+ All Categories
Home > Documents > referat tumor gaster.doc

referat tumor gaster.doc

Date post: 11-Aug-2015
Category:
Upload: aldho-bramantyo
View: 186 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
Description:
tumr faster
30
BAB I PENDAHULUAN Tumor gaster terdiri atas tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak dibagi atas tumor jinak epitel (benigna epithelial tumor) dan tumor jinak non epitel. Neoplasma jaringan ikat yang banyak ditemukan adalah tumor otot polos. Perangai tumor ini sulit diramalkan, dan sulit dibedakan antara tumor ganas dan jinak berdasarkan kriteria histologis. Salah satu gambaran yang mengarah ke jinak ialah ukurannya yang kecil, berkapsul, aktivitas mitolik yang rendah dan tidak ditemukan nekrosis. Sedangkan menurut sumber lain tumor jinak yang tersering ditemukan adalah polip dan leiomioma yang dapat membentuk adenomatosa hiperplastik, atau fibroid. Leiomioma yang merupakan tumor jinak otot polos lambung tidak bersimpai sehingga sulit dibedakan dari bentuk yang ganas (leiomiosarkoma) gambaran klinis dapat terjadi pada semua kelompok umur dan umumnya tumor ini tidak memberikan gejala klinis, kalaupun ada hanya berupa nyeri yang tidak sembuh dengan antasid. Pemeriksaan fisik tidak menemukan sesuatu kelainan, bila ditemukan kelainan perlu dipikirkan adanya karsinoma. 1
Transcript
Page 1: referat tumor gaster.doc

BAB I

PENDAHULUAN

Tumor gaster terdiri atas tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak dibagi atas tumor

jinak epitel (benigna epithelial tumor) dan tumor jinak non epitel. Neoplasma jaringan ikat yang

banyak ditemukan adalah tumor otot polos. Perangai tumor ini sulit diramalkan, dan sulit

dibedakan antara tumor ganas dan jinak berdasarkan kriteria histologis. Salah satu gambaran

yang mengarah ke jinak ialah ukurannya yang kecil, berkapsul, aktivitas mitolik yang rendah dan

tidak ditemukan nekrosis. Sedangkan menurut sumber lain tumor jinak yang tersering ditemukan

adalah polip dan leiomioma yang dapat membentuk adenomatosa hiperplastik, atau fibroid.

Leiomioma yang merupakan tumor jinak otot polos lambung tidak bersimpai sehingga sulit

dibedakan dari bentuk yang ganas (leiomiosarkoma) gambaran klinis dapat terjadi pada semua

kelompok umur dan umumnya tumor ini tidak memberikan gejala klinis, kalaupun ada hanya

berupa nyeri yang tidak sembuh dengan antasid. Pemeriksaan fisik tidak menemukan sesuatu

kelainan, bila ditemukan kelainan perlu dipikirkan adanya karsinoma.

1

Page 2: referat tumor gaster.doc

BAB II

EMBRIOLOGI, ANATOMI, DAN FISIOLOGI GASTER

II.1 Embriologi

Terdapat hubungan erat antara lambung, duodenum, pankreas, hati, saluran empedu, dan

limpa karena pada masa embrio semua alat tersebut bersama-sama terletak di dalam

mesoperitoneum. Akibat proses pemanjangan pada tumbuh kembang usus depan, terjadi

pemutaran lambung terhadap alat lain. Akhirnya hubungan anatomi alat cerna berubah

sedemikian rupa sehingga pankreas terletak retroperitoneal, sedangkan hati, lambung, dan limpa

terletak intraperitoneal. Keadaan ini menyebabkan susunan yang rumit pula pada sistem

pembuluh darah dan limfa yang membawa konsekuensi pada tindak pembedahan dan

pengelolaan penyakit lambung, khususnya kanker lambung. 1

II.2 Anatomi

Lambung merupakan bagian sistem gastrointestinal yang terletak di antara esophagus dan

duodenum berupa ruang berbentuk kantung mirip huruf J. Lambung dibagi menjadi 3 bagian

berdasarkan perbedaan anatomis, histologist, dan fungsional. Fundus adalah bagian lambung

yang terletak di atas lubang esophagus. Bagian tengah atau utama lambung disebut dengan

korpus (badan). Lapisan otot polos di fundus dan korpus relatif tipis, tetapi bagian bawah

lambung, antrum, memiliki otot yang jauh lebih tebal. Diantara region-regio tersebut juga

terdapat perbedaan kelenjar di mukosa. Bagian akhir lambung yaitu sfingter pylorus, yang

berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas usus halus, duodenum.2

Gambar 1 : Anatomi Lambung

2

Page 3: referat tumor gaster.doc

Ciri yang cukup menonjol pada anatomi lambung adalah peredaran darahnya yang sangat

kaya dan berasal dari empat jurusan berupa arteri besar dan berada di pinggir kurvatura mayor

dan minor serta di dalam dinding lambung. Di belakang dan tepi medial duodenum juga

ditemukan arteri besar, yakni a.gastroduodenalis. Vena lambung dan duodenum bermuara ke

vena porta. Peredaran vena ini kaya sekali dengan hubungan kolateral ke organ yang memiliki

hubungan embrional dengan lambung dan duodenum.

Persarafan simpatis lambung seperti biasa melalui serabut saraf yang menyertai arteri.

Impuls nyeri dihantarkan melalui serabut aferen saraf simpatis. Serabut parasimpatis berasal dari

n.vagus dan mempersarafi sel parietal di fundus dan korpus lambung. Sel ini berfungsi

menghasilkan asam lambung.

II.3 Fisiologi

Lambung melakukan beberapa fungsi, yaitu fungsi terpentingnya adalah menyimpan

makanan yang masuk sampai disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk

pencernaan dan penyerapan yang optimal. Makanan yang dikonsumsi hanya beberapa menit

memerlukan waktu beberapa jam untuk dicerna dan diserap. Fungsi kedua adalah untuk

mensekresikan asam hidroklorida (HCl) dan enzim-enzim yang memulai pencernaan protein.

Akhirnya melalui gerakan mencampur lambung, makanan yang masuk dihaluskan dan dicampur

dengan sekresi lambung untuk menghasilkan campuran kental yang disebut dengan kimus.

Terdapat empat aspek motilitas lambung yaitu pengisian lambung (gastric filling),

penyimpanan lambung (gastric storage), pencampuran lambung (gastric mixing), dan

pengosongan lambung (gastric emptying).2

1. Pengisian lambung, jika kosong lambung memiliki volume sekitar 50 ml, tetapi organ ini

dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter (1000 ml) ketika makan.

Akomodasi perubahan volume yang besarnya hingga duab puluh kali lipat tersebut akan

menimbulkan ketegangan pada dinding lambung dan sangat meningkatkan tekanan

intralambung jika tidak terdapat dua faktor yaitu, plastisitas dan relaksasi reseptif pada

lambung saat lambung terisi. Plastisitas mengacu pada kemampuan otot polos

mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang panjang tertentu. Sifat dasar otot

polos diperkuat oleh relaksasi refleks lambung pada saat terisi. Interior lambung

membentuk lipatan-lipatan dalam yang dikenal sebagai rugae. Selama makan., lipatan-

3

Page 4: referat tumor gaster.doc

lipatan itu mengecil dan mendatar pada saat lambung sedikit demi sedikit melemas

karena terisi. Relaksasi lambung sewaktu menerima makanan ini disebut dengan relaksasi

reseptif, relaksasi ini mengingkatkan kemampuan lambung untuk mengakomodasi

volume makanan tambahan dengan hanya sedikit mengalami peningkatan tekanan.

2. Penyimpanan lambung, terjadi karena adnaya gerakan peristaltic dari esophagus yang

menyapu makanan ke lambung. Karena lapisan otot di fundus dan corpus tipis, kontraksi

peristaltic di kedua daerh tersebut lebih lemah. Pada saat mencapai antrum, gelombang

menjadi lebih kuat disebabkan oleh lapisan otot di antrum yang jauh lebih tebal. Karena

di fundus dan corpus gerakan mencampur yang terjadi kurang kuat, makanan yang masuk

ke lambung dari esophagus tersimpan relative tenang tanpa mengalami pencampuran.

Daerah fundus biasanya tidak menyimpan makanan, tetapi hanya berisi sejumlah gas.

Makanan secara bertahap disalurkan dari korpus ke antrum, tempat berlangsungnya

pertukaran makanan.

3. Pencampuran lambung, kontraksi peristaltic lambung yang kuat merupakan penyebab

makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang

peristaltic antrum mendorong kimus ke arah depan sfingter pylorus. sebelum lebih

banyak kimus yang diserap keluar makan gelombang peristaltic sudah mencapai sfingter

pylorus dan menyebabkan sfingter tersebut berkontraksi lebih kuat, menutup pintu keluar

dan menghambat aliran kimus lebih lanjut ke duodenum. Bagian terbesar kimus

terdorong ke depan, tetapi tidak dapat di dorong ke dalam duodenum dengan tiba-tiba

berhenti pada sfingter yang tertutup dan tertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk

didorong ke depan dan tertolak kembali pada saat gelombang peristaltic yang baru

datang. Gerakan maju mundur tersebut dinamakan retropulsi, yang menyebabkan kimus

bercampur secara merata di antrum.

4. Pengosongan lambung, kontraksi peristaltic antrum selain menyebabkan pencampuran

lambung, juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Semakin

tinggi eksitabilitasm semakin sering BER (Basic Electrical Rhytm) meghasilkan potensial

aksi, semakin besar aktivitas peristaltic di antrum, dan semakin cepat pengosongan

lambung.

4

Page 5: referat tumor gaster.doc

Cairan lambung jumlahnya bervariasi antara 500-1500 mL/hari mengandung lendir,

pepsinogen, faktor intrinsic dan elektrolit, terutama larutan HCl. Sekresi basal cairan ini

selalu ada dalam jumlah sedikit. Produksi asam merupakan hal yang kompleks tetapi untuk

memudahkan proses ini dibagi atas tiga fase perangsangan yaitu fase sefalik, fase gastric, dan

fase intestinal yang saling mempengaruhi dan berhubungan.

Fase Sefalik, rangsang yang timbul akibat melihat, menghirup, merasakan, bahkan

berpikir tentang makanan akan meningkatkan produksi asam melalui aktivasi nervus

vagus.

Fase Gastrik, distensi lambung akibat adanya makanan atau zat kimia seperti

kalsium, asam amino, dan peptide dalam makanan akan merangsang produksi gastrin,

refleks vagus, dan refleks kolinergik intramural. Semua itu akan merangsang sel

parietal untuk memproduksi asam lambung.

Fase intestinal, hormone enterooksitin merangsang produksi asma lambung setelah

makanan sampai di usus halus. Seperti halnya proses sekresi dalam tubuh, cairan

lambung bertindak sebagai penghambat seksresinya sendiri berdasarkan prinsip

umpan balik. Keasaman yang tinggi dibdaerah antrum akan menghambat produksi

gastrin oleh sel G sehingga fase gastric akan berkurang.

5

Page 6: referat tumor gaster.doc

BAB III

TUMOR GASTER

III.1 Epidemiologi

Tumor Gaster terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak lebih jarang daripada

tumor ganas. Tumor jinak didapatkan pada autopsi berkisar antara 0,2 - 0,4 % dan jarang

ditemukan di bawah umur 55 tahun. Tumor ganas didapatkan 10 kali lebih banyak daripada

tumor jinak. Tumor ganas yang terbanyak adalah adenokarsinoma dan tumor ini menempati

urutan ketiga tumor saluran cerna di Amerika Serikat setelah tumor kolon dan Pankreas.3

Tumor gaster banyak ditemukan pada orang tua (50-70 tahun), Perbandingan laki-laki :

wanita = 2:1. Pasien dengan umur muda (< 30 tahun) tumornya lebih agresif dengan prognosis

lebih buruk. Diagnosa kanker lambung dini sangat jarang (80% tidak ada keluhan/asimptomatik).

Pada umumnya, penderita didiagnosis sudah dalam stadium lanjut dan sulit disembuhkan. 4

III.2 Faktor Resiko

Faktor resiko kanker gaster antara lain infeksi Helicobakter pilori, diet tinggi nitrat

(nitrosamine) sebagai pengawet, makanan yang diasap dan diasinkan, perokok, atrofi lambung.

Di samping itu ada juga factor-faktor resiko yang mempermudah :3

1. Seks, kanker gaster pada pria 2 kali lebih sering daripada perempuan.

2. Umur, kebanyakan kanker lambung pada umur 50-70 tahun dan jarang dibawah umur 40

tahun.

3. Alkohol

4. Operasi lambung sebelumnya.

5. Polip lambung

6. Sindrom Kanker familial

III.3 KLASIFIKASI

Tumor Gaster dapat dibagi menjadi 2 kelompok :

A. TUMOR JINAK

Dapat dibagi atas :

1. Tumor jinak epitel

6

Page 7: referat tumor gaster.doc

2. Tumor jinak non epitel

Tumor jinak epitel

Tumor jinak epitel biasanya berbentuk polip dan dapat dibagi atas :

a. Adenoma: terisolisasi, bagian dari adenoma generalisata gastrointestinal.

b. Adenoma Hiperplastik: polip sirkumskripta, difus.

c. Adenoma Heterotropik: tumor Pankreas aberan, bruninoma.3

1. Adenoma

Adenoma sering terdapat terbatas pada lambung, tetapi dapat merupakan bagian polip

adenoma generalisata pada saluran cerna. Didapatkan pada 1% dari pasien yang dilakukan

pemeriksaan radiologi dan endoskopi. Terutama didapatkan pada pria, biasanya usia dewasa.

Biasanya berbentuk polip yang bertangkai, dengan permukaan licin, besarnya hanya beberapa

centimeter. umumnya tanpa keluhan, kadang-kadang timbul perdarahan yang dapat

menyebabkan anemia. Lokasi tumor yang tersering daerah pylorus dan antrum (50%), fundus

(20%), kurvatura minor (20%) dan kardia (10%).3

Pada pemeriksaan radiologi didapatkan filling defect dengan tepi teratur dan bertangkai.

Pemeriksaan Gastroskopi merupakan pemeriksaan yang memastikan lokasinya terutama di

daerah antrum dan angulus. Setiap polip walaupun kelihatan jinak perlu dilakukan biopsy untuk

melihat patologi anatominya. Bila pasien tanpa keluhan, sebaiknya dilakukan pemantauan secara

teratur. Jika terlihat adanya komplikasi sebaiknya dilakukan polipektomi.3

Adenoma Hiperplastik pada Gastritis atrofi kronis permukaan mukosa dan alveolar,

berubah menjadi hyperplasia. Bentuknya dapat berupa sessile atau discrete.3

2. Adenoma Heterotropik 3

2.1. Anomali pancreas paling sering didapatkan.

Kira-kira 0,5% dari autopsy. Lebih sering ditemukan pada pria antara umur 22-55 tahun.

Lokasi terbanyak di daerah antrum dan pylorus. Biasanya pankreas aberan ini kecil (diameter 1

cm). Pemeriksaan radiologis dengan kontras ganda sangat membantu diagnosis.

2.2. Bruninoma

Biasanya ditemukan di daerah bulbus duodeni dan pada pemeriksaan radiologis

didapatkan polip multiple dan kadang-kadang didapatkan di daerah pylorus dan antrum.

Tumor Jinak Non Epitel3

7

Page 8: referat tumor gaster.doc

Tumor jinak non epitel ini penting karena sering menimbulkan komplikasi berupa ulserasi

dan perdarahan.

1. Tumor Neurogenik.

Sering didapatkan Schwannoma yang tumbuh dalam submukosa dan menonjol ke dalam

lumen. Biasanya ukuran tumor menjadi beberapa cm, dapat terjadi ulcerasi dan

perdarahan.

2. Leiomioma.

Sering didapatkan pada pasien dewasa pada otopsi. Biasanya tunggal dengan diameter 2

cm di daerah antrum dan pylorus. Dapat menyebabkan hipertrofi pylorus stenosis.

3. Fibroma.

Biasanya kombinasi dengan tumor lain seperti neurofibroma, miofibroma, lipofibroma

dan lain-lain. Fibroma ini lebih jarang ditemukan daripada schwannoma. Gejala yang

sering timbul adalah perdarahan dan rasa nyeri.

4. Lipoma

Lipoma ini didapatkan pada autopsy lebih kurang 0,03%. Lipoma tumbuh di dalam sub

mukosa dengan keluhan rasa nyeri dan kadang-kadang ada perdarahan.

B. TUMOR GANAS

Karsinoma lambung dini (Early Gastric Cancer: EGC)

Istilah EGC ini meliputi semua karsinoma yang tidak invasif kedalam lapisan muskularis

dan masih terbatas pada mukosa dan submukosa. EGC dapat berupa penonjolan dari fokus kecil

dan kadang secara diam-diam meluas, sehingga mengesankan kemungkinan dari gabungan

beberapa fokus (multicentris). Klasifikasi karsinoma lambung menurut Japan

Gastroenterological Endoscopy Society (1962) berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi,

gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas: 3

1. Tipe I (protruded type) : tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada mukosa dan

submukosa yang berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler, permukaan tidak rata,

perdarahan dengan atau tanpa ulserasi.

2. Tipe II (superficial type) : dapat dibagi atas 3 subtipe:

a. Elevated type :

8

Page 9: referat tumor gaster.doc

Tampak sedikit elevasi mukosa lambung, hampir seperti tipe I, terdapat sedikit elevasi

serta dan lebih meluas dan melebar.

b. Flat type:

Tidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan hanya terlihat perubahan pada warna

mukosa.

c. Depressed type:

Didapatkan permukaan yang ireguler dan pinggir yang tidak rata (ireguler) hiperemis/

pendarahan

3. Tipe III (excavated type) : menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut) dan sering

disertai kombinasi seperti IIc + III atau III + IIc dan IIa + IIc.

Karsinoma lambung lanjut (Advanced Gastric Cancer= AGCr)

Pada tipe lanjut, sel-sel kanker sudah terjadi perluasan pada lapisan mukosa, submukosa,

muskularis, kadang-kadang sampai lapisan propria dan serosa. Bahkan sering terjadi infiltrasi

atau metastase ke kelenjar limfe atau organ lainnya.

Menurut klasifikasi Bormann dapat dibagi atas: 3

1. Bormann I: Bentuknya berupa polipoid karsinoma yang sering juga disebut sebagai fungating

dan mukosa di sekitar tumor atrofi dan ireguler

2. Bormann II: Merupakan non infiltrating carcinomatous ulcer dengan tepi ulkus serta mukosa

sekitarnya menonjol dan disertai nodular. Dasar ulkus terlihat nekrosis dengan

warna kecoklatan, keabuan dan merah kehitaman. Mukosa sekitar ulkus tampak

sangat hiperemis

3. Bormann III: berupa infiltrating carcinomatous ulcer, ulkusnya mempunyai dinding dan

terlihat adanya infiltrasi progresif dan difus

4. Bormann IV: berupa bentuk diffuse infiltrating type, tidak terlihat batas tegas pada dinding

dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa.

III.4 PATOGENESIS

Seperti pada umunya tumor ganas di tempat lain, penyebab tumor ganas gaster juga

belum diketahui secara pasti. Faktor yang mempermudah timbulnya tumor ganas gaster adalah

perubahan mukosa yang abnormal, antara lain seperti gastritis atrofi, polip digaster dan anemia

9

Page 10: referat tumor gaster.doc

pernisiosa. Disamping itu, pengaruh keadaan lingkungan mungkin memegang peranan penting

terutama pada penyakit gaster seperti di Negara Jepang, Chili, Irlandia, Australia, Rusia dan

Skandinavia. Ternyata pada orang Jepang yang telah lama meninggalkan Jepang, frekuensi

tumor ganas gaster lebih rendah.3

Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan hidup mempunyai peran penting, makanan panas

dapat merupakan faktor timbulnya tumor ganas seperti juga makanan yang diasap dan ikan asin

yang mungkin mempermudah timbulnya tumor ganas gaster. Selain itu, faktor lain yang

mempengaruhi adalah faktor herediter, golongan darah terutama golongan darah A dan faktor

infeksi Helicobacter pylori.

III.5 PATOLOGI

Kebanyakan kanker gaster adalah adenokarsinoma (90 – 99%), yang lain limfoma,

leiomiosarkoma, adenoxanthoma dan lain-lain. Kebanyakan lokasi tumor pada daerah

atropilorik, kurvatura minor lebih sering daripada kurvatura mayor. Karsinoma gaster berasal

berasal dari perubahan epitel pada membrane mukosa gaster, yang berkembang pada bagian

bawah gaster, sedangkan pada atrofi gaster didapatkan bagian atas gaster dan secara multisenter.3

Karsinoma gaster terlihat beberapa bentuk: 3

1. Seperempatnya berasal dari propia yang berbentuk fungating dan tumbuh ke lumen sebagai

massa.

2. Seperempatnya berbentuk tumor yang berulserasi

3. Massa yang tumbuh melalui dinding menginvasi lapisan otot.

4. Penyebarannya melalui dinding yang dicemari penyebaran pada permukaan (8%)

5. Berbentuk linitisplastika (10 – 15%)

6. Sepertiganya karsinoma berbagai bentuk di atas.

III.6 GEJALA KLINIS

Keluhan utama tumor ganas gaster adalah berat badan menurun (82%), nyeri epigastrium

(63%), muntah (41%), keluhan pencernaan (40%), anoreksia (28%), keluhan umum (25%),

disfagia (18%), nausea (18%), kelemahan (17%), sendawa (10%), hematemesis (7%), regurgitasi

(7%) dan lekas kenyang (5%).3

10

Page 11: referat tumor gaster.doc

Kanker gaster biasanya tidak menjadi simptomatik sampai penyakitnya menyebar dengan

luas dikarenakan gejalanya tidak spesifik sehingga kebanyakan pasien dengan kanker gaster

terdiagnosa pada stadium lanjut.5 Pasien dapat mempunyai kombinasi gejala dan tanda seperti

penurunan berat badan, anorexia, fatigue, atau nyeri epigastrium namun karena tidak terlalu berat

seringkali diacuhkan. Penemuan penurunan berat badan secara klinis tidak dapat diremehkan.

Dewys et al menunjukkan bahwa pada 179 pasien kanker gaster stadium lanjut, lebih dari 80%

pasien memiliki penurunan berat badan lebih dari 10%. Pasien yang memiliki gejala penurunan

berat badan memiliki tingkat survival yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pasien yang

tidak memiliki penurunan berat badan.3 Gejala lainnya yaitu mual, muntah, Perdarahan

gastrointestinal jarang terjadi (5%), namun kehilangan darah kronik (chronic occult blood loss)

sering terjadi dan bermanifestasi sebagai anemia defisiensi besi.

III.7 KLASIFIKASI TNM KARSINOMA GASTER3

Tumor Primer

Tis : Carcinoma insitu

T1 : Invasi ke lamina propria atau submukosa

T2 : Invasi ke muskularis propria

T3 : Penetrasi ke serosa

T4 : Invasi ke organ sekitar

Metastasis Kelenjar Limfe Regional

N0 : None

N1 : Metastasis ke kelenjar perigastrik 3 cm dari tumor primer

N2 : Metastasis ke kelenjar limfe perigastrik lebih dari 3 cm dari pinggir tumor primer

(sepanjang lambung kiri, common hepatic, limpa atau arteri celiac)

Metastasis Jauh

M0 : None

M1 : Metastasis jauh

11

Page 12: referat tumor gaster.doc

Staging :

0 Tis N0 M0

I T1 N0-1 M0

T2 N0 M0

II T1 N2 M0

T2 N1 M0

T3 N0 M0

III T2 N2 M0

T3 N1-2 M0

T4 N0-1 M0

IV T4 N2 M0

T1-4 N1-2 M1

Kanker gaster dini jarang mempunyai keluhan dan sulit untuk dideteksi. Gejala yang

ditimbulkan oleh metastasis dapat berupa perut membesar (asites), ikterus obstruktif, nyeri

tulang, gejala neurologis dan sesak napas, dan dapat pula berupa ileus obstruktif.3

III.8 DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat membantu diagnosis berupa berat badan menurun dan anemia. Di

daerah epigastrium mungkin ditemukan suatu massa dan jika telah terjadi metastasis ke hati,

teraba hati yang ireguler dan kadang-kadang kelenjar limfe klavikula teraba.3

2. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan OMD (Oesophagus,

Maag, Duodenum/Barium Meal/ BNO). Pemeriksaan radiologi gaster dengan OMD kontras

tunggal, pasien harus datang dalam keadaan puasa, agar pemeriksaan tidak terganggu oleh sisa

makanan. Setelah minum barium sulfat, maka dengan fluoroskopi diikuti kontrasnya sampai

masuk ke dalam lambung, kemudian dibuat foto-foto dalam posisi-posisi tegak (erect), terlentang

(supine), agak miring, telungkup (prone). Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai adanya ulkus

di gaster.6

12

Page 13: referat tumor gaster.doc

Pemeriksaan kontras ganda OMD pasien juga harus dalam keadaan puasa, sebelum

dimulai, diberikan suntikan antispasmodik, dengan maksud agar lambung dan usus tenang dan

lemas (supple atau pliable). Hal ini akan membantu membuat gambaran lambung menjadi bagus

dan halus. Pasien diminta minum suspensi barium sulfat. Kemudian dilanjutkan dengan kontras

ganda, kontras negative yang paling bagus dan murah ialah udara/ hawa. Sebuah tabung karet

nasogastrik dimasukkan lewat hidung dan esophagus ke dalam lambung, kemudian dipompakan

udara/ hawa. Sebaiknya sebanyak jumlah suspense yang diminum tadi (kira-kira 300 ml).

Dengan demikian lambung dan bulbus duodenum menjadi kembung dan selaput lendir menjadi

rata dan gambaran lambung menjadi jernih dan transparan. Selaput lendirnya tak kentara lagi,

yang tampak sekarang adalah area gastricnya (yaitu bagian-bagian terkecil yang membentuk

selaput lendir tersebut). Ulkus kecil (kurang dari 2 mm) dapat terdeteksi dengan cara ini;

demikian pula sikatriknya. Juga kanker yang masih kecil dan masih berada di mukosa (early

cancer) dapat terlihat. Hal ini sangat penting khususnya di negara-negara yang banyak dihantui

oleh kanker, seperti Jepang dan beberapa negara lain. Terutama di Jepang, cara kontras ganda ini

dikembangkan secara besar-besaran agar sebanyak mungkin mendeteksi keganasan dini dalam

usaha nasionalnya menekan insidensi kanker lambung.6

Tumor secara radiologik adalah merupakan sebuah lesi yang menyita ruangan (pace

occupying lesion = SOL). Bila ada tumor lambung, maka dengan sendirinya kontras tidak dapat

mengisinya, sehingga pada pengisian lambung, tempat tersebut merupakan tempat yang luput

dari pengisian kontras (luput isi atau filling defect). Ulkus dan karsinoma lambung dapat

ditemukan dimana saja dalam lambung. Antrum prepilorik dikenal sebagai tempat predileksi

baik untuk ulkus maupun karsinoma.6

Gambar 2 : Radiologi tumor gaster

Suatu pemeriksaan radiografik kontra ganda adalah prosedur diagnostic paling sederhana

untuk pemeriksaan pasien dengan keluhan epigastrik. Penggunaan teknik kontras ganda

membantu untuk mendeteki lesi kecil dengan memperjelas detail mukosa. Lambung sebaiknya

13

Page 14: referat tumor gaster.doc

didistensi pada beberapa waktu selama tiap pemeriksaan radiografik karena densibilitas yang

menurun bisa merupakan satu-satunya penunjuk adanya karsinoma infiltrative difus.2

Pemeriksaan radiologi yang penting adalah pemeriksaan kontras ganda dengan berbagai

posisi seperti terlentang, tengkurap, oblik yang disertai dengan kompresi. Foto kontras ganda

lambung memberikan kepekaan diagnosis sampai 90%. Dicurigai adanya keganasan bila

ditemukan deformitas, tukak atau tonjolan di lumen.4

Kanker Lambung Stadium Awal

Tekhnik pemeriksaan kontras ganda pada pemeriksan saluran cerna atas adalah pilihan

pertama pada pemeriksaan radiologi. Lesi-lesi yang Nampak di mukosa dan submukosa

diklasifikasikan menjadi 3 tipe:5

a. Lesi tipe I yaitu adanya elevasi dan penonjolan keluar lumen lebih dari 5 mm

b. Lesi tipe II yaitu adanya lesi superficial yang adanya elevasi (IIa), datar (IIb), atau tertekan

(IIc).

c. Lesi tipe III stadium kanker awal adalah gambaran dangkal, ulkus ireguler dikelilingi nodul-

nodul, kumpulan lipatan-lipatan mukosa.

Kanker Lambung Stadium Lanjut

Kanker lambung kadang-kadang tampak dalam foto polos abdomen sebagai gambaran

abnormalitas pada kontur gaster atau adanya gambaran massa soft tissue yang masuk ke dalam

kontur gaster. Jarang ditemukan musin yang diproduksi kanker yang akan memberikan gambaran

area kalsifikasi.4

Karsinoma ulserative, gambaran ireguler tampak pada jaringan malignansi. Nodul tumor

mungkin berbatasan dengan lipatan mukosa; lipatan mukosa yang berkumpul di tepi ulkus

mungkin terlihat tumpul, tampak noduler atau kumpulan infiltrasi tumor. Lesi ini intraluminal,

dimana ulkus jinak ditemukan diluar kontur abdomen. Gambaran lipatan mukosa dihubungkan

dengan ulkus benigna jika didapat gambaran yang regular dan meluas di sekitar margin ulkus.

Endoskopi dan biopsy dibutuhkan untuk mengkonfirmasi adanya malignansi pada hamper semua

kasus ulkus gaster.4

Karsinoma infiltrasi menyebabkan penyempitan ireguler abdomen dengan nodul atau

spikulasi mukosa. Karsinoma scirrhous secara khas menyebabkan penyempitan dan rigiditas

abdomen, adanya gambaran linitis plastic atau gambaran “leather bottle”. Meski lesi berlobul

14

Page 15: referat tumor gaster.doc

ditemukan di fundus atau corpus, kadang ditemukan sebagai penebalan, lipatan mukosa ireguler

dan nodularitas tanpa penyempitan yang signifikan.4

Gambar 3: UGI-double contrast menunjukkan hilangnya distensibilitas dan kontour yang

abnormal dari gaster dikarenakan adenocarcinoma infiltratif (linitis plastica).

3. Pemeriksaan CT-Scan

Pemeriksaan tomografi computer pertama kali digunakan untuk membedakan stadium

dan penyebaran di luar gaster dari karsinoma gaster. Hasil dari pemeriksaan ini sangatlah penting

untuk akhirnya nanti menentukan terapi paliatif bedah dan radikal kuratif bedah. Tambahan lagi,

saat ini pemeriksaan ini juga digunakan untuk monitor respon terhadap terapi.5 Deteksi

karsinoma gaster ditingkatkan dengan menggunakan potongan-potongan tipis dan multidetektor

CT. Jika potongan tipis digunakan, gambaran isotropic abdomen dimungkinkan akan didapat

kualitas tinggi dan gambaran rekonstruksi 3 dimensi dari gaster. Kontras intravena diberikan,

dengan air atau gas sebagai agen intraluminal negative. Gambaran akan didapatkan adanya

tumor di cardia dan bagian distal gaster.4

15

Page 16: referat tumor gaster.doc

Gambar 4: CT dilakukan dengan distensi gaster oleh air yang memperlihatkan gaster regio cardia; B, terlihat kanker gaster T4 dari body proksimal dengan ekstensi ke kelenjar perigastric

dan keterlibatan arteri splenic.

4. Pemeriksaan MRI (Magneting Resonance Imaging)

Pemeriksaan MRI lebih akurat dalam mendeteksi invasi serosal. Pada stadium T,

akurasinya adalah 73%, dibandingkan dengan 67% untuk CT. pada stadium N akurasi MRI

adalah 55% dibandingkan dengan CT scan 59%.

5. Pemeriksaan Ultrasonography

Tujuan utama pemerikssaan ultraonography transabdominal adalah untuk mendeteksi metastase

ke hepar. Metastase ini biasanya tampak sebagai gambaran hiperekoik, tetapi kadang ditemukan

juga hipoekoik. Penggunaan CT scan dan endoskopik USG saling melengkapi. CT scan

digunakan untuk melihat stadium karsinoma; jika tidak ada metastase ke organ lain, EUS

digunakan untuk melihat adanya penyebaran local. Invasi tumor ke dalam tidak akurat bila

diperiksa dengan CT scan, tetapi akan berhasil jika menggunakan EUS. Karsinoma gaster

ditemukan pada pemeriksaan ultrasound di abdomen atas.4

EUS meningkatkan keakuratan pemeriksaan penyebaran kanker gaster. Kegunaannya

adalah untuk mengukur kedalaman invasi dan ada tidaknya nodus perigastrik. Tidak seperti CT

scan dan MRI, EUS dapat menggambarkan lapisan-lapisan dinding gaster melalui endoskopi.

EUS terbatas pada area 5 cm dari probe. Alat ini tidak dapat untuk mendeteksi metastase jauh

atau nodus yang letaknya lebih dari 5 cm dari probe.5

Dinding lambung dibagi menjadi 5 konsentrasi:

Mukosa – echogenic

Mukosa muskularis – hypoechoic

Submukosa – echogenic

Propria muskularis – hypoechoic

Serosa – echogenic

16

Page 17: referat tumor gaster.doc

Massa tumor gaster akan tampak sebagai gambaran massa hypoechoic dengan invasi mural

yang bermacam-macam. Tumor stadium T1 kan ditemukan penebalan dinding terbatas di

mukosa dan submukosa. Stadium N melibatkan nodus yang tampak lebih hypoechoic daripada

nodus normal. Untuk mendeteksi metastase ke liver, sensitifitasnya mencapai 85%.5 Akurasi

pada pemeriksaan stadium T dengan EUS adalah 89 – 92%, sedangkan CT scan mencapai 43 –

65%; pada stadium N, akurasi EUS adalah 60 – 85% dan CT 48 – 70%. Penggunaan EUS

mempunyai spesifitas mencapai 90% tetapi sensitifitasnya lemah 53 – 80%. Ultrasound

intraoperative dan laparoskopi mempunyai akurasi 81% pada stadium T dan 93% pada stadium

N.

6. Gastroskopi dan Biopsi

Pemeriksaan gastroskopi banyak sekali membantu diagnosis untuk melihat adanya tumor

gaster. Pada pemeriksaan Okuda (1996) dengan biopsy ditemukan 94% pasien dengan utmor

ganas gaster sedangkan dengan sitologi lavase hanya didapatkan 50% .4

7. Endoskopi Ultrasound

Dengan alat ini dapat dilihat adanya penjalaran tumor per lapis, seperti sub mukosa,

muskularis mukosa dan sub serosa.3

8. Pemeriksaan Darah & Tinja

Pada tumor ganas gaster sering didapatkan perdarahan dalam tinja (occult blood), untuk itu

perlu dilakukan pemeriksaan tes Benzidin.3

9. Sitologi

Pemeriksaan Papaniculaou dari cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung

dengan hasil 80 – 90%. Tentu pemeriksaan ini perlu dilengkapi dengan pemeriksaan gastroskopi

dan biopsy.3

III.9 KOMPLIKASI

1. Perforasi: dapat terjadi perforasi akut dan perforasi kronis

2. Hematemesis: hematemesis yang massif dan melena dapat terjadi pada tumor ganas

gaster sehingga dapat menumbulkan anemia

17

Page 18: referat tumor gaster.doc

3. Obstruksi: dapat terjadi pada bagian bawah lambung dekat daerah pylorus yang disertai

keluhan muntah-muntah

4. Adhesi: jika tumor mengenai dinding lambung dapat terjadi perlengketan dan infiltrasi

dengan organ sekitarnya serta menimbulkan keluhan nyeri perut

5. Penyebaran (metastease): pada berbagai organ seperti hati, pancreas dan kolon. Kanker

gaster dapat menyebar secara lokal dan metastase pada jaringan limfe, metastase

peritoneal dan distant metastases. Penyebaran ini dapat secara local, lymphatic atau

hematogenous.

III.10 PENATALAKSANAAN

Tindakan yang paling tepat adalah pembedahan setelah sebelumnya ditetapkan apakah

masih operable atau tidak. Semakin dini dibuat diagnosis semakain baik. Beberapa tindakan yang

dapat dilakukan adalah: 3

1. Pembedahan

Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik adalah pembedahan.

Walaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahan masih dilakukan sebagai tindakan paliatif.

Reseksi kuratif akan berhasil bila tidak ada tanda metastasis ke tempat lain, tidak ada sisa kanker

pada irisan lambung, reseksi jaringan sekitar yang terkena, dari pengambilan kelenjar limpa

secukupnya.

2. Kemoterapi

Pada tumor ganas gaster dapat dilakukan pemeberian obat tunggal atau kombinasi

kemoterapi. Diantara obat yang digunakan adalah 5FU, trimetrexote, mitomisin C, hidrourea,

epirubisin, dan karmisetin dengan hasil 18% - 30%.

3. Kombinasi terapi

Kombinasi terapi telah memberikan hasil lebih baik sekitar 53%. Regimen FAM (5FU,

doksorubisin, mitomisin C) adalah kombinasi yang sering digunakan. Kombinasi lain yang

digunakan adalah EAP (etoposid, doksorubisin, sisplatin).

18

Page 19: referat tumor gaster.doc

4. Radiasi

Pengobatan dengan radiasi kurang berhasil.

a. Resectable dapt diberikan 40–50 gy.

b. Kasus lanjut radiasi sebagai paliatif, perbaikan obstruksi, nyeri local dan perdarahan

dengan dosis kuran dari 40gy.

III.11 PROGNOSIS

Dengan dikenalnya kanker gaster dini dengan pemeriksaan gastroskopi, prognosisnya lebih

baik dari keadaan lanjut. Faktor yang menentukan prognosis adalah derajat invasi dinding gaster,

adanya penyebaran ke kelenjar limfe, metastasis di peritoneum dan tempat lain. Prognosis yang

baik berhubungan dengan bentuk polipoid kemudian yang berbentuk ulserasi dan yang paling

jelek bentuk schirrhous. Penyebaran karsinoma gaster sering ke hati dan kemudian melalui

kelenjar di sekitar gaster, arteri hepatica dan celiac, pankreas dan hilus sekitar limpa. Dapat juga

mengenai tulang, paru, otak dan bagian lain saluran cerna. Hanya 10% kanker gaster yang

terbatas pada lambung pada saat dibuat diagnosis:

80% disertai pembesaran kelenjar limfe, 40% telah terjadi penyebaran pada peritoneum,

33% telah terjadi metastasis pada hati pada waktu dibuat diagnosis.

Prognosis di Amerika Serikat sangat jelek, angka harapan hidup 5 tahun antara 5–15% dan

kebanyakan waktu dibuat diagnosis sudah dalam keadaan yang lanjut, sedangkan di Jepang

prognosis lebih baik karena tindakan diagnostik yang lebih dini (90%).3

BAB IV

KESIMPULAN

Kanker gaster dini jarang mempunyai keluhan dan sulit untuk dideteksi. Pemeriksaan

radiologi OMD dengan cara kontras ganda telah dikembangkan secara besar-besaran agar

sebanyak mungkin mendeteksi keganasan kanker lambung secara dini. Pada studi tingkat

kepercayaan, sensitifitas pemeriksaan kontras tunggal adalah 70% dan pemeriksaan kontras

ganda mempunyai sensitifitas lebih tinggi, yaitu 90%.

Bila ada tumor lambung, maka dengan sendirinya kontras tidak dapat mengisinya,

sehingga pada pengisian lambung, tempat tersebut merupakan tempat yang luput dari pengisian

19

Page 20: referat tumor gaster.doc

kontras (luput isi atau filling defect). Pada studi barium, karsinoma gaster tampak gambaran

polypoid, ulcerative atau lesi infiltrate. Gambaran lipatan mukosa dihubungkan dengan ulkus

benigna jika didapat gambaran yang regular dan meluas di sekitar margin ulkus. Endoskopi dan

biopsy dibutuhkan untuk mengkonfirmasi adanya malignansi pada hampir semua kasus ulkus

gaster. Karsinoma infiltrasi menyebabkan penyempitan ireguler abdomen dengan nodul atau

spikulasi mukosa. Tujuan utama pemerikssaan ultraonography transabdominal adalah untuk

mendeteksi metastase ke hepar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wim de Jong.. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC. 2010. P:643-645

2. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed.II. Jakarta : EGC, 2001;

p.551-552.

3. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta: Pusat

Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, FK UI. 2009.

4. Andi W. Tumor gaster. 2005. Diunduh dari URL: www.emedicine.com

20

Page 21: referat tumor gaster.doc

5. Isselbacher. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 4 Edisi 13. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran, EGC. 2000.

6. Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Departemen Radiologi FK UI, 2009.

21


Recommended