Perkembangan NAP OPI
Tahun 2021
Open Parliament Indonesia (OPI)
Open Parliament Indonesia
Open Parliament Indonesia (OPI) adalah
Gerakan mendorong terciptanya Lembaga
Legislatif modern yangrepresentatif, terbuka,
transparan, partisipatif, inklusif dan akuntabel.
Salah satu produk utama dalam OPI adalah
pembentukan Rencana Aksi Nasional (RAN)
Keterbukaan Parlemen Indonesia (OPI) setiap
dua tahun, yang disusun bersama dengan mitra
non parlemen dari Organisasi Masyarakat Sipil
(OMS), Organisasi Internasional (OI) dan NGO.
RAN ini dikumpulkan, dipublikasikan dan akan
dinilai oleh Open Government Partnership. Pada
tahun 2020 DPR RI telah memproduksi RAN OPI
kedua semenjak deklarasi OPI pada tahun 2020.
Open Parliament Indonesia (OPI)
Penyelenggaraan OPI Mendukung DPR
Indonesia
adalah salah
satu negara
pemarakarsa
OGP
RENCANA AKSI RENSTRA DPR RI
OPI RITIK
Dideklarasikan
pada tahun
2018
TRANSPARANSI PARTISIPASI AKUNTABILITAS INOVASI
Laporan
Evaluasi Periset
Independen
Laporan
Pelaksanaan
Tahunan
Open Parliament Indonesia (OPI)
Landasan Hukum Open
Parliament Indonesia
Berdasarkan SK Pembentukan
Tim OPI, Tim ini memiliki tiga
tugas mendasar, yakni:
● Merumuskan kebijakan-kebijakan
DPR RI untuk pelaksanaan OPI
NAP
● Merumuskan inovasi-inovasi
untuk peningkatan transparansi
dan keterlibatan publik di DPR RI
● Mewakili DPR RI dalam interaksi
dan kerja sama internasional
yang terkait isu-isu keterbukaan
informasi publik termasuk dengan
Organisasi Internasional.
Kelembagaan OPI terdiri dari; 1) Tim OPI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR
RI Bidang Politik Keamanaan dan beranggotakan satu Anggota DPR RI masing –
masing dari Sembilan fraksi. 2) Sekretariat OPI yang terdiri dari Unit Kerja dalam
Sekretariat Jenderal.
Open Parliament Indonesia (OPI)
DPR RI melakukan
pendalaman
permasalahan yg
diangkat didalam
rencana kerja
CSO melakukan
pendalaman
permasalahan
Yg diangkat di
dalam NAP
Draft
Proposal
Rencana
Aksi CSO
Draft
Proposal
Rencana Aksi
DPR RI
Kokreasi antara
DPR RI & CSO
menghasilkan
Draft 1 NAP OPI
Launching
Draft 1 NAP
OPI kepada
bagian yang
terkait.
DPR RI & CSO
berdiskusi untuk
menselaraskan dan
menajamkan Draft 1
NAP OPI
Hasil dari
penyelerasan
menghasilkan
Draft 2 NAP
OPI
Proses Penyusunan Rencana Aksi Nasional /
National Action Plan (NAP) OGI
Dilakukan
konsultasi
publik terkait
draft NAP 2
OPI
Setelah
konsultasi
dengan publik,
NAP kemudian
di finalisasi
NAP OPI
Final
diluncurkan
1
2 3 4
KO-KREASI RENCANA AKSI OPI
Pembentukan NAP dilakukan didalam bentuk Ko-Kreasi dimana banyak terdapat diskusi bersama antara
stakeholder berbeda utamanya masyarakat dan DPR RI dalam pembuatan Rencana Aksi Nasional.
Open Parliament Indonesia (OPI)
Siklus National Action Plan (NAP) Open Parliament Indonesia (OPI)
Penyusunan OPI NAPPenyusunan NAP OPI diselenggarakan bersama-sama melalui mekanismeko-kreasi dimana masyarakat dilibatkan dalam menentukan arahkebijakan pelaksanaan praktik keterbukaan parlemen.
Implementasi OPI NAPlmplementasi OPI NAP merupakan mekanisme yang mengatur tugas,pokok dan fungsi DPR RI dan CSO di dalam pelaksanaan dan penerapankomitmen dalam NAP.
Monitoring dan Evaluasi OPI NAPMonitoring dan Evaluasi Open Parliament Indonesia (OPI) National ActionPlan (NAP) dilakukan pada setiap komitmen per tiga bulan. Adapun setiaptahapan Monitoring dan Evaluasi akan disampaikan di dalam MultiStakeholder Forum (MSF) antara DPR RI dan CSO.
Monitoring kelembagaan juga akan dilakukan oleh Sekretariat OPI yangterdiri dari Unit Kerja Sekretariat Jenderal DPR RI dan juga InspektoratUrama (Irtama) Sekretariat Jenderal DPR RI
Garis Besar Komponen Rencana Aksi Nasional (RAN) OPI
Komitmen – Setiap Rencana Aksi Nasional (RAN) memiliki komitmen yang merupakan
semacam perjanjian dari parlemen untuk mendukung nilai-nilai transparansi, partisipasi
public, akuntabilitas, inovasi dan inklusivitas
Milestone –Setiap komitmen akan memiliki beberapa milestone yang merupakan target –
target yang perlu dicapai untuk pemenuhan implementasi komitmen dalam RAN.
Kegiatan Milestone –Masing-masing milestone akan memiliki kegiatan-kegiatan yang
dapat diverifikasi dengan data dukung untuk memastikan ketercapaian komitmen.
Timeline – setiap komitmen dan Milestone didalamnya akan memiliki jangka waktu
tertentu dalam pelaksanaan implementasinya.
Open Parliament Indonesia (OPI)
Pelaporan Open Parliament Indonesia (OPI) Nasional Action Plan (NAP)
Dalam pelaksanaan OPI NAP terdapat dua laporan yang digunakan sebagai penilaian pelaksanaan
1. Pelaporan dan Repositori adalah laporan yang disusun olehSekretariat OPI dengan keterlibatan dan masukan CSO untukmenyajikan sejauh mana capaian komitmen OPI NAP selama periodeimplementasi. Laporan akan dimasukan kedalam repositori melaluiwebpage OPI di. https://www.dpr.go.id/setjen/index/id/Beranda-OPEN-PARLIAMENT dan https://bit.ly/opirepository
2. Self-Assessment Report (SAR) adalah laporan yang ditulis olehSekretariat OPI mengenai penilaian praktik keterbukaan parlementerutama dalam Laporan SAR berisi kemajuan NAP di negara-negarayang ikut berpartisipasi di Open Government Partnership.
1. Independent Reporting Mechanism (IRM) Report atau Pelaporanlndependen adalah sarana utama dimana semua pemangkukepentingan dapat melacak kemajuan inisiatif Open Government dinegara-negara anggota OGP.
Open Parliament Indonesia (OPI)
Komitmen RAN OPI 2020 – 2022
Komitmen 1:
Peningkatan Akses dan
Partisipasi Publik dalam
Proses Legislasi Melalui
SILEG
Komitmen 2:
Akses Publik terhadap
Informasi Digital Parlemen
dalam Format Open Data
Komitmen 3:
Penguatan Sistem
Informasi Anggota
Parlemen "SIGOTA"
Komitmen 4:
Forum Multipihak untuk
Dialog Kebijakan Berkala
Komitmen 5:
Promosi Inovasi
Keterbukaan Parlemen
Komitmen 6:
Melembagakan OPI
Open Parliament Indonesia (OPI)
Struktur Tim Implementasi RAN OPI
Pengarah
Sekretariat JenderalAnggota Tim OPI
Pimpinan Pelaksana Komitmen(Per Komitmen RAN OPI)
Kepala Pusat, Badan dan Biro
Unit Kerja Substansi
Penanggung Jawab
Deputi Persidangan
Unit Kerja Administrasi Unit Kerja Website
Tata Kelola PelaksanaNo. Posisi Peran Tanggung Jawab
1. Anggota Tim OPI Mengarahkan Pimpinan Pelaksana Komitmen dalam
implementasi RAN OPI
Mengawasi perkembangan dan
pelaksanaan RAN OPI
2. Pengarah
Sekretariat Jenderal DPR
RI
Mengarahkan dan membina Pimpinan Pelaksana
Komitmen dalam implementasi RAN OPI
Mengawasi perkembangan dan
pelaksanaan RAN OPI
3. Pembimbing
Deputi Persidangan DPR
RI
Membimbing, memberi arahan, masukan dan
dukungan penuh kepada Pimpinan Pelaksana
Komitmen dalam implementasi RAN
Memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan RAN OPI
4. Pimpinan Pelaksana
Komitmen
Kepala Pusat, Badan dan
Biro DPR RI
• Memimpin implementasi Komitmen
• Memberikan arahan dan dorongan Kepada Unit
kerja
• Menggalang komunikasi, kerjasama, koordinasi,
dan kolaborasi dengan stakeholder Parlemen dan
Non Parlemen yang terkait
• Memonitor pelaksanaan RAN OPI agar sesuai
dengan milestones yang telah dirancang.
• Memastikan RAN OPI
berjalan sesuai dengan
rencana
• Memastikan Unit Kerja dan
stakeholders terkait bekerja
secara efektif dan
memberikan dukungan
secara maksimal.
Tata Kelola PelaksanaNo. Posisi Peran Tanggung Jawab
5. Unit Kerja Substansi Membuat telaah kebijakan dan materi terkait hasil-
hasil kegiatan / studi /assessment /pertemuan
sesuai dengan komitmen
Memastikan pelaksanaan terdokumentasi dan
dilaporkan dalam pertemuan terkait monitoring
evaluasi (monev) RAN OPI
Mengawasi perkembangan
dan pelaksanaan RAN OPI
Memastikan proses
monitoring evaluasi (monev)
RAN OPI berjalan sesuai
dengan periode yang
ditentukan.
6. Unit Kerja Administrasi Mendukung kebutuhan administrasi, dokumentasi
dan laporan terkait kegiatan komitmen RAN OPI
• Bertanggung jawab atas
proses administrasi proyek
perubahan untuk dapat
berjalan secara efisien
7. Unit Kerja Website Mendukung publikasi, implementasi dan
perkembangan komitmen RAN OPI yang
berkaitan dengan Website, teknologi dan data
DPR RI
• Memastikan
perkembangan komitmen
terkait Website, teknologi
dan data DPR RI
Komitmen 1 - P e n i n g k a t a n A k s e s d a n P a r t i s i p a s i
P u b l i k d a l a m P r o s e s L e g i s l a s i M e l a l u iS I L E G
No. Milestone Kegiatan Milestone dengan Penyampaian
yang dapat diverifikasi
Aktor Yang terlibat
Penanggung Jawab Komitmen (PIC)
Mitra CSO
Kepala Pusat Teknologi Informasi (PIC)
Indonesian Parliamentary Center (IPC)
1. Penentuan standar format data dan jenis
dokumen informasi legislasi (Risalah,
Dokumen Legislasi)
Tersedianya standar format data dan dokumen
informasi legislasi (Risalah, Dokumen Legislasi)
• Kepala Badan Keahlian DPR RI
• Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal (Irtama)
DPR RI
• Kepala Pusat Perancangan Undang-undang (PUU)
DPR R
2. Penguatan SDM terkait informasi legislasi
melalui pelatihan dan lokakarya.
Serial workshop dan pelatihan untuk penguatan
SDM terkait informasi legislasi melalui pelatihan
dan lokakarya.
• Kepala Biro Persidangan I (Karosid I) DPR RI
• Kepala Biro Persidangan II ( Karosid II) DPR RI
• Kepala Bagian Sekretariat Badan Legislasi (Baleg)
DPR RI
3. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan SILEG
yang mengatur:
• Prosedur publikasi risalah
• Jenis dan format dokumen
• Ketepatan waktu upload data,
• Monev pengelolaan SILEG
Tersedianya Pedoman Pelaksanaan SILEG
yang mengatur antara lain:
• Prosedur publikasi risalah
• Jenis dan format dokumen
• Ketepatan waktu upload data
• Monev pengelolaan SILEG
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Persidangan I (Karosid I) DPR RI
• Kepala Biro Persidangan II ( Karosid II) DPR RI
• Kepala Bagian Sekretariat Badan Legislasi (Baleg)
DPR RI
4. Pengembangan sistem saluran partisipasi
publik di aplikasi SILEG
Tersedianya kanal partisipasi publik di aplikasi
SILEG
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Persidangan I (Karosid I) DPR RI
• Kepala Biro Persidangan II ( Karosid II) DPR RI
• Kepala Bagian Sekretariat Badan Legislasi (Baleg)
DPR RI
Komitmen 2 - Akses Publik terhadap Informasi Digital Parlemen dalam Format Open DataMilestone Kegiatan Milestone Dengan Penyampaian yang Dapat
Diverifikasi
Aktor Yang terlibat
Penanggung Jawab Komitmen (PIC)
Mitra CSO
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Indonesian Parliamentary Center (IPC)
• Westminster Foundation for Democracy (WFD)
1. Persiapan Infrastruktur Big Data Parlemen Tersedianya Infrastruktur Big Data Parlemen • Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur DPR RI
• Kepala Biro Organisasi dan Perencanaan
• Kepala Bagian Organisasi Tata Laksana (Ortala) DPR RI
2. Pengembangan Pusat Data dan Video
Parlemen/Parliamentary Data and Video
Network/PDVN).
Tersedianya Pusat Data dan Video Parlemen /
Parliamentary Data and Video Network/PDVN).
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI
• Kepala Bagian Televisi dan Radio Parlemen
• Kepala Bagian Media Cetak dan Media Sosial (Metaksos)
DPR R
3. Penyesuaian standar format data dan dokumen
parlemen sesuai standar Open DataTersedianya standar format data dan dokumen parlemen
sesuai standar Open Data
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Persidangan I (Karosid I) DPR RI
• Kepala Bagian Risalah DPR RI
• Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) DPR RI
4. Redesain Website www.dpr.go.id Redesain Website www.dpr.go.id • Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI
5. Panduan tata kelola tentang pelayanan
informasi dan daftar informasi public. Tersedianya panduan tata kelola tentang pelayanan
informasi dan daftar informasi publik
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat
• Kepala Bagian Organisasi Tata Laksana (Ortala) DPR RI
6. Pengembangan Pemodelan Sistem Informasi
Anggaran (Singgar), Sistem Informasi
Pengawasan (Sinwas).
Tersedianya Pemodelan Sistem Informasi Anggaran
(Singgar), Sistem Informasi Manajemen Pengawasan
(Simwas).
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Bagian Organisasi Tata Laksana (Ortala) DPR RI
Komitmen 3 - Penguatan S istem Informasi Anggota Parlemen "S IGOTA"No. Milestone Kegiatan Milestone dengan Penyampaian yang dapat
diverifikasi
Aktor Yang terlibat
Penanggung Jawab Komitmen (PIC)
Mitra CSO
• Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan DPR RI
• Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur DPR RI
• Indonesian Parliamentary Center (IPC)
• Westminster Foundation for Democracy (WFD)
1. Panduan standar informasi dan Publikasi
Anggota DPR dengan konstituen di
antaranya:
Profil Anggota DPR RI
Informasi Reses
Tersedianya Panduan Standar Informasi dan Publikasi
Anggota DPR RI dengan konstituen diantaranya:
• Profil Anggota DPR RI
• Informasi Reses
• Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan DPR RI
• Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur DPR RI
(PIC)
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Bagian Bagian Manajemen Sumber Daya
Manusia Non Aparatur Sipil Negara DPR RI
• Kepala Bagian Administrasi Keanggotaan
Kesekretariatan DPR RI
2. Kanal Sistem Informasi Anggota (terintegrasi
dalam proses redesain website). Tersedianya Kanal Sistem Informasi Anggota (terintegrasi
dalam proses redesain website).
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan DPR RI
• Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur DPR RI
(PIC)
3. Penguatan kapasitas Tenaga Ahli dan Staff
Administrasi Anggota dalam.Series Workshop dan Pelatihan untuk peningkatan kapasitas
staf anggota dalam peningkatan informasi anggota baik di
Dapil dan di DPR RI.
• Kepala Bagian Bagian Manajemen Sumber Daya
Manusia Non Aparatur Sipil Negara DPR RI
• Kepala Bagian Administrasi Keanggotaan
Kesekretariatan DPR RI
4. Peningkatan informasi anggota baik di Dapil
dan di DPR.
• Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur DPR RI
(PIC)
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Bagian Bagian Manajemen Sumber Daya
Komitmen 4 - Forum Multipihak untuk Dialog Kebijakan BerkalaNo. Milestone Kegiatan Milestone dengan Penyampaian yang dapat
diverifikasi
Aktor Yang terlibat
Penanggung Jawab Komitmen (PIC)
Mitra CSO
• Kepala Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat DPR
RI
• Kepala Biro Persidangan I DPR RI
• International Association for Public Participation
(IAP2) Indonesia
1. Penyusunan standar pelaksanaan
forum multipihak
Kategori prioritas tematik
Mekanisme pelaksanaan forum
multipihak
Tersedianya standar pelaksanaan forum multipihak
• Kategori prioritas tematik
• Mekanisme pelaksanaan forum multipihak
• Mekanisme respons terhadap keluhan, aspirasi, dan
permintaan publik
• Kepala Biro Persidangan I DPR RI
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat
• Kepala Pemberitaan Parlemen
• Kepala Bagian Metaksos
• Kepala Bagian Pengaduan Masyarakat DPR RI
• Kepala Bagian Organisasi Tata Laksana (Ortala) DPR RI
• Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan
Pengelolaan Museum DPR RI
• Bagian Administrasi Keanggotaan Kesekretariatan DPR RI
2. Asesmen pengelolaan partisipasi
publikTersedianya asesmen pengelolaan partisipasi publik • Kepala Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat DPR
RI
• Kepala Biro Persidangan I DPR RI
• Kepala Pusat Penelitian
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat
• Kepala Bagian Pengaduan Masyarakat DPR RI
• Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan
Pengelolaan Museum DPR RI
Komitmen 5 - Promosi Inovasi Keterbukaan ParlemenMilestone Kegiatan Milestone dengan Penyampaian yang
dapat diverifikasi
Aktor Yang terlibat
Penanggung Jawab Komitmen (PIC)
Mitra CSO
• Kepala Biro Pemberitaan Parlemen (PIC)
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat DPR RI
• Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)
1. Menyusun panduan penggunaan berbagai aplikasi
dan sistem informasi DPR RI untuk publikTersedianya panduan penggunaan berbagai aplikasi dan
sistem informasi DPR RI untuk publik
• Kepala Biro Persidangan I (Karosid I) DPR RI
• Kepala Pusat Teknologi Informasi
• Kepala Pusat Penelitian DPR RI
• Kepala Bagian Pengaduan Masyarakat DPR RI
2. Pengembangan media kampanye promosi inovasi
keterbukaan parlemen (Iklan cetak, Iklan digital,
Video/animasi, Media sosial)
Tersedianya media kampanye promosi inovasi
keterbukaan parlemen melalui
• Iklan cetak
• Iklan digital
• Video/animasi
• Media sosial.
• Kepala Biro Pemberitaan Parlemen
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat DPR
RI
• Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan
Pengelolaan Museum DPR RI
• Kepala Bagian Televisi dan Radio Parlemen DPR RI
• Kepala Bagian Media Cetak dan Media Sosial
(Metaksos) DPR RI
• Kepala Bagian Penerbitan DPR RI
3. Media engagement and outreach
• Data Journalism Hackaton
• Executive Media Meeting and Visit
• Workshop on Media and Parliament
• Sayembara Inovasi Keterbukaan Parlemen
Pengadaan kegiatan engagement and outreach
• Data Journalism Hackaton
• Executive Media Meeting and Visit
• Workshop on Media and Parliament
• Sayembara Inovasi Keterbukaan Parlemen
• Kepala Biro Pemberitaan Parlemen (PIC)
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat DPR
RI
• Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan
Pengelolaan Museum DPR RI
• Kepala Bagian Televisi dan Radio Parlemen DPR RI
• Kepala Bagian Media Cetak dan Media Sosial
(Metaksos) DPR RI
• Kepala Bagian Penerbitan DPR RI
Komitmen 6 –M e l e m b a g a k a n O P INo. Milestone Kegiatan Milestone dengan Penyampaian yang
dapat diverifikasi
Aktor Yang terlibat
Penanggung Jawab Komitmen (PIC)
Mitra CSO
• Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan DPR RI
• Indonesian Parliamentary Center (IPC)
• Westminster Foundation for Democracy (WFD)
1. Penguatan Kelembagaan Unit Kerja (Tim dan
Sekretariat) OPI dengan penugasan Unit Pendukung
Sekretariat Jenderal sesuai standar OGP
Penguatan Kelembagaan Unit Kerja (Sekretariat) OPI
dengan penugasan Unit Pendukung Sekretariat
Jenderal sesuai standar OGP
• Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI
• Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat
• Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) DPR
RI
• Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan
Pengelolaan Museum DPR RI
2. Penguatan Kerja sama OPI dengan CSO dan
stakeholder luarPenguatan Kerjasama OPI dengan CSO dan
stakeholder luar
• Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi
Internasional (BKSAP) DPR RI
• Kepala Bagian Hukum DPR RI
• Kepala Bagian Sekretariat Wakil Ketua Bidang Politik dan
Keamanan (Korpolkam)
3. Pembangunan repositori OPI Pembangunan repositori OPI • Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan DPR RI
• Kepala Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI
4. Peer Learning Forum(s) Open MPs - Information,
Transparency and AccountabilityPeer Learning Forum(s) Open MPs - Information,
Transparency and Accountability
• Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi
Internasional (BKSAP) DPR RI
• Kepala Bagian Sekretariat Wakil Ketua Bidang Politik dan
Keamanan (Korpolkam)
5. Penyusunan mekanisme tata kelola Tim OPI,
Sekretariat dan Masyarakat Open Parliament
Eksternal
Penyusunan mekanisme tata kelola Tim OPI,
Sekretariat dan Masyarakat Open Parliament
Eksternal
• Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan DPR RI
• Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi
Internasional (BKSAP) DPR RI
6. Studi Kelayakan Layanan Call Center DPR RI
(feasibility study) - jangka dua tahun. Studi Kelayakan Layanan Call Center DPR RI
(feasibility study) - jangka dua tahun.
• Kepala Bagian Gedung dan Instalasi
• Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa
Agenda Penting untuk Peningkatan Ko-Kreasi CSO dan OPI No. Agenda Catatan / Keterangan
1. Membentuk Mekanisme Kerjasama Formal antara CSO dan DPR RI
terkait Open Parliament Indonesai
• Memorandum of Understanding (MoU)
• Perjanjian Kerja Sama (PKS)
• Surat Keputusan (SK) Bersama antara DPR RI dan CSO
yang dilibatkan.
2. Sinkronisasi Program CSO dan RAN OPI Perlu adanya sinkronisasi prioritas program CSO dengan
RAN OPI.
3. Membangun Multi Stakeholder Forum (MSF) OPI Perlu adanya forum formal yang terbuka untuk menjadi
platform komunikasi utama antara CSO dan DPR RI
4. Membangun Co – Creation dan Implementation Plan antara CSO
dan DPR RI terkait RAN OPI
CSO terlibat aktif bukan hanya pada proses penyusunan
rencana aksi namun juga mendukung proses implementasi
dan monitoring serta evaluasi komitmen
5. Pelaporan dan Diseminasi OPI Perlu adanya Kerjasama antara CSO dan DPR RI terkait
Pelaporan RAN OPI dan juga diseminasi kegiatan OPI
Resiko dan Strategi Mitigasi Implementasi RAN OPI 2020 –2022
No. Resiko Strategi Mitigasi
1. Ego-sektoral antar pemangku kepentingan, serta lemahnya
konsistensi pengelolaan komitmen kerja sama dalam jangka
Panjang
Melakukan sosialisasi dan koordinasi secara terstruktur,
terarah, dan berkesinambungan, serta mengatur manajemen
kerja sama secara efektif. Melakukan pengawasan secara
berkala dan terus mendorong Tim Implementasi untuk
menjalankan rencana kerja proyek perubahan
2. Permasalahan political will atau dukungan dan dorongan politik
yang didapatkan.
Melakukan komunikasi intensif dan upaya memperoleh
dukungan terhadap pihak-pihak strategis terkait.
3. Kesiapan dan adaptasi setiap unit kerja yang akan dilibatkan dalam
RAN NAP. Di dalam unit kerja akan mendapatkan beban tambahan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek perubahan.
Melakukan pendekatan dan komunikasi yang lebih intensif
dengan unit-unit terkait. Membentuk tim kerja yang fokus
dalam menjalankan tugas dan kegiatan proyek.
4. Kesiapan dan kesediaan organisasi masyarakat sipil dan organisasi
internasional untuk dilibatkan dalam RAN OPI, mengingat timeline
yang cukup sempit.
Menyusun strategi pendekatan dan melakukan negosiasi
dengan berbagai stakeholder terkait.
5. Situasi pandemik COVID-19 belum berakhir, kebijakan PPKM dan
WFH berdampak pada intensitas pertemuan dan efektivitas
koordinasi.
Melakukan pertemuan dan koordinasi rutin secara virtual.
Menyusun jadwal pelaksanaan proyek secara ketat agar tidak
terjadi keterlambatan waktu penyelesaian.
Timeline Kegiatan Monev RAN OPI dan Kegiatan OPI 2021
No. Kegiatan Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Sosialisasi dan Pembentukan Tim Implementasi
2. Penyusunan Kerjasama antara Unit Kerja Setjen
DPR RI dan Mitra Non Parlemen terkait RAN OPI
3. Konsinyering Monev Komitmen 1 – 6 RAN OPI
4. Multi Stakeholder Forum antara Kerja Setjen DPR
RI dan Mitra Non Parlemen terkait RAN OPI
5. Pertemuan Anggota terkait
1. Implementasi RAN OPI
2. Kerjasama Mitra Non Parlemen dan Media
6. Kunjungan Daerah
7. OGP 2021 Summit Korea Selatan
Monev dan Showcasing
Komitmen
Tabel Monev
Open Parliament Indonesia (OPI)
Komitmen 1Implementasi Pencapaian Milestone
25
Badan Penanggung Jawab:
Sekjen DPR RI
(a) Sekretaris Jenderal,
(b) Kepala Badan Keahlian
(c) Deputi Persidangan
(d) Karo Pimpinan.
(e) Karo Pemberitaan
Parlemen.
(f) Karo Persidangan I.
(g) Karo Persidangan II.
(h) Kapusdatin
CSO Mitra:
(i) Indonesia Parliamentary
Center (IPC)
Sasaran Akhir• Meningkatkan kuantitas dan kecepatan
data dan informasi proses legislasi
yang sedang berjalan.
• Meningkatkan partisipasi publik dalam
proses legislasi.
PROGRES IMPLEMENTASI
No Timeline Milestone Capaian
1.
November
2018 - Mei
2019
Adanya assessment dan policy paper tentang
manajemen data dan manajemen record sidang
(lapsing, catatan rapat, dan risalah).
2.January 2019
- August 2020
Bertambahnya jumlah tenaga fungsional
transkriptor dan fungsional arsiparis pada setiap
AKD, untuk meningkatkan uplai informasi dan data
legislasi.
3.
May 2019 -
September
2019
Terpublikasikannya lapsing dan risalah persidangan
legislasi DPR secara lebih cepat, akurat, dan
periodik pada 3 Komisi sebagai pilot project
4.
May 2019 -
September
2019
Aplikasi khusus untuk legislasi atau Sistem
Informasi Legislasi (Sileg) yang up date dan user
friendly.
5.January 2019
- August 2020
Tersedianya kanal partisipasi publik pada aplikasi
Sileg. Publik dapat mengakses dan
menyampaikan masukan dan aspirasi terhadap
Sileg melalui shoutbox interaktif dan juga email.
Dalam jangka panjang, publik dapat
menyampaikan masukan dan aspirasi melalui
website khusus terkait Sileg.
6. January 2019
- August 2020
Tersedianya Prosedur Operasional Standar
(Standard Operational Procedure/SOP) dalam
pengelolaan data dan informasi Sileg.
Tercapai
Dalam Proses
Belum Dilaksanakan
Keterangan:
Kendala
• Milestone 1: Kurangnya
referensi Milestone 2: Perisalah
legislatif, dan asissten perisalah
legislatif/ P3K & PNS tambahan
• Milestone 3 – 5 : akan
didiskusikan bersama dengan
pengembangan aplikasi SILEG
Open Parliament Indonesia (OPI)
Komitmen 1Data Pendukung dan Referensi
26
Milestone Kegiatan Milestone dengan Penyampaian
yang dapat Diverifikasi
KeluaranData Pendukung
MILESTONE 1 Penyusunan Panduan dan Laporan
Assessment
Adanya assessment dan policy paper tentang manajemen data dan
manajemen catatan sidang (lapsing, catatan rapat, dan risalah) atau
sistem hansard.
MILESTONE 2 Penambahan tenaga fungsional.
(publish di website/drive opi)
Bertambahnya jumlah tenaga fungsional notulen/transkip dan fungsional
arsiparis pada setiap AKDData terlampir
MILESTONE 3
Peningkatan kapasitas Sekretariat Jenderal
dalam pengelolaan data dan informasi.
Monitoring dan evaluasi publikasi dalam
sistem informasi legislasi secara berkala.
Meningkatnya kemampuan Sekretariat Jenderal dalam pengelolaan
data dan informasi
Tepublikasinya lapsing, catatan rapat, dan risalah persidangan DPR
secara lebih cepat, akurat, dan periodik pada 3 Komisi (pilot project).
Data terlampir
MILESTONE 4
Serial Workshop, uji publik dan monitoring
dan evaluasi publikasi dalam sistem informasi
legislasi. (publish di website/drive opi)
Adanya aplikasi Sistem Informasi Legislasi yang terupdate secara
berkala dan user friendly.
SILEG
http://www.dpr.go.id/uu/prolegnas-
long-list
MILESTONE 5 Pengembangan aplikasi Sileg. Tersedianya kanal partisipasi publik pada aplikasi Sileg.
MILESTONE 6 Serial Focus Group Discussion (FGD),
Workshop, Monitoring dan Evaluasi.
Tersedianya Prosedur Operasional Standar (Standard Operational
Procedure/SOP) dalam pengelolaan data dan informasi Sileg.Data terlampir
Open Parliament Indonesia (OPI)
Milestone 2 Bertambahnya jumlah tenaga fungsional transkriptor
dan fungsional arsiparis pada setiap AKD, untuk
meningkatkan suplai informasi dan data legislasi (data
resmi terlampir)
Milestone 3 Terpublikasikannya lapsing dan risalah persidangan
legislasi DPR secara lebih cepat, akurat, dan periodik
pada 3 Komisi sebagai pilot project
0
10
20
30
40
50
60
70
Tahun2018
Tahun2020
Jumlah Tenaga Transkriptor dan Fungsional Arsiparis
PL dan APL
Terima Kasih