+ All Categories
Home > Documents > Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

Date post: 02-Jun-2018
Category:
Upload: geby-winanda
View: 245 times
Download: 1 times
Share this document with a friend

of 38

Transcript
  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    1/38

    DISKUSI KELOMPOK

    PATOLOGI ANATOMI

    DISUSUN

    OLEH KELOMPOK 4

    UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    2011

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    2/38

    NAMA KELOMPOK :

    1.

    Nadia Novita Sari (09-014)2. Erwan Saputra (09-016)

    3. Ranti Saswika (09-018)

    4.Yasinta Arahman (09-020)

    5. Firanti Manelly P (09-054)

    6. Iis Yusanti (09-068)

    7. Widya Febriana (09-064)

    8.

    Trio Fernando (09-070)9. Lisya Soraya A (09-076)

    10.Mutia Marta Helda (09-098)

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    3/38

    KATA PENGANTAR

    Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

    kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kamimembahas Kista dan Tumor jinak yang sering ditemukan di Rongga Mulut.

    Makalah ini dibuat dalam rangka mengajakan kita untuk mengetahui bagaimana kista dan tumor

    jinak itu sendiri serta melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah

    Patologi Anatomi ini.

    Demikian makalah ini tim penulis buat semoga bermanfaat,

    Padang, Januari 2011

    Tim Penulis

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    4/38

    Bab I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar BelakangLatar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan

    oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang Kista dan Tumor jinak yang sering ditemukan di

    Rongga Mulut. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar

    dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.

    1.2Tujuan

    Adapun tujuan penyusunan bahan ini adalah untuk membuka jendela pengetahuantentang permasalahan yang ada saat ini. Harapan tim penulis adalah agar makalah ini tidak

    hanya bermanfaat bagi tim ini yang menyusun saja, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka

    yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata.

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    5/38

    BAB II

    PEMBAHASAN

    TUMOR JINAK RONGGA MULUT

    Tumor jinak rongga mulut merupakan suatu pertumbuhan tidak normal dalam mulut.

    Berdasarkan lokasinya tumor jinak rongga mulut dapat dijumpai pada :

    1. Sebagai suatu lesi pada jaringan gusi atau membran mukoperiosteal dari alveolar

    process maksila atau mandibula.

    2. Pada tulang kortikal maksila atau mandibula contohnya exostoses, torus palatinus,

    torus mandibula, chondroma, osteochondroma, osteoma, atau diffus hyperostosis

    3. Di dalam tulang kanselus maksila atau mandibula

    4.

    Tumor ditemukan diatas atau dibawah mukosa pipi

    5. Pada Lidah

    6. Pada dasar mulut

    Tumor jinak diklasifikasikan berdasarkan:

    1. Berasal dari jaringan epitel

    Tumor yang berasal dari epitel adalah: Papilloma, Adenoma, Adenoma plemorfik

    2. Berasal dari jaringan ikat

    Tumor yang berasal dari jaringan ikat adalah: Fibroma, Periperial giant cell tumor, Centralgiant cell tumor, Lipoma, Hemangioma, Lymphangioma, Chondroma, Osteoma

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    6/38

    3. Berasal dari jaringan otot

    Tumor yang berasal dari jaringan otot adalah: Leiomyoma, Granular cell myoblastoma

    4. Berasal dari jaringan syaraf

    Tumor yang berasal dari jaringan syaraf adalah: Traumatic neuroma, Neurofibroma,

    Pigmented ameloblastoma

    5. Berasal dari kelenjar ludah

    Tumor yang berasal dari kelenjar ludah adalah: Pleomorphic adenoma, Papillary

    cystadenoma lymphomatosum, Lympomatoid adenoma.

    6. Tumor jinak ectodermal yang asalnya odontogenic

    7. Tumor jinak yang sifatnya non odontogenik yang sering menyerang rongga mulut adalah :

    1. Ossifying fibroma

    2. Fibrousdysplasia

    3. Osteoblastoma

    4. Osteoid osteoma

    5. Chondroma

    6. Osteoma

    7. Central giant cell granulloma

    8. Giant cell tumor

    9. Idiopatic histiocytosis

    10. Hameangioma of bone

    11. Tori and exostoses

    12. Coronoid hyperplasia

    Faktor penyebab yang merangsang tumor jinak digolongkan dalam dua kategori, yaitu

    :

    Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan herediter dan faktor-faktor

    pertumbuhan, misalnya gangguan hormonal dan metabolisme.

    Faktor eksternal, misalnya trauma kronis, iritasi termal kronis (panas/dingin), kebiasaan

    buruk yang kronis, dan obat-obatan.

    Jika etiologi dihilangkan maka perkembangan tumor ini akan berhenti, karena seperti yang

    dijelaskan di awal neoplasia ini tidak mengalami mutasi gen yang membawa keabnormalan

    terus-menerus.

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    7/38

    PATOGENESIS

    Etiologi seperti yang disebutkan di atas, misalnya iritasi kronis, dapat mengganggu proses

    perbaikan jaringan yang mengalami iritasi. Iritasi yang awalnya memicu perbaikan jaringan

    rusak akan terus membuat proses perbaikan terus menerus. Sel-sel yang baru selesaidiperbaiki, dipicu lagi untuk membelah sebelum sel benar-benar matur. Seharusnya sel

    mengalami proses pematangan terlebih dahulu sebelum ke pembelahan berikutnya.

    Akibatnya, terjadi penumpukan sel-sel normal hasil perbaikan tanpa adanya perubahan gen

    atau mutasi yang mengarah pada pembentukan neoplasia. Awal pertumbuhan jaringan baru

    abnormal ini tidak menimbulkan rasa sakit karena memang selnya normal dan tidak

    mengganggu jaringan sekitarnya. Sel-sel yang tumbuh akan berekspansif dan menekan

    jaringan di sekitarnya. Jaringan sekitar, yaitu sel-sel parenkim stroma jaringan asli, akan

    mengalami atrofi dari tekanan yang besar dari tumor sehingga membentuk kapsul dari tumor

    tersebut.

    Kebiasaan buruk kronis yang tidak sesuai pola biologis ternyata dapat menyebabkan

    kekacauan metabolisme tubuh karena tidak mengikuti ritme tubuh seperti biasa dan dapat

    menyebabkan hormon-hormon metabolisme menjadi rusak. Jika tidak mengikuti polatersebut, maka sistem metabolisme tidak akan sinkron dengan aktivitas manusia sehingga

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    8/38

    tidak dapat mempersiapkan tubuh dengan benar. Selain itu juga adanya gangguan hormonal

    dan metabolisme dalam hal perbaikan sel dapat menyebabkan tumor jinak. Suatu proses

    pembelahan sel tentut sudah mempunyai jadwal tersendiri untuk menentukan kapan sel

    tersebut membelah. Tetapi karena gangguan tersebut, jadwal natural tubuh akan kacau

    sehingga proses pembelahan sel berlangsung lebih cepat, misalnya dari 10 jam menjadi 9

    jam. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa tumor jinak berlangsung lama karena siklus

    sel hanya mengalami pengurangan waktu tidak terlalu besar. Selanjutnya proses tersebut

    sama halnya dengan proses pada etiologi iritasi kronis seperti pada skema yang ada di atas.

    Seperti yang kita ketahui, keadaan suhu akan mempengaruhi metabolisme tubuh dan sudah

    pasti akan mempengaruhi kecepatan siklus sel pula. Jika trauma thermal terjadi secara kronis,

    maka dapat menyebabkan tumor jinak.

    1. Macam-macam tumor jinak rongga mulut

    a. Tumor Odontogen

    Tumor yang berasal dari jaringanepitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkim

    odontogen

    A. Ameloblastoma

    Tempat predileksi

    Biasanya terdapat pada daerah molar atau ramus mandibula, tapi bisa muncul di

    bagian manapun dari mandibula atau maksila. Pada maksila, daerah molar lebih serig

    terkena daripada daerah premolar atau gigi anterior.

    Penampakan klinis

    Gambar Klinis ameloblastoma pada rahang bawah kanan (pandangan lingual). Tumor

    meluas posteroanterior dari region premolar satu bawah kanan hingga ramus

    mandibula melibatkan processus condylaris dan coronoideus serta lesi yang perforasi

    ke sisi lingual (tanda panah). Mandibula diiris menjadi beberapa potongan untuk

    pemeriksaan histologis, terlihat tumor membentuk rongga (cystic spase) dengan gigi

    molar tiga yang terdesak hingga basis mandibula (insert).

    Asimptomatik, kadang ditemukan pada anak-anak maupun dewasa, tapi predominan

    pada decade keempat dan kelima dari kehidupan (rata-rata 35-45 tahun).Gigi

    sekitarnya kadang goyah, karena terdapat resorbsi akar dan ada

    maloklusi.Pembengkakan destruktif, terjadi deformitas wajah,lesi perifer umumnya.

    Tidak menimbulkan rasa sakit sehingga dijumpai pada tingkatan yang sudah parah

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    9/38

    sehingga kerusakan tulang telah menyeluruh. Perluasan tidak cuma ke arah bukal saja

    tapi juga ke arah lingual.

    Gambaran radiografi

    Multilokular / unilokular radiolusen, dengan tepi tegas dan sklerotik.

    Histopatologi : Stroma fibrous dengan pulau-pulau atau massa dari epitelium yang

    berproliferasi, yang selalu menyerupai epitelium odontogenik dari organ email pada

    derajat tertentu. Dapat dijumpai varian histologis yang follicular, pleksiform,

    akantomatosa.

    Tanda dan Gejala

    Asimptomatik, tumbuh lambat, dapat bertumbuh sampai cukup besar tanpa disertai

    anak sebar.

    Invasive keganasan local, dengan sedikit metastase.

    B. Tumor odotogen epithel berkalsifikasi (Phinborg Tumor)

    Tempat Predileksi

    Pada regio molar-ramus mandibula.Mandibula dua kali lebih sering daripada maksila.

    Penampakan Klinis

    Terlihat seperti ameloblastoma, terjadi deformitas wajah (asimetri) tapi tidak ada

    maloklusi.Pembengkakan, terdapat lesi perifer, biasanya pada gingiva anterior.

    Radiograf

    lesinya unilocular atau multilocular. Radiolusensi dengan pulau-pulau yang radiopak,

    biasanya disebut sebagai honeycoumb. Secara keseluruhan lesi radiolusen, bila

    ditemukan daerah radiopak karena adanya kalsifikasi yang meningkat. Biasanya pada

    gigi yang impaksi.

    Histopatologi

    Epitel polygonal, nuclei berbagai ukuran, sitoplasma eosinofil dan ditemukan ameloid

    sebagai produk sel.

    Tanda dan Gejala

    Invasif setempat,berkembang lambat, tidak metastase

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    10/38

    C. Tumor odontogen skuamous

    Tempat Predileksi

    Berkembang pada prosesus alveolaris, sering pada regio anterior maksila dan regio

    posterior dari mandibula.

    Penampakan klinis

    Terjadi pada decade kedua sampai ketujuh (rata-rata 40 tahun), tidak ada perbedaan

    gender

    Tenderness

    Melibatkan prosesus alveolar mandibula dan maksila

    Tidak ada predileksi sisi dan jenis kelamin

    Rasa sakit yang ringan karena pembengkakan gingival

    Gigi goyang

    Gambaran radiografis

    Secara radiografi menunjukkan adanya gambaran kerusakan tulang yang bernbentuk

    triangular di sebelah lateral akar gigi.

    Kadang kala menunjukkan adanya kerusakan tulang berbentuk vertical

    Tepi lesi menunjukkan gambaran skeloris

    Diameter lebih besar dari 1,5 cm

    D. Tumor odontogen sel bersih

    Tempat Predileksi

    Neoplasma yang jarang terjadi pada mandibula dan maksila. Ditemukan pada wanita

    umur > 60 tahun

    Gambaran radiografis

    Secara radiology, lesi radiolusen unilokuler dan multilokuler, dengan tepi dari

    radiolusen tersebut tidak mempunyai batas yang jelas atau tidak teratur.

    Gambaran mikroskopis

    Gambaran histologis anatomis dari tumor ini cenderung menunjukkan adanya sarang-

    sarang sel epitel dengan sitoplasma eosinopilik yang jelas. Sarang-sarang tersebut

    dipisahkan oleh lapisan tipis jaringan ikat berhialin. Sel-sel perifer menunjukkan

    susunan pollisade. Pada beberapa kasus juga ada yang menunjukkan pola yang

    mengandung pulau-pulau kecil dengan sel-sel epitel basaloid yang hiperkromatik di

    dalam stroma jaringan ikat.

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    11/38

    Tanda dan Gejala

    Dapat bermetastase ke paru-paru dan limfonodi regional. Agresif setempat,

    Tumor-tumor epitel odontogen dengan melibatkan jaringan ektomesenkim odontogen

    A. Ameloblastic fibroma

    Merupakan tumor campuran jaringan epitel dan jaringan ektomesenkim. Tumor ini

    tidak umum dan data yang ada sulit dievaluasi sebab beberapa lesi didiagnosis sebagai

    fibroma ameloblastik yang kemungkinan hanya tahap awal dan perkembangan

    odontoma.

    Gambaran klinis :

    Fibroma ameloblastik cenderung terjadi pada penderita muda decade kedua tetapi

    kadang-kadang pada penderita usia setengah baya.

    Melibatkan laki-laki sedikit lebih umum dibandingkan perempuan

    Lesi yang kecil asimtomatik ,pada lesi yang besar menyebabkan pembesaran rahang

    .

    Sisi posterior mandibula merupakan lokasi yang paling umum ,yaitu sekitar 70%

    dari seluruh kasus terjadi pada sisi tersebut .

    Gambaran radiografis :

    Lesi secara radiografi menunjukkan gambaran radiolusen unilokuler atau

    multilokuler dengan tepi yang jelas dan mungkin menunjukkan sklerotik .

    Sekitar 50% berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi.

    Pada lesi yang besar dapat melibatkan ramus asenden mandibula .

    Gambaran mikroskopis :

    Gambaran fibroma ameloblastik menunjukkan massa jaringan lunak yang keras

    dengan permukaan luar yang halus. Kapsul mungkin ada atau mungkin juga tidak ada.

    Secara mikroskopik mengandung jaringan mesenkim yang sangat banyak mirip

    dengan dental papil yang primitive yang bercampur dengan epitel odontogen. Sel

    epitel berbentuk panjang dan kecil dengan susunan yang beranastomase satu dengan

    yang lainnya, tetapi hanya mengandung sekitar dua sel yang berbentuk kuboid atau

    kolumnar

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    12/38

    B. Ameloblastic fibro odontoma

    Tumor ini didefinisikan sebagai sebuah tumor yang gambaran umumnya adalah suatu

    fibroma ameloblastik, tetapi juga mengandung enamel dan dentin. Beberapa peneliti

    percaya bahwa ameloblastik fibro odontoma hanya suatu tahap dalam perkembangan

    suatu odontoma. Dalam beberapa kasus tumor dapat tumbuh progresif menyebabkan

    perubahan bentuk dan kehancuran tulang.

    Gambaran klinis :

    Tumor ini biasanya ditemukan pada anak-anak dengan rata-rata usia 10 tahun.

    Dapat melibatkan kedua rahang.

    Tidak ada predileksi jenis kelamin.

    Lesi umumnya asimtomatik

    Gambaran radiografis :

    Secara radiografi tumor menunjukkan radiolusen unilokuler , mempunyai batas yang

    jelas dan jarang radiolusen multilokuler. Lesi mengandung sejumlah bahan

    berkalsifikasi dengan radiodensiti dari stuktur gigi. Bahan kalsifikasi di dalam lesi

    menunjukkan gambaran multiple, radiopak yang kecil atau massa yang bergabung

    menjadi keras.

    Gambaran mikroskopis :

    Secara mikroskopis menunjukkan gambaran yang identik dengan fibroma

    ameloblastik dan mempunyai lapisan jaringan (narrow cord) yang sempit serta pulau-

    pulau epitel kecil dari epitel odontogen dalam jaringan ikat primitive longgar mirip

    dental papilla .

    C.

    Odontoma

    Merupakan jenis yang paling umum dari tumor-tumor odontogenik. Tumor ini

    dipertimbangkan sebagai anomaly perkembangan (hamartomas) agak jarng disebut

    sebagai neoplasama yang sesungguhnya. Pada perkembangan awal dari lesi ini

    menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan jaringan mesenkim, kemudian pada

    perkembangna selanjutnya diikuti pembentukan enamel, dentin, dan variasi dari pulpa

    dan sementum. Tumor ini mempunyai 2 tipe ,yaitu compound dan complex

    odontoma.

    Compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak.

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    13/38

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    14/38

    Gambaran klinik

    Fibroma-fibroma odontogen yang terjadi dan pernah dilaporkan melibatkan usia

    antara 9-80 tahun dengan rata-rata usia 40 tahun. Sekitar 60% terjadi pada maksila

    dan sebagian besar berlokasi di region nterior hingga region gigi molar pertama.

    Walaupun demikian kejadian di mandibula bias mencapai 50% dan berlokasi di

    region posterior (region premolar hingga region molar pertama). Ada sedikit kasus

    pada fibroma odontogen di mndibula yang berhubungan dengan molar tiga yang tidak

    erupsi. Fibroma-fibroma odontogen yang berukuran kecil biasanya tidak

    menimbulakan keluhan. Jika lesi membesar menyebabkan ekspansi tulang pada

    region yang terlihat atau gigi-gigi menjadi goyang.

    Gambaran radiografik

    Secara radiografik fibroma-fibroma odontogen yang berukuran kecil cenderung

    menunjukan batas yang jelas, uniokuler, lesi-lesi yang besar cenderung menjadi

    radiolusen yang multiokuler. Beberapa lesi menunjukkan tepi yang sklerotik. Sering

    terjadi resobrsi akar yang terlibat dan lesi-lesi yang berlokasi di antar gigi-gigi

    menyebabkan akar-kara gigi yang satu yang lainnya menjadi divergen.

    Gambaran mikroskopik

    Fibroma odontogen menunjukkan gamabaran histologis yang bervariasi, hal ini yang

    menyebabbkan para penulis menjelaskan dalam dua tipe yaitu :

    1. fibroma odontogen sederhana. Lesi ini mengandung fibroblast-fibroblas stellate,

    seringkali tersusun dalam sebuah pola yang bergulung dengan fibril-fibril kolagen

    yang jelas dan dapat dipertimbangkan sebagai bahan dasar. Sisa-sisa epitel odontogen

    yang berupa focus-fookus kecil mungkin ada atau munkin tidak dijumpai. Kadang-

    kadang kala focus kalsifikasa distropik dapat dijumpai.

    2. fibroma odontogen kompleks. Lesi ini menunjukan pola yang lebih kompleks yang

    mana seringkali mengandung jaringan ikat fibros selluler yang jelas dengan serabut-

    serabut kolagen yang tersusun dalam jalinan bundle. Epitel odontogen dalam bentuk

    sarang yang terisolasi.

    B. Odontogeni Myxoma/Myofibroma

    Gambaran klinik

    Myxoma yang sesungguhnya jarang dijumpai, oleh karena itu myxoma di dalam

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    15/38

    rongga mulut disebut odontogenic myxoma. Merupakan suatu neoplasia odontogen

    yang tumbuh lambat, terlokalisir tetapi mempunyai sifat invasive dan agresif. Berasal

    dari jaringan ikat dental papilla. Umumnya terjadi pada predileksi usia decade ke 2

    dan ke 3, dimana dapat melibatkan maksila dan mandibula baik korpus maupun

    ramus. Rasa sakit jarang dijumpai tetapi parasesti oleh karena terlibatnya nervus

    mandibularis dapat terjadi. Dalam pertumbuhannya di dalam rahang menyebabkan

    gigi geligi yang disekitar lesi dan tulang kortikal mengalami displacement dan

    ekspansi serta menipis.

    Gambaran radiografik

    Secara radiografi lesi menunjukkan gambaran radiolusen yang dipisahkan oleh

    gambaran tulang trabekular. Batas lesi dengan tulang sekitarnya tidak berbatas jelas.

    C. Cementoblas

    Gamabaran klinis

    Lesi ini umumnya asimtomatik karena tidak ada tand infeksi, dapat melibatkan

    seluruh gigi-geligi baik dirahan atas maupun dirahang bawah anterior atau posterior.

    Apabila lesi cukup besar secara klinis menunjukakan suatu ekspansi tulang sehingga

    menunjukakan pembengkakan rahang pada region gigi yang terlibat. Factor penyebab

    pasti tidak diketahui tetapi sering disebabkan oleh trauma pada daerah periodontal

    gigi.

    Gambaran radiografik

    Gamabran radiografi lesi menunjukkan suatu massa yang melekat ke apeks gigi

    penyebab. Batas lesi dengan jaringan sekitarnya dipisahkan suatu gamabran

    radiolusen yang tipis.

    b. Tumor Non-Odontogen

    A. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari epitel mulut

    A. Papiloma skuamos

    Papiloma squamous adalah suatu neoplasia jinak yang berasal dari epitel permukaan

    mukosa mulut. Dipertimbangkan sebagai neoplasia epitel jinak yang sangat umum

    terjadi di dalam mulut. Studi yang terakhir pada neoplasia ini dan lesi-lesi yang

    hampir sama yang terjadi di beberapa area di tubuh (seperti di kulit, laring, dan servik

    uteri) menunjukkan bukti peningkatan, yang mana papiloma sering terjadi akibat hasil

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    16/38

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    17/38

    Gambaran Mikroskopis

    Pada gambaran histologist secara umum mirip dengan papiloma namun biasanya

    terdapat clear cell yang besar (koilocytes) dengan inti yang pyknotik dan

    keratohyaline yang menyolok dibagian lapisan superfisialdari prickle cells.

    Gambaran klinis

    Lesi ini adalah neoplasia jinak yang dihasilkan oleh infeksi HPV. Gambaran klinis

    veruka vulgaris yang khas yaitu tumor berbentuk nodular atau craterlike, umumnya

    berdiameter kurang dari 1 cm. Lokasi umum dari lesi ini adalah pada jari. Biasanya

    pasien tidak ada keluhan pada iritasi local ringan atau menengah.

    Veruka vulgaris pada mulut sangat menunjukkan kemiripan dengan papiloma mulut.

    Lesi kemungkinan bertangkai atau menunjukkan perlekatan dasar yang meluas ke

    bawah mukosa dan lesi ini spesifik berwarna putih dengan permukaan kasar atau

    nyata, gambaran menyerupai jari terbentuk dengan jelas. Veruka vulgaris mulut harus

    dicurigai terjadi pada penderita anak-anak apabila adanya lesi-lesi mulut papilla putih

    yang banyak dan dijumpai adanya veruka vulgaris di kulit. Hal ini sebagian besar

    benar jika pasien mengakui menggigit-gigit kutil, khususnya yang berlokasi di jari. Itu

    sepertinya suatu kebiasaan yang menyebabkan virus menyebar ke mukosa mulut

    melalui inokulasi sendiri (autoinokulasi).

    C. Keratoakantoma

    Keratoakantoma adalah suatu kekhususan dan merupakan neoplasia jinak yang tidak

    umum, berasal dari epitel squamous berlapis. Meskipun relative jarang, tetapi penting

    dipelajari pada penyakit mulut, didasarkan atas klinisnya lesi ini menyerupai kanker

    kulit, predileksi kejadiannya pada kulit yang terkena sinar matahari, umumnya pada

    wajah dan bibir, dan mikroskopiknya menyerupai karsinoma epidermoid. Penyebab

    spesifik keratoakantoma tidak diketahui, bagaimanapun predileksi untuk terjadi pada

    kulit yang terkena matahari diduga kuat hubungannya dengan aktinik (radiasi sinar

    ultra violet) yang merusak jaringan. Lesi ini umumnya tunggal, terjadi di atas kulit

    pertengahan wajah termasuk pipi dan hidung, walaupun kadangkala juga melibatkan

    telinga. Hal ini patut diperhatikan bahwa 8% dari keratoakantoma terjadi pada daerah

    bibir yang terkena matahari. Lesi-lesi pada kulit sering sekali menimbulkan rasa agak

    sakit.

    Gambaran Klinis

    Gambaran klinis keratoakantoma mempunyai bentuk khusus yaitu berbentuk pusar,

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    18/38

    artinya mempunyai cekungan pada tengahnya dan tepinya menonjol. Tepi ini berbatas

    sangat jelas. Bagian tengah lesi ini agak menyerupai cangkir, kemungkinan berisi,

    permukaan kasar, keras, putih, dengan diwarnai keratin. Dalam banyak hal gambaran

    ini mirip dengan kanker kulit. Bagaimanapun keratoakantoma spesifik, yang mana

    biasanya tumbuh dengan ukuran terbesarnya (diameter antara 1 dan 2 cm) dalam

    waktu 6 bulan.

    Keratoakantoma pada pemeriksaan palpasi kenyal walaupun lesi seringkali

    mempunyai sumbat keratin di tengah, keratoakantoma bebas dari ulserasi sehingga

    secara klinis seperti meneteskan air dan pembentukan kerak dan keropeng.

    Tumor Jinak non odontogen yang berasal dari jaringan ikat mulut

    A. Fibroma

    Fibroma merupakan suatu neoplasia yang berasal dari jaringan ikat fibros.

    Bagaimanapun, sebuah fibroma adalah istilah yang umum digunakan dalam kaitannya

    dengan lesi jaringan lunak yang sering dijumpai pada mukosa mulut-secara garis

    besar tidak dipikirkan sebagai suatu neoplasia, tetapi cukup jaringan fibros

    hiperplastik. Sebenarnya nama yang lebih akurat untuk gangguan ini adalah

    hiperplasia fibros.Gambaran Klinis

    Secara klinis lesi menunjukkan suatu benjolan yang kenyal dan dapat digerakkan

    dapat terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut. Lesi ini pada pertumbuhannya

    tidak menimbulkan rasa sakit. Daerah yang peling sering mendpatkan trauma atau

    injuri seperti tergigit atau karena gesekan plat protesa dari gigi palsu.

    Gambaran Mikroskopis

    Gambaran histologis menunjukkan suatu proliferasi dari sel-sel fibrous yang mature

    dan padat, dengan pembentukan pembuluh darah yang kurang dan lesi dibatasi oleh

    kapsul fibrous.

    B. Neurofibroma

    Gambaran Klinis

    Neurofibroma adalah suatu neoplasia jinak yang relatif tidak umum, secara histologis

    mengandung campuran dari sel-sel schwan neoplastik dan akson-akson yang tersebar.

    Neoplasia ini berkembang dari berkas syaraf dan batang syaraf yang besar,

    menghasilkan pemesaran tumor. Neurofibroma lebih lunak pada pemeriksaan palpasi

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    19/38

    dibandingkan mukosa normal sekitarnya dan sering digambarkan sebagai suatu

    konsistensi kistik atau menyerupai tekstur jaringan adiposa. Batas dengan jaringan

    normal sekitarnya kadangkala sulit ditentukan. Neurofibroma dapat menunjukkan

    variasi warna, antara warna pucat hingga agak kekuningan, dengan dilindungi warna

    yang bervariasi coklat. Kulit atau mukosa di atasnya kelihatan normal.

    Neofibrima kutan dan mukosa dapat terjadi dalam dua keadaan yang terpisah. Lesi ini

    jarang sebagai lesi tersendiri, tanpa ada riwayat atau berhubungan dengan penyakit

    yang serupa. Kejadian yang lebih umum dari neofibroma adalah sebagai bagian dari

    gangguan dominan autosom neurofibromatosis. Penyakit ini juga diketahui sebagai

    penyakit von Recklinghausens pada kulit karakteristik umumnya adalah bersamaan

    dengan adanya pigmentasi ada kulit yang dikenal sebagai cafe au lait spot

    (menyerupai kopi susu) dan neurofibroma.

    Neurofibroma dapat mempunyai variasi bentuk, antara lain: tumor-tumor bertangkai

    nodular terlokalisir; bersegmen, linier, ekspansi batang syaraf lobular (seperti kacang

    polong dan dahulu dikenal sebagai neurofibroma pleksiform); lesi besar,

    menimbulkan deformasi, mempunyai masa tumor; dan kecil, pedunculated, lesi-lesi

    kulit nodular. Semuanya ini menunjukkan bentuk-bentuk neurofibroma dan kadang-

    kadang di rongga mulut akan menunjukkan tumor-tumor yang demikian.

    Perawatan dan Prognosis

    Penyingkiran neurofibroma mempunyai sedikit masalah bagi pasien-pasien dalam

    keadaan yang seperti diatas. Eksisi untuk memperkuat diagnosis dan khususnya untuk

    melihat hasil suatu perawatan. Prognosis keseluruhan pada pasien dengan

    neurofibromatosis kurang baik. Pasien-pasien dengan kelainan ini dapat menderita

    tumor yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup mereka. Dalam beberapa

    kasus dampaknya dapat merusak kosmetik dan fungsional. Juga berpotensial untuk

    berkembang menjadi sarkoma neurogenik. Neoplasia ini dapat berkembang dalam

    neurofibroma awal dan lazimnya menimulkan tumor-tumor besar dan melibatkan

    banyak regio, terutama jika berlokasi dalam. Seperti neoplasia ganas, lesi ini sangat

    agresif dan memungkinkan bermetastasis dan menyebabkan prognosis buruk.

    C. Neurilemoma/Schwannoma

    Gambaran Klinis

    Neurilemoma (Schwannoma) adalah neoplasia jinak jaringan syaraf perifer yang

    relatif tidak umum, perbedaan dengan neurofibroma adalah pada lesi ini menganding

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    20/38

    suatu proliferasi dari sel-sel schwan tanpa akson. Karakteristik lesi adalah lesi tidak

    berkapsul, palpasi kenyal dan warnanya antara kekuningan hingga putih. Tumor ini

    seringkali berlokasi agak dalam sehingga yang berhubungan dengan perubahan warna

    mungkin tidak kelihatan. Meskipun biasanya lesi ditemukan dengan diameternya

    kurang dari 2 cm, lesi yang telah lama berada dapat mencapai ukuran yang patut

    dipertimbangkan. Mukosa atau kulit diatas lesi kelihatan normal.

    Seperti diketahui neurofibroma biasanya berhubungan dengan neurofibromatosis,

    sedangkan sebagian besar neurilemoma terjadi secara sporadis berupa tumor-tumor

    soliter. Meskipun begitu neurilemoma dapat terjadi pada lokasi yang bervariasi, lokasi

    yang paling umum di rongga mulut adalah lidah.

    Perawatan dan Prognosis

    Neurilemoma menunjukkan sedikit tendensi degenerasi ganas dan perawatannya

    adalah eksisi lokal.

    D. Tumor sel granular

    Gambaran Klinis

    Tumor sel granular adalah tumor rongga mulut jinak yang relatif umum yang

    mempunyai suatu pola gambaran klinis yang khusus. Walaupun lesi ini jarang terlihat

    melibatkan lokasi dan organ yang luas, sebagian besar adalah lidah. Lesi ini biasanya

    tumbuh lambat, diameternya jarang melebihi 1-2 cm dan biasanya soliter. Jika

    lokasinya superfisial tumor menunjukkan warna kekuningan yang khas, sebaliknya

    lesi-lesi yang lokasinya lebih dalam tidak menunjukkan perubahan warnanya. Apabila

    tumor berlokasi pada lidah, mukosa lingual diatasnya mungkin normal, tetapi sering

    kali ada perubahan pada papilla lingual walaupun tidak begitu jelas, termasuk

    penurunan jumlah papilla dan lidah menjadi rata. Kekhasan tumor ini adalah lesi yang

    sangat kenyal pada pemeriksaan palpasi dan tidak ada keluhan.

    Gambaran Mikroskopis

    Tumor sel granular menunjukkan suatu proliferasi sel-sel schwan, secara mikroskopik

    menunjukkan suatu sitoplasma granular yang aneh. Sebelumnya telah ada teori yang

    mengatakan asalnya lesi dari jaringan otot bergaris. Untuk hal ini nama mioblastoma

    sel granular telah pernah digunakan, sebuah nama yang kemudian digunakan secara

    luas. Disamping sel-sel granular, tumor ini seringkali dihubungkan dengan suatu

    proliferasi hiperplastik pada epitel mukosa diatasnya. Secara mikroskopik proliferasi

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    21/38

    epitel ini menunjukkan kemiripan dengan karsinoma epidermoid; tetapi lesi ini adalah

    jinak dan diarahkan sebagai pseudoepitheliomatus hyperplasia (PEH). Hal yang harus

    ditekankan bahwa perubahan epitel adalah secara klinis tidak berarti dan tidak

    berhubungan dengan kanker mulut.

    Perawatan dan Prognosis

    Perawatan untuk tumor sel granular terdiri dari eksisi konservatif. Eksisi tidak

    sempurna kemudian diikuti regresi spontan telah pernah dilaporkan. Kekambuhan

    setelah perawatan tidak umum terjadi.

    E. Neuroma Traumatik

    Gambaran Klinis

    Neuroma traumatik (amputasi) muncul sebagai suatu pertumbuhan yang berlebihan

    bersifat bukan neoplasma dari axon dan merupakan jaringan parut fibros. Lesi ini

    muncul sebagai akibat terputusnya syaraf perifer, kemudian terbentuk jaringan parut,

    jaringan parut ini mengganggu pertumbuhan akson reparatif. Berkas akson yang

    terputus berusaha untuk berregenerasi tetapi tidak dapat menemukan jalur neurilemma

    yang diperlukan untuk menuntun syaraf tersebut kembali ke sisi-sisi reseptornya.

    Masa yang dihasilkan berupa jaringan fibros dan akson-akson menghasilkan sebuah

    nodul klinis yang biasanya berbatas jelas, kenyal dan seringkali menimbulkan rasa

    sakit bila dipalpasi.

    Neuroma traumatik sering terjadi pada sisi yang mudah mengalami trauma fisik,

    seperti bibir, lidah dan mukosa bukal. Neuroma traumatik juga dilaporkan terjadi di

    daerah syaraf mentalis pada pasien-pasien ompong, dan juga terjadi setelah

    pencabutan gigi.

    Perawatan dan Prognosis

    Perawatan terhadap lesi ini adalah eksisi konservatif dan kekambuhan setelah

    perawatan jarang terjadi.

    F. Lipoma

    Gambaran Klinis

    Lipoma adalah neoplasia jinak yang berasal dari jaringan adiposa. Lesi ini lazim di

    dalam jaringan subkutan kulit tetapi jarang terjadi di dalam rongga mulut. Lipoma

    paling sebagian besar ditemukan pada orang dewasa dan biasanya terjadi berupa

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    22/38

    tumor tunggal di punggung, bahu atau leher. Terkadang dijumpai sebagai lesi jamak.

    Lipoma rongga mulut biasanya tunggal, berbatas jelas dan lunak bila dipalpasi.

    Meskipun lesi berukuran kurang dari 2 cm, tetapi pernah diketahui lipoma mencapai

    ukuran yang patut dipertimbangkan. Lipoma seringkali menunjukkan warna

    kekuningan jika berlokasi di bawah mukosa mulut.

    Gambaran histopatologis

    Lipoma secara histologis menunjukkan suatu proliferasi sel-sel adiposa dalam suatu

    conective fibrous tissue, dengan inti yang terletak di perifer dan tidak menunjukkan

    adanya stroma, tetapi pembuluh darah bisa ditemukan diantara proliferasi sel sel

    adipos tersebut.

    Dalam hal lain, yang paling umum lesi di rongga mulut mengandung jaringan adiposa

    yang matang, yang merupakan turunan dari lemak bukal. Hal ini menunjukkan tempat

    yang menyimpang, secara anatomi jaringan adiposa normal, secara klinis

    menghasilkan masa bernodul pada mukosa bukal. Masa ini secara sering dieksisi

    untuk tujuan diagnosa dan lesi ini tidak dipertimbangkan sebagai neoplasma yang

    sebenarnya.

    Perawatan dan Prognosis

    Perawatan lipoma terdiri dari eksisi konservatif dan jarang terjadi kekambuhan setelah

    eksisi sempurna.

    Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Nevus

    Nevus pigmentasiatau tahi lalata adalah lesi yang sangat di kulit.Tetapi dapat juga dijumpai

    di jaringan lunak mukosa rongga mulut. Lesi ini merupakan proliferasi jinak dari sel-sel yang

    mengahasilkan melanin (pigmentasi endogen). Beberapa penulis mempertimbangkan sebagai

    neoplasia jinak, tetapi dapat menjadi ganas jika secara teoritis tidak terkontrol dan

    berpotensial pertumbuhan tidak terbatas. Beberapa peneliti mempertimbangkan nevi

    pigmentasi adalah berbatas, proliferasi terkendali pada sel-sel normal di daerah yang normal

    maupun yang abnormal. Pigmentasi pada jaringan lunak mukosa rongga mulut bisa saja

    disebabkan faktor eksogen / eksternal, misalnya tatoo pada kulit atau pigmentasi oleh bahan-

    bahan logam yang dikandung oleh material bahan tambalan gigi, misalnya amalgam.

    Histogenesis nevus

    Sel nevus adalah sel melanoblas yang pada keadaan normal berada pada lapisan basal

    epidermis.Sel dapat aatu tidak mengandung sel melanin, tetapi dapat membuat pigmen

    melanin. Pembentukan pigmen melanin yang berlebihan akan difagosit oleh sel makrofag

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    23/38

    yang dinamakan melanofor yang terletak di dermis baian atas.

    Melanoblas dan melanofor dibedakan dengan menggunakan reagen DOPA (3-4 dihidroksi

    fenil alanin). Melanofor dengan DOPA bereaksi negatif, karena tidak membuat pigmen.

    Sementara melaoblas dengan DOPA mmeberi hasil positif karena mengandung DOPA

    oksidase.Pigmen melanin dapat dikenal dengan pulasan Fontana. Melanofor karena

    mengandung melanin dapat memberi reaksi positif dengan pulasn perak Fontana.

    Sel nevus berproliferasi menembus lapisan basal masuk ke dalam dermis. Pada keadaan

    lanjut, kelompok sel nevus dalam dermis tidak berhubungan lagi dengan kelompok sel dalam

    epidermis. Proses menurunnya sel nevus ini dapat terhenti pada berbagai tingkatan sehingga

    terbentuk nevus jenis intradermal maupun intra mukosal, junctional, dan compound.

    Gamban Klinis

    Nevus intramukosal pada palatum, berwarna biru kehitaman dengan permukaan yang rata

    Variasi pada bentuk- bentuk spesifik nevi pigmentasi diketahui terjadi dan bentuk-bentuk ini

    dibedakanan atas dasar gambaran klinis dan mikroskopis.Dua dari nevi ysng paling umum

    terjadi di kulit dan mukosa mulut, yaitu nevus intradermal (jika di dalam mulut lebih spesifik

    sebagai intramucosal nevus) dan nevus penghubung (juncional nevus).

    Nevus intradermal merupakan nevus pigmentasi yang paling umum, melibatkan baik kuit

    maupun mukosa mulut. Paling umum adalah pada kulit dibandingkan dengan mulut, tetapi

    kekhususan lokasi lesi bermanifetasi dengan tidak adanya keluhan, linak, menonjol,

    berwarna, mulai merah jambu, cokelat terang sampai cokelat gelap, warnanya seragam,

    berbentuk kubah, permukaan nodul yang halus. Meskipun secara umum diameternya kurang

    dari 1 cm, tetapi kadang-kadang mungkin agak lebih besar dan bertangkai dan permukaannya

    kasar. Seperti lesi pada kulit yang seringkali menunjukkan tumbuhnya rambut.

    Junctional nevus memberikan gambaran klinis agak berbeda, yaitu seluruhnya rata, tipe

    makula, permukaan halus, dan biasanya berwarna cokleat, pigmentasi merata.

    Nevi pigmentasi rongga mulut sangat mirip dengan yang di kulit, dan yang menarik

    menunjukkan adanya predileksi untuk terjadi pada palatum keras dan gingiva. Sebagian besar

    (55%) nevi pigmentasi rongga mulut adalah tipe intramukosal, hanya 3% tipe junctional.

    Rata-rata 36% nevi rongga mulut adalah nevi biru. Nevi biru mempunayai beberapa

    kemiripan klinis terhadap nevus intradermal, dan yang apaling umum ditemukan di kulit. Lesi

    ini di mulut biasanya kecil, berwarna biru hingga hitam, warnanya seragam, rata, paling

    seering berlokasi di palatum.

    Gambaran mikroskopik

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    24/38

    Melanosis, pada permukaan membrane, terlihat peningkatan jumlah sel-sel melanin pada

    basal sel layer.

    Pada saat ini, hanya pemeriksaan mikroskopis yang dipercaya untuk membedakan nevi jinak

    dengan melanona ganas. Gambaran histologis dari nevi pigmentasi dan melanoma jelas

    sangat beda, dimana pada nevi pigmentasi jinak terlihat adanya peningkatan proliferasi

    melanin di basal sel epithelium atau di submukosa.

    Kesimpulan:

    1. Macam-macam Tumor Jinak Rongga Mulut

    Tumor Odontogen

    a. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkimodontogen

    Ameloblastoma

    Tumor odotogen epithel berkalsifikasi (Phinborg Tumor)

    Tumor odontogen skuamous

    Tumor odontogen sel bersih

    b. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen dan melibatkan ektomesenkim

    odontogen dengan atau tanpa pembentukan jaringan keras gigi

    Ameloblastik fibroma

    Ameloblastik fibro-odontoma

    Odontoma

    c. Tumor yang berasal dari ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa melibatkan epitel

    odontogen

    Fibroma Odontogen

    Odontogenic myxoma/myofibroma

    Cementoblastoma

    Tumor Non-Odontogen

    1. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari epitel mulut

    A. Papiloma skuamos

    B. Veruka vulgaris

    C. Keratoakantoma

    2. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari nevus/pigmen

    3. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari jaringan ikat mulut

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    25/38

    A. Jaringan ikat fibrous

    a. Fibroma

    B. Jaringan pembuluh saraf

    a. Neurofibroma

    b. Neurilemoma/Schawannoma

    c. Tumor sel granular

    d. Neuroma Traumatik

    C. Jaringan adiposa

    a. Lipoma

    KISTA PADA RONGGA MULUT

    1. Kerato Kista Odontogenik

    Ciri Klinikal

    Umur : 17-70 tahun

    Umur paling banyak : 33 tahun

    Laki-laki : Wanita = 1,7 : 1

    Bangsa : Cina 57%, melayu 26%, india 17%

    Lokasia. Mandibula

    b.

    Maxila

    Tanda & Gejala

    a.

    Bengkak secara perlahan

    b. Bisa sakit atau tidak

    c. Bias kena sinus atau tidak

    d.

    Kadang-kadang parastesi (mati rasa / kebas)

    Kebanyakan dari OKC tidak mempunyai tanda atau gejala yang khas

    Gambaran sinar X

    Radiolusen yang ekolokul

    Pinggir sklerotik

    Kista ekstensif : multilokul

    Mempunyai kaitan dengan gigi yang belum erupsi

    Pemeriksaan

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    26/38

    a. Aspirasi : Mempunyai keju

    b. Analisa : protein kandungan kista

    Kurang : 4,09/100ml (OKC)

    Lebih : 4,09/100ml (bukan OKC)

    c. Biopsi

    d.

    Sinar x

    Gambaran histology

    Ciri histologi yg perlu utk mendiagnosa OKC adh :

    1.

    Lapisan epitelium berstrata sguamosa yg tipis dan seragam dg ketebalan 5 -8 sel

    2. Permukaan epitelium dilapisi parak eratin yg berkorugat/ berlipat-lipat / berkedut-

    kedut

    3. Sel-sel dilapisan basal berbentuk kuboidal/kolumnar dan berpalisade (picket tence

    dan tombstone)

    4.

    Tidak ada penghancuran rete

    5.

    Lapisan jaringan perantara yg tipis dan tanpa peradangan dan mudah (sering)

    terpisah dari lapisan epitelium

    6. Mempunyai baby cyst

    Perawatan

    Enukleasi dg sempurna : pengambilan kista sec utuh dg kapsulnya

    Kelakuan OKC

    OKC mempunyai potensi untuk rekuren setelah perawatan

    Potensi rekuren 362%

    Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Rekuren

    1.

    Lap epitel OKC tipis, lembut dan mudah berpisah dg dinding kista : susah

    memastikan apakah enukleasi sempurna

    2. Kehadiran daughter/ satelit kista (baby cyst) : pert kista baru

    3. Kadar aktifitas mitosis lap epitelium OKC yg agak tinggi

    4. Potensi rekuren OKC adalah potensi ekstrinsik (inherent) lap epitelnya

    5. Tingginya resiko rekuren pada OKC berkaitan dg sindrome gorlin goltz

    Gorlingoltz sindromciri- cirinya :

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    27/38

    1. Keadaan keturunan autosomal dominan

    2. Wanita lebih byk dr laki-laki

    3. Muka : asimetri

    4.

    Kulit : - karsinoma sel basal

    - kista dan tumor dermis

    5. Anomali gigi : - mikrodonsia

    - hipoplasia enamel

    6. Anomali rahang dan rangka :

    - prognatism mandibula

    - bibir sumbing dan langit-langit sumbing

    - frontal bossing

    - tulang rusuk bifida

    7. Anaomali opthalmic : hipertelorisme

    8. Anomali neurogenik : kurang akal

    9. Anomali sexual : hipogonadisme

    OKC yg berkaitan dg G-G menunjukkan :

    1. Byak kista satelit

    2. Tingginya perkembangan pulau-pulau epitel di kapsul

    3. Tingginya aktivitas mitosis

    2. Kista Periodontium Lateral

    Ciri klinikal

    1. Umur : 22- 85% (50 th)

    2. Sex : laki-laki banyak dr wanita = 2 : 13. Kawasan : PM ( mand) dan ant maksila

    4. tanda-tanda dan gejala : asimptomatik

    5. Bengkan tampa sakit

    Patogenesis

    Etiologi asal usul sel :

    1. epitelium enamel reduce

    - perluasan folikel : kista dentigerus

    - berkaitan dg gigi yg erupsi : kista erupsi

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    28/38

    - ketinggalan kista di aspek lateral

    2. sisi lamina dental

    - perkembangan kel serous

    - diikuti oleh perubahan kista

    Ciri histologi

    1.

    Lap epitelium :

    - sel gepeng tipis tampa keratin

    - ketebalan 15 sel

    - adanya plak epitelium

    - sel jernih dan kaya (byk) dg glikogen

    2. Dinding kista

    - jaringan perantara

    -ada hialin juksta epitel

    - sisa sel epitel odontogenik

    - sel radang kronik

    - berisi cairan berupa kolesterol

    PERAWATAN: Enukleasi : jarang rekuren

    3. Kista Residual

    Kista residual merupakan kista yang disebabkan oleh keradangan pada fragmen akar

    yang tertinggal saat pencabutan atau adanya sisa granuloma yang tidak terambil saat

    pencabutan. Pada pemeriksaan klinis didapatkan rahang tidak bergigi dengan sejarah

    pernah dilakukan ekstraksi dan pada gambaran radiologi ditemukan gambaran

    radiolusen. Secara histopatologis ditandai dengan adanya suatu rongga yang

    berlapiskan epitel yang tidak mengalami keratinisasi squamosa dan mempunyai

    ketebalan yang bervariasi. Secara khas dapat dilihat adanya proses radang dengan

    ditemukannya banyak sel neutrofil pada dinding kista. Kista residual adalah istilah

    yang sesuai karena tidak ada gigi yang tertinggal dimana dapat mengidentifikasikan

    lesi. Paling umum, hal ini merupakan sisa dari kista periapikal dari gigi yang telah

    dicabut. Histologinya merupakan epitelium skuamous stratified nondeskrip.

    Perawatan kista residual adalah dengan melakukan enukleasi dan pada umumnya

    tidak terjadi rekuren.

    Gambaran Klinis

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    29/38

    Asymtomatik

    Sering ditemukan pada pemeriksaan RO daerah edentulous

    Mungkin terjadi ekspansi pada rahang atau nyeri pada kasus dengan infeksi

    sekunder

    Gambaran Rontgen

    Dalam pemeriksaan rontgen akan terlihat gambaran radiolusen berbatas jelas.

    Lokasi

    Terjadi pada kedua rahang

    Lebih sering pada mandibula

    Epicenter terletak pada lokasi periapikal

    Pada mandibula ; epicenter selalu diatas canal inferior alveolar nerve

    Batas dan Bentuk

    Memiliki garis tepi cortical kecuali jika menjadi infeksi sekunder. Bentuk kista

    residual ini adalah oval atau bulat.

    Struktur Internal

    Radiolusen, kalsifikasi bisa terdapat pada kista lama.

    Kista residual dapat menyebabkan displacement gigi atau resorbsi. Kista bisa

    invaginasi pada antrum maxilla atau menekan saluran inferior alveolar nerve.

    Perawatan

    Enukleasi

    Enukleasi merupakan proses pengangkatan seluruh lesi kista tanpa terjadinya perpecahan

    pada kista. Kista itu sendiri dapat dilakukan enukleasi karena lapisan jaringan ikat antara

    komponen epitelial (melapisi aspek anterior kista) dan dinding kista yang bertulang pada

    rongga mulut. Lapisan ini akan lepas dan kista dapat diangkat dari kavitas yang

    bertulang. Proses enukleasi sama dengan pengangkatan periosteum dari tulang.

    Enukleasi pada kista seharusnya dilakukan secara hatihati untuk mencegah terjadinya

    lesi rekuren.

    Indikasi :

    Pengangkatan kista pada rahang

    Ukuran lesi kecil, sehingga tidak banyak melibatkan struktur jaringan yang

    berdekatan

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    30/38

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    31/38

    Umumnya disebabkan oleh trauma lokal, misalnya bibir yang sering tergigit pada saat

    sedang makan.Atau dapat juga disebabkan karena adanya penyumbatan pada duktus

    (saluran) kelenjar liur minor. Penyebab paling umum mucoceles adalah infeksi kronis,

    penyakit sinonasal alergi, trauma dan operasi sebelumnya.

    Gambaran Klinis

    Pembengkakan yang berbentuk kubah dengan diameter 1-2 mm hingga lebih

    Sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda, namun dapat juga terjadi di

    segala usia termasuk bayi yang baru lahir dan orang lansia.

    Permukaan mukosa dapat terlihat kebiruan dan translusen.

    Mucocele dapat hilang timbul, yang kadang-kadang pecah sehingga cairannya keluar.

    Sebagian besar mucoceletidak terasa sakit, namun cukup mengganggu, terutama pada

    saat makan dan berbicara.

    Mucoceleyang dangkal bisa pecah sendiri dan mengeluarkan cairan berwarna

    kekuning-kuningan. Sedangkan yang lebih dalam bisa bertahan lama.

    5. Kista Dentigerus

    Kista dentigerous adalah kista yang terbentuk disekitar mahkota gigi yang belum

    erupsi. Kista ini mulai terbentuk bila cairan menumpuk di dalam lapisan-lapisan epitel

    email yang tereduksi atau diantara epitel dan mahkota gigi yang belum erupsi.

    Penyebab

    Beberapa literatur menyebutkan bahwa kista ini terbentuk oleh karen adanya tekanan

    gigi yang tumbuh terhadap folikel gigi ( salah satu bahan pembentuk gigi ) yang

    mengakibatkan terbendungnya aliran vena yang memicu terbentuknya eksudat (cairan

    keradangan) .

    Gambaran Klinis

    - Berkembang disekitar mahkota gigi yang tidak erupsi/ gigi supernumerary

    -

    Pemeriksaan klinis menunjukkan suatu missing, pembengkakan yang keras (hard

    swelling) dan biasanya mengakibatkan asimetri wajah.

    - Khasnya pasien tidak merasakan nyeri dan ketidaknyamanan

    - Usia 20-50 tahun

    - Pria lebih banyak dari wanita

    Gambaran RO

    Lokasi Epicenter kista tepat diatas mahkota gigi yang bersangkutan, biasanya M3

    maxilla atau mandibula, atau yang paling sering terjadi adalah C maxilla. Kista

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    32/38

    melekat pada CEJ. Terkadang kista berkembang dari aspek lateral follicle, menempati

    area disamping mahkota.

    Batas Luar dan Bentuk

    Secara khas memiliki batas luar yang tegas (well-defined cortex) dengan garis

    berkurva atau sirkular.

    Struktur Internal

    Bagian internal radiolusen secara menyeluruh kecuali mahkota gigi.

    Pengaruh pada struktur sekitar

    Kista ini cenderung memindahkan (menggerakkan) dan meresorbsi gigi geligi

    tetangganya. Biasanya pada direksi apical. Contohnya : M3 mandibula dapat

    digerakkan pada region condilar atau coronoid/ hingga cortex inferior dr mandibula.

    Variasi kista dentigerous

    - Central : mahkota terbungkus simetris

    - Lateral : dibatasi folikel pada salah satu mahkota

    - Circumfrential : - bila diseluruh gigi tampak terbungkus kista

    Pada anak : 11% di Incicivus, 30% di caninus

    Pada dewasa : terjadi di gigi M1, maksila incisor, warnanya biru ke abu2an padamukosanya

    Patogenesa

    Kista dentigerous timbul di sekeliling gigi yang tidak erupsi yang menyebabkan

    kegagalan erupsi nantinya. Kista dentigerous bisa berasal dari ekstra folikullar

    ataupun intra follicular dengan akumulasi diantara epitel enamel yang berkurang dari

    enamel ataupun di dalam organ enamel itu sendiri.

    Patofisiologi :

    Sisa epitel pertumbuhan

    proliferasi tanpa invasi jaringan sekitar

    masa padat

    besar

    sel2 epitel di tengah kehilangan aliran darah ( nutrisi secara difusi terputus )

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    33/38

    sel ditengah mati

    rongga berisi cairan hipertonis

    transudasi cairan dari ekstra lumen ke dalam lumen

    terjadi tekanan hidrostatik masa semakin besar ( continue)

    kadang parestesi karena ekspansi

    menekan saraf

    sakit.

    Patologi

    Kadang-kadang kista terangkat utuh ,tetapi lepih sering dinding tipis itu robek selama

    tindakan bedah. Kista yang mengelilingi gigi benar-benar merupakan folikel yang

    berdilatasi dan terlihat pada sambungan amelo-sementum. Pada kista dentigerous

    yang meradang dapat terjadi penebalan pada dinding kista.

    Komplikasi

    Komplikasi yang dapat terjadi dari kista dentigerous di antaranya:

    o Kista yang terjadi pada rahang atas dapat menyumbat dan merubah posisi maxillary

    antrumdan rongga hidung, terutama kista yang berukuran besar

    o Kista yang terjadi pada rahang bawah dapat menyebabkan parestesi dan dapat terjadi

    perubahan displastik

    6. Kista Erupsi

    Merupakan kista dentigerous yang terjadi pada jaringan lunak.Tapi kista dentigerous

    yang terjadi biasanya pada sekeliling gigi yang erupsidanterletak di dalam jaringan

    lumak yang terjadi di atas tulang

    Gambaran klinis

    1.kista erupsi menyebabkan pembengkakan yang licin di atas gigi yang sedang

    erupsi,yang bisa mempunyai warna gingival yang normal,ataupun biru.

    2. biasanya tanpa nyeri kecuali jika terinfeksi.

    3. lunak dan berfluktuasi

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    34/38

    4.kadang-kadang terdapat lebih dari satu kista .

    Gambaran radiologi

    Kista bisa membuat bayangan lunak,tetapi biasanya tidak melibatkan tulang ,kecuali

    kripta terbuka yang terdilatasi yang bisa terlihat pada radiograf.

    Patogenesa

    Patogenesa kista erupsi mungkin sangat serupa dengan kista dentigerous. Perbedaanya

    bahwa gigi pada kasus kista erupsi lebih terpendam di jaringan kunak gingival

    ketimbang di dalam tulang. Belum diketahui faktor-faktor yang sebenarnya

    menghalangi erupsi ke dalam jaringan lunak ini,tetapi adanya jaringan fibrosa yang

    sangat padat dapat bertanggung jawab.

    Patologi

    Pada daerah yang tidak meradang,dinding epitel kista khas berasal dari epitel enamel

    yang berkurang, yang terutama terdiri dari2-3 lapisan sel epitel gepeng dengan

    beberapa fokus, tempat ia mungkin sedikit lebih tebal.

    PengobatanKista erupsi diobati dengan marsupialisasi. Kubah kista di eksisi ,yang memaparkan

    mahkota gigi sehingga memungkinkan gigi tersebut erupsi.

    7. KISTA RADIKULAR

    Definisi

    Kista radikular adalah kista odontogenik yang terjadi pada apeks gigi nonvital,yang

    mengalami peradangan.terjadinya kista ini disebabkan oleh infeksi gigi,yang berkembang

    menjadi granuloma yang berisikan sel epitel malassez .

    Kista radikuler disebut juga kista imflamasi,kista periodontal atau kista periodontal

    apical.kista radikuler merupakan kista yang paling sering dijumpai dirongga mulut,lebih

    kurang 65-75% dari seluruh kista odontogenik,dengan frekuensi tersering dirahang atas

    terutama diregio anterior lebih kurang sekitar 60%,sedangkan pada rahang bawah sering

    terjadi pada region posterior,namun kista ini dapat terjadi diregio mana saja dirahang.

    Etiologi

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    35/38

    Suatu kista radikular mensyaratkan injuri fisis, kimiawi ataupun bakterial yang menyebabkan

    matinya pulpa, diikuti oleh stimulasi sisa epitel Malassez, yang biasanya dijumpai pada

    ligamen periodontal.

    Diagnosis

    Pulpa gigi dengan kista radikular tidak bereaksi terhadap stimuli listrik atau termal, dan hasil

    tes klinis lainnya adalah negatif, kecuali radiografik. Pasien mungkin melaporkan suatu

    riwayat sakit sebelumnya. Biasanya pada pemeriksaan radiograf, terlihat tidak adanya

    kontinuitas lamina dura, dengan suatu daerah rerefaksi. Daerah radiolusen biasanya bulat

    dalam garis bentuknya, kecuali bila mendekati gigi sebelahnya, yang dalam kasus ini dapat

    mendatar atau mempunyai bentuk oval. Daerah radiolusen lebih besar dari pada suatu

    granuloma dan dapat meliputi lebih dari satu gigi, baik ukuran maupun bentuk daerah

    rerefaksi bukan indikasi definitif suatu kista.

    Histopatologi

    Secara histopatologis kista ini ditandai dengan adanya suatu rongga yang berlapiskan epitel yang tidak

    mengalami keratiisasi skuamosa dan mempunyai ketebalan yang bervariasi. Secara khas dapat dilihat

    adanya proses radang dengan ditemukannya banyak sel neutrofil pada dinding kista tersebut. Pada

    dinding kista sering didapatkan kerusakan karena proses radang.

    Gambaran Klinis

    Kista ini merupakan kista yang banyak dijumpai pada rahang. berkembang bersamaan dengan

    granuloma periapikal yang merupakan respon dari kematian pulpa dan akibat dari nekrosis

    jaringan. tidak bergejala (asimtomatik) dan kadang ditemukan secara tidak sengaja selama

    dental radiografi yang dilakukan secara berkala.

    Gambaran Patologi

    Sediaan makroskopis bisa berupa massa kistik sferis atau ovoid yang utuh, tetapi sering

    tidak tertur dan kolaps.

    Dindingnya bervariasi dari yang tipis hingga tebalnya sekisar 5 mm.

    Permukaan dalam bisa licin atau berombak.

    Nodulus kolesterol bisa menonjol ke dalam rongga.

    Biasanya isi cairan berwarna coklat karena pemecahan darah dan bila terdapatkristalkolesterol maka mereka bisa memberikan waena emas berkilauanataupun jerami.

    Hampir semua kista radikular semuanya dilapisi olehepitel berlapis gepeng.

    Gejala

    Tidak ada gejala yang dihubungkan dengan perkembangan suatu kista, kecuali yang

    kebetulan diikuti nekrosis pulpa. Suatu kista dapat menjadi cukup besar untuk secara nyata

    menjadi pembengkakan.

    Tekanan kista cukup untuk menggerakkan gigi yang bersangkutan, yang disebabkan oleh

    timbunan cairan kista. Pada kasus semacam itu, apeks-apeks gigi yang bersangkutan menjadirenggang, sehingga mahkota gigi dipaksa keluar jajaran. Gigi juga dapat menjadi goyang.

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    36/38

    Bila dibiarkan tidak dirawat, suatu kista dapat terus tumbuh dan merugikan rahang atas atau

    rahang bawah.

    Perawatan

    Pengambilan secara bedah seluruh kista radikular sehingga bersih tidak perlu dilakukan padasemua kasus. Kista di jumpai pada sekitar 42% atau kurang pada daerah rerefaksi akar gigi.

    Resolusi (hilangnya inflamasi) daerah rerefaksi ini terjadi setelah terapi saluran akar pada 80

    sampai 98% kasus. Drainase juga bisa mengurangi tekanan kista pada dinding kavitas tulang

    dan merangsang fibroplasia dan perbaikan dari perifer lesi.

    Perawatan kista radikuler adalah dengan cara enukleasi melalui alveolus pada saat ekstraksi. Bila

    ukurannya bertambah besar (2-3cm) dan melibatkan gigi & struktur di sekitarnya, maka

    penatalaksanaannya menjadi kompleks memerlukan tindakan kontrol infeksi, marsupialisasi dengan

    biopsi dan penyembuhannya

    Pemeriksaan Kista radikuler dapat dilakukan dengan cara biopsy yang meliputi :

    1. Aspirasi jarum halus (FNAB) jarum diameter < 1mm, ujung jarum ditusukkan 5x,

    kemudian dibuat hapusan (smear) one layer smear

    2. Eksisi digunakan untuk pengambilan lesi kecil yang secara klinis merupakan lesi yang

    jinak ( < 1cm), baik lesi superfisial maupun lesi profundus, lunak atau keras. Pendekatan

    yang dilakukan bisa dengan insisi berbentuk elips (untuk lesi permukaan (atau modifikasinya,

    apabila lesi terletak di dalam jaringan lunak.

    3. Insisi pemeriksaan ini bila lesi ini berukuran besar atau potensial ganas (nantinya

    memerlukan eksisi yang luas) atau untuk menghindari strukstur penting di sekitarnya,misalnya arteri atau saraf. Biopsy insisional biasanya dipilih untuk lesi yang besar dan

    terletak di dalam tulang, baik lesi kistik maupun solid, untuk menentukan sifatnya, sehingga

    dapat digunakan untuk merencanakan tindakan rehabilitatif.

    4. Aspirasi suatu pendekatan untuk fluktuan di dalam lesi jaringan lunak baik superficial

    atau profunda. Lesi sentral pada tulang diaspirasi dahulu sebelum diambil, karena

    dikhawatirkan akan terjadi perdarahan yang disebabkan oleh adanya hemangioma sentral atau

    anomaly vaskuler. Aspirasi kurang bermanfaat untuk diagnosi lesi yang solid.

    Pengobatan

    Dengan marsupialisasi dan enukleasi. Jika tidak terangkat sempurna, Bisa kambuh. Bisa

    menyebabkan resopsi tulang yang berkelanjutan ke maksilla dan mandibula.

    1. Terapi endodontik (saluran canal)

    2. Periapical sugery (bedah)

    3. Biopsi

    4. Ekstrasi gigi

    8.KISTA GINGIVAL

    Kista gingiva dari neonatal

    Kista gingiva pada neonatal umumnya terjadi secara multipel tetapi kadang-kadang terjadi sebagai

    nodul yang soliter. Kista ini bertempat pada ridge alveolar pada neonatal atau bayi muda. Struktur ini

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    37/38

    berawal dari sisa lamina gigi dan terletak dalam corium dibawah permukaan epitelium. Kadang-

    kadang, kista ini dapat menjadi cukup besar sehingga dapat tercatat secara klinis sebagai

    pembengkakan berwarna putih yang terpisah pada ridge. Kista ini umumnya tidak bergejala dan tidak

    menimbulkan rasa tidak nyaman bagi bayi.

    Histologi

    Secara histologi, kista gingiva pada neonatal adalah kista sejati dengan suatu tepi epitelial yang tipis.

    Lumen biasanya terisi dengan keratin tetapi dapat terdiri dari beberapa sel radang, kalsifikasi

    distropik, dan hyaline body, seperti yang umumnya ditemukan pada kista dentigerous.

    Perawatan

    Tidak ada perawatan yang diperlukan untuk lesi ini, yang mana biasanya lenyap dengan pembukaan

    ke permukaan mukosa atau melalui gangguan erupsi gigi. Kista ini seperti kebanyakan yang

    dijelaskan dalam literatur lama sebagai geligi predesidui.

    Kista gingiva pada orang dewasaKista gingiva pada orang dewasa hanya ditemukan pada jaringan lunak pada daerah premolar bawah.

    Kista ini muncul sebagai lesi yang meregang, fluktuan, vesikular dan berbentuk bulla. Secara

    histologi, kista ini terlihat seperti kista periodontal lateral, dan kista ini kemungkinan memiliki

    gambaran lesi yang sama jika ditemukan pada jaringan lunak.

  • 8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)

    38/38

    Daftar pustaka

    Sukardja, I Dewa Gede. 2000. Onkologi Klinik Ed-2.Surabaya : Airlangga University Press

    Syafriadi, Mei. 2008.Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik Rongga Mulut Ed-

    1.Yogyakarta: Andi

    http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.html

    http://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.html

    http://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.html

    http://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.html

    http://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.html

    http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.htmlhttp://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.htmlhttp://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.htmlhttp://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.htmlhttp://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.htmlhttp://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.htmlhttp://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.htmlhttp://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.htmlhttp://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.htmlhttp://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.html

Recommended