DOKUMEN KURIKULUM
PROGRAM STUDI
MAGISTER THEOLOGI
Juli 2017
STT ALETHEIA LAWANG
DAFTAR ISI
SK ADAPTASI KURIKULUM ............................................... 1
BAB I VISI DAN MISI ............................................................ 5
BAB II KURIKULUM PROGRAM STUDI ............................ 7
A. DASAR HUKUM ........................................................... 7
B. KURIKULUM PROGRAM STUDI ............................. 10
C. TERMINOLOGI PROGRAM STUDI .......................... 11
D. BEBAN STUDI ............................................................. 18
E. MODEL PELAKSANAAN PROSES BELAJAR
MENGAJAR (PBM) ..................................................... 19
F. JUMLAH DAN KOMPOSISI PERSENTASE BEBAN
STUDI (SKS) ................................................................ 20
G. MATA KULIAH DALAM KURIKULUM
BERDASARKAN SEBARAN MATA KULIAH TIAP
SEMESTER ................................................................... 21
H. PEDOMAN TRANSFER .............................................. 30
I. PEDOMAN PENGAMBILAN MATA KULIAH
DI STT YANG BEKERJA SAMA ATAU PROGRAM
PERSETIA..................................................................... 30
J. PEDOMAN MATA KULIAH MARTIKULASI .......... 31
K. PEDOMAN KAJI ULANG KURIKULUM ................. 31
BAB III PENUTUP ................................................................ 33
1
KEPUTUSAN KETUA STT ALETHEIA
Nomor: 216/STTA/VIII/2017
TENTANG ADAPTASI KURIKULUM KKNI
Menimbang : a. Bahwa telah ditetapkan visi dan misi
STT Aletheia yang berwawasan Teologi
Reformed dan biblika sebagai satu upaya
menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau
profesional yang unggul dan mempunyai
daya saing di tingkat nasional;
b. Adanya upaya menjawab tantangan
publik dan gereja mengenai pendidikan
teologi yang tepat sasaran
c. Adanya pelacakan studi dari alumni dan
tuntutan pelayanan gereja dan
masyarakat
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, danSertifikat
Profesi Pendidikan Tinggi;
2
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan,
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2014 Tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA TENTANG
PENGGUNAAN KURIKULUM KKNI
DI LINGKUNGAN STT ALETHEIA.
BAB I
Pengertian
Pasal 1
Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan :
1. KKNI adalah pernyataan kualitas SDM Indonesia,
dimana tolok ukurnya diukur berdasarkan capaian
pembelajaran yang dimilikinya
2. Jenjang kualifikasi KKNI adalah Kesepakatan
nasional khususnya untuk pendidikan tinggi, yaitu
lulusan setiap prgram studi paling rendah harus sesuai
dengan deskripsi capaian pembelajaran tertentu
menurut jenjangnya, misalnya Sarjana setara jenjang
6 KKNI
3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
3
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaian dan penilaiannya yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar di perguruan tinggi
BAB II
Kurikulum KKNI
Pasal 2
1. Profil dari lulusan STT Aletheia adalah
gembala/pengajar di gereja atau Sekolah.
2. Mekanisme penyesuaian terhadap kurikulum KKNI
dapat dirampungkan dalam masa empat tahun.
3. Penyesuaian jumlah sks yaitu 36 SKS termasuk tesis,
dan batas masa studi 2-4 tahun/4-8 semester.
BAB III
Penutup
Pasal 3
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini
akan diatur lebih lanjut;
2. Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Dikeluarkan di Lawang
Pada tanggal 7 Agustus 2017
Ketua
Pdt Dr. Agung Gunawan, Th.M
NIDN 2307116301
4
5
BAB I
VISI DAN MISI
VISI STT ALETHEIA LAWANG:
Menjadi lembaga pendidikan teologi yang mengembangkan
studi Biblikal dan Teologi Reformed yang unggul dalam bidang
penggembalaan, dan menjadi rujukan bagi gereja-gereja dan
lembaga-lembaga pelayanan Kristen di Indonesia pada tahun
2022.
MISI STT ALETHEIA LAWANG:
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi teologi dengan
memberikan tekanan pada teori dan praksis
penggembalaan yang Biblikal dan berwawasan Reformed.
2) Menyelenggarakan penelitian teologi tentang teori dan
praksis penggembalaan yang Biblikal berwawasan
Reformed yang relevan dalam konteks pelayanan di
indonesia.
(3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bentuk
penggembalaan dan pemberdayaan warga gereja dan
lembaga Kristen di Indonesia.
VISI PRODI MAGISTER TEOLOGI:
Menjadi Program Studi Magister Teologi yang unggul dalam
menghasilkan lulusan dengan kemampuan berkarya dan
mengembangkan ilmu pengetahuan bidang Teologi Biblika dan
Sistematika (Reformed) serta mengaplikasikannya dalam
konteks penggembalaan dan pengajaran di Indonesia
MISI PRODI MAGISTER TEOLOGI:
6
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan penekanan
pada bidang Teologi Biblika dan Sistematika (Reformed)
dalam konteks penggembalaan dan pengajaran di
Indonesia.
2. Melakukan penelitian teologia dengan penekanan pada
bidang Teologi Biblika dan Sistematika (Reformed)
dalam konteks penggembalaan dan pengajaran di
Indonesia.
3. Melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk
pengajaran, pendampingan, dan pemberdayaan warga
gereja dan warga masyarakat secara umum.
7
BAB II
KURIKULUM PROGRAM STUDI
Kurikulum Program Studi Magister Teologi disusun
berdasarkan Visi dan Misi STT Aletheia. Bersamaan dengan itu,
sebagai penyelenggara program akademik yang berhubungan
langsung dengan pengguna lulusan dan stakeholders yang lain,
maka penyusunan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan
kebutuhan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam gereja
dan masyarakat yang mencakup bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, sosial-budaya, politik dan keagamaan.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik pada
aras lokal maupun global juga turut mendapatkan perhatian
dalam penyusunan Kurikulum Program Studi Magister Teologi.
A. DASAR HUKUM
1. Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) tahun 2014, setiap
program studi wajib dilengkapi dengan target capaian
pembelajaran sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan program terhadap para pemangku
kepentingan. Untuk keperluan tersebut, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi c.q. Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, berdasarkan amanah Peraturan Menteri
Pendidikan Nomor 73 tahun 2013 perlu menyusun
Panduan Capaian Pembelajaran (CP) lulusan program
studi di perguruan tinggi. Dasar hukum CP dinyatakan di
dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yaitu
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
8
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor (pasal 1 ayat 1). Selanjutnya di dalam pasal
1 ayat 2 peraturan tersebut, CP dinyatakan sebagai
kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja.
2. Berkaitan dengan hal di atas, KKNI pada sistem
pendidikan tinggi dinyatakan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat UU Dikti
12/2012. Pasal 29 UU Dikti 12/2012 menyatakan bahwa:
Kerangka Kualifikasi Nasional merupakan penjenjangan
capaian pembelajaran yang menyetarakan luaran bidang
pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman
kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Kerangka
Kualifikasi Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan
pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan
profesi. Penetapan kompetensi lulusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.
3. Penerapan pasal 29 UU Dikti 12/2012 dan Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI
dituangkan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013
tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.
4. Pasal 10 ayat (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013
9
menyatakan bahwa dalam menerapkan KKNI di bidang
kurikulum pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal
mempunyai tugas dan fungsi antara lain: memberikan
masukan, konsultasi, pembimbingan/pendampingan,
mendorong dan memfasilitasi terjadinya proses penerapan
KKNI bidang pendidikan tinggi; menyusun kebijakan,
regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum
program studi yang mengacu pada KKNI bidang
pendidikan tinggi; mengevaluasi pelaksanaan kurikulum
oleh program studi terhadap pencapaian jenjang
kualifikasi pada KKNI bidang pendidikan
tinggi;mengevaluasi deskripsi CP yang diusulkan oleh
program studi sebagai dasar penetapan standar kompetensi
lulusan program studi oleh Menteri; mengevaluasi secara
berkala deskripsi CP yang diusulkan oleh program studi
sebagai dasar penetapan standar kompetensi lulusan
program studi oleh Menteri; Pasal 35 ayat 2 UU Dikti
12/2012 tentang Kurikulum menyatakan bahwa
Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap
perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi untuk setiap program studi yang
mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak
mulia, dan keterampilan.
5. Standar Nasional DIKTI yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun
2014 adalah satuan standar yang meliputi Standar
Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar
Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian
kepada Masyarakat.
Peraturan tersebut di atas merupakan landasan hukum
untuk merumuskan CP, terutama ketentuan yang tercantum
dalam salah satu standar yakni Standar Kompetensi Lulusan
10
(SKL). SKL merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran
B. KURIKULUM PROGRAM STUDI
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan
pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum seharusnya
memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung
tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi
program studi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang
mendukung capaian pembelajaran lulusan dan memberikan
keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus,
rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya
dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian
yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan
kepribadian dan perilaku (soft skills)yang dapat diterapkan
dalam berbagai situasi dan kondisi.
Dalam penyusunan kurikulum ini, STT Aletheia merujuk
kepada kurikulum kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan
standard nasional yang ditetapkan KEMENAG sehubungan
dengan relasi STT dengan gereja sebagai organisasi keagamaan
serta kurikulum institusional yang merupakan ciri khas
pendidikan di STT Aletheia. Kurikulum institusional ditetapkan
11
berdasarkan kebutuhan lembaga pengguna, perkembangan
zaman dan Iptek.
Penyusunan kurikulum Prodi Magister Teologi STT
Aletheia diadakan melalui rapat Senat dengan memperhatikan
masukan dari stakeholders yaitu alumni, gereja, dosen, dan
mahasiswa sesuai dengan dinamika perkembangan serta
kebutuhan gereja dan lembaga-lembaga pelayanan Kristen.
C. TERMINOLOGI PROGRAM STUDI
Sesuai dengan Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia tentang Standar
Nasional Pendidikan dan didukung oleh UUPT No. 12 Tahun
2012 serta SNPT Permen N0. 49 Tahun 2014, maka
dirumuskanlah yang menjadi dasar utama dari penyusunan
Kurikulum di Program Studi Teologi, STT Aletheia, dengan
memperhatikan juga standar nasional yang ditetapkan
KEMENAG, dan muatan lokal dari STT Aletheia. Berdasarkan
terminologi yang dikaitkan dengan kurikulum Kerangka
kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), maka:
1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma,
program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.
3. Pendidikan akademik merupakan Pendidikan Tinggi
program sarjana dan/atau program pascasarjana yang
12
diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
4. Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah
program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
5. Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode
pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
6. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
7. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh
melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan,
kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.
8. KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai
dari jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan
jenjang 9 (sembilan) sebagai jenjang tertinggi. Setiap jenjang
kualifikasi pada KKNI memiliki kesetaraan dengan capaian
pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan, pelatihan
kerja atau pengalaman kerja. Lulusan Diploma 4 atau Sarjana
Terapan dan Sarjana paling rendah setara dengan jenjang 6.
9. Profil Lulusan Program Studi.
13
Secara umum Deskripsi Kemampuan Level 8 (Strata 2)
dalam KKNI adalah sebagai berikut:
a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan
memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam
penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi.
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu
secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan
analisis informasi dan data, dan mampu memberikan
petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
organisasi.
Merujuk deskripsi umum di atas dan melalui proses belajar
mengajar yang bersifat akademik dan program-program lain
yang bersifat non-akademik, STT Aletheia menyelenggarakan
Program Studi Pascasarjana (strata S-2) Magister Teologi
dengan profil sebagai Gembala dan Pengajar yang unggul dalam
melakukan penelitian dan pengajaran di bidang Teologi Biblika
dan Sistematika berdasarkan tradisi Reformed serta
mengaplikasinya dalam konteks penggembalaan di Indonesia.
Deskripsi Profil Lulusan dan Kemampuan Level 8 (Strata 2)
Program Studi Magister Teologi
Gembala-Pengajar yang Alkitabiah dan Reformatoris
14
KEMAMPUAN
KERJA
1. Mampu melakukan penelitian
dalam bidang Teologi Biblika
dan Sistematika berdasarkan
tradisi Reformed untuk
menjawab isu-isu teologis dalam
konteks penggembalaan di
Indonesia
2. Mampu memberikan pengajaran
dalam bidang Teologi Biblika
dan Sistematika berdasarkan
tradisi Reformed dalam konteks
Sekolah Tinggi Teologi, Gereja
dan Lembaga Pelayanan Kristen.
3. Mampu menghasilkan karya tulis
ilmiah dalam bidang Teologi
Biblika dan Sistematika dalam
upaya menjawab isu-isu teologis
dalam konteks penggembalaan di
Indonesia
PENGUASAAN
PENGETAHUAN
1. Menguasai teori dan praktek
Teologi Biblika
2. Menguasi teori dan praktek
Teologia Sistematika berdasarkan
tradisi Reformed.
3. Mampu menerapkan prinsip teori
penelitian Teologia Biblika dan
Sistematika berdasarkan tradisi
Reformed dalam konteks
penggembalaan di Indonesia
15
SIKAP DAN
TATA NILAI
1. Mampu mengembangkan
pemikiran logis, sistematis dan
kreatif berdasarkan Teologi
Biblika dan Sistematika untuk
menjawab isu-isu teologis dalam
konteks penggembalaan di
Indonesia.
2. Memiliki sikap pro-aktif dalam
menanggapi, merumuskan dan
menghasilkan pemikiran ilmiah
dan kreatif berdasarkan Teologi
Biblika dan Sistematika dalam
perspektif Reformed.
3. Mampu menjadi Gembala-
Pengajar yang tangguh dan
berintegritas, mandiri, namun
dapat bekerjasama dengan semua
rekan sekerja
4. Mampu membangun jejaring di
antara rekan sejawat untuk
mengembangkan komunitas
penelitian yang lebih luas.
5. Mampu menghargai perbedaan
dan menyelesaikan konflik dalam
semangat cinta kasih
KEWENANGAN
DAN
TANGGUNG
JAWAB
1. Mampu melaksanakan tugas-tugas
penggembalaan dan pengajaran
berdasarkan Kitab Suci dalam
perspektif Reformed yang
teraplikasikan dalam konteks
Indonesia
2. Mampu membangun jejaring
pelayanan antara Sekolah Tinggi
16
Teologi, Gereja dan Lembaga
Pelayanan Kristen
3. Mampu melayani dengan sikap
rendah hati dan memiliki
semangat belajar dan mau diajar
4. Mampu mewujudkan kinerja dan
performa pelayanan yang beretos
Reformed
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SIKAP
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang sudah
menyatakan diri dalam Yesus
Kristus
2. Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan yang hakiki bahwa
semua manusia diciptakan dalam
gambar dan rupa Allah
3. Berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat,
dan bernegara menuju
masyarakat dan bangsa yang adil
dan beradab
4. Berperan sebagai warga Negara
yang bangga dan cinta tanah air
dan bertanggungjawab pada
Negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan hidup,
agama, dan etnis
6. Bekerja sama dan memiliki
kepekaan sosial yang tinggi
7. Taat hukum dan disiplin diri
17
8. Menginternalisasi semangat
kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan serta
keugaharian;
9. Menunjukkan sikap
bertanggungjawab atas pekerjaan
yang dipercayakan sebagai
penatalayan Tuhan dalam gereja
dan masyarakat
KETERAMPILAN
UMUM
1. Mampu mengembangkan
pemikiran logis, kritis, sistematis
dan kreatif
2. Mampu menunjukkan kinerja
mandiri, bermutu dan terukur;
3. Mampu tampil menjadi individu
yang otentik sebagai Gembala-
Pengajar dalam semangat tradisi
Reformed.
4. Mampu melakukan validasi
akademik dan kajian dalam
bidang Teologi Biblika dan
Teologia Sistematika
berdasarkan tradisi Reformed
dalam konteks penggembalaan di
Indonesia.
5. Mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan hasil
kerja.
6. Mampu memelihara dan
mengembangkan jejaring antara
Sekolah Tinggi Teologi, Gereja
dan Lembaga Pelayanan Kristen.
KETERAMPILAN
KHUSUS
1. Mampu melakukan penelitian
dalam bidang Teologi Biblika
18
dan Sistematika berdasarkan
tradisi Reformed untuk
menjawab isu-isu teologis dalam
konteks penggembalaan di
Indonesia
2. Mampu memberikan pengajaran
dalam bidang Teologi Biblika
dan Sistematika berdasarkan
tradisi Reformed dalam konteks
Sekolah Tinggi Teologi, Gereja,
dan Lembaga Pelayanan Kristen.
3. Mampu menghasilkan karya tulis
ilmiah dalam bidang Teologi
Biblika dan Sistematika dalam
upaya menjawab isu-isu teologis
dalam konteks penggembalaan di
Indonesia
PENGETAHUAN
1. Menguasai teori dan praktek
Teologi Biblika
2. Menguasi teori dan praktek
Teologia Sistematika
berdasarkan tradisi Reformed.
3. Mampu menerapkan prinsip teori
penelitian Teologia Biblika dan
Sistematika berdasarkan tradisi
Reformed dalam konteks
penggembalaan di Indonesia
D. BEBAN STUDI
Beban studi yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk
menyelesaikan Program strata-2 pada Program Studi Magister
19
Teologi STT Aletheia adalah sebesar 36 SKS (Satuan Kredit
Semester). Pengambilan beban SKS untuk setiap semester
diadasarkan pada Peraturan Mahasiswa dalam Kegiatan
Akademik dalam Sistem Kredit Semester STT Aletheia. Pada
dasarnya setiap mahasiswa yang telah memperoleh seluruh
beban studi yang diwajibkan dengan IPK minimal 3,0 dan
memenuhi persyaratan lain menurut ketentuan Program Studi,
dan Peraturan Pemerintah yang terkait, mahasiswa berhak
mendapatkan gelar akademik M. Th (Magister Teologi) sesuai
dengan peraturan Menteri Agama Republik Indonesia no. 33 thn.
2016, lampiran II Gelar Akademik perguruan tinggi keagaamaan
Kristen yaitu Magister Teologi (M.Th.)
E. MODEL PELAKSANAAN PROSES BELAJAR
MENGAJAR (PBM)
Pada hakikatnya, Program Studi Teologi STT Aletheia
menerapkan model pelaksanaan PBM dengan berusaha untuk
mendorong tumbuh dan berkembangnya suasana akademik yang
kondusif bagi seluruh sivitas akademika guna membangun iklim
dan kultur belajar yang baik untuk meningkatkan mutu dan hasil
pembelajaran. Berkaitan dengan kebijakan tentang suasana
akademik, STT Aletheia memiliki beberapa kebijakan:
1. Menciptakan suasana belajar yang tertib. Materi yang
digunakan dalam proses pembelajaran mengacu dan sesuai
pedoman kurikulum dan disajikan oleh dosen yang
kompeten. Silabus dan RPS akan dipantau dan dievaluasi
secara berkala.
2. Menciptakan suasana akademik yang kondusif dalam proses
belajar mengajar yang bisa dirasakan oleh semua dosen dan
mahasiswa dalam berinteraksi melalui sarana dan prasarana
20
yang memadai serta pelaksanaan kegiatan yang terjadwal
dengan baik.
3. Pada prinsipnya dosen berfungsi sebagai fasilitator,
motivator dan pendamping siswa dalam belajar dan karena
itu mahasiswa/i didorong dan difasilitasi dalam
pembelajaran di kelas dengan penyampaian materi yang
mendorong terjadinya diskusi dan pembelajaran siswa satu
sama lain melalui presentasi siswa, serta penyelesaian tugas-
tugas terstruktur melalui diskusi di luar ruang kelas dan tugas
mandiri, dan juga praktikum yang diwajibkan.
4. Dosen secara bergantian memberikan pendampingan belajar
bagi mahasiswa di Perpustakaan pada waktu belajar malam
guna menolong mahasiswa di dalam kesulitan belajar dan
menyerap bahan diskusi atau materi kuliah dalam kelas
F. JUMLAH DAN KOMPOSISI PRESENTASE BEBAN
STUDI (SKS)
Upaya pencapaian profil lulusan Program Studi Magister
Teologi STT Aletheia didukung oleh pengaturan komposisi
beban studi yang dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester
(SKS) pada setiap kompetensi. Berdasarkan peraturan yang
diatur oleh Ketua Program Studi Magister Teologi STT Aletheia
menetapkan beban Satuan Kredit Semester (SKS) total yang
harus ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan program
Magister Teologi (strata-2) dengan komposisi persentasi kasar
beban studi pada Program Studi Magister Teologi sebagai
berikut:
a. Mata Kuliah Inti (Keilmuan dan Keterampilan) beban
studi sebesar 33 % atau alokasi beban studi sebesar 12
SKS dari total 36 SKS.
21
b. Mata Kuliah Pilihan (Pengembangan dan Keterampilan
Berkarya) memiliki presentase beban studi sebesar 50 %
atau alokasi beban studi sebesar 18 SKS dari total 36
SKS.
G. MATA KULIAH DALAM KURIKULUM
BERDASARKAN SEBARAN MATA KULIAH TIAP
SEMESTER
Mata Kuliah yang disajikan bersifat Inti (Wajib) dan Pilihan
(Pengembangan dan Ketrampilan Berkarya).
Mata Kuliah Martikulasi harus diambil bagi mahasiswa baru
berdasarkan keputusan oleh Ketua Program Studi.
No Kode Mata Kuliah SKS Deskripsi
Mata Kuliah Wajib
1 MP 501 Metode Penelitian 1:
Kajian Pustaka 3
Mata kuliah ini
mengajarkan tentang
metode penelitian
kajian pustaka yang
meliputi tahap
analisa (meringkas,
mengevaluasi dan
membandingkan)
dan tahap sintesa.
Juga dibahas
penerapan metode
penelitian kajian
pustaka dalam studi
Biblika dan
Sistematika.
2 MP 502 Metode Penelitian 2:
Kuantitatif dan Kualitatif 3
Mata kuliah ini
melengkapi
22
mahasiswa dengan
metode-metode
penelitian yang
dipakai dalam dunia
akademik dan dapat
menggunakan
metode-metode
penelitian dalam
penelitian lapangan
yang mereka
lakukan.
3 TB501 Teologi Biblika 3
Mata kuliah ini
mengajarkan tentang
teori dan contoh
Teologia Biblika
serta penerapannya
dalam upaya
melakukan
penyelidikan suatu
topik berdasarkan
pendekatan Teologia
Biblika
4 TS501 Teologi Yohanes Calvin 3
Mata kuliah ini
mengajarkan tentang
pendekatan dan
pengajaran teologi
Yohanes Calvin
berdasarkan sumber-
sumber utama tulisan
Yohanes Calvin
5 MP503 Bimbingan Penulisan
Tesis NK
Mata kuliah ini
mengajarkan
pedoman penting
dalam kaitan
penulisan tesis dan
juga bimbingan
23
penulisan proposal
tesis
Total 12
Mata Kuliah Keahlian
1 PL500
Studi PL 1: Penerapan
Bahasa Ibrani untuk
Mengajar dan
Berkhotbah
3
Mata kuliah ini
mengajarkan
pembacaan dan
penerapan tata
bahasa dan sintaks
bahasa Ibrani sebagai
bagian dari eksegese
Perjanjian Lama.
Kitab Rut akan
menjadi fokus bahan
pembacaan,
penyelidikan dan
penafsiran.
2 PL501 Studi PL 2: Kitab
Mazmur 3
Mata kuliah ini
mengajarkan metode
penafsiran dan
pengaplikasian kitab
Mazmur. Pelbagai
tahap penafsiran
akan dipelajari,
seperti analisa teks,
bentuk, stylistik,
penafsiran dan
pengaplikasiannya
3 PB500
Studi PB 1: Penerapan
Bahasa Yunani untuk
Mengajar dan
Berkhotbah
3
Mata kuliah ini
mengajarkan
pembacaan dan
penerapan tata
bahasa dan sintaks
bahasa Yunani
sebagai bagian dari
24
eksegese Perjanjian
Baru.
4 PB501
Studi PB 2:
Perumpamaan Tuhan
Yesus
3
Mata kuliah ini
mengajarkan tentang
cara penafsiran
perumpamaan-
perumpamaan Tuhan
Yesus.
5 TB501 Isu-isu Kontemporer
Studi Biblika 3
Mata kuliah ini
mengajarkan tentang
isu-isu kontemporer
studi Biblikal, di
antaranya hak asasi
manusia, orang
asing, ekonomi, dll.
6 FT501
Studi Teologi
Sistematika 1:
Apologetik dalam
Konteks Timur dan Barat
3
Mata kuliah
mengajarkan tentang
pola apologetik
Kristen, khususnya
upaya pengaplikasian
nya dalam konteks
Timur dan Barat
7 FT502
Studi Teologi
Sistematika 2: Teologia
dan Etika Politik
3
Mata kuliah ini akan
menggumuli
beberapa tema dasar
terkait dengan etika
politik dan peran
politis gereja dengan
tujuan untuk dapat
merumuskan peran
politis yang
kontekstual bagi
gereja-gereja di
Indonesia.
8 FT503 Studi Teologi
Sistematika 3: Isu-isu 3
Mata kuliah ini
mengajarkan isu-isu
kontemporer
25
Kontemporer Teologia
Sistematika
Teologia
Sistematika, seperti
Impasibilitas,
Tritunggal,
Milenium,
Theodicy, Ortodoksi
dan Ortopraxy, dll.
Dengan harapan
mahasiswa
diperlengkapi dalam
pengajaran dan
penggembalaan
dengan baik.
9 TP500
Studi Penggembalaan 1:
Isu-isu Kontemporer
Pertumbuhan Gereja
3
1. Mata kuliah ini
merupakansebuah
analisis kritis atas
konteks dan
sejumlah faktor
yang terlibat
pertumbuhan dan
pengembangan
gereja serta
eksplorasi
sekaligus
eksaminasi kritis
terhadap
sejumlah model
pertumbuhan
gereja
kontemporer.
Perhatian khusus
akan diberikan
kepada usaha-
usaha
menumbuhkan
26
dan
mengembangkan
gereja di
Indonesia, lebih
khusus lagi pada
situasi dan
pengalaman
konkrit para
peserta kuliah.
2. Mata kuliah ini
mengajarkan
sejarah pemikiran
dan praktik
pertumbuhan
gereja, model-
model mutahir,
kerangka teoritis
dan proposal bagi
suatu
pertumbuhan
gereja.
10 TP501
Studi Penggembalaan 2:
Formasi Spiritual dalam
Konteks Penggembalaan
3
Mata kuliah ini
menolong
mempelajari dasar
dasar serta model-
model formasi
spiritualitas, serta
bentuk-bentuk
displin rohani yang
dikembangkan dalam
sejarah gereja mulai
dari gereja mula-
mula sampai pada
masa kini. Tekanan
pada beberapa
disiplin rohani yang
27
banyak
dikembangkan saat
ini. Kuliah ini juga
membimbing
mahasiswa dalam
praktek-prakter
disiplin rohani agar
mereka kelak dapat
mengembangkan
kehidupan
spiritualitasnya, agar
menjadi bagian
integral dari hidup
mereka.
11 TP502
Studi Penggembalaan 3:
Etika Bisnis dalam
Penggembalaan
3
Mata kuliah ini
memperlengkapi
para mahasiswa
dalam tugas
pengajaran dan
penggembalaan di
tengah-tengah
masyarakat dengan
segala kompleksitas
isu-isu etis dalam
dunia bisnis.
12 TP503
Studi Penggembalaan 4:
Berkhotbah dan
Mengajar dalam Konteks
Penggembalaan Masa
Kini
3
Mata kuliah ini
mengajarkan tentang
teori dan praktek
berkhotbah dan
mengajar yang aktual
dan efektif dalam
konteks masa kini,
khususnya bagi
generasi milenial
13 TP504
Studi Penggembalaan 5:
Isu-isu Kontemporer
Penggembalaan
Mata kuliah ini
mengajarkan isu-isu
kontemporer
28
penggembalaan,
seperti LBGT, dll
Total 36
Tesis 6
Mata Kuliah
Matrikulasi
1 KU114 English for Theological
Students 2
Mata kuliah ini
mempelajari teknik
membaca teks
Teologi yang ditulis
dalam bahasa Inggris
2 FT421 Teologia Reformed 2
Mata kuliah ini
adalah pengantar ke
dalam Teologia
Reformatoris
(Reformed
Theology),
khususnya teologia
dari sudut pandang
Calvinisme. Latar
belakang historis dan
dasar-dasar pokok
pemikiran Reformed
menjadi fokus
bahasan. Lebih lanjut
mata kuliah ini akan
menolong kita untuk
berpikir dan
berefleksi dalam
konteks gereja
Reformed modern
dan meningkatkan
spiritualitas hidup
dalam kehidupan
bergereja
29
3 FT303 Konfesi Reformed 2
Mata kuliah ini
mempelajari sejarah
dan teologi dari
Katekismus
Heidelberg dengan
penekanan pada
relevansinya dalam
penggembalaan
gereja masa kini
Total 6
Adapun sebaran mata kuliah per semester adalah sebagai
berikut:
SEMESTER I
MP501 Metode Penelitian 1 3 SKS
TB501 Teologia Biblika 3 SKS
PL500 Studi PL 1 3 SKS
PB500 Studi PB 1 3 SKS
FT500 Studi Teologi Sistematika 1 3 SKS
TP500 Studi Penggembalaan 1 3 SKS
BI500 English for Theological Students 2 SKS
SEMESTER II
MP501 Metode Penelitian 2 3 SKS
PL501 Studi PL 2 3 SKS
PB501 Studi PB 2 3 SKS
FT502 Studi Teologi Sistematika 2 3 SKS
TP501 Studi Penggembalaan II 3 SKS
FT303 Konfesi Reformed 2 SKS
30
SEMESTER III
FT 421 Teologi Reformed 2 SKS
MP503 Bimbingan Penulisan Tesis NK
Ujian Proposal Tesis
SEMESTER IV
TA 500 Tesis 6 SKS
Catatan :
Kuliah diadakan setiap Senin s/d Rabu mengingat para
mahasiswa umumnya mempunyai tanggung jawab pelayanan di
Sekolah Tinggi Teologi, Gereja atau Lembaga Pelayanan
Kristen.
H. PEDOMAN TRANSFER:
1. Untuk mahasiswa S.Th lulusan STT Aletheia dari jalur S-1
non-Teologi dibebaskan 2 mata kuliah.
2. Untuk mahasiswa M.Div dan M.A. lulusan STT Aletheia
dibebaskan maksimal 4 mata kuliah.
3. Untuk mahasiswa M.Div dan M.A lulusan non STT Aletheia
tetap mengambil 36 SKS, kecuali ada pertimbangan khusus
dari Kaprodi.
4. Untuk mahasiswa transfer program M.Th dari STT lain yang
terakreditasi, matakuliah yang dapat ditransfer maksimal
sebanyak 2 matakuliah.
5. Semua hal berkaitan dengan transfer menjadi tugas dan
wewenang Kaprodi
31
I. PEDOMAN PENGAMBILAN MATA KULIAH DI STT
YANG BEKERJA SAMA ATAU PROGRAM
PERSETIA
1. Mahasiswa program M.Th dapat mengambil mata kuliah di
STT yang mempunyai kerjasama formal dengan STT
Aletheia maksimal 2 mata kuliah. Adapun STT tersebut
adalah STT SAAT Malang dan Fakultas Teologi Universitas
Kristen Duta Wacana
2. Mahasiswa program M.Th dapat mengambil Kuliah Alih
Tahun (KAT) yang diadakan oleh PERSETIA maksimal 2
mata kuliah.
3. Adapun biaya kuliah dan biaya lainnya harus dibayarkan
sesuai dengan ketentuan lembaga yang mengadakan
perkuliah tersebut.
4. Pengambilan mata kuliah harus dikonsultasikan dan
mendapat persetujuan dari Kaprodi.
J. PEDOMAN MATA KULIAH MARTIKULASI
1. Mata kuliah English for Theological Students harus diambil
bagi mereka yang mendapatkan:
i. Nilai TOEFL International kurang dari 450
ii. Nilai TOEFL Lokal kurang dari 475
2. Mata kuliah Konfesi Reformed dan Teologi Reformed harus
diambil bagi mereka:
i. Lulusan dari STT Non-Reformed, seperti Institut Injil
Indonesia, STT Salem, STT Providentia, STT
Providentia-Adonay, STAS, dll.
ii. Belum pernah mengambil kedua mata kuliah tersebut
dalam studi S-1
32
3. Ketentuan berkaitan kewajiban pengambilan mata kuliah
martikulasi merupakan tugas dan wewenang dari Kaprodi.
K. PEDOMAN KAJI ULANG KURIKULUM
1. Kaji ulang kurikulum harus dilakukan paling lambat 4 tahun
sekali.
2. Kaji ulang kurikulum dapat dilakukan sebelum 4 tahun,
ketika adanya perubahan kebijakan atau peraturan
pemerintah dan juga perubahan situasi dan kebutuhan
berkaitan dengan pendidikan teologi.
3. Proses kaji ulang kurikulum melalui usulan Kaprodi dan
dibahas melalui rapat.
4. Rapat diadakan dalam rapat Senat dengan memperhatikan
masukan dari stakeholders yaitu alumni, gereja, dosen dan
mahasiswa sesuai dengan dinamika perkembangan serta
kebutuhan gereja dan lembaga-lembaga pelayanan Kristen.
33
BAB III
PENUTUP
Panduan Kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), standar Kemenag dan muatan lokal di
Program Studi Magister Teologi STT Aletheia ini akan
diimplementasikan dalam seluruh program akademik maupun
program-program non-akademik yang menunjang pencapaian
visi dan misi Program Studi Magister Teologi. Sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari pemberlakukan Kurikulum
berdasarkan KKNI ini, jadwal perkuliahan akan mengacu pada
panduan ini. Panduan ini harus mengalami peninjauan ulang
paling tidak pada lima tahun setelah pemberlakuan panduan ini
dengan mempertimbangkan dinamika perkembangan dalam
pendidikan tinggi dan kebutuhan gereja dan masyarakat.
Lawang, Juli 2017
Ditetapkan Oleh,
Ketua STT Aletheia