~-
LAPORAN PENELITI.lN
~H'AR.MACj ~14', ;·
11~
~ ~
MANFAAT U,.Y~TI SUS ... ftu~!JLFA.,:OENGIIX BAIIAR ft!IIOSP£NSI ao.-.GM Gwaalluia SP!
PROYEK PPPT-UGM. TH. 1982/1983·
NO. 13/F
..
DIAJUKAN OLEH .. r~ MOH. ANIEF
J. SITI SUNDARI S. ·. · DJOKO WAHYONO
' FAltULTAS FARMASI
UNIVERSITAS OADJAH MADA
...
K B PAD A·
\
.• .
II J
ta d.ugan Bahaa l'euuspelisi A~agar Graoilarie. Sp. ff.
PDW.tian illi _4~aa '"'*'*-• ... 1 baban t&Dara&n
y~ s• d1 ~ am;qj,],·i.r .. fl.,. .. , • ._,_ 'I dang fuuet. , ,. ,
Tem(fflllllll IDaontlila OUIUP bOll!' P11111J1 01111111 m ~edtaan ta.ilaJiaa yang dapat dimantaa.tkan untuJt lamu:t.
' Xali ini diteli1i A~a,r,.-agar 4ari GraoiJ.arie. ~_p •. yang ter-:.
~ da~at eli Pantai Selatan Pulau Jawa se'bagai 'bahaii :Pensuspensi ~ ' ... - . .
suspensi Trisulta. Dalam peneli t~an ini iftgin diper~leh .~ ......
~ .J41..Uii•k»p"JUC&Jb- M:rhaclap ~&!L-O~t d~~ amv-a.
P.._lit1~tA..J.al AO,ek*g .A11b ~ ilea 3-liJlg tc;.dir1 :
Pimp! nan ~ .... Miet Pelek•a».a. ,. .Djoko W~ono
ftr• Siti ~~ ~lll&dji
laa4 .. t tr\IP• kaeih kami uoapkan pad& Direkttrr Le&Qbap Pen.!
li~iea tu1tr ,.an& M'-all. m•~.aeaau•aluakP ~ dan ke
pada •emua pihak 1ang aem'blat• PQ.el1 u.m kami.
Mujeh-n\udahan pqeliti&D 1ai ada ilanfaa"~a.
'. . ·. . ... Yogyakafta, 30- j11.n1 '198~·-Pra.Jak Penelit1an PPPT.Ual. Th.J,382/198) NoiJ-3/F
PU¢6dJ_ ••• ~t :. ,· . . ·.:
ii
D.AFTAR ISI
J u d u 1 •••••••••••••••••••••••••••••••••••• -o ....
PRAKATA
DllFT.AR ISI
•••• 0 • 0 •••••• : ••• 0 0 • 0 0 0 0 0 0 0 0 0 • 0 • 0 • 0 0 •
ooooooooooooooco;ooooooooooooooooooooo••
IN'l1 ISARI ••• 0 •••••••• : 0 !J •••••••••• 0 •• 0 0 ••••••
:BAB I. P.ENGANTAR •••••••• : ••••••• 0 ·~· ••• 0 •••••••••
1. Latar be1akang p~e11tian
2. Tinjauan pustaka ............... -....... . 3. Hipotesa •••... •i• ••••••••••••••••••••••
4. Rencana pene1iti~ •••••······~·······
BAB II. CA.RA PENELITIAN eoiooeoooooooooooooooeoooo
:BAB III.
BAB IV.
1. Bahan dan sJ.e:b-aJJat ••••••••••••••• 1 ••
2. Ja.1a.nnya pene1itiian •••••••••••••••••• 3. Ca.ra. ana1isa • e:o o o • • • • o • o o o • • • • • o • • • •
HASIL PENELITIAN DAll P~f!ASAN 1. Hasi1 penelitian ·~·~···••••••••••••••
• •••••••••
I , 2. Pembahasa.n ........ r. . ................ . KESIMPUL.AN D.AN SARAN
Kesimpula.n
Saran
•••••• 0 0.
, ••••• 0 • -~ •••
• •• 0 •• •• 0 • ••••••••
oo~•••••••ooooooa
• oooooooeooooooooe
D.AFT.AR PUSTAKA •••••••••••••• • •••••••••••••••••
L.AMPIRAN - L.AMPIRAN ••••• 0 •• ,. 0. • • 0 0 ...... - ••••••••
halaman
1
ii
iii
iv
1
1
1
5
5
6
6
6
14
16 16
21
24
24
25
26
28-34
iii.
Solata.n ciengan oara. pe~ari
kan dengen dikeringkan.
ntanS" kem.anf~ bqa.ti
suspend ..a.sal'-age.r hasil i
a Sp. ya.i\g tumbuh di Pa.nta.i
.-.zLI1!!NU:L. air dlm h.aliiUzwa.dJ.Jaur.n;h
Di bua.t 3 macam f«omula JaUliiii"~J.J. Tr.iJ;uJ fa (i.engan bahan
pensuspens1: a. ia Sp• 0~35°/o b. Aga.r--agLUt st~1.&41oi~l
o. C M C 1°/o. Perooba.a.n kema.nfa.atian h a. i dila.kukan dengan proba.ndus
ora.ng, la.ki-laki dewasa, se
sama.. Dosia yang di berikan I
Trisulfa 0,5 gram. Pemeriks~
e gan berat badan ki~a-kira I
i I single dose dengan do sis ; !
e~anfaatan h~ati dengan men~ '
guna.kan data urin. 11
Hasil penelitian yang d~pe oOOeh ialah : :I o
Kadar a.gar-:..aga.r dar!i Gr oi · a.j1ia Sp. adalah 36,54 /o dan
menurnia.nnya memenuhi rn~ope Indonesia 1972 keouali
kadar abu.
Mengenai
ngan bahan pens~spe
sar •.
b. Sedang jumlah
sulfa dengan ba.han
Sp. dan agar-agar st
~a lebih keoil di
Perbedaan ini dapat
talan #\tau ausunan a
memberikan basil:
e i dari' suspe»si T:risulfa de l 0 ~
M. 1 /o adalah 7a.ng ;paling b~
dari suspensi Tri
s ensi agar-agar Graoilaria
adalah sema, tetapi kedua -
de~;pe~an CMO 1°/o. ~ bk.e.n. oleh perbedAan. keken -
t ld.miald. OMC d.engan agar -
iv.
p
1. Latar belakang penelitian.i
Suatu sediaan obat s ' ipengaruhi oleh ba!\Yak fa£ tor dalam memberi efek te 4 au khasiateya.
Faktor-!f'aktor tersebut an ~ ~ in ia.lah: proses pembuatan9
formula dari sedia.an dan isika-kimia dari obateya.
Maka i tu dapat terjadi ad : apa sedia.an obat yang mem-
punyai kesetaraan kimia z fnya sama, tetapi efek dan
d~a terapinya berbe~a. H dapat disebabkan karena
perbedaa.n pelepasan ( li be zat aktifeya dari bentuk
sediaannya yang a.kan meni perbedaan pula mengena.i
jumlah obat bebas yang ad .
Moh.Anief dkk., tel
ri Graoilaria Sp. dari P
diperoleh digunakan sebag
menghasilka.n suspensi yan
stabilitss fisis yang o
j auh tl.pak:ah agar-agar has
gunakan se bagai
bahan aktifeya
Penelitian ini menggunak
yatinya (EBA = The Extent
2. Tinjauan pustaka
agar-agar da
latan, hasil agar-agar yang
n pensuspensi, ternyata
memadai, serta mempunyai
diteliti lebih
asi Graoilaria Sp. bila ~
•• c. yang la.zim digunakan.
~ pengukuran kemanfaata.n ha.
f ii availabilit~) dengan men~
k
Agar-agar adalah bah k 1 id hidrofil yang kering, diperoleh dengan penyari an ·Gelidium oartilaginosum
(L), Gra.oilaria ,Greville dan ganggang me-
rah sejenis.
Pemerian : a~ UJ!l1wnrt1a. e upa. be.r.kas pot0ft88n-poton~
2.
nga.n memanjang yang tipis s.perti selaput dan 'berlekatan a -
tau berbentuk keping, serpih atau butiran, warna jingga lemah
koknft1~~~~ ~~~a! ~u~~a r~A~~ ~~~~ ~'~~ MY.TIQaOOp uli~ DO~
bau atau berbau lemah, rasa berlendir jika lembab liat , jika
kering rapuh (Farmakope Indonesia,l972J Wallis T,E.l960).
Susunan kimiawi agar-agar merupakan polimer alam dari su
atu ester sulfat polisakarida, terutama galaktan dan galakto-
sa.
Agar-agar terdiri dari substansi llek'ti..n. ki~ J /o
adalah gellosa (para-arabin), 6° /o substansi yang mengandung
nitrogen dan 3,5°/o selulosa (Claus Edward os, 1970).
Sifat agar-agar ialah tidak larut dalam ai~ dingin teta
pi dapat mengabsorpsi air dalam jumlah yang oukup besa.r dan
mengembang dengan membebaskan panas.
Jumlah air yang diabsorpsi tergantung beberapa faktor ~
tara lain derajat kekeringan dari agar-agar, maka i tu ma.kin
kering agar-agar, makin besar d~a absorpsinya terhadap air.
Sol agar-agar viskositasnya sangat dipengaruhi oleh panas dan
pH elektrolit. Viskositas menoapai maksimal pada larutan yang
netral.
Penurunan temperatur akan menaikkan viskosi tas sol agar
agar dengan oepat. Sedang penambaha.n alkohol pa.da sol-eya., a~
kan menimbulkan dehidrasi dan akibatnya viskositas akan berku
rang (Alexander Jerome, 1946).
Cara pengolahan agar-agar dari Graoilaria. Sp. adala.h se
bagai berikut (Chapman V.J, 1952; Moh.Anief dkk, 1979/80 ;
Zeitzev V.J.,l969);
Rumput laut yang diperoleh dipuoatkan dengan kaporit, s~
telah dicuoi lalu dikeringkan. Penyarian aga.r-agar dila.kukan
dengan perebusan berulang sampai hasil oairan encer.
Kemudian disaring, lalu dibekukan untuk memisa.hka.n agar-agar
dari kelebihan air diikat dengan alkohol 96°/o.
Tahap pengolahan untuk memperoleh ~gar-agar dari Graoil~
ria Sp., a.dalah sebagai berikut :
1. Penyediaan baha.no
Beberapa hal yc..ng perlu diperhatikan untuk mempe:l'oleh:hasil
ekstraksi yang baik ialah :
1. Perbandingan antara jumla.h rumput laut dan air yang
digunakan.
2. Ternperatur pernasakan dan pH 1arutan/rnedia.
3. Lama pernasa.k:an dan bnn;yak kali perzyarian.
Te1ah di teli ti agar-agar yang diperoleh dari rumput laut jenis
Gracilaria Sp, yang baeyak terdapat di pantai selatan Pu1au J~
wa, kernurniannya rnernenuhi persyaratan Ekstra Farrnakope Indone
sia 1974 (Moh.Anief dkk:.,1979/80). Penggu.naan agar-agar Graci
laria Sp. sebagai bahan pensuspensi, ternyata sediaan suspensi
tersebut rnernpunyai stabi1itas yang cukup baik (Moh.Anief dkk;,
1979/1980).
Sebagai bahan pensuspensi aga.r-a.gar dapat digunaka.n de. •
ngan kada.r 1°/o (Martin, 1976). Menurut Moh.Anief dkk. agar-~ gar Gracilaria Sp.da:ri Panta.i Selatan da.pat digunakan dalsm lc£!:.
dar yang re1atif renda.h yakni 0,35°/o(Moh.Anief dkk,1979/80),
Pelepasa.n oba.t da.ri suatu bentuk sediaan suspensi sangat
dipengaruhi oleh bahan penolongnya, yattu macam bahan pensus
pensi yang digunakan. Meskipun baha.n pensuspensi agar-agar rnern
beri stabilitas fisis yang baik bagi suspensinya, ta.pi perlu
diteliti apakah agar-agar juga mempengaruhi pelepasan obatnya
didalam saluran pencernaan sehingga aka.n mudah diabsorpsi (Gi
baldi M,l97l;Gibaldi M,l977? Ritschel WA.l976).
Obat akan rnemberi efek fa.rmako1ogis apa.bila terjadi inte
raksi dengan reseptor, Obat dapa.t rnengadakan interaksi dengan
resepto~ apabila obat berada dalam sirku1asi sistemik,
Untuk mencapai sirkulasi sistemik perlu didahului oleh proses
absorpsi. Dan obat akan dapat diabsorpsi apabila berada dalam
keadaan larut dalam cairan tempat a.bsorpsi ( Gi ba.ldi M, 1971
Gibaldi M~l977 dan Ritschel WA, 1976).
Ekskresi urin kumulatif dapat digunakan didalam farmako-
kinetik atau studi klir~s pada manusia untuk mempe1ajar1 dis
posisi obat didalam tubuh, juga untuk menentukan tetapan-tet~
pan reaksi obat dida1am tubuh, serta dapat digunakan untuk
menghitung jum1ah obat yang diabsorpsi' dari suatu sediaan fEI£
masi. Dengan mengetahui jum1ah obat yang diekskresi kumu1atif
didalam urin, maka dapa.t pula diketahui besa.reya jumlah obat
yang diabsorpsi (Chapman VJ9 1952~ Gibaldi M,l977~ dan Ritschel
vU\.91976).
Besarnya kemanfaatan ha.yati ("Extent of Bioa.vailabili ty")
dari beberapa bentuk sedia.an dapat dihitung dengan dasar rumus
sebagai berikut (Ri tschel UA9 197 4; Ri tschel WA, 1976) a
Ae( ) X D( ) EBA = -~--!..X 100°/o
Ae( s) X D( x)
EBA =Extent of Bioavai1ability
Ae(x)• Jum1ah ekskresi kumu1atif obat yang dicoba pada
waktu terbatas dala.m bentuk tak berubah.
Ae(s)= Jumlah ekskresi kumulatif oba.t yang dicoba pada
waktu terbatas dalam bentuk tak berubah untuk o -
bat standar (pembanding).
D(x) = Dosia obat yang dicoba.
D(s) = Dosis ubat pembanding.
Pada metoda ini urin dikumpulkan mulai dari saat pemberi,
an obat sampai waktu dimana obat tersebut tidak ditemukan 1a
gi da1am urin. Obat yang di tetapkan adalah obat yang tidak
berubah.
Penetapan kadar Trisu1fa dalam urin dilakuka.n seoara ko1o
rimetri menurut cara "Bratton Marshall 11 sebagai berikut (Seli_a
son D, 1961) :
Sulfona.mida yang ada didalam urin di-diazotasikan dengan natri
urn ni tri t dalam suasana asam.
Garam diazonium yang terbentuk direaksikan dengan N(l-nafti1)
etilen diammoniwn khlorid.
Warna merah yang terjadi diamati pada panjang gelomba.ng 5.5Qnm.
Sebelum dionaliaat protein yang mengganggu dlendapkan dengan penambahan larutan asam trikhloroasetat 15°/o.
3. Hipotesa
Suspensi yang menggunakan bahan pensuspensi agar-agar
Gracilaria Sp. mempu~ai sifat-sifat fisis yang baik, dan
agar-agar Gracilc.ria Sp. da.lam air dapat merupaka.n sol de-·
ngan viskosi tas yang tinggi, diharapkan agar-agar terse but
tidak menghalangi tetapi memudahkan pelepasan ba.han aktif.
obatnya, sehingga akan mcmp~ai kemanfaatan h~ati yang
optimum dan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Rencana penelitian
l· Pembuatan ( isolasi) agar-agar dari Gracilaria. Sp. ;yang diperoleh dari pantai selatan Pulau Jawa. (Kraka.l dan Ku
kup) dan pemeriksaan kualitas agar-agar.
g. Dibuat sediaan suspensi dengan tiga macam bahan pensus-
pensi :
a. Agar-agar Gracilaria Sp. 0,35°/o.
b. Agar-agar standar 09 2°/o.
c. CMC. 1°/o.
l• Dilakukan percobaan kemanfaatan hqrati dengan probandus
laki-laki dewasa, sehat dengan berat badan ~ sama, de -
ngan data urin.
4. 1\.nalisa data.
a • .Diadakan analisa kimia. sulfonamid dala.m urin.
b. Diadakan analisa hasil kcmanfaatan h~ati a jumla.h o
bat yang diabsorpai yang diketahui di ba.ndingka.n dari
masing-masing formula secara statistika, dengan men~
gunakan analisa varian satu jalan.
B a b II.
C.ARA PENELITIAN
1. Ba.ha.n clan alai-alai:
~a.han yang di p~ai :
- Agar-agar ("pharmaceutical grade")
- C.M.C. ("pharmaceutical g.radea)
- Agar-agar dari Graci1aria Sp.
- Sulfadiazina ( 11 pharrnaceutical grade")
- Sulfamerazina ("pharmaceutical grade")
- Sulfamezatina ( 11 pharmaceutica.l grade 11 )
- Acidum citricum
- Nipagin
- Natrium hidroksida - Gula
- Spiritus fortior
- Air suling
Alat-alat yang dipakai :
- Sanyo Blender: Model SM-1000 PE - Spektrofotometer UV.-Vis. Shimadzu U-125 MN
- Oven Heraeus 300°C (Western Germany).
-- Centrifuge, Kokusan H-100 BC
- Almari es, General Electric •
2. JaJ.anara penelitian
a. Menetapka.n kadar air dalam rwnwt laut.
Rumput laut yang baru diambil dari Krakal pantai se
latan dibersihkan, ditimbang seberat 1 kg, kemudian dike ringkan.
Setelah kering kemudian ditimbang lagi.
b. Pengolahan rumput laut
Untuk mendapatkan agar-agar dari rumput laut Graci
laria Sp. dilakukan beberapa tahap yaitu 1
6.
- pen;yedia.a.n bahan
- pemisahan sari agar-agar.
- pemurnian.
- membebaskan agar-agar dari kelebihan air.
- mendapatkan agar-agar yang kering
Penyediaan ba.han. -·--- '
Rymput laut yang diambil dari Krakal pantai selatan, di
kumpulkan dan segera diouci dengan air tawar untuk menghilan~
kan pasir, kapur dan kotoran lain. Penouoian dilakukan berka
li-kali sehingga rumput laut betul-betul bersih dan kemudian
dipisa.hkan dar:i. jenis tanaman lain yang ikut terambil.
Selanjutnya rumput laut dikeringkan dengan panas matahari. K~
rena pengaruh sinar matahari (ultra violet) pada waktu penje
muran, rumput laut mengalami proses pemucatan warna. Kemudian
rumput laut direndam dalam larutan kaporit 1°/o selama 12 jam
untuk lebih men;yempurnakan pemucatan (penghilangan warna).
Rumput laut diouci berkali-kali sampai bebas khlor, lalu dik~
ringkan di panas mata.hari lagi sampai kering.
?en.yarian agar-agar •
.iJitimbang 0,4 rumput laut yang sudah kering, direbus da
lam panoi dengan 20 liter air suling selama 3 jam sambil dia
duk-aduk supaya rumput laut yang di bawah tidak mengarang.
Tempez·atur pada waktu pe:nyarian dijaga tidak terlalu tingg:i. a
gar supaya tidak terjadi hidrolisa dari molekul agar-agar.
Penyarian dilakukan bebcrapa kali.
Pemiaaban sari agar-agar
Pemisahan sari agar-agar dilakukan penyaringan dengan
menggunakan kain mori.
Penyaringa.n dilakukan sewaktu masih panas untuk mempermudah
pemisahan sari agar-agar.
Kemudian ampasnya direbus lagi.
Penyarian agar-agar dilakukan sebanyak 3 kali.
8.
Pemurnia.n
Untuk membebaskan sari agar-agar dari kotoran meka.nis
dan zat lain yang ikut dalam sari agar-agar, misa.ley-a. zat war
na dan gatam-garam.
Untuk memisabkan kotoran mekanis yang masih ikut dalam sari ~
ear·"agar dilakukan dengan cara mengenapkan hasil saringan, k_!
mud ian disaring lagi.. Sedangkan untuk memisahkan kotoran yang
larut dalam air dan substansi lain dilakukan dengan cara pem.:..
bekuan. Pembekuan suatu sari agar-agar akan mengakibatkan te~
jadinya "koa.gulum" yang merupaka.n agar-agar yang menjendal.
Filtrat dari hasil penyarian dibekukan dalam almari es. Sete
lah membekh, bekuan sari agar--agar ditaruh dalam kain mori la
lu digantungkan, dibiarkan mencair kembali.
Airnya. akan menca.ir 9 menetes memiaa.hkan diri dari "koagulum"
dengan membawa. gararn-garam yang laru:t dalam air, zat wa.rna
dan bahan organik lain. Sedangka.n agar-agareya. a.kan teta.p pa
dat dan dipisahkan.
Membebaskan aga.r-agar dari kelebihan ail~
Sisa. air yang masih terikat dalam agar-agar dikurangi d_!
ngan menggunakan etanol 96°/o. Karena agar-agar tidak larut
dalam etanol sedangkan airnya yang masih terikat pada agar-a ·
gar dapat ditarik oleh etanol dengan cara agar yang masih ba
sah tersebut diberi etanol, diaduk, didiamkan beberapa lama ,
diperas, berulan€-ulang sampai kering.
Sisa etanol dihilangkan dengan kipas angin.
Mendapatkan agar-agar yang kering:
Agar-agar yang telah bebas etanol tadi dikeringka.n dalam 0 0
alat pengering pada t emperatur 40 -50 C hingga. dida.pa.t agar-!.
gar yang kering.
Agar-agar tersebut ditumbuk dan dia.yak lalu ditimbang.
o. Pemeriksaan kemurnian terha.dap hasil yan~ diperoleh
Terhadap serbuk agar-agar yang diperoleh dari hasil pe -
nyarian Graci1aria Spo dila.kuk.an pe:roobaan se.ba.gai berikut &
fieaksi _identifikasi a.gar-·agar
a. Dioampur sejumlah zat yang diteliti dengan jodium LP; beb~
rapa fragmen berwarna hitam kebiruan dan pada beberapa tern
pat berwarna kemerahan sampai lembayungo
b. Didihkan 1 bagian zat yang dite1iti dengan 65 bagian air
se1arna 10 menit sambi1 terus menerus diaduk, ditambahkan ~
ir panas'secukupnya hingga diperoleh larutan dengan kadar
1,5°/ob/v;
LnrutA.n jernih pada suhu antara 32° dan 39° menjadi gudir
keras? lenting dan tidak mele1eh pada suhu di bawah 85°.
Di buat timbal pekat LPPb dengan melarutkan 15,98 me; tim
ba1 nitrat P da1am 0,5 m1 as&n nitrat Po Ditambeh air secukuE
nya hingga 100,0 m1.
Tiap m1 larutan mengandung 0,1 mg Pb.
Kemudian dibuat timba1 encer LPPb dengan air seoukupn;va. hing
ga 100,0 m1.
Tia.p m1 1arutan mengandung 0,01 Pb. Tia.p 0,1 m1 1a.rutan tim~
ba1 encer LPPb digunakan sebagai larutan pembanding untuk 1a.
rutan 1 grrun zat yang diteliti, setara dengan 1 ba.gian perse
juta bngian ba.han yanr; diteliti.
Cara pemeriksaan
Ditimbang dengan saksema 5 gram zat yang diteliti, dima
sukkan krus, dipijarkan hati-hati pada suhu rendah hingga mem
bara sempurna. Pemijaran dilakukan dalam krematorium pada su
hu 500°0 hingga semua arang habis. Didinginkan kemudian ditam
bah 2~0 ml asam khlorida P, diuapkan perlahan-1ahan diatas p~
nangas air hingga kering. Sisanya dibasahi dengan 1 tetes a -
sam khlorida P, ditambah 10 ml air panas, direndam, dihangat
krut selama 2 menit. Ditamba.hkan ammonium PPb, tetes demi te
tes hingga 1arutan tetap bereaksi basa terhadap kerta.s 1ak .a.
mus P, kemudian ditambah asa.m asetat PPb, tetes demi tetes
10.
hinggn larutan tetap bereaksi basa terhadap kertas l8kmus P ~
kemudian di tamba.h a.sam aseta.t PPb, tetes demi tetea hinggn pH
antara 3 _. 4.
~ielanjutnya diencorka.n dongan air secukUpeya hingga 50,0 ml
dan digojok.
Laruten timbal pembanding dan larutan p~rcobaan masing-masing
dipindahkan kedalam erlenmeyer 100 ml kemudian dialiri gas hi
drogen su1fida selama 5 menit, warna larutan percobaan tidak
lebih tua dari 1aruta.n pembanding.
peaksi terhadap ad~a pati
Dididihkan 100 mg zat yf!ng dite1iti dongan 100 ml air,d_!.·
dinginkan, ditambah jodium LP9 tidak terjadi lrarna biru.
lie_aksi t.erhadap adanya gelatin<!,
Dilarutkan 1 gram zat yang diteliti dalam 100 m1 air men
didih, didinginkan hingga suhu 1ebih kura.ng 50°. Pada 5 m1 la
rutan di tambahkan 5 ml trini trofeno1 LP , tidak terja.di keke·
ruhan dalam wa.ktu 10 meni t.
Penetape~ susut pongeringan
Ditimbang denga.n saksama 1 gram zat yang diteliti da.lam
botol timbang yang sudah mempunya.i bobot teta.p. Dimasukkan dA
lam oven dengan tutup dibuka, pengeringan dilakukan pada suhu
105° no1ama. 5 jam. Kemudian di biarkan mendingin dalam eksika
tor lalu ditimbang.
Ponetapan kadar abu
Di tim bang dengan saksama 1 gram za.t yang di teli ti yang t2_
lah digerus, dimasukkan kedalam kTUs yang telah dipijarkan
hingga bobot teta.p dan telah ditara. Permukaan zat dibuat rata
kemudian dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis.
Setela.h didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang. Pemijaran
dilakukan beberapa kali sehingga bobot tetap.
Penetapan kadar arse~
Dibuat arsen pekat LPAs dengan ca.ra melarutkan 132 mg ar-
11.
sen trioksida P yang di timba.ng sa.ksama. da.la.m 50,0 ml a.sam khl~
rida. P9 ditambah air seoukupnya hingga 100 ml. Kemudian dibuat
a.rsen encer LPAs dengan mengencerkan 1 ml arsen pekat LPAs de·c·
ngan air secukupnya hingga 100 ml.
Arsen encer LPAs mengandung 10 meg As tia.p ml.
~ra. pemeriksaan:
Keda.lam pipa kaca dimasukkan selemba.r potongan kertas saring
yang di basahi ra.ksa (II) khlorida diantara 2 buah kapas y ,eng
dibasahi timbal (II) asetat LP yang tela.h dikeringkan. Kapas
ditempatkan sedemikian rupa. sehingga. permukaan atas kapa.s ti
dak kurang dari 25 mm dibawah ujung PiPa.• Pipa dimasukka.n 10
mm kedalam sua.tu gabus yang berluhang. Ditimbahg 10 gram za.t
yang diperiksa dimasukkan kedalam gela.s piala, ditambah 1gram
Kalium jodida PAs ditambah dan: 10 gram Seng PAs. Pipa yang t~
lch disiapkan diatas segera dipasang kedalam kedua buah gelas
pia.la tersebut. Dibiarkan selama 40 menit. Bandingkan noda ku
ning yang terjadi pa.da kertas saring. :.farna noda larutan per
cobacm tidak lebih tua dari warna. noda. le.rutan pembanding.
penetapan ctda.nya bahan organik asin__g.
Cara penetapannya:
Ditimbang 25 gram simp1isia lalu dirata.ka.n. Dipisahke.n sasem
purna mungkin ba.han organik asing lalu di tim bang. Makin kasar
oimplisia yang diperiksa, makin banyak jumlah simplisia yang
ditimbang.
Penetapa.n zat asing yang larut dalam air
Ditimbang dengan sa.ksama 7,5 gram zat yang diteliti dit~
bahkan air secukupnya hingga 500 gram, dididihkan selama 15 me
nit sambil mengganti air yang hilang karena penguapan, diaduk
hingga homo gen. Pada 100 gram larutan di tambahkan air panas
secukupnya hingga 200 ml, dipa.naskan hingga ha.mpir mendidih,di
sa.rinc selagi panas me1alui krus peeyaring yang telah di tera.
Eadah dibila.si beberapa. kali, tiap ka.li dengan sejumlah air P~
na.s, cairan cucian disaring melalui krus penyaring yang sama.
12.
Krus dikeringk:an hingga bobot tetap lalu ditimbang,
Penetapan penyerapan air.
Dimasukkan 5 gram za.t yane di t eli ti kedalam gel as t a.kar
100 ml, di tambahkan air secukupeya hingga 100 ml, dicampur 7
di biarkan pada suhu 25° se1ama 24 jam. Di tuangkan melalui ka
pas ka.ca basah, di tampung kedala.m gel as takar 100 ml yane: 1.§!
in1 volume filtrat tida.k lebih dari 75 ml.
?embuatan sediaan suspensi
Dibuat sediaan suspensi Trisu1fa dengan menggunakan ba
h&~ pcnsuspensi CMC 1°/o, agar-agar dari Gracilaria Sp 0,35 o/0 o/ dan Agar-agar standar 0,2 o sebagai pcmbanding.
Formula suspensi Trisulfa (F.N.A. Ed.55.1968)
R/ Sulfadiazin. 100
Sulfamerazin 100
Sulfamezatin 100
Ac.Citrio. 40
CMC. 10
Nipagin 1
Na.OH 20
Sir.simpl. 300 m1
3pir.fort. 10 m1.
Air suling sampa.i 1000 ml
Dibuat juga suspensi seperti formuia tersebut diatas dengan
mengganti CMC 10 g dengan agar-agar dari Graci1a.ria Sp 3,5 g
dan agar-agar standar 2 g.
Cara pembuatan suspensia
CMC, agar-agar Gracilaria Sp dan agar-agar standar ma.sin~-ma
sing dimasukkan kedalam erlenmeyer yang telah berisi air su -
ling, di biarkan, direndam scla.ma 24 jam. Kemudian dipanc1.skan
sambil diaduk-aduk eampai 1arut.
Nipagi.n 1 gram dilaruta.ka.n dalam spiritus fortior. Ketiga m~
xam sulfa digerus dan dicampur homogcn dalam mortir. Kemudian
13.
ditambah larutan Natrium hidroksida dan diaduk sampai larut
dan selanjutnya ditambah asam sitrat, diaduk lalu ditambah la
rutan bahan pensuspensi sedikit derni sedikit sambil diaduk
sampai homogen.
Kemudian dimasukkan berturut-turut sedikit derni sedikit sam u
bil diaduk larutan Nipagin dan Sirupus sirnpleks.
Terakhir ditambahkan air sampai 1000 rnl.
Suspensi yang belum homogen ini dimasukkan kedalam "blender",
diputar dengan kcccpatan sedang.
f_enetapan kadar suspensi Trisulfa (Suara Farmasi, Des.l975)
DiambU .. 5 ml suspensi Trisulfa. yang di teli ti sejumla.h
yang ekivalen dengan 500 mg sulfa.. Dimasukka.n kedala.m erlenm~
yer 300 ml, ditambah 75 ml air dan 20 ml HCl 25°/o sampai la.
rut. Selanjutnya ditambah 1 gram KBr dengan indikator 3 totes
metilen blue 0,1°/o dan tropeolin 00 0,1°/o 5 tetes. Sa.mbil
diaduk kuat-:-kuat, dititrasi dengan 0,1 M NaN02
sa.mpai terja.di
perubahan warna ungu kehijau biru.
Penelitian kema.nfaa.tan ha.ya.ti
Dua belas jam sebelum pemberia.n oba.t, proba.ndus diharus
kan bcrpua.sa. dan 48 jam sebelumnya tida.k diperbolehkan minum
o bat apapun.
Satu jam sebelum percoba.an, masing-masing probandus minum air
:!:. 400 ml dan pada. saa.t minum obat juga minum air .:!:. 200 ml, d:i
ikuti pemberia.n minum ~ 200 ml air tia.p jam untuk 4 jam sel~
juteya.
ilekat sebelum pemberia.n obat, ka.ndung kencing dikosongka.n, u
rin dita.mpung untuk blanko.
Masing-masing proba.ndus minum 1 sendok kecil (5 ml) sus
pensi denga.n 3 macam bahan pensuspensi dengan selang waktu 2
minggu.
Pengambilan sampel urin dilakuka.n setalah: 1; 2; 3; 4; 6; 8
10~ l2j 16 jam pemberian sampa.i tidak ditemukan lagi sulfa di
dalam urin.
· Urin .yang ditallpung pada masing-masing sampel diukur volu
menya dan ditetapkan kadar sulfa total dalam urin secara
kolorimetri.
Pencta.pan kadar sulfa total dalam urin.
Kedalam 0,5 ml bahan percobaan ditambahkan 15,5 ml a.;.
ir, dicampur baik-baik, biarkan 15 menit. Selanjutnya di *
tambah 4 ml asam trikloroasetat 15°/o, dicarnpur homogcn,d.!_
saring.
Sebanyak 10 ml fil trat oebas protein di tambah o, 5 ml U3am
khlorida 4N, dipanaskan diatas penangas air selama 1 jam,
setelah dingin ditambah air sampai 10 m1.
5 m1 fi1trat tersebut diambil, ditambah 0,5 m1 1arutan
NaN02 0,1°/o. Setelah dicampur homogen didiamkan se1ama 3 meni t.
Tambahkan 0,5 m1 larutan ammonium sulfamat 0,5°/o, dicam
pur homogen dan didiamkan 2 menit.
Kemudian ditambah 2,5 ml 1arutan 0,1 N (1-naftil) etilen
diarnmonium khlorida o, 1° /o dalam alkohol, didiamka.n 10 me-
nit ditompat gelap.
Harna yang terjadi diukur resapannya dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang ge1ombang 540 nm.
3. Cara ana1isa
a. Diteliti mengenai kualitas agar-agar yang diperoleh da•
ri Gracilaria Sp. Dibandingkan dengan persyaratan a ~
gar-agar yang tercantum dalam Farmakope Indonesia Ed.II
b. Dibuat suspensi Trisu1fa dengan menggunakan 3 macam ba
han pensuspensi CMC 1°/o, agar-agar Gracilaria Sp 0,35 0 /o, agar-acrar standar 0,2°/o.
c. Diteliti mengenai kemanfaatan h~ati dari ketiga suspe~
si tersebut dengan menggunakan data ekskresi urin kumu-
1atif.
Dibandingkan jum1ah obat yang diekskresi dan dianalisa
15
secara statistika dengan menggunakan analisa varian satu
jalan.
B a b III.
H.A.SIL PENELITIAN DAN PEMBA.HAS.AN
Hasil penelitian
a. Kadar air dalam rumput laut.
Untuk 1 kg rumput laut basah setelah dikeringkan ting--·
gal 123 gram.
Jadi kadar air dalam rumput laut basah adalah 87,7°/o.
b. Hasil pemeriksaan kemurnian agar-agar dari Gracilaria
Spo dan agar-agar standar (Tabel I).
Identifikasi :
Agar-agar dari Gracilaria Sp. dan agar~agar ste~dar ke
duan;ya. memenuhi persyaratan reaksi identifikasi ( posi u
tip).
Lo gam be rat :
Kedua agar-agar tersebut memenuhi persyaratan • (tidak
lebih dari 40 bagian persejuta).
Pati asing :
Memenuhi persyaratan ( tidak terjadi warna biru) •.
Gelatin :
Memenuhi persyaratan ( tidak terjadi kekeruhan dalam wale
tu 10 menit).
Susut pengeringan a
Susut pengeringan agar-agar Gracilaria Sp. adalah 17,5 0 /o memenuhi persyaratan, sedangkan agar-agar standar
susut pengeringannya 37°/o tidak memenuhi persyaratan.
(syarat~a tidak lebih dari 20°/o).
Kadar abu s
Kadar abu agar-agar Gracilaria Sp. tidak memenuhi per -
syaratan yaitu 11,85°/o, sedangkan agar-agar standar
3,20°/o memenuhi persyaratan (syarat tidak 1ebih dari
6,5°/o)
A:rsen :
Kedua agar-agar tetsebut memenuhi persyaratan. (tidak 1ebih
dari 3 bagian persejuta).
Bahan organik asing =
17.
Simp1isia Graci1aria Sp. 0,096°/o, memenuhi persyaratan (tj
dak 1ebih dari 1°/o), sedang agar-agar standar tidak dapat
diteliti sebab tidak diperoleh simp1isi~a.
Zat asing yang larut dal am air.
Kedua agar-agar tersebut memenuhi persyaratan keduanya 0°/o.
(syarat tidak lebih dari 1°/o).
Penyerapan air :
~ada agar-agar Gracilaria Sp. tidak ada filtrat, sedangkan a
gar-agar standar ada filtrateya. sebaeyak 40 m1 (filtra.t tidalc
lebih dari 75 ml).
c. Kandungan agar-agar didalam 100 gram rumput laut Gracila -
ria Sp. kering adalah 36,54 gram • 36,54°/o.
Kadar suspensi Trisulfa
Kadar suspensi Trisulfa yang menggunakan bahan pensu~
pensi CMC adalah 98,64 mg per m1.
Kadar suspensi yang menggunakan agar-agar Graci1aria Sp. a
dalah 98,03 mg per ml.
Sedangka.n suspensi yang menggunakan agar-agar standar ka -
darnya 99,23 mg per m1.
Jum1ah obat yang diekskresi
Jumlah obat yang diekskresi untuk suspensi dengan ba
han pensuspensi CMC adalah 197, 65 mg.
Suspensi dengan agar-agar Gracilaria Sp. jumlah obat yang
diekskresi adalah 178,08 mg.
Sedang suspensi dengan agar-agar standar jum1ah obat
diekskresi adalah 165,68 mg.
18.
Tabe1 I
DATA P:El4ERIKSAAN KEMURNIAN
==========:======================•=========·===~===•==============
Yang di te1i ti Agar2 dari Gra: Agar-agar 1 Persyaratan Farmako a ci1aria Sp. -, standar : pe Indonesia 1972 ------- . _____ ,. -----.-..
: 1.Pemerian a. bentuk butiran butiran a potongan,serpih, k~
: : pingan, butiran
b. warna : abu-abu keku- abu-abu keku: jingga 1emah keku~ : ningan ningan ngan, abu2 kekunin.i£
1 an, tidak berwarna
c. r a s a : berlendir ber1endir : berlendir
d~ b a u tidak berbau :tidak berbau 1 tidak berbau atau : : r berbau 1emah
2.Identifikasi: : a. : memenuhi memenuhi
b. memenuhi : memenuhi :
3.Logam berat : memenuhi : memenuhi
4.Pati asing memenuhi memenuhi
5.Ge1atina memenuhi memenuhi
6.Susut penge•i 17,5°/o ringan :
7.Kadar abu . 11,82°/o . . . 8.A r s e n memenuhi : memenuhi
9.Bahan orga- . 0,096°/o . : nik asing :
10.Zat asing yg: 0°/o : larut dalam air
1l.Penyerapan : tidak ada fi1-: 40 ml air trat
: . warna merah sampai • 1embeyung
: 1arut jernih pad a I 32°C
• tidak 1ebih dari 40 bagian persejuta
: tidak terjadi warna : biru
: tidak terj2,di keke: ruhan dal am waktu : 10 menit
1 tidak 1ebih dari : 20°/o
: tidak 1ebih dari 3 : bagian persejuta.
: tAdak 1ebih dari 1 /o · .
: t~dak 1ebih dari : l /o :
: tidak 1ebih dari : 75 m1
=============================s====•=•==••=•=•=•••=••••============
Tabe1 II
KEKENTiJ.,AN LJuUJTAN B.L\HAN PENSUSPENSI
=====================================·================~===•== ---~--~2:-~-!_ a n ____________ :_._!_~~.an ( Cp~ __
c.M.C. 1°/o
Agar-agar Grs.cilaria. Sp. 0,35°/o
Aga~-agar standar 0,2 °/o
: 19,75
11,69
11,69
================~~=~~==•=====================================
Tabe1. III •
. KADAR SUSPENSI TRISULFA mg/m1
============================•=============================~==
Suspensi I
dengan CMC
a Suspensi II : Suspensi III : dengan agar-agar : dengan agar-agar
Graci1aria Sp : standar ------·---------..... ---- ---------~---------------------------
92,4
99,0
104,2
94,6
101,4
100,2
:
:
. .
. .
97,4
100,2
100
97
'92,2
101,4
I
. .
:
_________________________________ ,._. ..... __ ..... __ __ X = 98,63 X = .. 98,03 :
98
98,6
100 \
104,2
94,4
100,2 ---··
X = 99,23 =============================z===============================
Tabe1 Anova
----~-------·-·-··------·-----------·-----------------------· .... -------Sumber ;Jum1ah ;Derajat f Mean a F • F Variasi :kuadrat : bebas :kuadrat: hitung; o,05 ; 2 ~15
: : : : : F tabe1 -------------- ________ ...... Antar ke1o~t 4,32 : 2 pok
Dalam ke1o~:203,22 15 pok
: 2,16 : 3,68 : I 0,1595 I
:13,54
-----------------------~-·------------·------------- ·-------Fhitung L Ftabel ---+Kadar suspensi Trisulfa mg/ml
dari ketiga suspensi tersebut, pe~
bedaa.nnya tidak signifikan.
20.
Tabel IV.
JUMLAH OBAT YANG DIEKSKRESI = Ae (mg)
==================================~==========================
Proband us :Suspensi Tri-. sulfa I . : Suspensi Tri- :Suspensi Tri-: sulfa II :sulfa III . CMC • . --....------- --- :Agar2 qraoi1aria: Agar2 stan~E-..
A :
B
c D
E
F
220
200,4
196
194
200,5
175
:
:
:
194,5
186
1'75
159
174
180 I
184
168,8
152,5
160
180
148,4 _________ ......,. ________ , _______________ ...._,
IX1=197,65 lX2= 178,08 : i3 = 165,68 =============================================================
Tabel .Anova
-----------------------------------------------·-----------Sumber Variasi
: Jumlah : Derajatc Mean ' Fhitung: F0 , 05 ?2?15 : kuadrat: bebas : kuadrata : F : a : : : tabe1 ---........... _.._______________ -------- --·--------·----·
Antar ke- :3117,65 lompok
Dalam ke- :2850,85 : lompok
2
15
:1558,825: l 3,68 8,202
.----------------------------·---------,-··--F ) F --~ Jumlah obat yang diekskresi dari hi tung tabel
Uji t test.
th't (CMC ~ ung
ketiga suspensi tersebut berbeda
seoara signifikan.
agar-agar Graoilaria) = 2,458) tt5o/o (ttabel)
• 2,131
perbedaan signifikan
thitung(CMC:agar-agar standar)= 4,016)tt5o;0(ttabel) .. 2,131
perbedaan signifikan
thitung(agar2Graoilaria : aga.r2 standar)= 1,557<tt570(ttabel)
• 2,131 perbedaan tidak signifikan
21.
Pembahasan :
Hasil agar-agar yang diperoleh dari penyarian Gracilaria
Sp. kuali tasrzya memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Far
makope Indonesia 1972, kecuali kadar abu (Tabel I).
Hal ini kemungkinan disebabka.n masih ada.nya sisa kapori t yang
dipakai. Disamping itu kemungkinan disebabkan oleh batu ka~
rang tempat melekatrzya rumput laut di pantai yang masih ikut
terlarut dan tidak dapat dipisahka.n pada waktu pencucian • . .
Mengenai susut pengaringan, agar-agar Gracilaria Spo se-
besar 17,5°/o dapat memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia
1972 yaitu tidak lebih dari 20°/o.
Sedangkan agar-agar st&ndar tidak memenuhi persyaratan yaitu
= 37° /o.
Hal ini disebabkan karena sifat higroskopis dari agar-agar
dan kelembaban nisbi di Indonesia adalah sangat tinggi.
Didalam hal sifat penyerapa.n air terlihat bahwa daya se
rap dari agarOagar Gracilaria Sp. adalah lebih beear diban -
ding dengan agar-agar standa.r, walaupun keduanya memenuhi pe!:
syar2tan Farmakope Indonesia 1972.
Kemungkinan kaxena keadaan dari agar-agar Gracilaria Sp.lebih
kering dibanding dengan agar-agar standar (lihat hasil susut
pengeringan) sehingga d~a serap agar-agar Gracilaria Sp. ter
lihat lebih besar daripada d~a serap agar-agar standar.
Dari hasil pemeriksaan kadar suspensi Trisulfa yang meng
gunakan bahan pensuspensi CMC 1°/o, agar-agar Gracilaria Sp.
o, 35° /o dan agar--agar. standar 0,2° /o terlihat bahwa kadar da-
ri ketiga suspensi tersebut menunjukka.n perbedaa.n yang tidak
signifikan. (Tabel III ).
Fhitung = 0,1595 (Fo,05~ 2~15 = 3,68
Sehingga dapat dikatakan kadar dari ketiga suspensi tersebut
relatif sama. Hasil penelitian kemanfaatan hayati mengenai jumlah obat
yang diekskresi dari suspensi Trisulfa yang m~nggunakan keti
ga macam bahan pensuspensi, dengan uji Y-test menunjukkan pe~
22.
bedaan yang signifikan ( Tabel IV).
Fhitung ~ 8,202) F0,05;2;15 • 3,68
yang bcra.rti ada perbedaan yang nyata. _didalam hal jumlah obat
yang diekskresi.
Jumlah obat yang diekskresi dari suspensi yang menggunakan
CMC dengan suspensi yang menggunakan agar-agar Gracilaria. Sp.
menunjukkan perbedaan yang sig.nifikan denga.n uji t test.
thitung = 2,458) tt 50/o (ttabel) • 2,131
Demikian juga mengenai jum1ah obat yang diekskresi dari sus -
pensi yang menggunakan CMC dengan yang menggunaka.n agar-agar
standar menunjukkan perbedaan yang sig.nifikan dengan uji t -
test.
thitung = 4,016) t t 5o/0 = 2,131
Perbedaan absorpsi tersebut disebabkan o1eh perbedaan visko
sitas dexi ketiga macam suspensi tersebut (Tabel IV).
Semakin tinggi viskositas akan memperlambat proses pengosong
an lambung, sehingga semakin lama obat berada da.la.m lambung.
Dengan demikian obat akan makin lama kontak dengan tempat ab
sorpsi, yaitu lambung dan usus, sehingga makin banyak obat
yang diabsorpsi.
Selain daripada itu perbedaan absorpsi tersebut kemungkinan
disebabkan karena perbedaan susunan dan struktur kimia dari
CMC dan agar-agar,
:i)alRII1 hal ini CMC,mempunyai viskositas yang lebih tinggi dari
pada agar-agar Gracilaria Sp. maupun agar-agar sta.ndar sehin~
ga lebih lama kontak dengan tempat absorpsi dan CMC lebih mu
dah melepaskan zat aktifnya dari sediaan suspensinya..
Dengan demikian jumlah obat yang diabsorpsi lebih banyak di -
banding dengan suspensi yang menggunakan agar-agar Graci1aria
maupun agar-agar standar.
Tetapi walaupun demikian, jumlah obat yang diekskresi da
ri suspensi dengan agar-agar Graci1aria Sp. dibanding dengan
suspensi yang menggunakan agar-agar standar menunjukkan perbi
daan yang tidak signifikan.
23.
th. t = 1,557 ( t t 5o/ = 2,131 ~ ung o
jadi jumlah obat yang diabsorpsi dari kedua suspensi tersebut
relatif sama atau dapat dikatakan agar--agar Gracilaria Sp.
yang diperoleh dari rumput laut ternyata mempunyai kemampuan
melepaskan zat aktifnya setaraf dengan agar-agar standar.
Pada penelitian in-vivo ini ada beberapa faktor yang su
kar dieliminer secara sempurna seperti emosi dan aktivitas
probandus sehari-hari.
Tetapi. dalam penelitian ini smdah diusahakan sedemikian rupa
sehingga faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan.
B A B IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
:Kesimpu1an
1. Kandungan agar-agar dari Gracila.ria. Sp. adalah cuk:up ting'
gi yaitu 36,54°/o.
2. Kemurnian agar-agar hasil penyarian Gracilaria Sp. memen~
i semua persyaratan yang tertera dalam Farmakope Indonesia
1972 kecuali kadar abu.
3. Kckentalan larutan agar-agar stnndar 0,2°/o sama dengan k~ kentalan 1arutan agar-agex Gracilaria Sp.0,35°/o yaitu
11,69 cps.
4. Kadar Trisulfa. dengan bahan pensuspensi CMC 1°/o, dengan
bahan pensuspensi agar-agar Gracilaria Sp. 0, 35° /o dcm de-·
ngan bahan pensuspensi agarOagar standar menunjukkan perb~
daan yang tidak s:ignifikan (Fhitung = 0,1595 <:F0, 05 ; 2915=
3,68),'dengan kata lain kadar ketiga suspensi tTisulfa ada
lah sama.
5· Hasi1 pemeriksaan kemanfaatan hayati adalah sebagai beri -
kut z
ao Jumlah obat yang diekskresi dari suspensi Trisulfa de -
ngrm bahan pensuspensn CMC 1°/o adalah yang paling be
sar dibanding dengan bahan pensuspensi agar-agar Graci-
1aria Sp. (thit= 2,458 ;> tt 5°/o (ttabel) = 2,131) mau
pun dengan bahan pensuspensi agar-agar standar (thitc =
4,016 > tt 5o/
0 (ttabe1) = 2,131. P~rbedaan ini dise~
babkan karena kekentalan suspensi Trisulfa dengan bahan
pensuspensi CMC 1°/o ada1ah paling besar.
b. Jum1ah obat yang diekskresi dari suspensi Trisulfa de -
ngan bahan pensuspensi agar-agar Gracilaria Sp.0,35°/o
maupun bahan pensuspensi agar-agar standar 0,2°/o ada-
1ah sama (thit = 1,557 ~ tt 5o/0 = 2,131).
S a r a n :
Pcrlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan mcto
da lain misalnya dengan data Blodd level.
DAFTAR PUSTAKA
Alexnnder~ Jerome, 1946, Colloid' Chemistg, Theoretical and_
applied, vol.VI, p.629-726, Reinhold Publishing Corpor~
tion, 330 West forty, New York, USA.
Chapman V.J.,l952, Seaweeds and their Uses, p.89-123, Pitman
Publishing Corporation, printed in Brittain, New York ,
London.
Claus P.Edward, T,yler E.varro, Bra~ R.~nn., 1970, Pharma
cognosy, 6thedition, p.72 7 Lea & Febiger, Philadelphi:
Departemen Kesehatan R.I.,1972, Farmakope Indonesia, edisi II 7
hal. 41, 499, 805, 825, Lembaga Farmasi Nasional, Jaknrta,
Departemen Kesehatan R.I., 1974, Ekstra Farmakope Indonesia ,
edisi I, hal.535, Lembaga Farmasi Nasional, Jakarta.
Gibaldi M, Ph,D.,l971, Introduction to Biopharmaceutica, p.l~
69, Lea & Febiger, Philadelphia.
Gibaldi M, Ph.D., 1977, ~orharmaceutics and Clinical Pharma
cokinetics, 2nd edition, Pe43, 163-167, Lea & Fobigor ,
Philadelphia.
r~a.rtin, 1976, Husa's Pharmaceutical Dispensing, 5th edition,
p.l85, Mack Publishing Corporation, Pennsylvania.
Moh.Anief d~{., 1979/1980, Penggunaan agar-agar Gelidium Sp.
yang terdapat di Pantai Selatan (Krakal, Kukub) sebagai
bahan pensuspensi obat, Proyek PPPT-UGM. No.l4.
Hi tschel 1f. A., 197 4, Laboratory Manual of Biopha.maceutics e.nd.
Pharmacokinetics, p.89-lOO, Drug Intelligence Publication,
Hamilton, Illinois.
Ritschel lf.A.,l976, Hnndbook of Basic~ Pharmacokinetics, p.;!-4-
253, .Drug Intelligence Publication, Hamil ton, Illinois.
Seligson D, 1961 7 Standard Mctho~ of Clinical Chemistry, vol,3,
p.200-2069 Academic Press, New York.
26.
27.
th Uallis T.E., 1960,~erlbooks of Pharmacognosy, 4 edition9 p.
462-464, J.A. Churchill Ltd, London.
Zeitzew V.J., 1969, Fish curing and Processins, Mir Publisher,
Moscow.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
28.
29.
Larnpiran I.
Data pemeriksaan kua1itas.
Susut pengeringan agar-agar Graci1aria Sp.
Percobaan X
1 17,4 2 17,6
3 17,5
rata-rata i .. 17,5 SD .. 0,1
s~~ut pengeringan agar-agar standar.
Percobaan X
1 37,1
2 37,4
3 36,5 rata-rata i - 37,0
SD = 0,46
Kadar abu agar.,agar Graci1a.ria Sp.
Fercobaan X
1 11,75
2 11,90
3 11,82
rata-rata i ... 11,82
3D = o,o6
Kadar abu agar-agar standar"
Percobaan X
1 3,27
2 3,22
3 3,25
rata-rata x = 3,25
sn = o,o2
Bahan organik asing agar--agar Gracilaria Sp.
Percobaan
l
2
3 -rata-rata x
X
0,095
0,096
0,097
= 0,096
sn = o,ol
Penyerapan air agar-agar dari Gracilaria Sp.
Percobaan X -l tidak ada filtrat
2 tida.k ada fil trat
3 tidak ada fil trat
Penyerapan air agar-agar standar
Percobaan X
1 40,0 ml
2 39,5 ml
3 40,5 ml
rata-rata = 40,0 ml
SD = 0,5
30.
Kadar :::Juspensi 'l1risu1f'a mg/m1,
( ExT)2 Faktor koreksi = --N--
(222:;~9524)2_ 31_22045,16 1e ~ 18
= 175113,620
2 ( ;;-x ) 2 JKT =LX T- _;.~_u._
= 175321,16 - 175113,62 = 207,54
JK = F Lf!Al: _ t~::x~ perlakua.n <...._. MA N
(591,8)~ + (588,2)2
+ (595,4)2
= ---------b-------·-· ---- 175113,62
350227 24 + 345979,24 + 354501,16 = --~---Z...:·-------·-b··-·-·-----·,·--~-··'"--- ~ 175113,62
= !~2~~1.t~- 17511362
= 175117,94- 175113,62 = 4,32
JK =JK -JK kesa1ahan percobaan T per1akuan
= 207' 54 - 4, 32 = 203,22
~~KA = 4,32 : 2 = 2,16
MKD = 203,22 ; 15 = 13,548
31.
___ .... ______ ....,.... ____ p _____________ , ____ _
Sumber : Jumiah: Derajat: Mean : F variasi :kuadrat: bebas : kuadrat: 0 : ~0,05;2;15
• tabe1 --.-r---··--------------...........---.--antar ke-: 1ompok 25
da1am ke-:203 22 a 15 1ompok : '
2,16 =o 1595: : ' :
: 13,54
3,68
32.
---·--------------·----· ....... ··----·--- -----~-·
F 0 < F tabe1 --+ Kadar suspensi Trisu1fa
dari ketiga suspensi tersebut perbedaan
nya tidak si gnifikan.
Lampiran III. Jum1ah Obat yang diekskresi. ________________ .,.. ________ ...,.._________ ---------Suspensi dengan Suspensi dengan Suspensi dengan ·----~£_ _____ ,!_~g~g_g::~~::~~: aga::~ar st~~~.
220
220,4
196
194
200,5 :
175 :
194,5
186
175
159
:
:
184
168,8
152,5
160
174 180
180 148,4 --... --...... ~------------ ______ .....,._ ___ _...
tx1= 1185,9
X1= 197,65
: iX2=1068,5
X2= 178,08
F test
Faktor koreksi c (t:~2
= D:!~2z.2._!. .. !~~.t5 + _9,9 3 z.7l2
18
= ~Q2~~2~.t2! = 586119,645
r- 2 <·E!xf JKT = .C., X T - ........,.,N,_...,_
f:_ X3= 99 3,1
X3= 165,68
= (220) 2 + (200,4)
2 + (196)
2 + •••••••••••••• + (148,4)
2
- 586119,645
= 592073,91 - 586119,645 = 5954,265
( XA ) 2 ( X \ 2 JK per1akuan • -~ - ~L-
. .
( ) 2 ( )2 ( ,2 = 1182!2 _ _!_~~2_--! 993,7L-- 586119,645
= 3117,65
~{ kesalahan percobaan = 5954,665 - 3128,813
• 2850,852
·-------..---------------·--M----Sumber : Jum1ah : Derajat: Mean : : F F 0,05;2~15 variasi : kua.drat: bebas : kuadrat:
33.
l-- : : : : Ftabe1 ...... -------.... -·~--..----·--··-----·-;;_., _ __; _______ _ antar ke-: 3117,65: 1ompok
2 : 1558,82: :
'8,202 : 3,68 dalam ke1ompok
: 2850,85: 15 190,05: l
: : ··---------··----....---------.------------- ·---
Fhi tung) F tabe1 -----i- perbedaan signifikan
t-test :
CMC dengan agar~-agar Graoi1aria Sp. M - M CMC agar2 Graoi1aria
t = ------- -- -------1 • -·-·--·-·-·-· •
·, f ~!.!..!~ ~ MA
= !&,~-~~;~~?~ = !9! 51 • 2, 458
v2. !2~.t22 7,959
ttabe1 = 29 131
t ) t --~ perbedaan signifikan hitung tabe1
CMC dengan agar-agar standar
t = !21~65 - 165~6~ = 31,97 = 4,016
\(2. 19~·05 . 1,959 1
t hi tung) ttabe1
Perbedaan signifikan.
I'
34·
.Aga:r-aga:r Gracilaria ctengan. agar-agar sta.ndar.
t = ~~~~ - 1~2r~ 7,959
= 1,557
t •t / t hJ. ung "- tabel --9- perbedaan tidak signifikan