+ All Categories
Home > Documents > SNI 15-3759-1995

SNI 15-3759-1995

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: reza-januar
View: 238 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
15
8/18/2019 SNI 15-3759-1995 http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 1/15 SNI 15-3759-1995 1 SEMEN ADUK PASANGAN (MASONRY CEMENT) 1. RUANG LINGKUP Standar ini meliputi definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, cara pengemasan, syarat penandaan, cara penyimpanan dan transportasi. 2. DEFINISI Semen aduk pasangan (Masonry Cement) adalah bahan pengikat hidrolik yang digunakan pada pembuatan adukan pasangan untuk konstruksi non structural. Semen aduk pasangan terdiri dari satu macam atau lebih perekat hidrolik ditambah 1 (satu) atau lebih bahan anorganik yang bersifat inert. 3. KLASIFIKASI Semen aduk pasangan diklasifikasikan dalam tiga jenis sebagai berikut: 3.1Jenis N Digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu adukan pasangan jenis N, atau bila ditambahkan semen Portland atau semen hidrolik, campuran dapat menghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis S dan atau M. 3.2Jenis S Digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis S atau bila ditambahkan semen Portland atau semen hidrolik, campuran dapat menghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis M. 3.3Jenis M Digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis M. 3.4Petunjuk penggunaan ketiga jenis tersebut sesuai Tabel 1.
Transcript
Page 1: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 1/15

SNI 15-3759-1995

1

SEMEN ADUK PASANGAN (MASONRY CEMENT)

1. RUANG LINGKUPStandar ini meliputi definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilancontoh, cara uji, syarat lulus uji, cara pengemasan, syarat penandaan, carapenyimpanan dan transportasi.

2. DEFINISISemen aduk pasangan (Masonry Cement) adalah bahan pengikat hidrolikyang digunakan pada pembuatan adukan pasangan untuk konstruksi nonstructural.Semen aduk pasangan terdiri dari satu macam atau lebih perekat hidrolikditambah 1 (satu) atau lebih bahan anorganik yang bersifat inert.

3. KLASIFIKASISemen aduk pasangan diklasifikasikan dalam tiga jenis sebagai berikut:

3.1 Jenis NDigunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasanganyang dihasilkan memenuhi syarat mutu adukan pasangan jenis N, atau biladitambahkan semen Portland atau semen hidrolik, campuran dapatmenghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis S danatau M.

3.2 Jenis SDigunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasanganyang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis S atau bila ditambahkan semenPortland atau semen hidrolik, campuran dapat menghasilkan adukanpasangan yang memenuhi syarat mutu jenis M.

3.3 Jenis MDigunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasanganyang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis M.

3.4 Petunjuk penggunaan ketiga jenis tersebut sesuai Tabel 1.

Page 2: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 2/15

Page 3: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 3/15

SNI 15-3759-1995

3

4. SYARAT MUTU

4.1 Syarat fisika

Semen aduk pasangan harus memenuhi syarat fisika seperti tercantum padatabel II:

Tabel 2Syarat Fisika

Page 4: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 4/15

SNI 15-3759-1995

4

4.2 Syarat bebercakSyarat ini hanya berlaku, apabila konsumen pemakai semen aduk pasanganmensyaratkan bahwa semen tersebut tidak akan menimbulkan bercak, biladipakai untuk aduk pasangan batu kapur.Semen aduk pasangan yang tidak akan menimbulkan bercak dengan batukapur, harus mengandung alkali yang dapat larut dalam air (dinyatakansebagai Na 2O) tidak lebih dari 0,03%.

5. CARA PENGAMBILAN CONTOHCara pengambilan contoh dan jumlah contoh semen aduk pasangan untukpengujian sesuai dengan SNI 15-2049-1993, Semen Portland butir 5.

6. CARA UJI

6.1 Cara uji fis ika6.1.1 Bahan pembantu dan peralatan

Sesuai dengan SNI 15-2049-1993, lampiran A

6.1.2 KehalusanCara uji kehalusan dengan ayakan 0,045 mm (no. 325) sesuai denganSNI 15-3500-1993, Semen Portland Campur (Mixed Cement), butir 6.1.2.

6.1.3 Kekekalan bentuk dalam auto claveCara uji konsistensi normal sesuai dengan SNI 15-2049-1993 butir 6.3.3dengan cara uji pemuaian dan penyusunan dengan auto clave sesuaidengan SNI 15-2049-1993, butir 6.3.5

6.1.4 Waktu pengikatanCara uji waktu pengikatan dengan alat gillmore.

6.1.4.1 Peralatan1) Mesin pengaduk, pengaduk, mangkuk aduk, penggaruk, gels ukur,

timbangan dan batu timbangan sesuai dengan SNI 15-2049-1993,lampiran A

2) Pelat kaca non abrasive berbentuk bujur sangkar berukuran sisi 102mm + 3 mm.

3) Alat gillmore harus memenuhi persyaratan berikut:Jarum pengikatan awal:

- Berat : 113,4 + 0,5 gram- Diameter : 2,12 + 0,05 mmJarum pengikatan akhir:- Berat : 453,6 + 0,5 gram- Diameter : 1,06 + 0,05 mmJarum harus berbentuk silinder dengan panjang 4,8 + 0,5 mm. Ujung

jarum harus rata dan terletak tepat pada sumbu dan batngnya danharus dipelihara dalam kondisi bersih (lihat gambar 1).

Page 5: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 5/15

SNI 15-3759-1995

5

6.1.4.2 Cara kerja1) Penyiapan pasta semen.

Sesuai dengan SNI 15-2049-1993, butir 6.3.4.1.32) Percetakan benda uji

Bentuk pasta semen menjadi semacam lempengan dengan ketentuansebagai berikut:- Diameter dasar : 76 + 13 mm- Diameter bagian atas : 50 + 13 mm- Tebal bagian tengah : 13 + 3 mmLetakkan lempengan diatas pelat kaca dan bagian tepinya dibentukmiring (lihat gambar 2).Dalam pembuatan lempengan ini, pertama-tama letakkan segumpalpasta semen diatas pelat kaca, kemudian dibentuk lempengannyadengan menggerakkan pisau aduk segi tiga bertepi lurus berkelilingdengan arah dari tepi luar ketengah-tengah gumpalan pasta.Setelah selesai, simpan benda uji dalam ruang lembab dan biarkanbeberapa saat, kecuali waktu dilakukan penentuan waktu pengikatan.

3) Penentuan waktu pengikatanLetakkan benda uji dibawah jarum gillmore. Pada saat menentukanwaktu pengikatan, pegang jarum pada posisi tegak lurus permukaanpasta, lalu sentuhkan dan lepaskan perlahan-lahan.Pertimbangan pengikatan awal telah dicapai jika benda uji telahmampu menahan jarum pengikat awal tanpa meninggalkan bekas.Perbedaan waktu dalam menit, sejak pencampuran semen dengan airdan saat pasta semen mencapai pengikatan awal adalah waktupengikatan awal. Pasta semen telah mencapai pengikatan akhir,apabila benda uji telah mampu menahan jarum pengikatan akhir tanpameninggalkan bekas.Perbedaan waktu dalam menit, sejak pencampuran semen dengan airdan saat pasta semen mencapai pengikatan akhir adalah waktupengikatan akhir.

6.1.5 Kuat tekan aduk

6.1.5.1 PeralatanPeralatan yang diperlukan sesuai dengan SNI 15-2049-1993, lampiran A.

6.1.5.2 Cara kerja1) Pencatakan benda uji

Segera setelah penentuan waktu alir dan penentuan berat 400 ml adukpasangan pada butir 6.1.6.3 sampai dengan butir 6.1.6.3.3) masukkankembali aduk pasangan kedalam mangkuk aduk dan diaduk ulangselama 15 detik pada kecepatan sedang.Cetak benda uji sesuai dengan SNI 15-2049-1993, butir 6.3.6.7.3)

2) Pemeliharaan benda ujiSimpanlah segera semua benda uji setelah selesai dicetak diruanglembab yang mempunyai kelembaban relative > 90%, selama 48 – 52

jam.

Page 6: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 6/15

SNI 15-3759-1995

6

Kemudian keluarkan benda ujidari cetakan dan simpan kembalidiruang lembab sedemikian rupa selama 5 hari sehingga aliran udarabebas mengenai benda uji.Pada hari ke-7, rendam benda uji untuk pengujian kekuatan tekan 28hari dalam bak tahan korosi, yang berisi larutan jenuh kapur.

3) Penentuan kekuatan tekanPengujian umur 7 hari, lakukan pengujian engan segera setelah bendauji dikeuarkan dari ruang lembab dan jika benda uji lebih dari satubuah tutup benda uji dengan kain basah sampai pengujiandilaksanakan.Untuk pengujian umur 28 hari, setelah benda uji dikeluarkan dari bakrendaman masukkan benda uji kedalam wadah yang berisi air yangmempunyai suhu 23 oC + 1,7 oC sampai pengujian dilaksanakan.Tentukan kekuatan tekan masing-masing benda uji sesuai SNI 15-2049-1993, butir 6.3.6.7.5).

4) PerhitunganHitung dan laporkan kuat tekan sesuai SNI 15-2049-1993, butir 6.3.6.8

6.1.6 Pengujian kandungan udara

6.1.6.1 PeralatanMesin pengaduk, timbangan, penumbuk, pisau aduk dan gelas ukursesuai dengan SNI 15-2049-1993, butir 6.3.6.3.Cetakan berbentuk silinder yang mempunyai diameter luar 76,2 + 1,6 mmdengan tinggi 88,1 mm yang dibandingkan terhadap volume air 400 + 1mm pada suhu 23 + 1,7 oC, untuk pengujian ini, kapasitas pengukurandalam ml merupakan berat air yang diukur dalam gram dibagi dengan0,9976, tidak ada korksi berat yang disebabkan oleh daya tekan keatasakibat pengaruh udara.Pengukuran ketebalan harus merata, ketebalan alat bagian dinding danbagian bawah tidak boleh kurang dari 2,92 mm. Berat total alat kosongtidak boleh melebihi 900 gram.

Alat harus terbuat dari logam yang tidak bereaksi dengan mortar.

6.1.6.2 Pasir standarPasir standar yang digunakan adalah pasir Ottawa sesuai SNI 15-2049-1993, butir 6.3.6.4 danpasir standar Ottawa 20-30 dengan gravitasi sesuaitabel III:

Tabel 3Gradasi pasir standar Ottawa 20 – 30

Diameter lobang ayakan Lolos ayakan1180 µm (No. 16)850 µm (No. 20)600 µm (No. 30)

NIHIL15% maks

(95 – 100)%

Page 7: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 7/15

SNI 15-3759-1995

7

6.1.6.3 Cara kerja1) Persiapan benda uji

Mortar untuk pengujian kadar udara, kuat tekan aduk dan waterretention (daya simpan air) diproporsikan sedemikiann rupa sehinggakandungan semen dalam gram, sama dengan 6 kali berat yangtercetak dalam kantong dalam pound (13,228 kali berat yang tercetakpada kantong dalam kilogram) dan 1440 gram pasir.Jika berat yang tercetak pada kantong pasir 31,75 kg (70 pound) makamortar harus mengandung 420 gr semen.Yang dimaksud pasir adalah pasir campuran yang terdiri dari 720 grampasir Ottawa pada butir 6.1.6.2 sesuai dengan SNI 15-2049-1993 dan720 gram pasir Ottawa pada butir 6.1.6.2.Jumlahn air diukur sedemikian rupa kedalam milliliter sehinggamenghasilkan aliran sebesar 110 + 5% bila diukur dengan meja alir,sesuai SNI 15-2049-1993, butir 6.3.6.7.2)

2) Persiapan pasta semenSesuai dengan SNI 15-2049-1993 lampiran A

3) Penentuan penyebaran mortarLetakkan cetakan ditengah-tengah meja alir yang terlebih dahulu dilapsampai kering.Isi cetakan dengan ketinggian 25 mm. Padatkan dudukan dengan alatpemadat sebanyak 20 kali penumbukkan.Tekanan pemadatan harus cukup sehingga pengisian benar-benarrata.Cetakan diisi kembali sampai penuh dan padatkan sampai lapisanpertama, kemudian ratakan bagian atas dari mortar dengan spatulapada 2 arah yang saling tegak lurus.Bersihkan dan keringkan permukaan meja alir dibagian luar cetakan.

Angkat cetakan dari mortar 1 menit setelah selesai pengerjaan,ketukan meja alir dari ketinggian 12,7 mm sebanyak 25 kali ketukandalam waktu 15 detik.Rata-rata penyebaran yang terjadi diukur dengan jangka sorong dari 4kali pengukuran pada sudut yang berlainan.Hasil pengukuran dinyatakan dalam persen dari diameter awal. Ulangipekerjaan seperti diatas dengan jumlah air berbeda sehingga tercapaipenyebaran yang diinginkan. Setiap pekerjaan digunakan mortar yangbaru.Jika telah didapat mortar dengan penyebaran yang dimaksud segeratimbang sisa mortar yang masih ada dalam mangkuk pengaduksebanyak 400 gram.Masukkan mortar dengan sendok kedalam alat ukur dalam 3 lapisan.Masing-masing lapisan dipadatkan dengan cara ditusuk-tusukmenggunakan spatula sebanyak 20 kali sepanjang sisi dalam cetakan.Pada penusukan lapisan pertama, tusukan jangan mengenai dasarcetakan. Pada penusukan kedua dan terakhir cukup menembuslapisan masing-masing mortar.

Page 8: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 8/15

SNI 15-3759-1995

8

Untuk menghilangkan udara yang tertahan dalam mortar, ketuk bagiansamping alat ukur perlahan-lahan dengan tongkat pemadat pada 5 titikyang berbeda sekeliling alat ukur, masing-masing 1 kali ketukan.Ratakan permukaan mortar dalam alat ukur dengan spatula pada 2arah yang saling tegak lurus. Jika pada waktu perataan ada butiranpasir yang keluar dari mortar dan menyebabkan goresan, makaperataan harus diulangi kembali.Seluruh pekerjaan ini harus diselesaikan dalam waktu 1,5 menit.Bersihkan mortar dan air yang keluar dari alat ukur.Timbang alat ukur dan isinya, kemudian hitung berat mortar dalamgram.

4) PerhitunganHitung kandungan udara dari mortar pasangan dan laporkanmendekati 0,1% sebagai berikut:

D = W 1 + W 2 + V W / [(W 1 / S 1 + W 2 / S 2) + V W] A = 100 – (W m / 4D)

Keterangan:D = Kerapatan mortar bebas udara g/cm 3 W1 = Berat semen, gW2 = Berat pasir, gVW = Milimeter – gram air yang digunakanS 1 = Kerapatan semen, g/cm 3 S 2 = Kerapatan pasir standar, 2,65 g/cm 3

A = % volume kandungan udara, danWm = Massa 400 ml mortar, g

6.1.7 Pengujian daya simpan air

6.1.7.1 Peralatan1) Peralatan yang digunakan untuk pengujian daya simpan air, sesuai

dengan gambar 3.Peralatan ini terdiri atas alat pengisap air (water aspirator) atau alatlainnya yang dikontrol oleh sebuah kolom berisi air raksa yangdihubungkan dengan kran tiga arah kecorong yang diatasnya terletakpiring berlobang-lobang (perforated dish).

Piring tersebut harus terbuat dari logam yang tahan terhadap semenaduk pasangan.Tebal lapisan metal pada bagian bawah piring harus mempunyaiketebalan 1,7 – 1,9 mm dan ukurannya harus sesuai dengan gambar3.Diameter lobang kran tiga arah adalah 4 + 0,5 mm, dan pipa gelaspenghubung harus mempunyai diameter dalam sebesar 4 mm.Manometer air raksa dihubungkan seperti pada gambar 3 danmenunjukkan vakum.Permukaan corong yang bersentuhan dengan piringan berlobang-lobang harus datar dan benar-benar pas sehingga bersentuhan rapat

Page 9: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 9/15

SNI 15-3759-1995

9

dengan permukaan bawah pipa berlobang-lobang. Selama pengujianantara corong dan piringan berlobang harus kedap udara.Kondisi kedap udara ini dapat diperoleh dengan cara:a) Dengan menggunakan paking karet sintetis yang berfungsi sebagai

penutup bagian atas corong. Gunakan vaselin untuk menjaminmelekatnya paking terhadap piringan.

b) Bagian atas corong diolesi dengan vaselin untuk menjaminmelekatnya corong dengan piringan.Jaga jangan sampai ada lobang dari piringan yang tersumbat.Gunakanlah kertas saring yang kaku, sangat licin dan tidak terlalucepat dalam penyaringan. Kertas saring harus berdiameter 150 mmdan letakkan sedemikian rupa, sehingga dapat menutup denganbaik piringan berlobang tersebut.

2) Pisau segi tiga, terbuat dari baja, bertepi lurus yang panjangnya tidakkurang dari 203 mm dengan ketebalan antara 1,59 mm – 3,18 mm.

3) Peralatan lain yang digunakan sesuai dengan butir 6.1.5.1

6.1.7.2 Cara kerja1) Atur kolom air raksa untuk memperoleh dan mempertahankan

keadaan vakum 51 + 3 mm yang ditunjukkan oleh manometer.Tempatkan piringan berlobang diatas corong yang telah diolesi gemuk.Letakkan kertas saring yang telah dibasahi didasar piringan berlobangtersebut.Putar kran untuk memastikan vakum pada corong dan periksaperalatan terhadap kebocoran serta pastikan kondisi vakum yang

diinginkan tercapai. Kemudian buka kran untuk menghubungkansystem satu sama lain ketekanan atmosfir.2) Pembuatan mortar

Buat mortar sesuai butir 6.1.6.3 segera setelah diuji waktu alirdilakukan, kembalikan mortar yang berada pada meja alir kedalammangkuk aduk dan aduk ulag selama 15 detik pada kecepatansedang.Segera setelah pengadukan ulang, isikan mortar kedalam piringanberlobang sampai sedikit diatas pinggir piringan tersebut.Mortar dipadatkan sebanyak 15 kali dengan pemadat. Lakukan 10 kalipemadatan sedemikian rupa sehingga jarak antara pemadatan yang

satu dengan yang lain saling menutupi sepanjang pinggir piringan danpada saat pemadatan dilakukan sumbu panjang dari pemadat tegaklurus terhadap jari-jari piring.Sedangkan 5 kali pemadatan dilakukan secara acak pada bagiantengah piring. Tekanan pemadat harus cukup kuat untuk memastikanpengisian piring oleh mortar.Pada akhir pemadatan, puncak mortar harus sedikit lebih tinggi daritepi atas piringan. Ratakan permukaan mortar dengan bagian yangrata dari pisau aduk yang menyilang permukaan piringan.

Page 10: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 10/15

SNI 15-3759-1995

10

Iris mortar sampai rata permukaannya dengan tepi atas piringandengan jalan mengiriskan sisi yang lurus dari pisau segi tiga dengangerakan menggergaji sepanjang bagian atas piringan sebanyak 2 kali.Masing-masing gerakan dimulai dari bagian tengah piringan. Jika adamortar yang tertarik pada piringan pada saat pengisian permukaanmortar, kemabalikan mortar sehingga mortar melekat kembali denganbagian tepi piringan dengan menggunakan penumbuk.Putar kran untuk menjadikan kondisi vakum pada corong. Tenggangwaktu dari mulai pengadukan semen dengan air sampai denganpemberian vakum, tidak boleh lebih dari 8 menit.Setelah penghisapan dilakukan selama 60m detik, putar kran sehinggacorong berada pada tekanan atmosfir. Geser piringan berlubang daricorong dan sentuhkan sebentar pada lap yang lembab untukmenghilangkan butir-butir air dan letakan piringan diatas meja.Kemudian, dengan menggunakan sendok karet, pindahkan dan adukmortar yang berada dalam piringan selama 15 detik.Setelah selesai pengadukan, tempatkan mortar pada cetakan alir dantentukan alirannya.Seluruh pelaksanaan pengujian ini dilakukan dengan lancer dansecepat mungkin, dan harus sudah selesai dalam waktu 11 menitsejak semen mulai dicampur dengan air untuk penentuan aliranpertama. Kedua cara penentuan aliran ini sesuai dengan butir 6.1.6.3.

3) PerhitunganHitung nilai daya simpan air untuk mortar sebagai berikut:

%100air simpandayaPersen ×=

B

A

Keterangan: A = aliran setelah pengisapanB = aliran setelah pengadukan

6.1.8 Pengujian kerapatan

6.1.8.1 Peralatan- Labu le-chatelier (lihat gambar 4)- Corong gelas bertangkai pendak- Wadah berisi air- Kuas gambar No. 7- Termometer- Timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 gram, dengan kapasitas

tidak lebih dari 200 gram

6.1.8.2 Bahan- Kerosin bebas air atau naptha yang mempunyai b.j > 62 API.

6.1.8.3 Cara kerja1) Tentuikan berat jenis dari contoh sebagaimana diterima, kecuali kalau

ditetapkan secara khusus, periksalah berat jenis dari contoh asal.

Page 11: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 11/15

Page 12: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 12/15

SNI 15-3759-1995

12

7. SYARAT LULUS UJI

7.1 Semen aduk pasangan yang diuji dinyatakan memenuhi syarat apabila

memenuhi syarat mutu pada butir 4.7.2 Semen dalam penyimpanan selama periode lebih dari 6 bulan setelah uji

lengkap, dapat dilakukan uji ulang dan dinyatakan gagal apabila tidakmemenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada butir 4.

7.3 Kemasan-kemasan yang kekurangan berat lebih dari 2% dari berat yangdicantumkan harus ditolak. Dan jika berat rata-rata kemasan dalam setiappengiriman yang diwakili oleh 50 kemasn yang diambil secara acak lebihringan dari yang tertera pada label, pengiriman dapat ditolak.

8. CARA PENGEMASAN

Semen aduk pasangan (Masonry Cement) dapat diperdagangkan dalambentuk kemasan atau curah. Apabila tidak ada ketentuan lain, semen adukpasangan kemasan harus dikemas dalam kantong dengan mencantumkanberat netto 50 kg untuk setiap kantong.

9. SYARAT PENANDAANPada kemasan harus dicantumkan nama:- Semen aduk pasangan (Masonry Cement)- Merk/tanda dagang- Jenis semen aduk pasangan- Nama perusahaan- Berat nettoUntuk semen aduk pasngan curah, penandaan dicantumkan pada dokumenpengiriman.

10. CARA PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI

10.1 Semen aduk pasangan (Masonry Cement) ketika disimpan maupunditransportasikan harus dijaga sedemikian rupa sehingga mudah untukdilakukan inspeksi dan identifikasi.

10.2 Semen aduk pasangan ditempatkan dalam bangunan yang terlindung darigangguan terhadap cuaca, sehingga melindungi semen dari kontak denganair dan mengurangi kemungkinan terjadinya penggumpalan semen.

Page 13: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 13/15

Page 14: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 14/15

SNI 15-3759-1995

14

Page 15: SNI 15-3759-1995

8/18/2019 SNI 15-3759-1995

http://slidepdf.com/reader/full/sni-15-3759-1995 15/15

SNI 15-3759-1995

15


Recommended