Date post: | 07-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | anonymous-zs1czpt5 |
View: | 222 times |
Download: | 0 times |
of 32
8/18/2019 BAB I Dm revisi
1/32
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes melitus atau penyakit kencing manis adalah penyakit yang
ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat
tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Hasdianah, 2012).
Penderita diabetes melitus (D) di !ndonesia di prediksi akan mengalami
peningkatan yang cukup besar pada tahun"tahun mendatang. #orld Health
$rgani%ation (#H$) memprediksi !ndonesia akan mengalami kenaikan ¨ah
penyandang D dari ', &uta pada tahun 2000 men&adi sekitar 21, &uta pada
tahun 200 (*rna+ati, 201). ingginya angka kesakitan itu men&adikan
!ndonesia menempati urutan keempat dunia setelah -merika serikat, !ndia, dan
ina (/ofro, 201).
Pernyataan diatas mencerminkan ¨ah penyandang diabetes di !ndonesia
sangat besar sehingga membutuhkan penanganan dari semua tim kesehatan dan
harus melibatkan penderita diabetes itu sendiri. Diabetes melitus merupakan
penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. D akan memberikan
dampak terhadap kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan
pera+at, ahli gi%i, dan tenaga kesehatan lain, peran pasien dan keluarga men&adi
sangat penting (*rna+ati, 201).
Penyakit diabetes melitus atau sering disebut sebagai penyakit kencing
manis atau penyakit gula, adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan yang
berhubungan dengan hormon insulin. elainan yang dimaksud berupa ¨ah
produksi hormon insulin yang kurang karena ketidakmampuan organ pankreas
memproduksinya atau sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah
8/18/2019 BAB I Dm revisi
2/32
2
dihasilkan organ pankreas secara baik. -kibat dari kelainan ini maka kadar gula
(glukosa) akan meningkat tidak terkendali (/utanto, 201).
Diabetes melitus merupakan keadaan yang memerlukan perilaku
penanganan seumur hidup. Diet, aktifitas fisik dan stress fisik serta emosional
dapat mempengaruhi pengendalian diabetes, sehingga pasien harus bela&ar
mengatur keseimbangan berbagai faktor (*rna+ati, 201). Pada kasus diabetes,
khususnya diabetes tipe 2 terapi diet merupakan salah satu cara yang dapat
ditempuh penderita untuk mengendalikan penyakit ini. Diabetes tipe 2 sangat erat
kaitannya dengan sistem kiner&a metabolisme dalam tubuh. ualitas metabolisme
dalam tubuh ditentuka oleh pola, &enis, dan ¨ah makanan yang dikonsumsi.
Diet mengambil peran penting untuk mengembalikan fungsi metabolisme ber&alan
secara normal. Pola diet yang buruk merupakan pemicu a+al ter&adinya resistensi
insulin dan berakhir pada penyakit diabetes (Herliana, 201).
Diet adalah pilihan makanan yang la%im dimakan oleh seseorang atau
suatu populasi penduduk (ary *. eck. 2012). Diet rendah karbohidrat sangat
disarankan bagi penderita diabetes. Penderita diabetes masih diperbolehkan untuk
mengonsumsi karbohidrat, namun disarankan untuk memilih karbohidrat
kompleks yang mengandung sedikit kalori. akanan yang mengandung
karbohidrat kompleks akan dicerna dan diserap perlahan dan tidak akan
menyebabkan peningkatan gula darah secara mendadak. Penderita diabetes harus
mengonsumsi karbohidrat kompleks minimum 03 dari kalori harian (Herliana,
201).
8/18/2019 BAB I Dm revisi
3/32
3
Pera+atan diabetes sangat diperlukan mengingat penyakit ini belum dapat
disembuhkan dan pembiaran penyakit berdampak timbulnya komplikasi penyakit
baru. Pera+atan diabetes yang terbukti efektif adalah pengaturan pola makan dan
gaya hidup. Pengaturan pola makan atau diet berfungsi untuk mengendalikan apa
yang dikonsumsi diabetesi. Hal ini pada gilirannya dapat men&aga kadar gula
darah dalam kondisi normal dan terkendali (/utanto, 201).
/aat ini penyakit diabetes masih men&adi masalah kesehatan yang sulit
disembuhkan karena pengendalian diabetes melitus harus dilakukan dengan
sungguh"sungguh dan mematuhi diet diabetes melitus yang dian&urkan agar tidak
ter&adi komplikasi yang tidak diinginkan. Pasien telah memberikan upaya yang
dapat dipertimbangkan dalam mencari bantuan kesehatan, kesempatan ini sangat
tinggi dimana nasihat yang diberikan akan diabaikan atau disalahterapkan
dikarenakan kurangnya pemahaman pasien dan keluarga tentang faktor"faktor
kepatuhan (4i5en, 2002).
/acket (1678) mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai 9se&auhmana
perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional
kesehatan.: ;aktor"faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah pendidikan,
akomodasi, modifikasi faktor lingkungan dan sosial, perubahan model terapi dan
meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien (4i5en, 2002).
Dalam hal ini faktor"faktor yang paling mendukung data ada faktor yaitu
pendidikan, meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien, dan
faktor lingkungan dan sosial.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
4/32
4
Di pro5insi
8/18/2019 BAB I Dm revisi
5/32
5
C. Tujuan Penelitian
1. u&uan >mum
>ntuk mengetahui ;aktor"faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet
pada pasien diabetes melitus di Puskemas Dungingi ecamatan Duningi ota
ntuk menambah +a+asan dan pengalaman secara nyata dalam
penelitian sebagai sarana untuk bela&ar menerapkan teori yang telah
diperoleh dalam bentuk nyata serta meningkatkan daya berpikir.
2. anfaat eoritis
8/18/2019 BAB I Dm revisi
6/32
6
eningkatkan pengetahuan pasien tentang perlunya kepatuhan terhadap
diet diabetes melitus.
E. "easlian Penelitian
/epengetahuan penulis belum terdapat &udul yang sama dengan yang dibuat
oleh penulis, namum ada satu &udul yang mirip yaitu= /ri #ahyuni *ffendi, 201,
tentang Hubungan pengetahuan pasien tentang diet diabetes melitus dengan
tindakan amputasi dira+at inap ?>D @/>D Prof. Dr. H&. -?$* /-$* ota
8/18/2019 BAB I Dm revisi
7/32
7
II. TIN#AUAN PU$TA"A
A. Tinjauan tentang "e%atuhan
1. Pengertian
epatuhan adalah istilah yang dipakai untuk men&elaskan ketaatan pada
tu&uan yang telah ditentukan. Definisi yang seperti itu memiliki nada yang
cenderung otoriter dimana penyelenggara pera+atan kesehatan atau pendidik
dianggap sebagai tokoh yang ber+enang dan konsumen atau peserta didik
8/18/2019 BAB I Dm revisi
8/32
8
dianggap bersikap patuh (astable, 2002=16 dalam 4i5en, 2002).
2. ;aktor"faktor yang mendukung kepatuhan
a. PendidikanPendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan, sepan&ang bah+a
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti penggunaan
buku"buku dan kaset oleh pasien secara mandiri (4i5en, 2002). Dalam
kamus besar ahasa !ndonesia, pendidikan diartikan sebagai proses
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha
mende+asakan manusia melalui proses penga&aran dan pelatihan (@ochman,
201).
Ben&ang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi (@ochman, 201).
1) Pendidikan dasar merupakan &en&ang pendidikan formal yang paling
dasar yang mendasari &en&ang pendidikan berikutnya.
2) Pendidikan menengah adalah pendidikan formal yang merupakan
kelan&utan dari pendidikan sebelumnya yaitu pendidiakn dasar.
) Pendidikan tinggi adalah &en&ang pendidikan formal setelah
pendidikan menengah dan merupakan &en&ang pnedidikan tertinggi di
!ndonesia (@ochman, 201).
b. -komodasi
/uatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien
yang dapat mempengaruhi kepatuhan. /ebagai contoh, pasien yang lebih
mandiri harus dapat merasakan bah+a ia dilibatkan secara aktif dalam
program pengobatan, sementara pasien yang lebih mengalami ansietas
dalam menghadapi sesuatu, harus di turunkan dahulu tingkat ansietasnya
dengan cara meyakinkan dia atau dengan teknik"teknik lain sehingga ia
termoti5asi untuk mengikuti an&uran pengobatan. ;euerstein et al (168)
mengatakan bah+a &ika tingkat ansietas terlalu tinggi atau terlalu rendah,
8/18/2019 BAB I Dm revisi
9/32
9
maka kepatuhan pasien akan berkurang (4i5en 2002).
c. odifikasi faktor lingkungan dan sosial
Hal ini berarti mambangun dukungan sosial dari keluarga dan teman"
teman. elompok"kelompok pendukungan dapat dibentuk untuk membantu
kepatuhan terhadap program"program pengobatan seperti pengurangan berat
badan, berhenti merokok, dan menurunkan konsumsi alcohol (4i5en 2002).
Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi indi5idu
yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang
akan tahu bah+a ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan
mencintainya (ohen G /yme, 1668=21 dalam /etiadi 200'). Dukungan
sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antar keluarga dengan
lingkungan sosial (;riedman, 166'=17 dalam /etiadi 200').
enurut House (/met, 166= 18) setiap bentuk dukungan sosial
keluarga mempunyai ciri"ciri antara lain =
1) !nformatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat
digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan"persoalan
yang diahadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide"ide atau
informasi lainnya yang dibutuhkan.
2) Perhatian emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi
dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati,
cinta, kepercayaan, dan penghargaan.) antuan instrumental, bantuan bentuk ini bertu&uan untuk
mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan
dengan persoalan"persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara
langsung kesulitan yang dihadapi, misalnya dengan menyediakan
peralatan lengkap bagi penderita, menyediakan obat"obat yang
dibutuhkan dan lain"lain.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
10/32
10
) antuan penilaian, yaiut suatu bentuk penghargaan yang diberikan
seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari
penderita. Penilaian ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya
sangat berarti bagi seseorang. erakaitan dengan dukungan sosial
keluarga maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang
positif (/etiadi, 200').
d. Perubahan model terapi
Program"program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin.
Dengan cara ini komponen"komponen sederhana dalam program
pengobatan dapat diperkuat, untuk selan&utnya dapat mematuhi komponen"
komponen yang lebih kompleks (4i5en, 2002)
e. eningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien
/uatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada pasien setelah
memperoleh informasi tentang diagnosis. Pasien membutuhkan pen&elasan
tentang kondisinya saat ini, apa penyebabnya dan apa yang dapat mereka
lakukan dengan kondisi seperti itu. /eseorang yang menderita migren dapat
menduga bah+a ia mungkin menderita tumor otak. /uatu pen&elasan
tentang penyebab migren dan bagaimana pengobatannya, dapat membantu
meningkatkan kepercayaan pasien. >ntuk melakukan konsultasi dan
selan&utnya dapat membantu meningkatkan kepatuhan (4i5en, 2002).
erciptanya hubungan pera+at dengan pasien merupakan komitmen
sadar dari pera+at untuk mengasuh seorang pasien. Hal ini &uga
melambangkan persetu&uan antara pera+at dan apsien untuk beker&a sama
demi kebaikan pasien. Pera+at menciptkan hubungan dengan pasien
dengan mengintegrasikan konsep rasa hormat, empati, kepercayaan,
8/18/2019 BAB I Dm revisi
11/32
11
kesungguhan dan kerahasiaan didalam interaksi mereka (/heldon, 2010).
Peplau mengidentifikasi empat hubungan pera+at dengan pasien yaitu =
orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. Dalam teori hubungan
interpersonal Peplau, fase"fase ini bersifat terapeutik dan berfokus pada
interaksi interpersonal.
1) $rientasi = pasien mencari bantuan, dan pera+at membantu pasien
untuk mengidentifikasi masalah dan luasnya bantuan yang
diperlukan.
2) !dentifikasi = pasien berhubungan dengan pera+at dengan sikap yang
independen, atau interdependen, dan pera+at meyakinkan pasien
bah+a ia memahami makna situasinya.
) @esolusi = kebutuhan pasien terdahulu telah terselesaikan, dan
muncul tu&uan"tu&uan lain yang lebih de+asa.
) erminasi = pasien dan pera+at menge5aluasi kema&uan inter5ensi
terhadap tu&uan yang tealh ditentukan, menin&au +aktu yang mereka
habiskan bersama, dan mengakhiri hubungan (/heldon 2010).
. ;aktor"faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan
a. Pemahaman tentang instruksi
ak seorang pun yang dapat mematuhi instruksi &ika ia salah paham
tentang instruksi yang diberikan padanya. ?ey dan /pleman (1687) dalam
4eil 4i5en (200216) menemukan bah+a lebih dari 803 yang
di+a+ancarai setelah bertemu dengan dokter salah mengerti tentang
instruksi yang diberikan pada mereka. adang"kadang hal ini disebabkan
oleh kegagalan profesional kesehatan dalam memberikan informasi yang
lengkap. Penggunaan istilah"istilah medis dan memberikan banyak instruksi
yang harus diingat oleh pasien.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
12/32
12
b. ualitas interaksi
ualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan
bagian yang penting dalam menentukan dera&at kepatuhan. Badi konsultasi
yang pendek tidak akan men&adi produktif &ika diberikan perhatian untuk
meningkatkan kualitas interaksi. eberapa keluhan yang spesifik adalah ku"
rangnya minat yang diperlihatkan oleh dokter, pengunaan istilah"istilah
medis yang berlebihan, kurangnya empati, dan tidak memperoleh ke&elasan
tentang penyebab penyakit. Pentingnya keterampilan interpersonal dalam
memacu kepatuhan terhadap pengobatan (4i5en, 2002).
c. !solasi sosial dan keluarga
eluarga dapat men&adi faktor yang sangat berpengaruh dalam menen"
tukan keyakinan dan nilai kesehatan indi5idu serta dapat &uga menentukan
tentang program pengobatan yang dapat mereka terima. Pratt (1678) dalam
4eil 4i5en (200216) telah memperhatikan bah+a peran orang yang di"
mainkan keluarga dalam pengembangan kebiasaan kesehatan dan
penga&aran terhadap anak"anak mereka. eluarga &uga memberi dukungan
dan mebuat keputusan mengenai pera+atan dari anggota keluarga yang sakit
(4i5en, 2002).
d. eyakinan sikap dan kepribadian
eyakinan seseorang tentang kesehatan berguna untuk memperkirakan
adanya ketidakpatuhan. $rang"orang yang tidak patuh adalah orang"orang
yang lebih mengalami depresi, ansietas, sangat memperhatikan
kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang lebih lemah dan yang kehidupan
sosialnya lebih memusatkan perhatian kepada dirinya sendiri (4eil 4i5en
200216).
B. Tinjauan tentang Dia&etes Melitus
1. Pengertian
8/18/2019 BAB I Dm revisi
13/32
13
Diabetes melitus merupakan kumpulan ge&ala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan adanya peningkatan kadar gulah dalam darah. Diabetes
melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang ter&adi karena kelainan sekresi insulin, gangguan ker&a
insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, gin&al, syaraf dan pembuluh darah (Hasdianah, 2012).
2. Penyebab
enurut (Hasdianah, 2012) adapun beberapa faktor penyebab diabetes
melitus antara lain=
a. Pola makan
b. $besitas (kegemukan)
c. ;aktor genetik
d. ahan"bahan kimia dan obat"obatan
e. Penyakit dan infeksi pada pankreas
f. Pola hidup
g. adar kortikosteroid yang tinggi
h. $bat"obatan yang dapat merusak pankreas
i. @acun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
. ipe"tipe diabetes melitus
a. Diabetes melitus tipe 1 (insulin dependent)
Diabetes tipe 1 dikenal &uga sebagai juvenile diabetes, diabetes
anak"anak. Penyebutan ini didasarkan karena pada umumnya
penderita berasal dari anak"anak dan de+asa muda. api meskipun
8/18/2019 BAB I Dm revisi
14/32
14
begitu, diabetes tipe ini &uga menyerang semua umur. 4ama lain dari
diabetes tipe 1 adalah insulin-dependent diabetes, yaitu diabetes yang
bergantung pada insulin (/utanto, 201)
Diabetes tipe 1 adalah penyakit diabetes yang ter&adi karena adanya
gangguan pada pankreas, menyebabkan pankreas tidak mampu
memproduksi insulin dengan optimal. Pada diabetes tipe 1, pankreas
memproduksi insulin dengan kadar yang sedikit sehingga tidak
mencukupi kebutuhan untuk mengatur kadar gula darah dengan tepat.
Pada perkembangan selan&utnya, pankreas bahkan men&adi tidak
mampu lagi memproduksi insulin. -kibatnya penderita diabetes tipe
1 harus mendapatkan in&eksi insulin dari luar, inidisebut dengan
insulin-dependent.
idak optimalnya fungsi pankreas sendiri disebabkan oleh
hancurnya sel beta dalam pankreas yang berperan dalam
memproduksi hormon insulin. Penyebab pastinya belum diketahui
secara pasti, tetapi dugaan kuat men&urus pada autoimun, yaitu sistem
kekebalan tubuh yang salah mengenali sel beta yang memproduksi
insulin di dalam pankreas. Penyebab lain diduga karena adanya faktor
genetik (keturunan) dan infeksi 5irus (/utanto, 201)
b. Diabetes melitus tipe 2 (insulin reIuirement)
Diabetes tipe 2 disebut &uga sebagai noninsulin-dependent
diabetes, diabetes yang tidak bergantung pada insulin. Pada diabetes
tipe 2, organ pankreas mampu memproduksi insulin dengan ¨ah
8/18/2019 BAB I Dm revisi
15/32
15
yang cukup namun sel"sel tubuh tidak merespon insulin yang ada
dengan benar. Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan
karena sel"sel tubuh tidak menggunakan insulin sebagai sumber energi
atau sel"sel tubuh tidak merespon insulin yang dilepaskan pankreas,
inilah disebut dengan resistensi insulin (/utanto, 201)
@esistensi insulin ini menyebabkan glukosa yang tidak
dimanfaatkan sel akan tetap berada di dalam darah, semakin lama
semakin menumpuk. Pada saat yang sama, ter&adinya resistensi
insulin yang berlebihan. ?ama kelamaan, dalam kondisi yang tidak
terkontrol pankreas akan mengurangi ¨ah produksi insulin. $rang
yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami
resistensi insulin, karena leak mengganggu kemampuan sel"sel tubuh
untuk menggunakan insulin. api tidak menutup kemungkinan orang"
orang yang berbadan kurus bisa terserang diabetes ini (/utanto, 201).
c. Diabetes mumnya akan kembali normal setelah
masa kehamilan. eskipun tipe diabetes ini bersifat sementara, bila
tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan &anin
maupun sang ibu. @isiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi
makrosomia (bobot bayi yang tinggi atau diatas normal), penyakit
8/18/2019 BAB I Dm revisi
16/32
16
&antung ba+aan, kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka
(Herliana, 201).
. anda dan ge&ala
a.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
17/32
17
ter&adi karena gula darah tidak bisa masuk kedalam sel, akibatnya sel"
sel akan mengirim sinyal lapar ke otak.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
18/32
18
2) erasa panas dikulit, &uga terasa sakit seperti tertusuk"tusuk. ulit
&uga teras tebal.
) /ering ter&adi kram.
)
8/18/2019 BAB I Dm revisi
19/32
19
2) Hiperglikemia
) etoasidosis metabolik
b. omplikasi kronik
1) Penyakit arteri koroner
2) Penyakit serebro5askuler
) Penyakit 5askuler perifer
) @etinopati diabetik
) 4efropati diabetik
8) 4europati diabetik
8. Penatalaksanaan
enurut (Hasdianah, 2012) prinsip pengelolaan diabetes melitus meliputi =
a. Penyuluhan
b. Diet diabetes melitus
c. ?atihan fisik (olahraga)
d. Pemberian obat hipoglikemi oral ($H$) dan insulin
C. Tinjauan tentang Diet Dia&etes Melitus
1. Diet diabetes melitus
Diet adalah pilihan makanan yang la%im dimakan oleh seseorang atau suatu
populasi penduduk (ary *. eck, 2012). Diet dilakukan dengan cara
mengendalikan asupan"asupan makanan dan minuman tertentu agar kondisi
diabetes men&adi terkontrol dengan baik. Dalam diet diabetes, ada beberapa
aturan atau prinsip"prinsip yang harus dipatuhi. epatuhan dan kedisiplinan
men&adi kunci keberhasilan diet untuk pengendalian kadar gula darah (/utanto,
201).
2. u&uan diet diabetes
8/18/2019 BAB I Dm revisi
20/32
20
/ecara garis besar, tu&uan utama diet diabetes adalah sebagai berikut=
a. encapai dan mempertahankan kadar glukosa darah men&adi normal
atau setidaknya mendekati normal.
b. endapatkan berat badan normal.
c. encegah timbulnya komplikasi diabetes.
d. eningkatkan kualitas hidup diabetesi (/utanto, 201).
. Prinsip Perencanaan makan bagi diabetesi
-n&uran makan untuk diabetesi adalah makanan seimbang seperti makan
sehat pada umumnya, tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai
kebutuhan dan &angan berlebihan (*rna+ati, 210). Diabetesi harus
memperhatikan dan mematuhi dalam &ad+al, ¨ah dan &enis makanan yang
dikonsumsi.
a. Perhatikan &ad+al makan
Bad+al makan untuk diabetesi yang dian&urkan adalah sebanyak 8 kali,
yaitu kali makan utama dan kali makan selingan diantar makan
utama. ontoh &ad+al makan untuk diabetesi yaitu =
1) Bam 0.0"07.00 = sarapan pagi
2) Bam 06.00"10.00 = makan selingan
) Bam 12.00"1.00 = makan siang
) Bam 1.00"18.00 = makan selingan
) Bam 1'.00"16.00 = makan malam
8) Bam 21.00 = makan selingan (/utanto, 201)
b. Perhatikan ¨ah makanan
Bumlah makan (kalori) yang dian&urkan bagi diabetesi adalah makan
lebih sering dengan porsi kecil. idak dian&urkan bagi diabetesi makan
dalam porsi banyakJbesar sekaligus. >ntuk perhitungan kebutuhan
kalori seseorang per hari, dapat menggunakan rumus berikut=
1) ebutuhan kalori (+anita (! K 2 kalori) ditambah 203
untuk akti5itas
2) ebutuhan kalori (pria) (! K 0 kalori) ditambah 203
akti5itas
! adalah berat badan ideal. @umus menentukan erat adan !deal
(!) adalah (inggi adanJcm L 100) K 603.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
21/32
21
ontoh = seorang pria bertinggi badan 170 cm, berat badan '0 kg,
maka perhitungannya =! (170 L 100) K 603 8 kg
ebutuhan kalori 8 K 0 kalori 1.'60 kalori
alori untuk akti5itas 1.'60 K 203 7' kalori
otal kebutuhan kalori 1.'60 M 7' 228' kalori
Badi, pria ini memrlukan diet sekitar 2.28' kalori sehari.
c. Perhatikan &enis makanan
/etelah &ad+al dan ¨ah, pengaturan selan&utnya pada diet diabetes
adalah pemilihan &enis makanan. enurut (/unita -lmatsier, 200)
Pemilihan makanan untuk diabetesi adalah sebagai berikut=1) ahan makanan yang dian&urkan
a) /umber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie,
kentang, singkong ubi dan sagu.
b) /umber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa
kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang"kacangan.
c) /umber lemak dalam ¨ah terbatas yaitu bentuk
makanan yang mudah cerna. akanan terutama diolah
dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan
dibakar.
2) ahan makanan yang tidak dian&urkan
a) engandung banyak gula sederhana seperti gulapasir, gula
merah, sirup, &am, &eli, buah"buahan yang dia+etkan dengan
gula, susu kental manis, soft drink, dan es krim.
b) engandung banyak lemak, seperti cake, fast food, goreng"
gorengan.
c) engandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin,
makanan yang dia+etkan.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
22/32
22
D. "erangka "'nse%
eterangan =
Aariabel yang diteliti
Aariabel yang tidak diteliti
E. Hi%'tesis
Dari masalah yang di angkat hipotesis yaitu=
Ha = -da hubungna antara pendidikan dengan epatuhan Diet pada paisen
Diabetes melitus di Puskesmas Dungingi ecamatan Dungingi ota
8/18/2019 BAB I Dm revisi
23/32
23
Ho = idak ada hubungan antara pendidikan dengan epatuhan Diet pada
pasien Diabetes melitus di Puskesmas Dungingi ecamatan Dungingi
ota
8/18/2019 BAB I Dm revisi
24/32
24
B. Tem%at )an *aktu Penelitian
empat penelitian akan dilaksanakan di Puskemas Dungingi ecamatan
Dungingi ota
8/18/2019 BAB I Dm revisi
25/32
25
Aariabel
independen =
;aktor"faktor yangmempengaruhi
kepatuhan diet
pada pasien
diabetes melitus.
a. Pendidikan
b. Dukungan
/osial
c. eningkatkan
interaksi
profesional
kesehatan
dengan pasien
( 4i5en, 2002).
Ben&ang
pendidikan
yang pernah
ditempuh
Dukungan dari
keluarga dan
teman"teman
untuk
membantu
kepatuhan diet
diabetes.
/uatu hal
penting untuk
memberikan
umpan balik
pada pasien
setelah
a. Pendidikan
dasar
b. Pendidikan
menengah
c. Pendidikan
tinggi(>> 4o 20
tanun 200,
dalam @ohman,
201 22)
a. !nformatif b. Perhatian
emosional
c. antuan
instrumental
d. antuan
penilaian
(/etiadi
200')
a. $rientasi
b. !dentifikasi
c. *ksploitasi
d. @esolusi
e. erminasi
heck list
uesioner
uesioner
$rdinal
$rdinal
$rdinal
a. Pendidikan
dasar=
/DJ/edera&
at
b. Pendidikan
menengah=/P"
/-Jseder
a&at
c.Pendidikan
tinggi =
perguruan
tinggi
a. aik nilai
N70"100
3
b. urang
nilai
F703
a. aik nilai
N70"1003
b. urang
nilai F703
8/18/2019 BAB I Dm revisi
26/32
26
Aariabel dependen=
kepatuhan diet
diabetes melitus.
memperoleh
informasi
tentangdiagnosis.
Pasien
membutuhkan
pen&elasan
tentang
kondisinya
saat ini, apa
penyebabnya
dan apa yang
dapat mereka
lakukandengan kondisi
seperti itu.
epatuhan
pasien diartikan
sebagai
9se&auhmana
perilaku pasiensesuai dengan
ketentuan yang
diberikan oleh
profesional
kesehatan.:
(/acket 1668
dalam 4i5en,
2002).
Diet diabetes
melitus =
a. akanan
pokok
b.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
27/32
27
E. P'%ulasi )an $u&,ek
1. Populasi
/emua pasien yang mengalami diabetes melitus di Puskemas Dungingi
ecamatan Dungingi ota
8/18/2019 BAB I Dm revisi
28/32
28
H. Peng'lahan )an Analisis )ata
1. Pengolahan Data
a. Editing ertu&uan untuk memeriksa kembali &a+aban yang telah ada, dan bila
ada kekurangan segera dilengkapi.
b. Coding
ertu&uan memberikan kode terhadap &a+aban memberikan kode atau
nilai pada setiap responden dimana untuk pernyataan positif, yang di&a+ab
salah diberikan nilai 90: dan yang di&a+ab dengan benar diberikan nilai
91:./edangkan untuk pernyataan negatif yang di&a+ab benar diberikan nilai
90: dan yang di&a+ab salah diberikan nilai 91:.
c. Score
ertu&uan untuk mengumpulkan berapa skor yang diperoleh apakah
sesuai dengan nilai yang diharapkan atau tidak.
d. abulasi Data
ertu&uan mengelompokan data kedalam suatu tabel distribusi
frekuensi dengan tu&uan agar mudah dibaca dan dianalisis dengan
menggunakan computer.
e. Entr data
ertu&uan memasukan data yang telah di coding kedalam komputer
yang selan&utnya akan diolah.
emudian dilan&utkan dengan menggunakan rumus=
P= f N X 100
eterangan=
P Hasil sikap.
; Bumlah pertanyaan yang di&a+ab benar.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
29/32
29
4 Bumlah pertanyaan keseluruhan achfoed% (2010 =17).
2. -nalisis dataa. -nalisis !nivariat
-nalisis uni5ariat ini digunakan untuk mendeskipsikan masing"
masing 5ariabel independen yang disa&ikan dalam bentuk tabel dan
persentase dengan menggunakan rumus=
P=f
N ×100
eterangan=
P = Persentasef = Bumlah item sesuai prosedur
4 = Bumlah item pertanyaan keseluruhan
b. -nalisis "ivariat
-nalisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh 5ariabel
independen terhadap 5ariabel dependen menggunakan analisis c#i kuadrat
(O2) dengan rumus=
$ % ¿ Σ( f 0 – fe)2
fe
eterangan =
$ % = C#i Kuadrat.
f & = ;rekuensi obser5asi.
fe = ;rekuensi harapan (Hidayat, 2011=12)
>ntuk hasil akhir digunakan u&i statistik C#i S'uare (O2) dengan tingkat
kemaknaan C 0,0 dengan langkah"langkah sebagai berikut=
a. erlebih dahulu membuat rumusan hipotesis baik penelitian (H0) maupun
hipotesis alternatif (Ha).
b. enyusun tabel koefisien korelasi dan tafsirannya serta tabel ker&a untuk
melakukan komputasi data yang diperoleh ke dalam tabel.
8/18/2019 BAB I Dm revisi
30/32
30
c. engu&i nilai O2 yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (critical
value O2 tabel) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan
(de5iasi 0,0).
d. >ntuk menghitung dera&at kebebasan dengan rumus=
)1)(1( −−= bk n
dimana=
n = dera&at kemaknaan (dk).
k = banyaknya kolom.
b = banyaknya baris.
e. enarik kesimpulan terhadap pengu&ian O2 yaitu bila nilai u&i statistik lebih
besar dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (O2 hitung N O2 tabel) maka
H0 ditolak dan Ha diterima, bila nilai perhitungan u&i statistik lebih kecil
dibandingkan nilai yang berasal dari tabet (O2 hitung O2 tabel) maka H0
diterima dan Ha ditolak.
I. Etika Penelitian
enurut -limul (2011 '2"') bah+a dalam melaksanakan penelitian
khususnya &ika yang men&adi sub&ek adalah manusia, maka dari segi etika
penelitian harus diperhatikan. asalah etika yang harus diperhatikan antara lain
adalah sebagai berikut=
1. ?embar Persetu&uan ( nformed Consent ) Diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetu&uan untuk men&adi responden.
u&uan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tu&uan
penelitian, mengetahui dampaknya. Bika sub&ek bersedia, maka mereka harus
8/18/2019 BAB I Dm revisi
31/32
31
menandatangani lembar persetu&uan. Bika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati haknya.2. anpa 4ama ( nonmit) asalah etika penelitian merupakan masalah yang
memberikan &aminan dalam penggunaan sub&ek penelitian dengan cara tidak
me mberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disa&ikan.
. erahasiaan (Confidentialit) asalah ini merupakan masalah etika dengan
memberikan &aminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah"masalah lainnya. /emua informasi yang telah dikumpulkan di&amin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
DA-TAR PU$TA"A
-lmatsier, 200, Penuntun diet, *disi baru, P tama,
Bakarta.
*rna+ati, 201, Penatalaksanaan keperawatan diabetes melitus terpadu, itra
+acana media, Bakarta.
Hasdianah, 2012, Mengenal diabetes melitus pada orang dewasa dan anak-anak dengan solusi herbal, 4uha medika, Qogyakarta.
Herliana, 201, Diabetes kandas berkat herbal. ;media, Bakarta.
Hidayat, 2011, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, *disi
Pertama, /alemba edika, Bakarta.
4i5en, 2002, Psikologi kesehatan, pengantar untuk perawat dan profesional
kesehatan lain, *disi kedua, *
8/18/2019 BAB I Dm revisi
32/32
32
/etiadi, 200', Konsep dan proses keperawatan keluarga,