+ All Categories
Home > Documents > ELKA Modul 3 2016

ELKA Modul 3 2016

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: ilhamfikry
View: 218 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 8

Transcript
  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    1/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 1

    MODUL IIIPRATEGANGAN MOSFET DAN PENGUAT SINYAL KECIL

    I. TUJUAN PRAKTIKUM

    1.  Mampu mengetahui dan mempelajari karakteristik transistor MOSFET.

    2.  Mampu mengkonfigurasikan MOSFET sebagai penguat sinyal kecil AC.

    3.  Menentukan respon frekuensi dan jenis filter.

    4. 

    Mengaplikasikan MOSFET sebagai saklar

    II. KOMPONEN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

    1. Satu unit osciloscope dengan 2 channel input

    2. Dua unit DC power supply  

    3. Multimeter digital

    4. Satu unit Function Generator  

    5. Kabel jumper

    6. Kit Praktikum

    7. Komponen

    - Transistor MOSFET ENHANCEMENT-MODE IRF 744N

    - Resistor 100 kΩ, 330 Ω, 1M Ω dan 2k2 Ω

    - Kapasitor 10nF dan 10μF

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    2/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 2

    III. DASAR TEORI

    PENGERTIAN FET

    Field Effect Transistor (FET) adalah piranti tiga terminal seperti BJT. Istilah  field

    efect (efek medan listrik) sendiri berasal dari prinsip kerja transistor ini yang

    berkenaan dengan lapisan deplesi (depletion layer ). Lapisan ini terbentuk antara

    semikonduktor tipe n dan tipe p, karena bergabungnya elektron dan hole di sekitar

    daerah perbatasan.

    Sama seperti medan listrik, lapisan deplesi ini bisa membesar atau mengecil

    tergantung dari tegangan antara gate dengan source.

    Meskipun BJT dan FET sama-sama transistor, kedua transistor ini memiliki

    perbedaan-perbedaan, yaitu :

    BJT FET

    Arus listrik dikontrol oleh arus Arus listrik dikontrol oleh tegangan

    Bipolar Unipolar

    Impedansi input kecil Impedansi input besar

    Collector, Base, Emitor Drain, Gate, Source

    Untuk dapat lebih memahami, perhatikan gambar berikut : 

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    3/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 3

    Pada gambar 3.1 (a) (BJT), nilai Ic (arus collector) bergantung pada nilai dari Ib (arus

    basis), sedangkan pada gambar (b) (FET), ID (arus drain) nilainya bergantung pada

    tegangan VGS.

    Transistor FET bekerja berdasarkan efek medan elektrik yang dihasilkan oleh tegangan

    yang diberikan pada kedua ujung terminalnya. Pada transistor ini, arus yang muncul pada

    kaki Drain dihasilkan oleh tegangan antara Gate dan Source. Jadi, dapat dikatakan bahwa

    FET adalah t ransistor yang berfungsi sebagai “konverter” tegangan ke arus. 

    Karakteristik FET dibandingkan BJT :1.  Operasinya tergantung pada aliran pembawa mayoritas saja.

    2.  Ukurannya kecil (yang terdapat di dalam IC).

    3.  Impedansi input tinggi (ratusan Mega Watt).

    4.  Stabil terhadap temperature.

    JFET dan MOSFET

    Ada dua jenis transistor FET yaitu JFET ( Junction FET ) dan MOSFET (Metal-oxide Semiconductor FET ). Kedua jenis transistor tersebut sebenarnya memiliki karakteristik

    umum yang serupa, namum tetap ada perbedaan yang mendasar pada struktur dan

    karakteristiknya. Transistor yang akan digunakan pada praktikum kali ini adalah transistor

    MOSFET.

    1. 

    JFET 

    Junction FET terdiri atas 2 jenis, yaitu JFET kanal n dan JFET kanal p. Kanal n dibuat dari

    bahan semikonduktor tipe n dan kanal p dibuat dari semikonduktor tipe p. Ujung atas

    dinamakan Drain dan ujung bawah dinamakan

    Source. Pada kedua sisi kiri dan kanan terdapat

    implant semikonduktor yang berbeda tipe.

    Terminal kedua sisi implant ini terhubung satu

    dengan lainnya secara internal dan dinamakan

    Gate. Gambar di samping menggambarkan

    struktur JFET kanal n dan JFET kanal p.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    4/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 4

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

    istilah field effect transistor berasal dari prinsip

    kerja transistor yang berkaitan dengan lapisan

    deplesi. Pada gambar di atas, lapisan deplesi

    ditunjukkan dengan warna kuning di sisi kiri dan

    kanan. Pada skema rangkaian elektronika, JFET

    disimbolkan seperti pada gambar di atas.

    a. 

     JFET kanal-n

    Salah satu jenis JFET adalah JFET

    kanal-n. Prinsip kerja JFET dapat

    ditinjau dari transistor JFET kanal-n.

    Drain dan Source transistor ini dibuat

    dengan semi-konduktor tipe n dan Gate

    dengan tipe p. Gambar di samping

    menunjukkan bagaimana tran-sistor ini

    diberi tegangan. Tegangan antara gate

    dan source adalah tegangan reverse bias atau disebut bias negatif. Tegangan bias negatif

    berarti tegangan gate lebih negatif terhadap source. Pada transistor ini, kedua gate

    terhubung satu dengan lainnya.

    Elektron yang mengalir dari source menuju drain harus melewati lapisan deplesi. Di

    sini lapisan deplesi berfungsi seperti keran air. Banyaknya elektron yang mengalir darisource menuju drain tergantung dari ketebalan lapisan deplesi. Lapisan deplesi bisa

    menyempit, melebar atau membuka tergantung dari tegangan gate terhadap source.

    Jika gate semakin negatif terhadap source, maka lapisan deplesi akan semakin

    menebal. Lapisan deplesi bisa saja menutup seluruh kanal transistor bahkan dapat

    menyentuh drain dan source. Pada kondisi ini, arus drain yang muncul akan sangat kecil,

    atau bahkan tidak ada arus yang muncul sama sekali. Jadi jika tegangan gate semakin

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    5/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 5

    negatif terhadap source maka semakin kecil arus yang bisa melewati kanal drain dan

    source.

    Jika gate lebih positif dari source maka daerah deplesi akan semakin menyempit,

    sehingga arus drain akan selalu muncul tanpa dapat dikontrol oleh tegangan GS.

    Jika pada sisi G-S tidak diberi bias (VGS = 0),

    ternyata lapisan deplesi mengecil hingga muncul celah

    sempit. Arus elektron akan mengalir melalui celah

    sempit ini dan terjadilah konduksi Drain dan Source.

    Arus yang terjadi pada keadaan ini merupakan arus

    maksimum yang dapat mengalir berapapun tegangan

    drain terhadap source. Hal ini karena celah lapisan

    deplesi sudah maksimum tidak bisa lebih lebar lagi.

    Tegangan gate tidak bisa dinaikkan menjadi positif,

    karena kalau nilainya positif maka gate-source tidak

    lain hanya sebagai dioda.

    Karena tegangan bias yang

    negatif, maka arus gate yang

    disebut IG akan sangat kecil sekali.

    Dengan nilai arus yang sangat

    kecil, resistansi input (input

    impedance) gate akan sangatbesar. Impedansi in-put transistor

    FET umum-nya bisa mencapai

    satuan MOhm. Dari prinsip kerja

    JFET, dapat disimpulkan seperti

    pada gambar kurva karakteristik di atas :

    Nilai ID= 0 mA saat nilai VGS = VP, dengan nilai VP pada JFET kanal-n adalah negatif dan

    nilai VP pada JFET kanal-p adalah positif.

    Gambar 3.5 Lapisan deplesi pada saat tegangan

    gate-source = 0 volt

    Gambar 3.6 kurva karakteristik JFET n-channel dengan IDSS = 8 mA dan Vp = -4

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    6/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 6

    b. JFET kanal-p

    Transistor JFET kanal-p memiliki prinsip yang sama dengan JFET kanal-n, hanya saja

    sisi Drain dan Source dibuat dengan semikonduktor tipe p, dan Gate dari semikonduktor

    tipe n. Dengan demikian polaritas tegangan dan arah arus berlawanan jika dibandingkan

    dengan transistor JFET kanal-n.

    1. 

    MOSFET

    Sebenarnya MOSFET (Metal-oxide semiconductor FET) memiliki kemiripan dengan

    JFET, yaitu memiliki kaki drain, sorce dan gate. Namun perbedaannya gate terisolasi oleh

    suatu bahan oksida. Gate tersebut terbuat dari bahan metal seperti aluminium. Oleh

    karena itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. Karena gate yang terisolasi, transistor

    ini disebut juga IGFET yaitu Insulated Gate FET.

    Ada dua jenis MOSFET, yaitu depletion-mode dan enhancement-mode. Jenis MOSFET

    yang kedua adalah komponen utama dari gerbang logika dalam bentuk IC (integrated

    circuit ), µC (micro controller ) dan uP (micro processor ) yang merupakan komponen utama

    dari komputer modern saat ini. Kedua jenis MOSFET tersebut juga memiliki 2 jenis, yaitu

    jenis MOSFET tipe n dan MOSFET tipe p. Transistor MOSFET dalam berbagai referensi

    disingkat dengan nama transistor MOS. Dua jenis tipe n atau p dibedakan dengan nama

    NMOS dan PMOS. Simbol untuk menggambarkan MOS tipe depletion-mode dibedakan

    dengan tipe enhancement-mode. Perbedaan symbol tersebut dapat terlihat pada gambar di

    bawah ini:

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    7/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 7

    a.  MOSFET Depletion-mode

    MOSFET jenis depletion mempunyai struktur yang mirip dengan jenis ‘enchancement’

    dengan satu perbedaan utama yaitu MOSFET jenis depletion mempunyai kanal yang secara

    fisik dibuat pada substrate, Jadi tidak perlu menginduksi kanal, artinya tanpa ada Vgs, arus

    Id akan mengalir jika ada Vds. Pada gambar dibawah ini, terlihat struktur dari transistor

    depletion mode. Pada sebuah kanal semikonduktor tipe n terdapat semikonduktor tipe p

    dengan menyisakan sedikit celah. Hal tersebut bertujuan agar elektron mengalir dari

    source menuju drain melalui celah sempit tersebut. Gate terbuat dari metal (seperti

    aluminium) dan terisolasi oleh bahan oksida tipis SiO2 (kaca).

    Semikonduktor tipe p pada transistor ini

    disebut subtrat p dan biasanya dihubung

    singkat dengan source. Seperti pada

    transistor JFET, lapisan deplesi akan

    muncul saat VGS = 0. Dengan menghubung

    singkat subtrat p dengan source

    diharapkan ketebalan lapisan deplesi yang

    terbentuk antara subtract dengan kanal

    adalah maksimum. Sehingga ketebalan

    lapisan deplesi selanjutnya hanya akan ditentukan oleh tegangan gate terhadap source.

    Pada gambar,lapisan deplesi yang dimaksud ditunjukkan pada daerah yang berwarna

    kuning.

    Saat tegangan gate terhadap source semakin negatif, arus drain yang bisa mengalir

    akan semakin kecil, bahkan bisa jadi tidak ada arus yang mengalir sama sekali. Hal ini

    disebabkan karena lapisan deplesi telah menutup kanal. Saat tegangan gate dinaikkan sama

    dengan tegangan source, arus akan mengalir. Karena lapisan deplesi mulai membuka.

    Karena gate yang terisolasi, tegangan kerja VGS boleh positif . Jika VGS semakin positif, arus

    elektron yang mengalir dapat semakin besar. Hal inilah yang merupakan perbedaan antara

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    8/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 8

    JFET dengan MOSFET depletion-mode, transistor MOSFET depletion-mode  bisa bekerja

    sampai tegangan gate positif. Kedalaman kanal dan konduk-tivitasnya dapat dikendalikan

    oleh VGS  . Jika VGS positif, kanal akan semakin kuat dengan menarik elektron lebih banyak,

    jika VGS negatif, kanal akan semakin dangkal dan konduktivitasnya menurun. Tegangan VGS 

    negatif mengurangi (deplete) pembawa muatan pada kanal dan mode ini disebut ‘depletion

    mode’. Semakin negatif VGS, semakin berkurang pembawa muatan pada kanal, sehingga

    mencapai harga dimana kanal kehabisan semua pembawa muatannya dan iD sama dengan

    nol walaupun VDS tetap ada. Harga ini adalah harga tegangan ambang untuk MOSFET

    kanal–n jenis deplesi.

    Kurva drain MOSFET depletion mode 

    Analisa kurva drain dilakukan dengan mencoba beberapa tegangan gate VGS konstan,

    lalu dibuat grafik hubungan antara arus drain ID terhadap tegangan VDS.

    Dari kurva ini terlihat jelas

    bahwa transistor MOS-FET depletion-

    mode  dapat bekerja (ON) mulai dari

    tegangan VGS  negatif sampai positif.

    Terdapat dua daerah kerja, yang

    pertama adalah daerah aktif/ohmic.

    Jika tegangan VGS  tetap dan VDS terus

    dinaikkan, transistor selanjutnyaakan berada pada daerah saturasi.

    Jika keadaan ini tercapai, arus IDS  adalah konstan. Tentu saja ada tegangan VGS(max), yang

    diperbolehkan. Karena jika lebih dari tegangan ini akan dapat merusak isolasi gate yang

    tipis atau akan merusak transistor itu sendiri.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    9/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 9

    b.  MOSFET Enhancement-mode

    Jenis transistor MOSFET yang kedua adalah MOSFET enhancement-mode. Transistor ini

    dapat dikatakan merupakan evolusi dari MOSFET depletion mode. Gate terbuat dari metal

    aluminium dan terisolasi oleh lapisan SiO2 sama seperti transistor MOSFET depletion-

    mode. Perbedaan  struktur yang mendasar adalah, subtrat pada transistor MOSFET

    enhancement-mode dibuat sampai menyentuh gate, seperti terlihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar di samping me-nunjukkan struktur transistor

    MOSFET enhancementmode kanal n.

    Jika tegangan gate VGS dibuat negatif,

    arus elektron tidak dapat

    mengalir. Juga ketika VGS=0 ternyata

    arus belum juga bisa mengalir,

    karena tidak ada la-pisan deplesi maupun celah yang bisa dialiri

    elektron. Satu-satunya jalan adalah

    dengan memberi tegangan VGS  positif . Karena subtract terhubung dengan source, maka

    jika tegangan gate positif berarti tegangan gate terhadap subtrat juga positif. Tegangan

    positif ini akan menyebabkan elektron ter-tarik  ke arah subtrat. Elektron-elektron akan

    bergabung dengan hole yang ada pada subtrat p. Karena potensial gate lebih positif, maka

    elektron terlebih dahulu tertarik dan menumpuk di sisi subtrat yang berbatasan dengangate. Elektron akan terus menumpuk dan tidak dapat mengalir menuju gate karena

    terisolasi oleh bahan insulator SiO2 (kaca).

    Jika tegangan gate cukup positif, maka tumpukan elektron akan menyebabkan

    terbentuknya semacam lapisan n yang negatif  dan seketika itulah arus drain dan source

    dapat mengalir. Lapisan yang terbentuk ini disebut dengan istilah inversion layer . Kira-

    kira terjemahannya adalah lapisan dengan tipe yang berbalikan. Di sini karena subtratnya

    tipe p, maka lapisan inversion yang terbentuk adalah bermuatan negatif atau tipe n.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    10/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 10

    Tentu ada tegangan minimum dimana lapisan inversion n mulai terbentuk. Tegangan

    minimun ini disebut tegangan threshold VGS(th). Hal inilah yang merupakan perbedaan

    utama prinsip kerja transitor MOSFET enhancement mode dibandingkan dengan JFET. Jika

    pada tegangan VGS = 0 , transistor JFET sudah bekerja atau ON, maka transistor MOSFET

    enhancement-mode masih OFF. Dikatakan bahwa JFET adalah komponen normally ON dan

    MOSFET adalah komponen normally OFF.

    Kurva Drain MOSFET enhancement-mode

    VGS  semua bernilai positif. Garis kurva paling bawah adalah garis kurva dimana

    transistor mulai ON. Tegangan VGS pada garis kurva ini disebut teganganthreshold VGS(th).

    Karena transistor MOSFET umumnya

    digunakan sebagai saklar ( switch),

    parameter yang penting pada transistor

    E-MOSFET adalah resistansi drain-source.

    Biasanya yang tercantum pada datasheet

    adalah resistansi pada saat transistor ON.

    Resistansi ini dinamakan RDS(on). Untuk

    aplikasi  power switching, semakin kecil

    resistansi RDS(on)  maka semakin baik

    transistor tersebut. Karena akan mem-perkecil rugi-rugi disipasi daya dalam bentuk panas.

    Juga penting diketahui parameter arus drain maksimum ID(max) dan disipasi daya

    maksimum PD(max). MOSFET dapat berfungsi sebagai saklar, dengan ketentuan saklar akan

    ON ketika VGS ≥ Vth dan VDD ≥ Vth. Vth  merupakan V threshold dimana MOSFET mulai

    bekerja.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    11/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 11

     Analisa Prategangan MOSFET Enhancement

    Saat melakukan prategangan DC, semua sumber tegangan AC short circuit, sumber arus AC

    open circuit, dan kapasitor open

    circuit. Setelah itu dapat kita buat

    rangkaian pengganti MOSFET

    tersebut. Rumus dasar transistor

    MOSFET antara lain: 

    1.  Feedback Bias

    Pada rangkaian feedback ini konfigurasi yang digunakan adalah common source.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    12/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 12

    2.  Voltage Divider Bias 

     Analisa Sinyal kecil AC pada Penguat MOSFET Enhancement-mode

    Untuk MOSFET enhancement type n maupun type p, rangkaian pengganti untuk sinyal

    kecilnya sama. Yang membedakan adalah arah arusnya. Untuk merubah ke bentuk sinyal

    AC caranya sama seperti BJT,sumber arus DC open circuit, sumber tegangan DC short

    circuit, dan kapasitor short circuit. Gambar di bawah ini adalah rangkaian pengganti untuk

    tipe n.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    13/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 13

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    14/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 14

    IV.LANGKAH PRAKTIKUM 

    PERCOBAAN

    Persiapan Percobaan

    1.  Pastikan derah kerja aman dari bahaya gangguan teknis dan buat kondisi

    senyaman mungkin.

    2.  Pastikan saklar stop contact PLN telah dalam kondisi “ON ” agar semua

    peralatan praktikum yang membutuhkan catuan listrik dari stop contac PLN dapat

    bekerja.

    3.  Nyalakan peralatan yang akan digunakan pada praktikum kali ini dan patuhi

    prosedur penggunaan untuk tiap alat yang dipakai.

     A.  Karakteristik MOSFET

    1. 

    Aplikasikan rangkaian berikut yang terdapat pada KIT praktikum.

    2.  Berikan catuan V1 (dengan DC power supply) dengan nilai 0 Volt.

    3.  Hubungkan titik Id_1 dan Id_2 ke Amperemeter (perhatikan aturan

    penggunaan Multimeter).

    4.  Berikan catuan V2 (dengan DC power supply) dengan rentang: 0 – 6 Volt

    (rentang perubahan= 2 Volt).5.  Catat nilai yang terukur (Id) untuk setiap perubahan nilai V2 pada jurnal praktikum.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    15/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 15

    6.  Setelah selesai, reset nilai V2 menjadi 0 Volt.

    7.  Lepaskan Amperemeter dari titik Id_1 dan Id_2.

    8.  Hubung singkatkan titik Id_1 dan Id_2.

    9.  Hubungkan titik VD dan VS ke Voltmeter (perhatikan aturan penggunaan

    Multimeter).

    10. Berikan catuan V2 (dengan DC power supply) dengan rentang: 0 – 10 Volt (rentang

    perubahan = 2 Volt).

    11. Catat nilai yang terukur (Vds) untuk setiap perubahan nilai V2 pada jurnal

    praktikum.

    12. Ulangi langkah 3 – 11 dengan mengubah nilai V1 (nilai perubahan: 1 Volt, 2 Volt, 3

    Volt, 4 Volt, 5 Volt).

    B.  Aplikasi

    Penguat Sinyal Kecil (Common Source)

    1. 

    Atur Function Generator dengan sinyal masukan sinyal sinusoidal dengan

    tegangan 1 Vpp dengan frekuensi 11 MHz.

    2.  Lakukan kalibrasi osiloskop.

    3.  Perhatikan rangkaian berikut yang terdapat pada KIT praktikum.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    16/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 16

    4.  Hubungkan Vin dengan  function generator dengan ketentuan seperti pada langkah

    1 (perhatikan aturan penggunaan Function Generator ).

    5.  Hubungkan Vin dengan channel  1 Osiloskop

    6.  Hubungkan Vout dengan channel  2 Osiloskop

    7.  Ubahlah frekuensi pada function generator  dari rentang 11 MHz – 15 MHz dengan

    perubahan 1MHz.

    8.  Catat hasil pengamatan pada jurnal praktikum.

    9.  Lakukan Analisis pada jurnal praktikum.

    Inverter

    1.  Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini pada KIT praktikum.

    2.  Hubungkan Vs ke DC power supply  sebesar 5 Volt. 

    3.  Berikan input jika ON = 1 atau OFF = 0 (input ini sebagai saklar). 

    4.  Amati bentuk perubahan yang terjadi pada LED untuk setiap perubahan. 

    5.  Catat hasil pengamatan pada jurnal praktikum. 

    6.  Lakukan Analisis pada jurnal praktikum. 

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    17/18

    Laboratorium Elektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 17

     Switch

    1.  Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini pada KIT praktikum.

    2. 

    Hubungkan Vs ke sumber tegangan DC dengan nilai sebesar 5 Volt.

    3.  Berikan input jika ON = 1 atau OFF = 0 (input ini sebagai saklar).

    4.  Amati bentuk perubahan yang terjadi pada LED untuk setiap perubahan.

    5.  Catat hasil pengamatan pada jurnal praktikum.

    6.  Lakukan Analisis pada jurnal praktikum.

  • 8/19/2019 ELKA Modul 3 2016

    18/18

    LaboratoriumElektronika

    Telkom University

    Modul Praktikum Laboratorium Elektronika  Page 18

    V. REFERENSI

      “ELECTRONIC DEVICES AND CIRCUIT THEORY” fifth edition, Oleh: ROBERTH

    BOYLESTAD, LOUIS NALHELSKY, Prentice Hall International Edition. 

      “ELECTRONIC PRINCIPLES” sixth edition, Oleh: Albert Paul Malvino.

      http://en.wikipedia.org/wiki/MOSFET

      Pustaka dan referensi lainnya. 


Recommended