+ All Categories
Home > Documents > Vektor Dan Tensor by

Vektor Dan Tensor by

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: ulin
View: 222 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 96

Transcript
  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    1/96

      i

    KALKULUS

    VEKTOR DANTENSOR

    Oleh :

    Dr. Ir. Andang Widi Harto, M. T.

    Jurusan Teknik Fisika

    Fakultas Teknik

    Universitas Gadjah Mada

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    2/96

      ii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT atas

    terselesaikannya buku ini. Shalawat beserta salam semoga terlimpah kepada RasulullahMuhammad saw.

    Buku ini disusun untuk dapat digunakan sebagai bahan bagi kuliah Kalkulus

    Vektor yang merupakan mata kuliah wajib yang diselenggarakan oleh Program StudiFisika Teknik yang terdapat pada Jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UniversitasGadjah Mada.

    Vektor dan tensor merupakan hal yang penting untuk dipahami dalam penyusunanmodel matematika. Oleh karena itu, pembahasan tentang vektor dan tensor diberi porsi

    cukup detail. Pembahasan vektor dan tensor meliputi penulisan komponen vektor dantensor pada berbagai sistem koordinat yang banyak digunakan, yaitu sistem koordinatCartesian, Silinder dan Bola. Di samping itu, dibahas juga aljabar yang melibatkan vektor

    dan tensor (perkalian dan penjumlahan) serta kalkulus yang melibatkan vektor dan tensor(diferensiasi dan integrasi).

    Walaupun demikian tetap masih banyak aspek potensial yang belum tersentuhuntuk dibahas dalam buku ini. Oleh karena itu, pembaca yang kreatif diharapkan mampuuntuk menemukan aspek-aspek tersebut. Jika diinginkan, maka pembaca dapat mendalami

    lebih lanjut untuk melakukan penelaahan secara lebih detail, yaitu melakukan perhitungan- perhitungan secara lebih rinci dalam rangka untuk mendapatkan gambaran desain dari

    sistem kogenersai nuklir.

    Yogyakarta, 10 Oktober 2011

    Penulis,

    Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T.

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    3/96

      iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul i

    Kata Pengantar ii

    Daftar Isi iii

    A Pengertian 1

    1 Pengertian skalar 1

    2 Pengertian vektor 1

    3 Pengertian tensor 1

    B Sistem Koordinat dan Elemen Volume 1

    1 Sistem Koordinat Cartesian 1

    2 Sistem Koordinat Silinder 23 Sistem Koordinat Bola 3

    C Notasi atau Penulisan Vektor dan Transformasi Koordinat 4

    1 Notasi atau Penulisan Vektor 4

    2 Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Silinder atau sebaliknya

    7

    3 Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder atau sebaliknya

    10

    4 Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola atau sebaliknya

    10

    5 Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Bola ke sistem

    koordinat Cartesian atau sebaliknya

    14

    D Metrik dan Transformasi Sistem Koordinat Secara Umum 14

    1 Transformasi Sistem Koordinat Secara Umum untuk Ruang Empirik 3D 14

    2 Metrik 16

    E Notasi atau Penulisan Tensor dan Transformasi KoordinatKomponen Tensor

    31

    1 Notasi atau Penulisan Tensor 31

    2 Operasi Transpose 323 Tensor Simetris 33

    4 Transformasi komponen tensor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder

    33

    5 Transformasi komponen tensor simetris antara sistem koordinat

    Cartesian dan sistem koordinat Silinder

    36

    6 Transformasi komponen tensor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola

    37

    7 Transformasi komponen tensor simetris antara sistem koordinatCartesian dan sistem koordinat Bola

    42

    F Aljabar Vektor dan Tensor 43

    1 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan 43

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    4/96

      iv

    2 Order besaran 45

    3 Operasi perkalian dua besaran 45

    4 Operasi dyad antara skalar dengan skalar dengan hasil skalar 45

    5 Operasi perkalian dyad antara skalar dengan vektor dengan hasil vektor 46

    6 Operasi perkalian dyad antara scalar dengan tensor dengan hasil tensor 46

    7 Operasi perkalian dyad antara vektor dengan vektor dengan hasil tensor 46

    8 Operasi perkalian dot (·) antara vektor dengan vektor dengan hasil skalar 47

    9 Operasi perkalian dot (·) antara vektor dengan tensor dengan hasilvektor

    48

    10 Operasi perkalian dot (·) antara tensor dengan tensor dengan hasil tensor 48

    11 Operasi perkalian cross (×) antara vektor dengan vektor dengan has ilvektor

    49

    12 Operasi perkalian dobel dot (:) antara tensor dengan tensor dengan has ilskalar

    50

    G Transformasi Koordinat Komponen Hasil Perkalian Dyad Vektor 50

    1 Transformasi komponen hasil perkalian dyad dua vektor antara sistemkoordinat Silinder dengan sistem koordinat Cartesian

    50

    2 Transformasi komponen hasil perkalian dyad vektor yang sama antara

    sistem koordinat Cartesian dan sistem koordinat Silinder

    51

    3 Transformasi komponen hasil perkalian dyad dua vektor antara sistemkoordinat Bola dengan sistem koordinat Cartesian

    52

    4 Transformasi komponen hasil perkalian dyad vektor yang sama antarasistem koordinat Cartesian dan sistem koordinat Bola

    54

    H Kalkulus Diferensiasi 55

    1 Diferensiasi Skalar, Vektor Dan Tensor Terhadap Variabel Skalar (t ) 55

    2 Operator Diferensial vektor (Operator Del = Operator Grad =  ) 553 Transformasi Koordinat komponen operator Grad 59

    4 Operator  Atau Operator  Div 665 Operator  atau Operator  Curl 736 Operator 2  atau Laplacian 747 Operator diferensial order 2 lainnya 76

    I Integrasi 76

    1 Integras i terhadap variabel skalar 76

    2 Integras i terhadap variable vektor 79

    J Fluks Transport Diffusif dengan Parameter Transport Skalar 86

    1 Perhitungan fluks transport difusif pada system koordinat Cartesian 87

    2 Perhitungan fluks transport difusif pada system koordinat Silinder 89

    3 Perhitungan fluks transport difusif pada system koordinat Bola 90

    4 Rangkuman fluks transport difusif 91

    K Fluks Transport Advektif dengan Parameter Transport Skalar 92

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    5/96

      1

    A. PENGERTIAN

    Besaran fisik dapat dikelompokkan berdasarkan nilai (magnitude) dan arahnya.Dalam pengelompokan ini, besaran fisik dibedakan menjadi :

    scalar-  vector- 

    tensor

    1. Pengertian skalar

    Skalar adalah besaran fisis yang hanya memiliki nilai (magnitude) dan tanpamemiliki arah. Contoh scalar adalah : panjang, massa, waktu, luas area, volume, energi,tekanan hidrostatik, kelajuan (speed), densitas dan sebagainya.

    2. Pengertian vector

    Vektor adalah besaran fisik yang memiliki nilai (magnitude) dan satu arah (1 arah).Contoh vector adalah : kecepatan (velocity), percepatan, gaya, momentum, fluks transferdari besaran scalar. Pada fluks transfer besaran scalar, arah yang timbul adalah arah dari

     proses transfer.

    3. Pengertian tensorTensor adalah besaran fisik yang memiliki nilai (magnitude) dan dua arah (2 arah)

    Contoh tensor adalah fluks transfer dari besaran vector, misalnya fluks transfer

    momentum. Dalam hal ini arah pertama adalah arah yang dimiliki oleh besaran yangmengalami transfer (misalnya arah momentum atau kecepatan) sedangkan arah keduaadalah arah dari proses transfernya

    B. SISTEM KOORDINAT DAN ELEMEN VOLUME

    Proses transport merupakan proses perpindahan variabel proses dalam suatu ruang.

    Oleh sebab itu dalam perhitungan berbagai proses transport diperlukan spesifikasi sistemkoordinat ruang yang digunakan. Selanjutnya persamaan proses akan diusun pada suatu

    unit volume kecil yang disebut elemen volume.Ruang empiris melibatkan tiga sumbu ruang untuk dapat menspesifikasikan lokasi

    suatu titik secara tertentu. Ruang dengan tiga sumbu semacam ini disebut sebagai ruang

    tiga dimensi (ruang 3D).

    Sistem koordinat yang sering dipakai untuk mensepesifikasikan posisi dalam ruang3D pada umumnya ada 3 macam, yaitu :

    -  sistem koordinat Cartesian-  sistem koordinat Silinder

    -  sistem koordinat Bola

    1. Sistem koordinat Cartesian.Sistem koordinat Cartesian dalam ruang 3 dimensi disusun menggunakan tiga (3)

    sumbu arah berupa garis lurus yang berpotongan tegak lurus pada pangkal koordinat.

    Ketiga sumbu tersebut berupa dua sumbu horizontal yang sering disebut sebagai sumbuarah x dan sumbu arah y serta satu sumbu vertikal yang sering disebut sebagai sumbu arah

     z. Elemen volume pada sistem koordinat Cartesian disusun dengan mengambil suatu panjang inkremental pada masing-masing sumbu.

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    6/96

      2

    Ilustrasi sistem koordinat Cartesian serta diagram skematik elemen volume dan besaran besaran yang terkait (panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volume

    diferensial) dapat dilihat pada Gambar 2.1

     x

     y

     z

     P ( x, y, z )

    Δ x 

    Δ y 

    Δ z  

    Volume diferensial :

     z  y xV     

    Luas Area Diferensial

     y x A

     z  x A

     z  y A

     z 

     y

     x

     

    Panjang lintasan incremental

     z l 

     yl 

     xl 

     z 

     y

     x

     

    Gambar 2.1. Elemen volume, panjang lintasan incremental, luas diferensial dan volumediferensial pada koordinat Cartesian

    2. Sistem koordinat SilinderSistem koordinat Silinder dalam ruang 3 dimensi disusun menggunakan tiga (3)

    sumbu arah yaitu sumbu arah radial pada bidang horizontal yang sering disebut sumbu r ,sumbu arah melingkar yang selalu tegak lurus dengan sumbu r  yang sering disebut sebagai

    sumbu arah θ   serta satu sumbu vertikal yang sering disebut sebagai sumbu arah  z. Elemenvolume pada sistem koordinat Cartesian disusun dengan mengambil suatu panjanginkremental pada masing-masing sumbu.

    Ilustrasi sistem koordinat Cartesian serta diagram skematik elemen volume dan

     besaran besaran yang terkait (panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volumediferensial) dapat dilihat pada Gambar 2.2

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    7/96

      3

    Δ z  

     x

     y

     z

     P (r ,θ , z )

    r

    Transformasi variabel posisi ruang

    Cartesian ke Silinder Silinder ke Cartesian

    22 y xr       rCos x   

     x yarcTan     rSin y    z  = z    z  = z  

    θ  

    Δθ  

    Δr  

    r Δθ  

    Volume diferensial :

     z r r V 

     z r r V 

     

      

    Luas Area Diferensial

    r r  A

     z r  A

     z r  A

     z 

     

     

       

    Panjang lintasan incremental

     z l 

    r l 

    r l 

     z 

        

    Gambar 2.2. Elemen volume, panjang lintasan inkremental luas diferensial dan volume

    diferensial pada koordinat Silinder

    3. Sistem koordinat Bola

    Sistem koordinat Bola dalam ruang 3 dimensi disusun menggunakan tiga (3) sumbuarah yaitu sumbu arah radial ruang yang sering disebut sumbu r , sumbu arah melingkaryang selalu tegak lurus dengan sumbu r  yang sering disebut sebagai sumbu arah azimutal

    atau sumbu arah ω  serta sumbu arah polar yang sering disebut sebagai sumbu arah θ .Elemen volume pada sistem koordinat Cartesian disusun dengan mengambil suatu panjang

    inkremental pada masing-masing sumbu.Ilustrasi sistem koordinat Cartesian serta diagram skematik elemen volume dan

     besaran besaran yang terkait (panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volume

    diferensial) dapat dilihat pada Gambar 2.3

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    8/96

      4

     x

     y

     z

     P (r ,θ,ω) 

    r

    Transformasi variabel posisi ruangCartesian ke Bola Bola ke Cartesian

    222  z  y xr          CosrSin x   

     z  y xarcTan 22          SinrSin y     x yarcTan      rCos z    

    θ  

    Δω 

    Δr  

    r Δθ  

    Volume diferensial :

           

         

    r Sinr V 

    rSinr r V 

    2  

    ω 

    Δθ  

    rSin(θ )

    rSin(θ )Δω 

    Luas Area Diferensial

    r r  A

    r rSin A

    Sinr  Ar 

     

      

       

     

     

    2

     

    Panjang lintasan incremental

      z rSinl 

    r l 

    r l r 

     

     

     

       

    Gambar 2.3. Elemen volume, panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volume

    diferensial pada koordinat Bola

    C. NOTASI ATAU PENULISAN VEKTOR DAN TRANSFORMASI KOORDINAT

    1. Notasi atau penulisan vektorVektor dapat ditulis dalam notasi vektor satuan. Dalam sistem koordinat Cartesian,

    notasi tersebut adalah :

     z  z  y y x x   viviviv  

      (2.1)

    Di mana :

     xi   : Vektor satuan ke arah sumbu x   xv   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu x 

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    9/96

      5

     yi   : Vektor satuan ke arah sumbu y   yv   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu y 

     z i   : Vektor satuan ke arah sumbu z    z v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu z  

    Dalam sistem koordinat silinder, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :

     z  z r r    viviviv  

        (2.2)

    Di mana :

    r i   : Vektor satuan ke arah sumbu r   r v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu r  

     i   : Vektor satuan ke arah sumbu θ    v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu θ  

     z i   : Vektor satuan ke arah sumbu z    z v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu z  

    Dalam sistem koordinat bola, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :

           viviviv r r   

      (2.3)

    Di mana :

    r i   : Vektor satuan ke arah sumbu r   r v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu r  

     i   : Vektor satuan ke arah sumbu θ    v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu θ  

     i   : Vektor satuan ke arah sumbuω

       v   : Komponen vektor

    v  ke arah sumbu ω 

    Di samping notasi vektor satuan, vektor dapat ditulis dalam notasi matrik barismaupun notasi matrik kolom. Pada sistem koordinat Cartesian, notasi matrik baris danmatrik kolom untuk suatu vektor adalah :

     z 

     y

     x

     z  y x

    v

    v

    v

    vvvv   (2.4)

    Pada sistem koordinat Silinder, notasi matrik baris dan matrik kolom untuk suatu

    vektor adalah :

     z 

     z r 

    v

    v

    v

    vvvv      (2.5)

    Pada sistem koordinat Bola, notasi matrik baris dan matrik kolom untuk suatu

    vektor adalah :

     

       

    v

    v

    v

    vvvv

    r    (2.6)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    10/96

      6

    Gambar 2.4, Gambar 2.5 dan Gambar 2.6 memberikan ilustrasi vektor pada sistemkoordinat Cartesian, Silinder dan Bola.

     x

     y

     z z  z  y y x x  jiviviv  

     

     xi vektor satuan ke arah x

     yi vektor satuan ke arah y

     z i vektor satuan ke arah z  

     yv  

     z v   v  

     xv  

    Gambar 2.4. Ilustrasi vector pada sistem koordinat Cartesian

     x

     y

     z

    r

    θ  

     z  z r r  viviviv  

         

     xi vektor satuan ke arah x

      i vektor satuan ke arah θ  

     z i vektor satuan ke arah z  

     z v  

    v  

    r v  

      v  

    Gambar 2.5. Ilustrasi vektor pada sistem koordinat silinder

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    11/96

      7

     x

     y

            viviviv

    r r  

     

     xi vektor satuan ke arah x

      i vektor satuan ke arah θ  

     i vektor satuan ke arah ω 

    v  

      v  

    r v  

     v  

    Gambar 2.6 Ilustrasi vektor pada sisiem koordinat bo la

    2. Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder atau sebaliknyaGambar 2.7 memberikan ilustrasi Transformasi komponen vektor antara sistem

    koordinat Cartesian dan sistem koordinat silinder.

     x y

     z

     yv  

     z v  

    v  

     xv  

    θ  

      ,, r  y x vv    r v  

      v  

    r

    Gambar 2.7. Ilustrasi transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    12/96

      8

    Pada Gambar 2.7, tampak bahwa :

    )Silinder ()Cartesian(   z  z   vv     (2.7)

    Selanjutnya proyeksi b idang x- y digambarkan lebih detail sebagaimana ditunjukkan

     pada Gambar 2.8. Selanjutnya pada Gambar 2.8 ini, komponen vektor ke arah radial dankomponen vektor arah tangensial diproyeksikan ke sumbu x dan sumbu y.

    θ  

    θ  

      ,,   r  y x   vv    

    r v  

     v  

     xv  

     yv  

     x

     y

      Sinvr   

      Cosvr   

        Sinv  

        Cosv  

    θ  

    Gambar 2.8. Proyeksi vektor pada bidang x- y 

    Dari Gambar 2.8 ini, diperoleh :

        SinvCosvv r  x     (2.8)

        CosvSinvv r  y     (2.9)

    Persamaan (2.8) dan persamaan (2.9) merupakan transformasi komponen vektor dari

    sistem koordinat Silinder ke sistem koordinat Cartesian.

    Selanjutnya persamaan (2.8) dikalikan dengan  Cos   dan persamaan (2.9)dikalikan dengan  Sin  sehingga diperoleh :

             CosSinvCosvCosv r  x   2   (2.10)

             SinCosvSinvSinv r  y   2

      (2.11)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    13/96

      9

    Jika persamaan (2.11) ditambahkan dengan persamaan (2.10) akan diperoleh :

            

        CosSinvSinCosvCosvSinvCosvSinv

    r r  x y

      22   (2.12)

    Atau :

      r  x y   vCosvSinv          (2.13)

    Sehingga diperoleh :

         SinvCosvv  y xr      (2.14)

    Selanjutnya persamaan (2.8) dikalikan dengan  Sin   dan persamaan (2.9) dikalikan

    dengan  Cos  sehingga diperoleh :

          2

    SinvSinCosvSinv r  x     (2.15)

          2

    CosvCosSinvCosv r  y     (2.16)

    Jika persamaan (2.15) dikurangkan terhadap persamaan (2.16) akan diperoleh :

               22 CosvSinvSinCosvCosSinvCosvSinv

    r r  y x     (2.17)

    Atau :

            vCosvSinv  y x     (2.18)

    Sehingga diperoleh :

          CosvSinvv  y x     (2.19)

    Persamaan (2.14) dan persamaan (2.19) merupakan transformasi komponen vektor darisistem koordinat Cartesian ke sistem koordinat Silinder.

    Dengan demikian, persamaan tranformasi vektor antara sistem koordinat Cartesiandan sistem koordinat Silinder dapat dirangkum pada Tabel 2.1.

    Tabel 2.1. Persamaan transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke sistem

    koordinat Cartesian

         SinvCosvv  y xr     

          CosvSinvv  y x    

    )(Cartesian(Silinder)   z  z   vv    

        SinvCosvv r  x         CosvSinvv r  y    

    )Silinder ()Cartesian(   z  z   vv    

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    14/96

      10

    3. Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Cartesian ke sistem koordinat

    Silinder atau sebaliknya

    Transformasi vektor satuan pada dasarnya adalah seperti transformasi komponenvektor. Tabel 2.2 menunjukkan persamaan transformasi komponen vektor antara sistem

    koordinat Silinder dan sistem koordinat Carstesian.

    Tabel 2.3. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dan

    sistem koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke sistemkoordinat Cartesian

         SiniCosii  y xr     

          CosiSinii  y x    

    )(Cartesian(Silinder)   z  z   ii    

        SiniCosii r  x         CosiSinii r  y    

    )Silinder ()Cartesian(   z  z   ii    

    4. Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Bola atau sebaliknyaGambar 2.9 memberikan ilustrasi Transformasi komponen vektor antara sistem

    koordinat Cartesian dan sistem koordinat Bola.

     x  y

     z

     yv  

     z v  

     xv  

    θ  

    ω 

    vr

    vω 

    vθ  

    v x,y

    Gambar 2.9. Ilustrasi transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola

    Proyeksi pada bidang z-ω diilustrasikan lebih detail pada Gambar 2.10

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    15/96

      11

     z

    θ  

    θ  

    θ  

    v z

    vr   Cosvr   

    vθ  

        Sinv  

        Cosv  

    Gambar 2.10. Ilustrasi proyeksi vektor pada bidang z-ω 

    Berdasarkan Gambar 2.10, dapat diperoleh hubungan sebagai berikut :

        SinvCosvv r  z      (2.20)

    Proyeksi vektor pada bidang x- y diilustrasikan lebih detail pada Gambar 2.17.

    ω 

    ω 

     y xv ,  

      Sinvr   

     xv  

     yv  

     x

     y

        SinSinvr   

       CosSinvr   

      Sinv  

      Cosv  

    ω 

    vω 

        Cosv      

      CosCosv  

         

    SinCosv  

    Gambar 2.11. I lustrasi proyeksi vektor pada bidang x- y 

    Berdasarkan Gambar 2.11, d iperoleh hubungan :

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    16/96

      12

               CosvSinCosvSinSinvv r  y     (2.21)

               SinvCosCosvCosSinvv r  x     (2.22)

    Persamaan (2.20), persamaan (2.21) dan persamaan (2.22) merupakan transformasikomponen vektor dari sistem koordinat Bola ke sistem koordinat Cartesian.

    Selanjutnya, persamaan (2.21) dikalikan dengan  Cos   dan persamaan (2.22)dikalikan dengan  Sin , sehingga diperoleh :

              2

    CosvCosSinCosvSinSinvCosv r  y     (2.23)

                

    2SinvSinCosCosvCosSinvSinv r  x     (2.24)

    Jika persamaan (2.23) dikurangi dengan persamaan (2.24), maka diperoleh :

           

           

       

     

    22   SinvCosvSinCosCosvCosSinv

    CosSinCosvSinSinvSinvCosv

    r  x y

      (2.25)

    Atau :

     22           

     

      

    CosSinv

    SinCosCosvSinvCosvSinvSinvCosv r r  x y

    (2.26)

    Sehingga diperoleh :

          CosvSinvv  y x     (2.27)

    Persamaan (2.27) disubstitusikan ke persamaan (2.21) dan persamaan (2.22) sehinggadiperoleh :

                CosCosvSinvSinCosvSinSinvv  y xr  y     (2.28)

                SinCosvSinvCosCosvCosSinvv  y xr  x     (2.29)

    Atau :

                  SinCosvSinSinvCosSinvCosv r  x y   21   (2.30)

                  CosCosvCosSinvCosSinvSinv r  y x   21   (2.31)Atau :

               

      SinCosvSinSinvCosSinvSinv r  x y   2

      (2.32)

                CosCosvCosSinvCosSinvCosv r  y x   2

      (2.33)

    Atau :

          CosvSinvCosvSinv r  x y     (2.34)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    17/96

      13

          CosvSinvSinvCosv r  y x     (2.35)

    Persamaan (2.34) dan persamaan (2.35) pada dasarnya adalah sama.

    Persamaan (2.20) dapat ditulis menjadi :

      

        

    Cos

    Sinvv

    Cos

    vr 

     z    (2.36)

       

        Sinvv

    Cosv  z r   

    1  (2.37)

    Dengan mensubstitusikan persamaan (2.37) ke persamaan (2.35), diperoleh :

          

              CosvSinvv

    CosSinSinvCosv

     z  y x     (2.38)

    Atau :

                   CosCosvSinvvSinCosSinvCosv  z  y x     (2.39)

                    CosCosvSinSinvSinvCosSinvCosv  z  y x     (2.40)

               22 CosSinvSinvCosSinvCosv  z  y x     (2.41)

    Sehingga diperoleh :           CosSinvCosvSinvv  y x z      (2.42)          SinvSinCosvCosCosvv  z  y x     (2.43)

    Persamaan (2.20) dapat ditulis menjadi :

         

     v

    Sin

    Cosv

    Sin

    vr 

     z    (2.44)

       

         Cosvv

    Sinv r  z  

    1  (2.45)

    Dengan mensubstitusikan persamaan (2.45) ke persamaan (2.35), diperoleh :

         

          CosCosvvSin

    SinvSinvCosv r  z r  y x   1

      (2.46)

    Atau :

                 CosCosvCosvSinSinvSinSinvCosv r  z r  y x     (2.47)

             22 CosSinvCosvSinSinvCosv r  z  y x     (2.48)

    Sehingga diperoleh :   r  z  y x   vCosvSinSinvCosv            (2.49)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    18/96

      14

            CosvSinSinvCosSinvv  z  y xr      (2.50)

    Persamaan (2.17), persamaan (2.43) dan persamaan (2.50) merupakan persamaan

    Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian ke sistem koordinatsilinder.

    Dengan demikian, persamaan tranformasi vektor antara sistem koordinat Cartesiandan sistem koordinat Silinder dapat dirangkum pada Tabel 2.4

    Tabel 2.4. Persamaan transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola

            CosvSinSinvCosSinvv  z  y xr     

             SinvSinCosvCosCosvv  z  y x    

          CosvSinvv  y x    

    Dari sistem koordinat Bola kesistem koordinat Cartesian

               SinvCosCosvCosSinvv r  x                CosvSinCosvSinSinvv r  y    

        SinvCosvv r  z     

    5. Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Bola ke sistem koordinat

    Cartesian atau sebaliknyaTransformasi vektor satuan pada dasarnya adalah seperti transformasi komponen

    vektor. Tabel 2.5 menunjukkan persamaan transformasi komponen vektor antara sistem

    koordinat Bola dan sistem koordinat Carstesian.

    Tabel 2.5. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola

            CosiSinSiniCosSinii  z  y xr     

             SiniSinCosiCosCosii  z  y x    

          CosiSinii  y x    

    Dari sistem koordinat Bola kesistem koordinat Cartesian

               SiniCosCosiCosSinii r  x    

               CosiSinCosiSinSinii r  y         SiniCosii r  z     

    D. METRIK DAN TRANSFORMASI SISTEM KOORDINAT SECARA UMUM

    1. Transformasi koordinat secara umum untuk ruang empirik 3DPosisi suatu titik pada sistem ruang empiric 3D (tiga dimensi) dapat dinyatakan

    dengan tiga variabel ruang sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan, misalnya  x, y, z  untuk sistem koordinat Cartesian; r , θ , z  untuk sistem koordinat Silinder atau r , θ , ω untuksistem koordinat Bola. Secara umum suatu sistem koordinat pertama menyatakan posisi

    dalam ruang 3D dengan tiga variable ruang 1  , 2  , 3   sedangkan sistem koordinat kedua

    menyatakan posisi dalam ruang 3D dengan tiga variable ruang 1  , 2  , 3  .

    Transformasi antar kedua sistem koordinat tersebut dihubungkan dengan persamaan yang terdapat pada Tabel 2.6

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    19/96

      15

    Tabel 2.6. Persamaan transformasi antara dua sistem koordinat secara umum

    Dari sistem koordinat pertama ke sistemkoordinat kedua

    Dari sistem koordinat kedua ke sistemkoordinat pertama

    32111

    ,,          f    32111

    ,,          h  

    32122 ,,          f    32122 ,,          h  

    32133 ,,          f    32133 ,,          h  

    Sebagai contoh, persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder dapat dilihat pada Tabel 2.7.

    Tabel 2.7. Persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistemkoordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke s istem

    koordinat Cartesian22

     y xr       rCos x   

     

      

         x

     yTan

    1     rSin y   

     z  z      z  z    

    Sedangkan persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistem

    koordinat Bola dapat dilihat pada Tabel 2.8

    Tabel 2.8. Persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistem

    koordinat BolaDari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Bola ke sistem

    koordinat Cartesian

    222 z  y xr         CosrSin x   

     

     

     

         

     z 

     y xTan

    22

    1       SinrSin y   

     

      

         x

     yTan

    1     rCos z    

    Dengan demikian, persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.9.

    Tabel 2.9. Persamaan transformasi antara dua sistem koordinat Cartesian dengan sistemkoordinat lainnya secara umum

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat lain

    Dari sistem koordinat lain ke sistemkoordinat Cartesian

     z  y x f  ,,11     3211 ,,      h x     z  y x f  ,,22     3212 ,,      h y     z  y x f  ,,33     3213 ,,      h z    

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    20/96

      16

    2. MetrikMetrik adalah cabang matematika yang berkaitan dengan penentuan sistem

    koordinat dalam ruang dan sifat-sifatnya. Diferensiasi total posisi berkaitan dengantransformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistem koordinat lainnya secara

    umum dapat dilihat pada Tabel 2.10 sebagai berikut :

    Tabel 2.10. Diferensiasi total posisi dalam transformasi antara sistem koordinat Cartesian

    dengan sistem koordinat lainnya secara umum

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat lain

    Dari sistem koordinat lain ke sistemkoordinat Cartesian

    dz  z 

    dy y

    dx x

    1111

           3

    3

    2

    2

    1

    1

      

      

      

    d  x

    d  x

    d  x

    dx

     

    dz  z 

    dy y

    dx x

    221

    22

           3

    3

    2

    2

    1

    1

      

      

      

    d  y

    d  y

    d  y

    dy

     

    dz  z 

    dy y

    dx x

    3333

           3

    3

    2

    2

    1

    1

      

      

      

    d  z 

    d  z 

    d  z 

    dz 

     

    Secara lebih khusus, hubungan diferensiasi total antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Silinder dapat dilihat pada Tabel 2.11 sebagai berikut :

    Tabel 2.11. Diferensiasi total posisi dalam transformasi antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke s istem

    koordinat Cartesian

    dz  z 

    r dy

     y

    r dx

     x

    r dr 

      dz 

     z 

     xd 

     xdr 

     xdx

       

      

    dz  z 

    dy y

    dx x

         

      1   dz  z 

     yd 

     ydr 

     ydy

        

     

    dz  z 

     z dy

     y

     z dx

     x

     z dz 

      dz  z 

     z d 

     z dr 

     z dz 

        

     

    Demikian juga, dapat dibuat hubungan diferensiasi total antara sistem koordinat

    Cartesian dengan sistem koordinat Bola. Hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12

    sebagai berikut :

    Tabel 2.12. Diferensiasi total posisi dalam transformasi antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke s istem

    koordinat Cartesian

    dz  z 

    r dy

     y

    r dx

     x

    r dr 

        

      

    d  x

    d  x

    dr r 

     xdx

     

    dz  z 

    dy y

    dx x

         

      1     

      

    d  y

    d  y

    dr r 

     ydy

     

    dz  z 

    dy y

    dx x

              

      

     d  z d  z dr 

     z dz 

     

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    21/96

      17

    a. Panjang inkremental

    Sementara itu, panjang sebuah garis inkremental ds  pada sistem koordinat keduadapat dinyatakan dengan :

    2222 dz dydxds     (2.51)

    Dengan mensubstitusikan rumus diferensiasi total yanf terdapat pada Tabel 2.10, maka persamaan (2.51) menjadi :

    2

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    2

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    2

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    2

     

      

     

     

      

     

     

      

     

          

      

      

      

      

      

      

    d  z 

    d  z 

    d  z 

    d  y

    d  y

    d  y

    d  x

    d  x

    d  x

    ds

      (2.52)

    Persamaan (2.52) selanjutnya dapat diuraikan menjadi :

    32

    32

    31

    31

    21

    21

    2

    3

    2

    3

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    32

    32

    31

    31

    21

    21

    2

    3

    2

    3

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    32

    32

    31

    31

    21

    21

    2

    3

    2

    3

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    2

    222

    222

    222

        

        

        

      

      

      

        

        

        

      

      

      

        

        

        

      

      

      

    d d  z  z 

    d d  z  z 

    d d  z  z 

    d  z 

    d  z 

    d  z 

    d d  y y

    d d  y y

    d d  y y

    d  yd  yd  y

    d d  x x

    d d  x x

    d d  x x

    d  x

    d  x

    d  x

    ds

     

      

     

     

      

     

     

      

     

      

      

      

      

      

      

     

      

     

     

      

     

     

      

     

      (2.53)

    Dan selanjutnya dapat ditulis sebagai :

    32323232

    2

    3

    2

    3

    2

    3

    2

    3

    31

    313131

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    21

    212121

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    2

    2

    2

                

            

        

            

        

    d d 

     z  z  y y x x

     y y x

    d d  z  z  y y x x

    d  z  y x

    d d  z  z  y y x x

    d  z  y x

    ds

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

      

     

     

     

     

      

      

     

     

      

     

     

      

     

     

      

     

     

     

     

      

      

     

     

      

     

     

      

     

    (2.54)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    22/96

      18

    Dengan notasi sigma, persamaam (2.54) dapat ditulis menjadi :

      ji

    i j   ji ji ji

    d d  z  z  y y x x

    ds     

          

     

     

     

     

     

    3

    1

    3

    1

    2  (2.55)

    Dengan notasi vector dan tensor, persamaan (2.55) dapat ditulis menjadi :

     

        d d Gds 2   (2.56)

    Dengan :

    321          d d d d   

      (2.57)

    332312

    322212

    312111

     g  g  g 

     g  g  g  g  g  g 

    G   (2.58)

    Di mana :

     ji ji ji

    ij

     z  z  y y x x g 

            

      (2.59)

    Tensor

    G   disebut seebagai tensor metric yang merupakan penentu dari sifat s istemkoordinat. Selanjutnya persamaan (2.56) dapat ditulis menjadi :

    333231

    232221

    131211

    332312

    322212

    312111

    2

          

          

          

    d d d d d d 

    d d d d d d 

    d d d d d d 

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    ds   (2.60)

    Atau :

     

    2

    33231

    23

    2

    221

    1312

    2

    1

    332312

    322212

    312111

    2

         

         

         

    d d d d d 

    d d d d d 

    d d d d d 

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    ds   (2.60’)

    Atau :

      ji

    i j

    ij  d d  g ds     

    3

    1

    3

    1

    2  (2.61)

     b. Panjang inkremental pada sistem koordinat Cartesian

    Pada sistem koordinat Cartesian, maka  x1  ,  y2  ,  z 3  , serta dxd    1  ,

    dyd    2  , dz d    3  sehingga :

    100111  

     x

     z 

     x

     z 

     x

     y

     x

     y

     x

     x

     x

     x g    (2.62)

    000012  

     y

     z 

     x

     z 

     y

     y

     x

     y

     y

     x

     x

     x g    (2.63)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    23/96

      19

    000013  

     z 

     z 

     x

     z 

     z 

     y

     x

     y

     z 

     x

     x

     x g    (2.64)

    000021  

     x

     z 

     y

     z 

     x

     y

     y

     y

     x

     x

     y

     x g    (2.65)

    101022  

     y

     z 

     y

     z 

     y

     y

     y

     y

     y

     x

     y

     x g    (2.66)

    000023  

     z 

     z 

     y

     z 

     z 

     y

     y

     y

     z 

     x

     y

     x g    (2.67)

    000031  

     x

     z 

     z 

     z 

     x

     y

     z 

     y

     x

     x

     z 

     x g    (2.68)

    000032  

     y

     z 

     z 

     z 

     y

     y

     z 

     y

     y

     x

     z 

     x g    (2.69)

    110033    z  z 

     z  z 

     z  y

     z  y

     z  x

     z  x g    (2.70)

    Sehingga nilai tensor

    G  untuk koordinat Cartesian adalah :

    100

    010

    001

    332312

    322212

    312111

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    G   (2.71)

    Sehingga panjang garis inkrenental ds  pada sistem koordinat Cartesian dapat dihitungdengan :

    222

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    33231

    23

    2

    221

    1312

    2

    1

    332312

    322212

    312111

    2

    00

    00

    00

    100

    010

    001

    dz dydx

    dz 

    dy

    dx

    dz dydz dxdz 

    dzdydydxdy

    dzdxdydxdx

    d d d d d 

    d d d d d 

    d d d d d 

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    ds

         

         

         

      (2.72)

    c. Panjang inkremental untuk sistem koordinat SilinderPada sistem koordinat Silinder berlaku r 1  ,     2 ,  z 3  , serta dr d    1  ,

         d d    2 , dz d    3  . Rumus transformasi dari sistem koordinat Silinder ke sistemkoordinat Cartesian dapat dilihat pada Tabel 2.7. Dengan demikian :

          Cosr 

    r CosrCos

    r r 

     x

      (2.73)

          Sinr 

    r SinrSin

    r r 

     y

      (2.74)

    0r 

     z 

      (2.75)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    24/96

      20

       

       

    rSinCosr rCos x

      (2.76)

       

     

      

    rCosSinr rSin y

      (2.77)

     z   (2.78)

    0 z 

     x  (2.79)

    0

     z 

     y  (2.80)

    1 z 

     z   (2.81)

    Dengan demikian :

    1002211  

           SinCos

    r  z 

    r  z 

    r  y

    r  y

    r  x

    r  x g    (2.82)

    00012  

             

    rCosSinrSinCos z 

     z  y

     y x

     x g    (2.83)

    0000013  

           SinCos z 

     z 

     z 

     z 

     y

     y

     z 

     x

     x g    (2.84)

    00021  

             

    SinrCosCosrSinr 

     z  z 

     y y

     x x g    (2.85)

    22222 00   r rCosrSin z  z  y y x x

     g   

              

      (2.86)

    0000023  

           

    rCosrSin z 

     z  z 

     z 

     y y

     z 

     x x g    (2.87)

    0010031  

           SinCosr 

     z 

     z 

     z 

     y

     z 

     y

     x

     z 

     x g    (2.88)

    0010032  

           

    rCosrSins z 

     z 

     z  y

     z 

     y x

     z 

     x g    (2.89)

    111000033  

     z 

     z 

     z 

     z 

     z 

     y

     z 

     y

     z 

     x

     z 

     x g    (2.90)

    Sehingga nilai tensor

    G  untuk koordinat Silinder adalah :

    100

    00

    0012

    332312

    322212

    312111

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    G   (2.91)

    Sehingga panjang garis inkrenental ds  pada system koordinat Silinder dapat dihitungdengan :

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    25/96

      21

    2222

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    33231

    23

    2

    221

    1312

    2

    1

    332312

    322212

    312111

    2

    00

    00

    00

    100

    00

    001

    dz d r dr 

    dz 

    rd 

    dr 

    dz dz d drdz 

    dzd d drd 

    dzdr dr d dr 

    d d d d d 

    d d d d d 

    d d d d d 

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    ds

     

     

     

       

     

         

         

         

      (2.92)

    c. Panjang inkremental untuk sistem koordinat Bola

    Pada sistem koordinat Bola berlaku r 1  ,     2 ,     3 , serta dr d    1  ,

         d d    2

    ,      d d    3

    . Rumus transformasi dari sistem koordinat Bola ke sistem koordinat

    Cartesian dapat dilihat pada Tabel 2.8. Dengan demikian :

             CosSinr 

    r CosSinCosrSin

    r r 

     x

      (2.93)

             SinSinr 

    r SinSinSinrSin

    r r 

     y

      (2.94)

          Cosr 

    r CosrCos

    r r 

     z 

      (2.95)

        

       

      

    CosrCosSinrCosCosrSin x

      (2.96)

        

         

    SinrCosSinr 

    rSinSinrSin y

      (2.97)

         

    rSinCosr 

    r rCos z 

      (2.98)

        

         

    SinrSinCosrSinCosrSin x

      (2.99)

        

         

    CosrSinSinr 

    rSinSinrSin y

      (2.100)

    0

        rCos

     z 

      (2.101)

    Dengan demikian :

      1222222

    22222

    11

          

         

    CosSinCosSinCosSin

    CosSinSinCosSinr 

     z 

     z 

     y

     y

     x

     x g 

      (2.102)

      011122

    12

                    

       

    rSinrCosSinCosrSinrCosrSinCosSinrCosSinSinCosrCosCosSin

     z 

     z  y

     y x

     x g 

      (2.103)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    26/96

      22

    00

    13

             

       

    CosCosrSinSinSinSinrSinCosSin

     z 

     z  y

     y x

     x g 

      (2.104)

      011122

    21

          

              

       

    CosrSinSinCosCosrSin

    CosrSinSinSinSinrCosCosSinCosrCos

    r  z  z 

    r  y y

    r  x x g 

      (2.105)

        22222222222222222

    22

    r SinCosr SinSinCosCosr 

    Sinr SinCosr CosCosr 

     z  z  y y x x g 

          

         

          

      (2.106)

    00

    23

             

          

    rSinCosrSinSinrCosSinrSinCosrCos

     z  z  y y x x

     g  (2.107)

    00

    31

             

       

    rSinSinSinCosrSinCosSinSinrSin

     z  z 

     y y

     x x g 

      (2.108)

    00

    32

             

          

    rSinSinrCosCosrSinCosrCosSinrSin

     z  z  y y x x g 

      (2.109)

          

              

    222222

    222222

    33

    00

    Sinr CosSinSinr 

    CosSinr SinSinr  z  z  y y x x

     g 

      (2.110)

    Sehingga nilai tensor

    G  untuk koordinat Bola adalah :

     22

    2

    332312

    322212

    312111

    00

    00

    001

    Sinr 

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    G   (2..111)

    Sehingga panjang garis inkrenental ds pada system koordinat Bola dapat dihitung dengancara sebagai berikut :

    222222

    222

    2

    2

    2

    2

    2

    22

    2

    2

    33231

    23

    2

    221

    1312

    2

    1

    332312

    322212

    312111

    2

    00

    00

    00

    00

    00

    001

       

      

     

        

        

      

     

         

         

         

    d Sinr d r dr 

    d Sinr 

    rd 

    dr 

    d d d drd 

    d d d drd 

    dr d dr d dr 

    Sinr 

    d d d d d 

    d d d d d 

    d d d d d 

     g  g  g 

     g  g  g 

     g  g  g 

    ds

    (2.112)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    27/96

      23

    Panjang lintasan incremental untuk system koordinat secara umum dapat ditulis sebagai

     berikut :

    232

    2

    2

    1

    2      d d d ds     (2.113)

    Berdasarkan hal ini, dapat diambil kesimpulan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.13sebagai berikut : 

    Tabel 2.13. Variabel posisi dan komponen proyeksi panjang inkremental pada berbagaisistem koordinat

    Sistem

    koordinatVariabel posisi

    Kuadrat panjang lintasan

    inkemental

    Komponen proyeksi

     panjang lintasaninkremental

    Umum 1    2    3    2322212       d d d ds     1 d    2 d    3 d   

    Cartesian  x y z 2222 dz dydxds     dx dy dz

    Silinder r θ   z 22222 dz d r dr ds         dr rd θ   dz

    Bola r θ   ω 

    222

    2222

      

     

    d Sinr 

    d r dr ds

      dr rd θ        d rSin  

    d. Volume inkremental dan luasan inkrementalVolume inkremental (dinyatakan sebagai dV ) merupakan besaran skalar yang

    menyatakan volume dari suatu elemen volume inkremental. Secara umum volumeinkremental dinyatakan sebagai :

    321         d d d dV     (2.114)

    Sementara itu, luasan inkremental adalah vektor luasan yang tegak lurus terhadap statu

    arah yang ditentukan. Secara umum pada ruang 3D, untuk arah  j, maka komponen vektorluasan untuk arah tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

    l k  j   d d dA        (2.115)

    Dalam hal ini indeks k   dan indeks l   menyatakan arah lainnya yang tegak lurusdengan arah j.

    Tabel 2.14 menunjukkan volume inkremental dan komponen luasan inkremental

    untuk sistem koordinat Cartesian, Silinder dan Bola.

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    28/96

      24

    Tabel 2.14. Panjang inkremental, luasan inkremental dan volume inkremental pada berbagai sistem koordinat

    Sistem

    koordinat

    Variabel

     posisi

    Panjang

    inkremental

    Luasan inkremental Volume inkremental

    Umum

    1    1 d    321      d d dA    

    321         d d d dV    2    2 d    312      d d dA    

    3    3 d    213      d d dA    

    Cartesian

     x dx dydz dA x    

    dV = dxdydz y dy dxdz dA y    

     z dz dxdydA z    

    Silinder

    r dr dz rd dAr       

    dV = rdrdθdz  θ   rdθ   drdz dA      

     z dz  rdrd dAr    

    Bola

    r dr         d d Sinr dAr 2  

            d drd Sinr dV  2  θ   rdθ           drd rSindA    

    ω  rSin(θ )dω       rdrd dA    

    e. Perpindahan inkremental dan transformasi vektor satuanPerpindahan inkremental merupakan suatu vektor perpindahan (translasi) yang

    menempuh jarak sejauh panjang lintasan inkemental pada suatu arah tertentu. Dengan

    demikian :

    dsil d 

      (2.116)

    Dalam hal ini,

    i  adalah vektor satuan.Pada sistem koordinat Cartesian, perpindahan inkremental dirumuskan sebagai

     berikut :

    dz idyidxil d   z  y x  

      (2.117)

    Dalam hal ini  xi ,  yi  dan  z i  masing-masing adalah komponen proyeksi vector satuan ke

    arah sumbu x, sumbu y dan sumbu z .

    Pada sistem koordinat 3D lainnya, perpindahan inkremental dirumuskan sebagai berikut :

    332211         d id id il d   

      (2.118)

    Dalam hal ini 1i , 2i  dan 3i   masing-masing adalah komponen proyeksi vector satuan ke

    arah sumbu 1  , sumbu 2  dan sumbu 3  . Hubungan diferensiasi inkremental antara sistem

    koordinat Cartesian dengan sistem koordinat lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.10.

    Jika hubungan yang terdapat pada Tabel 2.10 tersebut disubstitusikan ke persamaan(2.117), maka :

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    29/96

      25

     

      

     

     

      

     

     

      

     

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    3

    3

    2

    2

    1

    1

          

      

      

      

      

      

      

    d  z 

    d  z 

    d  z 

    i

    d  y

    d  y

    d  y

    id  x

    d  x

    d  x

    il d 

     z 

     y x

      (2.119)

    Selanjutnya persamaan (2.119) dapat ditulis menjadi :

    3

    333

    2

    222

    1

    111

        

        

        

    d  z 

    i y

    i x

    i

    d  z 

    i y

    i x

    id  z 

    i y

    i x

    il d 

     z  y x

     z  y x z  y x

     

      

     

     

      

     

     

      

     

      (2.120)

    Dengan membandingkan persamaan (2.120) dan persamaan (2.118), maka dapat

    disimpulkan bahwa :

    111

    1     

      z 

    i y

    i x

    ii  z  y x   (2.121)

    222

    2     

      z 

    i y

    i x

    ii  z  y x   (2.122)

    333

    3     

      z 

    i y

    i x

    ii  z  y x   (2.123)

    Sementara itu, jika hubungan yang terdapat pada Tabel 2.10 disubstitusikan ke persamaan (2.118), maka diperoleh :

     

      

     

     

      

     

     

      

     

    dz  z 

    dy y

    dx x

    i

    dz  z 

    dy y

    dx x

    idz  z 

    dy y

    dx x

    il d 

    333

    3

    22

    1

    2

    2

    111

    1

       

          

      (2.124)

    Selanjutnya, pesamaan (73) dapat ditulis menjadi :

    dz  z 

    i z 

    i z 

    i

    dy y

    i y

    i y

    idx x

    i x

    i x

    il d 

     

      

     

     

      

     

     

      

     

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    3

    3

    2

    2

    1

    1

       

          

      (2.125)

    Dengan membandingkan persamaan (2.125) dengan persamaan (2.117), maka dapatdisimpulkan bahwa :

     x

    i

     x

    i

     x

    ii x

    33

    22

    11

         (2.126)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    30/96

      26

     yi

     yi

     yii y

    33

    22

    11

         (2.127)

     z i

     z i

     z ii

     z 

    3

    3

    2

    2

    1

    1

         (2.128)

    Sebagai kesimpulan, transformasi komponen vector satuan antara system koordinat

    Cartesian dengan sistem koordinat lainnya ditunjukkan pada Tabel 2.15.

    Tabel 2.15. Persamaan transformasi komponen vektor satuan antara sistem koordinat

    Cartesian dengan sistem koordinat lainnya

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat lainnya

    Dari sistem koordinat lainnya ke sistemkoordinat Cartesian

    111

    1

         

      z i

     yi

     xii  z  y x  

    222

    2     

      z 

    i y

    i x

    ii  z  y x  

    333

    3     

      z 

    i y

    i x

    ii  z  y x  

     x

    i

     x

    i

     x

    ii x

    33

    22

    11

        

     yi

     yi

     yii y

    33

    22

    11

        

     z i

     z i

     z ii z 

    33

    22

    11

        

    f. Transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dan system

    koordinat SilinderSecara lebih khusus, dengan menggunakan Tabel 2.15, dapat disusun persamaan

    dasar transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dengan

    system koordinat Silinder sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.16.

    Tabel 2.16. Persamaan dasar transformasi komponen vektor satuan antara sistem koordinatCartesian dengan sistem koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke sistem

    koordinat Cartesian

     z i

     yi

     xii  z  y xr 

     

        

     z i

     yi

     xii  z  y x  

     z  z i

     z  yi

     z  xii  z  y x z 

     

     x

     z i

     x

    r i

     x

    r ii  z r  x

       

       

     y

     z i

     y

    r i

     y

    r ii

     z r  y

       

      

     z  z i

     z r i

     z r ii  z r  z 

          

    Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :

     Cos y x

     x

     y x

     x y x

     x x

    2222

    22

    2

    2  (2.129)

     Sin y x

     y

     y x

     y y x

     x y

    2222

    22

    2

    2  (2.130)

    0 z r    (2.131)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    31/96

      27

      

    Sinr r 

     y

    r r 

     y

     y x

     y

     x

     y

     x y x

     yarcTan

     x x

    11

    1

    1222222

       

      

     

     

      

     

     

      

     

     

      

     

     

      

     

    (2.132)

      

    Cosr r 

     x

    r r 

     x

     y x

     x

     x x y x

     y

    arcTan y y

    111

    1

    122222    

      

      

      

      

      

      

     

     

     

     

      

     

      (2.133)

    0 z 

       (2.134)

    0

     x

     z   (2.135)

    0 y

     z   (2.136)

    1 z 

     z   (2.137)

    Dari persamaan (2.73) hingga persamaan (2.81) dan dari persamaan (2.136) hingga persamaan (2.137), dapat disusun koefisien transfer komponen vektor antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koordinat Silinder yang dapat d ilihat pada Tabel 2.17.

    Tabel 2.17. Koefisien transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian

    dengan sistem koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke s istemkoordinat Cartesian

     Cosr 

     x

       Sin

     y

      0

     z    Cos

     x

       

     Sin

    r  x

    1

      0

     x

     z  

      

    rSin x

        

    rCos y

      0 

     z    Sin

     y

        

    Cosr  y

    1

      0 y

     z  

    0 z 

     x  0

     z 

     y  1

     z 

     z   0

     z 

    r   0

     z 

       1

     z 

     z  

    Selanjutnya nilai koefisien transformasi komponen vektor pada Tabel 2.17

    disubstitusikan ke persamaan-persamaan yang terdapat pada Tabel 2.16.

           SiniCosiiSiniCosir 

     z i

     yi

     xii  y x z  y x z  y xr   

    0   (2.136)

      

      

        

      CosiSinir 

    ir 

    rCosi

    rSini

     z i

     yi

     xii  y x z  y x z  y x  

    0

     (2.137)

     z  z  y x z  y x z    iiii z 

     z i

     z 

     yi

     z 

     xii  

    100   (2.138)

     

       

      

          SiniCosiir 

    rSiniCosi

     x

     z i

     x

    r i

     x

    r ii r  z r  z r  x  

    0   (2.139)

     

       

      

          CosiSiniir 

    rCosiSini

     y

     z i

     y

    r i

     y

    r ii r  z r  z r  y  

    0   (2.140)

     z  z r  z r  z    iir ii z 

     z 

    i z 

    i z 

    ii  

    100    

      (2.141)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    32/96

      28

    Dengan demikian, diperoleh persamaan transformasi vektor satuan antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koorbinat Silinder yang dapat dilihat pada Tabel 2.18

    yang tidak lain adalah sama dengan yang terdapat pada Tabel 2.3.

    Tabel 2.18. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat Silinder

    Dari sistem koordinat Silinder ke sistemkoordinat Cartesian

         SiniCosii y xr 

       

          CosiSinii  y x    

    )(Cartesian(Silinder)   z  z   ii    

        SiniCosii r  x         CosiSinii r  y    

    )Silinder ()Cartesian(   z  z   ii    

    g. Transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dan system

    koordinat BolaDemikian juga, dengan menggunakan Tabel 2.13, dapat disusun persamaan dasar

    transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dengan systemkoordinat Bola sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.19.

    Tabel 2.19. Persamaan dasar transformasi komponen vektor satuan antara sistem koordinatCartesian dengan sistem koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem

    koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Bola ke sistem

    koordinat Cartesian

     z i

     yi

     xii  z  y xr 

     

        

     z i

     yi

     xii  z  y x  

            

    rSin

     z i

    rSin

     yi

    rSin

     xii  z  y x  

     x

    rSini

     x

    r i

     x

    r ii r  x

           

     

     y

    rSini

     y

    r i

     y

    r iir  y

         

       

     z 

    rSini

     z 

    r i

     z 

    r ii r  z 

         

       

    Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :

         CosSinr  x

     z  y x x x z  y x

     z  y x x

     z  y x x x

    222

    21222

    21

    222222

    221

      (2.142)

         SinSinr 

     y

     z  y x

     y y z  y x

     z  y x y

     z  y x y y

    222

    21

    222

    21

    222222

    22

    1  (2.143)

       Cosr  z 

     z  y x

     z  z  z  y x

     z  y x z 

     z  y x z  z 

    2222

    1222

    21

    222222

    22

    1  (2.144)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    33/96

      29

     

       

      

     

       

       

     

    CosCosr 

    Sin

    CosCosSin

    r TanCosSin

    r  y x

     z 

     x

     y x

     z 

     x

     y x

     x

     z 

     y x

     x

     z  y x

     z 

     x y x z 

     z 

     y x z 

     y xarcTan

     x x

    1

    1111

    22

    1

    1

    1

    22

    22222222222

    21

    22

    2

    22

    22

     

      

     

     

      

     

     

      

     

     

      

     

     

     

     

     

     

      

     

     

      

     

     

     

     

     

     

     

     

       

     

     (2.145)

     

       

      

     

       

       

     

    SinCosr 

    Sin

    CosSinSin

    r TanSinSin

    r  y x

     z 

     y

     y x

     z 

     y

     y x

     y

     z 

     y x

     y

     z  y x

     z 

     y y x z 

     z 

     y x z 

     y xarcTan

     y y

    1

    1111

    22

    1

    1

    1

    22

    22222222222

    21

    22

    2

    22

    22

     

      

     

     

      

     

     

      

     

     

      

     

     

     

     

     

     

      

     

      

      

     

     

     

     

     

     

     

       

     

      (2.146)

     

     

    Sinr r 

     y x

     y x

     z  y x

     y x y x

     z  z  y x

     z 

     y x z 

     z 

     y x z 

     y xarcTan

     z  z 

    11

    1

    1

    1

    1

    22

    2

    22

    222

    22

    22

    2222

    2

    22

    2

    2

    22

    22

     

     

     

       

     

     

     

     

     

      

      

      

     

     

      

     

     

     

     

     

     

     

     

       

      (2.147)

      

     

       

    Sin

    Sin

    r Sinr 

    SinrSin

     y x

     y

     x

     y

     x

     y x

     yarcTan

     x x

    1

    1

    122222

    2

     

      

     

     

     

     

     

     

      

     

    (2.148)

      

     

       

    Sin

    Cos

    r Sinr 

    CosrSin

     y x

     x

     x

     x

     y x

     yarcTan

     y y

    11

    1

    12222

    2

     

      

     

     

     

     

     

     

      

     

      (2.149)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    34/96

      30

      

     

     x

     yarcTan

     z  z 

       (2.150)

    Dari persamaan (2.93) hingga persamaan (2.101) dan dari persamaan (2.142)hingga persamaan (2.150), dapat disusun koefisien transfer komponen vektor antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koordinat Bola. Persamaan transfer tersebut dapat

    dilihat pada Tabel 2.20.

    Tabel 2.20. Koefisien transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Bola

    Dari sistemkoordinat

    Cartesian ke sistemkoordinat Bola

       CosSinr 

     x

         SinSinr 

     y

       Cosr 

     z 

     

      

     

    CosrCos x

        

     

    SinrCos y

       

     

    rSin z 

     

       

    SinrSin x

         

    CosrSin y

      0

     

     z  

    Dari sistemkoordinat Bola kesistem koordinat

    Cartesian

       CosSin x

         

    CosCosr  x

    1

         

    Sin

    Sin

    r  x

    1

     

       SinSin y

         

    SinCosr  y

    1

         

    Sin

    Cos

    r  y

    1

     

     Cos z 

        

    Sinr  z 

    1

      0 z 

      

    Selanjutnya nilai koefisien transformasi komponen vektor pada Tabel 2.20disubstitusikan ke persamaan-persamaan yang terdapat pada Tabel 2.19.

            CosiSinSiniCosSinir 

     z i

     yi

     xii  z  y x z  y xr   

      (2.151)

         

         

        

    SiniSinCosiCosCosi

    rSini

    SinrCosi

    CosrCosi

     z i

     yi

     xii

     z  y x

     z  y x z  y x

      (2.152)

          

      

     

            

     

    CosiSinirSin

    irSin

    CosrSini

    rSin

    SinrSini

    rSin

     z i

    rSin

     yi

    rSin

     xii

     y x z  y x

     z  y x

    0  (2.153)

     

     

         

     

      

        

       

      

      

      

    SiniCosCosiCosSini

    Sin

    Sin

    r rSini

    CosrCosiCosSini

     x

    rSini

     x

    r i

     x

    r ii

    r  x

     

      

     

    1  (2.154)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    35/96

      31

     

     

         

     

     

     

      

      

       

      

      

      

    CosiSinSiniSinSini

    Sin

    Cos

    r rSinir 

    SinrSin

    iSinSini

     y

    rSini

     y

    r i

     y

    r ii

    r  y

     

     

     

     

    1

      (2.155)

      

         

     

        

    SiniCosi

    r iSinr 

    r iCosi z 

    rSini

     z 

    r i

     z 

    r ii

    r r  z 

     

      

     

    01

      (2.156)

    Dengan demikian, diperoleh persamaan transformasi vektor satuan antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koorbinat Bola yang dapat dilihat pada Tabel 2.21 yangtidak lain adalah sama dengan yang terdapat pada Tabel 2.5.

    Tabel 2.21. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dan

    sistem koordinat Bola

    Dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola

            CosiSinSiniCosSinii  z  y xr     

             SiniSinCosiCosCosii  z  y x    

          CosiSinii  y x    

    Dari sistem koordinat Bola kesistem koordinat Cartesian

               SiniCosCosiCosSinii r  x                CosiSinCosiSinSinii r  y    

        SiniCosii r  z     

    E. NOTASI ATAU PENULISAN TENSOR DAN TRANSFORMASI KOORDINATKOMPONEN TENSOR

    1. Notasi atau penulisan tensorDalam sistem koordinat Cartesian, notasi tersebut adalah :

     zz  zz  yz  yz  xz  xz  zy zy yy yy xy xy zx zx yx yx xx xx   iiiiiiiii               

      (2.157)

    Di mana i  adalah tensor satuan dan    adalah komponen tensor

      . Huruf belakang pada indeks arah menyatakan arah pertama sedangkan huruf depan pada indeks arahmenyatakan arah kedua.

    Dengan demikian  yxi adalah tensor satuan ke arah sumbu  x  sebagai arah pertama

    dan ke arah sumbu  y  sebagai arah kedua. Demikian juga  yx    adalah komponen tensor ke

    arah sumbu x sebagai arah pertama dan ke arah sumbu y sebagai arah kedua. Pengertian ini

     berlaku untuk arah lainnya.Dalam sistem koordinat silinder, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :

     zz  zz  z  z rz rz  z  z r r  zr  zr r r rr rr    iiiiiiiii                          

      (2.158)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    36/96

      32

    Dalam sistem koordinat bola, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :

                                    iiiiiiiii r r r r r r r r rr rr   

      (2.159)

    Di samping notasi tensor satuan, tensor dapat ditulis dalam notasi matrik. Pada

    sistem koordinat Cartesian, notas i matrik untuk suatu tensor adalah :

     zz  yz  xz 

     zy yy xy

     zx yx xx

       

       

       

        (2.160)

    Pada sistem koordinat Silinder, notasi matrik untuk suatu tensor adalah :

     zz  z rz 

     z r 

     zr r rr 

       

       

       

     

     

       

     

      (2.161)

    Pada sistem koordinat Silinder, notasi matrik untuk suatu tensor adalah :

       

       

      

       

       

       

     

    r r rr 

      (2.162)

    Pada notasi matrik, arah mendatar (horizontal) menunjukkan arah pertamasedangkan arah vertikal menunjukkan arah kedua

    2. Operasi Transpose

    Operasi transpose adalah operasi menukar arah tensor, yaitu menjadikan arah pertama sebagai arah kedua dan sebaliknya. Operasi transpose ditulis dengan notasisuperscript T .

    Operasi transpose dalam sistem koordinat Cartes ian adalah :

     

     

     

     

     zz  zy xz 

     yz  yy yx

     xz  xy xx

     zz  yz  xz 

     zy yy xy

     zx yx xxT 

       

       

       

       

       

       

        (2.163)

    Operasi transpose dalam sistem koordinat Silinder adalah :

     

     

     

     

     zz  z  zr 

     z r 

    rz r rr 

     zz  z rz 

     z r 

     zr r rr T 

       

       

       

       

       

       

     

     

       

     

     

       

     

      (2.164)

    Operasi transpose dalam sistem koordinat Bola adalah :

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    37/96

      33

     

     

     

     

       

       

      

       

       

      

       

       

       

       

       

       

     

    r r rr 

    r r rr T 

      (2.165)

    3. Tensor SimetrisSuatu tensor merupakan tensor simetris jika nilai tensor tersebut tidak mengalami

     perubahan ketika dilakukan operasi transpose. Dengan demikian dalam suatu sistem

    koordinat Cartesian suatu tensor akan menjadi tensor simetris jika :

    ;;; yz  zy xz  zx xy yx              (2.166)

    Dalam suatu sistem koordinat Silinder suatu tensor akan menjadi tensor simetris jika :

    ;;;  z  z rz  zr r r                      (2.167)

    Dalam suatu sistem koordinat Silinder suatu tensor akan menjadi tensor simetris jika :

    ;;;                     r r r r    (2.168)

    4. Transformasi komponen tensor antara sistem koordinat Cartesian dan sistemkoordinat Silinder

    Transformasi dilakukan dengan menerapkan persamaan transformasi komponenvektor antara sistem koordinat Cartesian dan sistem koordinat Silinder secara berturutan.

    Hal ini dilakukan sebagai berikut :

    Untuk  xx   

            

              

         

       

       

     

    22 SinSinCosCos

    SinSinCosCosSinCos

    SinCos

    r r rr 

    r r rr 

     xrx xx

     

    Sehingga diperoleh :

                 22

    SinSinCosCos r r rr  xx     (2.169)

    Untuk  yx   

            

              

         

       

       

     

    22CosSinSinCos

    CosSinCosSinSinCos

    CosSin

    r r rr 

    r r rr 

     xrx yx

     

    Sehingga diperoleh :

                 22

    CosSinSinCos r r rr  yx     (2.170)

    Untuk  zx   

           SinCos  z  zr  zx     (2.171)

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    38/96

      34

    Untuk  xy   

            

              

         

       

       

     

    22SinCosSinCos

    SinCosSinCosCosSin

    SinCos

    r r rr 

    r r rr 

     yry xy

     

    Sehingga diperoleh :

                 22

    SinCosSinCos r r rr  xy     (2.172)

    Untuk  yy   

            

              

         

       

       

     

    22

    CosSinCosSin

    CosCosSinSinCosSin

    CosSin

    r r rr 

    r r rr 

     yry yy

     

    Sehingga diperoleh :

                 22

    CosSinCosSin r r rr  yy     (2.173)

    Untuk  zy   

           CosSin  z  zr  zy     (2.174)

    Untuk  xz    

            SinCos  z rz  xz      (2.175)

    Untuk  yz    

            CosSin  z rz  yz      (2.176)

    Untuk zz    

     zz  zz          (2.177)

    Persamaan (2.169) hingga persamaan (2.177) merupakan persamaan transformasikomponen tensor dari sistem koordinat Silinder ke sistem koordinat Cartesian.

    Selanjutnya, dilakukan pula evaluasi sebagai berikut :

    Untuk rr    

                    

              

         

    22SinSinCosCos

    SinSinCosCosSinCos

    SinCos

     yy yx xy xx

     yy yx xy xx

     yr  xr rr 

     

    Sehingga diperoleh :

                  22 SinSinCosCos  yy yx xy xxrr      (2.178)

    Untuk r     

  • 8/18/2019 Vektor Dan Tensor by

    39/96

      35

                  

              

          

    22CosSinSinCos

    CosSinCosSinSinCos

    CosSin

     yx xy yy xx

     yy yx xy xx

     yr  xr r 

     

    Sehingga diperoleh :

                 22 CosSinSinCos  yx xy yy xxr      (2.179)

    Untuk zr    

            SinCos  zy zx zr      (2.180)

    Untuk  r   

                  

              

             

    22SinCosSinCos

    SinCosSinCosCosSin

    SinCos

     yx xy yy xx

     yy yx xy xx

     y xr 

     

    Sehingga diperoleh :

                  22 SinCosSinCos  yx xy yy xxr      (2.181)

    Untuk    

       

                          

             

    22CosSinCosSin

    CosCosSinSinCosSin

    CosSin

     yy yx xy xx

     yy yx xy xx

     y x

     


Recommended