of 96
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
1/96
i
KALKULUS
VEKTOR DANTENSOR
Oleh :
Dr. Ir. Andang Widi Harto, M. T.
Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
2/96
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT atas
terselesaikannya buku ini. Shalawat beserta salam semoga terlimpah kepada RasulullahMuhammad saw.
Buku ini disusun untuk dapat digunakan sebagai bahan bagi kuliah Kalkulus
Vektor yang merupakan mata kuliah wajib yang diselenggarakan oleh Program StudiFisika Teknik yang terdapat pada Jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UniversitasGadjah Mada.
Vektor dan tensor merupakan hal yang penting untuk dipahami dalam penyusunanmodel matematika. Oleh karena itu, pembahasan tentang vektor dan tensor diberi porsi
cukup detail. Pembahasan vektor dan tensor meliputi penulisan komponen vektor dantensor pada berbagai sistem koordinat yang banyak digunakan, yaitu sistem koordinatCartesian, Silinder dan Bola. Di samping itu, dibahas juga aljabar yang melibatkan vektor
dan tensor (perkalian dan penjumlahan) serta kalkulus yang melibatkan vektor dan tensor(diferensiasi dan integrasi).
Walaupun demikian tetap masih banyak aspek potensial yang belum tersentuhuntuk dibahas dalam buku ini. Oleh karena itu, pembaca yang kreatif diharapkan mampuuntuk menemukan aspek-aspek tersebut. Jika diinginkan, maka pembaca dapat mendalami
lebih lanjut untuk melakukan penelaahan secara lebih detail, yaitu melakukan perhitungan- perhitungan secara lebih rinci dalam rangka untuk mendapatkan gambaran desain dari
sistem kogenersai nuklir.
Yogyakarta, 10 Oktober 2011
Penulis,
Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T.
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
3/96
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
A Pengertian 1
1 Pengertian skalar 1
2 Pengertian vektor 1
3 Pengertian tensor 1
B Sistem Koordinat dan Elemen Volume 1
1 Sistem Koordinat Cartesian 1
2 Sistem Koordinat Silinder 23 Sistem Koordinat Bola 3
C Notasi atau Penulisan Vektor dan Transformasi Koordinat 4
1 Notasi atau Penulisan Vektor 4
2 Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Silinder atau sebaliknya
7
3 Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder atau sebaliknya
10
4 Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola atau sebaliknya
10
5 Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Bola ke sistem
koordinat Cartesian atau sebaliknya
14
D Metrik dan Transformasi Sistem Koordinat Secara Umum 14
1 Transformasi Sistem Koordinat Secara Umum untuk Ruang Empirik 3D 14
2 Metrik 16
E Notasi atau Penulisan Tensor dan Transformasi KoordinatKomponen Tensor
31
1 Notasi atau Penulisan Tensor 31
2 Operasi Transpose 323 Tensor Simetris 33
4 Transformasi komponen tensor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder
33
5 Transformasi komponen tensor simetris antara sistem koordinat
Cartesian dan sistem koordinat Silinder
36
6 Transformasi komponen tensor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola
37
7 Transformasi komponen tensor simetris antara sistem koordinatCartesian dan sistem koordinat Bola
42
F Aljabar Vektor dan Tensor 43
1 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan 43
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
4/96
iv
2 Order besaran 45
3 Operasi perkalian dua besaran 45
4 Operasi dyad antara skalar dengan skalar dengan hasil skalar 45
5 Operasi perkalian dyad antara skalar dengan vektor dengan hasil vektor 46
6 Operasi perkalian dyad antara scalar dengan tensor dengan hasil tensor 46
7 Operasi perkalian dyad antara vektor dengan vektor dengan hasil tensor 46
8 Operasi perkalian dot (·) antara vektor dengan vektor dengan hasil skalar 47
9 Operasi perkalian dot (·) antara vektor dengan tensor dengan hasilvektor
48
10 Operasi perkalian dot (·) antara tensor dengan tensor dengan hasil tensor 48
11 Operasi perkalian cross (×) antara vektor dengan vektor dengan has ilvektor
49
12 Operasi perkalian dobel dot (:) antara tensor dengan tensor dengan has ilskalar
50
G Transformasi Koordinat Komponen Hasil Perkalian Dyad Vektor 50
1 Transformasi komponen hasil perkalian dyad dua vektor antara sistemkoordinat Silinder dengan sistem koordinat Cartesian
50
2 Transformasi komponen hasil perkalian dyad vektor yang sama antara
sistem koordinat Cartesian dan sistem koordinat Silinder
51
3 Transformasi komponen hasil perkalian dyad dua vektor antara sistemkoordinat Bola dengan sistem koordinat Cartesian
52
4 Transformasi komponen hasil perkalian dyad vektor yang sama antarasistem koordinat Cartesian dan sistem koordinat Bola
54
H Kalkulus Diferensiasi 55
1 Diferensiasi Skalar, Vektor Dan Tensor Terhadap Variabel Skalar (t ) 55
2 Operator Diferensial vektor (Operator Del = Operator Grad = ) 553 Transformasi Koordinat komponen operator Grad 59
4 Operator Atau Operator Div 665 Operator atau Operator Curl 736 Operator 2 atau Laplacian 747 Operator diferensial order 2 lainnya 76
I Integrasi 76
1 Integras i terhadap variabel skalar 76
2 Integras i terhadap variable vektor 79
J Fluks Transport Diffusif dengan Parameter Transport Skalar 86
1 Perhitungan fluks transport difusif pada system koordinat Cartesian 87
2 Perhitungan fluks transport difusif pada system koordinat Silinder 89
3 Perhitungan fluks transport difusif pada system koordinat Bola 90
4 Rangkuman fluks transport difusif 91
K Fluks Transport Advektif dengan Parameter Transport Skalar 92
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
5/96
1
A. PENGERTIAN
Besaran fisik dapat dikelompokkan berdasarkan nilai (magnitude) dan arahnya.Dalam pengelompokan ini, besaran fisik dibedakan menjadi :
-
scalar- vector-
tensor
1. Pengertian skalar
Skalar adalah besaran fisis yang hanya memiliki nilai (magnitude) dan tanpamemiliki arah. Contoh scalar adalah : panjang, massa, waktu, luas area, volume, energi,tekanan hidrostatik, kelajuan (speed), densitas dan sebagainya.
2. Pengertian vector
Vektor adalah besaran fisik yang memiliki nilai (magnitude) dan satu arah (1 arah).Contoh vector adalah : kecepatan (velocity), percepatan, gaya, momentum, fluks transferdari besaran scalar. Pada fluks transfer besaran scalar, arah yang timbul adalah arah dari
proses transfer.
3. Pengertian tensorTensor adalah besaran fisik yang memiliki nilai (magnitude) dan dua arah (2 arah)
Contoh tensor adalah fluks transfer dari besaran vector, misalnya fluks transfer
momentum. Dalam hal ini arah pertama adalah arah yang dimiliki oleh besaran yangmengalami transfer (misalnya arah momentum atau kecepatan) sedangkan arah keduaadalah arah dari proses transfernya
B. SISTEM KOORDINAT DAN ELEMEN VOLUME
Proses transport merupakan proses perpindahan variabel proses dalam suatu ruang.
Oleh sebab itu dalam perhitungan berbagai proses transport diperlukan spesifikasi sistemkoordinat ruang yang digunakan. Selanjutnya persamaan proses akan diusun pada suatu
unit volume kecil yang disebut elemen volume.Ruang empiris melibatkan tiga sumbu ruang untuk dapat menspesifikasikan lokasi
suatu titik secara tertentu. Ruang dengan tiga sumbu semacam ini disebut sebagai ruang
tiga dimensi (ruang 3D).
Sistem koordinat yang sering dipakai untuk mensepesifikasikan posisi dalam ruang3D pada umumnya ada 3 macam, yaitu :
- sistem koordinat Cartesian- sistem koordinat Silinder
- sistem koordinat Bola
1. Sistem koordinat Cartesian.Sistem koordinat Cartesian dalam ruang 3 dimensi disusun menggunakan tiga (3)
sumbu arah berupa garis lurus yang berpotongan tegak lurus pada pangkal koordinat.
Ketiga sumbu tersebut berupa dua sumbu horizontal yang sering disebut sebagai sumbuarah x dan sumbu arah y serta satu sumbu vertikal yang sering disebut sebagai sumbu arah
z. Elemen volume pada sistem koordinat Cartesian disusun dengan mengambil suatu panjang inkremental pada masing-masing sumbu.
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
6/96
2
Ilustrasi sistem koordinat Cartesian serta diagram skematik elemen volume dan besaran besaran yang terkait (panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volume
diferensial) dapat dilihat pada Gambar 2.1
x
y
z
P ( x, y, z )
Δ x
Δ y
Δ z
Volume diferensial :
z y xV
Luas Area Diferensial
y x A
z x A
z y A
z
y
x
Panjang lintasan incremental
z l
yl
xl
z
y
x
Gambar 2.1. Elemen volume, panjang lintasan incremental, luas diferensial dan volumediferensial pada koordinat Cartesian
2. Sistem koordinat SilinderSistem koordinat Silinder dalam ruang 3 dimensi disusun menggunakan tiga (3)
sumbu arah yaitu sumbu arah radial pada bidang horizontal yang sering disebut sumbu r ,sumbu arah melingkar yang selalu tegak lurus dengan sumbu r yang sering disebut sebagai
sumbu arah θ serta satu sumbu vertikal yang sering disebut sebagai sumbu arah z. Elemenvolume pada sistem koordinat Cartesian disusun dengan mengambil suatu panjanginkremental pada masing-masing sumbu.
Ilustrasi sistem koordinat Cartesian serta diagram skematik elemen volume dan
besaran besaran yang terkait (panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volumediferensial) dapat dilihat pada Gambar 2.2
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
7/96
3
Δ z
x
y
z
P (r ,θ , z )
r
Transformasi variabel posisi ruang
Cartesian ke Silinder Silinder ke Cartesian
22 y xr rCos x
x yarcTan rSin y z = z z = z
θ
Δθ
Δr
r Δθ
Volume diferensial :
z r r V
z r r V
Luas Area Diferensial
r r A
z r A
z r A
z
r
Panjang lintasan incremental
z l
r l
r l
z
r
Gambar 2.2. Elemen volume, panjang lintasan inkremental luas diferensial dan volume
diferensial pada koordinat Silinder
3. Sistem koordinat Bola
Sistem koordinat Bola dalam ruang 3 dimensi disusun menggunakan tiga (3) sumbuarah yaitu sumbu arah radial ruang yang sering disebut sumbu r , sumbu arah melingkaryang selalu tegak lurus dengan sumbu r yang sering disebut sebagai sumbu arah azimutal
atau sumbu arah ω serta sumbu arah polar yang sering disebut sebagai sumbu arah θ .Elemen volume pada sistem koordinat Cartesian disusun dengan mengambil suatu panjang
inkremental pada masing-masing sumbu.Ilustrasi sistem koordinat Cartesian serta diagram skematik elemen volume dan
besaran besaran yang terkait (panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volume
diferensial) dapat dilihat pada Gambar 2.3
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
8/96
4
x
y
z
P (r ,θ,ω)
r
Transformasi variabel posisi ruangCartesian ke Bola Bola ke Cartesian
222 z y xr CosrSin x
z y xarcTan 22 SinrSin y x yarcTan rCos z
θ
Δω
Δr
r Δθ
Volume diferensial :
r Sinr V
rSinr r V
2
ω
Δθ
rSin(θ )
rSin(θ )Δω
Luas Area Diferensial
r r A
r rSin A
Sinr Ar
2
Panjang lintasan incremental
z rSinl
r l
r l r
Gambar 2.3. Elemen volume, panjang lintasan inkremental, luas diferensial dan volume
diferensial pada koordinat Bola
C. NOTASI ATAU PENULISAN VEKTOR DAN TRANSFORMASI KOORDINAT
1. Notasi atau penulisan vektorVektor dapat ditulis dalam notasi vektor satuan. Dalam sistem koordinat Cartesian,
notasi tersebut adalah :
z z y y x x viviviv
(2.1)
Di mana :
xi : Vektor satuan ke arah sumbu x xv : Komponen vektor
v ke arah sumbu x
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
9/96
5
yi : Vektor satuan ke arah sumbu y yv : Komponen vektor
v ke arah sumbu y
z i : Vektor satuan ke arah sumbu z z v : Komponen vektor
v ke arah sumbu z
Dalam sistem koordinat silinder, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :
z z r r viviviv
(2.2)
Di mana :
r i : Vektor satuan ke arah sumbu r r v : Komponen vektor
v ke arah sumbu r
i : Vektor satuan ke arah sumbu θ v : Komponen vektor
v ke arah sumbu θ
z i : Vektor satuan ke arah sumbu z z v : Komponen vektor
v ke arah sumbu z
Dalam sistem koordinat bola, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :
viviviv r r
(2.3)
Di mana :
r i : Vektor satuan ke arah sumbu r r v : Komponen vektor
v ke arah sumbu r
i : Vektor satuan ke arah sumbu θ v : Komponen vektor
v ke arah sumbu θ
i : Vektor satuan ke arah sumbuω
v : Komponen vektor
v ke arah sumbu ω
Di samping notasi vektor satuan, vektor dapat ditulis dalam notasi matrik barismaupun notasi matrik kolom. Pada sistem koordinat Cartesian, notasi matrik baris danmatrik kolom untuk suatu vektor adalah :
z
y
x
z y x
v
v
v
vvvv (2.4)
Pada sistem koordinat Silinder, notasi matrik baris dan matrik kolom untuk suatu
vektor adalah :
z
r
z r
v
v
v
vvvv (2.5)
Pada sistem koordinat Bola, notasi matrik baris dan matrik kolom untuk suatu
vektor adalah :
v
v
v
vvvv
r
r (2.6)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
10/96
6
Gambar 2.4, Gambar 2.5 dan Gambar 2.6 memberikan ilustrasi vektor pada sistemkoordinat Cartesian, Silinder dan Bola.
x
y
z z z y y x x jiviviv
xi vektor satuan ke arah x
yi vektor satuan ke arah y
z i vektor satuan ke arah z
yv
z v v
xv
Gambar 2.4. Ilustrasi vector pada sistem koordinat Cartesian
x
y
z
r
θ
z z r r viviviv
xi vektor satuan ke arah x
i vektor satuan ke arah θ
z i vektor satuan ke arah z
z v
v
r v
v
Gambar 2.5. Ilustrasi vektor pada sistem koordinat silinder
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
11/96
7
x
y
viviviv
r r
xi vektor satuan ke arah x
i vektor satuan ke arah θ
i vektor satuan ke arah ω
v
v
r v
v
Gambar 2.6 Ilustrasi vektor pada sisiem koordinat bo la
2. Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder atau sebaliknyaGambar 2.7 memberikan ilustrasi Transformasi komponen vektor antara sistem
koordinat Cartesian dan sistem koordinat silinder.
x y
z
yv
z v
v
xv
θ
,, r y x vv r v
v
r
Gambar 2.7. Ilustrasi transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
12/96
8
Pada Gambar 2.7, tampak bahwa :
)Silinder ()Cartesian( z z vv (2.7)
Selanjutnya proyeksi b idang x- y digambarkan lebih detail sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 2.8. Selanjutnya pada Gambar 2.8 ini, komponen vektor ke arah radial dankomponen vektor arah tangensial diproyeksikan ke sumbu x dan sumbu y.
θ
θ
,, r y x vv
r v
v
xv
yv
x
y
Sinvr
Cosvr
Sinv
Cosv
θ
Gambar 2.8. Proyeksi vektor pada bidang x- y
Dari Gambar 2.8 ini, diperoleh :
SinvCosvv r x (2.8)
CosvSinvv r y (2.9)
Persamaan (2.8) dan persamaan (2.9) merupakan transformasi komponen vektor dari
sistem koordinat Silinder ke sistem koordinat Cartesian.
Selanjutnya persamaan (2.8) dikalikan dengan Cos dan persamaan (2.9)dikalikan dengan Sin sehingga diperoleh :
CosSinvCosvCosv r x 2 (2.10)
SinCosvSinvSinv r y 2
(2.11)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
13/96
9
Jika persamaan (2.11) ditambahkan dengan persamaan (2.10) akan diperoleh :
CosSinvSinCosvCosvSinvCosvSinv
r r x y
22 (2.12)
Atau :
r x y vCosvSinv (2.13)
Sehingga diperoleh :
SinvCosvv y xr (2.14)
Selanjutnya persamaan (2.8) dikalikan dengan Sin dan persamaan (2.9) dikalikan
dengan Cos sehingga diperoleh :
2
SinvSinCosvSinv r x (2.15)
2
CosvCosSinvCosv r y (2.16)
Jika persamaan (2.15) dikurangkan terhadap persamaan (2.16) akan diperoleh :
22 CosvSinvSinCosvCosSinvCosvSinv
r r y x (2.17)
Atau :
vCosvSinv y x (2.18)
Sehingga diperoleh :
CosvSinvv y x (2.19)
Persamaan (2.14) dan persamaan (2.19) merupakan transformasi komponen vektor darisistem koordinat Cartesian ke sistem koordinat Silinder.
Dengan demikian, persamaan tranformasi vektor antara sistem koordinat Cartesiandan sistem koordinat Silinder dapat dirangkum pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Persamaan transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke sistem
koordinat Cartesian
SinvCosvv y xr
CosvSinvv y x
)(Cartesian(Silinder) z z vv
SinvCosvv r x CosvSinvv r y
)Silinder ()Cartesian( z z vv
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
14/96
10
3. Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Cartesian ke sistem koordinat
Silinder atau sebaliknya
Transformasi vektor satuan pada dasarnya adalah seperti transformasi komponenvektor. Tabel 2.2 menunjukkan persamaan transformasi komponen vektor antara sistem
koordinat Silinder dan sistem koordinat Carstesian.
Tabel 2.3. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dan
sistem koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke sistemkoordinat Cartesian
SiniCosii y xr
CosiSinii y x
)(Cartesian(Silinder) z z ii
SiniCosii r x CosiSinii r y
)Silinder ()Cartesian( z z ii
4. Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Bola atau sebaliknyaGambar 2.9 memberikan ilustrasi Transformasi komponen vektor antara sistem
koordinat Cartesian dan sistem koordinat Bola.
x y
z
yv
z v
v
xv
θ
ω
vr
vω
vθ
v x,y
Gambar 2.9. Ilustrasi transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola
Proyeksi pada bidang z-ω diilustrasikan lebih detail pada Gambar 2.10
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
15/96
11
z
θ
θ
θ
v z
vr Cosvr
vθ
Sinv
Cosv
Gambar 2.10. Ilustrasi proyeksi vektor pada bidang z-ω
Berdasarkan Gambar 2.10, dapat diperoleh hubungan sebagai berikut :
SinvCosvv r z (2.20)
Proyeksi vektor pada bidang x- y diilustrasikan lebih detail pada Gambar 2.17.
ω
ω
y xv ,
Sinvr
xv
yv
x
y
SinSinvr
CosSinvr
Sinv
Cosv
ω
vω
Cosv
CosCosv
SinCosv
Gambar 2.11. I lustrasi proyeksi vektor pada bidang x- y
Berdasarkan Gambar 2.11, d iperoleh hubungan :
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
16/96
12
CosvSinCosvSinSinvv r y (2.21)
SinvCosCosvCosSinvv r x (2.22)
Persamaan (2.20), persamaan (2.21) dan persamaan (2.22) merupakan transformasikomponen vektor dari sistem koordinat Bola ke sistem koordinat Cartesian.
Selanjutnya, persamaan (2.21) dikalikan dengan Cos dan persamaan (2.22)dikalikan dengan Sin , sehingga diperoleh :
2
CosvCosSinCosvSinSinvCosv r y (2.23)
2SinvSinCosCosvCosSinvSinv r x (2.24)
Jika persamaan (2.23) dikurangi dengan persamaan (2.24), maka diperoleh :
22 SinvCosvSinCosCosvCosSinv
CosSinCosvSinSinvSinvCosv
r
r x y
(2.25)
Atau :
22
CosSinv
SinCosCosvSinvCosvSinvSinvCosv r r x y
(2.26)
Sehingga diperoleh :
CosvSinvv y x (2.27)
Persamaan (2.27) disubstitusikan ke persamaan (2.21) dan persamaan (2.22) sehinggadiperoleh :
CosCosvSinvSinCosvSinSinvv y xr y (2.28)
SinCosvSinvCosCosvCosSinvv y xr x (2.29)
Atau :
SinCosvSinSinvCosSinvCosv r x y 21 (2.30)
CosCosvCosSinvCosSinvSinv r y x 21 (2.31)Atau :
SinCosvSinSinvCosSinvSinv r x y 2
(2.32)
CosCosvCosSinvCosSinvCosv r y x 2
(2.33)
Atau :
CosvSinvCosvSinv r x y (2.34)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
17/96
13
CosvSinvSinvCosv r y x (2.35)
Persamaan (2.34) dan persamaan (2.35) pada dasarnya adalah sama.
Persamaan (2.20) dapat ditulis menjadi :
Cos
Sinvv
Cos
vr
z (2.36)
Sinvv
Cosv z r
1 (2.37)
Dengan mensubstitusikan persamaan (2.37) ke persamaan (2.35), diperoleh :
CosvSinvv
CosSinSinvCosv
z y x (2.38)
Atau :
CosCosvSinvvSinCosSinvCosv z y x (2.39)
CosCosvSinSinvSinvCosSinvCosv z y x (2.40)
22 CosSinvSinvCosSinvCosv z y x (2.41)
Sehingga diperoleh : CosSinvCosvSinvv y x z (2.42) SinvSinCosvCosCosvv z y x (2.43)
Persamaan (2.20) dapat ditulis menjadi :
v
Sin
Cosv
Sin
vr
z (2.44)
Cosvv
Sinv r z
1 (2.45)
Dengan mensubstitusikan persamaan (2.45) ke persamaan (2.35), diperoleh :
CosCosvvSin
SinvSinvCosv r z r y x 1
(2.46)
Atau :
CosCosvCosvSinSinvSinSinvCosv r z r y x (2.47)
22 CosSinvCosvSinSinvCosv r z y x (2.48)
Sehingga diperoleh : r z y x vCosvSinSinvCosv (2.49)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
18/96
14
CosvSinSinvCosSinvv z y xr (2.50)
Persamaan (2.17), persamaan (2.43) dan persamaan (2.50) merupakan persamaan
Transformasi komponen vektor dari sistem koordinat Cartesian ke sistem koordinatsilinder.
Dengan demikian, persamaan tranformasi vektor antara sistem koordinat Cartesiandan sistem koordinat Silinder dapat dirangkum pada Tabel 2.4
Tabel 2.4. Persamaan transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola
Dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola
CosvSinSinvCosSinvv z y xr
SinvSinCosvCosCosvv z y x
CosvSinvv y x
Dari sistem koordinat Bola kesistem koordinat Cartesian
SinvCosCosvCosSinvv r x CosvSinCosvSinSinvv r y
SinvCosvv r z
5. Transformasi vektor satuan dari sistem koordinat Bola ke sistem koordinat
Cartesian atau sebaliknyaTransformasi vektor satuan pada dasarnya adalah seperti transformasi komponen
vektor. Tabel 2.5 menunjukkan persamaan transformasi komponen vektor antara sistem
koordinat Bola dan sistem koordinat Carstesian.
Tabel 2.5. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Bola
Dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola
CosiSinSiniCosSinii z y xr
SiniSinCosiCosCosii z y x
CosiSinii y x
Dari sistem koordinat Bola kesistem koordinat Cartesian
SiniCosCosiCosSinii r x
CosiSinCosiSinSinii r y SiniCosii r z
D. METRIK DAN TRANSFORMASI SISTEM KOORDINAT SECARA UMUM
1. Transformasi koordinat secara umum untuk ruang empirik 3DPosisi suatu titik pada sistem ruang empiric 3D (tiga dimensi) dapat dinyatakan
dengan tiga variabel ruang sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan, misalnya x, y, z untuk sistem koordinat Cartesian; r , θ , z untuk sistem koordinat Silinder atau r , θ , ω untuksistem koordinat Bola. Secara umum suatu sistem koordinat pertama menyatakan posisi
dalam ruang 3D dengan tiga variable ruang 1 , 2 , 3 sedangkan sistem koordinat kedua
menyatakan posisi dalam ruang 3D dengan tiga variable ruang 1 , 2 , 3 .
Transformasi antar kedua sistem koordinat tersebut dihubungkan dengan persamaan yang terdapat pada Tabel 2.6
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
19/96
15
Tabel 2.6. Persamaan transformasi antara dua sistem koordinat secara umum
Dari sistem koordinat pertama ke sistemkoordinat kedua
Dari sistem koordinat kedua ke sistemkoordinat pertama
32111
,, f 32111
,, h
32122 ,, f 32122 ,, h
32133 ,, f 32133 ,, h
Sebagai contoh, persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistemkoordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke s istem
koordinat Cartesian22
y xr rCos x
x
yTan
1 rSin y
z z z z
Sedangkan persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistem
koordinat Bola dapat dilihat pada Tabel 2.8
Tabel 2.8. Persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistem
koordinat BolaDari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Bola
Dari sistem koordinat Bola ke sistem
koordinat Cartesian
222 z y xr CosrSin x
z
y xTan
22
1 SinrSin y
x
yTan
1 rCos z
Dengan demikian, persamaan transformasi antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Persamaan transformasi antara dua sistem koordinat Cartesian dengan sistemkoordinat lainnya secara umum
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat lain
Dari sistem koordinat lain ke sistemkoordinat Cartesian
z y x f ,,11 3211 ,, h x z y x f ,,22 3212 ,, h y z y x f ,,33 3213 ,, h z
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
20/96
16
2. MetrikMetrik adalah cabang matematika yang berkaitan dengan penentuan sistem
koordinat dalam ruang dan sifat-sifatnya. Diferensiasi total posisi berkaitan dengantransformasi antara sistem koordinat Cartesian dengan sistem koordinat lainnya secara
umum dapat dilihat pada Tabel 2.10 sebagai berikut :
Tabel 2.10. Diferensiasi total posisi dalam transformasi antara sistem koordinat Cartesian
dengan sistem koordinat lainnya secara umum
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat lain
Dari sistem koordinat lain ke sistemkoordinat Cartesian
dz z
dy y
dx x
d
1111
3
3
2
2
1
1
d x
d x
d x
dx
dz z
dy y
dx x
d
221
22
3
3
2
2
1
1
d y
d y
d y
dy
dz z
dy y
dx x
d
3333
3
3
2
2
1
1
d z
d z
d z
dz
Secara lebih khusus, hubungan diferensiasi total antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Silinder dapat dilihat pada Tabel 2.11 sebagai berikut :
Tabel 2.11. Diferensiasi total posisi dalam transformasi antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke s istem
koordinat Cartesian
dz z
r dy
y
r dx
x
r dr
dz
z
xd
xdr
r
xdx
dz z
dy y
dx x
d
1 dz z
yd
ydr
r
ydy
dz z
z dy
y
z dx
x
z dz
dz z
z d
z dr
r
z dz
Demikian juga, dapat dibuat hubungan diferensiasi total antara sistem koordinat
Cartesian dengan sistem koordinat Bola. Hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12
sebagai berikut :
Tabel 2.12. Diferensiasi total posisi dalam transformasi antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Bola
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke s istem
koordinat Cartesian
dz z
r dy
y
r dx
x
r dr
d x
d x
dr r
xdx
dz z
dy y
dx x
d
1
d y
d y
dr r
ydy
dz z
dy y
dx x
d
d z d z dr
r
z dz
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
21/96
17
a. Panjang inkremental
Sementara itu, panjang sebuah garis inkremental ds pada sistem koordinat keduadapat dinyatakan dengan :
2222 dz dydxds (2.51)
Dengan mensubstitusikan rumus diferensiasi total yanf terdapat pada Tabel 2.10, maka persamaan (2.51) menjadi :
2
3
3
2
2
1
1
2
3
3
2
2
1
1
2
3
3
2
2
1
1
2
d z
d z
d z
d y
d y
d y
d x
d x
d x
ds
(2.52)
Persamaan (2.52) selanjutnya dapat diuraikan menjadi :
32
32
31
31
21
21
2
3
2
3
2
2
2
2
2
1
2
1
32
32
31
31
21
21
2
3
2
3
2
2
2
2
2
1
2
1
32
32
31
31
21
21
2
3
2
3
2
2
2
2
2
1
2
1
2
222
222
222
d d z z
d d z z
d d z z
d z
d z
d z
d d y y
d d y y
d d y y
d yd yd y
d d x x
d d x x
d d x x
d x
d x
d x
ds
(2.53)
Dan selanjutnya dapat ditulis sebagai :
32323232
2
3
2
3
2
3
2
3
31
313131
2
2
2
2
2
2
2
2
21
212121
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
d d
z z y y x x
d
y y x
d d z z y y x x
d z y x
d d z z y y x x
d z y x
ds
(2.54)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
22/96
18
Dengan notasi sigma, persamaam (2.54) dapat ditulis menjadi :
ji
i j ji ji ji
d d z z y y x x
ds
3
1
3
1
2 (2.55)
Dengan notasi vector dan tensor, persamaan (2.55) dapat ditulis menjadi :
d d Gds 2 (2.56)
Dengan :
321 d d d d
(2.57)
332312
322212
312111
g g g
g g g g g g
G (2.58)
Di mana :
ji ji ji
ij
z z y y x x g
(2.59)
Tensor
G disebut seebagai tensor metric yang merupakan penentu dari sifat s istemkoordinat. Selanjutnya persamaan (2.56) dapat ditulis menjadi :
333231
232221
131211
332312
322212
312111
2
d d d d d d
d d d d d d
d d d d d d
g g g
g g g
g g g
ds (2.60)
Atau :
2
33231
23
2
221
1312
2
1
332312
322212
312111
2
d d d d d
d d d d d
d d d d d
g g g
g g g
g g g
ds (2.60’)
Atau :
ji
i j
ij d d g ds
3
1
3
1
2 (2.61)
b. Panjang inkremental pada sistem koordinat Cartesian
Pada sistem koordinat Cartesian, maka x1 , y2 , z 3 , serta dxd 1 ,
dyd 2 , dz d 3 sehingga :
100111
x
z
x
z
x
y
x
y
x
x
x
x g (2.62)
000012
y
z
x
z
y
y
x
y
y
x
x
x g (2.63)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
23/96
19
000013
z
z
x
z
z
y
x
y
z
x
x
x g (2.64)
000021
x
z
y
z
x
y
y
y
x
x
y
x g (2.65)
101022
y
z
y
z
y
y
y
y
y
x
y
x g (2.66)
000023
z
z
y
z
z
y
y
y
z
x
y
x g (2.67)
000031
x
z
z
z
x
y
z
y
x
x
z
x g (2.68)
000032
y
z
z
z
y
y
z
y
y
x
z
x g (2.69)
110033 z z
z z
z y
z y
z x
z x g (2.70)
Sehingga nilai tensor
G untuk koordinat Cartesian adalah :
100
010
001
332312
322212
312111
g g g
g g g
g g g
G (2.71)
Sehingga panjang garis inkrenental ds pada sistem koordinat Cartesian dapat dihitungdengan :
222
2
2
2
2
2
2
2
33231
23
2
221
1312
2
1
332312
322212
312111
2
00
00
00
100
010
001
dz dydx
dz
dy
dx
dz dydz dxdz
dzdydydxdy
dzdxdydxdx
d d d d d
d d d d d
d d d d d
g g g
g g g
g g g
ds
(2.72)
c. Panjang inkremental untuk sistem koordinat SilinderPada sistem koordinat Silinder berlaku r 1 , 2 , z 3 , serta dr d 1 ,
d d 2 , dz d 3 . Rumus transformasi dari sistem koordinat Silinder ke sistemkoordinat Cartesian dapat dilihat pada Tabel 2.7. Dengan demikian :
Cosr
r CosrCos
r r
x
(2.73)
Sinr
r SinrSin
r r
y
(2.74)
0r
z
(2.75)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
24/96
20
rSinCosr rCos x
(2.76)
rCosSinr rSin y
(2.77)
0
z (2.78)
0 z
x (2.79)
0
z
y (2.80)
1 z
z (2.81)
Dengan demikian :
1002211
SinCos
r z
r z
r y
r y
r x
r x g (2.82)
00012
rCosSinrSinCos z
r
z y
r
y x
r
x g (2.83)
0000013
SinCos z
z
r
z
z
y
r
y
z
x
r
x g (2.84)
00021
SinrCosCosrSinr
z z
r
y y
r
x x g (2.85)
22222 00 r rCosrSin z z y y x x
g
(2.86)
0000023
rCosrSin z
z z
z
y y
z
x x g (2.87)
0010031
SinCosr
z
z
z
r
y
z
y
r
x
z
x g (2.88)
0010032
rCosrSins z
z
z y
z
y x
z
x g (2.89)
111000033
z
z
z
z
z
y
z
y
z
x
z
x g (2.90)
Sehingga nilai tensor
G untuk koordinat Silinder adalah :
100
00
0012
332312
322212
312111
r
g g g
g g g
g g g
G (2.91)
Sehingga panjang garis inkrenental ds pada system koordinat Silinder dapat dihitungdengan :
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
25/96
21
2222
2
2
2
2
2
2
2
2
33231
23
2
221
1312
2
1
332312
322212
312111
2
00
00
00
100
00
001
dz d r dr
dz
rd
dr
dz dz d drdz
dzd d drd
dzdr dr d dr
r
d d d d d
d d d d d
d d d d d
g g g
g g g
g g g
ds
(2.92)
c. Panjang inkremental untuk sistem koordinat Bola
Pada sistem koordinat Bola berlaku r 1 , 2 , 3 , serta dr d 1 ,
d d 2
, d d 3
. Rumus transformasi dari sistem koordinat Bola ke sistem koordinat
Cartesian dapat dilihat pada Tabel 2.8. Dengan demikian :
CosSinr
r CosSinCosrSin
r r
x
(2.93)
SinSinr
r SinSinSinrSin
r r
y
(2.94)
Cosr
r CosrCos
r r
z
(2.95)
CosrCosSinrCosCosrSin x
(2.96)
SinrCosSinr
rSinSinrSin y
(2.97)
rSinCosr
r rCos z
(2.98)
SinrSinCosrSinCosrSin x
(2.99)
CosrSinSinr
rSinSinrSin y
(2.100)
0
rCos
z
(2.101)
Dengan demikian :
1222222
22222
11
CosSinCosSinCosSin
CosSinSinCosSinr
z
r
z
r
y
r
y
r
x
r
x g
(2.102)
011122
12
rSinrCosSinCosrSinrCosrSinCosSinrCosSinSinCosrCosCosSin
z
r
z y
r
y x
r
x g
(2.103)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
26/96
22
00
13
CosCosrSinSinSinSinrSinCosSin
z
r
z y
r
y x
r
x g
(2.104)
011122
21
CosrSinSinCosCosrSin
CosrSinSinSinSinrCosCosSinCosrCos
r z z
r y y
r x x g
(2.105)
22222222222222222
22
r SinCosr SinSinCosCosr
Sinr SinCosr CosCosr
z z y y x x g
(2.106)
00
23
rSinCosrSinSinrCosSinrSinCosrCos
z z y y x x
g (2.107)
00
31
rSinSinSinCosrSinCosSinSinrSin
r
z z
r
y y
r
x x g
(2.108)
00
32
rSinSinrCosCosrSinCosrCosSinrSin
z z y y x x g
(2.109)
222222
222222
33
00
Sinr CosSinSinr
CosSinr SinSinr z z y y x x
g
(2.110)
Sehingga nilai tensor
G untuk koordinat Bola adalah :
22
2
332312
322212
312111
00
00
001
Sinr
r
g g g
g g g
g g g
G (2..111)
Sehingga panjang garis inkrenental ds pada system koordinat Bola dapat dihitung dengancara sebagai berikut :
222222
222
2
2
2
2
2
22
2
2
33231
23
2
221
1312
2
1
332312
322212
312111
2
00
00
00
00
00
001
d Sinr d r dr
d Sinr
rd
dr
d d d drd
d d d drd
dr d dr d dr
Sinr
r
d d d d d
d d d d d
d d d d d
g g g
g g g
g g g
ds
(2.112)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
27/96
23
Panjang lintasan incremental untuk system koordinat secara umum dapat ditulis sebagai
berikut :
232
2
2
1
2 d d d ds (2.113)
Berdasarkan hal ini, dapat diambil kesimpulan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.13sebagai berikut :
Tabel 2.13. Variabel posisi dan komponen proyeksi panjang inkremental pada berbagaisistem koordinat
Sistem
koordinatVariabel posisi
Kuadrat panjang lintasan
inkemental
Komponen proyeksi
panjang lintasaninkremental
Umum 1 2 3 2322212 d d d ds 1 d 2 d 3 d
Cartesian x y z 2222 dz dydxds dx dy dz
Silinder r θ z 22222 dz d r dr ds dr rd θ dz
Bola r θ ω
222
2222
d Sinr
d r dr ds
dr rd θ d rSin
d. Volume inkremental dan luasan inkrementalVolume inkremental (dinyatakan sebagai dV ) merupakan besaran skalar yang
menyatakan volume dari suatu elemen volume inkremental. Secara umum volumeinkremental dinyatakan sebagai :
321 d d d dV (2.114)
Sementara itu, luasan inkremental adalah vektor luasan yang tegak lurus terhadap statu
arah yang ditentukan. Secara umum pada ruang 3D, untuk arah j, maka komponen vektorluasan untuk arah tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
l k j d d dA (2.115)
Dalam hal ini indeks k dan indeks l menyatakan arah lainnya yang tegak lurusdengan arah j.
Tabel 2.14 menunjukkan volume inkremental dan komponen luasan inkremental
untuk sistem koordinat Cartesian, Silinder dan Bola.
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
28/96
24
Tabel 2.14. Panjang inkremental, luasan inkremental dan volume inkremental pada berbagai sistem koordinat
Sistem
koordinat
Variabel
posisi
Panjang
inkremental
Luasan inkremental Volume inkremental
Umum
1 1 d 321 d d dA
321 d d d dV 2 2 d 312 d d dA
3 3 d 213 d d dA
Cartesian
x dx dydz dA x
dV = dxdydz y dy dxdz dA y
z dz dxdydA z
Silinder
r dr dz rd dAr
dV = rdrdθdz θ rdθ drdz dA
z dz rdrd dAr
Bola
r dr d d Sinr dAr 2
d drd Sinr dV 2 θ rdθ drd rSindA
ω rSin(θ )dω rdrd dA
e. Perpindahan inkremental dan transformasi vektor satuanPerpindahan inkremental merupakan suatu vektor perpindahan (translasi) yang
menempuh jarak sejauh panjang lintasan inkemental pada suatu arah tertentu. Dengan
demikian :
dsil d
(2.116)
Dalam hal ini,
i adalah vektor satuan.Pada sistem koordinat Cartesian, perpindahan inkremental dirumuskan sebagai
berikut :
dz idyidxil d z y x
(2.117)
Dalam hal ini xi , yi dan z i masing-masing adalah komponen proyeksi vector satuan ke
arah sumbu x, sumbu y dan sumbu z .
Pada sistem koordinat 3D lainnya, perpindahan inkremental dirumuskan sebagai berikut :
332211 d id id il d
(2.118)
Dalam hal ini 1i , 2i dan 3i masing-masing adalah komponen proyeksi vector satuan ke
arah sumbu 1 , sumbu 2 dan sumbu 3 . Hubungan diferensiasi inkremental antara sistem
koordinat Cartesian dengan sistem koordinat lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Jika hubungan yang terdapat pada Tabel 2.10 tersebut disubstitusikan ke persamaan(2.117), maka :
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
29/96
25
3
3
2
2
1
1
3
3
2
2
1
1
3
3
2
2
1
1
d z
d z
d z
i
d y
d y
d y
id x
d x
d x
il d
z
y x
(2.119)
Selanjutnya persamaan (2.119) dapat ditulis menjadi :
3
333
2
222
1
111
d z
i y
i x
i
d z
i y
i x
id z
i y
i x
il d
z y x
z y x z y x
(2.120)
Dengan membandingkan persamaan (2.120) dan persamaan (2.118), maka dapat
disimpulkan bahwa :
111
1
z
i y
i x
ii z y x (2.121)
222
2
z
i y
i x
ii z y x (2.122)
333
3
z
i y
i x
ii z y x (2.123)
Sementara itu, jika hubungan yang terdapat pada Tabel 2.10 disubstitusikan ke persamaan (2.118), maka diperoleh :
dz z
dy y
dx x
i
dz z
dy y
dx x
idz z
dy y
dx x
il d
333
3
22
1
2
2
111
1
(2.124)
Selanjutnya, pesamaan (73) dapat ditulis menjadi :
dz z
i z
i z
i
dy y
i y
i y
idx x
i x
i x
il d
3
3
2
2
1
1
3
3
2
2
1
1
3
3
2
2
1
1
(2.125)
Dengan membandingkan persamaan (2.125) dengan persamaan (2.117), maka dapatdisimpulkan bahwa :
x
i
x
i
x
ii x
33
22
11
(2.126)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
30/96
26
yi
yi
yii y
33
22
11
(2.127)
z i
z i
z ii
z
3
3
2
2
1
1
(2.128)
Sebagai kesimpulan, transformasi komponen vector satuan antara system koordinat
Cartesian dengan sistem koordinat lainnya ditunjukkan pada Tabel 2.15.
Tabel 2.15. Persamaan transformasi komponen vektor satuan antara sistem koordinat
Cartesian dengan sistem koordinat lainnya
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat lainnya
Dari sistem koordinat lainnya ke sistemkoordinat Cartesian
111
1
z i
yi
xii z y x
222
2
z
i y
i x
ii z y x
333
3
z
i y
i x
ii z y x
x
i
x
i
x
ii x
33
22
11
yi
yi
yii y
33
22
11
z i
z i
z ii z
33
22
11
f. Transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dan system
koordinat SilinderSecara lebih khusus, dengan menggunakan Tabel 2.15, dapat disusun persamaan
dasar transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dengan
system koordinat Silinder sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.16.
Tabel 2.16. Persamaan dasar transformasi komponen vektor satuan antara sistem koordinatCartesian dengan sistem koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke sistem
koordinat Cartesian
r
z i
r
yi
r
xii z y xr
r
z i
r
yi
r
xii z y x
z z i
z yi
z xii z y x z
x
z i
x
r i
x
r ii z r x
y
z i
y
r i
y
r ii
z r y
z z i
z r i
z r ii z r z
Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :
Cos y x
x
y x
x y x
x x
r
2222
22
2
2 (2.129)
Sin y x
y
y x
y y x
x y
r
2222
22
2
2 (2.130)
0 z r (2.131)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
31/96
27
Sinr r
y
r r
y
y x
y
x
y
x y x
yarcTan
x x
11
1
1222222
(2.132)
Cosr r
x
r r
x
y x
x
x x y x
y
arcTan y y
111
1
122222
(2.133)
0 z
(2.134)
0
x
z (2.135)
0 y
z (2.136)
1 z
z (2.137)
Dari persamaan (2.73) hingga persamaan (2.81) dan dari persamaan (2.136) hingga persamaan (2.137), dapat disusun koefisien transfer komponen vektor antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koordinat Silinder yang dapat d ilihat pada Tabel 2.17.
Tabel 2.17. Koefisien transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesian
dengan sistem koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke s istemkoordinat Cartesian
Cosr
x
Sin
r
y
0
r
z Cos
x
r
Sin
r x
1
0
x
z
rSin x
rCos y
0
z Sin
y
r
Cosr y
1
0 y
z
0 z
x 0
z
y 1
z
z 0
z
r 0
z
1
z
z
Selanjutnya nilai koefisien transformasi komponen vektor pada Tabel 2.17
disubstitusikan ke persamaan-persamaan yang terdapat pada Tabel 2.16.
SiniCosiiSiniCosir
z i
r
yi
r
xii y x z y x z y xr
0 (2.136)
CosiSinir
ir
rCosi
r
rSini
r
z i
r
yi
r
xii y x z y x z y x
0
(2.137)
z z y x z y x z iiii z
z i
z
yi
z
xii
100 (2.138)
SiniCosiir
rSiniCosi
x
z i
x
r i
x
r ii r z r z r x
0 (2.139)
CosiSiniir
rCosiSini
y
z i
y
r i
y
r ii r z r z r y
0 (2.140)
z z r z r z iir ii z
z
i z
r
i z
r
ii
100
(2.141)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
32/96
28
Dengan demikian, diperoleh persamaan transformasi vektor satuan antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koorbinat Silinder yang dapat dilihat pada Tabel 2.18
yang tidak lain adalah sama dengan yang terdapat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.18. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dansistem koordinat Silinder
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistemkoordinat Silinder
Dari sistem koordinat Silinder ke sistemkoordinat Cartesian
SiniCosii y xr
CosiSinii y x
)(Cartesian(Silinder) z z ii
SiniCosii r x CosiSinii r y
)Silinder ()Cartesian( z z ii
g. Transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dan system
koordinat BolaDemikian juga, dengan menggunakan Tabel 2.13, dapat disusun persamaan dasar
transformasi komponen vector satuan antara system koordinat Cartesian dengan systemkoordinat Bola sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.19.
Tabel 2.19. Persamaan dasar transformasi komponen vektor satuan antara sistem koordinatCartesian dengan sistem koordinat Bola
Dari sistem koordinat Cartesian ke sistem
koordinat Bola
Dari sistem koordinat Bola ke sistem
koordinat Cartesian
r
z i
r
yi
r
xii z y xr
r
z i
r
yi
r
xii z y x
rSin
z i
rSin
yi
rSin
xii z y x
x
rSini
x
r i
x
r ii r x
y
rSini
y
r i
y
r iir y
z
rSini
z
r i
z
r ii r z
Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :
CosSinr x
z y x x x z y x
z y x x
z y x x x
r
222
21222
21
222222
221
(2.142)
SinSinr
y
z y x
y y z y x
z y x y
z y x y y
r
222
21
222
21
222222
22
1 (2.143)
Cosr z
z y x
z z z y x
z y x z
z y x z z
r
2222
1222
21
222222
22
1 (2.144)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
33/96
29
CosCosr
Sin
CosCosSin
r TanCosSin
r y x
z
r
x
r
y x
z
r
x
y x
x
r
z
y x
x
z y x
z
x y x z
z
y x z
y xarcTan
x x
1
1111
22
1
1
1
22
22222222222
21
22
2
22
22
(2.145)
SinCosr
Sin
CosSinSin
r TanSinSin
r y x
z
r
y
r
y x
z
r
y
y x
y
r
z
y x
y
z y x
z
y y x z
z
y x z
y xarcTan
y y
1
1111
22
1
1
1
22
22222222222
21
22
2
22
22
(2.146)
Sinr r
y x
r
r
y x
z y x
y x y x
z z y x
z
y x z
z
y x z
y xarcTan
z z
11
1
1
1
1
22
2
22
222
22
22
2222
2
22
2
2
22
22
(2.147)
Sin
Sin
r Sinr
SinrSin
y x
y
x
y
x
y x
yarcTan
x x
1
1
122222
2
2
(2.148)
Sin
Cos
r Sinr
CosrSin
y x
x
x
x
y x
yarcTan
y y
11
1
12222
2
2
(2.149)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
34/96
30
0
x
yarcTan
z z
(2.150)
Dari persamaan (2.93) hingga persamaan (2.101) dan dari persamaan (2.142)hingga persamaan (2.150), dapat disusun koefisien transfer komponen vektor antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koordinat Bola. Persamaan transfer tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2.20.
Tabel 2.20. Koefisien transformasi komponen vektor antara sistem koordinat Cartesiandengan sistem koordinat Bola
Dari sistemkoordinat
Cartesian ke sistemkoordinat Bola
CosSinr
x
SinSinr
y
Cosr
z
CosrCos x
SinrCos y
rSin z
SinrSin x
CosrSin y
0
z
Dari sistemkoordinat Bola kesistem koordinat
Cartesian
CosSin x
r
CosCosr x
1
Sin
Sin
r x
1
SinSin y
r
SinCosr y
1
Sin
Cos
r y
1
Cos z
r
Sinr z
1
0 z
Selanjutnya nilai koefisien transformasi komponen vektor pada Tabel 2.20disubstitusikan ke persamaan-persamaan yang terdapat pada Tabel 2.19.
CosiSinSiniCosSinir
z i
r
yi
r
xii z y x z y xr
(2.151)
SiniSinCosiCosCosi
r
rSini
r
SinrCosi
r
CosrCosi
r
z i
r
yi
r
xii
z y x
z y x z y x
(2.152)
CosiSinirSin
irSin
CosrSini
rSin
SinrSini
rSin
z i
rSin
yi
rSin
xii
y x z y x
z y x
0 (2.153)
SiniCosCosiCosSini
Sin
Sin
r rSini
r
CosrCosiCosSini
x
rSini
x
r i
x
r ii
r
r
r x
1 (2.154)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
35/96
31
CosiSinSiniSinSini
Sin
Cos
r rSinir
SinrSin
iSinSini
y
rSini
y
r i
y
r ii
r
r
r y
1
(2.155)
SiniCosi
r iSinr
r iCosi z
rSini
z
r i
z
r ii
r
r r z
01
(2.156)
Dengan demikian, diperoleh persamaan transformasi vektor satuan antara sistemkoordinat Cartesian dengan sistem koorbinat Bola yang dapat dilihat pada Tabel 2.21 yangtidak lain adalah sama dengan yang terdapat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.21. Persamaan transformasi vektor satuan antara sistem koordinat Cartesian dan
sistem koordinat Bola
Dari sistem koordinat Cartesian kesistem koordinat Bola
CosiSinSiniCosSinii z y xr
SiniSinCosiCosCosii z y x
CosiSinii y x
Dari sistem koordinat Bola kesistem koordinat Cartesian
SiniCosCosiCosSinii r x CosiSinCosiSinSinii r y
SiniCosii r z
E. NOTASI ATAU PENULISAN TENSOR DAN TRANSFORMASI KOORDINATKOMPONEN TENSOR
1. Notasi atau penulisan tensorDalam sistem koordinat Cartesian, notasi tersebut adalah :
zz zz yz yz xz xz zy zy yy yy xy xy zx zx yx yx xx xx iiiiiiiii
(2.157)
Di mana i adalah tensor satuan dan adalah komponen tensor
. Huruf belakang pada indeks arah menyatakan arah pertama sedangkan huruf depan pada indeks arahmenyatakan arah kedua.
Dengan demikian yxi adalah tensor satuan ke arah sumbu x sebagai arah pertama
dan ke arah sumbu y sebagai arah kedua. Demikian juga yx adalah komponen tensor ke
arah sumbu x sebagai arah pertama dan ke arah sumbu y sebagai arah kedua. Pengertian ini
berlaku untuk arah lainnya.Dalam sistem koordinat silinder, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :
zz zz z z rz rz z z r r zr zr r r rr rr iiiiiiiii
(2.158)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
36/96
32
Dalam sistem koordinat bola, vektor dalam notasi vektor satuan adalah :
iiiiiiiii r r r r r r r r rr rr
(2.159)
Di samping notasi tensor satuan, tensor dapat ditulis dalam notasi matrik. Pada
sistem koordinat Cartesian, notas i matrik untuk suatu tensor adalah :
zz yz xz
zy yy xy
zx yx xx
(2.160)
Pada sistem koordinat Silinder, notasi matrik untuk suatu tensor adalah :
zz z rz
z r
zr r rr
(2.161)
Pada sistem koordinat Silinder, notasi matrik untuk suatu tensor adalah :
r
r
r r rr
(2.162)
Pada notasi matrik, arah mendatar (horizontal) menunjukkan arah pertamasedangkan arah vertikal menunjukkan arah kedua
2. Operasi Transpose
Operasi transpose adalah operasi menukar arah tensor, yaitu menjadikan arah pertama sebagai arah kedua dan sebaliknya. Operasi transpose ditulis dengan notasisuperscript T .
Operasi transpose dalam sistem koordinat Cartes ian adalah :
zz zy xz
yz yy yx
xz xy xx
T
zz yz xz
zy yy xy
zx yx xxT
(2.163)
Operasi transpose dalam sistem koordinat Silinder adalah :
zz z zr
z r
rz r rr
T
zz z rz
z r
zr r rr T
(2.164)
Operasi transpose dalam sistem koordinat Bola adalah :
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
37/96
33
r
r
r r rr
T
r
r
r r rr T
(2.165)
3. Tensor SimetrisSuatu tensor merupakan tensor simetris jika nilai tensor tersebut tidak mengalami
perubahan ketika dilakukan operasi transpose. Dengan demikian dalam suatu sistem
koordinat Cartesian suatu tensor akan menjadi tensor simetris jika :
;;; yz zy xz zx xy yx (2.166)
Dalam suatu sistem koordinat Silinder suatu tensor akan menjadi tensor simetris jika :
;;; z z rz zr r r (2.167)
Dalam suatu sistem koordinat Silinder suatu tensor akan menjadi tensor simetris jika :
;;; r r r r (2.168)
4. Transformasi komponen tensor antara sistem koordinat Cartesian dan sistemkoordinat Silinder
Transformasi dilakukan dengan menerapkan persamaan transformasi komponenvektor antara sistem koordinat Cartesian dan sistem koordinat Silinder secara berturutan.
Hal ini dilakukan sebagai berikut :
Untuk xx
22 SinSinCosCos
SinSinCosCosSinCos
SinCos
r r rr
r r rr
xrx xx
Sehingga diperoleh :
22
SinSinCosCos r r rr xx (2.169)
Untuk yx
22CosSinSinCos
CosSinCosSinSinCos
CosSin
r r rr
r r rr
xrx yx
Sehingga diperoleh :
22
CosSinSinCos r r rr yx (2.170)
Untuk zx
SinCos z zr zx (2.171)
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
38/96
34
Untuk xy
22SinCosSinCos
SinCosSinCosCosSin
SinCos
r r rr
r r rr
yry xy
Sehingga diperoleh :
22
SinCosSinCos r r rr xy (2.172)
Untuk yy
22
CosSinCosSin
CosCosSinSinCosSin
CosSin
r r rr
r r rr
yry yy
Sehingga diperoleh :
22
CosSinCosSin r r rr yy (2.173)
Untuk zy
CosSin z zr zy (2.174)
Untuk xz
SinCos z rz xz (2.175)
Untuk yz
CosSin z rz yz (2.176)
Untuk zz
zz zz (2.177)
Persamaan (2.169) hingga persamaan (2.177) merupakan persamaan transformasikomponen tensor dari sistem koordinat Silinder ke sistem koordinat Cartesian.
Selanjutnya, dilakukan pula evaluasi sebagai berikut :
Untuk rr
22SinSinCosCos
SinSinCosCosSinCos
SinCos
yy yx xy xx
yy yx xy xx
yr xr rr
Sehingga diperoleh :
22 SinSinCosCos yy yx xy xxrr (2.178)
Untuk r
8/18/2019 Vektor Dan Tensor by
39/96
35
22CosSinSinCos
CosSinCosSinSinCos
CosSin
yx xy yy xx
yy yx xy xx
yr xr r
Sehingga diperoleh :
22 CosSinSinCos yx xy yy xxr (2.179)
Untuk zr
SinCos zy zx zr (2.180)
Untuk r
22SinCosSinCos
SinCosSinCosCosSin
SinCos
yx xy yy xx
yy yx xy xx
y xr
Sehingga diperoleh :
22 SinCosSinCos yx xy yy xxr (2.181)
Untuk
22CosSinCosSin
CosCosSinSinCosSin
CosSin
yy yx xy xx
yy yx xy xx
y x