+ All Categories
Home > Documents > BAB I Dm revisi

BAB I Dm revisi

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: anonymous-zs1czpt5
View: 222 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 32

Transcript
  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    1/32

    1

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Diabetes melitus atau penyakit kencing manis adalah penyakit yang

    ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat

    tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Hasdianah, 2012).

    Penderita diabetes melitus (D) di !ndonesia di prediksi akan mengalami

     peningkatan yang cukup besar pada tahun"tahun mendatang. #orld Health

    $rgani%ation (#H$) memprediksi !ndonesia akan mengalami kenaikan &umlah

     penyandang D dari ', &uta pada tahun 2000 men&adi sekitar 21, &uta pada

    tahun 200 (*rna+ati, 201). ingginya angka kesakitan itu men&adikan

    !ndonesia menempati urutan keempat dunia setelah -merika serikat, !ndia, dan

    ina (/ofro, 201).

    Pernyataan diatas mencerminkan &umlah penyandang diabetes di !ndonesia

    sangat besar sehingga membutuhkan penanganan dari semua tim kesehatan dan

    harus melibatkan penderita diabetes itu sendiri. Diabetes melitus merupakan

     penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. D akan memberikan

    dampak terhadap kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan

     pera+at, ahli gi%i, dan tenaga kesehatan lain, peran pasien dan keluarga men&adi

    sangat penting (*rna+ati, 201).

    Penyakit diabetes melitus atau sering disebut sebagai penyakit kencing

    manis atau penyakit gula, adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan yang

     berhubungan dengan hormon insulin. elainan yang dimaksud berupa &umlah

     produksi hormon insulin yang kurang karena ketidakmampuan organ pankreas

    memproduksinya atau sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    2/32

    2

    dihasilkan organ pankreas secara baik. -kibat dari kelainan ini maka kadar gula

    (glukosa) akan meningkat tidak terkendali (/utanto, 201).

    Diabetes melitus merupakan keadaan yang memerlukan perilaku

     penanganan seumur hidup. Diet, aktifitas fisik dan stress fisik serta emosional

    dapat mempengaruhi pengendalian diabetes, sehingga pasien harus bela&ar 

    mengatur keseimbangan berbagai faktor (*rna+ati, 201). Pada kasus diabetes,

    khususnya diabetes tipe 2 terapi diet merupakan salah satu cara yang dapat

    ditempuh penderita untuk mengendalikan penyakit ini. Diabetes tipe 2 sangat erat

    kaitannya dengan sistem kiner&a metabolisme dalam tubuh. ualitas metabolisme

    dalam tubuh ditentuka oleh pola, &enis, dan &umlah makanan yang dikonsumsi.

    Diet mengambil peran penting untuk mengembalikan fungsi metabolisme ber&alan

    secara normal. Pola diet yang buruk merupakan pemicu a+al ter&adinya resistensi

    insulin dan berakhir pada penyakit diabetes (Herliana, 201).

    Diet adalah pilihan makanan yang la%im dimakan oleh seseorang atau

    suatu populasi penduduk (ary *. eck. 2012). Diet rendah karbohidrat sangat

    disarankan bagi penderita diabetes. Penderita diabetes masih diperbolehkan untuk 

    mengonsumsi karbohidrat, namun disarankan untuk memilih karbohidrat

    kompleks yang mengandung sedikit kalori. akanan yang mengandung

    karbohidrat kompleks akan dicerna dan diserap perlahan dan tidak akan

    menyebabkan peningkatan gula darah secara mendadak. Penderita diabetes harus

    mengonsumsi karbohidrat kompleks minimum 03 dari kalori harian (Herliana,

    201).

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    3/32

    3

    Pera+atan diabetes sangat diperlukan mengingat penyakit ini belum dapat

    disembuhkan dan pembiaran penyakit berdampak timbulnya komplikasi penyakit

     baru. Pera+atan diabetes yang terbukti efektif adalah pengaturan pola makan dan

    gaya hidup. Pengaturan pola makan atau diet berfungsi untuk mengendalikan apa

    yang dikonsumsi diabetesi. Hal ini pada gilirannya dapat men&aga kadar gula

    darah dalam kondisi normal dan terkendali (/utanto, 201).

    /aat ini  penyakit diabetes masih men&adi masalah kesehatan yang sulit

    disembuhkan karena pengendalian diabetes melitus harus dilakukan dengan

    sungguh"sungguh dan mematuhi diet diabetes melitus yang dian&urkan agar tidak 

    ter&adi komplikasi yang tidak diinginkan. Pasien telah memberikan upaya yang

    dapat dipertimbangkan dalam mencari bantuan kesehatan, kesempatan ini sangat

    tinggi dimana nasihat yang diberikan akan diabaikan atau disalahterapkan

    dikarenakan kurangnya pemahaman pasien dan keluarga tentang faktor"faktor 

    kepatuhan (4i5en, 2002).

      /acket (1678) mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai 9se&auhmana

     perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional

    kesehatan.: ;aktor"faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah pendidikan,

    akomodasi, modifikasi faktor lingkungan dan sosial, perubahan model terapi dan

    meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien (4i5en, 2002).

    Dalam hal ini faktor"faktor yang paling mendukung data ada faktor yaitu

     pendidikan, meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien, dan

    faktor lingkungan dan sosial.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    4/32

    4

    Di pro5insi

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    5/32

    5

    C. Tujuan Penelitian

    1. u&uan >mum

    >ntuk mengetahui ;aktor"faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet

     pada pasien diabetes melitus di Puskemas Dungingi ecamatan Duningi ota

    ntuk menambah +a+asan dan pengalaman secara nyata dalam

     penelitian sebagai sarana untuk bela&ar menerapkan teori yang telah

    diperoleh dalam bentuk nyata serta meningkatkan daya berpikir.

    2. anfaat eoritis

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    6/32

    6

    eningkatkan pengetahuan pasien tentang perlunya kepatuhan terhadap

    diet diabetes melitus.

    E. "easlian Penelitian

    /epengetahuan penulis belum terdapat &udul yang sama dengan yang dibuat

    oleh penulis, namum ada satu &udul yang mirip yaitu= /ri #ahyuni *ffendi, 201,

    tentang Hubungan pengetahuan pasien tentang diet diabetes melitus dengan

    tindakan amputasi dira+at inap ?>D @/>D Prof. Dr. H&. -?$* /-$* ota

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    7/32

    7

    II. TIN#AUAN PU$TA"A

    A. Tinjauan tentang "e%atuhan

    1. Pengertian

    epatuhan adalah istilah yang dipakai untuk men&elaskan ketaatan pada

    tu&uan yang telah ditentukan. Definisi yang seperti itu memiliki nada yang

    cenderung otoriter dimana penyelenggara pera+atan kesehatan atau pendidik 

    dianggap sebagai tokoh yang ber+enang dan konsumen atau peserta didik 

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    8/32

    8

    dianggap bersikap patuh (astable, 2002=16 dalam 4i5en, 2002).

    2. ;aktor"faktor yang mendukung kepatuhan

    a. PendidikanPendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan, sepan&ang bah+a

     pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti penggunaan

     buku"buku dan kaset oleh pasien secara mandiri (4i5en, 2002). Dalam

    kamus besar ahasa !ndonesia, pendidikan diartikan sebagai proses

     perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha

    mende+asakan manusia melalui proses penga&aran dan pelatihan (@ochman,

    201).

    Ben&ang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

    menengah, dan pendidikan tinggi (@ochman, 201).

    1) Pendidikan dasar merupakan &en&ang pendidikan formal yang paling

    dasar yang mendasari &en&ang pendidikan berikutnya.

    2) Pendidikan menengah adalah pendidikan formal yang merupakan

    kelan&utan dari pendidikan sebelumnya yaitu pendidiakn dasar.

    ) Pendidikan tinggi adalah &en&ang pendidikan formal setelah

     pendidikan menengah dan merupakan &en&ang pnedidikan tertinggi di

    !ndonesia (@ochman, 201).

     b. -komodasi

    /uatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien

    yang dapat mempengaruhi kepatuhan. /ebagai contoh, pasien yang lebih

    mandiri harus dapat merasakan bah+a ia dilibatkan secara aktif dalam

     program pengobatan, sementara pasien yang lebih mengalami ansietas

    dalam menghadapi sesuatu, harus di turunkan dahulu tingkat ansietasnya

    dengan cara meyakinkan dia atau dengan teknik"teknik lain sehingga ia

    termoti5asi untuk mengikuti an&uran pengobatan. ;euerstein et al (168)

    mengatakan bah+a &ika tingkat ansietas  terlalu tinggi atau terlalu rendah,

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    9/32

    9

    maka kepatuhan pasien akan berkurang (4i5en 2002).

    c. odifikasi faktor lingkungan dan sosial

    Hal ini berarti mambangun dukungan sosial dari keluarga dan teman"

    teman. elompok"kelompok pendukungan dapat dibentuk untuk membantu

    kepatuhan terhadap program"program pengobatan seperti pengurangan berat

     badan, berhenti merokok, dan menurunkan konsumsi alcohol (4i5en 2002).

    Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi indi5idu

    yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang

    akan tahu bah+a ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan

    mencintainya (ohen G /yme, 1668=21 dalam /etiadi 200'). Dukungan

    sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antar keluarga dengan

    lingkungan sosial (;riedman, 166'=17 dalam /etiadi 200').

    enurut House (/met, 166= 18) setiap bentuk dukungan sosial

    keluarga mempunyai ciri"ciri antara lain =

    1) !nformatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat

    digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan"persoalan

    yang diahadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide"ide atau

    informasi lainnya yang dibutuhkan.

    2) Perhatian emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi

    dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati,

    cinta, kepercayaan, dan penghargaan.) antuan instrumental, bantuan bentuk ini bertu&uan untuk 

    mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan

    dengan persoalan"persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara

    langsung kesulitan yang dihadapi, misalnya dengan menyediakan

     peralatan lengkap bagi penderita, menyediakan obat"obat yang

    dibutuhkan dan lain"lain.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    10/32

    10

    ) antuan penilaian, yaiut suatu bentuk penghargaan yang diberikan

    seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari

     penderita. Penilaian ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya

    sangat berarti bagi seseorang. erakaitan dengan dukungan sosial

    keluarga maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang

     positif (/etiadi, 200').

    d. Perubahan model terapi

    Program"program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin.

    Dengan cara ini komponen"komponen sederhana dalam program

     pengobatan dapat diperkuat, untuk selan&utnya dapat mematuhi komponen"

    komponen yang lebih kompleks (4i5en, 2002)

    e. eningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien

    /uatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada pasien setelah

    memperoleh informasi tentang diagnosis. Pasien membutuhkan pen&elasan

    tentang kondisinya saat ini, apa penyebabnya dan apa yang dapat mereka

    lakukan dengan kondisi seperti itu. /eseorang yang menderita migren dapat

    menduga bah+a ia mungkin menderita tumor otak. /uatu pen&elasan

    tentang penyebab migren dan bagaimana pengobatannya, dapat membantu

    meningkatkan kepercayaan pasien. >ntuk melakukan konsultasi dan

    selan&utnya dapat membantu meningkatkan kepatuhan (4i5en, 2002).

    erciptanya hubungan pera+at dengan pasien merupakan komitmen

    sadar dari pera+at untuk mengasuh seorang pasien. Hal ini &uga

    melambangkan persetu&uan antara pera+at dan apsien untuk beker&a sama

    demi kebaikan pasien. Pera+at menciptkan hubungan dengan pasien

    dengan mengintegrasikan konsep rasa hormat, empati, kepercayaan,

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    11/32

    11

    kesungguhan dan kerahasiaan didalam interaksi mereka (/heldon, 2010).

    Peplau mengidentifikasi empat hubungan pera+at dengan pasien yaitu =

    orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. Dalam teori hubungan

    interpersonal Peplau, fase"fase ini bersifat terapeutik dan berfokus pada

    interaksi interpersonal.

    1) $rientasi = pasien mencari bantuan, dan pera+at membantu pasien

    untuk mengidentifikasi masalah dan luasnya bantuan yang

    diperlukan.

    2) !dentifikasi = pasien berhubungan dengan pera+at dengan sikap yang

    independen, atau interdependen, dan pera+at meyakinkan pasien

     bah+a ia memahami makna situasinya.

    ) @esolusi = kebutuhan pasien terdahulu telah terselesaikan, dan

    muncul tu&uan"tu&uan lain yang lebih de+asa.

    ) erminasi = pasien dan pera+at menge5aluasi kema&uan inter5ensi

    terhadap tu&uan yang tealh ditentukan, menin&au +aktu yang mereka

    habiskan bersama, dan mengakhiri hubungan (/heldon 2010).

    . ;aktor"faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan

    a. Pemahaman tentang instruksi

    ak seorang pun yang dapat mematuhi instruksi &ika ia salah paham

    tentang instruksi yang diberikan padanya. ?ey dan /pleman (1687) dalam

     4eil 4i5en (200216) menemukan bah+a lebih dari 803 yang

    di+a+ancarai setelah bertemu dengan dokter salah mengerti tentang

    instruksi yang diberikan pada mereka. adang"kadang hal ini disebabkan

    oleh kegagalan profesional kesehatan dalam memberikan informasi yang

    lengkap. Penggunaan istilah"istilah medis dan memberikan banyak instruksi

    yang harus diingat oleh pasien.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    12/32

    12

     b. ualitas interaksi

    ualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan

     bagian yang penting dalam menentukan dera&at kepatuhan. Badi konsultasi

    yang pendek tidak akan men&adi produktif &ika diberikan perhatian untuk 

    meningkatkan kualitas interaksi. eberapa keluhan yang spesifik adalah ku"

    rangnya minat yang diperlihatkan oleh dokter, pengunaan istilah"istilah

    medis yang berlebihan, kurangnya empati, dan tidak memperoleh ke&elasan

    tentang penyebab penyakit. Pentingnya keterampilan interpersonal dalam

    memacu kepatuhan terhadap pengobatan (4i5en, 2002).

    c. !solasi sosial dan keluarga

    eluarga dapat men&adi faktor yang sangat berpengaruh dalam menen"

    tukan keyakinan dan nilai kesehatan indi5idu serta dapat &uga menentukan

    tentang program pengobatan yang dapat mereka terima. Pratt (1678) dalam

     4eil 4i5en (200216) telah memperhatikan bah+a peran orang yang di"

    mainkan keluarga dalam pengembangan kebiasaan kesehatan dan

     penga&aran terhadap anak"anak mereka. eluarga &uga memberi dukungan

    dan mebuat keputusan mengenai pera+atan dari anggota keluarga yang sakit

    (4i5en, 2002).

    d. eyakinan sikap dan kepribadian

    eyakinan seseorang tentang kesehatan berguna untuk memperkirakan

    adanya ketidakpatuhan. $rang"orang yang tidak patuh adalah orang"orang

    yang lebih mengalami depresi, ansietas, sangat memperhatikan

    kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang lebih lemah dan yang kehidupan

    sosialnya lebih memusatkan perhatian kepada dirinya sendiri (4eil 4i5en

    200216).

    B. Tinjauan tentang Dia&etes Melitus

    1. Pengertian

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    13/32

    13

    Diabetes melitus merupakan kumpulan ge&ala yang timbul pada seseorang

    yang disebabkan adanya peningkatan kadar gulah dalam darah. Diabetes

    melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik 

    hiperglikemia yang ter&adi karena kelainan sekresi insulin, gangguan ker&a

    insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada

    mata, gin&al, syaraf dan pembuluh darah (Hasdianah, 2012).

    2. Penyebab

    enurut (Hasdianah, 2012) adapun beberapa faktor penyebab diabetes

    melitus antara lain=

    a. Pola makan

     b. $besitas (kegemukan)

    c. ;aktor genetik 

    d. ahan"bahan kimia dan obat"obatan

    e. Penyakit dan infeksi pada pankreas

    f. Pola hidup

    g. adar kortikosteroid yang tinggi

    h. $bat"obatan yang dapat merusak pankreas

    i. @acun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

    . ipe"tipe diabetes melitus

    a. Diabetes melitus tipe 1 (insulin dependent)

    Diabetes tipe 1 dikenal &uga sebagai  juvenile diabetes, diabetes

    anak"anak. Penyebutan ini didasarkan karena pada umumnya

     penderita berasal dari anak"anak dan de+asa muda. api meskipun

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    14/32

    14

     begitu, diabetes tipe ini &uga menyerang semua umur. 4ama lain dari

    diabetes tipe 1 adalah insulin-dependent diabetes, yaitu diabetes yang

     bergantung pada insulin (/utanto, 201)

    Diabetes tipe 1 adalah penyakit diabetes yang ter&adi karena adanya

    gangguan pada pankreas, menyebabkan pankreas tidak mampu

    memproduksi insulin dengan optimal. Pada diabetes tipe 1, pankreas

    memproduksi insulin dengan kadar yang sedikit sehingga tidak 

    mencukupi kebutuhan untuk mengatur kadar gula darah dengan tepat.

    Pada perkembangan selan&utnya, pankreas bahkan men&adi tidak 

    mampu lagi memproduksi insulin. -kibatnya penderita diabetes tipe

    1 harus mendapatkan in&eksi insulin dari luar, inidisebut dengan

    insulin-dependent.

    idak optimalnya fungsi pankreas sendiri disebabkan oleh

    hancurnya sel beta dalam pankreas yang berperan dalam

    memproduksi hormon insulin. Penyebab pastinya belum diketahui

    secara pasti, tetapi dugaan kuat men&urus pada autoimun, yaitu sistem

    kekebalan tubuh yang salah mengenali sel beta yang memproduksi

    insulin di dalam pankreas. Penyebab lain diduga karena adanya faktor 

    genetik (keturunan) dan infeksi 5irus (/utanto, 201)

     b. Diabetes melitus tipe 2 (insulin reIuirement)

    Diabetes tipe 2 disebut &uga sebagai noninsulin-dependent 

    diabetes, diabetes yang tidak bergantung pada insulin. Pada diabetes

    tipe 2, organ pankreas mampu memproduksi insulin dengan &umlah

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    15/32

    15

    yang cukup namun sel"sel tubuh tidak merespon insulin yang ada

    dengan benar. Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan

    karena sel"sel tubuh tidak menggunakan insulin sebagai sumber energi

    atau sel"sel tubuh tidak merespon insulin yang dilepaskan pankreas,

    inilah disebut dengan resistensi insulin (/utanto, 201)

    @esistensi insulin ini menyebabkan glukosa yang tidak 

    dimanfaatkan sel akan tetap berada di dalam darah, semakin lama

    semakin menumpuk. Pada saat yang sama, ter&adinya resistensi

    insulin yang berlebihan. ?ama kelamaan, dalam kondisi yang tidak 

    terkontrol pankreas akan mengurangi &umlah produksi insulin. $rang

    yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami

    resistensi insulin, karena leak mengganggu kemampuan sel"sel tubuh

    untuk menggunakan insulin. api tidak menutup kemungkinan orang"

    orang yang berbadan kurus bisa terserang diabetes ini (/utanto, 201).

    c. Diabetes mumnya akan kembali normal setelah

    masa kehamilan. eskipun tipe diabetes ini bersifat sementara, bila

    tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan &anin

    maupun sang ibu. @isiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi

    makrosomia (bobot bayi yang tinggi atau diatas normal), penyakit

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    16/32

    16

     &antung ba+aan, kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka

    (Herliana, 201).

    . anda dan ge&ala

    a.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    17/32

    17

    ter&adi karena gula darah tidak bisa masuk kedalam sel, akibatnya sel"

    sel akan mengirim sinyal lapar ke otak.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    18/32

    18

    2) erasa panas dikulit, &uga terasa sakit seperti tertusuk"tusuk. ulit

     &uga teras tebal.

    ) /ering ter&adi kram.

    )

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    19/32

    19

    2) Hiperglikemia

    ) etoasidosis metabolik 

     b. omplikasi kronik 

    1) Penyakit arteri koroner 

    2) Penyakit serebro5askuler 

    ) Penyakit 5askuler perifer 

    ) @etinopati diabetik

    ) 4efropati diabetik

    8) 4europati diabetik

    8. Penatalaksanaan

    enurut (Hasdianah, 2012) prinsip pengelolaan diabetes melitus meliputi =

    a. Penyuluhan

     b. Diet diabetes melitus

    c. ?atihan fisik (olahraga)

    d. Pemberian obat hipoglikemi oral ($H$) dan insulin

    C. Tinjauan tentang Diet Dia&etes Melitus

    1. Diet diabetes melitus

      Diet adalah pilihan makanan yang la%im dimakan oleh seseorang atau suatu

     populasi penduduk (ary *. eck, 2012). Diet dilakukan dengan cara

    mengendalikan asupan"asupan makanan dan minuman tertentu agar kondisi

    diabetes men&adi terkontrol dengan baik. Dalam diet diabetes, ada beberapa

    aturan atau prinsip"prinsip yang harus dipatuhi. epatuhan dan kedisiplinan

    men&adi kunci keberhasilan diet untuk pengendalian kadar gula darah (/utanto,

    201).

    2. u&uan diet diabetes

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    20/32

    20

    /ecara garis besar, tu&uan utama diet diabetes adalah sebagai berikut=

    a. encapai dan mempertahankan kadar glukosa darah men&adi normal

    atau setidaknya mendekati normal.

     b. endapatkan berat badan normal.

    c. encegah timbulnya komplikasi diabetes.

    d. eningkatkan kualitas hidup diabetesi (/utanto, 201).

    . Prinsip Perencanaan makan bagi diabetesi

    -n&uran makan untuk diabetesi adalah makanan seimbang seperti makan

    sehat pada umumnya, tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai

    kebutuhan dan &angan berlebihan (*rna+ati, 210). Diabetesi harus

    memperhatikan dan mematuhi dalam &ad+al, &umlah dan &enis makanan yang

    dikonsumsi.

    a. Perhatikan &ad+al makan

    Bad+al makan untuk diabetesi yang dian&urkan adalah sebanyak 8 kali,

    yaitu kali makan utama dan kali makan selingan diantar makan

    utama. ontoh &ad+al makan untuk diabetesi yaitu =

    1) Bam 0.0"07.00 = sarapan pagi

    2) Bam 06.00"10.00 = makan selingan

    ) Bam 12.00"1.00 = makan siang

    ) Bam 1.00"18.00 = makan selingan

    ) Bam 1'.00"16.00 = makan malam

    8) Bam 21.00 = makan selingan (/utanto, 201)

     b. Perhatikan &umlah makanan

    Bumlah makan (kalori) yang dian&urkan bagi diabetesi adalah makan

    lebih sering dengan porsi kecil. idak dian&urkan bagi diabetesi makan

    dalam porsi banyakJbesar sekaligus. >ntuk perhitungan kebutuhan

    kalori seseorang per hari, dapat menggunakan rumus berikut=

    1) ebutuhan kalori (+anita (! K 2 kalori) ditambah 203

    untuk akti5itas

    2) ebutuhan kalori (pria) (! K 0 kalori) ditambah 203

    akti5itas

    ! adalah berat badan ideal. @umus menentukan erat adan !deal

    (!) adalah (inggi adanJcm L 100) K 603.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    21/32

    21

    ontoh = seorang pria bertinggi badan 170 cm, berat badan '0 kg,

    maka perhitungannya =! (170 L 100) K 603 8 kg

    ebutuhan kalori 8 K 0 kalori 1.'60 kalori

    alori untuk akti5itas 1.'60 K 203 7' kalori

    otal kebutuhan kalori 1.'60 M 7' 228' kalori

    Badi, pria ini memrlukan diet sekitar 2.28' kalori sehari.

    c. Perhatikan &enis makanan

    /etelah &ad+al dan &umlah, pengaturan selan&utnya pada diet diabetes

    adalah pemilihan &enis makanan. enurut (/unita -lmatsier, 200)

    Pemilihan makanan untuk diabetesi adalah sebagai berikut=1) ahan makanan yang dian&urkan

    a) /umber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie,

    kentang, singkong ubi dan sagu.

     b) /umber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa

    kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang"kacangan.

    c) /umber lemak dalam &umlah terbatas yaitu bentuk 

    makanan yang mudah cerna. akanan terutama diolah

    dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan

    dibakar.

    2) ahan makanan yang tidak dian&urkan

    a) engandung banyak gula sederhana seperti gulapasir, gula

    merah, sirup, &am, &eli, buah"buahan yang dia+etkan dengan

    gula, susu kental manis, soft drink, dan es krim.

     b) engandung banyak lemak, seperti cake, fast food, goreng"

    gorengan.

    c) engandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin,

    makanan yang dia+etkan.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    22/32

    22

    D. "erangka "'nse%

      eterangan =

    Aariabel yang diteliti

    Aariabel yang tidak diteliti

    E. Hi%'tesis

    Dari masalah yang di angkat hipotesis yaitu=

    Ha = -da hubungna antara pendidikan dengan epatuhan Diet pada paisen

    Diabetes melitus di Puskesmas Dungingi ecamatan Dungingi ota

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    23/32

    23

    Ho = idak ada hubungan antara pendidikan dengan epatuhan Diet pada

     pasien Diabetes melitus di Puskesmas Dungingi ecamatan Dungingi

    ota

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    24/32

    24

    B. Tem%at )an *aktu Penelitian

    empat penelitian akan dilaksanakan di Puskemas Dungingi ecamatan

    Dungingi ota

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    25/32

    25

    Aariabel

    independen =

    ;aktor"faktor yangmempengaruhi

    kepatuhan diet

     pada pasien

    diabetes melitus.

    a. Pendidikan

     b. Dukungan

    /osial

    c. eningkatkan

    interaksi

     profesional

    kesehatan

    dengan pasien

    ( 4i5en, 2002).

    Ben&ang

     pendidikan

    yang pernah

    ditempuh

    Dukungan dari

    keluarga dan

    teman"teman

    untuk 

    membantu

    kepatuhan diet

    diabetes.

    /uatu hal

     penting untuk 

    memberikan

    umpan balik 

     pada pasien

    setelah

    a. Pendidikan

    dasar 

     b. Pendidikan

    menengah

    c. Pendidikan

    tinggi(>> 4o 20

    tanun 200,

    dalam @ohman,

    201 22)

     

    a. !nformatif b. Perhatian

    emosional

    c. antuan

    instrumental

    d. antuan

     penilaian

    (/etiadi

    200')

    a. $rientasi

     b. !dentifikasi

    c. *ksploitasi

    d. @esolusi

    e. erminasi

    heck list

    uesioner

    uesioner 

    $rdinal

    $rdinal

    $rdinal

    a. Pendidikan

    dasar=

    /DJ/edera&

    at

     b. Pendidikan

    menengah=/P"

    /-Jseder 

    a&at

    c.Pendidikan

    tinggi =

     perguruan

    tinggi

    a. aik nilai

    N70"100

    3

     b. urang

    nilai

    F703

    a. aik nilai

    N70"1003

     b. urang

    nilai F703

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    26/32

    26

    Aariabel dependen=

    kepatuhan diet

    diabetes melitus.

    memperoleh

    informasi

    tentangdiagnosis.

    Pasien

    membutuhkan

     pen&elasan

    tentang

    kondisinya

    saat ini, apa

     penyebabnya

    dan apa yang

    dapat mereka

    lakukandengan kondisi

    seperti itu.

    epatuhan

     pasien diartikan

    sebagai

    9se&auhmana

     perilaku pasiensesuai dengan

    ketentuan yang

    diberikan oleh

     profesional

    kesehatan.:

    (/acket 1668

    dalam 4i5en,

    2002).

    Diet diabetes

    melitus =

    a. akanan

     pokok 

     b.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    27/32

    27

    E. P'%ulasi )an $u&,ek 

    1. Populasi

    /emua pasien yang mengalami diabetes melitus di Puskemas Dungingi

    ecamatan Dungingi ota

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    28/32

    28

    H. Peng'lahan )an Analisis )ata

    1. Pengolahan Data

    a. Editing ertu&uan untuk memeriksa kembali &a+aban yang telah ada, dan bila

    ada kekurangan segera dilengkapi.

     b. Coding 

    ertu&uan memberikan kode terhadap &a+aban memberikan kode atau

    nilai pada setiap responden dimana untuk pernyataan positif, yang di&a+ab

    salah diberikan nilai 90: dan yang di&a+ab dengan benar diberikan nilai

    91:./edangkan untuk pernyataan negatif yang di&a+ab benar diberikan nilai

    90: dan yang di&a+ab salah diberikan nilai 91:.

    c. Score

    ertu&uan untuk mengumpulkan berapa skor yang diperoleh apakah

    sesuai dengan nilai yang diharapkan atau tidak.

    d. abulasi Data

    ertu&uan mengelompokan data kedalam suatu tabel distribusi

    frekuensi dengan tu&uan agar mudah dibaca dan dianalisis dengan

    menggunakan computer.

    e.  Entr data

    ertu&uan memasukan data yang telah di coding   kedalam komputer 

    yang selan&utnya akan diolah.

    emudian dilan&utkan dengan menggunakan rumus=

     P=  f  N  X 100

    eterangan=

    P Hasil sikap.

    ; Bumlah pertanyaan yang di&a+ab benar.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    29/32

    29

     4 Bumlah pertanyaan keseluruhan achfoed% (2010 =17).

    2. -nalisis dataa. -nalisis !nivariat 

    -nalisis uni5ariat ini digunakan untuk mendeskipsikan masing"

    masing 5ariabel independen yang disa&ikan dalam bentuk tabel dan

     persentase dengan menggunakan rumus=

     P=f 

     N  ×100

    eterangan=

    P = Persentasef = Bumlah item sesuai prosedur 

     4 = Bumlah item pertanyaan keseluruhan 

     b. -nalisis "ivariat 

    -nalisis bivariat   dilakukan untuk melihat pengaruh 5ariabel

    independen terhadap 5ariabel dependen menggunakan analisis c#i kuadrat 

    (O2) dengan rumus=

     $ %   ¿ Σ( f  0 – fe)2

    fe

    eterangan =

     $ % = C#i Kuadrat.

     f & = ;rekuensi obser5asi.

     fe = ;rekuensi harapan (Hidayat, 2011=12)

    >ntuk hasil akhir digunakan u&i statistik C#i S'uare (O2) dengan tingkat

    kemaknaan C 0,0 dengan langkah"langkah sebagai berikut=

    a. erlebih dahulu membuat rumusan hipotesis baik penelitian (H0) maupun

    hipotesis alternatif (Ha).

     b. enyusun tabel koefisien korelasi dan tafsirannya serta tabel ker&a untuk 

    melakukan komputasi data yang diperoleh ke dalam tabel.

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    30/32

    30

    c. engu&i nilai O2 yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (critical 

    value O2 tabel) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan

    (de5iasi 0,0).

    d. >ntuk menghitung dera&at kebebasan dengan rumus=

    )1)(1(   −−=   bk n

    dimana=

    n = dera&at kemaknaan (dk).

    k  = banyaknya kolom.

    b = banyaknya baris.

    e. enarik kesimpulan terhadap pengu&ian O2 yaitu bila nilai u&i statistik lebih

     besar dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (O2 hitung N O2 tabel) maka

    H0 ditolak dan Ha diterima, bila nilai perhitungan u&i statistik lebih kecil

    dibandingkan nilai yang berasal dari tabet (O2 hitung O2 tabel) maka H0

    diterima dan Ha ditolak.

    I. Etika Penelitian

    enurut -limul (2011 '2"') bah+a dalam melaksanakan penelitian

    khususnya &ika yang men&adi sub&ek adalah manusia, maka dari segi etika

     penelitian harus diperhatikan. asalah etika yang harus diperhatikan antara lain

    adalah sebagai berikut=

    1. ?embar Persetu&uan ( nformed Consent ) Diberikan sebelum penelitian

    dilakukan dengan memberikan lembar persetu&uan untuk men&adi responden.

    u&uan informed consent   adalah agar subyek mengerti maksud dan tu&uan

     penelitian, mengetahui dampaknya. Bika sub&ek bersedia, maka mereka harus

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    31/32

    31

    menandatangani lembar persetu&uan. Bika responden tidak bersedia, maka

     peneliti harus menghormati haknya.2. anpa 4ama ( nonmit) asalah etika penelitian merupakan masalah yang

    memberikan &aminan dalam penggunaan sub&ek penelitian dengan cara tidak 

    me mberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan

    hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

    yang akan disa&ikan.

    . erahasiaan (Confidentialit) asalah ini merupakan masalah etika dengan

    memberikan &aminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

    masalah"masalah lainnya. /emua informasi yang telah dikumpulkan di&amin

    kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

    dilaporkan pada hasil riset.

    DA-TAR PU$TA"A

    -lmatsier, 200,  Penuntun diet, *disi baru, P tama,

    Bakarta.

    *rna+ati, 201, Penatalaksanaan keperawatan diabetes melitus terpadu, itra

    +acana media, Bakarta.

    Hasdianah, 2012, Mengenal diabetes melitus pada orang dewasa dan anak-anak dengan solusi herbal, 4uha medika, Qogyakarta.

    Herliana, 201, Diabetes kandas berkat herbal. ;media, Bakarta.

    Hidayat, 2011, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, *disi

    Pertama, /alemba edika, Bakarta.

     4i5en, 2002,  Psikologi kesehatan, pengantar untuk perawat dan profesional 

    kesehatan lain, *disi kedua, *

  • 8/18/2019 BAB I Dm revisi

    32/32

    32

    /etiadi, 200',  Konsep dan proses keperawatan keluarga, 


Recommended