Date post: | 14-Jan-2017 |
Category: |
Engineering |
Upload: | aminmuhamad |
View: | 146 times |
Download: | 1 times |
KARAKTERISTIKTRANSISTOR
Disusun Oleh:
Nama : Muhamad AminNIM : 1410502069Progdi : S1 Teknik Mesin
Dosen Pembimbing:R. Suryoto Edy Raharjo.,S.T.,M.Eng.
UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG
Daftar IsiSejarah
Transistor...............................................................................................................................
Pengertian Transistor.........................................................................................................................
Kode – Kode Transistor....................................................................................................................
Cara Kerja Transistor........................................................................................................................
Karakteristik Transistor...................................................................................................................
Jenis-jenis Transistor.........................................................................................................................
Cara Menentukan Kaki Transistor..............................................................................................
Pengujian Transistor..........................................................................................................................
Kerusakan – kerusakan yang sering terjadi pada transistor......................................
A. Sejarah TransistorDi pertengahan 1940-an sekelompok ilmuwan yang bekerja di Bell Telephone Labs di Murray Hill, New Jersey, merintis penemuan divais untuk menggantikan teknologi tabung hampa (vacuum tube) saat itu. Tabung hampa menjadi satu-satunya teknologi saat itu untuk menguatkan sinyal atau sebagai saklar dalam elektronika. Masalahnya ialah tabung hampa sangat mahal, mengkonsumsi banyak daya listrik, panas, dan tak-relieable, sehingga perlu perawatan ekstra.
Para ilmuwan tersebut (yang berhasil menemukan transistor pada 1947) ialah John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Bardeen (Ph.D. dalam matematika dan fisika dari Princeton University) merupakan spesialis dalam sifat menghantarkan elektron dari semikonduktor. Brattain (Ph.D., ahli dalam struktur atom zat padat pada permukaan dan fisika zat padat). Shockley (Ph.D., pemimpin riset transistor di Bell Labs).
B. Pengertian TransistorTransistor berasal dari kata transfer resistor. Piranti elektronik jenis ini dikembangkan oleh Berdeen , Schokley dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik Bell Telephone Laboratories. Penamaan ini berdasarkan pada prinsip kerjanya yakni mentransfer atau memindahkan arus. Transistor merupakan komponen aktif dan dibuat dari bahan semi konduktor, yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan Transistor merupakan pengembangan dari Tabung Hampa (Vacuum Tube). Fungsi utama dari sebuah transistor adalah penguat sinyal dan sebagai saklar elektronik, mixer (pencampur) yaitu pencampur sinyal yang ditangkap oleh penala dan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator, yang terdapat pada televisi dan radio fm. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor, Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
C. Kode – Kode Transistor
Sebuah transistor selalu diberikan kode – kode tertentu sesuai dengan pabrik pembuatnya maupun fungsi transistor . Berikut adalah huruf-huruf pengkodean berdasarkan buatan pabrik dari Eropa :
1. Huruf pertama menyatakan bahan semikonduktor yang digunakan untuk membuat transistor.A = GermaniumD = Antimonida IndiumB = SiliconR = Sulfida CadmiumC = Arsenida Gali
2. Huruf kedua menyatakan fungsi penerapannya pada rangkaian elektronika.A = dioda detector, dioda pencampur , dioda kecepatan tinggi.B = dioda kapasitas variableC = transistor frekuensi renadahD = transistor daya frekuensi rendahE = dioda terobosanF = transistor frekuensi radio, bukan dayaG = macam ragam keperluan ( multiperpose )L = transistor daya frekuensi rendahN = kopling fotoP = dioda radiasi seperti dioda foto, transistor fotoQ = generator radiasi seperti LEDR = piranti kemudi dan saklar seperti TRIACS = transistor sakalr daya rendah
T = piranti kemudi dan switching seperti TRIACU = transistor saklar daya tinggiX = dioda penggandaY = penyearah,dioda efisiensi atau penyondol (booster)Z = dioda Zener, pengatur ( regulator )3. Huruf atau angka yang lain menyatakan nomor seri.Untuk transistor buatan Amerika kode yang biasa digunakan adalah :1N , 2N , dlsb. Sedang buatan Jepang menggunakan kode : 2SA , 2SB, 2SC
D. Cara Kerja Transistor
Dapat diilustrasikan sebagai berikut, transistor kita ibaratkan sebagai kran airPada keadaan normal , kolektor dan emitor di sekat oleh katub basis, sehingga arus tidak bisa mengalir, agar bisa mengalir, katub harus dibuka dengan jalan memberi arus basis sehingga dapat mendorong katub. Semakin besar arus basis katub terbuka semakin lebar dan arus dari kolektor yang mengalir ke emitor semakin besar pula.Bila arus basis kecil maka arus kolektor – emitor juga kecil, sehingga basis merupakan pengontrol aliran arus kolektor ke emitor.
E. Karakteristik TransistorTransistor bipolar dan Unipolar memiliki perbedaan karakteristik dari cara kerjanya, Ada kekurangan dan kelebihan dari keduanya.. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel karakteristik transistor dibawah ini:
F.Jenis-jenis Transistor
Transistor adalah salah komponen elektronik yang berperan penting dalam perkembangan teknologi, tanpa transistor komputer tidak mungkin diciptakan, dan tanpa transistor pula mungkin radio masih sebesar meja.Transistor memiliki 3 buah kaki atau pin yaitu: Collector (C), Emitter (E) dan Basis (B). Posisi kaki-kaki ini berbeda antara transistor satu dengan yang lain walaupun ada juga yang sama.Transistor secara umum dibagi menjadi 2 macam yaitu PNP dan NPN
Tansistor NPN
Prinsip kerja dari transistor NPN adalah: arus akan mengalir dari kolektor ke emitor jika basisnya dihubungkan ke ground (negatif). Arus yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor.
Cara Kerja Transistor NPN di Tinjau Dari Aliran Elektron
Agar dapat aktif basis transistor harus diberi arus positif , adanya arus basis mengakibatkan aliran elektron dari emitor ke basis, tetapi karna sumber dari kolektor lebih besar, maka elektron yang mencapai daerah basis justru tertarik ke daerah kolektor sehingga adanya arus basis yang kecil mengakibatkan arus kolektor yang besar.
Tansistor PNP
Prinsip kerja dari transistor PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju ke kolektor jika pada pin basis dihubungkan ke sumber tegangan ( diberi logika 1). Arus yang mengalir ke basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor.
G. Cara Menentukan Kaki TransistorUntuk menentukan kaki – kaki nya perlu melihat data sheet book transistor karena tipenya ribuan dengan bentuk kemasan ratusan jumlahnya, menentukan kaki Basis Emitor Kolektor dari sebuah transistor biasanya digunakan multimeter.Dibawah ini adalah beberapa tips untuk menentukan kaki transistor tanpa menggunakan multimeter, caranya adalah :Kaki kolektor biasanya terhubung dengan badan transistor apabila transistor tersebut dipacking menggunakan metal. Apabila transistor dipacking dengan plastik maka kaki kolektor biasanya terhubung dengan badan transistor yang akan dihubungkan dengan pendingin.Apabila transistor tersebut tidak dihubungkan dengan pendingin, maka sebaiknya dicari dulu kaki basisnya. Kalau sudah ketemu, sekarang kaki basisnya ditengah apa dipinggir? Kalau kaki basisnya ditengah, biasanya kaki kolektor berada pada sebelah kanan. Kalau basisnya dipinggir maka kaki kolektor berada pada sebelah tengah.
H. Pengujian Transistor
Pada dasarnya transistor merupakan dua dioda yang dipertemukan, sehingga cara pengujian transistor hampir sama dengan pengujian dioda. Pengujian transistor dibedakan menjadi dua,yakni jenis NPN danjenis PNP.
Berikut ini diberikan table tentang hasil pengujian transistor yang dinyatakan baik
Langkah – langkah pengujian transistror NPN:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .2. Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm, misal pada posisi X1.3. Tempelkan colok hitam pada kaki Basis ( B ) dan colok merah pada kaki Emiter ( E ) . Apabila jarum penunjuk bergerak maka transistor dinyatakan baik. Selanjutnya memindahkan colok merah pada kaki Kolektor ( C ), apabila jarum penunjuk bergerak maka transistor juga dinyatakan baik. Sedang apabila dalam pengujian transistor jarum penunjuk tidak bergerak maka transistor dinyatakan rusak4. Selanjutnya apabila pengujian dibalik, yakni colok merah pada kaki Basis ( B ), sedang kaki Emiter (E) dan kaki Kolektor ( C ) dihubungkan dengan colok hitam secara bergantian, maka jika jarum penunjuk bergerak, transistor dinyatakan rusak, kemungkinan5. Bocor Kembalikan perlengkapan pengujian pada tempat semula
Langkah – langkah pengujian transistor PNP:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .2. Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm, misal pada posisi X1.3. Menempelkan colok merah pada kaki Basis ( B ) dan colok hitam pada kaki
Emiter ( E ). Bila jarum penunjuk bergerak maka transistor dinyatakan baik.4. Setelah itu memindahkan colok hitam pada kaki Kolektor ( C ). Jika jarum
bergerak maka transistor dinyatakan baik. Jika dalam pengujian meter tidak bergerak sama sekali, maka transistor dinya takan rusak / putus.
5. Kemudian jika pengujian dibalik yakni coclk hitam pada kaki Basis ( B) sedang kaki Emiter ( E ) dan Kolektor (C) dihubungkan dengan colok merah secara bergantian, maka jika jarum bergerak ,transistor dinyatakan rusak. Apabila jarum bergerak menunjukkan nilai ohm yang rendah, maka dapat dipastikan bahwa transistor dalam kondisi bocor.
I. Kerusakan – kerusakan yang sering terjadi pada transistor :
1. Adanya pemutusan hubungan dari rangkaian elektronik.2. Terjadinya konseleting/ hubung singkat antar elektroda transistor.3. Terjadi kebocoran diantara electrode – electrode transistor.
Adapun penyebab terjadinya kerusakan pada sebuah transistor adalah :1. Penangannan yang tidak tepat saat pemasangan pada rangkaian.2. Transistor terlalu panas karena suhunya melebihi batas maksi - Mal
kemampuannya. Bagi transistor dari bahan Germanium suhu maksimal ± 750C sedang transistor Silicon suhu maksimal mencapai ± 1500C.
3. Kesalahan pengukuran.Pemasangan yang salah pada rangkaian
Daftar Pustaka
http://fadelmi.blogspot.co.id/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo_11.html http://bagi-ilmu-elektronika.blogspot.co.id/2015/04/teori-transistor-jenis-
simbol-fungsi-dan-karakteristik.html
TERIMAKASIH
SEKIAN&