+ All Categories
Home > Marketing > Rangkuman pak ade

Rangkuman pak ade

Date post: 16-Apr-2017
Category:
Upload: chaerul-amin
View: 56 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
45
TUGAS INDIVIDU DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH MSDM STRATEGIK ADE FAUJI, SE, MM Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis DISUSUN OLEH : CHAERUL AMIN 11140192 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN JURUSAN SUMBER DAYA MANUSIA(MSDM)
Transcript
Page 1: Rangkuman pak ade

TUGAS INDIVIDU DOSEN PENGAMPUMATA KULIAH MSDM STRATEGIK ADE FAUJI, SE, MM

Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis

DISUSUN OLEH :CHAERUL AMIN

11140192

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMENJURUSAN SUMBER DAYA MANUSIA(MSDM)

UNIVERSITAS STIE BINA BANGSA2016

Page 2: Rangkuman pak ade

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan

kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan rangkuman dengan judul “manajemen stratejik” tepat pada

waktunya. Pada rangkuman ini penulis ingin memaparkan tentang manajemen stratejik pada suatu perusahaan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah.

  Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga

makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Serang,03 juni 2016

penyusun

1

Page 3: Rangkuman pak ade

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan penulisan

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan

B. Perencanaan pekerjaan sdm

C. Analisis kebutuhan sdm

D. Rekrutmen dan seleksi

E. Teknik wawancara

F. Pelatihan dan pengembangan

G. Orientasi,penempatan dan PHK

H. Perencanaan dan pengembangan karir

I. Manajemen kompensasi

J. Penilaian kinerja

BAB111 PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Keritik dan saran

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 4: Rangkuman pak ade

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan

perencanaan sumber daya manusia yang efektif. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource

Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari

posisi yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan

aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan

masalah organisasi yang terkait dengan manusia.

Tujuan dari integrasi system adalah untuk menciptakan proses prediksi demand sumber daya manusia yang

muncul dari perencanaan strategik dan operasional secara kuantitatif, dibandingkandengan prediksi

ketersediaan yang berasal dari program-program SDM. Oleh karena itu, perencanaan sumber daya manusia

harus disesuaikan dengan strategi tertentu agar tujuan utama dalam memflitasi keefektifan organisasi dapat

tercapai.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah ini adalah :

1. Bagaimana perencanaan kebutuhan sumber daya manusia (sdm)?

2. Langkah apa saja dalam menganalisis pekerjaan ?

3. Teknik apa saja dalam perencanaan karir yang baik ?

4. Factor-faktor apa sajakah dalam merancang pekerjaan ?

5. Apa pengertian dari manajemen kompensasi

3

Page 5: Rangkuman pak ade

C. Manfaat penulisan

1. Manfaat teoritis

Rangkuman ini di harapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

Sekurang-kurang nya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi

Lembaga sumber daya manusia

2. Manfat praktis

a) Bagi penulis

Menambah wawasan penulis

b) Bagi perguruan tingi

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan ilmu

Pengetahuan dan dapat menjadi bahan pertimbangan mahasiswa

Dalam penelitian selanjutnya.

4

Page 6: Rangkuman pak ade

BAB 11

PEMBAHASAN

A. Analisis pekerjaanPekerjaan di analisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis.kemudian di perbarui dengan

pengertian mengenai pengukuran kinerja,biaya dan standardisasi,peningkatan produktivitas prosedur teknik

industry lainya.

Beberapa terminology tentang analisis pekerjaan,antara lain yaitu:

1. Analisis pekerjaan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pekerjaan dan proses

menentukan persaratan yang harus di siapkan.

2. Analisis pekerjaan juga dapat di artikan sebagai proses pengumpulan dari pemeriksaan atas aktifitas-

aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifikasi(keahlian,pengetahuan,kemampuan serta

sifat-sifat individu lainnya)yang di perlukan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitasnya.

3. Analisis pekerjaan merupakan kegiatan atau peroses menghimpun dan menyusun berbagai informasi

yang berkenaan dengan setiap pekerjaan.

4. Analisis pekerjaan adalah pengumpulan,penilaian,dan penyusunan informasi secara sistemastis

mengenai tugas-tugas dalam perusahaan.

5. Analisis pekerjaan adalah suatau usaha untuk mencari tahu tantang jabatan atau pekerjaan yang

berkaitan dengan tugas-tugas yang di lakukan dalam jabatan tersebut.

6. Analisis pekerjaan adalah studi sistemastis suatu pekerjaan dari organisasi untuk memperoleh informasi

guna menentukan factor yang dapat di kompensasikan dari suatu pekerjaan.

7. Analisis pekerjaan menyediakan informasi bagi informasi yang telah merka dapatkan dari deskripsi

tugas dan melakukan penilain pekerjaan

5

Page 7: Rangkuman pak ade

1. Teknik analisis pekerjaan

a. Pengamatan

b. Wawancara

c. Pandangan pejabat ,atasan langsung atau kayawan senior

d. Catatan harian pekerjaan karryawan

e. Teknik kombinasi

2. Factor-faktor yang mempengaruhi rancang pekerjaan

a. Factor organisasional

b. Factor lingkungan

c. Factor keprilakuan

3. Teknik rancang ulang pekerjaan

a. Penyederhanaan pekerjaan

b. Overspecialisasi

6

Page 8: Rangkuman pak ade

B. Perencanaan pekerjaan SDMPerencanaan kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) dimaksudkan agar jumlah

kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-

kekosongan dapat dihindarkan dan semua pekerjaan dapat dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan tenaga

kerja ini harus didasarkan pada informasi dari faktor internal & faktor eksternal perusahaan.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni

bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi

dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal

penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:

1. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja

nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah

kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur

terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah

sekitar 8 juta.

2. Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja

Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut

menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara

nasional di berbagai sektor ekonomi.Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan

sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.

Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan

tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas

bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di

Indonesia.

7

Page 9: Rangkuman pak ade

Factor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sdm

a. Lingkungan exsternal

b. Keputusan-keputusan organisasional

c. Factor-faktor persediaan karyawan

Proses dalam perencanaan sdm

a. Kepentingan perencanaan sdm

Kepentingan Individu.

Kepentingan Organisasi.

Kepentingan Nasional

b. Komponen-komponen perencanaan sdm

Tujuan

Perencanaan organisasi

Sarat-sarat perencanaan sdm

System perencanaan sdm

a. Inventarisasi persediaan sdm

b. Peramalan sdm

c. Penyusunan rencana sdm

d. Pengawasan dan evaluasi

8

Page 10: Rangkuman pak ade

C. Analisis kebutuhan SDM

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu organisasi dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Para manajer memberikan perhatian penting kepada ketersediaan kemampuan-kemampuan dan keahlian-keahlian yang dibutuhkan dalam rangka pertumbuhan bisnis, kualitas kemampuan manajerial dan pengendalian terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan sebagian besar karyawan yang memiliki kemampuan tinggi.

Agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, dibutuhkan sumber daya manusia yang memenuhi syarat-syarat dan kriteria organisasi. Dari semua kriteria tersebut diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia yang produktif yang berguna terhadap pencapaian tujuan organisasi. Manajemen yang baik akan cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan karyawan yang memiliki kemampuan dari keinginan untuk melaksanakan program-program organisasi. Untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka diperlukan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa mereka mempunyai karyawan yang benar pada saat yang tepat untuk melaksanakan rencana organisasi.

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:

a. Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)

Faktor ini pada dasarnya berupa kondisi dan kecendrungan pertumbuhan ekonomi dan moneter nasional dan/atau Internasional yang berpengaruh pada kegiatan bisnis setiap dan semua organisasi atau perusahaan.

b. Sosial, politik dan budaya.

Faktor ini tercermin dalam kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di wilayah Negara tempat operasional sebuah organisasi atau perusahaan menjalankan operasional bisnisnya.

9

Page 11: Rangkuman pak ade

c. Perkembangan ilmu dan teknologi

Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi berpengaruh pada kecepatan dan kualitas proses produksi dalam bentuk teknologi untuk mendesain produk, meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas dan kualitas produk, termasuk juga teknologi pemberian pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Organisasi yang tidak mampu mengadaptasi kemajuan dan perkembangan teknologi baru yang canggih dalam melaksanakan pekerjaan, akan ditinggalkan atau tersisih dalam berkompetisi.

d. Pasar Tenaga Kerja dan Perusahaan pesaing

Pasar tenaga kerja adalah areal geografi yang memiliki persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan (demand) sebuah perusahaan. Dan perusahaan pesaing adalah hal yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi kebutuhan SDM.

2. Faktor internal

Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:

a. Faktor Rencana Strategik dan Rencana Operasional

Faktor ini merupakan penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi kebutuhan SDM.

b. Faktor Prediksi Produk dan Penjualan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus melakukan prediksi produk yang akan dihasilkannya dan memprediksi pula produk yang bisa dipasarkan. Prediksi ini pada dasarnya merupakan prediksi laba yang dapat diraih, dengan mempergunakan jumlah dan kualitas SDM yang sudah dimiliki oleh organisasi/perusahaan. Kemungkinan meningkat dan menurunnya produk dan pemasaran atau laba perusahaan, sangat besar pengaruhnya pada prediksi kebutuhan SDM.

10

Page 12: Rangkuman pak ade

c. Faktor Pembiayaan SDM

Dalam memprediksi kebutuhan SDM sekurang-kurangnya harus sesuai dengan kemampuan organisasi/perusahaan membayar upah/gaji tetap sebagai bagian pembiayaan SDM dari presentase laba yang dapat diraih organisasi/perusahaan secara berkelanjutan.

d. Faktor Pembukaan Bisnis baru

Pengembangan produk baru akan berdampak diperlukannya penambahan SDM, karena terjadi penambahan pekerjaan dan bahkan mungkin bertambahnya jabatan baru. Untuk itu perlu dilakukan prediksi kebutuhan SDM dalam perencanaan SDM, baik jumlah maupun kualitasnya, yang disebabkan oleh pengembangan bisnis baru dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.

e. Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan

Semakin banyak unit kerja dalam struktur organisasi, maka semakin banyak dan semakin bervariasi kualifikasi permintaan dalam perencanaan SDM sebuah organisasi/perusahaan.

f. Faktor Keterbukaan dan keikutsertaan para manajer

Pada dasarnya faktor ini berkenaan dengan keterbukaan dan kebijaksanaan Manajer Puncak. Kebijaksanaan tanpa diskriminasi dengan nilai-nilai demokratis memungkinkan perencanaan SDM memprediksi jumlah dan kualifikasi permintaan SDM secara akurat dan obyektif

11

Page 13: Rangkuman pak ade

D. Rekrutmen dan seleksi rekrutmen dan seleksi mempunyai peran penting dalam kesuksesan tiap perusahaan karena proses

rekrutmen dan seleksi dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus bertahan, beradaptasi

dan berkembang khususnya di tengah persaingan yang ketat. Oleh karena itu, mereka dituntut untuk

lebih profesional dalam mengelola perusahaannya khususnya dalam hal sumber daya manusia (tenaga

kerja). Penyusutan pegawai biasanya terjadi karena adanya pegawai yang memasuki masa pensiun,

meninggal dunia atau dikeluarkan dari institusi karena melanggar tata tertib dan disiplin pegawai yang

telah ditetapkan , oleh karena itu pegawai baru menggantikannya dengan masa kerja yang berbeda-beda

dipastikan setiap tahunnya ada pegawai yang memasuki masa pensiun. Rekrutmen dapat juga

dilakukan untuk menambah pegawai baru ke dalam suatu satuan kerja yang kegiatannya semakin

menurun aktivitas yang tinggi.Dalam rekrutmen juga perlu adanya proses seleksi yang efektif, hal ini

dilakukan untuk melakukan pemerataan pegawai pada setiap seksi sehingga kekuatan setiap seksi

menjadi seimbang. Oleh karena itu diperlukan pegawai-pegawai baru untuk memperkuat suatu

kerja.Mengingat sangat pentingya proses rekrutmen dan seleksi bagi perusahaan, diharapkan dengan

adanya proses rekrutmen.

Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam

maupun dari luar sekolah sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah

ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.

Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukanperusahaan untuk memperoleh karyawan yang

qualified dan komponen yang akan menjabat serta mengarjakan semua pekerjaan pada perusahaan.

Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif supaya karyawan yang diterima

benar-benar qualified untuk menjabat dan melaksanakan pekerjaan.

12

Page 14: Rangkuman pak ade

Dalamprosesrekrutmenterdiridari dua fase, yaitu: 

a. Untuk memonitor perubahan lingkungan dan organisasi yang menimbulkan kebutuhan sumber daya

manusia baru,danmenetapkanpekerjaan-pekerjaanyang harusdiisidan tipe-tipe pelamar yang diperlukan.

b.       Untuk menyebarluaskankepada pelamar yang potensial bahwa ada lowongan pekerjaan,sehingga

menarik pelamar yang bersangkutan dan menyisihkan pelamar yang kurang memenuhi kualifikasi yang

diperlukan.

TUJUAN DARI REKRUTMEN DAN SELEKSI

a. Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu

jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di

perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut

ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka

peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat.Kesalahan dalam memilih

orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja

karena proses rekrutmen & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena

menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat

merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya.

b. Pada saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali

mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat

yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai.Rendahnya moral kerja dan

pengaruh budaya "bapakisme" yang telah berlangsung puluhan tahun semakin menyulitkan perusahaan

dalam mendapatkan kandidat yang benar-benar cocok. Selain menuntut keahlian dan ketrampilan si

petugas rekrutmen perusahaan juga harus benar-benar mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi

secara maksimal.

13

Page 15: Rangkuman pak ade

Tahap-tahap Proses Rekrutmen dan Seleksi

Proses pencarian calon karyawan untuk ditempatkan dalam suatu jabatan tertentu dalam suatu

perusahaan atau organisasi, pada umumnya meliputi proses rekrutmen (pencarian calon karyawan) serta seleksi

(pemilihan calon karyawan), yang secara terinci meliputi kegiatan di bawah ini.

1. Proses rekrutmen

a) Memasang iklan di berbagai media cetak, seperti koran, majalah, tabloid; atau di radio dan televisi

b) Pendekatan langsung ke sekolah, universitas, lembaga-lembaga pendidikankejuruan atau pusat-pusat

kursus Para karyawannya sendiri yang akan mengajukan kenalan atau anggotakeluarganya yang dapat

mereka jamin „kebaikan‟ kerjanya

c) Pencari kerja melamar sendiri di perusahaan-perusahaan.

2. Seleksi calon karyawan

a) Seleksi surat-surat lamaran

b) Wawancara awal

c) Ujian, psikotes, wawancara

d) Penilaian akhir

e) Pemberitahuan dan wawancara akhir

f) Penerimaan

14

Page 16: Rangkuman pak ade

Langkah- Langkah Rekrutmen Dan SeleksiSecara garis besar pelaksanaan rekrutmen dan seleksi dapat dipolarisasi menjadi dua bagian pertama,

analisa jabatan- kedua, pemilihan tenaga kerja.

1. Analisa Jabatan

Analisa jabatan adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang

berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Hal perlu diperhatikan dalam

analisa jabatan adalah

Definisi jabatan,

Apa saja yang harus dilakukan dari jabatan tersebut,

Bagaimana melakukan pekerjaan tersebut,

Dan mengapa harus dilakukan.

2. Pemilihan Tenaga Baru

Pemilihan tenaga baru adalah proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak

untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di sekolah. Beberapa metode yang sering digunakan adalah

pengisian formulir, tes psikologi, wawancara dan orientasi orientasi.

Lebih konkritnya, proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa

langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan

rekrutmen dan seleksi dalam pandangan Johanes Papu :

15

Page 17: Rangkuman pak ade

E.Teknik wawancara Pengertian

Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. (Lexy J, 2006 :186).

Menurut Denzin & Lincoln (1994: 353) interview merupakan suatu percakapan, seni tanya jawab dan mendengarkan. Ini bukan merupakan suatu alat yang netral, pewawancara menciptakan situasi tanya jawab yang nyata. Dalam situasi ini jawaban-jawaban diberikan. Maka wawancara menghasilkan pemahaman yang terbentuk oleh situasi berdasarkan peristiwa-peristiwa interaksional yang khusus. Metoda tersebut dipengaruhi oleh karakteristik individu pewawancara, termasuk ras, kelas, kesukuan, dan gender.

Tujuan wawancara

a) Untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu situasi dankondisi tertentu

b) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

c) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orangtertentu.

d) Untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi serta memverifikasi,

mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Bentuk-bentuk wawancara

a) Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.b) Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.c) Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.d) Wawancara pribadi.e) Wawancara dengan banyak orang.f) Wawancara dadakan / mendesak.g) Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman,

olahragawan dan sebagainya.

Page 18: Rangkuman pak ade

16

Fungsi-fungsi

a. Wawancara dapat mengumpulkan atau menyampaikan informasi, mempengaruhi sikap orang-orang dan kadang-kadang mempengaruhi perilaku mereka

b. Wawancara juga merupakan alat penelitian yang berharga, dimana memungkinkan pewawancara untuk mengumpulkan informasi lengkap yang dapat diperoleh lewat kuesioner atau percakapan telepondan juga memanfaatkan isyarat verbal dan nonverbal

c. Wawancara juga memungkinkan pewawancara untuk menafsirkan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mudah, sehingga meningkatkan kemungkinan mendapatkan jawaban dari responden.

Jenis-jenis wawancara

Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:1. Wawancara bebas Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada

responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang  arah pertanyaan tidak terkendali.

2. Wawancara terpimpin Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

3. Wawancara bebas terpimpinDalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.

Menurut Floyd G. Arpan dalam Toward Better Communications, berdasarkan bentuknya, wawancara dapat dikelompokkan ke dalam tujuh jenis, yaitu:1. Wawancara sosok pribadi (personal interview)2. Wawancara berita (news interview)3. Wawancara jalanan (man in the street interview)4. Wawancara sambil lalu (casual interview)5. Wawancara telepon (telephone interview)6. Wawancara tertulis (written interview)7. Wawancara kelompok (discussion interview)Wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya dibagi dua yaitu :a. Wawancara berstruktur wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. b. Wawancara tak berstruktur wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.

Page 19: Rangkuman pak ade

17

Sikap – Sikap yang Harus dimiliki oleh PewawancaraSaat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku

sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:

Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.

Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden. Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara

harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.

Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden

sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan

meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi

dan pembicaraan

18

Page 20: Rangkuman pak ade

F. Pelatihan dan pengembanganA. Kompetensi apa yang dibutuhkan?

Menilik dalam organisasi tingkatan manajemen ada 3 yaitu:

1. Tingkatan Eksekutif

 Pada tingkatan ini diperlukan kompetensi yang berkaitan dengan strategic thinking dan change

leadership manajement. Strategic thinking adalah kompetensi untuk memahami kecenderungan

perubahan lingkungan yang begitu cepat, melihat peluang pasar, ancaman, kekuatan dan kelemahan

organisasi agar dapat mengidentifikasikan “strategic responce” secara optimum. Sedangkan change

leadership adalah kompetensi untuk mengkomunikasikan visi dan strategi perusahaan dan dapat

mentransformasikan kepada pegawai.

2. Tingkat Manajer

Pada tingkat ini diperlukan adalah kompetensi yang meliputi aspek-aspek fleksibilitas, change

implemention, interpersonal understanding, and empowering. Aspek fleksibilitas adalah kemampuan

merubah struktur dan proses manajerial:apabila strategic perubahan organisasi diperlukan untuk

efektifitas pelaksanan tugas organisasi. Dimensi “interpersonal understanding” adalah kemampuan

untuk memahami nilai dari setiap manusia. Aspek pemberdayaan adalah kemampuan mengembangkan

karyawan, mendelegasikantanggung jawab, memberikan saran umpan balik, menyatakan harapan-

harapan positif pada bawahan serta memberikan reward bagi peningkatan  kinerja.

3. Tingkat Karyawan

Pada tingkat ini di perlukan kualitas kompetensi seperti fleksibilitas, menggunakan, mencari

berita, motivasi dan kemampuan untuk belajar, motivasi kerja dibawah tekanan waktu, kolaborasi, dan

orientasi pelayanan terhadap pelanggan.

19

Page 21: Rangkuman pak ade

B. Hakekat Pengembangan SDM

Pengertian SDM ada dua macam, yaitu:

1) Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk

menghasilkan barang atau jasa, dan

2) Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik barang atau jasa

(Simanjuntak, 1985).

Perbedaan antara kedua pengertian di atas terletak pada derajat kualitas manusia itu sendiri. Pada

pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM bila memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan

atau kebutuhan usaha. Dalam konteks makro, ciri yang menandainya adalah kualitas untuk melaksanakan

perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks mikro adalah

kualitas untuk melakukan proses produksi, misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri. Jadi, 

manusia menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas kemampuan yang

dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu. Pada pengertian kedua, aspek kualitas tidak

ditonjolkan. Karena pada dasarnya setiap individu manusia yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu

terlibat atau dapat dilibatkan dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi

memiliki kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam proses itu. Bila belum

terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab ada persyaratan keterlibatan, baik pada

pengertian pertama maupun pada pengertian kedua, maka pemanfaatan kemampuan dalam proses

pembangunan nasional maupun dalam proses produksi merupakan indikator utama proses pengembangan

SDM. Artinya, upaya apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan termasuk pada upaya

pengembangan SDM apabila dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam pembangunan atau dalam proses

produksi.

20

Page 22: Rangkuman pak ade

Pengembangan SDM merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu

pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam mengubah prilaku orang-orang yang terlibat dalam

suatu proses pekerjaan, dengan menggunakan serangkaian teknik dan strategi belajar yang relevan

(Megginson, Joy-Mattews, dan Banfield, 1993). Konsep ini mengandung makna adanya berbagai unsur

kegiatan selama terjadinya proses mengubah prilaku, yaitu adanya unsur pendidikan, adanya unsur belajar,

dan perkembangan. Unsur pendidikan dimaksudkan untuk menentukan teknik dan strategi yang relevan

untuk mengubah prilaku. Unsur belajar dimaksudkan untuk menggambarkan proses terjadinya interaksi

antara individu dengan lingkungan, termasuk dengan pendidik. Adapun unsur perkembangan dimaksudkan

sebagai proses gradual dalam perubahan dari suatu keadaan, misalnya dari keadaan tidak dimilikinya

kompetensi menjadi keadaan memiliki kompetensi, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.

C. Pengembangan  Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan di atas difokuskan pada

peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat atau akan terlibat dalam proses

pembangunan. Peningkatan ketahanan dan kompetensi ini di antaranya dilaksanakan melalui pendidikan.

Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri,

pendidikan juga merupakan upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya

adaptable  terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, pendidikan yang

diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal kemampuan dan keterampilan untuk melakukan

suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan (Boediono,

1992). Program semacam ini harus dilaksanakan dengan disesuaikan dengan keperluan dan usaha yang

mengarah kepada antisipasi berbagai perubahan yang terjadi, baik di masa kini maupun yang akan datang

(Han, 1994; Dertouzas, Lester, dan Solow, 1989).

21

Page 23: Rangkuman pak ade

Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses melakukan

perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kualitas sumber daya

manusia (SDM). Kesejahteraan terkait dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik material

maupun mental dan spiritual. Adapun kualitas SDM terkait dengan derajat kemampuan, termasuk

kreatifitas, dan moralitas pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang diupayakan

melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua sektor secara menyeluruh dan berimbang,

pada satu sisi, dan pada sisi lain merupakan upaya meningkatkan kualitas SDM.

Perbaikan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat adalah fokus dari pembangunan sektor ekonomi,

dengan tujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang bersifat fisik dan material, baik kebutuhan

primer,  sekunder, tertier maupun kuarter. Pemenuhan kebutuhan ini seharusnya seimbang dengan

pemenuhan kebutuhan mental dan spiritual. Bebas dari rasa takut, adanya rasa aman, dihargai harkat dan

martabatnya, dilindungi kebebasan dan hak-haknya, serta tersedianya kesempatan yang sama untuk

mewujudkan cita-cita dan potensi diri adalah bentuk-bentuk kebutuhan mental yang seharusnya diperbaiki

kondisinya melalui pembangunan. Adapun pemenuhan kebutuhan spiritual terkait dengan kebebasan dan

ketersediaan prasarana, sarana dan kesempatan untuk mempelajari, mendalami dan menjalankan ajaran

agama yang dianut, sehingga komunikasi dengan Sang Pencipta dapat terpelihara. 

Pada sisi peningkatan kualitas SDM, pembangunan diarahkan untuk menjadikan rakyat negeri ini

kreatif, menguasai serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS), dan

memiliki moralitas. Kreatifitas diperlukan untuk bisa bertahan hidup dan tidak rentan dalam menghadapi

berbagai kesulitan. Dengan kreatifitas, seseorang menjadi dinamis dan bisa menemukan jalan keluar yang

positif ketika menghadapi kesulitan atau masalah.

22

Page 24: Rangkuman pak ade

Penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS sangat dibutuhkan untuk peningkatan taraf

hidup, dan agar bangsa ini bisa disandingkan dan ditandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Ini mengingat,

globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah tidak bisa dihindari dan berdampak pada terjadinya

persaingan yang ketat, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Untuk  bisa memasuki

pergaulan dalam kehidupan global (persandingan dengan masyarakat global) maupun untuk meraih

keberhasilan dalam berbagai kesempatan yang tersedia (pertandingan dalam kehidupan global) diperlukan

pengusaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS. Adapun moralitas sangat diperlukan agar dalam

menjalani kehidupannya prilaku bangsa ini dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang

bersifat nasional dan universal. Karena nilai-nilai ini berkait dengan batas-batas antara baik dan tidak baik,

benar dan tidak benar, serta antara yang menjadi haknya dan bukan haknya, maka tingginya moralitas

dapat meningkatkan keterpercayaan dan keandalan individu dan masyarakat, baik di mata bangsanya

sendiri maupun dalam pergaulan global. Jadi, kualitas SDM bukan hanya ditentukan oleh kemampuan dan

kreativitasnya saja tetapi juga oleh derajat moralitasnya. Selain berkaitan dengan sistem masyarakat secara

umum, kualitas SDM mempunyai keterkaitan erat dengan kualitas pendidikan sekolah. Karena SDM

berkualitas adalah keluaran sistem pendidikan, proses pendidikan harusnya menjadikan kreativitas,

penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS, serta moralitas sebagai acuan dasar. Unsur

penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS bisa dicapai melalui proses pembelajaran sejumlah

mata ajaran secara berjenjang. Unsur kretivitas bisa dirajut dalam sebagian dari mata ajaran tertentu,

misalnya matematika, IPA dan IPS, namun dengan penerapan model pembelajaran yang kondusif, seperti

keterampilan proses (melalui penemuan).

Adapun unsur moralitas dibangun melalui proses yang kompleks, yang mengutamakan pada

pembentukan sikap yang berkait dengan norma dan nilai-nilai. Unsur ini bisa juga dirajut melalui isi

berbagai mata ajaran, tidak mesti menjadi suatu mata ajaran tersendiri dalam kurikulum. (Fogarty, 1991).

23

Page 25: Rangkuman pak ade

D. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai kalangan,  baik 

pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan ini dapat

dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk memperoleh dan mempertahankan hak-hak

kehidupan yang melekat pada manusia agar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup.

Tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,

berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan republik indonesia yang

didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah pemberdayaan

sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran pembangunan maupun sebagai pelaku

pembangunan. Dengan demikian, pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung

keberhasilan pembangunan nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang ketenagakerjaan, sehingga

diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.

Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui tiga jalur

utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja.

Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang dimulai dari tingkat dasar

sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan

jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.

24

Page 26: Rangkuman pak ade

Arah pembangunan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM secara

komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta

profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan

agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal

(IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).

Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan

pertama adalah jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216 juta jiwa. Tantangan kedua adalah luasnya

wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan penyebaran penduduk yang tidak merata.

Tantangan ketiga adalah mobilitas penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke

kota-kota besar.

Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat agar

pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien. Hal ini

penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya untuk meningkatkan

produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan

dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat.

25

Page 27: Rangkuman pak ade

G. Orentasi, penempatan dan phk Pengertian Orientasi

Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu

informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini

mencakup fakta-fakta seperti jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan

orang-orang yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu

komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar, nilai, dan pola

perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai baru.

Tujuan Orientasi

Pada umumnya, karyawan akan merasa sedikit waswas selama hari-hari pertama kerja. Setidaknya ada 3

alasan utama yang menyebabkan terjadinya kegugupan pada hari-hari pertama kerja (Meryl Reis Louis :

1980) antara lain :

a. Alasan pertama adalah bahwa setiap situasi baru yang melibatkan perubahan dan perbedaan dalam

beberapa hal, akan menyebabkan karyawan baru harus menghadapi ketidakpastian.

b. Alasan kedua adalah harapan yang tidak realistis. Karyawan baru sering memiliki harapan tinggi yang

tidak realistis tentang keuntungan yang akan diperolehnya dalam pekerjaan baru dan hal ini sering

terbentur pada kenyataan bahwa yang akan mereka peroleh tidak seperti yang mereka harapakan

semula.

c. Alasan ketiga adalah kejutan yang dapat mengakibatkan kecemasan. Kejutan dapat terjadi apabila

harapan mengenai pekerjaan atau diri sendiri tidak terpenuhi.

26

Page 28: Rangkuman pak ade

H. Perencanaan dan pengembangan karir

Pengertian Karir Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan

pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang

terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam

kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi

memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari

sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.

Pengertian Perencanaan Karir

Menurut Cuningham Perencanaan adalah menyeleksi dan menggabungkan pengetahuan, fakta, imajinasi,

dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang

diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan

dalam penyelesaian.

Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang

sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu / pegawai dan secara luas dapat dirinci ke

dalam objective events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan

memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam

batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih ringkas

perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai

tujuan tersebut.

27

Page 29: Rangkuman pak ade

I. Manajemen kompensasi

PENGERTIAN KOMPENSASI

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung maupun barang tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan pada perusahaan. Serta kompensasi tambahan finansial atau non finansial yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dan usaha meningkatkan kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari raya dan uang pensiun.

TUJUAN KOMPENSASI1. Ikatan Kerja Sama2. Kepuasan Kerja3. Pengadaan Efektif4. Motivasi5. Stabilitas Karyawan6. Disiplin7. Pengaruh Serikat Buruh8. Pengaruh Pemerintah

JENIS-JENIS KOMPENSASI

1. Gaji2. Upah3. Insentif4. Kompensasi tidak langsung (fringe benefit)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA KOMPENSASI

1. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja2. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan Permintaan3. Serikat Buruh atau Organisasi Karyawan4. Produktivitas Kerja Karyawan5. Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppresnya6. Biaya Hidup (Cost of living)7. Posisi Jabatan8. Pendidikan dan Pengalaman Karyawan9. Kondisi Perekonomian Nasional10. Jenis dan Sifat Pekerjaan

28

Page 30: Rangkuman pak ade

J. Penilaian kerja

1. Menurut Stolovitch and Keeps kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada

tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pelaksanaan yang diminta

2. Menurut Griffin kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja.

3. Menurut Casio kinerja merujuk pada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan.

4. Menurut Mondy and Premeaux kinerja dipengaruhi oleh tujuan.

5. Menurut Rivai dan Basri, kinerja adalah kesedian seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu

kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

Penilaian kinerja memiliki dua tujuan, yaitu :

1.      Tujuan Umum

a.       Penilaian kinerja bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan para pekerja dengan memberikan

bantuan agar setiap pekerja dapat menggunakan potensi yang dimiliki secara maksimal untuk dapat 

mewujudkan misi organisasi atau perusahaan.

b.      Penilaian kinerja bertujuan untuk menghimpun dan mempersiapkan informasi bagi pekerja dan para

manajer dalam membuat keputusan.

c.       Penilaian kinerja bertujuan untuk menyusun inventarisasi sumber daya manusia di lingkungan

organisasi atau perusahaan yang dapat digunakan dalam mendesain hubungan antara atasan dan bawahan,

guna mewujudkan saling hormat menghormati untuk mengembangkan keseimbangan antara keinginan

pekerja secara individual dengan sasaran organisasi atau perusahaan. Dari hasil tersebut dapat diketahui

pula kepuasan kerja, di samping untuk menyusun program pengembangan pribadi, pengembangan karier

dan lain-lain.

d.      Penilaian kinerja bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja, yang berpengaruh pada prestasi pekerja

dalam melaksanakan pekerjaannya.

29

Page 31: Rangkuman pak ade

2.      Tujuan Khusus

a.       Hasil dari penilaian kinerja dapat dijadikan dasar dalam melakukan promosi, menghentikan

pelaksanaan pekerjaaj yang keliru, menegakkan disiplin, menetapkan pemberian penghargaan, dan

mengurangi atau menambah pekerja melalui perencanaan sumber daya manusia.

b.      Penilaian kinerja menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbanga dalam

membuat tes yang validitasnya tinggi. Dengan kata lain dapat digunakan untuk keperluan rekrutmen dan

seleksi.

c.       Penilaian kinerja menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pekerja

dalam meningkatkan efisiensi kerjanya, dengan memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan

pekerjaannya. Bahkan dari hasil penilaian kinerja dapat digunakan oleh bawahan untuk meningkatkan

karier mereka. Begitu pula bagi para manajer. Hasil dari penialaian kinerja dapat digunakan sebagai umpan

balik bagi diri sendiri jika ternyata kekurangan pekerja bersumber dari dirinya.

d.      Penilaian kinerja berisi informasi yang dpat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pekerja dalam

meningkatkan prestasi kerjanya, baik tentang pengetahuan, maupun keterampilan dalam bekerja.

e.       Penilaian kinerja juga memberikan informasi tentang spesifikasi jabatan yang dapat membantu dalam

memecahkan masalah organisasi atau perusahaan.

30

Page 32: Rangkuman pak ade

PenutupKesimpulan

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau  Actual Performance yang berarti prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Penilaian kinerja merupakan kegiatan evaluasi sebagai

usaha dalam menentukan berhasil tidaknya pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya.

Melalui uraian pembahasan tentang kasus di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen karir

harus melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja,

dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas.

Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi

kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan

nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.

Saran

Sebaiknya setiap perusahaan memberlakukan adanya penilaian kinerja terhadap setiap karyawan, agar

perusahaan mengetahui sejauh mana karyawan berhasil atau tidak dalam bekerja selama masa kerja yang

ditentukan dan agar dapat mengetahui kesulitan setiap karyawan tersebut dalam bekerja.

Perusahaan sebagai tempat mengembangkan ide dan potensi karyawan sangat berperan dalam

mengarahkan karir pegawainya supaya dapat berkembang sesuai dengan potensi karyawannya. Oleh karena itu

perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit bagi bisnisnya saja namun berusaha meningkatkan

kemampuan dan pengetahuan karyawan mereka.

Daftar pustaka

Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UGM Press.

Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Indeks.

http://www.jawaban.com/index.php/money/detail/id/82/news/070626153900/limit/0/

Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

31


Recommended