telah di tentukan, maka editor dapat melakukan diskusi dengan
penulis dan juga sutradara untuk menentukan cara atau jalan yang terbaik.
Ketika editor sudah menyelesaikan editing film dan meriview hasil
editing, penulis mempunyai hak untuk memberikan masukan terhadap film yang
109
sedang di edit apabila terdapat kekurangan ataupun kelebihan. Penulis juga akan
berdiskusi dengan editor dan sutradara untuk menentukan bagian mana saja yang
memerlukan revisi, agar tidak ada kesalahan alur cerita setelah proses editing
berlangsung.
3.3.4 Tugas dan Kewajiban Penulis Naskah.
Menurut Anton Mabruri KN (2013:42) Seorang penulis skenario juga
mempunyai tugas dan kewajiban diantaranya adalah :
1. Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah atau dasar
ide cerita sendiri atau ide dari pihak lain.
2. Bagi penulis, dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari
ide cerita, basic story, sinopsis, treatment, dan skenario.
3. Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka
waktu terakhir dari pra produksi.
4. Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan.
5. Menjadi narasumber bagi pelaksanaan produksi bila di perlukan.
3.3.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Berawal dari seorang crew yang memiliki ide kemudian ia bicarakan
kepada anggota kelompok saat kumpul membahas tugas akhir, ide di ceritakan
oleh seorang crew kemudian di tulis oleh penulis skenario untuk di buat menjadi
sebuah sinopsis kemudian berkembang menjadi sebuah skenario drama.
Setelah itu, penulis memberikan naskah kepada dosen pembimbing untuk di
setujui dan dosen pembimbing pun memberikan masukan mengenai ide yang
110
sudah di buat. Dalam penulisan skenario harus berfikir secara kreatif untuk
menghasilkan film yang membuat penasaran sekaligus menyentuh hati penonton.
b. Konsep Produksi
Sebelum membuat skenario, penulis berdiskusi terlebih dahulu dengan
anggota kelompok tentang ide-ide yang akan dituangkan kedalam naskah. Penulis
berusaha sekreatif mungkin dalam mengembangkan ide cerita.
Setelah penulis mendapat cukup pengetahuan tentang penulisan skenario,
barulah penulis membuat skenario. Dalam hal ini penulis mendapatkan referensi
dari “Manjemen Produksi Program Acara TV Format Acara Drama” dan
“Panduan Penulisan Naskah TV Format Acara Drama”, dimana dalam buku
tersebut dijelaskan pengertian dari penulis skenario sendiri dan juga di jelaskan
bagaimana cara menulis skenario yang baik dan benar.
Konsep penulisan skenario dalam proses produksi adalah membangun
skenario bersama anggota kelompok, karena skenario merupakan bahan dasar dari
sebuah karya yang didalamnya mengandung semua hal yang berkaitan dengan
produser untuk menyiapkan budgetdan surat izin lokasi yang akan digunakan
untuk shooting, sutradara juga membutuhkan naskah untuk memahami cerita,
penata kamera untuk mengetahi shoot-shoot apa saja yang akan di terapkan,
penata artistic untuk mengetahui setting latar dan tempat serta property dan
wardrobe yang seperti apa yang akan di gunakan, penata cahaya dan penata suara
untuk mengetahui pencahayaan dan suara, dan editor untuk penyusunan gambar
setelah selesai produksi.
111
Segala hal yang berkaitan dengan produksi dbicarakan bersama-sama. Jadi
jika ada masalah atau kurang setuju dengan konsep yang sudah ada baiknya
dibicarakan secara bersama-sama dan mencari solusi bagaimana baiknya dan
direvisi jalan ceritanya. Setiap crew mempunyai hak untuk berpendapat.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis penulis skenario dalam pra prodksi, produksi, dan pasca
produksi program drama “Kasur Baru” adalah menggali ide cerita, ide cerita
kadang datang dengan sendirinya dan juga bisa datang dari orang lain, namun ide
cerita juga terkadang dari terinspirasi drama/film yang di tonton. Penulis
menuliskan ide cerita di buku menggunakan pulpen terlebih dahulu, kemudian
penulis mulai menulis skenario menggunakan software Microsoft Word 2010
dengan seperangkat laptop acer. Standar penulisan yang digunakan adalah jenis
times new roman, ukuran 12 dan paragraf 2,0 spasi. Di sesuaikan dengan yang
telah ditetapkan oleh kampus. Untuk karya program drama televisi, kampus
menetapkan 20 menit untuk durasi.
3.3.6 Kendala Produksi Dan Solusinya
Dalam membuat skenario, penulis mengalami beberapa kesulitan dalam
proses menulis namun penulis berusaha untuk mengatasinya. Kendalanya adalah
penulis kesulitan menggabungkan ide-ide dan masukan dari beberapa anggota
kelompok. Penulis juga kesulitan dalam menentukan kata-kata yang pas untuk
digunakan pada dialog.
Dari kendala tersebut penulis menemukan solusinya yaitu penulis berdiskusi
kembali kepada sutradara dan anggota kelompok agar menemukan solusi terbaik.
112
Penulis juga kurang menguasai bahasa daerah sunda kasar yang akan di
gunakan pada saat proses produksi, karena dialog yang sudah di tulis dalam
bahasa indonesia akan di terjemahkan ke dalam bahasa sunda kasar. Namun,
sutradara membantu untuk proses penerjemahan dialog ke dalam bahasa daerah
tersebut.
113
3.3.6 Lembar Kerja Penulis Naskah
Konsep Penulis Skenario
Basic Story
Sinopsis
Karakteristik
Treatment
Skenario
114
Konsep Penulis Skenario
Konsep penulisan skenario drama berjudul “kasur baru” dengan
menuliskan sebuah cerita bergenre drama, film ini di kemas secara berbeda karena
menceritakan sebuah cerita tentang seorang orang tua tunggal penjual arang yang
tinggal dengan anak laki-laki nya. perbedaan juga terletak pada dialog yang di
gunakan pada film ini, karena film dan dialog pada skenario nya ini menggunakan
bahasa daerah yaitu bahasa sunda, yang membuat film ini tidak seperti film pada
umumnya yang menggunakan bahasa Indonesia.
Film “kasur baru” adalah sebuah film bergenre drama yang bercerita tentang
kehidupan seorang pria penjual arang yang hidup bersama anak nya, yaitu hasan
(35th
) seorang duda penjual arang kayu yang hidup bersama anak laki-laki nya,
apip (7th
) di sebuah rumah yang sangat sederhana. Setiap malam, hasan dan apip
selalu tidur tidak nyenyak dan tidak nyaman karena mereka harus tidur di sebuah
ranjang kayu yang hanya beralaskan tikar. namun, karena hal itulah, hasan bisa
rajin terbangun untuk melaksanakan sholat malam dan subuh. suatu pagi, apip
meminta kepada ayah nya untuk di belikan kasur. hasan berusaha mencarikan
kasur demi anak nya. setelah mendapatkan kasur dan mereka bisa tidur dengan
nyenyak dan nyaman, hasan tidak pernah lagi terbangun di malam hari untuk
melaksanakan sholat. Pada akhirnya nanti hasan pun membakar kasur tersebut,
karena rasa nyaman nya pada kasur itu membuat ia dan anaknya tak pernah lagi
bangun untuk melaksanakan sholat malam dan sholat subuh. Pada film ini penulis
menemukan ide yaitu:
115
1. Ide
Pada awalnya ide ini muncul ketika salah seorang crew menceritakan
pengalamannya bertemu seseorang yang pernah mengalami kejadian yang
ada di dalam cerita. Saat pembuatan skenario, ide tersebut kemudian di
kembangkan hingga terbentuk sebuah cerita yang menarik.
2. Sasaran
Sasaran yang kami tetapkan adalah kalangan untuk semua umur, karena
film ini sendiri menceritakan tentang drama keluarga.
3. Tujuan
Tujuan kami membuat film ini adalah untuk memberikan hiburan kepada
penonton berupa tayangan drama yang berawal dari keinginan seorang
anak yang ingin mempunyai kasur agar ia dan ayah nya bisa tidur nyaman.
4. Pokok Materi
Pokok materi yang disampaikan pada drama ini adalah keinginan seorang
anak yang ingin mempunyai kasur agar ia dan ayah nya bisa tidur nyaman,
tetapi ayah nya tidak memiliki banyak uang, ayah nya pun berusaha agar
bisa membelikan kasur untuk anak nya.
116
BASIC STORY
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Muhamad Dika S.
HASAN (35TH) SEORANG DUDA PENJUAL ARANG KAYU
MEMPUNYAI ANAK BERNAMA APIP (10TH) MEREKA TINGGAL
DIRUMAH BILIK YANG SANGAT SEDERHANA, SETIAP MALAM APIP
SELALU MERINTIH KARENA TIDAK NYENYAK TIDUR DIATAS
RANJANG KAYU DAN TIKAR, NAMUN BERKAT ITU HASAN SELALU
TERBANGUN UNTUK MELAKSANAKAN SHOLAT MALAM DAN SHOLAT
SUBUH DI MUSHOLLA BERSAMA APIP.
AKHIR NYA, PAGI HARI NYA, SAAT SARAPAN, APIP PUN
MEMINTA AYAHNYA UNTUK MEMBELI KASUR, AGAR MEREKA BERDUA
BISA TIDUR DENGAN NYENYAK DAN NYAMAN.
HASAN PUN BERUSAHA MENJELASKAN BAHWA IA BELUM BISA
MEMBELIKAN KASUR. APIP KESAL KARENA AYAH NYA TIDAK
DAPAT MENURUTI PERMINTAAN NYA. KARENA KASIHAN DAN TIDAK
TEGA, HASAN PUN MENGIYAKAN KEMAUAN APIP.
HASAN PUN PERGI BERJUALAN ARANG SEPERTI BIASANYA.
HASAN MAMPIR KE SEBUAH TOKO KASUR KARENA MELIHAT SEBUAH
BANNER TOKO TERSEBUT SEDANG MENGADAKAN DISKON KASUR, IA
MENANYAKAN KEPADA PENJAGA TOKO, NAMUN, SETELAH MELIHAT
HARGA NYA, IA BELUM MAMPU UNTUK MEMBELINYA.
APIP DUDUK DI DEPAN RUMAH MENUNGGU AYAHNYA PULANG
DAN MEMBAWA KASUR. HASAN PUN DATANG, APIP YANG MELIHAT
AYAHNYA TIDAK MEMBAWA KASUR MERASA KESAL DAN LANGSUNG
MASUK KE RUMAH.
ESOK HARI NYA, DI PERJALANAN , HASAN MELEWATI
SEBUAH RUMAH. HASAN MELIHAT SEORANG WANITA SEDANG
117
MENARUH BARANG-BARANG TIDAK TERPAKAI DI LUAR UNTUK DI
JUAL DI RONGSOKAN. MATA HASAN TERTUJU PADA SEBUAH KASUR
YANG MASIH LAYAK PAKAI YANG WANITA ITU BUANG. IA PUN
MENGHAMPIRI WANITA ITU DAN MENANYAKAN APAKAH IA BISA
MEMBELI KASUR TERSEBUT DENGAN UANG NYA YANG HANYA
BERJUMLAH DUA PULUH RIBU.
WANITA ITU SEMPAT MENOLAK NAMUN IA PUN MAU
MEMBERIKAN KASUR NYA ASAL HASAN JUGA MAU MEMBERIKAN
SEMUA ARANG NYA. AKHIRNYA, HASAN MENYETUJUI NYA. HASAN
PUN MEMBERIKAN SEMUA ARANG NYA UNTUK WANITA ITU DAN
MEMBAWA KASUR ITU.
DI RUMAH, APIP SEDANG BERMAIN PETAK UMPT BERSAMA
TEMAN NYA. IA MELIHAT AYAH NYA PULANG MEMBAWA SEBUAH
KASUR DI BELAKANG SEPEDA. APIP YANG TERKEJUT AKHIRNYA
MENGHAMPIRI HASAN DENGAN KEGIRANGAN. AKHIRNYA, HASAN
DAN APIP PUN BISA TIDUR DENGAN NYAMAN.
JAM MENUNJUKKAN WAKTU SHOLAT SUBUH, NAMUN HASAN
DAN APIP MASIH TERTIDUR DENGAN PULAS. PAGI TIBA, HASAN
YANG TERLELAP PUN PERLAHAN-LAHAN MEMBUKA MATA NYA.
HASAN TERBANGUN DAN MELIHAT KEARAH JAM. BETAPA TERKEJUT
NYA IA KETIKA JAM SUDAH MENUNJUKKAN PUKUL ENAM PAGI
LEWAT.
HARI-HARI BERIKUT NYA, HASAN DAN APIP SELALU TELAT
BANGUN MALAM UNTUK MELAKSANAKAN SHOLAT. SAMPAI-SAMPAI
APIP TELAT PERGI KE SEKOLAH DAN JUGA IA TELAT
MENGANTARKAN ARANG KE WARUNG PAK DODI.
ESOK PAGI, HASAN TERBURU-BURU KE MUSHOLLA UNTUK
SHOLAT SUBUH, NAMUN SESAMPAINYA DI SANA, ORANG-ORANG
TERLIHAT SUDAH SELESAI SHOLAT DAN PULANG. HASAN PUN
TETAP MELAKSANAKAN SHOLAT. SAAT INGIN PULANG. PAK USTAD
MENGHAMPIRI HASAN DAN MENANYAKAN MENGAPA HASAN AKHIR-
AKHIR INI TIDAK PERNAH LAGI TERLIHAT SHOLAT DI
MUSHOLLA.
HASAN PUN PULANG KERUMAHNYA, HASAN KEMUDIAN
TERDUDUK DIATAS BALE SAMBIL MEROKOK, IA MENATAP SEBUAH
KOREK API DI TANGANNYA. IA PUN MASUK KE KAMAR DAN , IA
MEMBANGUNKAN APIP UNTUK MENYURUHNYA MANDI DAN BERSIAP
KE SEKOLAH. KETIKA APIP MANDI, TAK BERAPA LAMA, IA
MENGANGKAT KASUR ITU KELUAR RUMAH DAN MENARUHNYA DI
118
HALAMAN. KEMUDIAN, IA MASUK KEDALAM RUMAH DAN KELUAR
LAGI SAMBIL MEMBAWA DIRIJEN YANG BERISI MINYAK TANAH,
IA PUN MENYIRAMI KASUR TERSEBUT DENGAN MINYAK TANAH. IA
MENGELUARKAN SEBUAH KOREK, MENGHIDUPKANNYA, DAN
MEMBAKAR KASUR TERSEBUT.
APIP YANG MASIH MENGENAKAN HANDUK KARENA HABIS
MANDI, BERJALAN KELUAR DARI RUMAH. IA TERDIAM MENDAPATI
AYAH NYA YANG SEDANG ADA DI LUAR RUMAH, BERDIRI SAMBIL
MEMPERHATIKAN KASUR YANG TERBAKAR. APIP MENDEKAT
PERLAHAN-LAHAN DAN MEMANGGIL AYAH NYA. APIP PUN
MENANGIS DI PELUKAN BAPAK NYA.
119
3.3.7.3 SINOPSIS
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Muhamad Dika S.
HASAN (35TH) SEORANG DUDA PENJUAL ARANG KAYU YANG HIDUP
BERSAMA ANAK LAKI-LAKI NYA, APIP (10TH) DI SEBUAH RUMAH YANG
SANGAT SEDERHANA. SETIAP MALAM, HASAN DAN APIP SELALU TIDUR
TIDAK NYENYAK DAN TIDAK NYAMAN KARENA MEREKA HARUS TIDUR DI
SEBUAH RANJANG KAYU YANG HANYA BERALASKAN TIKAR. NAMUN,
KARENA HAL ITULAH, HASAN BISA RAJIN TERBANGUN UNTUK
MELAKSANAKAN SHOLAT MALAM DAN SUBUH. SUATU PAGI, APIP
MEMINTA KEPADA AYAH NYA UNTUK DI BELIKAN KASUR. HASAN
BERUSAHA MENCARIKAN KASUR DEMI ANAK NYA. SETELAH MENDAPATKAN
KASUR DAN MEREKA BISA TIDUR DENGAN NYENYAK DAN NYAMAN, HASAN
TIDAK PERNAH LAGI TERBANGUN DI MALAM HARI UNTUK MELAKSANAKAN
SHOLAT.
120
KARAKTERISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Muhamad Dika S.
1. HASAN
Hasan adalah seorang orang tua tunggal berusia 35 tahun, disini ia
berperan sebagai protagonist. Yang mempunyai ciri-ciri fisik postur tubuh tinggi,
kurus, berambut lurus, berkulit sawo matang. Memiliki sifat pendiam, pekerja
keras, dan penyayang anak.
2. APIP
Apip adalah seorang anak berusia 10 tahun, disini ia berperan sebagai
protagonist. Yang mempunyai ciri-ciri fisik postur tubuh berisi, berambut ikal,
berkulit sawo matang. Memiliki sifat pendiam dan jika mempunyai keinginan
harus di penuhi.
3. MESSI
Messi adalah seorang anak berusia 10 tahun yang menjadi teman dari
Apip. Yang mempunyai ciri-ciri fisik postur tubuh kurus, kulit coklat. Memiliki
sifat baik dan memiliki suara yang agak keras.
121
4. PAK DODI
Pak Dodi seorang pria penjual di warung berusia 35 tahun, ia mempunyai
ciri-ciri fisik postur tubuh kurus, berambut lurus, berkulit sawo matang.
Mempunyai sifat baik dan ramah.
5. PEREMPUAN PENJAGA TOKO
Perempuan penjaga toko berusia 20 tahun, ia mempunyai ciri-ciri fisik postur
tubuh kurus, berparas cantik, berambut lurus, berkulit putih. Mempunyai sifat
baik dan apa ada nya.
6. PAK USTAD
Pak ustad berusia 40 tahun, memiliki ciri-ciri fisik postur kurus, berkulit sawo
matang, mempunyai sifat baik, beribawa.
7. WANITA PEMILIK KASUR
Wanita pemilik kasur berusia 35 tahun, ia mempunyai ciri-ciri fisik postur
tubuh kurus, berkerudung. Mempunyai sifat judes dan galak.
122
TREATMENT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Muhamad Dika S.
1. EXT. HUTAN – SORE HARI
HASAN (35TH) BERJALAN KAKI MENYUSURI HUTAN, SAMBIL
MEMBOPONG KAYU BAKAR DI PUNGGUNGNYA YANG SUDAH DIIKAT
MENGGUNAKAN KAIN.
2. EXT. HALAMAN RUMAH ORANG – SORE HARI
DIDEPAN RUMAH TERLIHAT SEORANG IBU-IBU SEDANG MEMUKUL-
MUKUL KASUR YANG IA JEMUR MENGGUNAKAN PUKULAN ROTAN
SEHINGGA TERLIHAT DEBU-DEBU BERTERBANGAN DARI PUKULAN
KASUR ITU. KEMUDIAN TERLIHAT MESSI DAN APIP (10TH) DAN
BEBERAPA TEMAN NYA YANG LAIN BERLARI SAMBIL BERMAIN
BOLA, APIP BERHENTI DAN MENENGOK KEARAH IBU ITU APIP
BENGONG DAN MENGHAYAL JIKA IA MEMILIKI KASUR, MESSI
BERTERIAK MEMANGGIL APIP YANG MASIH BENGONG.
APIP PUN BERANJAK MENYUSUL MESSI.
CUT TO
3. INT. KAMAR – DINI HARI
DI SEBUAH RUMAH BILIK YANG SANGAT SEDERHANA, JAM
MENUNJUKKAN PUKUL TIGA LEWAT DUA PULUH, TERLIHAT HASAN
DI KAMARNYA, TIDUR DISAMPING ANAKNYA, APIP, DI SEBUAH
RANJANG KAYU YANG HANYA BERALASKAN TIKAR. TERLIHAT APIP
123
TIDUR TIDAK NYAMAN, APIP TERUS BERGERAK KE KANAN DAN
KEKIRI SAAT TIDUR. HASAN PUN TERBANGUN KARENA IA MERASA
TAK BISA TIDUR. DENGAN WAJAH YANG MASIH MEENGANTUK
HASAN DUDUK DAN MEMPERHATIKAN ANAKNYA. HASAN MEMEGANG-
MEGANGI PUNGGUNGNYA, MERASAKAN SAKIT, HASAN BANGUN DAN
BERJALAN KELUAR, APIP BERGERAK DAN MENGIGAU.
CUT TO
4. INT. KAMAR MANDI – DINI HARI
HASAN MENGAMBIL AIR WUDHU. IA MEMBASUH MUKA DENGAN
KEDUA TANGAN, LALU SETERUSNYA.
5. INT. RUANG TENGAH – DINI HARI
HASAN MELAKSANAKAN SHOLAT DENGAN KHUSYUK DI ATAS SEBUAH
BALE BAMBU, SETELAH ITU.
TERDENGAR ADZAN SUBUH, TERDENGAR SUARA HASAN
MEMBANGUNKAN APIP UNTUK MENGAJAKNYA SHOLAT SUBUH.
(ESTABLISH RUMAH DAN MUSHOLLA)
6. INT. RUMAH – PAGI HARI
CLOSE UP HASAN SEDANG MENYALAKAN API DI TUNGKU.
7. INT. DAPUR – PAGI HARI
CLOSE UP WAJAN DENGAN MINYAK YANG SUDAH MULAI MENDIDIH,
HASAN MEMECAHKAN TELUR DAN MENGADUK TELUR DIDALAM
MANGKUK KECIL, MENAMBAHKAN SEDIKIT GARAM LALU
MENGADUKNYA LAGI.
(SEMUA DISAJIKAN DENGAN CUTING CEPAT)
124
8. INT. KAMAR – PAGI HARI
APIP DIKAMAR SEDANG MEMAKAI SERAGAM SEKOLAH, APIP
BERJALAN KELUAR KAMAR DAN MENENGOK KEARAH RANJANG YANG
HANYA BERALASKAN TIKAR, APIP BERDIRI DI PINTU
BERHADAPAN DENGAN RANJANG.
CUT TO
9. INT. RUANG TENGAH – PAGI HARI
APIP DIAM MEMANDANGI PIRING DIDEPANNYA, HASAN DUDUK
DIHADAPAN APIP IA MENGAMBIL NASI KE PIRINGNYA, IA
MELIHAT APIP YANG TERDIAM.
APIP MASIH MEMANDANGI PIRING ITU DAN MENGETUK-NGETUKAN
TANGANNYA DI ATAS PIRING, IA INGIN MENGATAKAN SESUATU,
APIP MENENGOK KEARAH HASAN TERLIHAT HASAN SEDANG
MELAHAP NASI.
APIP MENENGOK KEARAH KAMAR. LALU IA KEMBALI MENOLEH
KEARAH HASAN.
APIP MENARUH SARAPAN NYA YANG BELUM DI MAKAN DAN
BERDIRI DENGAN WAJAH CEMBERUT LALU PERGI MEMASUKI
KAMAR. HASAN TERDIAM MELIHAT ANAK NYA TIBA-TIBA PERGI.
TAK BERAPA LAMA, HASAN MELIHAT APIP YANG SUDAH MEMAKAI
TAS KELUAR DARI KAMAR DAN BERJALAN MENUJU KELUAR RUMAH.
APIP TERHENTI DAN MENOLEH KEARAH AYAHNYA KETIKA HASAN
MENGATAKAN SEPERTI ITU. APIP TERSENYUM KECIL KEMUDIAN
KEMBALI DUDUK DAN MELAHAP SARAPAN NYA.
CUT TO
10. EXT. DEPAN RUMAH – PAGI HARI
(CLOSE UP ARANG)
HASAN MENGAMBIL ARANG YANG SUDAH DIBUNGKUS KEATAS
SEPEDANYA, HASAN BERGEGAS MENDORONG SEPEDA ONTEL NYA
DAN BERANGKAT BERJUALAN.
125
11. EXT. JALANAN – SIANG HARI
HASAN MENGAYUH SEPEDA DIJALAN SAMBIL BERTERIAK
MENAWARKAN ARANG.
12. INT. WARUNG PAK DODI – SIANG HARI
HASAN MEMARKIRKAN SEPEDA NYA DIDEPAN WARUNG, UNTUK
MENGAMBIL UANG JUALAN ARANG YG DITITIPKAN KEPADA
PEMILIK WARUNG, PAK DODI (46TH).
HASAN BERANJAK DARI WARUNG PAK DODI.
13. EXT. JALAN & DEPAN TOKO KASUR – SIANG HARI
HASAN TERUS MENGAYUH SEPEDANYA, KINI IA TIDAK TERIAK
MENAWARKAN ARANG. MUKA HASAN DATAR SEPERTI SEDANG
BERPIKIR, SAAT DIJALAN IA MELIHAT TOKO KASUR DISEBRANG
JALAN, IA BERHENTI MEMANDANGI TOKO TERSEBUT. DI DEPAN
TOKO ITU TERDAPAT BANNER YANG BERTULISKAN ADA DISKON
UNTUK KASUR YANG DIJUAL. HASAN PUN MENUNTUN SEPEDANYA
MENYEBRANG JALAN MENUJU TOKO ITU.
14. INT. TOKO KASUR – SIANG HARI
HASAN MEMASUKI TOKO TERSEBUT DAN MULAI MELIHAT-LIHAT
KASUR-KASUR YANG ADA DI SANA. SEORANG PEREMPUAN PENJAGA
TOKO DISANA MELIHAT HASAN DATANG.
TERLIHAT KASUR YANG SUDAH DI BERI TULISAN DISKON 45%
DARI HARGA ASLI, BESERTA HARGA. KASUR YANG SUDAH DI
DISKON ITU BERHARGA 1.125.000 RUPIAH. HASAN SEKETIKA
TERDIAM SAAT TAHU HARGA KASUR YANG SUDAH DI DISKON
TERSEBUT.
PEREMPUAN PENJAGA TOKO TADI PUN KEMUDIAN MENGHAMPIRI
HASAN.
HASAN PULANG MENGAYUH SEPEDAHNYA DENGAN LESU
126
15. EXT. DEPAN RUMAH - SORE HARI
APIP DUDUK MENGISI PR MATEMATIKA DI DEPAN RUMAH NYA
SAMBIL MENUNGGU KEPULANGAN BAPAKNYA YANG HARI INI
BERJANJI AKAN MEMBELIKANNYA KASUR. TAK BERAPA LAMA,
TERLIHAT HASAN YANG MENGAYUH SEPEDA ONTEL NYA MENDEKATI
RUMAH, NAMUN IA TIDAK MEMBAWA KASUR SEPERTI YANG IA
JANJIKAN KEPADA APIP.
APIP LANGSUNG CEMBERUT DAN MASUK KE DALAM RUMAH,
PINTUNYA IA TUTUP DENGAN KERAS.
CUT TO
16. EXT. SAMPING RUMAH - SORE HARI
CLOSE UP HASAN MEMASUKAN KAYU KE DALAM TONG, TERLIHAT
BARA KAYU TERBAKAR.
CUT TO
17. INT. KAMAR - MALAM HARI
TERLIHAT APIP DAN HASAN TIDUR DENGAN POSISI SALING
MEMBELAKANGI (SHOOT DARI ATAS) APIP BERGERAK DAN
MENGIGAU, HASAN PUN TERBANGUN, TERLIHAT HASAN SHOLAT
MALAM TAKHIYAT AKHIR, HASAN MENGAMBIL SEBUAH KALENG
TEMPAT IA MENYIMPAN UANG DI ATAS LEMARI, HASAN MEMBUKA
KALENG ITU DAN MELIHAT-LIHAT, HASAN MENGAMBIL FOTO
ISTRI NYA DARI DALAM KALENG.
(VO ISTRI HASAN)
KEMUDIAN IA MENGHELA NAFAS, HASAN MENENGOK KEARAH APIP,
SUARA ADZAN TERDENGAR HASAN LANGSUNG MENUTUP KEMBALI
KALENG ITU DAN MENYIMPANNYA KEMBALI, HASAN KEMUDIAN
MENGGOYANGKAN BADAN APIP UNTUK MEMBANGUNKAN NYA.
CUT TO
ESTABLISH DEPAN RUMAH PAGI HARI
127
18. EXT. JALANAN – SIANG HARI
HASAN KEMBALI BERJUALAN ARANG. IA TERUS MENGAYUH SEPEDA
NYA SAMBIL TERIAK MENAWARKAN ARANG.
19. EXT. DEPAN WARUNG PEMILIK KASUR - SIANG HARI
SEORANG IBU IBU SEDANG MENUMPUK BARANG BARANG YANG TAK
TERPAKAI DIDEPAN RUMAHNYA, DIRUMAH ITU JUGA TERDAPAT
WARUNG. HASAN MENAIKI SEPEDA ONTEL NYA SAMBIL MEMBAWA
ARANG DAGANGANNYA. HASAN MELIHAT SEORANG WANITA DI
DEPAN RUMAH TERSEBUT MEMBAWA BANYAK BARANG-BARANG KE
LUAR RUMAH DAN MENUMPUK NYA.
HASAN MENGHAMPIRI WANITA TERSEBUT YANG SEDANG MENUMPUK
BARANG-BARANG DAN MENAWARKAN ARANG
MATA HASAN TERTUJU PADA SEBUAH KASUR YANG BERADA DI
ANTARA TUMPUKAN BARANG-BARANG TESEBUT.
WANITA PEMILIK RUMAH TADI PUN BERJALAN MAU MASUK KE
DALAM RUMAH MENINGGALKAN HASAN. HASAN TERDIAM SEJENAK
SAMBIL BERFIKIR. TAK BERAPA LAMA, IA KEMBALI MELIHAT
KEARAH WANITA PEMILIK RUMAH TADI DAN MEMANGGILNYA
CUT TO
20. EXT. JALAN TENGAH SAWAH - SIANG HARI
HASAN MENGAYUH SEPEDA SAMBIL MEMBAWA KASUR DIBELAKANG
SEPEDA. IA MELEWATI PESAWAHAN YANG TERDAPAT SATU POHON
BESAR TUMBUH SENDIRI DIPINGGIR JALAN.
21. EXT. DEPAN RUMAH – SIANG HARI
TERLIHAT APIP YANG SEDANG BERMAIN PETAK UMPET BERSAMA
TEMAN NYA DI DEPAN RUMAH, IA SEDANG JAGA MENGHITUNG 1-
10.
128
PAK HASAN DATANG MENGAYUH SEPEDA NYA SAMBIL MEMBAWA
KASUR UNTUK APIP.
KASUR ITU DI TARUH DAN DI IKAT DI BELAKANG SEPEDA.
TERLIHAT ARANG DAGANGAN NYA HARI ITU SUDAH TIDAK ADA
LAGI KARENA IA TUKARKAN SEMUANYA DENGAN KASUR.
KETIKA APIP MEMBUKA MATANYA,
APIP KAGET KETIKA MELIHAT AYAHNYA SUDAH DIDEPAN RUMAH
MEMBAWA KASUR,HASAN TERSENYUM MELIHAT APIP.
APIP LANGSUNG BERANJAK DENGAN SEMANGAT MENDATANGI
HASAN.
APIP MENGHAMPIRI HASAN DAN MULAI MEMBANTU MELEPASKAN
IKATAN KASUR DI SEPEDA, HASAN MEMBOPONG KASUR ITU MASUK
KEDALAM RUMAH
FADE TO BLACK
22. INT. KAMAR - DINI HARI
HASAN DAN APIP TIDUR DEGAN KASUR BARUNYA. MEREKA PUN
AKHIRNYA BISA TIDUR DENGAN NYAMAN.
MONTASE
JAM MENUNJUKKAN PUKUL EMPAT DUA PULUH
23. INT. KAMAR – DINI HARI
SUARA ADZAN SUBUH MULAI BERKUMANDANG, TERLIHAT HASAN
DAN APIP TIDUR NAMUN DENGAN PAKAIAN YANG BERBEDA.
MONTASE
AYAM JAGO BERBUNYI
24. INT. KAMAR – PAGI HARI
CLOSE UP WAJAH HASAN, MATA HASAN TERBUKAPERLAHAN DENGAN
MENGGUNAKAN BAJU BERBEDA.
129
25. EXT. DEPAN RUMAH – PAGI HARI
HASAN MEMBUKA PINTU RUMAH DENGAN PERLAHAN, IAKELUAR
DARI RUMAH NYA BERJALAN PERLAHAN SAMBIL MEMPERHATIKAN
HARI YANG SUDAH TERANG.
26. INT. DAPUR – PAGI HARI
TERLIHAT HASAN MENUMPAHKAN TELUR KE WAJAN UNTUK
DIMASAK, JAM MENUNJUKKAN PUKUL TUJUH TIGA PULUH PAGI,
APIP YANG SUDAH MENGENAKAN SERAGAM SEKOLAH BERLARI
SAMBIL MERAPIKAN DASI NYA.
NAMUN HASAN HANYA MENDAPATI APIP YANG SUDAH BERLALU,
BERANGKAT KE SEKOLAH NYA.
27. EXT. WARUNG PAK DODI – SIANG HARI
TERLIHAT PAK DODI SEDANG DUDUK DI WARUNG NYA SAMBIL
MEROKOK. HASAN SAMPAI DI WARUNG PAK DODI. IA
MENSTANDARKAN SEPEDA NYA DAN MENGAMBIL BEBERAPA ARANG
UNTUK DI TITIPKAN DI WARUNG PAK DODI. PAK DODI MENDEKAT
KE HASAN
HASAN TEDIAM MENDENGAR PERKATAAN PAK DODI. MATA NYA
TERTUNDUK.
CUT TO
SUNSET
28. INT. KAMAR TIDUR – DINI HARI
PAK HASAN DAN APIP TIDUR DENGAN NYENYAK, TIBA TIBA
SUARA KOMAT SUBUH TERDENGAR, MATA HASAN TERBUKA DENGAN
CEPAT.
130
29. EXT. DEPAN RUMAH – DINI HARI
PAK HASAN MEMBUKA PINTU RUMAH DENGAN TERBURU BURU DAN
BERLARI KECIL MENUJU MUSHOLA SAMBIL MEMBENARKAN SARUNG
YANG BELUM RAPIH.
30. EXT. DEPAN MUSHOLLA – DINI HARI
HASAN BERLARI MENUJU MUSHOLLA UNTUK MENGEJAR SHOLAT
SUBUH, SETELAH SAMPAI DI DEPAN MUSHOLA IA MELIHAT
ORANG-ORANG SUDAH SELESAI DAN KELUAR DARI MUSHOLLA.
HASAN PUN MASUK KE MUSHOLLA UNTUK MELAKSANAKAN SHOLAT.
31. INT. MUSHOLLA – DINI HARI
PAK HASAN MELAKUKAN SHOLAT DENGAN KHUSYU, SETELAH
TAHIYAT AKHIR IA DUDUK DI SAJADAH NYA SAMBIL
MEMANJATKAN DOA-DOA SETELAH MENUNAIKAN SHOLAT SUBUH,
SETELAH SELESAI, HASAN LANGSUNG BERDIRI DAN BERSIAP
UNTUK PULANG. TERLIHAT DIBELAKANG HASAN ADA PAK USTAD
YANG MASIH DUDUK MEMANJATKAN DOA SAMBIL MEMEGANG
TASBIH, HASAN BERSALAMAN DENGAN PAK USTAD
SETELAH PAK USTAD PERGI, HASAN MASIH TERDIAM SEJENAK.
32. INT. RUANG TENGAH – PAGI HARI
HASAN TERDUDUK DI ATAS BALE, IA MEROKOK DAN MEMUTAR
MUTAR KOREK API DITANGANNYA SAMBIL MEMIKIRKAN SESUATU,
HASAN MEMBAKAR SATU BATANG KOREK ITU LALU
MEMERHATIKANNYA. HASAN MEMILIKI RENCANA, IA MEMATIKAN
ROKOK.
33. INT. KAMAR – PAGI HARI
131
JAM MENUNJUKKAN PUKUL ENAM LEWAT LIMA BELAS PAGI, HASAN
MENGGOYANG-GOYANG KAN BADAN APIP UNTUK MEMBANGUNKAN
NYA.
APIP PERLAHAN-LAHAN BANGUN NAMUN MASIH MENGANTUK.
HASAN TERDIAM SEJENAK, MERASA BERSALAH TIDAK
MEMBANGUNKAN APIP, IA MENYURUH APIP MANDI UNTUK
MENGALIHKAN PEMBICARAAN
APIP BERANJAK DARI KASUR DAN PERGI KELUAR KAMAR UNTUK
MANDI.
34. INT. KAMAR MANDI– PAGI HARI
APIP MEMBUKA BAJUNYA, IA MENYIRAMKAN AIR KEBADANNYA YG
SUDAH PENUH SABUN
35. INT. KAMAR – PAGI HARI
HASAN MENENGOK DARI DALAM KAMAR UNTUK MEMASTIKAN APAKAH
APIP MASIH MANDI, HASAN MENDEKATI KASUR DI KAMAR. DIAM
SAMBIL MEMPERHATIKAN KASUR ITU. TAK BERAPA LAMA, HASAN
MENGANGKAT KASUR ITU KELUAR RUMAH.
36. EXT. HALAMAN RUMAH – PAGI HARI
IA MENARUH KASUR ITU DI HALAMAN RUMAH. SETELAH ITU, IA
MENGAMBIL SEBUAH DIRIJEN BERISI MINYAK TANAH DAN
MENUMPAHKAN MINYAK TANAH ITU KEATAS KASUR. KEMUDIAN,
HASAN MENGELUARKAN SEBUAH KOREK API DARI KANTONG NYA.
IA NYALAKAN KOREK TERSEBUT DAN MULAI MEMBAKAR KASUR.
APIP YANG MASIH MENGENAKAN HANDUK KARENA HABIS MANDI,
BERJALAN KELUAR DARI RUMAH. IA TERDIAM MENDAPATI AYAH
NYA YANG SEDANG ADA DI LUAR RUMAH, BERDIRI SAMBIL
MEMPERHATIKAN KASUR YANG TERBAKAR. APIP MENDEKAT
PERLAHAN-LAHAN.
HASAN MENENGOK, APIP PERLAHAN MENDEKATI BAPAKNYA, RAUT
WAJAH NYA TERLIHAT SEDIH, APIP PUN KEMUDIAN MENANGIS DI
PELUKAN HASAN.
132
SELESAI.
SKENARIO
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Muhamad Dika S.
SCENE 1
EXT. HUTAN – SORE HARI
HASAN BERJALAN KAKI MENYUSURI HUTAN, SAMBIL MEMBOPONG
KAYU BAKAR DI PUNGGUNGNYA YANG SUDAH DIIKAT MENGGUNAKAN
KAIN.
SCENE 2
EXT. HALAMAN RUMAH ORANG – SORE HARI
DIDEPAN RUMAH TERLIHAT SEORANG IBU-IBU SEDANG MEMUKUL-
MUKUL KASUR YANG IA JEMUR MENGGUNAKAN PUKULAN ROTAN
SEHINGGA TERLIHAT DEBU-DEBU BERTERBANGAN DARI PUKULAN
KASUR ITU. KEMUDIAN TERLIHAT MESSI DAN APIP (7TH) DAN
BEBERAPA TEMAN NYA YANG LAIN BERLARI SAMBIL BERMAIN
BOLA, APIP BERHENTI DAN MENENGOK KEARAH IBU ITU APIP
BENGONG DAN MENGHAYAL JIKA IA MEMILIKI KASUR, MESSI
BERTERIAK MEMANGGIL APIP YANG MASIH BENGONG.
MESSI
“WOYYY PIP HAYU GERAAN!!”
“WOYYY PIP AYOO BURUAN!!”
APIP PUN BERANJAK MENYUSUL MESSI.
133
CUT TO
SCENE 3
INT. KAMAR – DINI HARI
DI SEBUAH RUMAH BILIK YANG SANGAT SEDERHANA, JAM
MENUNJUKKAN PUKUL TIGA LEWAT DUA PULUH, TERLIHAT HASAN
DI KAMARNYA, TIDUR DISAMPING ANAKNYA, APIP, DI SEBUAH
RANJANG KAYU YANG HANYA BERALASKAN TIKAR. TERLIHAT APIP
TIDUR TIDAK NYAMAN, APIP TERUS BERGERAK KE KANAN DAN
KEKIRI SAAT TIDUR. HASAN PUN TERBANGUN KARENA IA MERASA
TAK BISA TIDUR. DENGAN WAJAH YANG MASIH MEENGANTUK
HASAN DUDUK DAN MEMPERHATIKAN ANAKNYA. HASAN MEMEGANG-
MEGANGI PUNGGUNGNYA, MERASAKAN SAKIT, HASAN BANGUN DAN
BERJALAN KELUAR, APIP BERGERAK DAN MENGIGAU.
APIP
“HMMMMM…”
(MENGIGAU)
CUT TO
SCENE 3B
INT. KAMAR MANDI – DINI HARI
HASAN MENGAMBIL AIR WUDHU. TERLIHAT IA MEMBASUH MUKA
DENGAN KEDUA TANGAN.
SCENE 3C
INT. RUANG TENGAH – DINI HARI
HASAN MELAKSANAKAN SHOLAT DENGAN KHUSYUK DI ATAS SEBUAH
BALE BAMBU.
TERDENGAR ADZAN SUBUH, TERDENGAR SUARA HASAN
MEMBANGUNKAN APIP UNTUK MENGAJAKNYA SHOLAT SUBUH.
134
(ESTABLISH RUMAH DAN MUSHOLLA)
SCENE 4
INT. RUMAH – PAGI HARI
CLOSE UP HASAN SEDANG MENYALAKAN API DI TUNGKU.
SCENE 4B
INT. DAPUR – PAGI HARI
CLOSE UP WAJAN DENGAN MINYAK YANG SUDAH MULAI MENDIDIH,
HASAN MEMECAHKAN TELUR DAN MENGADUK TELUR DIDALAM
MANGKUK KECIL, MENAMBAHKAN SEDIKIT GARAM LALU
MENGADUKNYA LAGI.
(SEMUA DISAJIKAN DENGAN CUTING CEPAT)
CUT TO
SCENE 4C
INT. KAMAR – PAGI HARI
APIP DIKAMAR SEDANG MEMAKAI SERAGAM SEKOLAH, APIP
BERJALAN KELUAR KAMAR DAN MENENGOK KEARAH RANJANG YANG
HANYA BERALASKAN TIKAR, APIP BERDIRI DI PINTU
BERHADAPAN DENGAN RANJANG.
CUT TO
SCENE 4D
INT. RUANG TENGAH – PAGI HARI
APIP DIAM MEMANDANGI PIRING DIDEPANNYA, HASAN DUDUK
DIHADAPAN APIP IA MENGAMBIL NASI KE PIRINGNYA, IA
MELIHAT APIP YANG TERDIAM.
135
HASAN
“KUNAON DI DELEKEN BAE?, GEURA DI DAHAR SANGUNA, BISI
KABURU TIIS”
“PIP ITU DIMAKAN NASINYA, KEBURU DINGIN”
APIP MASIH MEMANDANGI PIRING ITU DAN MENGETUK-NGETUKAN
TANGANNYA DI ATAS PIRING, IA INGIN MENGATAKAN SESUATU,
APIP MENENGOK KEARAH HASAN TERLIHAT HASAN SEDANG
MELAHAP NASI.
APIP MENENGOK KEARAH KAMAR. LALU IA KEMBALI MENOLEH
KEARAH HASAN.
APIP
“PAK.. APIP HAYANG KASUR.”
“PAK.. APIP MAU KASUR.”
HASAN
(BERHENTI MELAHAP SARAPAN NYA DAN MEMPERHATIKAN APIP)
“KASUR?”
APIP
“APIP NYARERI AWAK PA MUN HEES DIDINYA”
“BADAN APIP SAKIT-SAKIT KALAU TIDUR DI SITU”
HASAN
“NDEK MEULI KASUR TIMANA HORENG, BAPAK KEUR TEU BOGA
DUIT, PIP”
“PIP, BAPAK LAGI NGGA PUNYA UANG BANYAK.”
APIP
“IH BAPAK MAH, POKONA MAH APIP HAYANG KASUR.”
“POKOKNYA APIP PENGEN KASUR.”
APIP MENARUH SARAPAN NYA YANG BELUM DI MAKAN DAN
BERDIRI DENGAN WAJAH CEMBERUT LALU PERGI MEMASUKI
KAMAR. HASAN TERDIAM MELIHAT ANAK NYA TIBA-TIBA PERGI.
136
TAK BERAPA LAMA, HASAN MELIHAT APIP YANG SUDAH MEMAKAI
TAS KELUAR DARI KAMAR DAN BERJALAN MENUJU KELUAR RUMAH.
HASAN
“HEUEUH TENANG BE, NGKE DI BEULIKEUN.”
“YASUDAH, NANTI BAPAK BELIKAN YA.”
APIP TERHENTI DAN MENOLEH KEARAH AYAHNYA KETIKA HASAN
MENGATAKAN SEPERTI ITU. APIP TERSENYUM KECIL KEMUDIAN
KEMBALI DUDUK DAN MELAHAP SARAPAN NYA.
CUT TO
SCENE 5
EXT. DEPAN RUMAH – PAGI HARI
(CLOSE UP ARANG)
HASAN MENGAMBIL ARANG YANG SUDAH DIBUNGKUS KEATAS
SEPEDANYA, HASAN BERGEGAS MENDORONG SEPEDA ONTEL NYA
DAN BERANGKAT BERJUALAN.
SCENE 6
EXT. JALANAN – SIANG HARI
HASAN MENGAYUH SEPEDA DIJALAN SAMBIL BERTERIAK
MENAWARKAN ARANG.
SCENE 7
INT. WARUNG PAK DODI – SIANG HARI
HASAN MEMARKIRKAN SEPEDA NYA DIDEPAN WARUNG, UNTUK
MENGAMBIL UANG JUALAN ARANG YG DITITIPKAN KEPADA
PEMILIK WARUNG, PAK DODI (46TH).
PAK DODI
“SAN POE IEU MAH TONG WAKA NEUNDEUNHARENG HEULA, KER
TEU LAKU PUGUH.”
137
“SAN HARI INI NGGA USAH NARUH ARANG DULU YA, LAGI SEPI”
(AUDIONYA SAJA, VISUAL MASIH YANG SEBELUMNYA)
HASAN
“EMANG TEU LAKU JASA KITU PA ?”
“EMANGNYA SEPI BANGET PAK?”
PAK DODI
“TUH DELE BEKU SORANGAN, HARENG NGALUMBUK KENEH EWEH NU
MEULI”
“NOH LU LIAT SENDIRI KAN DILUAR ARANGNYA MASIH BANYAK
KAGA ADA YANG BELI”
(DODI MENGAMBIL UANG DARI SAKUNYA DAN MENYERAHAN KEPADA
HASAN)
“YEUH DUIT HAREUNG MINGGU KAMARI, NGAN LAKU OPAT
PALASTIK”
“INI DUIT HASIL PENJUALAN MINGGU INI, CUMA LAKU EMPAT
BUNGKUS”
HASAN
“MUHUN PAK, HATUR NUHUN”
“YAUDAH PAK MAKASIH”
PAK DODI
“KUNAON ATUH NGAJUALAN ARENG SAN? NGAJUAL NU SEJEN BE
PAN BISA MEREN?”
“LAGIAN KENAPA HARUS ARANG SIH SAN? JUALAN YANG LAIN
KAN BISA”
HASAN DIAM MENGHELA NAFAS DAN TERSENYUM.
HASAN
138
“NYA KITU LAH PAK.. NUHUN ATUH PA AI KITU MAH, MANGGA
URANG BALIK HEULA, ASSALAMUALAIKUM”
“YAA BEGITU LAH PAK.. KALO GITU SAYA PAMIT DULU PAK,
ASSALAMUALAIKUM”
PAK DODI
“WALAIKUMSALAM..”
HASAN BERANJAK DARI WARUNG PAK DODI.
SCENE 8
EXT. JALAN & DEPAN TOKO KASUR – SIANG HARI
HASAN TERUS MENGAYUH SEPEDANYA, KINI IA TIDAK TERIAK
MENAWARKAN ARANG. MUKA HASAN DATAR SEPERTI SEDANG
BERPIKIR, SAAT DIJALAN IA MELIHAT TOKO KASUR DISEBRANG
JALAN, IA BERHENTI MEMANDANGI TOKO TERSEBUT. DI DEPAN
TOKO ITU TERDAPAT BANNER YANG BERTULISKAN ADA DISKON
UNTUK KASUR YANG DIJUAL. HASAN PUN MENUNTUN SEPEDANYA
MENYEBRANG JALAN MENUJU TOKO ITU.
SCENE 8B
INT. TOKO KASUR – SIANG HARI
HASAN MEMASUKI TOKO TERSEBUT DAN MULAI MELIHAT-LIHAT
KASUR-KASUR YANG ADA DI SANA. SEORANG PEREMPUAN PENJAGA
TOKO DISANA MELIHAT HASAN DATANG.
PEREMPUAN PENJAGA TOKO (20TH)
“MANGGA PA, AYA NAON, AYA NU REK DIBANTU”
“SILAHKAN PAK,ADA YANG BISA DI BANTU?”
HASAN
“ARI KASUR NU HARGANA MIRING NU MANA NYA?, ANU RADA
RADA MURAH LAH”
139
“KASUR YANG DI DISKON YANG MANA YA MBA?”
PEREMPUAN PENJAGA TOKO
“OHH.. NU ITU PA, SOK BAE ATUH DI DEULEAN HEULA”
“YANG ITU PAK. DI LIAT DULU AJA PAK.”
(SAMBIL MENUNJUK)
TERLIHAT KASUR YANG SUDAH DI BERI TULISAN DISKON 45%
DARI HARGA ASLI, BESERTA HARGA. KASUR YANG SUDAH DI
DISKON ITU BERHARGA 1.125.000 RUPIAH. HASAN SEKETIKA
TERDIAM SAAT TAHU HARGA KASUR YANG SUDAH DI DISKON
TERSEBUT.
PEREMPUAN PENJAGA TOKO TADI PUN KEMUDIAN MENGHAMPIRI
HASAN.
PEREMPUAN PENJAGA TOKO
“KUMAHA PA? NDEK MEULI NU MANA?”
“GIMANA PAK? MAU BELI YANG MANA?”
HASAN
“DUHH KUMAHA NYAK, NGKE DEUI BE LAH, HAMPURA.”
“DUHH GIMANA YA MBA, NANTI SAJA MBA, TERIMA KASIH.”
CUT TO
HASAN PULANG MENGAYUH SEPEDAHNYA DENGAN LESU
SCENE 9
EXT. DEPAN RUMAH - SORE HARI
APIP DUDUK MENGISI PR MATEMATIKA DI DEPAN RUMAH NYA
SAMBIL MENUNGGU KEPULANGAN BAPAKNYA YANG HARI INI
BERJANJI AKAN MEMBELIKANNYA KASUR. TAK BERAPA LAMA,
TERLIHAT HASAN YANG MENGAYUH SEPEDA ONTEL NYA MENDEKATI
RUMAH, NAMUN IA TIDAK MEMBAWA KASUR SEPERTI YANG IA
JANJIKAN KEPADA APIP.
APIP
140
“KASURNA MANA PA?”
“KASUR NYA MANA PAK?”
HASAN
(MENGGELENGKAN KEPALA NYA)
“ISUKAN NYA PIP.”
“BESOK YA PIP.”
(DENGAN NADA HALUS)
APIP LANGSUNG CEMBERUT DAN MASUK KE DALAM RUMAH,
PINTUNYA IA TUTUP DENGAN KERAS.
CUT TO
SCENE 10
EXT. SAMPING RUMAH - SORE HARI
CLOSE UP HASAN MEMASUKAN KAYU KE DALAM TONG, TERLIHAT
BARA KAYU TERBAKAR.
CUT TO
SCENE 11
INT. KAMAR - MALAM HARI
TERLIHAT APIP DAN HASAN TIDUR DENGAN POSISI SALING
MEMBELAKANGI (SHOOT DARI ATAS) APIP BERGERAK DAN
MENGIGAU, HASAN PUN TERBANGUN, TERLIHAT HASAN SHOLAT
MALAM TAKHIYAT AKHIR, HASAN MENGAMBIL SEBUAH KALENG
TEMPAT IA MENYIMPAN UANG DI ATAS LEMARI, HASAN MEMBUKA
KALENG ITU DAN MELIHAT-LIHAT, HASAN MENGAMBIL FOTO
ISTRI NYA DARI DALAM KALENG.
(VO ISTRI HASAN)
“KANG, KALAU AKU UDAH GAK ADA, KAMU JANJI YA, JAGAIN
APIP, SHOLAT, DOAIN AKU DI SURGA”
141
KEMUDIAN IA MENGHELA NAFAS, HASAN MENENGOK KEARAH
APIP, SUARA ADZAN TERDENGAR HASAN LANGSUNG MENUTUP
KEMBALI KALENG ITU DAN MENYIMPANNYA KEMBALI, HASAN
KEMUDIAN MENGGOYANGKAN BADAN APIP UNTUK MEMBANGUNKAN
NYA.
(ESTABLISH DEPAN RUMAH PAGI HARI)
CUT TO
SCENE 12
EXT. JALANAN – SIANG HARI
HASAN KEMBALI BERJUALAN ARANG. IA TERUS MENGAYUH SEPEDA
NYA SAMBIL TERIAK MENAWARKAN ARANG.
SCENE 13
EXT. DEPAN WARUNG PEMILIK KASUR - SIANG HARI
SEORANG IBU IBU SEDANG MENUMPUK BARANG BARANG YANG TAK
TERPAKAI DIDEPAN RUMAHNYA, DIRUMAH ITU JUGA TERDAPAT
WARUNG. HASAN MENAIKI SEPEDA ONTEL NYA SAMBIL MEMBAWA
ARANG DAGANGANNYA. HASAN MELIHAT SEORANG WANITA DI
DEPAN RUMAH TERSEBUT MEMBAWA BANYAK BARANG-BARANG KE
LUAR RUMAH DAN MENUMPUK NYA.
HASAN MENGHAMPIRI WANITA TERSEBUT YANG SEDANG MENUMPUK
BARANG-BARANG DAN MENAWARKAN ARANG
HASAN
"BU ARENG BU?"
“BU ARANG BU?”
PEMILIK RUMAH
"HENTEU PA"
“NGGA PAK.”
(masih beres beres)
MATA HASAN TERTUJU PADA SEBUAH KASUR YANG BERADA DI
ANTARA TUMPUKAN BARANG-BARANG TESEBUT.
142
HASAN
“ETA BARANG NA NDEUK DI NAON KEUN BU?”
“INI BARANG-BARANG NYA MAU DI APAKAN BU?”
PEMILIK RUMAH
“OHH, NDEUK DI RONGSOKEUN, RARIBED LAH”
“OHH, INI MAU SAYA RONGSOKIN.”
HASAN
“KASUR NU ETA NDEUK DI RONGSOKEUN BU? HOOK AMAT NYAK.”
“KASUR YANG ITU JUGA MAU DI RONGSOKIN BU?”
(SAMBIL MENUNJUK KEARAH KASUR)
PEMILIK RUMAH
“HOOH.”
“IYA.”
(DENGAN JUDES)
HASAN
“ARI DIPULANGAN MEUNANG NTEU?”
“BOLEH SAYA BAYARIN GA BU?”
PEMILIK RUMAH
“NDEUK DI BEULI SABARAHA?”
“EMANG BAPAK MAU BAYAR BERAPA KASUR INI?”
SAMBIL MENATAP HASAN DENGAN PANDANGAN MERENDAHKAN
HASAN
(MENGELUARKAN UANG EMPAT LEMBAR LIMA RIBUAN YANG LECEK)
“NGAN AYA SAKIYE BU, DAEK ENTEU?”
143
“SAYA ADA UANG SEGINI BISA BU?”
PEMILIK RUMAH
“PIRAKU NGAN SAKITU. MEUNANG NAON DUIT SAKITU”
“MASA CUMA SEGITU PAK.”
HASAN
“NGAN AYA SAKIYEU BU, KASURNA GEH NGGES RAJIT, ONGKOHNA
GEH DAGANGNA KEUR SEPI, DUITNA NGAN AYA SAKIYEU KIYEU
NA”
“SAYA CUMA ADA SEGINI. DAGANGAN SAYA SEPI”
PEMILIK RUMAH
“NGGES KIYE BE LAH.. KUMAHA MUN HARENG ETA JEUNG AING”
“GIMANA KALO BAPAK JUGA KASIH SEMUA ARANG ITU KE SAYA?”
HASAN
“TEU NENAON SIH TAPI ULAH KABEH BU, MUN DICOKOT KABEH
MAH KUMAHA NEYANG DUITNA POE IYEU”
“JANGAN SEMUA BU, NANTI SAYA CARI UANG HARI INI DARI
MANA?”
PEMILIK RUMAH
“KABEH WE LAH, NGAN HARENG DOANG IYEUH”
“SEMUA LAH PAK. MAU GAK?”
HASAN
(HASAN BINGUNG MAU JAWAB APA)
“KUMAHA LAMUN SAPARONA BAE?”
“GIMANA KALO SETENGAH AJA BU?”
PEMILIK RUMAH
(DENGAN NADA TINGGI)
“HOOH NGGES GEH LAMUN MBUNG MAH, MAAP BE LAH”
144
“YA SUDAH LAH KALO GAK MAU. MAAF YA PAK.”
WANITA PEMILIK RUMAH TADI PUN BERJALAN MAU MASUK KE
DALAM RUMAH MENINGGALKAN HASAN. HASAN TERDIAM SEJENAK
SAMBIL BERFIKIR. TAK BERAPA LAMA, IA KEMBALI MELIHAT
KEARAH WANITA PEMILIK RUMAH TADI DAN MEMANGGILNYA
HASAN
“BU”
CUT TO
SCENE 14
EXT. JALAN TENGAH SAWAH - SIANG HARI
HASAN MENGAYUH SEPEDA SAMBIL MEMBAWA KASUR DIBELAKANG
SEPEDA. IA MELEWATI PESAWAHAN YANG TERDAPAT SATU POHON
BESAR TUMBUH SENDIRI DIPINGGIR JALAN.
SCENE 15
EXT. DEPAN RUMAH – SIANG HARI
TERLIHAT APIP YANG SEDANG BERMAIN PETAK UMPET BERSAMA
TEMAN NYA DI DEPAN RUMAH, IA SEDANG JAGA MENGHITUNG 1-
10.
APIP
“TU, WA, GA, PAT, MA, NEM, JUH, PAN, LAN, LUH”
PAK HASAN DATANG MENGAYUH SEPEDA NYA SAMBIL MEMBAWA
KASUR UNTUK APIP.
KASUR ITU DI TARUH DAN DI IKAT DI BELAKANG SEPEDA.
TERLIHAT ARANG DAGANGAN NYA HARI ITU SUDAH TIDAK ADA
LAGI KARENA IA TUKARKAN SEMUANYA DENGAN KASUR.
KETIKA APIP MEMBUKA MATANYA,
145
APIP KAGET KETIKA MELIHAT AYAHNYA SUDAH DIDEPAN RUMAH
MEMBAWA KASUR,HASAN TERSENYUM MELIHAT APIP.
APIP LANGSUNG BERANJAK DENGAN SEMANGAT MENDATANGI
HASAN.
APIP
“HORE…BAPA MAWA KASUR.”
“HORE…BAPAK BAWA KASUR.”
APIP MENGHAMPIRI HASAN DAN MULAI MEMBANTU MELEPASKAN
IKATAN KASUR DI SEPEDA, HASAN MEMBOPONG KASUR ITU MASUK
KEDALAM RUMAH
FADE TO BLACK
SCENE 16
INT. KAMAR - DINI HARI
HASAN DAN APIP TIDUR DEGAN KASUR BARUNYA. MEREKA PUN
AKHIRNYA BISA TIDUR DENGAN NYAMAN.
MONTASE
JAM MENUNJUKKAN PUKUL EMPAT DUA PULUH
SCENE 16B
INT. KAMAR – DINI HARI
SUARA ADZAN SUBUH MULAI BERKUMANDANG, TERLIHAT HASAN
DAN APIP TIDUR NAMUN DENGAN PAKAIAN YANG BERBEDA.
MONTASE
AYAM JAGO BERBUNYI
SCENE 16C
INT. KAMAR – PAGI HARI
CLOSE UP WAJAH HASAN, MATA HASAN TERBUKA PERLAHAN
DENGAN MENGGUNAKAN BAJU BERBEDA.
146
SCENE 16D
EXT. DEPAN RUMAH – PAGI HARI
HASAN MEMBUKA PINTU RUMAH DENGAN PERLAHAN, IAKELUAR
DARI RUMAH NYA BERJALAN PERLAHAN SAMBIL MEMPERHATIKAN
HARI YANG SUDAH TERANG.
SCENE 16E
INT. DAPUR – PAGI HARI
TERLIHAT HASAN MENUMPAHKAN TELUR KE WAJAN UNTUK
DIMASAK, JAM MENUNJUKKAN PUKUL TUJUH TIGA PULUH PAGI,
APIP YANG SUDAH MENGENAKAN SERAGAM SEKOLAH BERLARI
SAMBIL MERAPIKAN DASI NYA.
APIP
“PAK APIP BERANGKAT HEULA, GEUS KABEURANGAN YEUH…”
“PAK APIP BERANGKAT YA, UDAH TELAT…”
(DENGAN SUARA TERBURU-BURU)
HASAN
“PIP, NYARAP HEULA ATUH…”
“APIP, SARAPAN DULU…”
(SAMBIL MEMASAK TELUR)
NAMUN HASAN HANYA MENDAPATI APIP YANG SUDAH BERLALU,
BERANGKAT KE SEKOLAH NYA.
SCENE 17
EXT. WARUNG PAK DODI – SIANG HARI
TERLIHAT PAK DODI SEDANG DUDUK DI DEPAN WARUNG SAMBIL
MEROKOK. HASAN SAMPAI DI WARUNG PAK DODI. IA
MENSTANDARKAN SEPEDA NYA DAN MENGAMBIL BEBERAPA ARANG
UNTUK DI TITIPKAN DI WARUNG PAK DODI. PAK DODI MENDEKAT
KE HASAN
147
PAK DODI
“SANARIEUN DATANGNA BEURANG?”
“KOK TUMBEN DATENGNYA SIANG”
(IA MENDEKAT KE SEPEDA HASAN)
HASAN
“MUHUN PA,, HAREUNG NA LAKU PA?”
“IYA PAK, WIHH ARANGNYA LARIS NIH PAK?”
(SAMBIL MENARUH ARANG KE GANTUNGAN)
PAK DODI
“ENYA TADI AYA NU BUTUH ARENG LOBA, KOS NA MAH NDEK
DIPAKE JEUNG HAJATAN. MUN DATANG NA TITADI MAH
LUMAYAN.”
“IYA TADI ADA ORANG LAGI BUTUH ARANG BANYAK. BUAT
ACARA-ACARAAN KAYAK NYA. COBA TADI KAMU GAK TELAT SAN.”
HASAN TEDIAM MENDENGAR PERKATAAN PAK DODI. MATA NYA
TERTUNDUK.
CUT TO
SUNSET
SCENE 18
INT. KAMAR TIDUR – PAGI HARI
PAK HASAN DAN APIP TIDUR DENGAN NYENYAK, TIBA TIBA
SUARA KOMAT SUBUH TERDENGAR, MATA HASAN TERBUKA DENGAN
CEPAT.
SCENE 18B
EXT. DEPAN RUMAH – DINI HARI
148
PAK HASAN MEMBUKA PINTU RUMAH DENGAN TERBURU BURU DAN
BERLARI KECIL MENUJU MUSHOLA SAMBIL MEMBENARKAN SARUNG
YANG BELUM RAPIH.
SCENE 19
EXT. DEPAN MUSHOLLA – DINI HARI
HASAN BERLARI MENUJU MUSHOLLA UNTUK MENGEJAR SHOLAT
SUBUH, SETELAH SAMPAI DI DEPAN MUSHOLA IA MELIHAT
ORANG-ORANG SUDAH SELESAI DAN KELUAR DARI MUSHOLLA.
HASAN PUN MASUK KE MUSHOLLA UNTUK MELAKSANAKAN SHOLAT.
SCENE 19B
INT. MUSHOLLA – DINI HARI
PAK HASAN MELAKUKAN SHOLAT DENGAN KHUSYU, SETELAH
TAHIYAT AKHIR IA DUDUK DI SAJADAH NYA SAMBIL
MEMANJATKAN DOA-DOA SETELAH MENUNAIKAN SHOLAT SUBUH,
SETELAH SELESAI, HASAN LANGSUNG BERDIRI DAN BERSIAP
UNTUK PULANG. TERLIHAT DIBELAKANG HASAN ADA PAK USTAD
YANG MASIH DUDUK MEMANJATKAN DOA SAMBIL MEMEGANG
TASBIH, HASAN BERSALAMAN DENGAN PAK USTAD
HASAN
“ASSLAMUALAIKUM, PAK USTAD.”
PAK USTAD
“EEHHH…WALAIKUM SALAM SAN, KUMAHA DAMANG?”
“EEHHH…WALAIKUMSALAM SAN, GIMANA KABAR NYA NIH?”
HASAN
“ALHAMDULILAH SAE PA.”
“ALHAMDULILLAH BAIK PAK.”
PAK USTAD
“NAHA TARA KATINGAL, SOLAT SUBUH AYENA MAH?”
149
“AKHIR AKHIR INI KOK NGGA SHOLAT SUBUH BERJAMAAH LAGI?”
HASAN
“MUHUN PA, AYENA MAH KABEURANGAN WAE.”
“IYA PAK USTAD, AKHIR-AKHIR INI SERING BANGUN
KESIANGAN.”
PAK USTAD
“HUDANG KABEURANGAN? BAPAK GEUS TEUDAEK SOLAT KITU?”
“BANGUN KESIANGAN YA? PAK HASAN UDAH MALES SHOLAT?”
HASAN
“HENTE PAK”
“NGGAK PAK.”
PAK USTAD
(TERSENYUM KECIL SAMBIL MENGGELENGKAN KEPALA)
“MUN KITU TEANGAN MUSABAB ANU NGAJADIKEUN LALAI KA
SOLAT. SHOLAT JAMAAH TEH PENTING SAN, TONG NEPI KA
NINGGALKEUN SOLAT”
“KALO BEGITU YA CARI TAHU APA YANG MENGHAMBAT PAK HASAN
SAMPAI BISA MELALAIKAN IBADAH. SHOLAT BERJAMAAH ITU
PENTING, JANGAN SAMPAI MENINGGALKAN SHOLAT KARENA
ALESAN APAPUN.”
HASAN
“MUHUN PA, HATUR NUHUN PEPELING NA. NYA AI KITU
MAH,ABDI ANGKAT TIPAYUN. ASSALAMUALAIKUM…”
“IYA PAK USTAD, TERIMA KASIH. KALO BEGITU, SAYA PAMIT
PERMISI DULU. ASSALAMUALIKUM…”
PAK USTAD
“MUHUN MANGGA SAN, WALAIKUM SALAM…”
“IYA SAN, WALAIKUM SALAM…”
SETELAH PAK USTAD PERGI, HASAN MASIH TERDIAM SEJENAK.
150
SCENE 20
INT. DEPAN RUMAH – PAGI HARI
HASAN TERDUDUK DI ATAS BALE, IA MEROKOK DAN MEMUTAR
MUTAR KOREK API DITANGANNYA SAMBIL MEMIKIRKAN SESUATU,
HASAN MEMBAKAR SATU BATANG KOREK ITU LALU
MEMERHATIKANNYA. HASAN MEMILIKI RENCANA, IA MEMATIKAN
ROKOK.
SCENE 20B
INT. KAMAR – PAGI HARI
JAM MENUNJUKKAN PUKUL ENAM LEWAT LIMA BELAS PAGI, HASAN
MENGGOYANG-GOYANG KAN BADAN APIP UNTUK MEMBANGUNKAN
NYA.
HASAN
“PIP…APIP…HUDANG, GEURA SIAP – SIAP KA SAKOLA.”
“PIP…APIP…BANGUN, CEPAT SIAP-SIAP KE SEKOLAH.”
APIP
“MMHHHHHH…”
APIP PERLAHAN-LAHAN BANGUN NAMUN MASIH MENGANTUK.
APIP
“GEUS ISUK PA? KUNAON KUARI MAH BAPA NTEU NGAHUDANGKEN
APIP SOLAT SUBUH?”
“UDAH PAGI PAK? KOK BAPAK GAK PERNAH BANGUNIN APIP LAGI
BUAT SHOLAT SUBUH?”
HASAN TERDIAM SEJENAK, MERASA BERSALAH TIDAK
MEMBANGUNKAN APIP, IA MENYURUH APIP MANDI UNTUK
MENGALIHKAN PEMBICARAAN
HASAN
“GEURA MANDI KADITU, NGKE KABEURANGAN DEI”
“UDAH CEPAT MANDI SANA, NANTI TERLAMBAT”
151
(DENGAN NADA SEDIKIT KERAS)
APIP BERANJAK DARI KASUR DAN PERGI KELUAR KAMAR UNTUK
MANDI.
SCENE 20C
INT. KAMAR MANDI– PAGI HARI
APIP MEMBUKA BAJUNYA, IA MENYIRAMKAN AIR KEBADANNYA YG
SUDAH PENUH SABUN
SCENE 20D
INT. KAMAR – PAGI HARI
HASAN MENENGOK DARI DALAM KAMAR UNTUK MEMASTIKAN APAKAH
APIP MASIH MANDI, HASAN MENDEKATI KASUR DI KAMAR. DIAM
SAMBIL MEMPERHATIKAN KASUR ITU. TAK BERAPA LAMA, HASAN
MENGANGKAT KASUR ITU KELUAR RUMAH.
SCENE 21
EXT. HALAMAN RUMAH – PAGI HARI
IA MENARUH KASUR ITU DI HALAMAN RUMAH. SETELAH ITU, IA
MENGAMBIL SEBUAH DIRIJEN BERISI MINYAK TANAH DAN
MENUMPAHKAN MINYAK TANAH ITU KEATAS KASUR. KEMUDIAN,
HASAN MENGELUARKAN SEBUAH KOREK API DARI KANTONG NYA.
IA NYALAKAN KOREK TERSEBUT DAN MULAI MEMBAKAR KASUR.
APIP YANG MASIH MENGENAKAN HANDUK KARENA HABIS MANDI,
BERJALAN KELUAR DARI RUMAH. IA TERDIAM MENDAPATI AYAH
NYA YANG SEDANG ADA DI LUAR RUMAH, BERDIRI SAMBIL
MEMPERHATIKAN KASUR YANG TERBAKAR. APIP MENDEKAT
PERLAHAN-LAHAN.
APIP
“BAPAK……”
HASAN MENENGOK, APIP PERLAHAN MENDEKATI BAPAKNYA, RAUT
WAJAH NYA TERLIHAT SEDIH, APIP PUN KEMUDIAN MENANGIS DI
PELUKAN HASAN.
- SELESAI
152
3.4. Proses Kerja Penata Kamera
“Penata kamera adalah seorang yang bertugas merekam gambar dengan
menggunakan perangkat keras kamera video yang di rekam melalui pita video,
memory, hard disk atau media lainnya sesuai dengan arahan sutradara atau
pengarah acara.” (Nina Kusumawati, dkk 2017:68)
“Kameramen adalah seseorang yang mengoprasikan kamera. Seseorang
kameramen wajib mengetahui seluk beluk kamera sehingga dapat menuangkan
visual sesuai yang di inginkan sutradara.” (Etsa Indra Irawan & Lestari 2011:6)
Dari dua kutipan tersebut penulis menyimpulkan bahwa penata kamera
adalah orang yang bertugas mengoprasikan atau merekam gambar dengan
menggunakan kamera video. Penata kamera juga harus menguasai teknik kamera
dan pencahayaan.
3.4.1. Pra Produksi
Tahap pra produksi merupakan tahap awal sekaligus merupakan yang
paling menentukan berhasil tidaknya sebuah hasil karya, karena pada tahap inilah
semua pihak ikut adil dalam mencari ide yang menarik untuk kemudian
dikembangkan oleh tim, lalu mulailah penulis naskah membuat skenario, awal
selesai lalu dibedah oleh tim untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kemudian
skenario mengalami beberapa revisi tercapailah satu cerita yang sudah sepakati
oleh semua pihak.
153
Dan hunting lokasi pun dilakukan untuk mengetahui tempat mana saja
yang akan digunakan dalam produksi ini, setelah lokasi fix (diel) lalu sutradara
membuat director treatment yang selanjutnya dibuat storyboard oleh peñata
kamera, lalu membuat floor plan untuk rencana pemenempatan kamera (blocking
kamera) dan rencana pergerakan, bersama sutradara berusaha untuk
menvisulisasikan isi cerita tersebut dalam bentuk gambar setelah
mempertimbangkan lokasi dan set dari berbagai sudut guna kepentingan gambar.
Menurut penulis kamera adalah sebuah alat yang sangat penting dalam
sebuah pembuatan film, maka dari itu seorang penata kamera harus tahu kegunaan
dan fungsi dari kamera itu sendiri. Dalam pra produksi ini penata kamera sudah
harus bisa menentukan jenis kamera apa yang harus ia gunakan sesuai yang di
inginkan, sebab banyak sekali macam-macam jenis kamera yang beredar saat ini,
mulai dari kamera handycam sampai kamera profesional broadcast.
Masing-masing jenis kamera mempunyai kelas yang berbeda sesuai
kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya
mungkin fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang berbeda.
Film/video di ambil gambarnya oleh kamera dan kemudian di sambung-
sambung sedemikian rupa sehingga menjadi suatu penuturan yang baik. Semakin
baik di persiapkan, biasanya semakin baik pula karyanya. Terencana detik
perdetik, menit permenit di pilah-pilah dengan seksama, kemudian dirangkai
dengan sangat teliti akan menghasilkan film yang baik. Editor film tidak bisa
merubah yang sudah terjadi dari hasil shooting. Editor tidak bisa merubah
lighting, setting, menyediakan cut away dsb. Editor hanya bisa melakukan
154
penyambungan dari gambar-gambar yang telah di shooting atau telah diambil
gambarnya saja.
Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan
ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan
tabung kamera, yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke
elektrik. Lensa merupakan komponen penting sebuah kamera. Tanpa lensa tidak
akan menghasilkan gambar yang baik. Pada lensa terdepan elemen-elemen yang
terdiri dari Lensa cembung dan cekung (untuk jenis rana pusat, diafragma dan
rana terletak pada lensa kamera). Melalui panel-panel pada lensa kamera, fokus
tidaknya objekdan bukan diafragma dapat di atur sesuai dengan kebutuhannya.
Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan
ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan
tabung kamera, yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke
elektrik.
Sebelum melakukan produksi seorang penata kamera harus sudah
memprediksi pengaruh cahaya dalam video sebab subyek yang direkam akan
terlihat jelas dan cerah apabila berada dalam suasana cahaya yang terang. Obyek
harus memiliki atau dilingkupi cahaya agar dapat diambil gambarnya. Tetapi ada
berbagai macam tipe cahaya yang menerpa obyek.
3.4.2. Produksi
Sutradara maupun juru kamera tidak boleh menyalahgunakan hak
istimewa mereka, dan keduanya tidak boleh bersikap seperti dictator. Mereka
155
harus memecahkan persoalan mereka bersama, saling menghargai dan juga
menghargai kemauan masing – masing untuk mencapai hasil yang baik.
Sebenarnya membuat film tidaklah sulit. Tanpa disadari, film ibarat
kehidupan sehari – hari yang penuh romantika. Hanya saja, dalam kehidupan
sehari – hari, segala sesuatu yang dilakukan tidak terekam oleh kamera. Dan,
secara sadar atau tidak, kita sudah melakukan sebuah adegan. Sementara itu,
dalam film, adegan terekam oleh kamera, yang yang ditampilkan secara menarik,
dan menjadi unsur terpenting.
Dengan demikian, kamera menjadi salah satu aspek terpenting dalam
sebuah pembuatan film. Kamera berfungsi mengambil atau merekam adegan –
adegan yang diarahkan oleh seorang sutradara, kemudian divisualisasikan oleh
pemain – pemain yang melakukan adegan – adegan.
Hubungan antara juru kamera dan sutradara sering menentukan apakah
sebuah film akan menjadi sebuah film yang baik atau yang sedang, film yang
melampaui anggran belanja atau dibawah anggaran belanja. Walaupun masing –
masing mempunyai tugas tersendiri, banyak keputusan harus diambil bersama.
“Filter”, “Emulsion”, proses, dan cara penerangan adalah 100% tanggungan juru
camera, editing dan acting adalah tanggungan sutradara. Tetapi komposisi
gerakan, kadang – kadang lensa, dan efek penerangan adalah hal – hal yang
memerlukan perhatian dari keduanya juru kamera karena ialah yang
melaksanakan, sutrada dimana ada hubungan dengan pola editorial dan keadaan
jiwa dari scenenya.
156
Salah satu kewajiban seorang penata kamera sebelum merekam gambar
adalah dengan mengatur white balance terlebih dahulu. Pada intinya video
menerima cahaya dari tiga warna primer RGB ( red, green, dan blue ).
Pembuat komposisi adalah juru kamera, ia harus menata angle unsur
gambar ke dalam suatu gabungan yang serasi sebelum ia bisa melakukan penataan
atas cahaya bagi para pelaku, gerakan pemain penting dan atau kamera, break
down sequence kedalam shot demi shot dan menetapkan aneka angle kamera yang
dibutuhkan untuk meliputi Thriler
Komposisi sangat erat sekali kaitannya dalam pengambilan gambar.
Karena ini untuk membentuk suatu kesatuan yang serasi dalam sebuah gambar.
Komposisi yang baik adalah aransemen dari unsur-unsur gambar untuk
membentuk sesuatu kesatuan yang serasi (harmonis) secara keseluruhan. Seorang
kameraman harus menentukan apa yang masuk dan apa yang tidak masuk
kedalam bingkai (frame) tersebut. Saat menentukan apa yang masuk dan apa yang
tidak masukdalam gambar yang dibatasi oleh bingkai didalam viewfinder kamera
itu di namakan Framing.
Karena komposisi berhubungan dengan selera - selera artistik, kesadaran
emosional pengalaman dan latar belakang pribadi juru kamera, maka komposisi
jangan digariskan dengan aturan yang ketat. Penataan komposisi bukanlah suatu
proses mekanik. Perhitungan matematika dan geometrika memang bisa
menunjang keberhasilan. Namun kesulitan yang mendasar alam membuat
komposisi untuk audio visual, seorang juru kamera tidak saja berurusan dengan
bentuk dari orang-orang obyek-obyek tetapi dengan juga bentuk dari gerakan-
157
gerakan. Oleh karena itu pengetahuan komposisi fotografi ( statis ) kalau mau
dipakai sebagai pertimbangan dalam membuat komposisi film/video yang
bergerak, seorang juru kamera perlu memperhatikan kesinambungannya.
Perlu diingat bahwa komposisi adalah sebuah pengaturan yang harmonis
dan sedap di pandang mata dari pemain, setting-setting, dan benda-benda lain
sebagai kesatuan didalam ruang yang semuanya itu dimaksudkan untuk
mendapatkan respons dari penonton-penonton harus dipengaruhi baik secara
gambar maupun secara psykologis untuk menyampaikan isi skenario dan
membangkitkan emosi penonton. Usahakan jangan terlalu banyak menampilkan
beberapa pusat perhatian. Buatlah pembingkaian yang mengesankan dinamis dan
menampilkan kesan kedalaman. Gunakan bingkai-bingkai latar depan untuk
mendukung komposisi, dan penggunaannya tepat sehingga tidak mengganggu
subyek - subyek utamanya. Gunakan latar belakang dengan sangat teliti sehingga
dapat membantu subyek utama semakin menjadi pusat perhatian.
Seorang penata kamera juga harus memperhitungkan dalam setiap
pengambilan gambar seperti shot size, angle dan movement untuk menghasilkan
sebuah gambar yang sempurna dan mempunyai makna dalam setiap gambar.
Ada tiga faktor yang menentukan angle kamera, yaitu ukuran subyek,
angle dari subyek, dan tinggi kamera. Sudut pandang (angle) kamera adalah sudut
pandang penonton. Mata kamera adalah mata penonton. Sudut pandang kamera
mewakili mata penonton. Penempatan kamera menentukan sudut pandang
penonton dan wilayah yang diliput pada suatu shot.
158
Ciri khas dari pembuatan film/video dalam konteks sinematografi adalah
gambar bergerak ini kedalam setiap shot. Angle atau sudut pengambilan itu
berhubungan erat dengan lensa kamera, baik jenis lensa yang digunakan maupun
penempatan kamera itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan angle adalah
sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame.
Shot Size yaitu ukuran gambar besar kecilnya subjek dalam sebuah frame
yang memiliki informasi dan makna berbeda sesuai dengan ukuran masing –
masing shoot size. Shoot size yang biasa digunakan didunia audio visual adalah :
(Nina Kusumawati, dkk 2017:80)
a. Extreme Close Up (ECU)
Digunakan untuk detil suatu objek. Memberikan informsi ekspresi.
b. Big Close Up (BCU)
Wajah objek memenuhi layar. Fungsinya untuk memunculkan ekspresi objek
c. Close Up
Hanya menampilkan kepala objek. Fungsinya untuk menekankan ekspresi
objek dan membantu penonton untuk merasakan yang dirasakan objek.
d. Medium Close Up (MCU)
Menampilkan kepala, pundak dan sebagian dada. Fungsinya untuk
memperjelas profil objek kepada penonton.
e. Medium Shot (MS)
159
Menampilkan ujung kepala hingga batas pinggang.fungsinya untuk
memperlihatkan objek lebih jelas kepada penonton dan penonton dapat lebih
mengenali objek dan apa yang sedang objek lakukan.
f. Knee Shot (KS)
Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga lutut. Shot ini lebih netral,
tidak ada penekanan yang terlalu mendalam, namun kita dapat melihat dimana
objek berada.
g. Full Shot (FS)
Pengambilan gambar penuh dari ujung kepala hingga kaki. Fungsinya untuk
memberikan informasi disekeliling objek.
h. Long Shot (LS)
Pengambilan gambar yang luas. Fungsinya menunjukan objek dan latar
belakang nya, memperlihatkan kondisi yang terjadi disekitar objek dan
menunjukan tempat.
i. Very Long Shot (VLS)
Pengambilan gambar yang sangat luas, menampilkan pemandangan
lingkungan objek secara utuh. Fungsiny untuk memberikan informasi bahwa
objek merupakan bagian dari lingkungannya.
Secara umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga, yakni high-angle
(kamera melihat obyek dalam frame yang berada dibawahnya), stright-on angle/
160
eye level (kamera melihat obyek dalam frame secara lurus), serta low-angle
(kamera melihat obyek dalam frame yang berada diatasnya).
Dalam sebuah produksi drama, seorang penata kamera dibebaskan untuk
melakukan movement atau bisa juga disebut pergerakan kamera, kamera tidak
harus selalu statis, penata kamera bebas menggerakan kamera sesuai dengan yang
diinginkannya, seperti pan, tilt up, tilt down, tracking, crane shot, dll.
Dalam pengambilan gambar apakah seorang penata kamera harus
mengikuti alur cerita atau tidak ? jawabannya ya. Walaupun seorang penata
kamera dapat menggunakan alternatife bentuk teknik apa saja sesuai kebutuhan,
ketentuan, tuntutan, serta selera, tapi itu semua harus masih dalam konteks cerita.
Sineas dapat memilih alternatif bentuk teknik apapun sejauh sesuai dengan
konteks naratifnya.
3.4.3. Pasca Produksi
Ketika sebuah produksi film telah selesai, bukan berati kameraman lepas
tanggung jawab setelah produksi, setelah produksi kameraman tetap bekerja
mendampingi dan membantu editor dan sutradara untuk Capture Video mencatat
time code, Shot, Scene, Notes, dan Shot size untuk dimasukan kedalam lembar
kerja kameraman. Setelah itu mempertimbangkan kembali apakah masih ada Shot
– shot yang kurang.
Seorang penata kamera juga harus membantu editor ketika proses editing,
mulai dari capture, pemotongan gambar, masukan gambar mana yang layak
dipakai dan digambar mana yang tidak terpakai, dll. Dalam konteksnya seorang
161
penata kamera harus selalu ada dan selalu siap ketika dibutuhkan pada saat pasca
produksi.
Dalam membuat film, kameraman menjadi salah satu kunci suksesnya
sebuah produksi film. Sebagaimana sutradara, kameraman juga mempunyai peran
yang sangat penting dalam keberhasilan suatu film yang diproduksi. Berkat
kepiawaian kameraman, penikmat film bisa melihat gambar – gambar yang indah
dihasilkan, tentunya yang sesuai dengan skenario yang dibuat.
Faktor utama dalam film adalah kemampuan gambar bercerita kepada
publik penontonnya. Oleh karena itu, seorang penata kamera atau kameraman
dituntut untuk mampu menghadirkan cerita yang menarik, mempesona, dan
menyentuh emosi penonton melalui gambar demi gambar yang direkamnya
didalam kamera. Kameraman juga bertanggung jawab menggoperasikan kamera
secara fisik, serta memlihara komposisi seluruh adegan atau bidikan yang
dimaksud.
Dalam pembuatan film, kameraman akan bekerja sama dengan sutradara,
penata fotografi, aktor, dan kru untuk membuat keputusan teknis dan kreatif.
Pembuatan film juga ditentukan oleh kepiawaian seorang kameraman, yang
terkait dengan pengetahuan dan kemampuan memilih lensa foto yang cocok dan
peralatan lainnya (keseran, mesin derek, dan lain - lain) untuk mengambil adegan
yang baik. Apalagiteknologi saat ini seudah semakin canggih.
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera
Aspek teknik dari kamera film atau dari tugas juru kamera, tidak penting
untuk sutradara, tetapi banyak tahap dari pekerjaan pemotretan berhubungan erat
162
dengan masalah – masalah seorang sutradara. Lensa, komposisi, operasi kamera,
semua pemotretan dibelakang layar ini adalah pekerjaan juru kamera, tetapi harus
dimengerti oleh sutradara. Semakin dimengerti oleh sutradara, semakin mudah
menjadinya pekerjaan dari meraka masing –masing.
Merekam semua hasil shot selama shoting berlangsung. Dengan
sebelumnya menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan
penata artistik, untuk mencapai kesesuaian penafsiran mewujudkan gagasan
penulis skenario dan sutradara dalam bentuk nyata, dengan menciptakan konsep
look dan mood yang disepakati bersama untuk menunjang penceritaan.
3.4.5. Proses Pencipta Karya
a. Konsep Kreatif
Penata kamera harus memberikan sebuah hasil gambar yang maksimal dan
kreativ dengan shot size yang telah dikuasainya. Ada beberapa proses dalam
menvisualisasikan konsep ide cerita. Yang pertama adalah memahami isi cerita
yang telah dibuat oleh penulis naskah kemudian membuat kamera card dan
blocking kamera yang akan diambil oleh seorang kameraman yakni posisi yang
benar maka film yang awal bagus, akan tidak bagus karena salah memilih
komposisi angle. Dalam proses produksi penulis melakukan beberapa shot/angle
yang konsep kreatifnya dilakukan berdasarkan spontanitas karena melihat
beberapa kondisi lokasi dan alat yang tidak cukup memadai. Seperti angle top
shot misalnya yang dilakukan dengan menaiki tangga dan pohon untuk
pengambilan gambar yang maksimal tanpa menggunakan porta jib.
163
b. Konsep Produksi
Dalam konsep produksi dimulai dari mengikuti setiap rapat produksi untuk
membahas penata kamera tidak hanya bekerja sebagai posisinya, tapi juga
membantu penata artistik. Merencanakan peletakan posisi kamera untuk
menentukan blocking kamera.
c. Konsep Teknis
Dalam produksi ini kami menggunakan kamera CANON C-100 yang sudah
memenihi syarat kamera standar profesional. Kamera CANON C-100 juga
termasuk kamera EFP (electronic field produktion). Kamera CANON C-100
menggunakan stock (negative ) film yang sudah standar profesional. Kamera
CANON C-100 telah menggunakan teknologi CEMOS di mana gunanya untuk
meningkatkan kualitas gambar.
164
3.4.6 Kendala dan Solusi Produksi
Di saat produksi drama berjudul “KASUR BARU” ini salah satu kendala nya
faktor cuaca yang tiba-tiba hujan maka solusi yang kami ambil adalah
mendahulukan scene-scene yang berada di dalam ruangan dan lokasi yg aman dari
cuaca yang tidak mendukung.
163
3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera
Konsep Penata Kamera
Camera Report
Blocking Camera
Spesifikasi Kamera
Storyboard
164
Konsep Penata Kamera
Konsep penulis sebagai seorang penata kamera dalam karya drama
“KASUR BARU“ ini adalah memberikan sebuah hasil gambar yang maksimal.
Adapun dalam setiap pengambilan gambar penulis harus berdiskusi dengan
sutradara seputar angle, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera.
Dalam drama ini penulis menggunakan kamera CANON C-100 bagi
penulis kamera CANON C-100 Sudah cukup memenuhi keinginan penulis.
Kamera CANON C-100 mempunyai pengaturan yang terbilang cukup mudah,
yang bisa memudahkan penulis untuk mengatur sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan dalam karya penulis.
Untuk shot dan angle sendiri penulis menggunakan shot adalah Long Shot,
Medium Long Shot, Medium Shot, Medium Close up, Close-up dll. Sebuah shot
tidak akan sempurna jika tidak di dukung oleh angle dan moving, maka itu semua
penulis padukan dalam setiap pengambilan gunanya untuk memperkuat karakter
dalam karya penulis.
165
CAMERA REPORT
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Kamera : Havizai
Tabel 3.10 Camera Report
NO
Scene
Shot
VISUAL
Take Video Note SHOOT
SIZE MOVE ANGEL
1 1 1 VLS Still Eye 1 Hasan berjalan membopong kayu bakar
di hutan 1 ok
2 2 1 CU Still Eye 1 Kasur yang dipukul, debu berterbangan
dari kasur. 1 ok
3 2 2 LS Still Eye 1
Ibu-ibu memukul kasur, apip dan dua
teman nya lewat membawa pancingan dan
ikan, apip berhenti melihat ibu itu.
1 ok
4 2 3 MCU Hand
Held,
pan to
Eye 3 Apip bengong melihat kasur, messi
memanggil apip, apip berjalan. 2 ok
166
messi
5 2 4 LS Still Eye 2 Apip berjalan, ibu itu mengangkat
kasur masuk kedalam rumah. 1 ok
6 3 1 LS Still Top
Shoot 2
Apip dan hasan tidur, apip bergerak
gerak tidak nyaman 2 ok
7 3 2 MLS Still Eye 1 Hasan terbangun dan duduk kemudian
berjalan keluar, apip mengigau. 1 ok
8 3B 1 CU Still Eye 1 Hasan membasuh muka tiga kali 1 ok
9 3B 2 MLS Hand
held Eye 1
Hasan membasuh tangan kanan dan kiri,
membasuh dahi, kedua telinga dan
kaki.
1 ok
10 3C 1 MCU Still Eye 3 Pak Hasan membaca niat dan melakukan
takbir 1 ok
11 3C 2 MS Still Eye 2
Apip sedang tidur memegang
punggungnya karena tidur kurang
nyaman
1 ok
12 3C 3 LS Still Eye 3
Pak hasan duduk takhiyat akhir,
sementara apip tidur. Pak hasan duduk
bertasbih lalu suara adzan subuh
berkumandang, pak hasan bergegas
2 ok
167
untuk membangunkan apip
13 3C 4 MCU Still
OSS
pundak
pak
hasan
3
Hasan membangunkan apip.
2 ok
14 4 1 VLS Still Eye 1 Dua orang masuk mushola disusul pak
hasan kemudian apip dibelakangnya. 1 ok
15 5 1 CU Still Eye 2 Hasan meniup api di tungku
menggunakan bambu 2 ok
16 5B 1 CU Still Eye 1 Apip sedang mengancingi baju. 2 ok
17 5B 2 MS Hand
Held Eye 2
Apip berjalan hendak keluar kamar,
sesampainya di pintu ia menengok
kebelakan terlihat ranjang tidur
seolah menjauh (vertigo shoot)
1 ok
18 5C 1 CU Still Hige
angele 4
Hasan memecahkan telur di mangkuk
kecil 2 ok
19 5C 2 CU Still Eye 3 Membuka mecin sachet ukuran kecil 1 ok
20 5C 3 CU Still Hige
angele 2
Menuang mecin dan garam ke mangkuk 2 ok
168
21 5C 4 CU Still Hige
angele 1
Mengaduk telur dengan sendok 1 ok
22 5C 5 CU Still Hige
angele 3
Menuangkan telur ke wajan yang sudah
panas 1 ok
23 5D 1 MLS Still Eye 2
Apip duduk dibale menuangkan nasi ke
piringnya, hasan datang membawa telur
yang tadi sudah digoreng
1 ok
24 5D 2 CU Still Eye 2 Close up tangan apip mengetuk ngetuk
piring 2 ok
25 5D 3 MCU Still Eye 1
Apip menengok ke hasan seolah ingin
bilang sesuatu,
Dialog apip minta kasur
1 ok
26 5D 4 MCU Still Eye 2 Dialog hasan menyuruh makan, hasan
menenangkan apip sambil makan 1 ok
27 5D 5 LS Still Eye 3 Apip marah turun dari bale mengambil
tas dikamar lalu pergi keluar 2 ok
28 5D 6 Mcu Still Eye 2 Hasan mengiyakan permintaan apip 2 ok
29 5D 7 Mcu Still Eye 1 Apip yang sudah didepan pintu 1 ok
169
tersenyum dan balik lagi untuk makan
30 6 1 CU Still Eye 2 Tangan hasan sedang mengikat
merapihkan arang diatas sepeda 1 ok
31 6 2 LS Still Eye 4 Hasan menaiki sepedanya 2 ok
32 6B 1 Mls Still Eye 6 Hasan mengayuh sepedah ditengah
perkampungan 3 ok
33 6B 2 MCU Follow Eye 2 Shoot dari depan wajah hasan
menawarkan arang 1 ok
34 7 1 LS Still Eye 3 Hasan berhenti didepan warung, ia
masuk kedalam warung 2 ok
35 7 2 MS still Eye 2 Two shoot dialog pak hasan dan pak
dodi 1 ok
36 7 3 CU Still Eye 4 Close up pak dodi berdialog 3 ok
37 7 4 CU Still Eye 2 Close up pak hasan berdialog 1 ok
38 8 1 MS Follow Eye 3 Shoot dari samping hasan mengayuh
sepeda 1 ok
39 8 2 LS Still Eye 5 Hasan lewat di depan toko kasur, ia
menengok ke toko kasur itu dan
3 ok
170
berhenti. Ia memarkirkan sepedahnya
dan masuk toko
40 8 3 CU Still Still 2 Close up papan diskon 1 ok
41 8B 1 MCU Still Eye 2
Two shoot penjaga toko menjawab
pertanyaan hasan sambil menunjuk
ke2arah kasur yang diskon
1 ok
42 8B 2 MLS Still Eye 1
Terlihat tumpukan kasur yang diskon,
hasan inframe dari belakang kamera,
ia mendekati kasur itu dan melihat
tulisan harga kasur tersebut
1 ok
43 8B 3 CU Still Eye 3 POV tangan hasan memegang tulisan
harga kasur 1 ok
44 8B 4 CU Still Eye 5
Wajah hasan bengong karena tau harga
kasur itu mahal, kemudian hasan kaget
karena penjaga kasur mengajaknya
bicara
2 ok
45 8B 5 MCU Still Eye 2 Two shoot hasan menjawab penjaga toko
dan pergi meninggalkan toko kasur 1 ok
46 8B 6 CU Follow Eye 2 Shoot dari depan hasan mengayuh 1 ok
171
sepeda dengan muka lesu
47 9 1 BCU Still Eye 3 Close up apip menulis di buku 2 ok
48 9 2 MCU Still Eye 2 Apip sedang duduk mengerjakan pr
matematika 1 ok
49 9 3 LS Still Eye 3 Hasan inframe dan memarkirkan
sepedahnya didepan rumah 1 ok
50 9 4 MCU Still Eye 2 Apip bertanya masalah kasur 1 ok
51 9 5 MCU Still Eye 2 Hasan menjawab sambil menstandarkan
sepedah 1 ok
52 9 6 LS Still Eye 3 Apip kesal dan beranjak masuk menutup
pintu dengan keras. 2 ok
53 10 1 CU Still Hige
angele 4
Hasan memasukan kayu dengan cara
melemparnya 2 ok
54 10 2 CU Still Hige
angele 2
Kayu tersebut disiram dengan minyak
tanah 1 ok
55 10 3 CU Still Hige
angele 2
Api menyala membakar kayu tersebut 1 ok
56 11 1 MLS Still Top
3 Pak Hasan dan apip tidur saling 2 ok
172
Shoot membelakangi, hasan terbangung
57 11 2 Cu Still Eye 2 Hasan solat, melakukan gerakan sujud
dan salam 2 ok
58 11 3 MS Still Eye 4
Terlihat hasan membuka lemari dan
mengambil sebuah kotak kaleng, ia
mengambil uang dan menghitung
hitungnya, kemudian ia melihat foto
istrinya didalam kotak itu
2 ok
59 11 4 CU Still Hige
angele 3
Close up hasan memegang foto
istrinya. 1 ok
60 11 5 MCU Still Eye 2
Hasan menghela nafas, menengok kearah
apip, adzan subuh terdengar ia
menaruh kembali foto itu kedalam
kaleng dan menaruhnya dalam lemari
1 ok
61 11 6 MS Hand
held
Hige
angele 3
Hasan membangunkan apip, tapi apip
malah membalikan badan karena masih
marah
2 ok
62 12 1 LS Still Eye 4 Establish rumah pagi hari 2 ok
63 12 2 MCU Follow Eye 2 Shoot dari depan hasan mengayuh 2 ok
173
sepeda
64 12 3 LS Hand
held Eye 2
Hasan mengayuh sepeda, menawarkan
arang ke warga 1 ok
65 13 1 MLS Still Eye 1 Ibu ibu sedang mengangkat barang yag
tak terpakai ke depan rumah 1 ok
66 13 2 VLS Still Eye 2
Hasan lewat depan rumah ibu itu dan
menawarkan arang, ia turun dari
sepedahnya dan menghampiri ibu itu
lebih dekat
1 ok
67 13 3 MCU Still Eye 2
Hasan melihat ibu itu sedang
merapihkan barang dikarung dan
melirik sebuah kasur, kemudian ia
bertanya kepada si ibu
1 ok
68 13 4 MCU Still Eye 3
Si ibu menjawab lalu hasan melirik
kasur dan menanyakan ke si ibu, ibu
pun menjawab dgn cuek
1 ok
69 13 5 LS Still Eye 2 Si ibu menaruh karungnya dan berjalan
menghampiri hasan 1 ok
70 13 6 MCU Still Eye 3 Hasan mengambil uang dan menunjukan 1 ok
174
kepada si ibu
71 13 7 MS Still Eye 2 Two shoot hasan dan si ibu negosiasi 1 ok
72 13 8 LS Still Eye 3 Si ibu beranjak meninggalkan hasan
dan merapihkan barang bekas lagi 1 ok
73 13 9 MCU Still Eye 2 Hasan berfikir dan memanggil ibu itu 1 ok
74 14 1 VLS Still Eye 2
Hasan mengayuh sepeda sambil membawa
kasur dibelakang sepeda itu melewati
pesawahan
1 ok
75 15 1 MCU Hand
held Eye 3
Apip bermain petak umpet, ia
menghitung 1-10, dari kejauhan
terlihat pak hasan mendorong sepeda,
Apip membuka mata.
2 oke
76 15 2 MS Hand
held Eye 2
hasan yg sudah menstandarkan
sepedahnya didepan rumah tersenyum 1 ok
77 15 3 MCU Hand
held Eye 2
Dialog apip “hore bawa kasur” 2 ok
78 15 4 LS Still Eye 4 Apip berlari bahagia ke arah bapaknya
dan membantu membawa kasur itu masuk 2 ok
175
79 16 1 LS Still Top
shoot 3
Apip dan pak hasan tidur dengan
nyaman mengunakan baju 1 2 ok
80 16 2 CU Still Eye 3
Timelapse jam berputar sangat cepat
dari jam delapan sampai jam empat
lima
1 ok
81 16B 1 MS Still Eye 4
Shoot dari luar pintu kamar pak hasan
dan apip masih tertidur lelap
menggunakan baju 2
2 ok
82 16B 2 CU Still Eye 3 Ayam jago berbunyi 2 ok
83 16C 1 Mcu Still Eye 2 Mata pak hasan terbuka perlahan
menggunakan baju 3 2 ok
84 16D 1 MS Hand
held Eye 2
Pak hasan membuka pintu rumah ia
berjalan kebingungan 1 ok
85 16E 1 CU Still Eye 2 Hasan menuangkan telur dan
mengaduknya di wajan 1 ok
86 16E 2 CU Still Eye 2 Jam menunjukan pukul 7.30 1 ok
87 16E 3 LS Hand
held Eye 2
Apip keluar dari kamar, terlihat
hasan masih memasak, apip berlari dan
pamit ke hasan
1 ok
176
88 16E 4 CU Still Eye 3 Ekspresi hasan setelah apip pergi 2 ok
89 17 1 LS Hand
held Eye 3
Pak dodi menyiram air dijalanan,
hasan datang ia memarkirkan
sepedahnya di depan toko pak dodi,
hasan mengambil arang dari sepeda dan
menggantungnya di warung, pak dodi
bertanya pada hasan
2 ok
90 17 2 MCU Hand
held Eye 2
Dialog hasan 1 ok
91 17 3 MCU Hand
held Eye 2
Dialog pak dodi 1 ok
92 17 4 CU Hand
held Eye 3
Hasan termenung mendengar perkataan
pak dodi 2 ok
93 18 1 MCU Still Top
shoot 2
Terrdengar komat subuh, hasan yg
masih tidur disamping apip tiba tiba
membuka matanya dan bangun
2 ok
94 18B 1 LS Still Eye 2 Hasan keluar rumah dengan terburu
buru sambil merapihkan sarung 2 ok
95 19 1 VLS Still Eye 3 Terlihat orang orang sudah mulai
keluar dari mushola, hasan in frame
2 ok
177
dari samping
96 19 2 MCU Follow Eye 4
Hasan berjalan masuk mushola
berlawanan dengan orang yang keluar
mushola
3 ok
97 19B 1 MS Still Eye 3 Hasan melakukan gerakan sujud dan
takhiyat akhir 2 ok
98 19B 2 MCU to
LS Still Eye 3
Hasan berdoa dengan husyu lalu pergi
kebelakang (changefocus) duduk dan
salaman dgn ustad
2 ok
99 19B 3 CU Still Eye 4 Dialog pak ustad 2 ok
100 19B 4 MCU Hand
held Eye 3
Dialog hasan 2 ok
101 19B 5 MS, Two
shoot Still Eye 2
Two shoot dialog dan pamit 1 ok
102 19B 6 MCU Hand
held Eye 3
Hasan yg berjalan berhenti sejenak
memikirkan perkataan pak ustad 2 ok
103 20 1 MS Hand
held Eye 1
Hasan menggoyangkan badan apip untuk
membangunkannya, 1 ok
178
104 20 2 CU Hand
held Eye 1
Hasan terdiam mendengar pertanyaan
apip lalu ia menyuruh apip untuk
mandi
1 ok
105 20 3 MLS Hand
held Eye 1
Apip keluar kamar 1 ok
106 20B 1 MS Hand
held Eye 1
Apip membuka baju 1 ok
107 20B 2 MCU Hand
held Eye 2
Apip mandi, ia menyiramkan air
kebadannya yg sudah penuh sabun 2 ok
108 20C 1 MCU Hand
held Eye 2
Hasan menengok kearah kamar mandi
dari dalam kamar tidur 2 ok
109 20C 2 MS Hand
held
Low
angele 3
Hasan mengangkat kasur keluar kamar 3 ok
110 20C 3 MCU Hand
held Eye 2
Hasan berjalan mengangkat kasur
hendak keluar pintu rumah 2 ok
111 21 1 LS Still Eye 1
Hasan menyiram minyak dan menaruh
minyak itu, lalu ia mengambil korek
yg ada di kantong celananya
1 ok
112 21 2 CU Hand High
1 Close up tangan hasan menyiramkan 1 ok
179
held angle minyak ke kasur
123 21 3 MCU Hand
held Eye 3
Hasan menyalakan satu korek kayu ia
diam memandang korek itu lalu
melemparnya
3 ok
124 21 4 LS Still Eye 1 Hasan melempar korek itu hingga kasur
terbakar 1 ok
125 21 5 MCU Hand
held Eye 1
Hasan berdiri melihat kasur yang
terbakar 1 ok
126 21 6 MS Follow Eye 1 Apip yang melihat pintu terbuka
berjalan keluar 1 ok
127 21 7 MCU Hand
held Eye 2
Apip sedih dan bingung sambil
memanggil bapak 2 ok
128 21 8 LS Still Eye 1
Hasan menoleh kearah apip, mereka
berdua saling menatap, hasan
menghampiri apip dan memeluknya
1 ok
180
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.2 Blocking Camera
Scene 1
SKALA 1: 100
UKURAN GAMBAR L : 13 CM P : 7,5 CM
181
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.3 Blocking Camera
Scene 2
SKALA 1 : 100
UKURAN GAMBAR L : 9 CM P : 6 CM
182
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.4 Blocking Camera
Scene 3
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
183
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.5 Blocking Camera
Scene 3B
SKALA 1:8
UKURAN GAMBAR : L : 15 CM P : 12,5 CM
184
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.6 Blocking Camera
Scene 3C
SKALA 1:25
UKURAN GAMBAR : L : 14 CM P : 10 CM
185
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.7 Blocking Camera
Scene 4
SKALA 1:100
UKURAN GAMBAR : L : 15 CM P : 10 CM
186
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.8 Blocking Camera
Scene 5
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 7,5 CM
187
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.9 Blocking Camera
Scene 5B
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
188
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.10 Blocking Camera
Scene 5C
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 7,5 CM
189
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.11 Blocking Camera
Scene 5D
SKALA 1:25
UKURAN GAMBAR : L : 14 CM P : 10 CM
190
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.12 Blocking Camera
Scene 6
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
191
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.13 Blocking Camera
Scene 7
SKALA 1:100
UKURAN GAMBAR : L : 12 CM P : 7,5 CM
192
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.14 Blocking Camera
Scene 8
SKALA 1 : 50
UKURAN GAMBAR L : 12 CM P : 7 CM
193
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.15 Blocking Camera
Scene 9
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
194
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.16 Blocking Camera
Scene 10
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
195
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.17 Blocking Camera
Scene 11
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
196
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.18 Blocking Camera
Scene 12
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
197
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.19 Blocking Camera
Scene 13
SKALA 1:100
UKURAN GAMBAR : L : 12 CM P : 7,5 CM
198
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.20 Blocking Camera
Scene 14
SKALA 1:200
UKURAN GAMBAR : L : 15 CM P: 10 CM
199
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.21 Blocking Camera
Scene 15
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
200
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.22 Blocking Camera
Scene 16
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
201
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.23 Blocking Camera
Scene 16B
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
202
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.24 Blocking Camera
Scene 16C
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
203
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.25 Blocking Camera
Scene 16D
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
204
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.26 Blocking Camera
Scene 16E
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 7,5 CM
205
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.27 Blocking Camera
Scene 17
SKALA 1:100
UKURAN GAMBAR : L : 12 CM P : 7,5 CM
206
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.28 Blocking Camera
Scene 18
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
207
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.29 Blocking Camera
Scene 18B
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
208
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.30 Blocking Camera
Scene 19
SKALA 1:100
UKURAN GAMBAR : L : 15 CM P : 10 CM
209
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.31 Blocking Camera
Scene 19B
SKALA 1:32
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 12,5 CM
210
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.32 Blocking Camera
Scene 20
SKALA 1:20
UKURAN GAMBAR : L : 12,5 CM P : 9,5 CM
211
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.33 Blocking Camera
Scene 20B
SKALA 1:8
UKURAN GAMBAR : L : 15 CM P : 12,5 CM
212
BLOCKING KAMERA
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Havizai
Gambar 3.34 Blocking Camera
Scene 21
SKALA 1:30
UKURAN GAMBAR : L :15 CM P : 12 CM
213
STORY BOARD
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
214
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
215
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
216
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
217
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
218
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
219
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
220
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
221
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit
222
SPESIFIKASI KAMERA
Gambar 3.2 Spesifikasi Camera
Jenis : Canon EOS C100
Effective Sensor Resolution : 8.3 Megapixels
Optical Sensor Size and Type : Super 35mm CMOS
Media Format : AVCHD
Lens Type : Canon EF Lens Mount
Min. Illumination : 59.94 Hz: 0.3 lux
50 Hz: 0.25 lux
Shutter Speed : Max. 1/2000 sec.
White Balanc : AWB, Kelvin setting
(2000K t15000K), daylight,
tungsten, set A, set B
Video I/O : HDMI (Type A x1)
3.5mm Headphone mini-jack (x1)
High Speed Mini-B USB
(input/output x1)
PC Connectivit : HDMI (Type A x1)
High Speed Mini-B USB
(input/output x1)
LANC
Digital Storage Media : Dual SDHC/SDXC
Media Type : SDHC/SDXC
Battery : 7.4 V DC (battery pack: BP-955)
8.4 V DC (DC IN)
223
3.5. Proses Kerja Editor
“Editor adalah sineas profesional yang bertanggungjawab
mengkkostruksikan cerita estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario
dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh”
(Tugas Ariatama & Dita, 2008:143).
Editor haruslah dapat sekreatip mungkin menyunting gambar,
memanjakan,mata penonton dengan potongan – potongan gambar yang menarik
agar penonton tidak jenuh pada saat menikmati film tersebut, seperti adanya effect
transisi, lalu adanya pergantian gambar saat perbincangan agar penonton tidak
bosan. Dan seperti pemberian effect white glow pada flshback dan juga pemberian
slow motion pada inti dari cerita agar dapat membuat penonton benar – benar
menjiwai film tersebut. Karena biasanya cerita dapat di terima dan di resapi
penonton, maka dapat dinilai berhasilah film tersebut dalam aspek penyampaian
cerita. Menurut Bambang Semedhi (2011, 85) pada dasarnya, editing berguna
untuk memperpanjang atau memendekan waktu, mengontrol waktu, memberikan
penekanan terhadap shoot tertentu, dan membentuk alur cerita.
“Editing adalah mengurutkan gambar satu ke gambar berikutnya dengan
membuang gambar – gambar yang tidak di perlukan.” (David Bordwell & Kristin
Thompson: film Art and Introduction, 1998)
224
3.5.1. Pra Produksi
Seorang editor memulai pekerjaannya sebenarnya sejak pra-produksi
filmnya menurut Hermansyah (2009:3), yaitu :
- Mengingatkan shot-shot apa saja yang tidak boleh dihilangkan.
- Mencari stock shot yang bisa digunakan untuk filmnya, biasanya untuk
film yang berhubungan dengan sejarah, olah raga, dokumenter ataupun
film yang memang membutuhkannya. (Selalu saja ada perbedaan
pandangan antara editor dengan sinematografer, misalnya saat
membuat film sejarah, banyak editor yang merasa bahwa stock shot
yang ada di arsip bisa digunakan, namun sinematografer justru ingin
membuatnya. Padahal, manapun yang ingin digunakan harus melihat
kondisi dan situasi film yang akan dibuat, baik pendekatan, budjet dan
lain sebagainya).
Tahap pra produksi merupakan tahap yang sangat penting dalam proses
pembuatan suatu karya audio visual, karena dengan adanya tahap pra produksi
inilah suatu konsep ide atau perencanaan dasar diciptakan, dan keberhasilan tahap
produksi dan pasca produksi tergantung dari kesiapan dan kematangan di tahap
pra produksi. Tidak heran jika tahapan pra produksi membutuhkan waktu dan
kesiapan yang cukup lama.
Didalam tahap pra produksi ini tim produksi yakni sutradara, produser,
dan penulis naskah (Triangle system) merumuskan konsep atau ide cerita yang
akan dibuat. Pada tahap ini pula penulis diharapkan dapat ambil bagian guna
225
memberi masukan kepada sutradara dalam mengkonsepkan gaya pengemasan
karya audio visual yang akan dibuat.
Pada tahap ini, penulis sudah harus merencanakan sistem kerja seperti
apakah yang akan diterapkan pada tahap pasca produksi nantinya. Hal itu yang
akan penulis coba terapkan proses pembuatan Drama Televisi “KASUR BARU”
ini. Tidak sampai disitu saja, skenario yang telah dipilih pun terus mengalami
perubahan kearah yang lebih baik seiring berjalannya waktu pada tahap pra
produksi ini. Dengan tujuan agar mendapatkan hasil yang lebih baik, penulis dan
tim produksi selalu melakukan diskusi dalam mengambil keputusan, sehingga
nantinya dapat tercipta visi dan misi antara penulis dan tim produksi.
Setelah membaca skenario, penulis beserta tim produksi berdiskusi
kembali untuk membahas konsep yang diinginkan oleh sutradara, baik dari
struktur cerita, penataan kamera, penataan lampu, penataan artistik, penataan
suara, editing, pemain, menganalisa skenario sampai pembuatan director
treatment maupun floor plan, yang nantinya akan memudahkan penulis dalam
memperoleh susunan urutan shot pada drama televisi ini.
Untuk menyamakan dan menyatukan ide konsep editing yang akan
digunakan dalam tahap pasca produksi nanti, penulis banyak melakukan diskusi
dengan sutradara dan memberikan masukan maupun penyampaian konsep editing
yang telah penulis buat. Pada akhirnya penulis dan sutradara sepakat untuk konsep
continuity editing dan menggunakan struktur cerita yang berjalan secara non
linier.
226
Penulis beserta tim produksi melakukan hunting lokasi. Setelah
mendapatkan lokasi sesuai dengan tuntutan skenario, penulis bersama sutradara
dan penata kamera ikut terjun untuk membahas shot-shot berdasarkan pada
director treatment yang telah dibuat oleh sutradara. Setelah director treatment
telah disepakati lalu penulis beserta sutradara, penulis naskah, produser dan
penata kamera mengadakan casting pemain dengan tujuan untuk mendapatkan
pemeran yang dapat mencerminkan karakter yang sesuai dengan tuntutan
skenario.
Setelah mendapatkan karakter yang cocok untuk drama televisi “KASUR
BARU” penulis beserta tim produksi melakukan reading talent dan latihan
dengan tujuan untuk memudahkan blocking kamera, blocking talent, dan blocking
cahaya. Secara tidak langsung hal ini pun memberikan gambaran secara visual
kepada penulis mengenai shot-shot maupun urutan adegan yang akan diambil
pada tahap produksi nantinya.
Seorang editor bertugas antara lain :
a. Seorang editor merencanakan sistem kerja yang akan diterapkan pada
proses pembuatan drama televisi ini.
b. Menganalisa atau memahami skenario.
c. Memberi masukan kepada sutradara dalam suatu gaya pengemasan
karya yang akan dibuat. Hermansyah (2009:3)
227
3.5.2. Produksi
“Dalam tahap ini seorang editor tidak memiliki tugas dan kewajiban
khusus, namun dalam proses produksi ini seorang editor dapat membantu
mengawasi pendistribusian dan kondisi material mulai dari laboratarium sampai
materi tersebut berada di meja editing.” Tugas (Ariatama & Dita, 2008:144)
3.5.3. Pasca Produksi
Pada tahapan pra produksi penulis melukan beberapa tahapan seperti :
1. membuat struktur awal shot-shot yang sudah dibuat sesuai dengan
struktur skenario (rough cut 1),
2. Mempresentasikan hasil susunan rough cut 1 kepada sutradara dan
produser.
3. Setelah struktur pertama jadi dan harus mengalami revisi (berdasarkan
hasil diskusi dengan sutradara dan produser), maka dengan kreatifitas
dan imajinasi seorang editor membentuk struktur baru yang lebih baik
dari sebelumnya.
4. Mempersentasikan dan mendiskusikan struktur baru yang di
hasilkannya bersama sutradara dan produser hingga struktur yang
diharapkan (final edit).
5. Menghaluskan hasil final edit (trimming ) hingga film selasai dalam
proses kerja editing (picture lock ). (Tugas Ariatama & Dita,
2008:145)
228
“Definisi Saat Editing ( Pasca Produksi ) adalah sebuah gambar yang
panjangnya dari cut in hingga cut out yang memiliki kesesuaian dengan ide,
konsep cerita ataupun skenarionya.” (Hermansyah, 2009:2)
3.5.4. Peran Dan Tanggung Jawab Editor
Menurut Sastha Sunu dalam buku Job Description Pekerja Film (versi 01),
“Editor juga berperan dalam produksi, walaupun editor tidak mempunyai tugas
dan kewajiban khusus. Namun dalam proses produksi, salah satu peran nya adalah
mengingatkan kepada sutradara apabila ada shot yang terlewat.” (2003:183).
Penulis bertanggung jawab mentransfer data saat produksi,
mengumpulkan, memilih, memotong, menyambung, menyatukan, merapikan
gambar – gambar hasil produksi, mengurutkan gambar sesuai skenario yang sudah
ditentukan, menata gambar dan suara, sesuai dengan skenario sehingga
menghasilkan film yang baik. Oleh karena itu seorang editor diharapkan memiliki
kemampuan dan keahlian yang memadai. Demikian pula juga harus memiliki
ketahanan fisik yang baik, karena di tuntut bekerja keras untuk menyelesaikan
pekerjaan nya.
3.5.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada Drama Televisi “KASUR BARU” ini, editor lebih
menonjolkan audio ambience dan juga color grading pada film ini agar
lebih membangun emosi dari film ini. Color Grading yang saya pilih lebih
229
ke warna tangsten ditambah effect vinget sedikit dan fadded film agar film
memiliki look film dan rasa film yang diinginkan.
b. Konsep Produksi
Dalam melakukan color grading penulis menggunakan addjustmen
layert lalu diberikan video effect lumatri color
Dalam Proses editing film “Kasur Baru” ini penulis menggunakan
software adobe Premier Pro CC 2015
c. Konsep Teknis
Untuk menunjang hasil karya yang bagus diperlukan peralatan dan
perlengkapan teknis yang mempuni pula,dan dalam pembuatan film
“Kasur Baru” Editor menggunakan seperangkat komputer yang di
dalamnya terdapat beberapa software yang digunakan saat editing film ini.
Komputer yang di gunakan oleh editor ialah Prosesor Intel(R)
Core(TM) i3-4460 CPU @3.20Ghz (4CPUs), ~3.7GHz.Harddisk sebesar 1
TB memori RAM DDR III 4GB,VGA Card NVIDIA GeForce GT 630 2
GB, untuk proses editing, Editor menggunakan software Adobe Premier
Pro CC 2015, untuk memotong gambar dan memasukan transisi audio dan
video serta untuk video efek, Editor menggunakan Adobe After Effect Pro
CC 2015 dan Adobe Photoshop Pro CC 2015, untuk merapihkan dan
mememberi sentuhan pada audio menggunakan Adobe Audision CC 2015.
230
3.5.6. Kendala Produksi & Solusi
Pada masing-masing tahapan penulis memiliki beberapa kendala,
diantaranya :
a. Kendala – Masalah yang penulis alami pada saat melakukan proses
pembuatan Karya Tugas Akhir ini adalah ada salah satu scene yang hilang
yang membuat proses editing melambat dan memakan waktu.
Solusi – Solusi yang diambil adalah adegan dalam scene tersebut akhirnya
di ganti dengan VO dan gambar-gambar establish yang sekirnya masih
bisa masuk dalam cerita
b. Kendala – PC komputer rusak; hardisk bermasalah di tengah pengeditan
Solusi – Mengedit dengan menggunakan laptop
c. Kendala – Mengedit menggunakan laptop, namun tidak memadai
Solusi – Membeli hardisk agar bisa mengedit menggunakan komputer lagi
231
3.5.7 Lembar Kerja Editor
Konsep Kerja Editor
Laporan Editing
Logging Picture
Konsep Editing
Spesifikasi Alat Editing
232
Konsep Kerja Editor
Editing secara keseluruhan di Film “Kasur Baru” ini di kemas untuk
Semua Umur, berdurasi sekitar 22 menit.Peran yang dibutuhkan seorang yang
pandai beracting,bekerja keras,idealis,
Konsep Editing
Proses editing akan dilakukan dengan cara cut to cut dan akan di beri
sentuhan efek-efek transisi yang akan membuat film lebih menarik dan
lebih enak di lihat oleh para penonton.Durasi film ini diperkirakan 22:20
detik beserta bumper dan credit tittle.
Konsep Grafis Opening
Sebelum di mulai,film ini nama produksion dan present muncul kemudia
di lanjutkan dengan video bapa hasan berjalan dari kesauhan membawa
kayu bakar lalu berjalan mendekati kamera.
Konsep Warna
Untuk warna kita memakai warna tungsten serta diberi sedikit vinget dan
sedikit fadded film sehingga warna terkesan cinematik,dan apabila ada
gambar yang warnanya kurang berkesan,akan di beri efek tertentu sesuai
kebutuhan kekurangan gambar tersebut.
Rendering
233
Setelah proses editing selesai,maka akan melakuan proses rendering yakni
menyatukan gambar dan mengubah video ke dalam format MP4
H264.Pada proses ini editor menggunakan Software Adobe Premier CC
2015.
Proses Burning
Proses burning adalah proses memindahkan video keladam bentuk kaset
DVD. Dalam proses ini kami akan menggunakan Nero Burn atau IMG
burn ke 1 buah DVD R/RW lengkap dengan cover.
Desain Cover
Proses selanjutnya adalah pembuatan cover yang di buat dari hasil foto-
foto pada saat proses shooting dan telah di edit menggunakan software
Adobe Photoshop CC 2015.Gambar di sesuaikan dengan judul film.
Perangkat Editing
Perangkat editing yang digunakan untuk proses editing yang di gunakan
untuk proses editing pasca produksi ini menggunakan software Adobe
Premier Pro CC 2015
Refrensi Pengerjaan
Refrensi Pengarjaan editing untuk film ini dari film identitiy,Turah dan
Ziarah
Color Bar
234
Durasi siar adalah 5 detik. Tone suara tidak boleh diganti dengan suara
lain atau musik.
Logo BSI
Durasi siar adalah 5 detik. Logo berada ditengah frame,dibawahnya huruf
diketik dengan huruf Besar “AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN
PENYIARAN” font yang di butuhkan “Arial” dengan font size 24 pt.
Program ID
Durasi siar adalah 5 detik. Dalam program ID terdapat informasi
judul,format program,jenis acara,durasi,dan sutradara. Diketik dengan
menggunakan font jenis “Arial” dengan font size 24 pt.
Counting Leader
Counting Leader yang digunakan adalah counting leade Adobe Premier
dimulai dari angka 5.
OBB & Judul Program
Bisa berisi tampilan grafis,trailer (cuplikan-cuplikan gambar) yang
diakhiri dengan tulisan judul program. Durasi siar 20 detik.
Content Acara
Berupa isi dari program audio visual yang akan disajikan
Kerabat Kerja (Credit Title)
235
Berisi nama-nama dari kru yang terlibat dalam pembuatan program
tersebut.ditulis dengan menggunakan jenis font “Arial” dengan font size
24 pt.
Ucapan Terimakasih
Ucapan ditulis secara berurutan.Dimulai dari Ketua jurusan,Dosen
pembimbing,Dosen-dosen BSI,lalu kemudian ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak lainnya. Diketik dengan menggunakan jenis font “Arial”
dengan font size 24 pt.
Copyright
Copyright © Broadcasting_BSI dibawahnya ditulis tahun pembuatan atau
tahun diproduksinya karya ini. Ditulis dengan menggunakan jenis font
“Arial” font size 24 pt.
236
LAPORAN EDITING
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Editor : Rudiyanto
Tabel 3.11 Laporan Editing
No Scen
e
EXT/
INT
Keterangan
Visual Audio SFX Transisi Video Effect Durasi
1. 1 EXT VLS
Hasan berjalan membopong
kayu bakar di hutan
Ambience
“Jangkrik”
Cutting
Lumatri Color
35 Detik
2.
2
EXT
CU
Kasur yang dipukul, debu
berterbangan dari kasur.
Natural Sound
Cutting
Lumatri Color”
3 Detik
3. 2 EXT LS
237
Ibu-ibu memukul kasur,
apip dan dua teman nya
lewat membawa pancingan
dan ikan, apip berhenti
melihat ibu itu.
Natural Sound Cutting Lumatri Color” 10 Detik
4.
2 EXT MCU
Teman 1 memanggil apip,
apip berjalan.
Natural Sound
Cutting
Lumatri Color” 10
Detik
5.
2 INT LS
Apip berjalan, ibu itu
mengangkat kasur masuk
kedalam rumah.
Ambience
“Jangkrik”
Cutting Lumatri Color” 5
Detik
6.
3 INT LS
Apip dan hasan tidur, apip
bergerak gerak tidak
nyaman
Ambience
“Jangkrik”
Cutting Lumatri Color” 3
Detik
7.
3 INT MLS
Hasan terbangun dan duduk
kemudian berjalan keluar,
apip mengigau.
Ambience
“Jangkrik”
Cutting Lumatri Color” 4
Detik
238
8. 3B INT CU
Hasan membasuh muka tiga
kali
Suara Tuti Ambience
“Jangkrik”
Cutting Lumatri Color” 4
Detik
9.
3B INT MLS
Hasan membasuh tangan
kanan dan kiri, membasuh
dahi, kedua telinga dan kaki.
Ambience
“Jangkrik”
Cutting Lumatri Color” 2
detik
10.
3C INT MCU
Pak Hasan membaca niat
dan melakukan takbir
Sad Flute Song Ambience
“Jangkrik”
Cutting Lumatri Color” 9
Detik
11.
3C INT MS
Apip sedang tidur
memegang punggungnya
karena tidur kurang nyaman
Sad Flute Song Ambience
“Jangkrik”
Cutting
Lumatri Color” 38
Detik
12.
3C INT LS
Pak hasan duduk takhiyat
akhir, sementara apip tidur.
Pak hasan sedang berdoa
lalu suara adzan subuh
berkumandang, pak hasan
Sad Flute Song Ambience
“Jangkrik”
Cutting
Lumatri Color” 23
Detik
239
bergegas untuk
membangunkan apip
13.
3C EXT LS
Establish rumah,suara hasan
membangunkan apip.
Sad Flute Song Ambience
“Jangkrik”
Cutting
Lumatri Color” 7
Detik
14.
4 EXT LS
Establish mushola
Suara Tuti Natural sound
Dip to black Lumatri Color” 8
Detik
15. 5 INT CU
Hasan menaruh wajan di
tungku
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 7
Detik
16. 5B INT CU
Apip sedang mengancingi
baju.
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 11
Detik
17. 5B INT MS
Apip berjalan hendak keluar
kamar, sesampainya di pintu
ia menengok kebelakang,
ketika apip out frame
kamera pan right kearah
Natural Sound Cutting Lumatri Color”
5
Detik
240
kasur
18.
5C INT CU
Hasan memecahkan telur di
mangkuk kecil
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 6
Detik
19. 5C INT CU
Membuka mecin sachet
ukuran kecil
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 6
Detik
20.
5C INT CU
Menuang mecin dan garam
ke mangkuk
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 6
Detik
21.
5C INT CU
Mengaduk telur dengan
sendok
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 5
Detik
22.
5C INT CU Menuangkan telur ke
wajan yang sudah panas
Natural Sound Cutting Lumatri Color” 5
Detik
23.
5C INT CU
Close up tangan apip
mengetuk ngetuk piring
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 3
Detik
241
24.
5C INT MLS
Apip dan hasan makan
diatas bale.
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 6
Detik
25. 5D INT MCU
Apip menengok ke hasan
seolah ingin bilang sesuatu,
Dialog apip minta kasur
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 13
Detik
26. 5D INT MCU
Dialog hasan menyuruh
makan, hasan menenangkan
apip sambil makan
Natural sound Cutting Lumatri Color” 40
Detik
27. 5D INT LS
Apip marah turun dari bale
mengambil tas dikamar lalu
pergi keluar
Natural sound
Cutting Lumatri Color” 16
Detik
28. 5D INT MCU
Hasan mengiyakan
permintaan apip
Natural sound Cutting
Lumatri Color” 16
Detik
242
29. 5D INT MCU
Apip yang sudah didepan
pintu tersenyum dan balik
lagi untuk makan
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 9
Detik
30. 6 EXT CU
Tangan hasan sedang
mengikat merapihkan arang
diatas sepeda
Natural
Sound
Cutting
Lumatri Color” 3
Detik
31. 6 EXT LS
Hasan menaiki sepedanya
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 9
Detik
32. 6B EXT MLS
Shoot dari depan wajah
hasan menawarkan arang
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 7
Detik
33. 7 EXT LS
Hasan berhenti didepan
warung, ia memarkirkan
sepedahnya
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 2
Detik
34. 7 EXT LS
dialog pak hasan dan pak
Natural sound Cutting Lumatri Color” 4
243
dodi Detik
35. 7 EXT CU
Close up pak dodi berdialog
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 3
Detik
36. 7 EXT CU
Close up pak hasan
berdialog
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 6
Detik
37.
8 EXT MS
Shoot dari samping hasan
mengayuh sepeda
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
38. 8 EXT LS Hasan lewat di depan
toko kasur, ia menengok ke
toko kasur itu dan berhenti.
Ia memarkirkan sepedahnya
dan masuk toko
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 3
Detik
39. 8 EXT CU
Close up papan diskon
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
40. 8 EXT MCU
Two shoot penjaga toko
menjawab pertanyaan hasan
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 3
Detik
244
sambil menunjuk ke arah
kasur yang diskon
41. 8 EXT MLS
Terlihat tumpukan kasur
yang diskon, hasan inframe
dari belakang kamera, ia
mendekati kasur itu dan
melihat tulisan harga kasur
tersebut
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 4
Detik
42. 8 EXT MCU Wajah hasan melihat
lihat kasur, tiba tiba
terdengar suara penjaga
toko, hasan kaget
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
43. 8 EXT MS
Two shoot hasan
menanyakan harga kasur
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 7
Detik
44. 8 EXT MCU
Hasan melihat lihat
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
45. 8 EXT MLS
Penjaga kasur menanyakan
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 9
Detik
245
mau beli yang mana
46. 8 EXT LS
Hasan pergi dari toko kasur
Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 14
Detik
47. 9 EXT CU
Close up apip menulis di
buku
Sad Flute Song Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
48. 9 EXT MLS
Apip sedang duduk
mengerjakan pr matematika
Sad Flute Song Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 6
Detik
49. 9 EXT LS
Hasan inframe dan
memarkirkan sepedahnya
didepan rumah
Sad Flute Song Natural sound
Cutting
Lumatri Color” 46
Detik
50. 9 EXT MLS
Apip bertanya masalah
kasur
Sad Flute Song Natural Sound Cutting
Lumatri Color” 9
Detik
51. 9 EXT MLS
Hasan menjawab sambil
Sad Flute Song Natural
sound
Cutting Lumatri Color” 33
246
menstandarkan sepedah Detik
52 9 EXT LS
Apip kesal dan beranjak
masuk menutup pintu
dengan keras.
Sad Flute Song Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 12
Detik
53. 10 EXT CU
Hasan memasukan kayu
dengan cara melemparnya
Sad Flute Song Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
54. 10 EXT CU
Kayu tersebut disiram
dengan minyak tanah
Sad Flute Song Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 28
Detik
55. 10 EXT CU
Hasan membakar kayu
tersebut, api berkobar
Sad Flute Song Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 13
Detik
56. 11 INT MLS
Pak Hasan dan apip tidur
saling membelakangi,
Sad Flute Song Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 7
Detik
247
hasan terbangung
57. 11 INT MLS
Hasan solat, melakukan
gerakan sujud dan salam
Natural
sound
Dip to black
Lumatri Color” 25
Detik
58. 11 INT MS
Terlihat hasan membuka
lemari dan mengambil
sebuah kotak kaleng, ia
mengambil uang dan
menghitung hitungnya,
kemudian ia melihat foto
istrinya didalam kotak itu
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 12
Detik
59. 11 INT CU
Close up hasan
memegang foto istrinya.
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
60. 11 INT MCU
Hasan menghela nafas,
menengok kearah apip,
adzan subuh terdengar ia
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
248
menaruh kembali foto itu
kedalam kaleng dan
menaruhnya dalam lemari
61. 11 INT LS
Hasan membangunkan
apip, tapi apip malah
membalikan badan karena
masih marah
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 2
detik
62. 12 EXT LS
Establish rumah pagi hari
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 8
Detik
63. 12 EXT MCU
Shoot dari depan hasan
mengayuh sepeda
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 14
Detik
64. 12 EXT LS
Hasan mengayuh sepeda,
menawarkan arang ke
warga
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 8
Detik
249
65. 13 EXT MLS
Ibu ibu sedang
mengangkat barang yag
tak terpakai ke depan
rumah
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 27
detik
66. 13 EXT VLS
Hasan lewat depan rumah
ibu itu dan menawarkan
arang, ia turun dari
sepedahnya dan
menghampiri ibu itu lebih
dekat
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 15
Detik
67. 13 EXT MCU
Hasan melihat ibu itu
sedang merapihkan
barang dikarung dan
melirik sebuah kasur,
kemudian ia bertanya
kepada si ibu
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 8
detik
68. 13 EXT LS Natural Cutting Lumatri Color” 26
250
Si ibu menjawab lalu
hasan melirik kasur dan
menanyakan ke si ibu, ibu
pun menjawab dgn cuek
sound
Detik
69. 13 EXT MCU
Hasan menanyakan boleh
dibayarin tidak
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 22
Detik
70. 13 EXT LS
Si ibu menaruh
karungnya dan berjalan
menyenderkan tubuhnya
di tiang
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 11
detik
71. 13 EXT MCU
Hasan mengambil uang
dan menunjukan kepada
si ibu
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 2
Detik
72. 13 EXT MCU
Dialog ibu
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 2
Detik
251
73. 13 EXT MCU
Dialog pak hasan
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 4
Detik
74. 13 EXT MCU
Si ibu beranjak
meninggalkan hasan dan
merapihkan barang bekas
lagi
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 6
Detik
75. 13 EXT MCU
Hasan berfikir dan
memanggil ibu itu
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
76. 14 EXT VLS
Hasan mengayuh sepeda
sambil membawa kasur
dibelakang sepeda itu
melewati pesawahan
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
Detik
77. 15 EXT MCU
Apip bermain petak
umpet, ia menghitung 1-
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 30
detik
252
10, dari kejauhan terlihat
pak hasan mendorong
sepeda, Apip membuka
mata.
78. 15 EXT MS
hasan yg sudah
menstandarkan
sepedahnya didepan
rumah tersenyum
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 8
detik
79. 15 EXT MCU
Apip kaget melihat
bapaknya membawa
kasur
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 9
detik
80. 15 EXT LS
Apip berlari bahagia ke
arah bapaknya dan
membantu membawa
kasur itu masuk
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 48
detik
81. 16 INT LS Natural Cutting Lumatri Color” 12
253
Apip dan pak hasan tidur
dengan nyaman
mengunakan baju 1
sound
detik
82. 16 INT CU
Jam menunjukan pukul
4.30
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 31
detik
83. 16B INT MS
Shoot dari luar pintu
kamar pak hasan dan apip
masih tertidur lelap
menggunakan baju 2
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
detik
84. 16B EXT CU
Ayam jago berbunyi
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 6
detik
85. 16C EXT MCU
Mata pak hasan terbuka
perlahan menggunakan
baju 3
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 6
detik
254
86. 16D EXT LS
Pak hasan membuka pintu
rumah ia berjalan
kebingungan
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 3
detik
87. 16E INT CU
Hasan menuangkan telur
dan mengaduknya di
wajan
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 4
detik
88. 16E INT CU
Jam menunjukan pukul
7.30
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 11
detik
89. 16E INT KS
Apip keluar dari kamar,
terlihat hasan masih
memasak, apip berlari dan
pamit ke hasan
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 6
detik
90. 16E INT MCU
Dialog dan ekspresi hasan
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 3
detik
255
setelah apip pergi
91. 17 EXT LS
Pak dodi sedang santai
didepan warung, hasan
datang ia memarkirkan
sepedahnya di depan toko
pak dodi, hasan
mengambil arang dari
sepeda dan
menggantungnya di
warung, pak dodi
bertanya pada hasan
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 5
detik
92. 17 EXT MCU
Dialog hasan
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 8
detik
93. 17 EXT LS
Dialog pak dodi
94. 17 EXT CU
Hasan termenung
mendengar perkataan pak
256
dodi
95. 18 INT MCU
Terdengar komat subuh,
hasan yg masih tidur
disamping apip tiba tiba
membuka matanya dan
bangun
96. 18B EXT LS
Hasan keluar rumah
dengan terburu buru
sambil merapihkan sarung
97. 19 EXT LS
Terlihat orang orang
sudah mulai keluar dari
mushola, hasan in frame
dari kiri, Hasan berjalan
masuk mushola
berlawanan dengan orang
yang keluar mushola
257
98. 19B INT MS
Hasan melakukan gerakan
sujud dan takhiyat akhir
99. 19B INT MLS
Hasan berdoa dengan
husyu lalu pergi
kebelakang (changefocus)
duduk dan salaman dgn
ustad
100. 19B INT CU
Dialog pak ustad
101. 19B INT MCU
Dialog hasan
102. 19B INT CU
Dialog pak ustad
103. 19B INT MS, Too Shot
Two shoot dialog dan
258
pamit
104. 20 EXT BCU
Hasan menyalakan rokok
dengan korek kayu
105. 20 EXT MS
Hasan menghisap rokok
sambil memegang korek,
ia menyender di bilik, ia
memainkan korek
menyalakannya, lalu ia
menengok kearah pintu
106. 20 EXT CU
Close up hasan
mematikan rokok yang
masih setengah di asbak
107. 20B INT MS
Hasan menggoyangkan
badan apip untuk
membangunkannya,
259
108. 20B CU
Hasan terdiam mendengar
pertanyaan apip lalu ia
menyuruh apip untuk
mandi
Apip mandi, ia
menyiramkan air
kebadannya
109. 20C INT MCU
Hasan menengok kearah
kamar mandi dari dalam
kamar tidur
Freaky Flute
Song
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 10
detik
110. 20C INT MS
Hasan mengangkat kasur
keluar kamar
111. 20C INT MCU
Hasan berjalan
mengangkat kasur hendak
keluar pintu rumah
260
112. 21 EXT LS
Hasan menjatuhkan kasur
didepan halaman rumah,
ia masuk ke rumah untuk
mengambil derigen
minyak dan kembali lagi
113. 21 EXT CU
Close up tangan hasan
menyiramkan minyak ke
kasur
114. 21 EXT LS
Hasan menyiram minyak
dan menaruh minyak itu,
lalu ia mengambil korek
yg ada di kantong
celananya
261
115. 21 EXT MCU
Hasan menyalakan satu
korek kayu ia diam
memandang korek itu lalu
melemparnya
116. 21 EXT LS
Hasan melempar korek
itu hingga kasur terbakar
117. 21 EXT MCU
Hasan berdiri melihat
kasur yang terbakar
118. 21 EXT MS
Apip yang melihat pintu
terbuka berjalan keluar
119. 21 EXT MCU
Apip sedih dan bingung
sambil memanggil bapak
262
120. 21 EXT LS
Hasan menoleh kearah
apip, mereka berdua
saling menatap, hasan
menghampiri apip dan
memeluknya
Mocopat
Asmorodono
Natural
sound
Cutting
Lumatri Color” 31
detik
121. Credit Title Mocopat
Asmorodono
Dip to
Black
60 detik
122. Copyright Mocopat
Asmorodono
Dip to
Black
8 detik
123. BTS Musik Cutting 60 detik
124. CV crew Musik Cutting 31 detik
260
LOGGING PICTURE
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayogi
Durasi : 20 Menit Editor : Rudiyanto
Tabel 3.12 Logging Picture
No Logging Picture Video Audio Remark
1. 00:00:00:00-
00:00:05:00
Bars And Tone
2. 00.00:05:00-
00:00:10:00
Logo BSI
3. 00:00:10:00-
00:00:15:11
Judul Program
4. 00:00:15:00-
00:00:20:00
Universal
Counting Lider
5. 00:00:20:00-
00:00:21:00
Present (Black
Video)
Backsound
dialog,atmo
6. 00:00:21:00-
00:00:41:00
Hasan sedang
membawa kayu
dari hutan
Atmo
7. 00:00:41:00-
00:00:44:00
Ibu-ibu sedang
memukul
kasurnya
Foley
261
8. 00:00:44:00-
00:00:54:00
Apip dan
teman-
temannya
sedang bermain
bola melewati
ibu-ibu yang
sedang
memukul kasur
Atmo dan
foley
9. 00:00:54:00-
00:00:57:00
Apip menatap
Kasur yang
sedang ibu-ibu
pukul
Dialog,atmo
dan foley
10. 00:00:57:00-
00:00:59:00
Teman apip
memanggil
Dialog ,atmo,
dan foley
11. 00:00:59:00-
00:01:04:00
Apip berlari
yang di barengi
judul film
Kasur Baru
Atmo dan
foley
12. 00:01:04:00-
00:01:08:00
Establish jam Atmo dan
foley
13. 00:01:08:00-
00:01:53:00
Apip dan Hasan
tidur
Atmo dan
foley
262
14. 00:01:53:00-
00:02:11:00
Hasan wudhu Atmo dan
foley
15. 00:02:11:00-
00:02:17:00
Hasan solat Dialog,atmo
dan foley
16. 00:02:17:00-
00:02:22:00
Apipt idur Atmo
17. 00:02:22:00-
00:02:56:00
Hasan solat Dialog, atmo
dan foley
18. 00:02:56:00-
00:03:00:00
Establise Jam Atmo dan
foley
19. 00:03:00:00-
00:03:10:00
Establise Depan
Rumah
20. 00:03:10:00-
00:03:15:00
Hasan
Menggoreng
Telor
Atmo dan
foley
21. 00:03:15:00-
00:03:25:00
Apip sedang
mengancingkan
baju sekolahnya
dan melihat
tempat tidurnya
Atmo dan
foley
22. 00:03:25:00-
00:04:37:00
Hasan dan Apip
sedang makan
di bale
Dialog, atmo
dan foley
263
dan berbincang
23. 00:04:37:00-
00:04:58:00
Hasan sedang
mempersiapkan
arang yang akan
dia jual dn
kemudian dia
mendorong
sepedanya
Atmo dan
foley
24. 00:04:58:00-
00:05:06:00
Hasan sedang
menggayuh
sepeda di jalan
Atmo,dialog
dan foley
25. 00:05:06:00-
00:06:06:00
Hasan
berbincang
dengan Pa Dodi
Atmo,dialog
dan foley
26. 00:06:06:00-
00:06:11:00
Hasan
menggayuh
sepeda di jalan
Atmo dan
foley
27. 00:06:11:00-
00:07:17:00
Hasan berhenti
di depan took
Kasur dan
berbincang
dengan penjual
kasur
Atmo,dialog
dan foley
264
28. 00:07:17:00-
00:07:44:00
Apip sedang
mengerjakan
PR dan
kemudian hasan
datan kemudian
berbincang
Apip dan Hasan
Dialog, atmo
dan foley
29. 00:07:44:00-
0007:57:00
Hasan sedang
membakar kayu
Atmo dan
foley
30. 0007:57:00-
00:08:34:00
Hasan dan Apip
sedang tidur
kemudian hasan
terbangun
Atmo dan
foley
31. 00:08:34:00-
00:09:06:00
Hasan
melakukan solat
tahajud
Dialog, atmo
dan foley
32. 00:09:06:00-
00:09:33:00
Hasan melihat
foto istrinya
Dialog, atmo
dan foley
33. 00:09:33:00-
00:09:37:00
Establis jam Dialog, atmo
dan foley
34. 00:09:37:00-
00:09:41:00
Establis atas
masjid
Dialog, atmo
dan foley
265
35. 00:09:41:00-
00:09:45:00
Establis kayu Atmo dan
foley
36. 00:09:45:00-
00:09:49:00
Establis depan
rumah
Atmo dan
foley
37. 00:09:49:00-
00:11:15:00
Hasan dan ibu-
ibu warung
berbincang
Dialog, atmo
dan foley
38. 00:11:15:00-
00:11:34:00
Hasan
menggayuh
sepeda dengan
membawa
Kasur di
sepedanya
Atmo
39. 00:11:34:00-
00:12:06:00
Hasan sampai
depan rumah
dan apip sedang
bermain petak
umpet
kemudian hasan
berbincang
dengan apip
Dialog dan
atmo
40. 00:12:06:00-
00:12:10:00
(Black Video)
266
41. 00:12:10:00-
00:12:16:00
Hasan dan apip
tidur
Atmo dan
foley
42. 00:12:16:00-
00:12:19:00
Establis jam Atmo dan
foley
43. 00:12:19:00-
00:12:25:00
Hasan dan apip
tidur
Atmo dan
foley
44. 00:12:25:00-
00:12:28:00
Establis Ayam Scoring,
Atmo dan
foley
45. 00:12:28:00-
00:12:58:00
Hasan
terbangun dan
kemudian
keluar rumah
Atmo dan
foley
46. 00:12:58:00-
00:13:19:00
Hasan sedang
menggoreng
telur dan
berbincang
dengan apip
Foley. Atmo
dan dialog
47. 00:13:19:00-
00:13:28:00
Hasan
menggayuh
sepeda di jalan
Atmo
48. 00:13:19:00-
00:13:56:00
Depan warung
kemudian hasan
dating
267
membawa
arang dan
kemudian
Hasan dan pa
Dodi
berbincang
49. 00:13:56:00-
00:14:01:00
Establis bulan Atmo dan
Scoring
50. 00:14:01:00-
00:14:04:00
Establis depan
rumah
Atmo dan
Scoring
51. 00:14:04:00-
00:14:26:00
Hasan
terbangun dan
kemudian
berlari menuju
mushola
Scoring dan
atmo
52. 00:14:26:00-
00:14:34:00
Establis
mushola
Dialog dan
atmo
53. 00:14:34:00-
00:14:43:00
Hasan
berpapasan
dengan orang-
orang sehabis
solat subuh
Establis
54. 00:14:43:00-
00:16:02:00
Hasan solat dan
sehabis solat
Atmo dan
Dialog
268
kemudian
Hasan
berbincang
dengan Ustad
55. 00:16:02:00-
00:16:32:00
Hasan
membangunkan
Apipdan
berbincang
Dialog, atmo,
dan foley
56. 00:16:32:00-
00:16:39:00
Apip sedang
mandi
Atmo dan
foley
57. 00:16:39:00-
00:17:55:00
Hasan
membawa
Kasur keluar
dan kemudian
ia bakar
Atmo, dan
foley
58. 00:17:55:00- Apip keluar
darin
dalamrumah
kemudian
menghampiri
hasan
Scoring,music
Kasur baru.
atmo dan
foley
59. Credit title Scoring,music
Kasur baru.
atmo dan
269
foley
60. Copyright Musik , foley
61. CV crew Musik scoring
62. BTS Musik scoring
270
KONSEP EDITING
Produksi : Sinema Senja Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : Kasur Baru Sutradara : Ali Prayogi
Durasi : 20 Menit Editor : Rudiyanto
Gambar 3.3 Konsep Editing
1.Color Bar
Durasi 5 detik
2.Logo BSI
271
Durasi 5 detik
3.Program ID
Durasi 5 detik
4.Counting Leader
Dimulai dari angka 5
272
5.Konten Program
6.Credit Title
273
7. Thanks To
8. Copyright
274
SPESIFIKASI ALAT EDITING
Untuk membuat hasil editing yang sesuai dengan konsep kreatif, maka penulis
menggunakan software Adobe Premiere CC 2015. Hal ini dipilih karena dalam software
ini dibutuhkan dalam pembuatan Drama televisi ini. Selain itu software ini juga dapat
menghasilkan gambar yang lebih baik dari pada software lainnya. Dalam menunjang
proses editing, penulis juga menggunakan perangkat komputer dengan spesifikasi
seperti:
- Prosesor Intel(R) Core(TM) i3-4460
- Motherboard ASUS
- Memory RAM DDR III 4GB
- Hard Disk 1 TERA
- VGA Card NVIDIA GeForce GT 630 2 GB
- Monitor 19„‟ BENQ
- DVD RW LG
- Keyboard Logitech K120
- Mouse Logitech M100R
- OS Windows 10 64-bit
275
3.6 Proses Kerja Penata Suara
Pengaturan suara dalam sebuah program secara ditemukan oleh seseorang
penata suara. Penata suara adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas
audio secara keseluruhan selama prose produksi berlangsung.
Menurut Edie Karisto (2013:62) “penata suara tugasnya merekam me-
ngontrol power vocal, artikulasi dan intonasi suara pemain, menjaga suasana
(atmosphere) efek suara dan noise yang terjadi di sekitaran lokasi sooting.”
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menjabarkan bahwa, penata suara
adalah seorang yang paham tentang perlalatan audio yang akan digunakan untuk
merekan suara, dialog atau atmosphere, dan memahami backsound apa yang tepat
untuk gambaran video di dalam sebuah scene.
Pengaturan suara dalam sebuah drama televisi ditentukan oleh penata
suara. Penata suara bertanggung jawab terhadap pengoprasian semua perlalatan
kontrol elektronik yang digunakan oleh studio televisi dan lokasi syuting. Audio
sebagai tata artistik suara berfungsi menekankan sebuah adegan atau pristiwa
tertentu dalam sebuah adegan, baik melalui efek suara atau alunan musik yang
dibuat untuk menghidupkan atau mengambarkan suasana tempat kejadian.
Menurut artanto (2014) “Tata Suara adalah Keindahan bunyi yang seolah
tersembunyi dan menjadi alunan yang harmoni”
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menjabarkan bahwa, seorang penata suara
wajib paham dan hafal akan dialog yang akan diucapkan oleh pemeran atau aktris.
276
Dalam drama televisi mengandung dua unsur yang terpenting yaitu
gambar dan suara. Kedua komponen ini harus seimbang dan menjadi suatu
kesatuan yang tidak bisa dipaksakan, maka dari itu keberadaan seorang penata
suara sangat penting dalam menjujung keberhasilan sebuah produksi drama
televisi disamping aspek – aspek lainya
Pada drama televisi “KASUR BARU” penata suara mempunyai kewajiban
yaitu dalam tahapan pra produksi penata suara harus merancanakan dan
menyiapkan perlalatan yang akan digunakan saat syuting. Dalam tahapan
produksi seorang penata suara melakukan prekaman suara dilapangan dengan
perlalatan yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam tahapan pasca produksi penata
suara melakukan penghalusan suara yang telah direkam pada saat produksi, serta
membantu editor sekaligus menyiapkan suara backsound atau efect suara yang
sudah disiapkan saat produksi.
3.6.1 Pra Produksi
Pada Tahap pra produksi, penata suara bertugas merancang tata suara
sehingga mampu menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutradara dan
digariskan oleh skenario.
Dimulai dengan membedah atau berdiskusi untuk membuat konsep dan
desain suara dan skenario dan visi dari sutradara itu sendiri. Kemudian ikut serta
dalam kegiatan melihat lokasi, bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
suasana, kegiatan ini dimaksud untuk melihat perencanaan blocking audio,
perkemann volley / efek suara dan atmosfir suasana serta untuk mengetahui
gangguan – ganguan suara yang ada dilokasi
277
Setelah itu penata suara menentukan konsep teknik perekaman suara
dilapangan, lalu menentukan kebuthan alat perekaman yang akan digunakan
dilapangan.
Menurut Nina Kusumawati (2015:127) Tugas penata suara pada saat proses Pra
produksi :
a. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi. Pemahaman ini di
maksudkan untuk mengetahui dan mencari apa yang harus di rekam dan apa
yang harus dibuat sound effectnya pada saat produksi. Dalam hal ini yang
harus di pahami adalah tentang aksi tokoh yang bagai mana pergerakan tokoh
dalam sebuah scene, lingkungan atau suasan setting dan atmosfer dan yang
akan di rekam dilokasi, tingkat emosi tokoh yang berhubungan dengan keras
lemahnya suara (apakah suasana marah atau sedih atau menangis) dan transisi
suasana dan waktu antara scene
b. Membuat perencanaa pengelompokan suara dan sound effect. Dari hasil
pemahaman naskah kemudian penata suara pengelompokan suara dan sound
effect dalam bentuk treatment audio. Treatment audio di buat untuk
mempermudah pada saat produksi, kita tinggal memilih yang akan di
produksi dan direkam terlebih dahulu sesuai dengan lokasi yang sudah
ditentukan
c. Memilih backsound, theme song dan scoring musik yang tepat untuk naskah
yang akan di produksi. Pemilihan ini disesuaikan dengan tema dan genre
yang akan di produksi. Pada tahap ini penata suara sudah mulai mendapatkan
bayangan untuk menemukan backsound pada bagian-bagian dari produksi
yang akan dibuat.
278
d. Melakukan huntting lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana, huntting
ini di maksud untuk melihat perncanaan blocking audio dan perkaman sound
effect serta atmosfir suasana di lokasi.
e. Mendata perlatan teknis seperti microphone, mixer audio dan kelengkapan
yang dibutuhkan untuk perkaman suara di lokasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menjabarkan bahwa, seorang penata
suara harus paham dengan alur yang tertera dalam sebuah cerita dan memberikan
penjabaran kepada produser tentang perlatan apa saja yang akan digunakan, harus
mengetahui lokasi dan siap dengan kondisi tempat yang akan digunakan untuk
melakukan produksi, selalu mengecek perlalatan sebelum atau sesudah produksi.
3.6.2 Produksi
Dalam tahap produksi, penata suara mempersiapkan kembali alat-alat yang
akan digunakan pada saat produksi. Adapun alat yang disiapkan penulis pada saat
produksi adalah clip on, hand portable recorder (zoom), boom mic dan erphone.
Dalam Produksi ini clip on berfungsi sebagai penagkap suara disiapkan
untuk mengambil dialog talent. Untuk hand portabel recorder (zoom) digunakan
sebagai media perkem dan juga mengatur atau menkontrol suara yang dikirm dari
clip on, serta pengunaan boom mic dan erphone memonitoring dan mendengarkan
hasil suara saat syuting. Penata suara juga berkoordinasi dengan sutradara, untuk
proses pengambilan suara agar tidak terjadi noise pada saat dialog didalam setiap
shoot.
279
Sedangkan menurut Yudo Tri Atanto, M.Si (2015:128) produksi yaitu :
a. Mempersiapkan perlalatan dan bahan yang di butuhkan untuk perekaman
suara dan sound effect sesuai dengan scrip dan scene yang akan di produksi
b. Mengoperasikan perlengkapan peralatan audio dengan baik dan benar agar
dapat hasil yang maksimal.
c. Melakukan komunikasi dan kordinasi dengan sutradara dan crew teknis yang
lain agar tidak terjadi kesalah pahaman.
d. Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang dipakai dan selalu
bersiap jika terjadi gangguan teknis.
e. Melakukan perkaman di lokasi (real Sound)
f. Melakukan perkaman dan pembuatan sound effect
g. Menghapus spund yang tidak di perlukan
h. Mengatur tinggi rendahnya level audio yang terekam
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menjabarkan bahwa, seorang penata
suara selalu siap dan sigap ketika menghadapi kendala apapun di lokasi, dan
selalu berdiskusi dengan sutradara untuk menentukan hasil rekaman mana yang
akan digunakan.
3.6.3 Pasca Produksi
Dalam tahapan pasca produksi. Penata suara bekerjasama dengan sutradara
dan penyuting gambar untuk mendengarkan hasil suara yang masuk pada saat
proses produksi berlangsung. Selanjutnya penataa suara melakukan perkeman
voice over (VO) sebai kebutuhan konsep. Penata suara kemudian mendampingi
penyuting gambar dalam melakukan proses editingvideo dan membatu meletakan
280
elemen – elemen suara diantaranya musik latar, Voice over, volley, effek suara
dan musik sesuai dengan shoot pada gambar yang sudah diedit oleh penyuting
gambar agar sinkron atau sesuai dengan rekaman dan suara yang digunakan.
Menurut Haryo Windratno,S.PT(2015:129) pasca produksi yaitu:
a. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat.
b. Membantu editor untuk memilih dan menempatkan pemishan antara sound
effect dan sumber suara asli
c. Membantu editor untuk menempatkan backsound, theme song dan scoring
musik yang tepat
d. Menganalisa hasil akhir gambar‟
e. Mengevaluasi hasil perekaman suara
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menjabarkan bahwa, seorang penata
suara wajib ikut ketika prosesediting berlangsung dan membantu editor
memperhalus dialog pada setiap scene.
3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara
Perlu diperhatikan bahwa faktor audio sangat mendukung visualisasi,
mempertegas dan mengantar jalannya cerita dimana suasana dan makna akan
menghilang jika tidak dikombinasikan dengan sound.
Dapat disimpulkan peran dang tanggung jawab penata suara sangatlah
besar karena kehadiran suara mutlak diperlukan mengingat suara adalah
komponen utama informasi dari sebuah program televisi.
281
Mengoperasikan perlalatan audio dengan baik dan benar sehingga mampu
meminimalisir suara-suara noise yang ada serta menguasai teknis setiap perlatan
agar mampu menghadapi ganguan teknis yang terjadi di lapangan. Sedangkan
untuk pasca produksi penulis bekerja sama dengan penyuting gambar dan
sutradara untuk mendengarkan hasil rekaman pada saat produksi dan membantu
penyunting gambar untuk meletakan elemen-elemen diantaranya music latar,
voice over, volley, dan efek suara.
3.6.5 Proses Penciptaan Karya
Didalam produksi ini yang juga merupakan Tugas Akhir, penulis
memegang jabatan sebagai piñata suara. Dalam produksi yang berjudul “KASUR
BARU” ini, segala hal yangh berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab
penulis.
Hal terpenting dalam sebuah program drama televisi. Suara mampu
mendukung gambar yang ditampilkan dan menyampaikan informasi yang tidak
dapat disampaikan melalui gambar saja serta mempertegas mood dan suasana.
Oleh karena itu, keberadaan seorang penata suara mutlak dibutuhkan dalam
sebuah produksi program drama televisi. Konsep kreatif, konsep produksi maupun
konsep teknis harus dipersiapkan dengan baik dan tepat untuk dapat menghasilkan
sebuah karya dengan audio yang baik.
Disini penulis akan mencoba kemampuan yang penulis miliki, dengan
segala keterbatasan dilapangan baik teknis ataupun skill, penulis akan berusaha
semaksimal mungkin agar drama televise ini menjadi sesuai dengan apa yang
diharapkan.
282
a. Konsep Kreatif
Konsep kreatif penata suara dalam produksi drama “KASUR BARU”
adalah menentukan sound-sound yang cocok untuk setiap scene dan juga
mengumpulkan effect-effect suara tambahan. Agar setiap dialog dan adegan
saling mendukung satu dengan yang lainnya. Perekam suara menggunakan cara
direct sound yaitu perekam suara langsung pada saat shooting sehingga suara yang
terekam akan mencerminkan mood pemeran yang diperkuat oleh gambar dan
suasana. Suara-suara natural juga akan sangat memperkuat dan mempertegas
suasana serta setting waktu pada setiap scene.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi penata suara dimulai dari rapat produksi untuk bedah
naskah. Kemudian penata suara menentukan konsep serta alat rekam yang paling
sesuai. Penata suara turut serta dalam hunting lokasi agar dapat diketahui sumber
– sumber noise sehingga dapat diantisipasi dan diperkecil gangguan noise
tersebut. Pada saat produksi berlangsung penata suara mengoperasikan dan
mengarahkan boom mic dengan memperhatikan arahan sutradara agar boom mic
tidak masuk ke dalam frame dan suara dapat terekam dengan jelas.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis penata suara mengunakan dua buah clip on wirless
sennheiser yang dipasangkan untuk masing-masing talent berfungsi sebagai audio
master dan backup sebagai penangkap suara dengan kualitas baik sehingga
mendapat sumber suara yang diharapkan. Untuk media perkeman penata suara
menggunakan hand portable Zoom H6N dengan kualitas baik sehingga perekaman
suara dapat sempurna dan terhindar dari noise. Penata suara juga earphone
283
dengan merek sennheiser HD 201 agar dapat mendengar dialog dengan jelas
sehingga bila terjadi noise atau dialog yang kurang jelas dapat diminta untuk di
ulang.
3.6.6 Kendala dan Solusi Produksi
1. Kendala: Bisingnya suara lingkungan sekitar tempat syuting.
Solusinya : mendatangkan kerumah warga untuk diam sebentar hingga
proses syuting berakhir
2. Kendala :Banyak masyarakat yang melihat proses syuting berlangsung,
susah untuk diam saat proses syuting berlangsung.
Solusinya : memberitahu ke masyarakat untuk diam
3. Kendala :Masuknya suara genset.
Solusinya : membersihkan suara genset di adobe audition dan memasukan
suara atmosfer agar suara gensetnya tidak terdengar
4. Kendala : audio sering tidak terdengar di earphone karena kabel audio
yang tersambung pada zoom kurang pas.
Solusinya : dengan melekatkan kabel audio dengan lakban sehingga tidak
keresek keresek.
5. Kendala : Tidak adanya boom mic saat syuting.
Solusinya : menambah zoom h1 untuk mengambil cover atmo dan dialog
284
3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara
Konsep Penata Suara
Breakdown Penata Suara
Spesifikasi Alat Penata Suara
285
Konsep Penata Suara
Konsep penata suara produksi drama “KASUR BARU” adalah langsung
ketika take berlangsung, disini semua dialog dalam scenario terekam secara jelas
dan jernih karena setiap dialog yang diucapkan para pemeran mengandung
informasi-informasi yang sangat penting dan saling berhubungan dalam setiap
scene. Setiap dialog saling mendukung satu dengan yang lainnya.
Perekaman suara menggunakan cara direct sound yaitu perekaman suara
langsung pada saat shooting sehingga suara yang terekam akan mencerminkan
mood pemeran yang diperkuat oleh gambar dan suasana. Suara-Suara natural juga
akan sangat memperkuat dan mempertegas suasana serta setting waktu pada setiap
scene. Perekaman suara akan dilakukan sebaik mungkin dan diusahakan agar
terhindar dari berbagai noise.
Penulis member audio dalam setiap scene dengan music latar dan music
instrument yang berkonsep bimbang, murung, dan sedih agar membangun suasana
mood penonton.
287
BREAKDOWN AUDIO
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Director : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Suara : Dennis Al Rizky Firdaus
Tabel 3.13 Breakdown Audio
No Scene Lokasi Alat Volley Scoring Treatment
1 1 EXT – Sore Hari, Hutan Zoom H6N Suara Kaki Melangkah - Hasan berjalan Kaki menyusuri Hutan
2 2
EXT– Halaman Rumah Org,
Sore hari
Clip On
Zoom H6N
Suara ibu ibu gebuk
kasur
- Messi : WOOY PIP HAYO BURUAN!!
3 3 INT – Kamar, Dini Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Disebuah Rumah Bilik Yang Sangat
Sederhana, jam menunjukan 03.20 WIB
4 3B
INT – Kamar Mandi, Dini
Hari Zoom H6N
Tetesan air Wudhu - Hasan mengambil air wudhu
5 3C
INT – Ruang Tengah, Dini
Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Hasan melaksanakan sholat dengan
khusyuk di atas sebuah bale
6
4 EXT – Depan Mushola, Dini
Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Suara komat mulai terdengar, terlihat
bebrapa orang berjalan menuju ke
musholla
7 5 INT – Rumah, Pagi Hari Zoom H6N Suara korek api - Hasan sedang menyalakan api di tungku
8 5B INT – Rumah, Pagi Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Apip dikamar sedang memakai seragam
sekolah
9
5C INT - Ruang Makan Pagi
Hari
Zoom
H6N
Memecahkan
cangkang telur
Hasan memecahkan cangkakang telur
dan mengaduk telur didalam mangkuk
kecil
288
BREAKDOWN AUDIO
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Director : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Suara : Dennis Al Rizky Firdaus
No Scene Lokasi Alat Volley Scoring Treatment
10 5D
INT – Ruang Makan, Pagi
Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Apip diam memandangi piring di
depanya
11 6
EXT – Depan Rumah, Pagi
Hari Zoom H6N
- - Hasan mengambi l arang yang sudah
dibungkus
12 6B EXT– Jalan Raya, Pagi Hari Zoom H6N - - Hasan mengayuh sepeda dijalan sambil
berteriak ARANG
13 7
INT – Warung Pak Dodi,
Siang Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Hasan memarkirkan sepedanya didepan
warung
14 8
EXT–Depan Toko Kasur,
Siang Hari Zoom H6N
- -
Hasan terus mengayuh sepeda
15 8B INT – Toko Kasur, Siang Hari Clip On
Zoom H6N
- - Hasan memasuki toko tersebut dan
mulai melihat lihat kasur
16 9
EXT – Depan Rumah, Sore
Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Apip duduk mengisi pr matematika di
depan Rumah
289
BREAKDOWN AUDIO
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Director : Ali Prayoga
Durasi : 20 Menit Penata Suara : Dennis Al Rizky Firdaus
No Scene Lokasi Alat Volley Scoring Treatment
17 10 EXT – Samping Rumah, Sore Hari Zoom H6N Kayu ke dalam tong - Hasan memasukan kayu ke
dalam tong
18 11 INT – Kamar, Mallam Hari Clip On
Zoom H6N
VO Istri Hasan Instrument
gitar
Terlihat Apip dan Hasan tidur
dengan posisi saling
membelakangi
19 12 EXT – Jalanan, Siang Hari Zoom
H6N
- - Hasan kembali berjualan arang
20 13
EXT – Depan Warung Pemilik
Kasur, Siang Hari
Clip On
Zoom H6N
- - Seorang Ibu – Ibu sedang
menumpuk barang yang tidak
terpakai
21 14
EXT – Jalan Tengah Sawah, Siang
Hari
Clip On
Zoom H6N
- Instrument
gitar Hasan mengayuh sepeda
sambil membawa kasur
22 15 EXT – Depan Rumah, Siang Hari Clip On
Zoom H6N
- - Terlihat Apip yang sedang
bermain petak umpet
23 16 INT – Kamar, Dini Hari Zoom H6N - - Hasan dan Apip tidur dengan
kasur barunya
290
24 16B INT – Kamar, Dini Hari Zoom H6N Suara Adzan subuh
dan Suara detak jam
- Suara adzan subuh mulai
berkumandang
25 16C INT – Kamar, Pagi Hari Zoom H6N
Suara ayam jago - Mata Hasan terbuka perlahan
dengan mengunakan baju
berbeda
26 16D EXT – Depan Rumah, Pagi Hari Clip On
Zoom H6N
Suara membuka
pintu
- Hasan membuka pintu Rumah
perlahan
27 16E INT – Dapur, Pagi Hari Clip on
Zoom H6N
Suara detak jam - Terlihat Hasan menumpahkan
telur ke wajan untuk dimasak
28 17 EXT – Warung Pak Dodi, Siang Hari Clip On
Zoom H6N
- - Hasan Sampai di Warung Pak
Dodi
29 18 INT – Kamar Tidur Dini Hari Zoom
H6N
Suara Komat Pak Hasan dan Apip tidur
dengan nyeyak
30 18B INT – Depan Rumah, Dini Hari Clip On
Zoom H6N
Pintu Terbuka - Pak Hasan membuka pintu
Rumah dengan terburu-buru
34 20B INT – Kamar , Pagi Hari Zoom H6N Suara Detak Jam -
Hasan membangunkan Apip
35 20C INT – Kamar Mandi, Pagi Hari Zoom H6N Suara Percikan Air - Apip membuka bajunya lalu ia
mandi
36 20D INT – Kamar, Pagi Hari Zoom H6N
- - Hasan menengok dari dalam
kamar untuk memastikan
apakah apip masih mandi
37 21 EXT – Halaman Rumah, Pagi Hari Clip on
Zoom H6N
Suara Gayung Jatuh Musically
Puisi Hasan Membakar Kasur
291
SPESIFIKASI ALAT PENATA SUARA
1. Spesifikasi clip on sennheiser ew 112-p G3
Gambar 3.4 Spesifikasi Alat Penata Suara
1 EK 100 G3 diversity receiver
1 SK 100 G3 bodypack transmitter
1 ME 2 clip-on microphone (omni-directional)
1 CL 1 jack cable
1 CL 100 XLR cable
1 CA 2 camera adaptor
http://mgmkamera.com/audio/clip-on-wireless-sennheiser
292
2. Spesifikasi ZOOM H6N
Gambar 3.4 Spesifikasi Alat Penata Suara
Interchangeable input capsules that can be swapped out as easily as the lens of a
camera
• Six-track simultaneous recording
• Four mic/line inputs with XLR/TRS combo connectors
• Gain controls (real knobs!) and -20dB pads for each input
• Phantom power for all main inputs: +12/+24/+48V
• Large full-color LCD display, angled so it's easy to read in all environments
• Records directly to SD, SDHC and SDXC cards up to 128GB
• Up to 24-bit/96kHz audio in BWF-compliant WAV or a variety of MP3 formats
• Auto-record, Pre-record and Backup-record functions mean that you'll never
miss that perfect take
• Multitrack to stereo internal mixdown
• Independent monitor and playback mixes
• Virtual VU meters
• Voice memo and up to 99 marks per recording
• Overdubbing, up to 99 takes
• Built-in effects, including low-cut filtering, compression and limiting
293
• Onboard MS decoding
• Normalize, Divide and Trim editing
• Chromatic tuner and metronome
• Loop Playback with user-defined start and stop points
• Variable playback speed, from 50% to 150%
• Variable pitch per track without affecting playback speed
• USB port for data exchange to and from computer
• Multichannel and stereo USB audio interface for PC/Mac/iPad
• Camera strap mounts
• Mounts directly to DSLR or camcorder with optional HS-01 Hot Shoe Mount
adapter
• Accepts standard AA alkaline or NiMH rechargeable batteries
http://www.citraintirama.com/Product-
Detail/ZOOM%20H6%20Handy%20Recorder
294
3.7 Proses Kerja Penata Artistik
Menurut Irwanto, Nina Kusumawati, Supriyadi, dan Yudo Triartanto
(2014:193) Tata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran
televisi atau Tim Produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv
atau produksi film. Penataan artistik merupakan suatu hal yang penting dalam
menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama tv, film maupun
program non drama. Penataan artistik juga dapat mendukung suasana dan karakter
pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.
Penata Artistik atau Art Director bertanggung jawab dalam menciptakan
penataan yang baik, termasuk segala urusan properti, kostum, make up, set desain
dan sebagainya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi penata artistik untuk
menciptakan pandangan yang luas, terus berpikir untuk sesuatu yang baru dan
secara konstan berusaha menciptakan kreativitas yang lebih tinggi.
Menurut Aclina (dalam Irwanto, Nina Kusumawati, Supriyadi, dan Yudo
Triartanto, 2014:193) Art Director ; Penata seni; adalah orang bertanggung jawab
terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan set, dekor, tata busana, dan
make up dalam pembuatan program televisi; seorang art director dituntut
berpengetahuan dan berketrampilan luas terutama menyangkut produksi,
fotografi, tata cahaya, efek dan editing.
Dengan demikian menurut Saroenggalo (dalam Irwanto, Nina
Kusumawati, Supriyadi, dan Yudo Triartanto, 2014:193) Pengarah artistik adalah
orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan look film.
295
3.7.1 Pra Produksi
Menurut Naratama (2013:262) Pra Produksi adalah berbagai kegiatan
persiapan sebelum pelaksaan produksi dimulai.
Tahap awal seorang penata artistik dalam pembuatan sebuah produksi
drama televisi adalah menganalisa naskah bersama sutradara dan penata kamera
untuk menyelaraskan gagasan yang dibuat oleh penulis naskah dan menciptakan
konsep artistik yang disepakati bersama.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada
tahap ini menurut Irwanto, Nina Kusumawati, Supriyadi, dan Yudo Triartanto
(2014:204-205) :
a. Planning meeting dalam pertemuan perencaan program televisi/produksi film
produser menyerahkan draf skenario. Dalam hal ini produser didampingi
sutradara.
b. Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan
untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan,
setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka penata harus
mulai membuat list set/breakdown tata artistik apa saja yang diperlukan.
c. Menentukan Tim Divisi yang berada dibawah tanggung jawab Art Director.
d. Melakukan riset atau hunting lokasi untuk menentukan kesesuaian lokasi
dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan
script yang telah didapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah
296
menemukan lokasi dan meneliti tempat tersebut. Lokasi yang digunakan
harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan ke dalam perencanaan teknis
dan non teknis. Kemudian dilakukan penjajakan lokasi-lokasi harus benar-
benar diteliti apakah aman dan terlindungi dari hal-hal yang tidak diingikan.
Sebagai Art Director kita harus memperhitungkan set apakah dapat
melindungi kita yang pada saat cuaca yang buruk.
e. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi keaslian.
f. Merinci apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film. Jika sudah
tahu set apa saja yang dibutuhkan maka ia sudah dapat memulai membuat
checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya property kecil
sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung misalnya
atau apa saja yang membutuhkan kontruksi, disini jika merupakan produksi
besar, art director bisa bekerja sama dengan bagian kontruksi.
g. Penata artistik memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set
desaigner kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk floor
plan. Berikutnya, masing-masing department mempelajari apa-apa yang harus
disiapkan. kebutuhan set dekorasi, property, serta grafika adalah hal-hal yang
sangat serius diperhitungkan secara detail oleh penata artistik.
h. Art director meminta persetujuan sketsa set yang telah dibuat kepada
produser dan sutradara.
i. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang
dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus dikeluarkan, jika
memang budget terbatas, maka dengan sendirinya ia harus pintar-pintar
297
membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang
sesuai dengan asliny dengan budget yang standar, maka namanya akan
semakin dikenal.
j. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka Art Director mengecek
keseluruhan persiapan artistic sampai tahap produksi.
k. Production Meeting Pengarah acara mengundang masing-masing divisi yang
terlibat dalam pelaksanaan produksi Satuan kerja tata artistik yang dipimpin
oleh Art Director antara lain decorator, magister property, penata grafis,
penata rias/busana dan animator. Dalam pertemuan ini masing-masing satuan
kerja memberikan laporan mengenai perencanaan tugas masing-masing.
Sekecil apapun perubahan pada perencanaan ini harus diutarakan untuk
mendapat hasil yang maksimal.
i. Technical Meeting. Pembicaraan pada pertemuan ini berkisar pada masalah
teknis pelaksanaan produksi di lapangan. Pada divisi Art segala suatu telah
selesai maka mencatat segala kegiatan pada produksi khususnya yang
berkaitan dengan penempatan dekorasi dan property. Petugas property harus
memberi tanda tiap property dan set dekor yang akan digeser agar tidak
mengganggu sudut pengambilan gambar camera. Dalam penjajakan lokasi ini
Art director beserta divisinya harus melengkapi dengan alat-alat yang
dibutuhkan.
3.7.2 Produksi
298
Pada saat produksi, maka tiap scene Art director perlu ada dan berada di
dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang
diharapkan, sesuai dengan naskah yang sudah dibuat.
Hal-hal yang dilakukan Penata Artistik pada saat produksi antara lain :
a. Menjadwalkan pembagian shot.
b. Membuat setting dan properti.
c. Menjaga kontiniti artistik.
d. Menyiapkan make up dan wardrobe.
3.7.3 Pasca Produksi
Pada tahap ini Art director melakukan evaluasi kepada semua divisi yang
berdapat didalam Art departemen, agar bisa mengetahui kekurangan-kekurangan
pada saat pengambilan gambar, agar tetap terjaga kontini Artistik dan tidak terjadi
jumping pada setiap perpindahan shoot yang dilakukan.
Kemudian Art director berserta semua anggota divisi Art departemen
mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art lain. Sebelum
dikembalikan semua property di cek terlebih dahulu dari awal sampai akhir yang
sudah terdaftar dalam equipment list Artistik. Saat semua sudah selesai, Art
director beserta anggotanya memilah dan memilih property mana saja yang milik
sendiri dan yang bukan milik sendiri, agar tidak tertukar dan hilang di lokasi.
Selain itu Art Director memberikan laporan keuangan department Art
kepada produser untuk mengecek budgeting yang sudah digunakan oleh
299
department Art, agar tidak ada kesalahan dalam menghitung semua biayanya dan
tidak terjadi kesalah pahaman antar crew lainnya.
3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik
Secara teknis Penata Artistik bertanggung jawab atas seluruh penyediaan
kebutuhan artistic mulai dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.
Menurut Tino Saroengalo (dalam Irwanto, Nina Kusumawati, Supriyadi, dan
Yudo Triartanto, 2014:195-196) dalam menjalankan tugasnya seorang peengarah
artistic bertanggung jawab dalam beberapa hal :
a. Membangun dunia pemain yang diinginkan oleh sutradara. Dalam
menciptakan dunia pemain tersebut seorang pengarah artistic harus
mementingkan pada apa yang terlihat di dalam kamera. Segala suatu
dirancang sesuai dengan sudut pengambilan gambar sehingga tidak terjadi
pembangunan set atau peletakan property yang mubazir.
b. Set Dressing, yaitu segala sesuatu yang ada di dalam set.
c. Benda kecil lainnya terutama yang berhubungan langsung untuk dipakai oleh
pemain tidak termasuk dalam set dressing tetapi property.
d. Pengadaan barang cadangan atau duplikasi untuk benda yang akan dirusak
atau dikotori pada saat take.
e. Property master.
f. Bekerjasama dengan penata kostum untuk menciptakan look dari kostum
keseluruhun film.
300
g. Bekerjasama dengan penata rias/rambut dan mengawasi jangan terlalu pucat.
h. Pengarah Artistik, property master penata kostum maupun penata rias harus
membuat breakdown adegan sesuai naskah untuk departemen masing-masing.
3.7.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Setelah membaca naskah yang sudah ditulis oleh penulis naskah dengan
judul “Kasur Baru”, dari segi kreatif penulis akan membuat beberapa set,
yaitu set rumah bilik, dapur, kamar tidur, toko kasur, dan warung. Pada set
rumah bilik, dapur dan kamar tidur penata artistik akan membuat konsep
sederhana dengan kesan kemiskinan yang ada pada era masa kini. Untuk
set rumah bilik, dapur, dan kamar tidur penata artistik mulai berimajinasi
dan melakuan riset seperti sebuah set rumah dan dapur yang akan ditata
seperti pada film Sang Penari dan seperti set dapur yang ada pada
kehidupan aslinya di pedesaan. Dan untuk set toko kasur dan warung,
penata artistik memilih untuk mencari bangunan toko kasur dan warung
yang sudah ada. Properti yang digunakan dalam pembuatan film ini juga
menggunakan properti asli, serta wardrobe dan make up menyesuaikan
karakter masing-masing talent. Seperti Pak Hasan seorang penjual arang
kayu keliling yang menggunakan celana panjang, kaos, dan bucket hat
untuk berjualan arang, sedangkan Apip menggunakan wardrobe yang
sederhana sesuai dengan status ekonominya yang rendah, seperti
menggunakan kaos dan celana pendek.
b. Konsep Teknis
301
Dari segi teknis proprerti yang digunakan dalam film “kasur baru” adalah
properti asli yang penulis cari dan beli dibantu oleh beberapa crew lainnya.
c. Konsep Produksi
Ketika proses produksi penata artistik harus cekatan dalam
mempersiapkan properti, wardrobe dan make up apa saja yang dibutuhkan
pada setiap scene yang berbeda, oleh karena itu penata artistik harus lebih
berdekatan dengan sutradara agar bisa memastikan properti yang masuk
saat pengambilan gambar sesuai keinginan sutradara dan sesuai dengan
naskah yang sudah ada.
3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya
1. Kendala : Kekurangan orang untuk departemen artstik, menyebabkan
waktu yang dibutuhkan untuk mengeset lokasi menjadi lebih lama.
Solusi : meminta bantuan pada departemen lainnya yang sedang tidak
sibuk untuk membantu department artistic.
2. Kendala : Kondisi alam yang sering hujan, menjadikan lokasi yang masih
banyak tanah merah menjadi becek dan sedikit menghambat kegiatan
crew.
Solusi : Di saat hujan, crew memilih untuk mengambil gambar yang set
lokasi di dalam ruangan.
3. Kendala : Masih kurangnya komunikasi yang aktif antar crew.
Solusi : Mengadakan evaluasi disetiap selesai shooting, agar setiap crew
mengetahui apa saja kekurangan satu sama lain, dan pada shooting hari
berikutnya dapat diperbaiki.
4. Kendala : Masih ada beberapa properti yang masih belum siap.
302
Solusi : Mencari dan membeli properti yang kurang disekitar lokasi dan
memanfaatkan barang-barang yang sudah ada di lokasi.
303
3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik
Konsep Artistik
Breakdown Penata Artistik
Set Lokasi
Set Design
Floorplan
Breakdown Wardrobe
304
Konsep Artistik
Menurut Irwanto, Nina Kusumawati, Supriyadi, dan Yudo Triartanto
(2014:193) Tata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran
televisi atau Tim Produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv
atau produksi film. Penataan artistik merupakan suatu hal yang penting dalam
menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama tv, film maupun
program non drama. Penataan artistik juga dapat mendukung suasana dan karakter
pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.
Dalam sebuah produksi film atau acara televise, penata artistik
membawahi divisi-divisi yang membantu pelaksanaan produksi tersebut, meliputi
disivi set designer, penata properti, set builder, penata kostum, penata make up,
special effect, painter, graphics.
Set designer selalu melakukan konsultasi dan koordinasi mengenai
pendekatan dan penekanan konsep artistik. Serta membantu Art director
menyiapkan konsep berupa floorplan, elevationplan dan set design.
Penata properti adalah orang yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan apa yang digunakan oleh artis dalam melakukan sebuah
adegan. Selain itu juga membantu art director dalam kelengkapan sebuah set dan
menyusun anggara kebutuhan properti yang akan digunakan.
Set builder adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pembuatan set
atau lokasi. Lebih focus pada bahan yang penataan sesuai dengan floorplan. Selain
itu juga punya tugas untuk membuat elemen dekorasinya.
305
Penata kostum merupakan orang yang bekerja mengatur segala bentuk
pakaian atau yang dikenakan oleh pemain dalam melakukan adegan sesuai dengan
tuntutan cerita atau scenario.
Penata Make up adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias
untuk pemain dalam melakukan adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam
cerita. Biasanya penata kostum dan penata make up dijadikan dalam satu tim,
bekerja di bawah pengawasan dari Art director.
Dalam kutipan di atas penata artistik melakukan riset lokasi yang
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh naskah, dan setelah menemuan lokasi
yang sesuai dengan yang dibutuhkan penulis untuk mempersiapkan property,
wardrobe dan make up.
Untuk properti, penata artistik mencari barang-barang yang dibutuhkan
oleh naskah seperti mencari kasur kapuk, tikar pandang, ranjang tempat tidur,
rumah bilik tua, dan yang lainnya, dan juga meminta bantuan kepada crew.
Untuk wardrobe kami mempersiapkan semuanya, dari wardrobe untuk pemain
utama ataupun pemain pendamping. Dan untuk make up, kami menggunakan
make up yang natural, karena disini pemeran utamanya adalah seorang bapak-
bapak dan anak kecil laki-laki.
Dalam pembuatan set penata artistik meminta arahan kepada
sutradara, apa saja yang diinginkan oleh sutradara agar gambar terlihat lebih
nyata, penata artistik dalam membuat set design di bantu oleh asisten penata
aristik seperti set kamar tidur, dapur, warung sembako, musholah, dan lain
sebagainya.
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
305
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
1 Hutan Tengah
Hutan
1 Ext Sore Pak Hasan Kaos putih,
celana pendek
Kayu bakar,
golok,
natural
2 Perkampunga
n
Halaman
Rumah
Orang
2 Ext Sore Apip,
Messi,
Kaos bola,
celana pendek
Alat pancing,
jaring, ikan,
natural
Ibu-ibu Daster,
kerudung
Pukulan rotan,
kasur, bale
natural
3 Rumah Pak
Hasan
Kamar 3 Int Dini
hari
Pak Hasan Kaos, Sarung Jam, Tikar
pandan,
Ranjang, bantal
2,
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
306
Apip Kaos dan celana
pendek
Sarung, lemari Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
4 Rumah Pak
Hasan
Kamar
Mandi
3B Int Dini
hari
Pak Hasan Kaos, Sarung Tempat Wudhu,
gayung, bak
mandi,
Natural
5 Rumah Pak
Hasan
Ruang
Tengah
3C Int Dini
hari
Pak Hasan Baju koko,
Sarung, Peci
Ranjang, Tikar,
Al-Quran,
Sajadah, tasbih
natural
Apip Kaos dan celana
pendek
Lemari, Sarung
Apip, Bantal 2,
Tikar Pandan
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
307
6 Musholah Depan
Musholah
4 Ext Dini
hari
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
7 Rumah pak
Hasan
Dapur 5 Int Pagi Pak Hasan Kaos putih,
sarung
Tungku kayu,
Bambu, Kayu
bakar, Wajan,
Spatula,
Peralatan dapur
Natural
8 Rumah pak
Hasan
Kamar 5B Int Pagi Apip Seragam SD, Jam, Ranjang,
Tikar, Bantal 2
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
308
9 Rumah pak
Hasan
Dapur 5C Int Pagi Pak Hasan Kaos putih,
sarung
Wajan, Spatula,
Piring, Telur,
Tungku Kayu,
Kayu bakar,
Centong,
sendok,
Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
10 Rumah pak
Hasan
Ruang
Tengah
5D Int Pagi Pak Hasan Kaos Putih,
celana panjang
hitam
Piring, Nasi,
Telur, Bale,
Sendok, gelas,
Natural
Apip Seragam SD Natural
11 Rumah pak
Hasan
Depan
Rumah
6 Ext Pagi Pak Hasan Kaos putih,
Celana panjang
Sepeda, Arang
kayu
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
309
hitam, bucket
hat.
12 Jalanan Jalanan 6B Ext Pagi Pak Hasan Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Sepeda, Arang
kayu
Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
13 Warung Pak
Dodi
Depan
Warung
7 Ext Siang Pak Hasan Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Sepeda, Arang
Kayu,
Natural
Pak Dodi Kaos, Sarung Uang Arang,
Arang
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
310
14 Jalanan Jalan
Depan
Toko
Kasur
8 Ext Siang Pak Hasan Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Sepeda, Arang
Kayu, Banner
diskon
Natural
15
Toko Kasur Toko
Kasur
8B Int Siang Pak Hasan Kaos putih,
Celana hitam,
bucket hat.
Kasur, Banner, Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
Penjaga
toko kasur
Celana panjang,
kaos
Natural
16 Rumah Pak
Hasan
Depan
Rumah
9 Ext Sore Pak Hasan Kaos putih,
Celana panjang
hitam, bucket
hat.
Sepeda Ontel,
Arang
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
311
Apip Kaos dan celana
pendek
Bale, Buku
Matematika,
pensil,
penghapus
Natural
17 Rumah Pak
Hasan
Halaman
Rumah
10 Ext Sore Pak Hasan Kaos putih,
Celana panjang
hitam,
Kayu, Tong,
korek
Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
18 Rumah Pak
Hasan
Kamar 11 Int Malam Apip Kaos dan celana
pendek
Ranjang, Tikar,
Bantal 2, Jam,
lemari, kaleng
Natural
Pak Hasan Kaos, peci dan
sarung.
sajadah, tasbih,
foto pak hasan
dan istri
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
312
19 Jalanan Jalanan 12 Ext Siang Pak Hasan Kaos mustart,
Celana hitam,
bucket hat,
Sepeda, arang
kayu
Natural
20 Warung 2 Depan
Warung 2
13 Ext Siang Pak Hasan Kaos mustard,
Celana hitam,
bucket hat.
arang kayu,
sepeda
natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
Ibu-ibu
pemilik
kasur
Daster Kasur kapuk
bekas, barang2
bekas,
Sedikit
glamour
21 Persawahan Jalanan
tengan
sawah
14 Ext Siang Pak Hasan Kaos mustart,
Celana hitam,
bucket hat,
Sepeda, kasur
kapuk
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
313
22 Rumah Depan
Rumah
15 Ext Siang Pak Hasan, Kaos mustard,
Celana hitam,
bucket hat.
kasur kapuk,
sepeda
Natural
Apip Kaos dan celana
pendek
natural
23 Rumah Pak
Hasan
Kamar 16 Int Dini
Hari
Pak Hasan
dan Apip
Kaos dan sarung
berganti-ganti
Jam, Ranjang,
Kasur Kapuk
Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
24 Rumah Pak
Hasan
Kamar 16B Int Dini
Hari
Pak Hasan
dan Apip
Kaos dan sarung
berganti-ganti
(2)
Jam, Ranjang,
Kasur Kapuk
Natural
25 Rumah Pak
Hasan
Kamar 16C Int Dini
Hari
Pak Hasan
dan Apip
Kaos dan sarung
berganti-ganti
Jam, Ranjang,
Kasur Kapuk
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
314
(3)
26 Rumah Pak
Hasan
Depan
Rumah
16D Ext Pagi Pak Hasan Kaos coklat dan
Sarung
Bale Natural
27 Rumah Pak
Hasan
Dapur 16E Int Pagi Pak Hasan Kaos coklat dan
sarung
Telur, Wajan,
Spatula,
Tungku, Kayu
Bakar
Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
Apip Seragam SD Tas Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
315
28 Warung Pak
Dodi
Warung 17 Ext Siang Pak Hasan Kaos berkera,
Celana panjang
hitam, bucket
hat,
Sepeda, Arang
Kayu, Uang,
properti warung
Natural
Pak Dodi Kaos, Celana
Pendek
Rokok, Korek Natural
29 Rumah Pak
Hasan
Kamar 18 Int Dini
hari
Pak Hasan Kaos abu-abu
dan sarung
Bantal 2, tikar,
kasur, lemari
Natural
30 Rumah Pak
Hasan
Depan
Rumah
18B Ext Dini
hari
Pak Hasan Kaos abu-abu
dan sarung
Peci, sandal
jepit
Natural
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make
up
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
316
31 Musholah Depan
musholah
19 Ext Dini
hari
Pak Hasan Kaos abu-abu
dan sarung
Peci, sandal
jepit
Natural
Jama‟ah
sholat
Sarung, kaos,
baju koko
Sandal jepit Natural
32 Musholah Musholah 19B Int Pagi Pak Hasan Kaos abu-abu
dan sarung
Peci, sajadah Natural
Pak Ustadz baju koko,
sarung, peci,
dan sorban
Tasbih, sajadah Natural
33 Rumah Pak
Hasan
Kamar 20 Int Pagi Pak Hasan Kaos abu-abu
dan sarung
Ranjang, Tikar,
Bantal 2, Jam,
sajadah, lemari,
Natural
BREAKDOWN PENATA ARTISTIK
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Tabel 3.14 Breakdown Penata Artistik
317
Apip Kaos dan celana
pendek
Natural
34 Rumah Pak
Hasan
Kamar
mandi
20B Int Pagi Apip Kaos dan
celana
Gayung, bak
mandi, handuk,
sabun, sikat
gigi, pasta gigi
Natural
35 Rumah Pak
Hasan
Kamar 20C Int Pagi Pak Hasan Kaos abu-abu
dan sarung
Kasur, ranjang,
lemari, bantal 2
Natural
36 Rumah Pak
Hasan
Halaman
Rumah
21 Ext Pagi Pak Hasan Kaos abu-abu
dan Sarung
Kasur, korek,
minyak tanah
Natural
Apip Kaos dan
handuk
Gayung, sabun,
sikat gigi, pasta
gigi
Natural
317
SET LOKASI
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Gambar 3.5 Set Lokasi
1. Rumah Bilik
2. Depan Musholah
3. Dapur
318
SET LOKASI
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
4. Kamar
5. Warung ibu-ibu
6. Warung pak Dodi
319
SET LOKASI
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
7. Toko Kasur
8. Halaman Rumah Orang
9. Sawah
320
SET LOKASI
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur
Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
10. Musholah
11. Hutan
321
SET DESIGN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Gambar 3.6 Set Design
1. Rumah Pak hasan
2. Depan Musholah
322
SET DESIGN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
3. Dapur
4. Kamar Pak Hasan
323
SET DESIGN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
5. Warung ibu-ibu
6. Warung Pak Dodi
7. Toko Kasur
324
SET DESIGN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
8. Musholah
9. Ruang Tengah
325
10. Kamar Mandi
SET DESIGN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
11. Halaman rumah pak Hasan
12. Sawah
13. Hutan
326
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Gambar 3.7 Floor Plan
1. Teras Rumah Pak Hasan
Skala 1 : 25
Ukuran Gambar : L : 14 Cm P : 6 Cm
327
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
2. Ruang Tengah
Skala 1:25
Ukuran Gambar : L : 14 Cm P : 10 Cm
328
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
3. Kamar
Skala 1:20
Ukuran Gambar : L : 12,5 Cm P : 9,5 Cm
329
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradar : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
4. Dapur
Skala 1:20
Ukuran Gambar : L : 12,5 Cm P : 7,5 Cm
330
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradar : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
5. Kamar Mandi
Skala 1:8
Ukuran Gambar : L : 15 Cm P : 12,5 Cm
331
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
6. Musholah
Skala 1:32
Ukuran Gambar : L : 12,5 Cm P : 12,5 Cm
332
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
7. Warung Dodi
Skala 1:20
Ukuran Gambar : L : 15 Cm P : 9,5 Cm
333
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
8. Warung Ibu Kasur
Skala 1:100
Ukuran Gambar : L : 12 Cm P : 7,5 Cm
334
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
9. Halaman Rumah Pak Hasan
Skala 1:30
Ukuran Gambar : L :15 Cm P : 12 Cm
335
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
10. Depan Musholah
Skala 1:100
Ukuran Gambar : L : 15 Cm P : 10 Cm
336
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
11. Sawah
Skala 1:200
Ukuran Gambar : L : 15 Cm P: 10 Cm
337
FLOOR PLAN
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
12. Toko Kasur
Skala 1 : 50
Ukuran Gambar L : 12 Cm P : 7 Cm
291
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Gambar 3.8 Breakdown Wardrobe
1. Pak Hasan
Cast : Pak Hasan
Scene : 5 – 10
Cast : Pak Hasan
Scene : 17
292
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Cast : Pak Hasan
Scene : 12 – 15
Cast : Pak Hasan
Scene : 16 C, 16 D, 16 E
293
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Cast : Pak Hasan
Scene : 4
Cast : Pak Hasan
Scene : 18 – 20B
294
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
2. Apip
Cast : Apip
Scene : 9
Cast : Apip
Scene : 5B, 5D, 16E
295
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
Cast : Apip
Scene : 15
Cast : Apip
Scene : 2
296
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
3. Pak Dodi
Cast : Pak Dodi
Scene : 7
Cast : Pak Dodi
Scene : 17
297
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
4. Ibu Pemilik Kasur
Cast : Ibu pemilik kasur
Scene : 13
5. Pak Ustadz
Cast : Pak Ustadz
Scene : 19 B
298
BREAKDOWN WARDROBE
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Desi Ratna Sari
6. Penjaga Toko kasur
Cast : Penjaga Toko Kasur
Scene : 8B
7. Teman Apip (Ibnu)
Cast : Ibnu
Scene : 2
299
3.8. Proses Kerja Penata Cahaya
“Menurut Nugroho (2014:142) menjelaskan bahwa tujuan utama
penataan cahaya yang baik adalah agar dapat menghasilkan gambar yang
menarik sesuai dengan tuntutan naskah serta rencana produksinya. Dengan
demikian , penata cahaya (lighting operator) dituntut untuk terus
mengembangkan daya reka dan daya ciptanya.”
Menurut Anton Mabruri KN (2013:76 ) menjelaskan bahwa, komposisi
tata cahaya lighting yang baik perlu di persiapkan untuk menghasilkan gambar
dengan kualitan yang baik pula. Mungkin perlu dipelajari konsep standar
pencahayaan dengan kalkulasi intesitas 1:3 antara key light, fill light, dan back
light atau mungkin menerapkan konsep lain agar dapat menstandarisasikan
pencahayaan film.
Berdasarkan pemaparan diatas, penata cahaya adalah seseorang yang
dapat mengoperasikan Lighting sebagai mana mestinya, dengan apa yang
tergambar dalam Naskah dan dapat terealisasikan dengan baik.
3.8.1 Pra Produksi
Prosedur atau langkah kerja lighting dalam pra produksi pada dasarnya di
buat untuk mempermudah kerja seseorang. Dapat diketahui bahwa kerja piñata
cahaya tidak hanya sekedar menata lampu, menghidupkan, dan mematikannya.
Akan tetapi ada prosedur yang harus di lewati sebelumnya yaitu :
1. Mempersiapkan semua kebutuhan dalam segi pencahayaan, baik dari
spesifikasi lighting hingga filter yang akan di gunakan.
300
2. Memeriksa semua alat yang akan di pakai serta berkomunikasi dengan
kru.
3. Mempelajari naskah adalah bahan dasar ekspresi artistic suatu
pementasan.
4. Diskusi dengan sutradara setelah mempelajari naskah dan
mendapatkan gambaran keseluruhan kejadian peristiwa lakon.
5. Penata cahaya perlu mengetahui interpretasi dan keinginan sutradara
mengenai lakon yang hendak dimainkan.
6. Melakukan observasi lokasi tempat yang akan dijadikan lokasi
shooting bersama – sama dengan sutradara.
3.8.2 Produksi
Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting. Pada tahap ini
penata cahaya diberikan pengarahan dari seorang sutradara tentang rencana
visual atau tata letak lighting serta mood yang di inginkan sutradara. Secara
sistematis rencana ini dibuat kedalam breakdown script. Dengan breakdown
script memudahkan semua element kru dalam bekerja nantinya. Sutrada
mendiskusikan blocking lighting dan mood seperti apakah yang harus dibuat
nanti, yaitu :
1. Memperhatikan perbandingan Hi Light (bagian ruang yang paling
terang) dan shade (bagian yang tergelap) agak tidak terlalu tinggi atau
biasa di sebut Hight Contras.
2. Perlu memperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan
kamera yang di gunakannya.
301
3. Menjaga semua peralatan tata cahaya yang di gunakan.
4. Bekerja sama dengan sang cameramen juga sutradara dalam
penempatan lighting dan segi penataan cahaya agar sesuai dengan scene
dan shoot yang di ambil.
3.8.3 Pasca Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata cahaya. Dalam tahap ini
yang di lakukan oleh penata cahaya hanya sebatas :
1. Merawat semua equipment yang telah di pakai, agar dapat beroperasi
dan digunakan untuk pembuatan / tahap selanjutnya.
2. Me-review hasil tata cahaya yang telah di record saat produksi oleh
editor.
3. Presentasi dan evaluasi.
3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab.
Seperti profesi lainnya, penata cahaya sebagai bagian dari kru produksi
film dan televise mempunyai tugas serta tanggung jawab yang spesifik. Pada
umumnya seorang penata cahaya tidak bekerja sendiri (kecuali untuk hal
tertentu), dan secara umum tugas serta tanggung jawab penata cahaya meliputi :
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana
produksi.
2. Mempelajari naskah.
3. Menginterplementasikan sebuah adengan atau scene.
302
4. Memberi masukan agar busa mendapatkan mood pencahayaan yang
baik.
5. Memilih peralatan lighting serta perjuangan.
6. Bekerja sama dengan sutradara dan cameramen.
7. Melakukan set lighting atau blocking lighting sesuai keinginan
sutradara.
3.8.5 Proses Penciptaan Karya
1. Konsep Kreatif
Hal prtama yang harus di lakukan oleh seorang penata cahaya Lighting
adalah melakukan observasi pada lokasi shooting. Kemudian dilanjutkan dengan
membuat floorplan sesuai dengan set lokasi. Tugas tata cahaya lighting
selanjutnya adalah membuat set design. Dalam setiap ide yang tertuang oleh
sutradara harus di manfaatkan sebaik – baiknya oleh seorang tata cahaya ligthing
dengan imajinasi yang menarik tanpa mengganggu alur cerita yang sudah dibuat
sebelumnya dan seorang tata cahaya lighting harus mencari tata cahaya lighting
yang sesuai di dalam frame agar tercapai vusial yang menarik.
Untuk beberapa kebutuhan tata cahaya lighting, penulis menyewa
kebutuhan tata cahaya lighting agar mencapai keserasian dalam sebuah alur
cerita dan penulis menambahkan beberapa teknik tata cahaya lighting yang
sesuai di dalam frame agar tercapai visual yang menarik.
2. Konsep Produksi
Saat proses produksi berlangsung seorang tata cahaya lighting juga perlu
303
cekatan menanggapi dan mempersiapkan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
selama produksi berlangsung dan masih berkaitan dengan tata cahaya lighting .
Penulis telah menjadwalkan beberapa tata cahaya lighting yang
diperlukan untuk jadwal syuting yang telah di tetapkan produser agar konsep
terperinci dengan baik.
3. Konsep Teknis
Dalam produksi ini penulis menggunakan lighting – lighting soft dengan
tujuan menghasilkan cahaya yang soft. Referensi cahaya yang dipilih di ambil dari
video clip MERCUSUAR. Penata cahaya menggunakan lighting ARII HMI-2500,
ARII HMI-575, KINOFLO, dan ARII INGKY-500 yang sudah memenuhi syarat
lighting standar professional serta lampu bohlam sebagai tambahan tata cahaya.
Lighting HMI-2500 mempunyai cahaya yang soft light dengan area yang sangat
luat yang di lengkapi dengan dimmer khusus. Sehingga besar atau kecilnya
cahaya soft light dapat di atur dengan dimmer. Lighting HMI-575 mempunyai
cahaya yang soft light dengan area yang sedikit luas yang di lengkapi dengan
dimmer khusus untuk mengatur besar kecilnya cahaya soft light sehingga besar
kecilnya cahaya soft light dapat di atur dengan dimmer. Lighting KINOFLO
mempunyai empat (4) buah bohlam panjang. Cahaya yang dihasilkan berwarna
putih dan soft light. Light KINOFLO di sertai dengan dimmer khusus sehingga
mudah untuk mengatur besar atau kecilnya cahaya soft light pada dimmer.
Lighting INGKY-500 mempunyai cahaya berwarna kuning (tungsten) yang soft
304
light. dengan dimmer khusus sehingga besar kecilnya cahaya soft light dapat
diatur dengan dimmer. Semua lighting yang digunakan disertai dengan filter cto
(color temperature orange), ctb (color temperature blue) dan diffuser untuk
memotong (cutter) dan menembakan (bouncing) cahaya soft light. Lampu
BOHLAM di gunakan sebagai media tambahan untuk memperkuat suasana pada
tata cahaya pada soft light.
3.8.6 Kendala Produksi Dan Solusi
A. Kendala Produksi
Kendala dan kesalahan bisa terjadi pada siapapun demikian juga bisa
terjadi pada penata cahaya. Kesalahan bisa di minimalisasi bahkan seharusnya
bisa dihindari jika kita bisa melewati semua prosedur dengan baik. Berikut
merupakan kesalahan – kesalahan bedasarkan pengalaman penulis serta teman
–teman di lapangan :
1. Perleng kusut.
2. Kurangnya panel box.
3. Kurangnya kabel bohlam.
4. Kurangnya piting kabel.
5. Kurangnya piting lampu dan bohlam.
6. Kondisi lokasi yang basah tidak jarang membuat kru terkena arus
pendek listrik.
7. Lokasi yang sempit memperlambat tata cahaya.
8. Kehabisan stok bahan bakar untuk generator.
305
B. Solusi
- Selalu merapikan perleng sebelum dan sesudah menggunakannya.
- Persiapan yang matang sebelum shooting.
- Mencari kios terdekat untuk melengkapi kekurangan tersebut.
- Memakai alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari arus
pendek.
- Selalu menjaga hubungan antar sesama kru dan terus berkomunikasi
dengan baik agar shooting terus berjalan dengan baik.
3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya
Konsep Tata Cahaya
Ligthing Equipment List
Breakdown Lighting
Spesifikasi Alat Lighting
Blocking Lighting
306
Konsep Tata Cahaya
“Menurut Yrama Widya (2011:7) menjelaskan bahwa ‘ penata cahaya
adalah seseorang yang bertugas untuk mengatur pencahayaan Lighting
mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah
Shoot akan semakin baik jika cahaya yang di gunakan tertata dengan baik.”
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan
peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan
menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang,
waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu
pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya
yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton
akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan
dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Tugas utama penata cahaya adalah merencanakan sekaligus memainkan
pencahayaan pada saat pementasan / shooting berjalan sehingga pencahayaan
mendukung penciptaan latar suasana panggung / hasil visual. Jelas bahwa penata
caha perlu berkoordinasi dengan penata kameramen maupun artistik. Seorang
penata cahaya harus memiliki pengetahuan memadai dalam hal mixer cahaya.
307
LIGTHING EQUIPMENT LIST
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata
Bijaksana P
Tabel 3.15 Ligthing Equipment List
NO NAMA SERI JUMLAH KETERANGAN
1. ARRI HMI 2.5w 2 SEWA
2. ARRI HMI 575w 2 SEWA
3. KINOFLO 4 BANK 3 SEWA
4. ARII INGKY 300w 3 SEWA
5. STAND LIGHT - 10 SEWA
6. MAGIC AREM - 3 SEWA
7. CLAM BUAYA - 2 SEWA
8. PERLENG - 15 SEWA
9. AREM - 3 SEWA
10. FILTER CTO - MILIK SENDIRI
308
11. KAIN HITAM - 2 MILIK SENDIRI
12. KAWAT - 1KG MILIK SENDIRI
13. BUNDER CLIP - 3 KOTAK MILIK SENDIRI
14. LAKBAN HITAM - 5 GULUNG MILIK SENDIRI
15. BOHLAM - 7 MILIK SENDIRI
16. KABEL - 40 METER MILIK SENDIRI
17. PITING KABEL - 7 MILIK SENDIRI
18. PITING LAMPU - 7 MILIK SENDIRI
19. PANEL BOX - 2 SEWA
20. GENERATOR 11000w 1 SEWA
21. REFLEKTOR - 1 MILIK SENDIRI
22. FILTER DIFFUSE - MILIK SENDIRI
23. FILTER CTB - MILIK SENDIRI
309
BREAKDOWN LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata
Bijaksana P
Tabel 3.16 BREAKDOWN LIGTHING
NO. SCENE KEY LIGHT FILL LIGHT BACK LIGHT EXT. /
INT.
NOTES
1. 1 - - - EXT SORE
2. 2 - - - EXT SORE
3. 3 HMI575 KINOFLO INGKY 300 INT MALAM
4. 3B INGKY 300 INGKY 300 INGKY 300 INT LAMPU
MENYALA
5. 3C HMI 575 KINOFLO INGKY 300 INT MALAM
6. 4 HMI 2500 KINOFLO HMI 575 EXT MALAM
7. 5 HMI 575 KINOFLO HMI 575 INT PAGI
310
8. 5B HMI 575 KINOFLO HMI 575 INT PAGI
9. 5C - - KINOFLO INT PAGI
10. 5D HMI 2500 KINOFLO HMI 575 INT LAMPU
MENYALA
11. 6 - KINOFLO HMI 575 EXT PAGI
12. 6B - - - EXT PAGI
13. 7 - - KINOFLO EXT PAGI
14. 8 - - KINOFLO EXT PAGI
15. 8B - - - EXT PAGI
16. 9 - KINOFLO HMI 575 EXT SORE
17. 10 - KINOFLO HMI 575 EXT SORE
18. 11 HMI 575 KINOFLO INGKY 300 INT MALAM
19. 12 HMI 2500 KINOFLO HMI 575 EXT PAGI
20. 13 - - HMI 575 EXT SIANG
21. 14 - - - EXT SIANG
22. 15 KINOFLO KINOFLO HMI 575 EXT SIANG
23. 16 HMI 575 KINOFLO INGKY 300 INT SUBUH
311
24. 16B HMI 575 KINOFLO HMI 575 INT SUBUH
25. 16C HMI 575 KINOFLO INGKY 300 INT SUBUH
26. 16D HMI 2500 KINOFLO HMI 575 EXT PAGI
27. 16E HMI 575 KINOFLO HMI 575 INT LAMPU
MENYALA
28. 17 - - KINOFLO EXT SIANG
29. 18 HMI 575 KINOFLO INGKY 300 INT SUBUH
30. 18B KINOFLO KINOFLO HMI 2500 EXT SUBUH
31. 19 HMI 2500 KINOFLO HMI 575 EXT SUBUH
32. 19B KINOFLO KINOFLO KINOFLO INT LAMPU
MENYALA
33. 20 KINOFLO KINOFLO HMI 575 EXT SIANG
34. 20B - KINOFLO KINOFLO INT PAGI
35. 20C - KINOFLO HMI 575 INT SIANG
36. 21 - KINOFLO HMI 575 EXT SIANG
312
SPESIFIKASI ALAT LIGHTING
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
Rating :2500W
Socket (Lampholder) :G38 High Voltage
Lens (Condenser) :9.9" (250 mm) low expansion borosilicate Fresnel lens
Mounting :1 1/8" (29 mm) stand mount
Weight :31 lbs. (14 kg)
Dimensions :30.62 x 18.25 x 15.37" (77.7 x 46.4 x 39 cm)
https://www.bhphotovideo.com/c/product/633023-
REG/Arri_525207_True_Blue_D25_HMI.html
313
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
Rating :575W
Socket (Lampholder) :G22 High Voltage
Lens (Condenser) :5.9" (150 mm) low expansion borosilicate Fresnel lens
Mounting :5/8" (16 mm) or 1 1/8" (29 mm) stand mount
Weight :13.5 lbs. (6.1 kg)
Dimensions :17 x 12.87 x 8.75" (43.18 x 32.68 x 22.19 cm)
https://www.bhphotovideo.com/c/product/72165-
REG/Arri_Compact_HMI_575W_Fresnel.html
314
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
Lamps :4 x F75/T12 Lamp Sockets
Mounting :Twist-off mount with 3/8" pin
Photometrics :173 fc @ 4.0' (1.2 m)
:49 fc @ 8.0' (2.4 m)
:17 fc @ 14' (4.2 m)
:1,303 lux @ 4.9' (1.5)
:503 lux @ 8.2' (2.5 m)
:208 lux @ 13.1' (4.0 m)
Approvals and Certifications UL listed, CE approved
Dimensions :52 x 13 x 3.5" (132 x 33 x 9 cm) with 6.5" barndoors
Weight :11.5 lb (5.2 kg)
315
https://www.bhphotovideo.com/c/product/1193254-
REG/kino_flo_cfx_484_4ft_4bank_fixture.html
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
Rating :300 W, 120-240 VAC, 50/60 Hz
Power Consumption :300 W
Lamp Separately Purchased: CP81 FSL 300 W / 230 V ; CP81 FKW 300 W /
120 V
Color Temperature :Approximately 3200K
Socket :GY9.5
Lens :3.15" / 80 mm (Fresnel lens)
Reflector :Spherical, specular, high purity aluminum
Beam Angle :14-53°
316
Dimming :Yes, 0-100 % via external dimmer
Mounting :5/8" / 16 mm (stand mount)
Yoke :Flat blade attaches to any 5/8" (16 mm) stud
Cable :11.5' / 3.5 m cable, grounded Edison plug, inline
switch
Focusing :Worm gear driven
Barndoor :4-Way: 5.12" / 130 mm
Accessory Size :Diameter: 5.12 / 130 mm (scrim)
Dimensions :9.17 x 8.7 x 6.3" / 233 x 187 x 160 mm
Weight :4.0 lb / 1.8 kgEF
Certifications :CE, CB, GS, cNRTLus
https://www.bhphotovideo.com/c/product/72010-
REG/Arri_531300_300_Watt_Plus_Tungsten.html
317
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
SPESIFIKASI :
- Merk : Philips
- Type : Siawet 60W
- Model : Bohlam Pijar
- Warna : Clear/Bening
- Produk : Asli Philips
318
https://www.bukalapak.com/p/rumah-tangga/elektronik-1111/lampu-alat-
penerangan/668aa2-jual-bola-lampu-pijar-60watt-
philips?from=&product_owner=normal_seller
319
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
SPESIFIKASI :
- Merk : Philips
- Type : Siawet 25W
- Model : Bohlam Pijar
- Warna : Clear/Bening
- Produk : Asli Philips
https://www.bukalapak.com/p/rumah-tangga/elektronik-1111/lampu-alat-
penerangan/k4gdhz-jual-lampu-bohlam-pijar-philips-25-watt-
original?from=&keyword=&product_owner=normal_seller
320
Gambar 3.10 Spesifikasi Alat Lighting
SPESIFIKASI
- Daya : 5Watt
- Voltase : 170 ~ 240Volt
- Lampu LED Philips 5Watt setara dengan 470LM
- Cool daylight colour
- Longer lifetime - lasts up to 15 years
- 85% energy saving
321
https://www.tokopedia.com/gudangledmurah/lampu-led-philips-5w-5-w-5-
watt-5watt?gclid=CjwKCAjw14rbBRB3EiwAKeoG_3aVtxgyjvkNM8E5v_ytbU-
DSRaalhe8cIkSkzPN2kI9WPRUwtL_QhoCIB4QAvD_BwE
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
1. DEPAN RUMAH / EXT / DAY
SCENE 6 dan 16D
SKALA 1:50
322
UKURAN GAMBAR L : 8 CM P : 7 CM
323
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
2. DEPAN RUMAH / EXT
/ DAY
(SORE)
SCENE 9, 10, 15, 21
SKALA 1:50
UKURAN GAMBAR L : 8 CM P : 7 CM
324
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
3. RUANG MAKAN / INT / DAY
(PAGI)
SCENE 5D
SKALA 1:35
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 7 CM
325
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
4. RUANG
SHOLAT / INT / NIGHT
(MALAM)
SCENE 3C, 11
SKALA 1:35
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 7 CM
326
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
5. KAMAR TIDUR / INT / NIGHT
(MALAM)
SCENE 3, 3C, 11, 16, 16B, 18
SKALA 1:25
UKURAN GAMBAR L : 10,4 CM P : 8 CM
327
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
6. KAMAR
TIDUR / INT / DAY
(PAGI)
SCENE 5B, 16C, 20, 20C
SKALA 1:25
UKURAN GAMBAR L : 10,4 CM P : 8 CM
328
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
7. DAPUR RUMAH / INT / DAY
(PAGI)
SCENE 5, 5C, 16E
SKALA 1:25
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 6 CM
329
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
8. KAMAR MANDI / EXT / NIGHT
(MALAM)
SCENE 3B
SKALA 1:10
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 12 CM
330
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
9. KAMAR MANDI / EXT / DAY
(PAGI)
SCENE 20B
SKALA 1:10
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 12 CM
331
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
10. DEPAN MUSHOLAH / EXT / NIGHT
(SUBUH)
SCENE 4, 19
SKALA 1:150
UKURAN GAMBAR PL: 10 CM P : 6,6 CM
332
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
11. MUSHOLAH / INT / NIGHT
(SUBUH)
SCENE 19B
SKALA 1:40
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 10 CM
333
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
12. RUMAH IBU PEMILIK KASUR / EXT / DAY
(SIANG)
SCENE 12, 13
SKALA 1:100
UKURAN GAMBAR L : 12 CM P : 7,5 CM
334
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
13. WARUNG PAK DODI / EXT / DAY
(SIANG)
SCENE 12, 13
SKALA 1:60
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 8 CM
335
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
14. SUASANA RUMAH / EXT / NIGHT
(SUBUH)
SCENE 3C, 18B
SKALA 1: 100
UKURAN GAMBAR L : 10 CM P : 10 CM
336
BLOCKING LIGHTING
Produksi : SINEMA SENJA Produser : Afifa Nur Indrasari
Judul Karya : KASUR BARU Sutradara : Ali Prayoga
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Efrata Bijaksana P
15. TOKO KASUR / EXT / DAY
(SIANG)
SCENE 8, 8B
SKALA 1 : 50
UKURAN GAMBAR L : 12 CM P : 7 CM
335
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam memproduksi sebuah film banyak melibatkan banyak orang dan
banyak peralatan. Dibutuhkan komunikasi yang baik antar pemain dan crew agar
terjalin kerjasama yang kompak. Begitu pula dalam pembuatan film “KASUR
BARU” ini, semuanya saling bekerja sama dan membantu untuk mendapatkan
hasil akhir yang maksimal. Setiap masalah atau perselisihan pendapat
didiskusikan guna mendapatkan solusi yang tepat dan tidak terjadi perpecahan.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam Tugas Akhir ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan drama ini.
Tim penulis merasa cukup puas dengan hasil yang telah dicapai, meski
mengalami berbagai kendala baik pada saat Pra Produksi, Produksi, Pasca
Produksi. Hal itu dapat tim penulis produksi lewati dan merasa mengalami
kemajuan dari segi pengetahuan dan pengalaman yang sangat berguna bagi tim
penulis nantinya.
336
4.2. Saran
337
DAFTAR PUSTAKA
338
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PRODUSER
Nama : Afifa Nur Indrasari
NIM : 42150423
TTL : Indramayu, 18 Juni 1997
Alamat : Jln. Sekolah Rt11/Rw 11
Agama : Islam
Umur : 21 Thn
Riwayat Pengalaman Berorganisasi/Pekerjaan
- Assisten Audioman Film Pendek “Halangan”
- Wardrobe & Talent Sitkom “Admin-Admin Centil”
- Penulis Naskah Dokumenter Anto Jadul “Potretku Untuk Mereka”
- Reporter Berita Tv Rubrik Budaya Semester 4
- Sutradara Dokumenter “Syekh Astari Dalam Memory – Remake”
- Creative Produksi Program Musik Televisi “Muscoustic”
339
SUTRADARA
Nama : Ali Prayoga
NIM : 42150062
Jurusan : Penyiaran
TTL : Tangerang, 19 September 1998
Agama : Islam
Umur : 19 tahun
1. BSI Cengkareng
2. Sutradara “Admin-admin Centil (AADC)” semester 3 BSI Cengkareng
3. Asisten Kameramen film pendek “Halangan ?” semester 3 BSI Cengkareng
4. Program Director “Hard News Aksi 212” semester 4 BSI Cengkareng
5. Editor “Citizen BSI, rubrik budaya mendengarkan music klasik” semester 4
BSI Cengkareng
340
6. Sutradara Dokumenter kelas “ Anto Jadul Potretku Untuk Mereka “ semester
4 BSI Cengkareng
7. Kameramen Dokumenter kelompok “ Syeh Astari Dalam Memori (Remake) “
semester 4 BSI Cengkareng
8. Program Director & Editor program tv non drama music “Muscoustic” TV4
semester 5 BSI
341
PENULIS NASKAH
Nama : Muhamad Dika Santo
NIM : 42150220
TTL : Belitang, 12 Januari 1996
Alamat : Gumawang, Belitang, Sumatera Selatan
Agama : Islam
Umur : 22 tahun
Riwayat pengalaman berorganisasi/pekerjaan
- Penulis Naskah Film Pendek “ALIBI” 2016 Semester 2 BSI Cengkareng
342
- Talent Situasi Komedi “Keluarga Kok Gitu” Karnos Film Semester 2 BSI
Cengkareng
- Wardrobe Fim Pendek “Halangan” Semester 3 Broadcasting Awards 2017
- Talent Situasi Komedi “Admin-Admin Centil” Semester 3 BSI Cengkareng
- Penulis Naskah Video Clip “NOAH – Jika Engkau (Cover)” Semester 3 BSI
Cengkareng
- Penulis Naskah Dokumenter “Anto Jadul Potret ku Untuk Mereka” Semester
4 BSI Cengkareng
- Penulis Naskah Dokumenter “Syeh Astari Dalam Memori (Remake)”
Semester 4 BSI Cengkareng
- Reporter Live Report “Demo 212” Semester 4 BSI Cengkareng
- Reporter Program Berita Televisi “Lensa Metropolis” Semester 5 BSI
Cengkareng
- Penulis Naskah Drama Radio “SEMATI” Semester 5 BSI Cengkareng
343
PENATA KAMERA
Nama : Havizai
NIM : 42150070
Jurusan : Penyiaran
TTL : Tangerang, 22 Februari 1995
Agama : Islam
Umur : 23 tahun
Riwayat pengalaman berorganisa/pekerjaan
1. Penata Kamera film pendek “ Halangan ?” semester 3 BSI Cengkareng
2. Penata Kamera drama sitkom “Oh Ternyata Pak Dosen ?” semester 3 BSI
Cengkareng
344
3. Penata Kamera Dokumenter “Anto Jadul : Potret ku untuk mereka” semester 4
BSI Cengkareng
4. Penata Kamera Dokumenter “Danau Biru Cigaru” semester 4 BSI Cengkareng
5. Penata Kamera Program Tv Magazine “Vocation Hunter” TV 4 semester 5 BSI
6. Freelance Penata Kamera program “Auto Gadget” MNC Chanel
7. Penata Kamera film pendek “Kafir” Lucky bastard project.
8. Assisten Penata Kamera film pendek “Maryani”
345
EDITOR
Nama : Rudiyanto
Nim : 42150846
TTL : Banjarnegara Jawa tengah, 04-09-1996
Alamat : Bojong Indah Rawa Buaya JakBar
Agama : Islam
Umur : 22 thn
Riwayat pengalaman berorganisasi/pekerjaan
- Editor Short Movie “Baseball Man” 2016 Semester 2 BSI Cengkareng
- Kameramen drama studio multicam “The God” semester 2 BSI Cengkareng
- Editor film pendek “Deadline” 2016 semester 2 BSI Cengkareng
- Sutradara “tugas editing cover video klip Noah – Jika Engkau” Semester 3
BSI Cengkareng
346
- Editor Terbaik Short Movie “Halangan” Semester 3 Boradcasting Award
2017
- Editor Di Sitkom “OH TERNYATA PAK DOSEN” Semester 3 BSI
Cengkareng
- Asisten Sutradara Dokumenter “Anto Jadul Potretku Untuk Mereka” Semster
3 BSI Cengkareng
- Penata Kamera dan Editor Video Klip Cover “Jika Engkau”Semester 3 BSI
Cengkareng
- Program Director “Hard News Aksi 212” semester 4 BSI Cengkareng
- Editor Film Dokumenter “Syeh Astari Dalam Memori (Remake)” Semester 4
BSI Cengkareng
- Editor “Hard News Aksi 212” semester 4 BSI Cengkareng
- Kameraman “Citizen BSI, rubrik budaya mendengarkan music klasik”
semester 4 BSI Cengkareng
- Editor Drama film tv “Khayal” semester 5 BSI
347
PENATA SUARA
Nama : Dennis Al Rizky Firdaus
Nim : 42150749
TTL : Tangerang, 14 Maret 1997
Alamat : Jln. Teratai XIV Blok D21 No 18 RT 004/005 Tangerang
Agama : Islam
Umur : 21 thn
Riwayat pengalaman berorganisasi/pekerjaan
- Penata Suara Short Movie “Baseball Man” 2016 Semester 2 BSI Cengkareng
- Penata Suara Short Movie “Rahasia Cinta” 2016 Semester 2 BSI Cengkareng
- Penata Suara Terbaik Short Movie “Halangan” Semester 3 Boradcasting
Award 2017
348
- Penata Suara Di Sitkom “OH TERNYATA PAK DOSEN” Semester 3 BSI
Cengkareng
- Penata Suara Dokumenter “Anto Jadul Potretku Untuk Mereka” Semster 3
BSI Cengkareng
- Penata Kamera dan Audioman Video Klip Cover “Panah Asmara”Semester 3
BSI Cengkareng
- Audioman Film Dokumenter “Untuk Negri” Semester 4 BSI Cengkareng
- Audioman Live Report “Berita TV” Semster 4 BSI Cengkareng
- Penata Kamera “MUSCUSTIC” Semester 5 BSi Cengkareng
349
PENATA ARTISTIK
Nama : Desi Ratna Sari
NIM : 42150713
Jurusan : Penyiaran
TTL : Mojokerto, 22 Juni 1996
Agama : Islam
Umur : 22 tahun
Riwayat pengalaman berorganisasi/pekerjaan
1. Make Up Artis dan make up karakter film pendek “Baseball man”
semester 2 BSI Cengkareng
350
2. Switcher pada drama sitkom televisi “ Keluarga Kok Gitu?” semester 2
BSI Cengkareng
3. Editor film pendek “Alibi” 2016 semester 2 BSI Cengkareng
4. Penata artistic dan Asisten Produser Sitko “Admin-admin Centil (AADC)”
semester 3 BSI Cengkareng
5. Clapper film pendek “Halangan ?” semester 3 BSI Cengkareng
6. Make Up Artis Live Report “Citizen BSI” semester 4 BSI Cengkareng
7. Sutradara Dokumenter “ Masjid Kramat Luar Batang“ semester 4 BSI
Cengkareng
8. Operator VTR dalam program music “Muscoustic” TV4 semester 5 BSI
351
PENATA CAHAYA
Nama : Efrata Bijaksana Purba
NIM : 42150494
Jurusan : Penyiaran
TTL : Tangerang, 15 Agustus 1995
Agama : Kristen
Umur :22
Riwayat pengalaman beroganisasi/pekerjaan
352
1. Produser dalam film pendek “NGIMPI” semester 2 BSI Cengkareng.
2. Kameraman dalam film pendek “REMEMBER” semester 2 BSI
Cengkareng.
3. DOP dalam film pendek “HALANGAN” semester 3 BSI Cengkareng.
4. Kameraman dalam drama Situasi Komedi “OH…. TERNYATA PAK
DOSEN” semester 3 BSI Cengkareng.
5. DOP dalam film documenter “POTRETKU UNTUK MEREKA „ANTO
JADUL‟” semester 4 BSI Cengkareng.
6. Sutradara dalam Film Dokumenter “DANAU BIRU CIGARU” Semester 4
BSI Cengkareng.
7. Kameraman dalam program tv berita SOFT NEWS “VAPE” semester 4
BSI Cengkareng.
8. Editor dalam Program tv Berita SOFT NEWS “SEKOLAH ALAM”
Semester 4 BSI Cengkareng.
9. MUA dalam program berita tv “TV4) semester 5 BSI Cengkareng.
336
No : 0145/5.05/AKOM-BSI/III2017
Hal : Permohonan Izin Lokasi Syuting Produksi Tugas Akhir
Jakarta, 20 Mei
2018
Kepada Yth. Pemerintah Desa Kemuning Kp. Kemuning Rt.001 Rw. 002 Kec. Kresek , Kab. Tangerang, Banten
Dengan Hormat,
Bersama surat ini, saya sebagai penanggung jawab di prodi penyiaran (Broadcasting),
menyatakan dengan benar bahwa mahasiswa/i di bawah ini akan melakukan
Permohonan Izin Lokasi Syuting Produksi Tugas Akhir. Adapun permohonan tersebut
untuk memenuhi Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan. Adapun nama mahasiswa/i
tersebut adalah :
NO NAMA NIM
1. Afifa Nur Indrasari 42150423
2. Ali Prayoga 42150062
3. Dennis Al Rizky Firdaus 42150749
4. Desi Ratna sari 42150713
5. Efrata Bijaksana Purba 42150494
6. havizai 4250070
7. Muhamad Dika 42150220
8. Rudiyanto 42150846
337
Kami memohon bantuannya kepada pihak Pemerintah Desa kemuning untuk dapat
memberikan bantuannya kepada mahasiswa/i tersebut di atas. Demikian surat ini kami
buat atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346